Clarifier

download Clarifier

of 8

description

design manual

Transcript of Clarifier

  • Nama : Sufi Inayah Perdani

    NIM : 03061003002

    CLARIFIER

    Pemisahan liquid-solid akan efektif bila salah satu dari kedua zat yang akan

    dipisahkan berbeda densitasnya. Pemisahan liquid-solid ini menggunakan bantuan

    gaya gravitasi atau sentrifugal. Penggunaan gaya grafitasi atau sentrifugal atau

    penyaringan sangat bergantung pada bentuk dan ukuran partikel.. teknik

    pemisahannya juga bergantung pada :

    Konsentrasi solid

    Kecepatan umpan masuk

    Ukuran partikel solid

    Bentuk partikel solid

    Salah satu teknologi yang umum digunakan pada proses pemisahan liquid-

    solid adalah dengan menggunakan metoda klarifikasi dengan menggunakan clarifier.

    Fungsi dan Prinsip Kerja Clarifier

    Clarifier berfungsi untuk memisahkan sejumlah kecil partikel-partikel halus

    yang menghasilkan liquid yang jernih yang bebas partikel-partikel solid atau

    suspensi. Teknologi pemisahan liquid-solid umumnya dipakai pada proses

    pengolahan air bersih pada berbagai industri antara lain pada pengolahan air minum

    PDAM dan pengolahan air baku untuk Demin Plant maupun Cooling Water System.

    Di dalam Clarifier terjadi proses yang kita sebut dengan proses klarifikasi

    yang mana proses ini berfungsi menghilangkan suspended solid. Suspended solid

  • merupakan bagian dari kotoran (impurities) yang menyebabkan air menjadi keruh.

    Secara umum klarifikasi dapat diartikan sebagai proses penghilangan suspended solid

    melalui mekanisme koagulsai, flokulasi, dan sedimentasi.

    Air yang mengandung bahan kimia serta floc mengalir ke Clarifier melalui

    pipa vertical ditengah clarifier, untuk dipisahkan floc-flocnya dengan cara

    pengendapan gravitasi. Clarifier pada umumnya berbentuk tanki silinder dari beton

    dengan diameter 26 meter dan tinggi 3,65 meter.

    Selama clarification, dihilangkan juga water hardness, yaitu garam-garam

    calcium dan magnesium yang larut dalam air, dengan jalan mereaksikannya dengan

    zat-zat kimia yang akan mengendapkan hardness tersebut. Garam Ca dan Mg dalam

    bentuk bikarbonat akan lebih mudah larut.

    Untuk pengendapan yang efesien, perlu pengadukan sehingga zat pengendap

    akan terbagi dalam air sebelum pengendapan untuk membentuk gumpalan yang lebih

    besar, hal ini dapat dicapai dengan pengadukan lambat. Jika dosis pengendapan

    terlalu tinggi, lapisan lumpur akan naik sampai batas yang telah ditentukan dan

    terbawa arus keluar. Untuk mengetahui kualitas air, clarifier dilakukan kontrol di

    outlet clarifier dengan parameter pH, Cl2 (1,5 4,0 ppm) dan turbidity maksimum 5

    ppm. Air yang bersih dipisahkan melalui overlow di bibir clarifier dan endapan yang

    terbentuk dibuang melalui bagian bawah clarifier.

    Gambar Horizontal Clarifier (old tech) Gambar Clarifier yang dilengkapi dengan Baffle

  • Disinilah akan kita lihat fungsi baffle seperti pada gambar-gambar diatas, dimana

    oleh karena suatu industri ingin suatu proses yang efisien baik dari segi pekerja

    maupun segi waktu, maka dicari solusi agar proses pengendapan suspended solid

    dapat berjalan lebih cepat.

    Clarifier dilengkapi dengan alat pengaduk (mixer) yang mana sangat

    membantu sekali dalam proses pencampuran yang berlangsung dengan homogen.

    Mixer ini bekerja dengan prinsip dasar dari proses Agitasi. Proses agitasi ini

    merupakan dasar dalam pengadukkan air yang mana dengan adanya baffle hasil dari

    proses agitasi ini dapat mengurangi terjadinya vorteks.

    Didalam clarifier akan terjadi tiga proses yaitu :

    1. Koagulasi

    Adalah suatu mekanisme penetralan dimana partikel-partikel koloid yang

    bermuatan dinetralkan muatannya, setalah penetralan maka partikel akan saling

    mendekat satu sama lain sehingga membentuk floc yang kecil melalui suatu proses

    penambahan koagulan yaitu antara lain :

    a. Alum-aluminum sulfate-Al2(SO4)3b. Ferric sulfate-Fe2(SO4)3c. Ferric chloride-FeCl3d. Sodium aluminate-Na2AI204

  • Tujuannya adalah untuk mengikat atau mengumpulkan kotoran-kotoran yang

    tidak bisa disaring melalui filter biasa.

    Metode pembubuhan aluminium sulfat yang paling umum adalah dalam

    bentuk larutan. Larutan aluminium sulfat dibuat dalam sebuah tangki dengan

    kapasitas yang cukup untuk pembubuhan koagulan. Untuk itu diperlukan dua tangki

    berpengaduk, dimana yang satu beroperasi sementara larutan disiapkan pada tangki

    lainnya. Pembubuhan koagulan ini dilakukan pada unit koagulasi.

    2. Flokulasi

    Adalah suatu mekanisme dimana floc kecil tersebut akan dilalui suatu media

    flokulan (Polyelektrolit) digabungkan menjadi floc yang lebih besar sehingga massa

    bertambah agar dapat mengendap. Flok-flok yang semakin membesar itu akan

    mengendap sejalan dengan pertambahan luas permukaan aliran, sehingga waktu

    pengaliran akan lebih lama dan reaksi yang terjadi akan semakin sempurna.

    Sedangkan perluasan permukaan aliran akan dilakukan dengan penambahan sekat-

    sekat pada bak flokulasi. Sehingga butiran-butiran yang sudah terbentuk akan saling

    bertumbukan dan akan menghasilkan flok-flok yang semakin membesar, ini

    dikarenakan flok-flok tadi akan saling melekat antara satu dengan yang lainnya.

    3. Sedimentasi

    Adalah suatu mekanisme dimana floc yang sudah cukup besar tersebut akan

    mengendap dan turun ke permukaan air karena gaya gravitasi bumi.

    Jenis jenis clarifier

    Clarifier merupakan peralatan yang banyak digunakan pada industri

    pengolahan air, baik itu pengolahan air minum, pengolahan limbah, atau lainnya.

  • Clarifier pada dasarnya identik dengan thickner, dalam hal desain dan

    keluaran kecuali desain konstruksi yang ringan dan tenaga penggeraknya. Perbedaan

    ini terlihat dari produk pemisahannya, dimana thickener akan menaikkan konsentrasi

    suspensi solid sedangkan pada clarifier akan dihasilkan liquid dengan konsentrasi

    solid rendah.

    Jenis-jenis Clarifier yang umum dijumpai dakam dunia industri, antara lain :

    a. Rectangular Clarifiers

    Berfungsi untuk pengolahan air limbah dan juga dalam proses industri.

    Metode pemisahan dengan tipe rangkaian pengisapan.

    Ukuran antara lain lebar 2 sampai 10 m ( 6 sampai 33 ft), dimana

    panjangnya 3 sampai 5 kali lebarnya.

    Clarifier tipe ini biasanya digunakan terutama dalam pemisahan

    minyak dan air serta dalam pemurnian gas buangan dari pabrik baja.. Hasil

    yang dihasilkan jernih, tetapi bagaimanapun secara umum tidak sejernih

    dengan menggunakan circular clarifier.

    b. Circular Clarifiers

    Unit Circular tersedia dalam 3 tipe dasar , yaitu :

    Bridge

    Center- column

    Peripheral-traction.

    Oleh karena konsiderasi ekonomi, tipe bridge dalah tipe yang diusulkan untuk

    tangki berdiameter kurang dari 20 m. Circular clarifier biasanya dilengkapi dengan

    alat surface-skimming yang terdiri dari rotating skimmer, scum baffle, dan scum box.

    Mekanisme centre-drive juga di instal pada square tanks. Mekanismenya

    berbeda dari mekanisme circular standar dimana terdapat engsel pada sudut blade

    untuk menyapu sudut yang tidak terjangkau pada mekanisme utama.

  • circular clarifier

    c. Vertical-Clarifier

  • Clarifier vertical dirancang untuk memperkecil biaya yang harus

    dikeluarkan karena memiliki efisiensi dalam memisahkan partikel solid dengan

    liquid. Clarifier jenis ini mempercepat pengendapan partikel suspensi dengan

    bantuan gaya gravitasi.

    Gambar. Vertical-Clarifier

    d. Horizontal-Clarifier

    Gambar. Horizontal Basin Clarifier

    e. Clarifier-Thickener

    Clarifier dapat pula bertindak sebagai thickener. Mekanisme drive pada

    clarifier jenis ini biasanya memiliki kemampuan tenaga putar yang tinggi yang di

    supply pada standar clarifier.

  • Gambar. Clarifier-Thickener

    f. Industrial Waste Secondary Clarifier. Banyak rancangan yang semula membuang limbah organik ke saluran air

    telah berubah menggunakan fasilitas treatment sendiri agar mengurangi biaya

    treatment plant. Untuk limbah organik, proses waste-activated sludge merupakan

    tahapan yang disarankan, menggunakan aeration basin untuk tahap bio-oxidation dan

    secondary clarifier untuk menghasilkan clear effluent dan untuk mengkonsentrasikan

    biomass untuk recycle ke basin. Untuk menghasilkan effluent yang diinginkan dan

    memperoleh konsentrasi yang cukup dari low-density solids yang membentuk

    biomass, perlu kriteria design tertentu dalam rancangan jika memiliki data pilot-plant,

    prosedur design yang diusulkan oleh Albertson (op. cit.) dapat digunakan untuk

    menetapkan diameter tank, kedalaman, feed well dimension, feed inlet configuration,

    dan rake blade design untuk suatu unit.