• CITRA : MERUPAKAN GAMBARAN YANG TEREKAM OLEH KAMERA DAN ATAU OLEH ALAT SENSOR LAINNYA

• RADAR : MERUPAKAN SUATU SISTEM YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDETEKSI DAN MENENTUKAN LOKASI

SUATU TARGET BERDASAR KARAKTERISTIK PERAMBATAN GELOMBANG MIKRO

• CITRA RADAR : MERUPAKAN GAMBARAN YANG TEREKAM DENGAN MENGGUNAKAN GELOMBANG MIKRO

UNTUK MENDETEKSI SUATU BENTUK LAHAN ATAU KENAMPAKAN YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN

YANG DIAMATI

• CITRA RADAR TERMASUK KEDALAM CITRA NON FOTO KARENA DALAM PENGAMBILANNYA MENGGUNAKAN

GELOMBANG MIKRO ATAU ELEKTROMAGNETIK

• CITRA RADAR MERUPAKAN SUATU SYSTEM PENGINDERAAN JAUH AKTIF, DISEBUT SISTEM AKTIF KARENA

TENAGA ELEKTROMAGNETIK YANG DIGUNAKAN DIBANGKITKAN OLEH SENSORNYA

• SISTEM RADAR TERDIRI DARI :

• PEMANCAR (TRANSMITTER ) FUNGSI DARI PEMANCAR ADALAH MEMBANGKITKAN PULSA CAHAYA

BERDAYA TINGGI PADA PANJANG GELOMBANG RADIO ANTARA 1 CM DAN 100 CM.

• SAKLAR (SWITCH ) SAKLAR BERFUNGSI MENGIRIMKAN PULSA TRANSMISI KE ANTENNA DAN

MENGEMBALIKAN GEMA PADA PENERIMA (RECIEVER).

• ANTENA (ANTENNA ) MENGIRIMKAN PULSA TRANSMISI PADA DAERAH TARGET DAN MENGUMPULKAN

GEMA-GEMA YANG DIKEMBALIKAN.

• PENERIMA (RECEIVER ) PENERIMA MENGUBAH GEMA-GEMA YANG DIKEMBALIKAN MENJADI NILAI

DIGITAL.

• DATA RECORDER MENYIMPAN DATA CITRA UNTUK DIPROSES DAN DITAMPILKAN.

CARA KERJA CITRA RADAR :

GELOMBANG YANG DIGUNAKAN PADA CITRA RADAR :

BAND FREKUENSI PANJANG GELOMBANG

• P BAND 0,3 – 1 GHZ (30-100 CM)

• L BAND 1 – 2 GHZ (15-30 CM)

• S BAND 2 – 4 GHZ (7,5-15 CM)

• C BAND 4 – 8 GHZ (3,8-7,5 CM)

• X BAND 8– 12,5 GHZ (2,4-3,8 CM)

• KU BAND 12,5 – 18 GHZ (1,7-2,4 CM)

• K BAND 18 – 26,5 GHZ (1,1-1,7 CM)

• KA BAND 26,5 – 40,0 GHZ (0,75-1,1 CM)

• MACAM – MACAM FUNGSI GELOMBANG YANG DIGUNAKAN :

4 EFEK PADA CITRA RADAR :

• PANTULAN SUDUT, TERJADI PADA LERENG YANG TERJAL. PANTULAN INI MENGENAI LERENG TERJAL YANG

MEMANTULKANNYA DENGAN KUAT KE ANTENA RADAR. SEBAGAI AKIBATNYA MAKA OBYEK ITU TAMPAK

DENGAN RONA SANGAT CERAH PADA CITRA RADAR

• BAYANGAN OBJEK PADA CITRA, TERJADI JIKA MENGENAI OBJEK YANG TINGGI

• EFEK REBAH KEDALAM ( LAY OVER ) TERJADI PADA OBJEK YANG MEMPUNYAI BEDA NYATA PUNCAK DAN

DASARNYA DENGAN SUDUT DEPRESI YANG BESAR. PANCARAN PULSA MENGENAI BAGIAN PUNCAK

TERLEBIH DAHULU

• EFEK PEMENDEKAN LERENG DEPAN ( FORE SHORTENING ) TERJADI BILA LERENG DEPAN LEBIH LANDAU

DARI GARIS TEGAK LURUS TERHADAP ARAH PENGAMATAN, KARENA PULSA RADAR MENCAPAI BAGIAN

BAWAH TERLEBIH DAHULU DARIPADA PUNCKNYA

TAHAPAN INTERPRETASI CITRA RADAR :

PENGENALAN OBYEK PADA CITRA RADAR DIDASARKAN TIDAK HANYA PADA RONA TETAPI JUGA UKURAN,

BENTUK, TEKSTUR, DAN BAYANGAN.

• RONA : MENGGAMBARKAN RESISTENSI DARI BATUAN TERSEBUT KARENA PENGARUH DARI EROSI ATAU

PROPORSI RADIASI GELOMBANG YANG DATANG DARI OBYEKNYA.

• UKURAN : MENGGAMBARKAN LUASAN DARI JENIS BATUAN TERSEBUT

• TEKSTUR : TEKSTUR PADA CITRA RADAR TERKAIT DENGAN DISTRIBUSI SPASIAL DARI RESOLUSI SEL.

TERDAPAT TIGA GOLONGAN TEKSTUR PADA CITRA RADAR INI YAITU TEKSTUR MIKRO, TEKSTUR MESO

DAN TEKSTUR MAKRO.

• BAYANGAN : MENGGAMBARKAN BENTUK TOPOGRAFI ANTARA DATARAN TINGGIAN MAUPUN CEKUNGAN

• CONTOH CITRA RADAR :

CITRA RADAR UNTUK PEMETAAN STRUKTUR GEOLOGI

DALAM KEGUNAANNYA UTUK PEMETAAN STRUKTUR GEOLOGI CITRA RADAR SANGAT BAIK DALAM

MENGEKSPRESIKAN STRUKTUR GEOLOGI YANG BERKEMBANG PADA KENAMPAKAN MORFOLOGI. STRUKTUR

GEOLOGI YANG TERDAPAT BISA BERUPA SESAR, KEKAR ATAU LIPATAN BERDASARKAN KELURUSAN YANG

NAMPAK PADA CITRA RADAR. KENAMPAKAN – KENAMPAKAN STRUKTUR GEOLOGI INI BISA TERLIHAT

MISALKAN PADA SUATU BENTUK LAHAN YANG MENUNJUKAN ADANYA OFFSET ATAU SUNGAI YANG

BERKELOK. SESAR DALAM CITRA RADAR TERLIHAT JELAS DAN TEGAS.

PERBEDAAN CITRA FOTO DAN CITRA RADAR

PERBEDAAN CITRA SATELIT DAN CITRA RADAR

SEKIAN DAN TERIMAKASIH