CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA...

159
CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 (ANALISIS SEMIOTIKA DALAM INFOGRAFIS DI MEDIA SOSIAL MOJOK.CO) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Ayu Kurniasih NIM: 11150510000005 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020 M/1441 H

Transcript of CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA...

Page 1: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI

PETAHANA PADA PEMILIHAN PRESIDEN 2019

(ANALISIS SEMIOTIKA DALAM INFOGRAFIS DI

MEDIA SOSIAL MOJOK.CO)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Ayu Kurniasih

NIM: 11150510000005

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020 M/1441 H

Page 2: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,
Page 3: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,
Page 4: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,
Page 5: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

iv

ABSTRAK

Ayu Kurniasih. “Citra Kepemimpinan Jokowi sebagai

Petahana pada Pemilihan Presiden 2019 (Analisis

Semiotika dalam Infografis pada Media Sosial

Mojok.co)”.

Perolehan suara yang diraih pasangan Jokowi-Ma’ruf

tak luput dari masifnya penyebaran informasi dan cara suatu

media mengkonstruksi realitas berupa citra kepemimpinan

tertentu pada sosok Jokowi sebagai petahana pada Pilpres

2019, sebagaimana yang dilakukan Mojok.co melalui

Infografis yang dimuat di media sosial Instagram.

Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul

pertanyaan tentang bagaimana citra kepemimpinan Jokowi

dalam infografis yang dimuat melalui media sosial Mojok.co

dilihat dari perspektif semiotik?

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis

dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun metode yang

digunakan adalah analisis semiotika Charles Sanders Pierce

dengan mengklasifikasikan tanda menjadi Icon, Symbol dan

Index pada infografis Mojok.co Edisi 4 Februari 2019 dan 11

Maret 2019.

Teori yang digunakan merupakan teori konstruksi

sosial atas realitas yang diperkenalkan oleh Peter L. Berger

dan Thomas Luckman untuk dapat melihat realitas subjektif

melalui proses internalisasi dan realitas simbolik melalui

proses eksternalisasi.

Hasil penelitian ini menunjukan adanya citra

kepemimpinan tertentu yang secara konsisten dikonstruksi

dan disematkan pada sosok Jokowi sebagai Presiden Republik

Indonesia sekaligus calon presiden pada Pilpres 2019.

Berdasarkan tanda yang diklasifikasikan, peneliti pun

menginterpretasikan tanda dan mengelompokkan makna yang

terdapat pada infografis Mojok.co menjadi tiga bagian yakni

Jokowi sebagai sosok petahana yang superior, berjiwa muda

dan membumi.

Kata Kunci: Jokowi, Citra Kepemimpinan, Konstruksi

Sosial, Semiotika, Mojok.co

Page 6: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan semesta alam,

Allah SWT atas ridla dan kasih sayang-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini. Tak lupa Shalawat serta salam

teruntuk Rasul dan kekasih Allah yang senantiasa berjasa

membawa gemerlap pengetahuan ke dalam dunia yang redup oleh

ketidaktahuan.

Dalam melakukan penelitian dengan judul “Citra

Kepemimpinan Jokowi sebagai Petahana pada Pemilihan

Presiden 2019 (Analisis Semiotika dalam Infografis di Media

Sosial Mojok.co)”, penulis masih mendapati banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf manakala setiap

bagian dari penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan

memohon kritik serta saran yang membangun.

Selesainya skripsi ini, dipastikan tidak terlepas dari

dukungan dan bantuan banyak pihak. Dengan ketulusan dan

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A

sebagai Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Suparto, M. Ed, Ph. D, sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Siti Napsiyah, S.Ag, MSW, sebagai Wakil Dekan I, Dr.

Sihabudin Noor, M.Ag Sebagai Wakil Dekan II, Drs.

Cecep Castrawijaya, M.A sebagai Wakil Dekan III,

Page 7: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

vi

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Drs. Kholis Ridho, MA, sebagai Ketua Jurusan

Jurnalistik dan merangkap sebagai Penasehat Akademik

Jurnalistik A yang senantiasa memberikan senyum

terbaik bersamaan dengan dukungan dan arahan

terkhusus untuk penulisan skripsi ini.

5. Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA, sebagai Sekretaris

Jurusan Jurnalistik yang senantiasa berperan sebagai ibu

yang begitu menenangkan penulis dalam menghadapi

riuhnya masa penelitian.

6. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si sebagai Dosen

Pembimbing sekaligus sumber pengetahuan dan

motivasi bagi penulis dalam melakukan penyusunan

penelitian, serta atas segala waktu yang diluangkan

untuk memberikan bimbingan dan arahan terbaik bagi

penulis.

7. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, khususnya Program Studi Jurnalistik

yang telah memberikan banyak pengetahuan dan

pengalaman bagi penulis.

8. Segenap Kru Mojok.co, Cik Prim, Mas Azka, Mbak Nial

dan terkhusus Bang Adit, abang sekaligus guru bagi

penulis.

9. Teristimewa dan paling utama, kedua orang tua penulis,

Ibu Khusniah dan Bapak Abdul Fatah, sebagai sumber

dukungan, sumber kegigihan dan kesungguhan penulis

Page 8: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

vii

dalam menyelesaikan masa studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Serta atas segala doa dan ridla

yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT terkhusus

bagi anaknya.

10. Yang terkasih, Teh Titin sebagai kakak paling sabar dan

berhati baik. Teh Ojah yang tak henti mengajarkan

penulis menjadi pribadi yang membumi dan pandai

bersyukur serta Alus, abang yang paling penulis sayangi

dan paling dirindukan pelukannya.

11. Sepupu sekaligus sahabat terbaik, Dede Yuliah, Astri

Nurainun, Nadiatussolihah, Afni Nurhaida yang selalu

diingat gelak tawanya di sela-sela penyusunan skripsi.

12. Warte G, Roro, Fari, Maul, Akhlis, Ferian dan Kamil,

sahabat yang tak lekang oleh kesibukan dan selalu

mendukung penulis untuk mencapai tujuan dan

menyelesaikan skripsi serta memotivasi penulis dengan

cara yang berbeda.

13. Mutia Regina Saura, Hapsah dan Shinta Lestari yang

menjadi kawan sekaligus menjadi sumber kekuatan dan

keuletan diri dalam menghadapi suka dan duka masa

bimbingan.

14. Adik yang menggemaskan sekaligus sahabat terbaik, Ika

dan Janna yang menjadi akhir pelarian manakala penulis

merasa jengah dan lelah, serta menjadi penghibur yang

ulung di sela-sela kepenatan di awal, tengah dan akhir

masa penelitian.

Page 9: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

viii

15. Abang-abang PMII Komfakda yang dengan kemurahan

hatinya memberikan begitu banyak pengalaman dan

membuka banyak jendela sehingga penulis tak menjadi

katak dalam tempurung.

16. Teteh-teteh PMII Komfakda yang dengan tulus menjadi

ibu, kakak, teman dan sahabat yang sangat menenangkan

dan mengajarkan banyak perkara soal menyayangi tanpa

menjadi bodoh dan lemah.

17. Sahabat-sahabati Chanvas dan keluarga besar PMII

Komfakda yang selalu menjadi ingatan yang baik dalam

benak penulis.

18. Kawan-kawan seperjuangan, Ilham Bayhaqi, Buldan

Ramadhan, Rizqi Afriansani, Mishbah El Khair dan

Wahyudin yang sekaligus menjadi rival dalam

menyelesaikan skripsi dan memperoleh gelar sarjana.

19. Mas Ferry sebagai pendamping yang lelahnya tak pernah

menjadi alasan untuk berhenti membersamai dan

sibuknya tak menjadi alasan untuk berhenti mengulurkan

tangan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian.

20. Kakak terbaik, Nurma Aulia dan Meike yang menjadi

pelabuhan paling menenangkan ketika penulis dilanda

badai yang menyesakkan.

21. Abang sekaligus sahabat, Putra Sanjaya sebagai

pengingat yang ulet dan tulus, serta menjadi pendengar

paling baik bagi penulis.

22. Abang-abang Mahasiswa Bicara, Bang Ibil ar Rambany,

Bang Rizqi Jong, Bang Indi Hikami dan Bang Yunus

Page 10: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

ix

yang memaksa penulis pandai dalam mengolah rasa dan

asa menjadi kata.

23. Segenap teman-teman Gensindo, DnK TV dan Forum

Lingkar Ciputat (FLP) yang memberikan pengalaman

berharga dalam bidang penulisan dan jurnalisme.

24. Para wanita cantik, Kak Wulan, Malia, Fizna, Inez,

Yuni, Putri, Hilal, Fitri, Nisa dan segenap keluarga

Kopri Komfakda dan Kopri Cabang Ciputat yang

menjadi inspirasi untuk menjadi wanita tangguh dan

mandiri.

25. Kawan-kawan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2015 yang setia menemani dan

memberikan dukungan atas penyusunan skripsi ini.

Serta seluruh teman-teman yang belum bisa penulis sebutkan

satu-persatu, terima kasih atas segala dukungan yang diberikan

kepada penulis.

Jakarta, 19 Desember 2019

Ayu Kurniasih

Page 11: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

x

Page 12: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ........................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ....................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................... 11

D. Metodologi Penelitian ................................................. 12

E. Tinjauan Kajian Terdahulu .......................................... 17

F. Sistematika Penulisan .................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Konstruksi Sosial .............................................. 21

B. Konseptualisasi Semiotika ........................................... 26

1. Pengertian Semiotika ............................................. 27

2. Semiotika Charles Sanders Pierce ......................... 29

C. Konseptualisasi Kepemimpinan .................................. 31

1. Pengertian Kepemimpinan .................................... 31

2. Fungsi Kepemimpinan ........................................... 32

3. Teori Kepemimpinan ............................................. 34

4. Tipe Kepemimpinan .............................................. 38

5. Sifat-sifat Pemimpin .............................................. 39

D. Konseptualisasi Petahana ............................................ 42

E. Konseptualisasi Citra Politik ....................................... 44

Page 13: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xii

1. Pengertian Citra Politik ......................................... 44

2. Jenis-jenis Citra ..................................................... 47

3. Konstruksi Sosial Citra Pemimpin ........................ 48

F. Konseptualisasi Komunikasi Visual ............................ 50

1. Pengertian Komunikasi Visual .............................. 50

2. Elemen-elemen Komunikasi Visual ...................... 51

3. Ilustrasi .................................................................. 54

4. Infografis ............................................................... 58

G. Konseptualisasi Media Sosial ...................................... 60

1. Pengertian Media Sosial ........................................ 60

2. Karakteristik Media Sosial ..................................... 64

3. Jenis Media Sosial.................................................. 65

4. Media Sosial dan Media Massa ............................. 68

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Mojok.co ...................................................................... 71

1. Profil Singkat ......................................................... 71

2. Kru Mojok.co ........................................................ 73

3. Atribut Mojok.co ................................................... 75

4. Peningkatan Mojok.co ........................................... 77

5. Spasialisasi Horizontal Mojok.co .......................... 79

B. Produksi ....................................................................... 80

1. Proses Kurasi Naskah ............................................ 80

2. Proses Distribusi .................................................... 81

3. Media Sosial .......................................................... 81

C. Mojok.co sebagai Pembeda ......................................... 83

1. Mojok.co sebagai Media Satir ............................... 83

2. Kompetitor Mojok.co ............................................ 84

D. Kontroversi Mojok.co .................................................. 85

1. Penutupan Mojok.co .............................................. 85

2. Ilustrasi Cak Nun ................................................... 87

Page 14: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xiii

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Infografis Edisi Sindiran Jokowi ................................. 91

B. Infografis Edisi Jokowi “Sindir” Prabowo Soal

Unicorn ..................................................................... 101

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Konstruksi Realitas pada Infografis Mojok.co .......... 111

1. Analisis Infografis Edisi Sindiran Jokowi ........... 116

2. Analisis Infografis Edisi Jokowi “Sindir” Prabowo

Soal Unicorn ........................................................ 123

B. Citra Kepemimpinan Jokowi ..................................... 128

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................ 131

B. Saran .......................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 133

LAMPIRAN

Page 15: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Teori Semiotikas Saussure dan Charles . 29

Tabel 2.2 Urutan Peringkat Media Sosial di Indonesia ................. 63

Tabel 4.1 Klasifikasi berdasarkan Icon pada Infografis I .............. 92

Tabel 4.2 Klasifikasi berdasarkan Symbol pada Infografis I ......... 94

Tabel 4.3 Klasifikasi berdasarkan Index pada Infografis I ............ 97

Tabel 4.4 Klasifikasi berdasarkan Icon pada Infografis II .......... 102

Tabel 4.5 Klasifikasi berdasarkan Symbol pada Infografis II ...... 104

Tabel 4.6 Klasifikasi berdasarkan Index pada Infografis II......... 106

Tabel 5.1 Perbandingan Citra Kepemimpinan Jokowi pada

Infografis I dan II ......................................................................... 129

Page 16: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Susunan Kru Mojok.co .............................................. 74

Gambar 3.2 Logo Mojok.co .......................................................... 75

Gambar 3.3 Segmentasi Pembaca berdasarkan Usia ..................... 76

Gambar 3.4 Segmentasi Pembaca berdasarkan Gender ................ 76

Gambar 3.5 Segmentasi Pembaca berdasarkan Wilayah............... 77

Gambar 3.6 Mojok dalam Angka .................................................. 79

Gambar 3.7 Ilustrasi Cak Nun pada Artikel Cak Nun, Khilafah,

PKI ................................................................................................ 88

Gambar 4.1 Sindiran Jokowi, Edisi 4 Februari 2019 .................... 92

Gambar 4.2 Jokowi “Sindir” Prabowo Soal Unicorn, Edisi 11

Maret 2019 .................................................................................. 102

Gambar 5.1 Konstruksi Realitas Simbolik dan Subjektif ............ 115

Page 17: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Bimbingan Skripsi

Page 18: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah melewati perhelatan yang sengit di laga politik

nasional, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi dengan

Ma’ruf Amin sebagai wakilnya, dinyatakan sah sebagai

pemenang dalam kontestasi politik dengan perolehan suara

mencapai 55,50%, unggul 11% dari kubu lawan, yakni

Prabowo-Sandi dengan perolehan suara sebesar 44,50%.

Perolehan tersebut resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan

Umum (KPU) dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan

Suara Tingkat Nasional Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta,

Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1

Tak tanggung-tanggung, pada perjalanannya di Pilpres

2019, Jokowi disokong oleh 9 partai besar seperti PDIP,

Golkar, PKB, PKPI, PPP, HANURA, NASDEM, Perindo

dan PSI. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 atau

Prabowo-Sandi menggandeng 5 Partai yakni GERINDRA,

PKS, PAN, DEMOKRAT dan Partai Berkarya.2

Namun, hasil perhitungan yang kemudian menetapkan

Jokowi sebagai presiden terpilih tak luput dari proses

panjang. Mulai dari riuhnya kandidasi wakil presiden

1https://cekfakta.tempo.co/fakta/292/fakta-atau-hoaks-benarkah-

pengumuman-hasil-pemilu-dan-pilpres-2019-pada-21-mei-dini-hari-tidak-sah

diakses pada 17 Juli 2019 pukul 13.01 WIB 2https://www.cnbcindonesia.com/news/20180810195720-16-

28087/inilah-peta-partai-pengusung-capres-cawapres-pemilu-2019 diakses

pada 17 Juli 2019 pukul 13.04

Page 19: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

2

pendamping Jokowi, terpaan kabar hoax dan Black

campaign, hingga semarak masa kampanye.

Masa kampanye yang berlangsung selama kurang dari 7

bulan, yakni sejak 23 September 2018 sampai 13 April 2019

merupakan waktu yang relatif singkat untuk meningkatkan

elektabilitas pada ajang pemilihan presiden 2019. Maka

diperlukan upaya yang masif untuk dilakukan, salah satunya

dengan pemanfaatan media. Mengingat bahwa salah satu

kekuatan media saat ini adalah membentuk realitas sosial.3

Fenomena pemanfaatan media untuk mendongkrak

popularitas sebenarnya telah mulai semarak sejak pemilu

1999, dan semakin menguat di Pemilu 2004 hingga

sekarang. Bahkan, bisa dikatakan kemenangan Jokowi-JK di

Pilpres 2014 dan SBY-JK di Pilpres 2004 serta SBY-

Boediono di Pilpres 2009, salah satunya merupakan

keberhasilan konstruksi citra di media.4

Maka, akan sangat mungkin jika media saat ini memiliki

keberpengaruhan yang sama atau bahkan lebih kuat dalam

mengonstruksi citra, sehingga turut berpengaruh pada

peningkatan elektabilitas calon presiden dan wakil presiden

pada Pilpres tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan pesatnya

perkembangan teknologi yang kemudian berdampak pada

pola kegiatan politik. Misalnya kampanye pun tidak lagi

sekadar memanfaatkan above line media (Seperti televisi,

3Gun Gun Heryanto, Media Komunikasi Politik,

(Yogyakarta:IRCiSoD, 2018), h.143 4Gun Gun Heryanto, Media.., h.219

Page 20: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

3

koran, majalah, radio, tabloid) dan below line media (seperti

brosur, pamflet, spanduk, dan lain sebagainya), tetapi juga

memanfaatkan new media, dalam hal ini internet.5

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Charta

Politika, media sosial memiliki pengaruh pada penggunanya

dalam menentukan Presiden pilihan pada Pilpres 2019. Dari

2000 responden, terhitung sebanyak 24,4% mengatakan

bahwa media sosial sangat berpengaruh terhadap penentuan

pilihan, 37,8% mengatakan cukup berpengaruh, 19,1%

mengatakan memengaruhi pilihan, 13,6% menganggap tak

berpengaruh dan sebanyak 5% sisanya menjawab tidak

tahu.6

Sedangkan menurut data yang dilansir dari Hootsuite We

Are Social Indonesian Digital Report pada Januari 2019, ada

sebanyak 56% atau 150 juta masyarakat yang merupakan

pengguna aktif media sosial dari total populasi 268.2 juta

jiwa di Indonesia. Hal tersebut semakin menguatkan

argumen bahwa media sosial hari ini memiliki kekuatan

yang signifikan di ranah politik, khususnya dalam

membentuk citra.

Data di atas kemudian menciptakan dugaan bahwa media

sosial saat ini merupakan salah satu faktor berpengaruh bagi

kemenangan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019. Baik secara

langsung, yakni dilakukan oleh internal Tim Kemenangan

5Gungun Heriyanto, Media.., h.25

6https://amp.katadata.co.id/berita/2019/04/05/hasil-survei-media-

sosial-mempengaruhi-pilihan-saat-pemilu diakses pada 19 Juli 2019 pukul

19.0 WIB

Page 21: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

4

Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf seperti Tim Media dan

Media Sosial yang kala itu dikepalai oleh Arya Sinulingga

yang juga merupakan Direktur Pemberitaan MNC, maupun

secara tidak langsung melalui pembentukan citra oleh

media-media di Indonesia.

Adalah Mojok.co, salah satu media online alternatif di

Indonesia yang turut serta meramaikan jagat media dan

terlibat dalam pusaran politik yang deras. Media yang aktif

mengangkat isu-isu terkini dan tak absen menyajikan

informasi seputar Pilpres 2019 ini cerdas memanfaatkan

media sosial sebagai media publikasi seperti Twitter,

Instagram hingga Facebook yang sampai saat ini masih

memegang predikat sebagai media sosial paling banyak

digunakan nomor tiga setelah Youtube dan WhatsApp.7

Adapun yang dimaksud media alternatif adalah media

yang berbeda dengan Mainstream Media yang kita ketahui

selama ini. Hal yang membedakan media alternatif dengan

media arus utama lainnya terletak pada segi konten,

penggalian dan pengolahan data serta publikasi. Menurut

Chris Atton, media alternatif memiliki ciri yaitu kontennya

yang berisi suara-suara kaum minoritas/kaum terpinggirkan,

berisi ekspresi masyarakat dari berbagai sudut pandang.8

Mojok.co memiliki jumlah pengikut yang tak berbeda

jauh antara satu media sosial dengan lainnya. Yakni halaman

7Hootsuite We Are Social Indonesian Digital Report 2019 diakses

pada 23 Juli 2019 pukul 20.33 WIB 8Sandy Allifiansyah, “Media Alternatif di Indonesia”, Jurnal

Schoolar, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2015), h.8

Page 22: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

5

Facebook dengan nama Mojokco diikuti oleh 112,5 ribu

pengikut, akun Twitter dengan nama Mojokdotco diikuti

oleh 163 ribu dan Instagram yang juga memiliki nama akun

Mojokdotco diikuti oleh 143 ribu pengikut.

Dengan angka pengikut mencapai ratusan ribu tersebut,

media alternatif yang secara resmi lahir pada tanggal 28

Agustus 2014 ini telah menunjukkan taringnya sebagai anak

baru. Peningkatan Mojok.co juga dibuktikan dengan

bertenggernya Mojok.co pada peringkat ke 82 untuk skala

nasional di salah satu traffic site, Alexa.9

Pencapaian tersebut tak lepas dari keberhasilan Mojok.co

yang mampu menarik penulis baru setiap minggunya.

Hingga saat ini, total seluruh kontributor yang menyalurkan

karya tulisan ke meja redaksi Mojok.co mencapai 375 dan

masih terus meningkat. Hal ini juga yang kemudian

mendongkrak kunjungan hingga 1,7 juta kunjungan setiap

bulan.10

Media yang baru genap berusia 5 tahun ini juga

merupakan media yang cukup unik dan memiliki daya tarik

yang cukup besar terlebih di kalangan anak muda dan

menjadi latar belakang dipilihnya Mojok.co sebagai subjek

penelitian. Pertama, Mojok.co menjadi media yang tegas

dan berani dalam mengambil sikap di derasnya arus politik

dengan mendeklarasikan Salam 4 Jari. Adapun makna dari

9https://mojok.co/auk/ulasan/pojokan/cara-kru-mojok-merayakan-

masuk-ranking-alexa-100-besar/ diakses pada 23 Juli 2019 pukul 11.36 WIB 10

Digital Report oleh Mojok.co pada November 2017

Page 23: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

6

Salam 4 Jari yang digaungkan oleh Mojok.co adalah Jari

telunjuk yang mewakili keadilan dalam bersikap, Jari tengah

untuk tetap menjaga sikap kritis, Jari manis untuk menjaga

spirit mengikat, menyambung, membangun dan Jari

kelingking yang mewakili bahwa semua konten dieksekusi

dan dihadirkan dengan menonjolkan gaya khas Mojok.11

Kedua, Mojok.co merupakan salah satu media yang

paling aktif mengangkat isu-isu kekinian mulai dari yang

ringan hingga yang sangat serius seperti Pilpres 2019

dibandingkan media sejenis seperti Voxpop.id,

Indoprogress.com dan posronda.net.

Menariknya, Mojok.co selalu menghadirkan informasi

berat dan serius seperti Pemilihan Umum dan Pemilihan

Presiden 2019 dengan sudut pandang yang berbeda dan gaya

khas Mojok.co yang santai dan mudah dipahami. Hal ini

menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia di tengah

pusaran kebosanan pada media yang monoton dalam

memberitakan perkembangan Pilpres 2019.

Ketiga, Mojok.co tak hanya menghadirkan informasi

dalam bentuk artikel saja, melainkan menyajikan informasi

dalam bentuk yang lebih ringan dan mudah dinikmati

masyarakat, khususnya anak muda, yakni dalam bentuk

infografis. Infografis lebih banyak memuat dan mengolah

data-data dalam bentuk penggabungan antara teks dan gambar

11

https://mojok.co/blog/kepala-suku/sikap-mojok-untuk-tahun-politik/

diakses pada 16 Agustus 2019 pukul 1.07 WIB

Page 24: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

7

sejenisnya yang divisualkan, sehingga cara ini menjadi suatu

yang inspiratif dalam bentuk statis.12

Dengan menggunakan media gambar, informasi berupa

data dan opini yang disampaikan akan lebih mudah sampai

dan tertanam pada benak khalayak. Pasalnya, ilustrasi sebagai

media visual merupakan media yang paling cepat untuk

menanamkan pemahaman. Informasi bergambar lebih disukai

dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap

gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Gambar berdiri

sendiri, memiliki subjek yang mudah dipahami dan

merupakan “simbol” yang jelas dan mudah dikenal.13

Dengan kekuatan yang dimiliki gambar yang terkandung

di dalam infografis, memungkinkan bahwa informasi yang

diangkat oleh Mojok.co akan cepat terserap dan berkesan

pada benak khalayak atau dengan kata lain, infografis

merupakan sajian produk olahan informasi yang efektif

sehingga mudah masuk ke dalam ingatan dan membentuk

opini publik. Karena visualisasi adalah cara atau sarana yang

paling tepat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi

lebih jelas. Penampilan secara visual mampu menarik emosi

12

Eka Puspita Sari, “Pengembangan Media Berbentuk Infografis

sebagai Penunjang Pembelajaran Fisika SMA kelas X”, Skripsi, (Lampung:

UIN Raden Intan Lampung, 2017), h.39

13Heru Dwi Waluyanto, “Karikatur sebagai Karya Komunikasi Visual

dalam Menyampaikan Kritik Sosial”, Jurnal Desain Komunikasi Visual

Nirmana Vol. 2 No. 2 (Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2000), h.128

Page 25: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

8

pembaca dan dapat memutuskan suatu problema untuk

kemudian mengkhayalkan pada kejadian sebenarnya.14

Berangkat dari asumsi bahwa pemanfaatan media sosial

dan penyajian informasi oleh Mojok.co lebih mudah diterima

publik inilah yang kemudian menjadi fenomena menarik

untuk dikaji. Mengingat bahwa dalam informasi yang

dipublikasikan oleh Mojok.co melalui media sosial tak luput

dari pemberitaan tentang Jokowi menjelang Pilpres 2019.

Adapun perhatian peneliti difokuskan pada informasi

tentang Jokowi karena berbagai hal. Pertama, didasari pada

fakta bahwa saat itu, Jokowi merupakan Presiden RI

sekaligus calon presiden dengan tingkat elektabilitas yang

unggul dibandingkan sang rival, yakni 49,2% untuk Jokowi-

Ma’ruf dan 37,4% Prabowo-Sandiaga (periode 22 Februari -

5 Maret oleh Litbang Kompas dari 2000 responden dengan

akurasi mencapai 95%).15

Kedua, pada masa-masa menjelang Pilpres 2019 ini,

Jokowi dianggap telah merubah citranya yang terkenal

sebagai sosok yang serba legowo menjadi sosok petahana

dengan langkah yang ofensif. Terlihat dari serangan-serangan

14

Artini Kusmiati, Sripudji Astuti dan Pamudji Suptandar, Teori

Dasar Desain Komunikasi Visual, (Jakarta: Djembatan, 1999), h.36 15

https://m.detik.com/news/berita/d-4475260/selisih-118-di-survei-

kompas-ini-elektabilitas-jokowi-prabowo-di-5-survei diakses pada 1 Agustus

2019 pukul 15.09 WIB

Page 26: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

9

yang dilancarkan dalam debat, serta kerap menyerang balik

serangan-serangan yang datang dari kubu lawan.16

Dengan fakta-fakta di atas, hendaknya akan ada banyak

media yang mengangkat informasi tentang Jokowi menjelang

Pilpres 2019. Oleh karenanya, penulis ingin melakukan

analisis lebih dalam tentang citra kepemimpinan Jokowi yang

terbentuk pada infografis yang dikemas secara berbeda oleh

Mojok.co.

Ketiga, Mojok.co lebih banyak menghadirkan informasi

tentang Jokowi pada media sosial Instagram yakni mencapai

51 Infografis. Angka tersebut unggul dibandingkan rivalnya,

Prabowo yang mencapai angka 36 infografis.17

Dari hal tersebut, peneliti kemudian ingin melakukan

analisis terhadap citra kepemimpinan Jokowi yang terbentuk

kala itu dari infografis yang dipublikasikan oleh Mojok.co

dilihat dari perspektif semiotika. Pasalnya, dengan paparan

informasi tentang Jokowi sebanyak 51 kali tersebut,

menimbulkan kemungkinan jika infografis yang diproduksi

Mojok.co turut serta dalam menciptakan opini tertentu pada

khalayak yang kemudian memengaruhi pilihan pada Pilpres

2019.

Melalui perspektif semiotika, peneliti ingin menganalisis

citra kepemimpinan yang terbentuk dalam infografis yang

16

https://pilpres.tempo.co/read-1178018/kata-pengamat-lipi-jokowi-

bersikap-ofensif-karena-faktor-ini Diakses pada 25 September 2019 pukul

20.55 WIB 17

https://instagram.com/mojokdotco?igshid=tw765vgp4t08 diakses

pada 16 Juli 2019 pukul 13.55 WIB

Page 27: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

10

dibuat dan dipublikasikan oleh Mojok,co. Hal ini dirasa

penting untuk dianalisis, mengingat besarnya peran media

dalam memengaruhi persepsi masyarakat terlebih jika

dilakukan secara terus-menerus dengan media yang efektif

seperti infografis serta dengan momentum yang tepat.

Hal ini pula yang menjadi latar belakang peneliti untuk

melakukan penelitian tentang Citra Kepemimpinan Jokowi

sebagai Petahana pada Pemilihan Presiden 2019 (Analisis

Semiotika dalam Infografis di Media Sosial Mojok.co).

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul tersebut, penulis membatasi dan

memfokuskan penelitian pada 2 infografis dari total 51

infografis tentang Jokowi yang dipublikasikan oleh

Mojok.co melalui akun Instagram selama masa kampanye

yang berlangsung dari 23 September 2018 hingga 13

April 2019. Adapun infografis yang dipilih yakni edisi

Sindiran Jokowi pada 4 Februari 2019 dan Jokowi

“Sindir” Prabowo Soal Unicorn pada 11 Maret 2019.

Seperti media pada umumnya, Mojok.co tak

membatasi kontennya hanya pada isu politik dan masa

kampanye, sehingga isu terkait Pilpres 2019 khususnya

tentang Jokowi tak terus dipublikasi setiap hari.

Terpilihnya 2 infografis tersebut didasari pada isu

yang ramai diperbincangkan dan viral di media sosial,

yakni mengenai Jokowi yang melakukan sindiran kepada

Page 28: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

11

pihak yang menuduhnya sebagai antek asing. Isu seputar

antek asing sendiri menjadi black campaign yang

ditujukan kepada Jokowi selama menjabat sebagai

Presiden hingga masa Pilpres 2019. Sedangkan infografis

kedua yakni tentang debat kandidat calon presiden yang

pada salah satu sesinya membahas tentang Unicorn dan

menjadi viral di pelbagai media sosial. Bahkan, topik

tentang unicorn menjadi trending topic kedua di media

sosial Twitter dengan tanda pagar #02gagapunicorn dan

mencapai 44 ribu kicauan.

Secara singkat, pemilihan dua infografis ini bertumpu

pada isu lama seperti tuduhan antek asing yang masih

digemakan hingga Pilpres 2019 dan isu yang ramai

diperbincangkan yakni soal Unicorn, bukan berdasarkan

angka analitik yang dimiliki oleh masing-masing

infografis.

2. Rumusan Masalah

Sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana citra kepemimpinan Jokowi dalam

infografis yang dimuat melalui media sosial Mojok.co

dilihat dari perspektif semiotik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana citra kepemimpinan Jokowi

Page 29: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

12

dalam infografis oleh Mojok.co yang dipublikasikan

melalui media sosial Instagram dilihat dari perspektif

semiotik.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangsih ilmu untuk menambah wawasan,

gambaran, pengetahuan dan cara tentang bagaimana

suatu tanda hadir dalam suatu ilustrasi dan bagaimana

tanda tersebut dimaknai.

b. Manfaat Praktis

Selain manfaat akademis, penulis juga berharap

khususnya yang tergabung dalam redaksi Mojok.co

dapat melakukan peningkatan kualitas dan evaluasi

tentang bagaimana menciptakan dan mengonstruksi

suatu informasi yang dalam hal ini berupa infografis,

sebelum dipublikasikan dan menjadi milik khalayak

yang heterogen dan dengan kemampuan interpretasi

yang juga berbeda-beda.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan suatu cara pandang

peneliti dalam berasumsi atau melihat suatu fenomena

dalam rangka melakukan penelitian.

Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan

menggunakan paradigma konstruktivis subjektifis yang

Page 30: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

13

memandang bahwa realitas yang ada merupakan hasil dari

konstruksi sosial. Dalam hal ini, kebenaran atas suatu

realitas bersifat relatif bergantung pada pelaku sosial yang

melakukan penilaian. Atau dengan kata lain, paradigma

ini memiliki posisi dan pandangan tersendiri terhadap

media atau teks berita yang dihasilkan. Rancangan

konstruktivis melihat pemberitaan media sebagai aktivitas

konstruksi sosial.18

Peneliti ingin membangun pemahaman tentang suatu

realitas atau temuan suatu penelitian melalui proses

interaksi antara peneliti dan objek yang diteliti. Hal ini

juga dikarenakan oleh keinginan peneliti untuk

menginterpretasikan hasil konstruksi dari media online

alternatif Mojok.co

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah cara yang digunakan

dalam meneliti suatu fenomena atau masalah penelitian.

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yang

mengedepankan kedalaman analisis yang dijabarkan

melalui serangkaian deskripsi berupa data dan argumen.

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

18

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan ke 3,

(Jakarta: PT Raja Grafindo), h.204

Page 31: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

14

deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.19

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis

semiotika, sebuah metode penelitian yang melihat tanda

dan menganalisis tanda tersebut hingga menjadi hasil

penelitian berupa interpretasi dan menjadi satu kesatuan

makna.

Adalah Charles Sanders Peirce (1839-1914), salah

satu tokoh yang memberikan sumbangsih besar pada

dunia semiotika. Bagi Peirce, tanda is something which

stands to somebody for something in some respect or

capacity.20

Berangkat dari pemikiran Peirce tentang

semiotika, dapat dipahami bahwa semiotika merupakan

ilmu tentang suatu tanda, dan ilmu tentang bagaimana

suatu tanda yang hadir dapat dimaknai.

Oleh Peirce, tanda diklasifikasikan menjadi tiga yakni

ikon, indeks dan simbol. Ikon sendiri adalah tanda yang

mirip dengan objek yang diwakilinya. Indeks merupakan

tanda yang memiliki hubungan sebab akibat dengan apa

yang diwakilinya atau juga tanda sebagai bukti.

Sedangkan simbol merupakan tanda berdasarkan

19

Bogdan dan Biklen, Qualitative and Reasearch for Education, an

Introduction to Theory and Methods, (Boston: Allyn and Bacon, 1982), h.11 20

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h.41

Page 32: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

15

konvensi, peraturan atau perjanjian yang disepakati

bersama.21

Peneliti hendaknya dapat melakukan analisis pada

infografik yang dipublikasikan oleh Mojok.co

berdasarkan keilmuan tanda dan dapat menglasifikasikan

tanda ke dalam tiga bagian berupa ikon, indeks dan

simbol.

4. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian: Mojok.co sebagai pemuat

infografis tentang Jokowi edisi 4 Februari 2019 dan 11

Maret 2019 pada media sosial Instagram Mojok.co

b. Objek Penelitian: Citra Kepemimpinan Jokowi

sebagai petahana pada Pemilihan Presiden 2019 dalam

infografis edisi 4 Februari 2019 dan 11 Maret 2019.

5. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dari bulan Juni hingga Desember

2019 yang fokus melakukan pengamatan pada infografis

yang dipublikasikan Mojok.co melalui media sosial

Instagram pada 4 Februari 2019 dan 11 Maret 2019.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data

dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara

mempelajari referensi berupa buku, kajian dan

21

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta:

Jalasutra, 2009), h.18

Page 33: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

16

penelitian sebelumnya guna memperkaya

penelitian dengan keilmuan yang variatif dan

sudah teruji. Selain itu, penelitian pun akan lebih

ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada

maupun bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian,

kesimpulan dan saran.22

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

juga menggunakan teknik dokumentasi. Teknik

dengan cara mengumpulkan beberapa informasi

dan dokumen penting terkait dengan masalah

penelitian, mengingat bahwa dokumentasi yang

pernah dihasilkan oleh seseorang dapat menjadi

sumber penting dalam bukti tambahan maupun

bukti utama riset.23

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah semiotika

milik Charles Sanders Peirce yakni dengan menglasifikan

tanda menjadi Icon, Index dan Symbol.

8. Pedoman Penulisan

Penulisan penelitian ini berpedoman pada Keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507

Tahun 2017.

22

https://www.transiskom.com/2016/03/pengertian-studi-

kepustakaan.html diakses pada 26 Agustus 2019 pada 13.05 WIB 23

Christine Daymon dan Immy Holloway, Metode-metode Riset

Kualitatif, diterjemahkan oleh Cahya Wiratama dengan judul Qualitative

Reasearch Methods in Public Relations and Marketing Communication,

(Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2008), h.344

Page 34: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

17

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Untuk sampai kepada judul ini, penulis telah melakukan

peninjauan pada beberapa studi terdahulu. Salah satunya

adalah penelitian yang ditulis oleh Indi Hikami, Mahasiswa

Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Semiotika Citra

Jokowi pada Sampul Majalah Tempo (2016).

Judul tersebut merupakan penelitian yang paling serupa

untuk sebuah analisa semiotik atas citra Jokowi sebagai

seorang Presiden Republik Indonesia. Hanya saja, penulis

memilih media yang berbeda dari penelitian terdahulu yakni

Mojok.co yang hingga saat ini belum ada penelitian sejenis

dengan menjadikan Mojok.co sebagai media atau subjek

penelitian.

Selain itu, penelitian di atas fokus pada analisa citra

Jokowi sebagai Presiden RI kala itu. Sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan fokus pada citra

kepemimpinan Jokowi yang diposisikan sebagai Presiden

sekaligus Calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden 2019.

Oleh karena itu, penulis membuat kesimpulan bahwa

penelitian dengan judul Citra Kepemimpinan Jokowi

sebagai Petahana pada Pemilihan Presiden 2019 (Analisis

Semiotika dalam Infografis di Media Sosial Instagram

Mojok.co) merupakan penelitian baru dan belum ada

mahasiswa/I yang menggunakan judul tersebut.

Page 35: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

18

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian

Terdahulu serta Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi penjabaran teori yang berkaitan dengan

penelitian dan didapatkan dari studi kepustakaan.

Adapaun teori yang terkandung pada bab ini

meliputi Teori Konstruksi Sosial, Konseptualisasi

Semiotika, Konseptualisasi Kepemimpinan,

Konseptualisasi Petahana, Konseptualisasi Citra

Politik, Konseptualisasi Komunikasi Visual dan

Konseptualisasi Media Sosial.

BAB III : GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Membahas tentang profil dan perjalanan singkat

Mojok.co sebagai salah satu media online

alternatif yang masih sangat aktif di Indonesia,

susunan redaksional dan perbedaan Mojok.co

dengan media serupa.

BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Berupa data dan temuan berupa tanda yang

dihasilkan dari infografis Mojok.co yang

dipublikasikan melalui akun Instagram pada 4

Februari 2019 dan 11 Maret 2019.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Page 36: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

19

Bab ini berisi pembahasan berupa hasil analisis

dan hasil interpretasi atas infografis terpilih yang

saling berkaitan dengan latar belakang dan sebagai

jawaban atas rumusan masalah.

BAB VI : PENUTUP

Sebagai penutup, bab ini berisi kesimpulan dari

penelitian serta saran baik secara akademis

maupun praktis.

Page 37: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

20

Page 38: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Konstruksi Sosial

Teori konstruksi sosial (Social Construction) Berger dan

Luckmann merupakan teori sosiologi kontemporer yang

berpijak pada sosiologi pengetahuan. Dalam teori ini

terkandung pemahaman bahwa kenyataan dibangun secara

sosial, serta kenyataan dan pengetahuan merupakan dua

istilah kunci untuk memahaminya.1

Konstruksi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) berarti susunan suatu bangunan atau

susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau kelompok

kata.2 Konstruksi juga dapat diartikan sebagai aktifitas

membangun suatu sistem. Dalam konstruksi terdapat teori

konstruksi sosial yang berada di antara teori fakta sosial dan

definisi sosial, di mana melihat realitas kehidupan sehari-hari

memiliki dimensi-dimensi objektif dan subjektif. 3

Istilah konstruksi sosial atas realitas (Social Construction

of Reality) kemudian didefinisikan sebagai proses sosial

melalui tindakan dan interaksi di mana individu menciptakan

1Ida Bagus Putera Manuaba, “Memahami Teori Konstruksi Sosial”,

Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, Volume 21, Nomor 3, (Surabaya:

Universitas Airlangga, 2008), h.1 2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.590 3Lathifah Isma, “Konstruksi Berita „Ahok Gugat UU Pilkada‟ perihal

cuti Petahana pada Portal Media Online Jawapos.com dan Kompas.com Edisi

September 2016: Analisis Framing Model Robert N. Entman”, Skripsi,

(Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2017), h.25

Page 39: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

22

secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami

bersama secara subjektif.4

Berger dan Luckmann mulai menjelaskan realitas sosial

dengan memisahkan pemahaman „kenyataan dan

pengatahuan‟. Realitas diartikan sebagai kualitas yang

terdapat di dalam realitas-realitas yang diakui sebagai

memiliki keberadaan (being) yang tidak tergantung kepada

kehendak kita sendiri. pengetahuan didefinisikan sebagai

kepastian bahwa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki

karakteristik yang spesifik.5

Pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara

simultan melalui tiga proses sosial, yaitu ekternalisasi,

objektivasi dan internalisasi. Proses ini terjadi antara individu

satu dengan lainnya dalam ruang lingkup masyarakat. 6

Pertama, eksternalisasi merupakan suatu usaha

pencurahan diri manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan

mental maupun fisik. 7 Ekternalisasi bisa dikatakan sebagai

tahap penyesuaian diri atau berekspresi dan menjadi tahapan

yang tak luput dari hakikat manusia. Hal ini pula yang

membuat ekternalisasi menjadi penting karena menjadi

4Margareth M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: Rajawali,

1984), h.301 5M. Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh Media Massa dan Keputusan Konsumen serta Kritik terhadap Peter

L. Berger dan Thomas Luckmann, (Jakarta; Kencana, 2008), h. 14 6Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komuikasi di Masyarakat, (Jakarta, Kencana, 2007),

h.202 7Charles R. Ngangi, “Konstruksi Sosial dalam Realitas Sosial”,

Jurnal Ilmiah Sosial Ekonomi Pertanian (JISEP), (Manado: Universitas Sam

Ratulangi, 2011), h.2

Page 40: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

23

sebuah keharusan antropologis yang berakar dalam biologis

manusia.8

Kedua, objektivasi atau hasil yang telah dicapai baik

mental maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia

tersebut. Hasil itu menghasilkan realitas objektif yang bisa

jadi akan menghadapi si penghasil itu sendiri sebagai

faktisitas yang berada di luar dan berlainan dari manusia yang

menghasilkannya. Lewat proses objektivasi ini, masyarakat

menjadi suatu realitas suigeneris.9

Ketiga, internalisasi yang merupakan proses penyerapan

kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa

sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia

sosial. Berbagai macam unsur dari dunia yang telah

terobjektifkan tersebut akan ditangkap sebagai gejala realitas

di luar kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi

kesadaran. Melalui internalisasi, manusia menjadi hasil dari

masyarakat. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara

ilmiah, ia dibentuk dan dikonstruksi. Dengan pemahaman

semacam ini, realitas berwajah ganda/plural. Setiap orang

bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu

realitas.10

Proses konstruksi sosial atas realitas tak terjadi di ruang

hampa, begitu pun dengan dampak yang kemudian muncul

8Donie Kadewandana, “Konstruksi Realitas di Media Massa (Analisis

Framing terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian

Kompas dan republika”, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2008), h.40 9M. Burhan Bungin, Konstruksi.., h. 15

10M. Burhan Bungin, Konstruksi.., h. 15

Page 41: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

24

sebagai realitas. Berger dan Luckman menjelaskan bahwa

terdapat tiga bentuk realitas sosial sebagai hasil dari

eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi antara lain11

:

1. Realitas Sosial Objektif

Suatu kompleksitas definisi realitas gejala-gejala

sosial, seperti tindakan dan tingkah laku yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari dan sering dihadapi individu

sebagai fakta.

2. Realitas Sosial Simbolik

Ekspresi bentuk-bentuk simbolik dari realitas objektif,

yang umumnya diketahui oleh khalayak dalam bentuk

karya seni, fiksi serta berita-berita media.

3. Realitas Sosial Subjektif

Realitas sosial pada individu, yang berasal dari realitas

sosial objektif dan realitas sosial simbolik yang

merupakan konstruksi definisi realitas yang dimiliki

individu dan dikonstruksi melalui proses internalisasi.

Dengan definisi konstruksi sosial atas realitas yang

demikian, maka konten-konten atau informasi yang kita lihat

melalui media massa merupakan hasil dari proses panjang

konstruksi sosial.

Adapun tahap konstruksi sosial menurut Burhan Bungin

adalah sebagai berikut12

:

11

Julia Nikita Safrina, “Analisis Wacana Buku yang Dilipat Karya

Yasraf Amir Piliang”, Skripsi, (Bandung: Universitas Pasundan, 2019), h. 30 12

Burhan Bungin, Sosiologi.., h. 204-212

Page 42: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

25

1. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi

Isu-isu penting yang setiap hari menjadi fokus

media massa, berhubungan dengan tiga hal, yaitu

kedudukan (tahta), harta, dan perempuan. Selain tiga

hal itu ada juga fokus-fokus lain, seperti informasi

yang sifatnya menyentuh perasaan banyak orang,

yaitu persoalan-persoalan sensitivitas, sensualitas,

maupun ketakutan atau kengerian.

Dalam menyiapkan materi konstruksi, terdapat

tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian, yakni

keberpihakan media massa kepada kapitalisme,

keberpihakan semu kepada masyarakat dan

keberpihakan kepada kepentingan umum.

2. Tahap Sebaran Konstruksi

Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media

massa adalah semua informasi harus sampai pada

pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya

berdasarkan pada agenda media. Apa yang dipandang

penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemisa

atau pembaca.

3. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

a. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

Tahap berikut setelah sebaran konstruksi, di

mana pemberitaan (penceritaan) telah sampai pada

pembaca dan pemirsanya (penonton), yaitu terjadi

pembentukan konstruksi di masyarakat melalui

tiga tahap yang berlangsung generik. Pertama,

Page 43: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

26

konstruksi realitas pembenaran; kedua, kesediaan

dikonstruksi oleh media massa; ketiga, sebagai

pilihan konsumtif.

b. Tahap Pembentukan Konstruksi Citra

Pembentukan konstruksi citra adalah banguna

yang diinginkan oleh tahap konstruksi. Di mana

bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh

media massa ini terbentuk menjadi dua model;

pertama model good news; kedua model bad news.

4. Tahap Konfirmasi

Konfirmasi merupakan tahapan ketika media

massa baik pembaca maupun pemirsa memberi

argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya

untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.

Bagi media, tahapan ini perlu sebagai bagian untuk

memberi argumentasi terhadap alasan-alasan

konstruksi sosial. Sedangkan bagi permirsa atau

pemabaca, tahapan ini menjadi bagian yang

menjelaskan mengapa ia terlibat dan bersedia hadir

dalam proses konstruksi sosial.

B. Konseptualisasi Semiotika

Ada dua cara dalam memandang fakta dalam ilmu

pengetahuan. Fakta adalah sesuatu yang tertangkap oleh

pancaindra kita. Bagi ilmu pengetahuan alam, fakta adalah

Page 44: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

27

segalanya. Bagi ilmu pengetahuan sosial dan budaya, fakta

bukan segalanya karena di balik fakta ada sesuatu yang lain.13

Semiotika merupakan salah satu cara yang dapat

digunakan dalam pencarian fakta dalam ilmu sosial. Dalam

perspektif semiotika, suatu fakta dapat memiliki multi makna

atau dengan kata lain, ada fakta lain di balik suatu fenomena

yang terlihat.

Dalam ilmu komunikasi dikenal dogma populer, Words

doesn’t mean, people mean. Artinya, sesungguhnya kata-kata

tidak memiliki makna, manusialah yang merekatkan makna

ke dalam kata-kata tersebut.14

1. Pengertian Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis

untuk mengkaji tanda. Semiotika, atau dalam istilah

Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari

bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal

(Things).15

Kata semiotika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani,

Semeion, yang berarti tanda atau Seme, yang berarti

penafsir tanda.16

Dengan demikian, semiotika dipandang

sebagai salah satu metode yang bisa digunakan untuk

13

Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Depok:

Komunitas Bambu, 2008), h. 5 14

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta:

Jalasutra, 2009), h. 1 15

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 15 16

Alex sobur, Semiotika.., h. 16

Page 45: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

28

mencari kebenaran akan suatu fenomena melalui analisa

tanda, khususnya dalam ilmu komunikasi.

Ilmu tentang tanda atau semiotika memiliki dua tokoh,

yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles

Sanders Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut

mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak

mengenal satu sama lain.17

Menurut Saussure, seperti yang dikutip Pradopo

(1991:54) tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang

tidak dapat dipisahkan, seperti selembar kertas. Di mana

ada tanda, di sana ada sistem. Artinya, sebuah tanda

(berwujud kata atau gambar) mempunya dua aspek yang

ditangkap oleh indra kita yang disebut signifier, bidang

penanda atau bentuk. Aspek lainnya disebut signified,

bidang petanda atau konsep atau makna.18

Sedangkan menurut Peirce, prinsip mendasar sifat

tanda adalah sifat representatif dan sifat interpretatif. Sifat

representatif tanda berarti tanda merupakan sesuatu yang

mewakili sesuatu yang lain (Something that represents

something else), sedangkan sifat interpretatif artinya tanda

tersebut memberikan peluang bagi interpretasi bergantung

pada pemakai dan penerimanya.19

Peirce juga memandang adanya relasi triadik dalam

semiotika yaitu represantement atau dasar suatu tanda,

17

Sumbo Tinarbuko, Semiotika.., h.11 18

Sumbo Tinarbuko, Semiotika.., h.12 19

Dadan Rusmana, Filsafat Semiotika, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2014), h. 107

Page 46: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

29

object atau sesuatu yang dirujuk oleh tanda dan

interpretant yang merupakan hasil intepretasi terhadap

tanda.

Adapun perbedaan antara semiotika menurut

Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce dapat

dilihat melalui tabel berikut:

Table 2.1

Perbandingan Teori Semiotika Saussure dan Charles

Ferdinand de

Saussure20

Charles Sanders

Peirce21

Signifier

Signified

Represantement

Object

Intepretant

Bersifat arbitrer Bersifat Representatif

dan Intepretatif

2. Semiotika Charles Sander Peirce

Menurut Charles Sanders Peirce, Tanda “is something

which stands to somebody for something in respect or

capacity”.22

Oleh karena definisi tersebut, tanda memiliki

sifat representatif atau mewakili sesuatu hal dan

intepretatif atau dapat dimaknai bergantung pada siapa

yang menerima.23

20

Sumbo Tinarbuko, Semiotika.., h.12 21

Dadan Rusmana, Filsafat.., h.107 22

Alex Sobur, Semiotika.., h. 41 23

Dadan Rusmana, Filsafat.., h. 107

Page 47: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

30

Dalam proses pemaknaan menurut Peirce, tanda dapat

dimaknai dengan menglasifikasikan objek atau rujukan ke

dalam tiga bagian seperti berikut:24

a. Icon atau Ikon

Ikon merupakan objek yang memiliki kemiripan,

keserupaan atau merupakan tiruan tak serupa dengan

objek yang dirujuk. Contoh, Patung Soekarno

merupakan ikon dari Soekarno.

b. Index atau Indeks

Indeks objek yang hadir karena terdapat

keterkaitan atau hubungan kausal antara tanda dan

dasar yang ditandai. Contoh, kemunculan asap

dianggap sebagai tanda dari adanya kobaran api.

Artinya, asap yang muncul disebabkan oleh nyala api.

c. Symbol atau Simbol

Simbol merupakan tanda sebenarnya. Artinya,

simbol merupaka tanda berupa gambar, suara atau hal

lainnya yang memiliki arti tertentu atau terbentuk atas

adanya konvensi atau kesepakatan. Contoh, warna-

warna pada lampu lalu lintas yang disepakati secara

bersama di mana lampu berwarnamerah diartikan

sebagai larangan, kuning untuk berhati-hati dan hijau

untuk izin berjalan.

Dalam hal ini, simbol memiliki sifat yang arbitrer

sebagaimana yang diartikan oleh Ferdinand de

24

Dadan Rusmana, Filsafat.., h. 110

Page 48: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

31

Saussure yakni tidak terikat pada dasar atau tidak

memiliki sebab akibat secara ilmiah atau historikal.

C. Konseptualisasi Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan didefinisikan sebagai kekuatan untuk

menggerakan dan memengaruhi orang. Kepemimpinan

sebagai sebuah alat, sarana atau proses untuk membujuk

orang agar bersedia melakukakn sesuatu secara

sukarela/sukacita.25

Atau sebuah proses di mana individu

memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai

tujuan bersama.26

Kepemimpinan juga dapat dipahami sebagai suatu

proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas

yang berhubungan dengan penugasan karyawan

perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.27

Mengutip salah satu pakar (Yukl, Gary:2010) tentang

definisi kepemimpinan;

Leadership is the process of influencing others to

understand and agree about what needs to be done and

how to do it, and the process of facilitating individual and

collective efforts to accomplish shared objectives.

Kepemimpinan itu sendiri berfungsi sebagai alat untuk

membimbing praktik profesi dan menganalisis lingkungan

25

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3 26

Peter G. Northouse, Kepemimpinan Teori dan Praktik,

diterjemahkan oleg Ati Cahayani dari buku berjudul Leadership: Theory and

Practice, (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h.5 27

Clara Rosa Pudjiyogyanti, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 143

Page 49: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

32

dan taktik-taktik memengaruhi. Kepemimpinan meliputi

tindakan dan pengaruh berdasarkan atas alasan dan logika

di samping berdasarkan inspirasi dan keinginan.28

Berdasarkan definisi kepemimpinan di atas, dapat

dipahami bahwa kepemimpinan pada prakteknya

dilakukan dalam sebuah kelompok baik dalam skala kecil

seperti organisasi maupun skala besar seperti negara.

Oleh karenanya, kepemimpinan tak luput dari individu

yang menjadi tombak kepemimpinan atau disebut sebagai

pemimpin. Dalam ruang lingkup kepemimpinan,

pemimpin mengarahkan energi mereka kepada individu

yang mencoba mencapai sesuatu secara bersama. Secara

umum, kami maksudkan bahwa pemimpin dan pengikut

memiliki tujuan bersama.29

2. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan

situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi

masing-masing. Oleh Veithzal Rivai, fungsi

kepemimpinan dibagi menjadi lima kelompok seperti

berikut:30

1) Fungsi Instruksi

Fungsi ini memiliki komunikasi yang bersifat

satu arah. Pemimpin sebagai komunikator

28

Wirawan, Kepemimpinan (Teori, Psikologi,Perilaku Organisai,

Aplikasi dan Penelitian), (Depok: Rajagrafindo Persada, 2013), h. 9 29

Peter G. Northouse, Kepemimpinan.., h.6 30

Veithzal Rivai, Kepemimpinan.., h.53-55

Page 50: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

33

merupakan pihak yang menentukan apa,

bagaimana, bilamana dan di mana perintah itu

dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan

secara efektif.

2) Fungsi Konsultasi

Fungsi ini memiliki pola komunikasi dua arah.

Konsultasi dimaksudkan untuk memperoleh

masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki

dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan.

3) Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini, pemimpin

mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik

dalam keikutsertaan mengambil keputusan

maupun dalam melaksanakannya.

4) Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan

pelimpahan wewenang membuat/menetapkan

keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa

persetujuan dari pimpinan. Fungsi ini pada

dasarnya berarti kepercayaan.

5) Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa

kepemimpinan yang sukses/efektif mampu

mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan

dalam kordinasi yang efektif.

Page 51: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

34

3. Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu

seri perilaku pemimpin beserta konsep-konsep

kepemimpinannya, dengan menampilkan latar belakang

historis kemunculan pemimpin dan kepemimpinan, sebab-

musabab penampilannya di tengah khalayak ramai, tipe

dan gayanya, persyaratan kepemimpinan dan untuk

menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas-

tugas pokok dan etika profesi kepemimpinan.31

G.R Terry dalam buku Kartono (2006: 71-80)

mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori-

teori sendiri ditambah dengan teori penulis lain, sebagai

berikut:

1) Teori Otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas

perintah-perintah, paksaan, dan tindakan-tindakan

yang arbitrer (sebagai wasit). Ia melakukan

pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan

berlangsung secara efisien. Kepemimpinannya

berorientasi pada struktur organisasi dan tugas-tugas.

2) Teori Psikologis

Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang

pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan

sistem motivasi terbaik, untuk merangsang kesediaan

bekerja dari para pengikut dan anak buah. Pemimpin

merangsang bawahan, agar mereka mau bekerja, guna

31

Veithzal Rivai, Kepemimpinan.., h.51

Page 52: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

35

mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk

memenuhi tujuan-tujuan pribadi.

3) Teori Sosiologis

Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha

untuk melancarkan antar relasi dalam organisasi; dan

sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik

organisatoris antara para pengikutnya, agar tercapai

kerjasama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan-

tujuan, dengan menyertakan para pengikut dalam

pengambilan keputusan terakhir.

4) Teori Suportif

Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha

sekuat mungkin, dan bekerja dengan penuh gairah,

sedang pemimpin akan membimbing dengan sebaik-

baiknya melalui policy tertentu. Untuk maksud ini

pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja

yang menyenangkan dan bisa membantu mempertebal

keinginan setiap pengikutnya untuk melaksanakan

pekerjaan sebaik mungkin, sanggup bekerjasama

dengan pihak lain, mau mengembangkan bakat dan

keterampilannya, dan menyadari benar keinginan

sendiri untuk maju.

5) Teori Laissez Faire

Kepemimpinan ini ditampilkan oleh seorang tokoh

„Ketua Dewan‟ yang sebenarnya tidak becus

mengurus dan dia menyerahkan semua tanggung

jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada

Page 53: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

36

semua anggotanya. Dia adalah ketua yang bertindak

sebagai simbol, dengan macam-macam hiasan atau

ornament yang mentereng. Biasanya dia tidak

memiliki keterampilan teknis. Sedangkan kedudukan

sebagai pemimpin (direktur, ketua dewan, kepala,

komandan) dimungkinkan oleh sistem nepotisme atau

lewat praktek penyuapan.

6) Teori Kelakuan Pribadi

Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasarkan

kualitas-kualitas pribadi atau pola-pola kelakua para

pemimpinnya. Teori ini menyatakan bahwa seorang

pemimpin itu selalu berkelakuan kurang lebih sama,

yaitu ia tidak melakukan tindakan-tindakan yang

identik sama dalam setiap situasi yang dihadapi.

7) Teori Sifat Orang-orang Besar

Sudah banyak usaha yang dilakukan orang untuk

mengidentifikasikan sifat-sifat unggul dan kualitas

superior serta unik, yang diharapkan ada pada seorang

pemimpin, untuk meramalkan kesuksesan

kepemimpinannya. Ada beberapa ciri-ciri unggul

sebagai predisposisi yang diharapkan akan dimiliki

oleh seorang pemimpin, yaitu memiliki inteligensi

tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan

emosional, memiliki daya persuasive dan

keterampilan komunikasi, memiliki kepercayaan diri,

peka, kreatif, mau memberikan partisipasi sosial yang

tinggi dan lain-lain.

Page 54: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

37

8) Teori Situasi

Teori ini menjelaskan bahwa harus terdapat daya

lenting yang tinggi/luwes pada pemimpin untuk

menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi,

lingkungan sekitar dan zamannya. Faktor lingkungan

itu harus dijadikan tantangan untuk diatasi. Mampu

pemimpin itu harus mampu menyelesaikan masalah-

masalah aktual. Sebab permasalahan-permasalahan

hidup dari saar-saat krisis (perang, revolusi, malaise

dan lain-lain) yang penuh pergolakan dan ancaman

bahaya, selalu akan memunculkan satu tipe

kepemimpinan yang relevan bagi masa itu.

9) Teori Humanistik/Populistik

Fungsi kepemimpinan menurut teori ini ialah

merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap

kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi

pemimpin dengan rakyat. Untuk melakukan ha ini

perlu dilakukan adanya organisasi yang baik dan

pemimpin yang baik, yang mau memperhatikan

kepentingan dan kebutuhan rakyat. Organisasi

tersebut juga berperan sebagai sarana untuk

melakukan kontrol sosial agar pemerintah melakukan

fungsinya dengan baik, serta memperhatikan

kemampuan dan potensi rakyat.

Page 55: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

38

4. Tipe Kepemimpinan

W.J Reddin dalam artikelnya What Kind of Manager,

dan disunting oleh Wahjosumidjo (Dept. P. & K. Pusat

Pendidikan dan Latihan Pegawai, 1982), menentukan

watak dan tipe pemimpin atas tiga pola dasar, yaitu:32

1) Berorientasi tugas

2) Berorientasi hubungan kerja

3) Berorientasi hasil kerja efektif

Berdasarkan penonjolan ketiga orientasi tersebut,

dapat ditentukan delapan tipe kepemimpinan menurut

Kartini, yaitu:33

1) Tipe Pembelot (Deserter)

Sifatnya bermoral rendah , tidak memiliki rasa

keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan

ketaatan, sukar diramalkan.

2) Tipe Birokrat

Sifatnya correct, kaku, patuh pada peraturan dan

norma-norma. Ia adalah manusia organisasi yang

tepat, cermat, berdisiplin dan keras.

3) Tipe Misionaris (Missionary)

Sifatnya terbuka, penolong, lembut hati dan

ramah-tamah.

32

Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2006), h. 34 33

Kartini Kartono, Pemimpin.., h. 35

Page 56: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

39

4) Tipe Pembangun (Developer)

Sifatnya kreatif, dinamis, inovatif,

memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik,

menaruh kepercayaan pada bawahan.

5) Tipe Otokrat

Sifatnya keras, diktatoris, mau menang sendiri,

keras kepala, sombong, bandel.

6) Tipe Otokrat yang Bijak (Benevolent Autocrat)

Sifatnya lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir,

besar rasa keterlibatan diri.

7) Tipe Kompromis (Compromiser)

Sifatnya plintat-plintut, selalu mengikuti angina

tanpa pendirian, tidak mempunyai keputusan,

berpandangan pendek dan sempit.

8) Tipe Eksekutif

Sifatnya bermutu tinggi, dapat memberikan

motivasi yang baik, berpandangan jauh dan tekun.

5. Sifat-sifat Pemimpin

Ordway Tead dalam tulisannya mengemukakan 10

sifat pemimpin yaitu:34

1) Energi Jasmaniah dan Mental

Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga

jasmani dan rohani yang luar biasa yaitu mempunyai

daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang

istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah

habis.

34

Kartini Kartono, Pemimpin.., h. 44-47

Page 57: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

40

2) Kesadaran akan Tujuan dan Arah

Seorang pemimpin memiliki keyakinan yang

teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua

perilaku yang dikerjakan; dia tahu persis kemana arah

yang akan ditujunya; serta pasti memberikan manfaat

baik bagi diri sendiri maupun bagi kelompok yag

dipimpinnya.

3) Antusiasme

Pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang akan

dicapai itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan

harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan

sukses, dan menimbulkan semangat serta esprit de

corps.

4) Keramahan dan Kecintaan

Affection atau kesayangan berarti kasih sayang,

cinta, simpati yang tulus, disertai kesediaan berkorban

bagi pribadi-pribadi yang disayangi. Sedangkan

keramah-tamahan itu mempunyai sifat mempengaruhi

orang lain juga membuka setiap hati yang masih

tertutup untuk menanggapi keramahan tersebut.

5) Integritas

Pemimpin itu harus bersifat terbuka; merasa utuh

bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya

bahkan merasa senasib dan sepenanggungan dalam

satu perjuangan yang sama.

Page 58: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

41

Dengan segala ketulusan hati dan kejujuran,

pemimpin memberikan ketauladanan, agar dia

dipatuhi dan diikuti oleh anggota kelompoknya.

6) Penguasaan

Setiap pemimpin harus memiliki satu atau

beberapa kemahiran teknis tertentu, agar ia

mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk

memimpin kelompoknya. Terutama kamahiran dalam

mengordinasikan tenaga manusia, agar tercapai

maksimalisasi efektivitas kerja dan produktivitasnya.

7) Ketegasan dalam Mengambil Keputusan

Pemimpin yang bershasil itu pasti dapat

mengambil keputusan secara tepat, tegas dan cepat

sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya.

Selanjutnya dia mampu meyakinkan para anggotanya

akan kebenaran keputusannya.

8) Kecerdasan

Kecerdasan yang perlu dimiliki oleh setiap

pemimpin itu merupakan kemampuan untuk melihat

dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan

akibat suatu kejadian, menemukan hal-hal yang

krusial dan cepat menemukan cara penyelesaiannya

dalam waktu singkat.

9) Keterampilan

Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang

mampu menuntun, mendidik, mengarahkan,

mendorong dan menggerakan anak buahnya untuk

Page 59: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

42

berbuat sesuatu. Di samping menuntun dan mendidik

muridnya, dia diharapkan juga menjadi pelaksana

eksekutif untuk mengadakan latihan-latihan,

mengawasi pekerjaan rutin setiap hari, dan menilai

gagal atau suksesnya suatu proses atau treatment.

10) Kepercayaan

Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya selalu

didukung oleh kepercayaan anak buahnya. Yaitu

kepercayaan bahwa para anggota pasti dipimpin

dengan baik, dipengaruhi secara positif, dan diarahkan

pada sasaran-sasaran yang benar.

D. Konseptualisasi Petahana

Petahana berasal dari kata "tahana" yang bermakna

kedudukan, martabat (kebesaran, kemuliaan, dan sebagainya).

Dalam kata kerja, maka muncul kata "bertahana" yang

memiliki arti bersemayam; duduk.35

Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), petahana diartikan

sebagai pemegang suatu jabatan politik tertentu (yang sedang

atau masih menjabat).36

Sebagai contoh, Joko Widodo dalam

pemilihan umum 2019 merupakan kandidat petahana

mengingat statusnya sebagai calon presiden pada Pilpres 2019

sekaligus pemegang jabatan Presiden RI 2014-2019.

35

https://nasional.kompas.com/read/2015/06/28/07491121/Rumitnya.

Mendefinisikan.Arti.Petahana.?page=all diakses pada 21 Oktober 2019 pada

14.59 WIB 36

https://kbbi.kemdikbud.go.id, diakses pada 10 Oktober 2019 pukul

13.49 WIB.

Page 60: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

43

Pada Pilpres 2019, kemenangan Jokowi-Ma‟ruf sebagai

Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih untuk periode 2019-

2024 disebut sebagai buah dari keuntungan status petahana

yang kala itu tersemat pada Jokowi. Sebagai petahana, kinerja

pemerintahan Jokowi di berbagai sektor, mulai dari ekonomi,

sosial, keamanan, hingga penegakan hukum telah mampu

dirasakan oleh masyarakat sejak 2014 hingga saat ini.37

Hal tersebut lantas membuat tingkat kesukaan masyarakat

kepada Jokowi menjadi tinggi. Hal tersebut dibuktikan

dengan hasil survei SMRC yang menyatakan bahwa 71%

masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintah saat ini

dan tingkat kepercayaan atas kemampuan Jokowi untuk

memimpin pun masih berada di angka 68%.38

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Zaenal A.

Budiyono menyebut tak dimungkiri secara politik, petahana

atau incumbent memiliki „kemewahan‟ yang tidak dimiliki

penantang. Zaenal menyebut dua kelebihan yang dimiliki

Jokowi sebagai petahana saat ini yakni waktu sosialisasi dan

logistik.39

Dengan kata lain, status petahana pada seorang

kandidat berpeluang memberikan keuntungan sedikit lebih

banyak dibandingkan dengan kandidat non petahana.

37

https://katadata.co.id/berita/2019/04/18/kuasa-petahana-di-balik-

kemenangan-sementara-jokowi-maruf, diakses pada 10 Oktober 2019 pukul

14.36 WIB 38

https://katadata.co.id/berita/2019/04/18/kuasa-petahana-di-balik-

kemenangan-sementara-jokowi-maruf, diakses pada 10 Oktober 2019 pukul

14.36 WIB 39

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190411175709-32-

385465/status-petahana-dan-bekal-mewah-jokowi-kalahkan-prabowo, diakses

pada 21 Oktober 2019 pada 15.08 WIB

Page 61: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

44

Pertama, sebagai petahana, kandidat tentunya merupakan

sosok yang memiliki pengaruh dalam ruang lingkup

jabatannya. Kedua, petahana memiliki fasilitas negara yang

bisa dimanfaatkan selama masa kampanye. Meski sebagian

fasilitas memiliki larangan untuk digunakan sebagai alat

kampanye, kecuali fasilitas yang melekat pada kandidat

petahana seperti pengamanan dan pengawalan. Ketiga,

memiliki peluang kampanye permanen atau berarti seorang

kandidat telah mempersiapkan diri untuk melakukan

kampanye tertentu melalui kinerja dan program kerja yang

dicanangkan sejak dilantik sebagai pemegang jabatan.40

E. Konseptualisasi Citra Politik

1. Pengertian Citra Politik

Citra berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti

gambar. Kemudian dikembangkan menjadi gambaran

sebagai padanan kata image dalam Bahasa Inggris. Citra

merupakan sesuatu yang abstrak dan kompleks serta

melibatkan aspek emosi (afeksi) dan aspek penalaran

(kognisi). Pada hakikatnya, citra dapat didefinisikan

sebagai konstruksi atas representasi dan persepsi khalayak

terhadap individu, kelompok atau lembaga yang terkait

dengan kiprahnya dalam masyarakat.41

40

Rex Tiran, “Kemenangan Petahana dan Demokrasi Lokal dalam

Pilkada Kabupaten Kupang Tahun 2013”, Jurnal Unair, (Surabaya: Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, 2013), h.1 41

Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011),

h.178

Page 62: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

45

Secara sederhana, Ardianto (2011: 62) merumuskan

citra sebagai perasaan, gambaran diri publik terhadap

perusahaan, organisasi atau lembaga, kesan yang sengaja

diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.

Definisi ini mengisyaratkan bahwa citra adalah segala

sesuatu yang sengaja ditampilkan oleh organisasi atau

lembaga untuk mendapatkan kesan positif dari publik.42

Dalam dunia politik, citra dapat dipahami sebagai

gambaran seseorang tentang politik (kekuasaan,

kewenangan, otoritas, kerjasama, konflik dan consensus)

yang memiliki makna, kendatipun tidak selamanya sesuai

dengan realitas politik yang sebenarnya. Citra politik

tersusun melalui persepsi yang bermakna tentang gejala

politik dan kemudian menyatakan makna itu melalui

kepercayaan, nilai, dan pengharapan dalam bentuk

pendapat pribadi yang selanjutnya dapat berkembang

menjadi opini publik.43

Dalam hal ini, citra juga membantu dalam

pemahaman, penilaian dan pengindentifikasian peristiwa,

gagasan, tujuan, atau pemimpin politik. Citra membantu

memberikan alasan yang dapat diterima secara subjektif

tentang mengapa segala sesuatu hadir sebagaimana

42

Rusmulyadi dan Hanny Hafiar, “Dekonstruksi Citra Politik Jokowi

dalam Media Sosial”, Jurnal Profesi Humas Vol.3, (Bandung: UIN Sunan

Gunung Djati, 2018), h.123 43

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.178

Page 63: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

46

tampaknya, tentang preferensi politik, dan tentang

penggabungan dengan orang lain.44

Citra politik sendiri dibagi dua, yakni citra baik dan

buruk yang dalam proses pembentukannya melibatkan

berbagai aspek yakni lingkungan, strategi politik, dan

komunikasi politik yang dibangun baik secara pribadi

ataupun secara masif melalui media massa.

Para politikus atau pemimpin politik sangat

berkepentingan dalam pembentukan citra politik dirinya

melalui komunikasi politik dalam usahan menciptakan

stabilitas sosial dan memenuhi tuntutan rakyat.45

Dalam hal ini, media menjadi faktor yang krusial

dalam membangun citra seseorang terlebih tokoh

nasional. Karena citra positif dalam ranah politik

memberikan pengaruh yang kuat kepada khalayak, publik

atau rakyat untuk memberikan dukungan dan suaranya

dalam pemilihan umum.46

Untuk mendapatkan citra yang diharapkan, seseorang

hendaknya melakukan serangkaian cara untuk

mengonstruksi realitas sehingga menjadi citra yang

tersemat di dalam diri. Karenanya, citra politik tidak dapat

dipisahkan dari proses sosialisasi politik. Sosialisai politi

menurut Hyman (1959) adalah proses belajar yang terus-

menerus, baik secara emosional ataupun indoktrinasi

44

Dan Nimmo, Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek, (Bandung: PT

Rosdakarya Remaja, 2010), h.7 45

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.179 46

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.182

Page 64: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

47

politik yang manifest dan di media oleh segala partisipasi

seseorang dan pengalaman seseorang yang

menjalaninya.47

Selanjutnya Rush dan Althoff (2003: 25) menulis

bahwa sosialisasi politik merupakan suatu proses,

bagaimana memperkenalkan suatu sistem politik kepada

seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan

persepsi atau tanggapan dan reaksi-reaksinya terhadap

gejala-gejala politik.48

2. Jenis-jenis Citra

Menurut Frank Jefkins, citra memiliki beberapa jenis

yaitu49

:

a. Cerminan Citra (The Mirror Image), yaitu

bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap

external public dalam melihat perusahaannya.

b. Citra Aktual (The Current Image), yaitu citra yang

terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan

pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi

dan pemahaman publik. Citra ini bertentangan

dengan cerminan citra.

c. Citra yang Diinginkan (The Wish Image), yaitu

manajemen menginginkan pencapaian prestasi

tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang

47

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.181 48

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.181 49

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media

Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2018), h. 77-78

Page 65: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

48

baru sebelum publik eksternal memperoleh

informasi secara lengkap.

d. Citra yang Berlapis (The Multiple Image), yaitu

sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan

perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu

yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra

seluruh organisasi atau perusahaan.

e. Citra Perusahaan (Corporate Image), yakni

berkaitan dengan citra yang ingin ditampilkan oleh

suatu perusahaan.

f. Citra Penampilan (Performance Image), yakni

tentang bagaimana kinerja dan penampilan

seseorang ditampilkan secara baik dan

professional.

Sedangkan menurut Baudrillard (Arifin, 2011), citra

politik memiliki empat fase yaitu (1) Representasi di

mana citra merupakan cermin suatu realitas; (2) Ideologi

di mana citra menyembunyikan dan memberikan

gambaran yang salah akan realitas; (3) Citra

menyembunyikan bahwa tidak ada realitas; dan (4) Citra

tidak memiliki sama sekali hubungan dengan realitas

apapun.50

3. Konstruksi Sosial Citra Pemimpin

Seorang pemimpin membangun dan mempertahankan

citra pada dirinya sebagai upaya untuk membentuk brand

50

Anwar Arifin, Komunikasi.., h.178

Page 66: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

49

yang dilekatkan pada dirinya. Terkadang, pemimpin

mencitrakan dirinya dengan pencitraan yang lebih dari

satu jenis citra.51

Menurut Burhan Bungin dalam bukunya, ada

beberapa konten konstruksi sosial citra pemimpin, yaitu:52

a. Citra Hero, yaitu pemimpin mencitrakan dirinya

sebagai pahlawan, pembela rakyatnya dari segala

macam bahaya, gangguan dan ancaman dari pihak-

pihak yang ingin menyengsarakan masyarakat, atau

ancaman dari kelompok radikal dan negara-negara

musuh, serta ancaman kapitalisme.

b. Citra Ilmuwan, yaitu pemimpin yang mencitrakan

dirinya sebagai orang pandai, menguasai ilmu

pengetahuan, luas pengalamannya. Karena itu

masyarakat akan tercerahkan dan akan menjadi

masyarakat berpengetahuan bersamanya.

c. Citra Egaliter, yaitu citra pemimpin yang sederhana,

dekat dengan rakyat, yang selalu mendengar keluhan

dan penderitaan rakyat, pemimpin yang selalu ada

bersama masyarakat ketika rakyat membutuhkannya.

d. Citra Agitator, yaitu pemimpin yang tegas, yang

lantang bicaranya, berwibawa dan apabila ia berbicara

rakyat terbangkit semangatnya. Pemimpin ini biasanya

juga disebut singa panggung.

51

Burhan Bungin, Komunikasi Politik Pencitraan, (Jakarta:

Prenadamedina Group, 2018), h. 124 52

Burhan Bungin, Komunikasi.., h. 123-124

Page 67: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

50

e. Citra Protektor, yaitu pemimpin yang mencitrakan

dirinya sebagai pelindung rakyat, melindungi rakyar

dari penderitaan, dari bencana atau penyakit,

melindungi rakyatnya dari kebodohan dan bencana

lainnya.

f. Citra Apologist, yaitu pemimpin yang membela

rakyatnya dari suatu keyakinan, suatu pendirian,

sehingga rakyatnya tidak salah langkah dan tidak

tersesat.

F. Konseptualisasi Komunikasi Visual

1. Pengertian Komunikasi Visual

Komunikasi visual secara harfiah juga bisa diartikan

sebagai proses transformasi ide dan informasi dalam

bentuk yang dapat dibaca dan ditanggapi (secara visual).

Menurut Michael kroeger, visual communication adalah

latihan teori dan konsep melalui visual dengan

menggunakan warna, bentuk, garis, dan penjajaran.

Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang,

tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna

dalam penyampaiannya.53

Mengutip Widagdo (1993:31) desain komunikasi

visual dalam pengertian modern adalah desain yang

53

Rizka Pravitasari Oryza, “Pengaruh Label Visual Resiko

Merokok terhadap Perilaku Merokok Mahasantri, Skripsi, (Surabaya:

UIN Sunan Ampel, 2016), h.19

Page 68: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

51

dihasilkan dari rasionalitas, dilandasi pengetahuan,

bersifat rasional dan pragmatis.54

Sedangkan menurut Adi Kusrianto,komunikasi visual

adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana

unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama

dalam pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan

dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau

pesan.55

2. Elemen-elemen Komunikasi Visual

a. Tipografi

Dalam komunikasi visual, segala bentuk

komunikasi divisualisasikan menjadi lambang.

Selayaknya komunikasi secara verbal, komunikasi

visual pun memiliki bahasa dan bunyinya sendiri.

Adapun bunyi dan bahasa divisualisasikan dengan

lambang berupa huruf.

Dalam memvisualisasikan bahasa ke dalam bentuk

huruf, tak lepas dari penentuan tipografi. Adapun

tipografi sendiri adalah seni memilih dan menata

huruf untuk pelbagai kepentingan menyampaikan

informasi berbentuk sosial maupun komersial.56

Adapun yang perlu diperhatikan dalam pemilihan

tipografi adalah sebagai berikut:

54

Sumbo Tinarbuko, Semiotika.., h. 23 55

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2009), h. 10 56

Sumbo Tinarbuko, Semiotika.., h. 25

Page 69: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

52

1) Pemilihan jenis huruf atau font.

2) Pemilihan warna huruf menyesuaikan dengan

tujuan dalam menyampaikan pesan.

3) Pemilihan latar warna agar huruf terlihat jelas,

tidak terlalu samar atau tidak terlalu kontras.

4) Pemilihan ukuran huruf yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

5) Jarak antar huruf, kalimat dan baris.

6) Faktor-faktor subjektif seperti jarak baca,

posisi penempatan huruf dan pencahayaan.

b. Warna

Warna merupakan salah satu unsur yang tidak bisa

dilupakan dalam komunikasi visual. Warna menjadi

unsur yang dapat memperkuat visual itu sendiri.

Adapun pemaknaan warna dalam suatu desain57

:

1) Warna Hitam, melambangkan kekuatan,

elegan, formalitas, kejahatan dan misteri.

Warna ini biasanya memiliki konotasi yang

negatif. Tapi warna ini merupakan kekuatan

dan kekuasaan dan menampakkan kesan

formal atau resmi. Secara kelambangan, hitam

diartikan sebagai lambang dukacita.

2) Warna Putih, melambangkan kesucian,

kemurnian, kebaikan. Warna putih juga berarti

57

Faradhita A. Manaf, “Makna Kepemimpinan Islam Presiden Jokowi

menuju Pilpres 2019 dalam Sampul Ilustrasi Majalah Tempo”, Skripsi,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019) h.26

Page 70: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

53

aman, murni dan bersih. Berbeda dengan

warna hitam, warna putih biasanya

dikonotasikan sebagai warna yang positif.

3) Warna Biru, melambangkan kedalaman ilmu

dan stabilitas. Warna biru melambangkan

kesetiaan, keluhuran, kebijaksanaan,

kepercayaan diri, kecerdasan dan kebenaran.

Dalam ilmu kelambangan, biru berarti

kesalehan dan ketulusan hati.

4) Warna Kuning, melambangkan kegembiraan,

keceriaan, kebahagiaan dan membangkitkan

energi. Di ilmu kelambangan, kuning diartikan

sebagai kehormatan dan kesetiaan. Namun,

warna kuning yang pekat kecoklatan sering

diartikan sebagai kebusukan, kerusakan,

penyakit dan rasa cemburu.

5) Warna Merah, melambangkan energi, perang,

kekuatan, tekad yang kuat, hasrat dan cinta.

Warna merah juga memiliki makna emosional

yang kuat dan memiliki multi makna yakni

dapat berarti positif atau negatif seperti

bahaya.

6) Warna Hijau, melambangkan tumbuh,

harmoni, kesegaran dan kesuburan. Secara

emosional, hijau berarti keamanan. Sedangkan

warna hijau dapat dihubungkan dengan uang,

bank, dan hal-hal finansial.

Page 71: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

54

c. Simbol

Simbol merupakan unsur dalam komunikasi yang

sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu di mana

peradaban manusia belum tersentuh bahasa dan tulisan

seperti saat ini.

Dalam ilmu komunikasi visual, simbol merupaka

unsur bahasa yang penting. Selain memiliki keunikan

berupa arti yang secara kolektif terbentuk dan

disepakati, simbol juga dianggap sebagai unusr yang

efektif untuk menyampaikan pesan. Dapat kita temui

bahwa komunikasi visual saat ini tak luput dari

simbol-simbol tertenu yang disematkan.

3. Ilustrasi

Secara etimologi, pengertian ilustrasi berasal dari

bahasa Latin "Illustrare" yang berarti menjelaskan atau

menerangkan. sedangkan pengertian ilustrasi secara

terminologi adalah suatu gambar yang memiliki sifat dan

fungsi untuk menerangkan suatu peristiwa.58

Menurut Kusmiyati, ilustrasi adalah gambaran singkat

alur cerita suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu

adegan. Dengan demikian, ilustrasi adalah gambar yang

bercerita yang memiliki tema.59

58

Septian Dwi Kurniawan, “Perancangan Buku Ilustrasi “Orang Kayo

Hitam””, Skripsi, (Bandung: Universitas Pasundan, 2019), h. 9 59

Prasetyo Prayogo,”Analisis Semiotika terhadap Gambar Ilustrasi

Rekening Gendut Perwira Polisi di Majalah Tempo”, Skripsi, (Serang:

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011), h. 28

Page 72: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

55

Ilustrasi adalah sebuah citra yang dibentuk untuk

memperjelas sebuah informasi dengan memberi

representasi secara visual. Esensi dari ilustrasi adalah

pemikiran; ide dan konsep yang melandasi apa yang ingin

dikomunikasikan gambar. Menghidupkan atau memberi

bentuk visual dari sebuah tulisan adalah peran dari

ilustrator. Mengombinasikan pemikiran analitik dan skill

kemampuan praktis untuk membuat sebuah bentuk visual

yang mempunyai pesan.60

Sepanjang waktu, Ilustrasi telah menjadi sumber dari

visualisasi pikiran dan ide dan juga menjadi cara untuk

mempengaruhi masyarakat dalam hal keyakinan dan

trend. Sejarah ilustrasi tidak bisa lepas dari dunia buku,

dimana fungsi awal ilustrasi sebagai penjelas atau

pendamping sebuah tulisan.61

Adapun peran ilustrasi, yaitu:62

a. Ilustrasi sebagai Alat Informasi

Berawal dari abad ke-19, berkembangnya ilmu

pengetahuan dan pendidikan. Ilustrasi dengan

bentuk detail, rumit dan garis hitam putih

dihasilkan dengan teknik cukil. Ilustrasi digunakan

untuk merekam dunia fisik dan intelektual, banyak

ditemukan di buku-buku pendidikan, ensiklopedia,

dan pengetahuan alam. Ilustrasi digunakan oleh

60

Joneta Witabora, “Peran dan Perkembangan Ilustrasi”, Jurnal

Humaniora Binus, (Jakarta: Binus University, 2012), h.1 61

Joneta Witabora, “Peran.., h.1 62

Joneta Witabora, “Peran.., h.4-7

Page 73: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

56

para ilmuwan untuk mendokumentasi dan

menjelaskan secara detail subjek yang sedang

diteliti, dari kehidupan alam sampai anatomi.

Ilustrasi juga digunakan untuk merekronstruksi

suatu kejadian yang merupakan kejadian penting

dalam sejarah manusia. Dalam hal ini ilustrasi

merupakan hasil kerja sama antara para ahli dan

ilustrator, sebuah tampilan dari subjek displin dan

praktik seni visual. Ilustrasi teknik dapat kita lihat

di subjek-subjek yang berhubungan dengan

teknologi.

b. Ilustrasi Opini

Peran ilustrasi ini dapat kita lihat didunia

editorial, fungsi utamanya adalah menjadi

simbiosis dengan jurnalisme yang terkandung di

halaman koran dan majalah. Ilustrasi menjadi

media opini pada tema-tema seperti gaya hidup,

politik dan isu-isu yang sedang terjadi. Opini

politik dalam bentuk humor ataupun satir

bermanifestasi menjadi political cartoon. Ilustrasi

editorial merangsang pemikiran dan perdebatan,

menyajikan argumen menimbulkan pertanyaan

dan membuat pernyataan provokatif.

c. Ilustrasi sebagai Alat Untuk Bercerita

Ilustrasi narasi atau cerita banyak kita temui di

buku anak, novel grafis, dan komik. Narasi dalam

bentuk fiksi yang banyak mengandung fantasi. Di

Page 74: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

57

buku-buku untuk dewasa ilustrasi sering

digunakan untuk sampul buku. Ilustrasi di sampul

buku berfungsi sebagai kemasan dan point of sale.

Komik adalah potrait sebuah cerita melalui

ilustrasi yang berkesinambungan. Berawal dari

komik strip yang terbit di koran kemudian

berkembang dengan komik-komik dengan tema

superhero. Dari tema cerita yang diperuntukan

untuk anak-anak dan remaja hingga berkembang

menjadi tema yang lebih dewasa dengan bobot

cerita yang lebih berat yang disebut dengan istilah

novel grafis.

d. Ilustrasi sebagai Alat Persuasi

Kekuatan persuasi tidak bisa dianggap remeh,

dan ilustrasi selama ini mengambil peran yang

besar dalam hal ini. Peran ilustrasi ini terlihat

nyata di dunia komersial periklanan. Ilustrasi iklan

atau dulu disebut dengan seni komersial berawal

dari visual representasi produk-produk rumah

tangga.

e. Ilustrasi sebagai Identitas

Peran ilustrasi juga digunakan dalam konteks

pengenalan produk atau perusahaan. Ilustrator

bekerjasama dengan desain grafis dalam

penempatan ilustrasi di media below the line,

packaging, point of sale dan lain lain. Selain

sebagai alat untuk brand recognition, ilustrasi

Page 75: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

58

dapat juga digunakan untuk kepentingan identitas

perusahaan atau organisasi.

f. Ilustrasi sebagai Desain

Kedekatan hubungaan antara desain dan

ilustrasi memberi peluang kepada para ilustrator

untuk berperan juga sebagai desainer. Beberapa

contoh seperti toki doki sebuah produk ilustrasi

hasil ilustrator Simone Legno. Ilustrasi dengan

tema fashion diaplikasikan ke dalam produk-

produk kaos, tas dan lain lain. Ilustrasi menjadi

dasar dalam mendesain produk maupun

komunikasi visual lainnya

4. Infografis

Infografis sebagai ilmu tidak terlepas dari hubungan

dengan ilmu desain komunikasi visual, ilmu komunikasi,

ilmu komputer grafis, interaksi hubungan dengan manusia

serta ilmu pengetahuan lainnya yang erat sebagai sumber

permasalahannya. Infografis lebih banyak memuat dan

mengolah data-data dalam bentuk penggabungan antara

teks dan gambar sejenisnya yang divisualkan, sehingga

cara ini menjadi suatu yang inpiratif dalam bentuk statis.63

Infografis juga dapat dikatakan sebagai teknik

menyajikan data informasi secara visual/grafis, sehingga

63

Eka Puspita Sari, “Pengembangan Media Berbentuk Infografis

sebagai Penunjang Pembelajaran Fisika SMA kelas X”, Skripsi, (Lampung:

UIN Raden Intan Lampung, 2017), h.39

Page 76: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

59

mudah dipahami oleh pembaca.64

Penggunaan infografis

telah banyak dilakukan dalam penyajian informasi, hal ini

dikarenakan infografis dapat menyederhanakan informasi

yang sifatnya begitu kompleks menjadi informasi yang

dapat dengan mudah dipahami, infografis juga mampu

menarik perhatian berbagai macam kalangan masyarakat,

penerapan informasi dalam bentuk infografis juga

memiliki keunggulan karena dapat dengan mudah

diingat.65

Infografis dalam terapannya memiliki beberapa

komponen mendasar yang pada umumnya terdapat dalam

karya desain, di antaranya adalah; gambar, pemilihan

warna, pemilihan simbol yang digunakan dan bagaimana

komposisi warna dan bentuk yang digunakan agar

informasi yang disajikan dapat terlihat menarik dan

memenuhi kriteria standar visualisasi yang dibutuhkan

masyarakat.66

Terdapat beberapa karakteristik dalam infografis,

yaitu:67

a. Sumber informasi yang objektif dapat memberikan

pengertian yang tepat dalam bentuk infomasi yang

terbuka dan bebas.

64

Febrianti Saptodewo, “Desain Infografis sebagai Penyajian Data

Menarik”, Jurnal LPPM Unindra, (Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI,

2014), h.195 65

Muthiah Nurul Miftah, dkk, “Pola Literasi Visual Infografer dalam

Pembuatan Informasi Grafis (Infografis)”, Jurnal Kajian Informasi dan

Perpustakaan Vol.4 No. 1, (Bandung: Universitas Padjadjaran, 2016), h.87 66

Muthiah Nurul Miftah, dkk., “Pola.., h.88 67

Eka Puspita Sari, “Pengembangan.., h.42

Page 77: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

60

b. Mudah untuk dimengerti tentang runtut suatu

peristiwa.

c. Isi informasi disajikan kedalam bentuk seni visual

yang baik.

d. Mecari atau menciptakan element grafis yang tepat

e. Dapat memberikan ungkapan bahasa visual yang

sensasional

f. Menseleksi dan kapasitas yang perlu disampaikan

G. Konseptualisasi Media Sosial

1. Pengertian Media Sosial

Media sosial didefinisikan sebagai media online,

dengan para penggunanya bisa dengan mudah

berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,

jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Andreas

Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media

sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet

yang dibangun di atas ideologi dan teknologi Web 2.0.68

Media sosial merupakan alat komunikasi yang

digunakan oleh pengguna dalam proses sosial. Namun,

untuk menyusun definisi media sosial, kita perlu melihat

perkembangan hubungan individu dengan perangkat

media. Karakteristik kerja komputer dalam Web 1.0

berdasarkan pengenalan individu terhadap individu lain

(human cognition) yang berada dalam sebuah sistem

68Nisa Nurkarima, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap

Akhlakul Karimah dan Akhlakul Madzmumah Siswa Di SMAN 1 Kauman

Tahun Ajaran 2017/2018”, Skripsi, (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2018),

h.12

Page 78: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

61

jaringan, sedangkan Web 2.0 berdasarkan sebagaimana

individu berkomunikasi (human communication) dalam

jaringan antari ndividu. Terakhir, dalam Web 3.0

karakteristik teknologi dan relasi yang terjadi terlihat dari

bagaimana manusia (users) bekerja sama (human

cooperation).69

Menurut istilah, media sosial tersusun dari dua kata,

yakni “media” dan “sosial”. “Media” diartikan sebagai

alat komunikasi (Laughey, 2007 McQuail, 2003).

Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan

sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang

memberikan kontribusi kepada masyarakat. Pernyataan ini

menegaskan bahwa pada kenyataannya, media dan semua

perangkat lunak merupakan “sosial” atau dalam makna

bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial

(Durkheim dalam Fuchs, 2014).70

Menurut Van Dijk (2013) media sosial adalah sebuah

platform media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas

maupun berkolaborasi. Hal ini yang menegaskan bahwa,

media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator)

69

Mulawarman dan Aldila Dyas Nurfitri, “Perilaku pengguna Media

Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan”,

Jurnal Buletin Psikologi, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2017), h.37 70

Mulawarman dan Aldila Dyas Nurfitri, “Perilaku.., h.37

Page 79: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

62

online yang menguatkan hubungan antar pengguna

sekaligus sebagai ikatan sosial.71

Kehadiran situs jejaring sosial atau sering disebut

media sosial seperti Facebook, Twitter dan Skype

memberikan ruang baru bagi komunikasi dan interaksi

dalam jejaring sosial di ruan siber. Misalnya fasilitas di

Facebook, yakni wall (dinding) pengguna bisa

mengungkapkan apa yang sedang disaksikan/dialami,

keadaan sekitar dirinya, hingga bagaimana tanggapannya

terhadap situasi, misalnya, politik pada saat ini.72

Menurut data yang dilansir dari Hootsuite We Are

Social Indonesian Digital Report Januari 2019, Indonesia

saat ini memiliki penduduk mencapai 268.2 juta jiwa.

Dari angka tersebut, ada 56% atau sekitar 150 juta

penduduk Indonesia yang dikategorikan sebagai pengguna

aktif media sosial. Dengan tingginya angka pengguna

aktif media sosial saat ini memungkinkan memberikan

dampak yang signifikan bagi persebaran informasi baik

itu berupa fakta maupun kabar burung atau hoax.

Seiring dengan meningkatnya pengguna sosial media,

berdampak pada perkembangan media sosial itu sendiri.

jika pada tahun 2002 Friendster merajai media sosial

karena hanya Friendster yang mendominasi di era

71

Rulli Nasrullah, Media Sosial:Perspektif Komunikasi, Budaya dan

Sosioteknologi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), h. 11 72

Rulli Nasrullah, Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia),

(Jakarta: Prenadamedia, 2016), h. 36

Page 80: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

63

tersebut, kini telah banyak bermunculan sosial media

dengan keunikan dan karakteristik masing-masing73

.

Menurut Hootsuite We Are Social tentang Indonesian

Digital Report pada januari 2019, predikat untuk media

sosial paling banyak digunakan oleh masyarakat

Indonesia adalah platform berbasis video, yakni Youtube,

disusul oleh WhatsApp, Facebook, Instagram sampai

Line.

Tabel 2.2

Urutan Peringkat Media Sosial di Indonesia

Sumber: Hootsuite We Are Social Indonesian Digital Report

Januari 2019

Urutan Media

Sosial

Persentase

(dari 150 juta Pengguna

aktif Media Sosial)

1 Youtube 88%

2 WhatsApp 83%

3 Facebook 81%

4 Instagram 80%

5 Line 59%

6 Twitter 52%

7 Facebook

Mesengger

47%

8 BBM 38%

73

Astari Clara Sari, Dkk, “Komunikasi dan Media Sosial”, Jurnal

Universitas Muslim Indonesia, (Makassar: Universitas Muslim Indonesia,

2018), h.5

Page 81: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

64

9 LinkedIn 33%

10 Pinterest 29%

2. Karakteristik Media Sosial

Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak

dimiliki oleh beberapa media siber lainnya. Ada batasan-

batasan dan ciri khusus tertentu yang hanya dimiliki oleh

media sosial dibanding dengan media lainnya. Adapun

karakteristik media sosial yaitu: 74

a. Jaringan (Network).

Media sosial memiliki karakter jaringan sosial.

Media sosial terbangun dari struktur sosial yang

terbentuk di dalam jaringan atau internet. Jaringan

yang terbentuk antar pengguna (users) merupakan

jaringan yang secara teknologi dimediasi oleh

perangkat teknologi, seperti komputer, telepon

genggam atau tablet. Jaringan yang terbentuk antar

pengguna ini pada akhirnya membentuk komunitas,

contohnya seperti Facebook, Twitter dan lain-lain.

b. Informasi (Information)

Di media sosial, informasi menjadi komoditas

yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut

pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi

dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. Dari

kegiatan konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain

74

Rulli Nasrullah. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya dan

Sosioteknologi, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.15

Page 82: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

65

membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya

secara sadar atau tidak bermuara pada institusi

masyarakat berjejaring.

c. Arsip (Archive)

Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah

karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah

tersimpan dan bisa diakses kapan pun dan melalui

perangkat apa pun. Setiap informasi apa pun yang

diunggah di Facebook informasi itu tidak hilang

begitu saja saat pergantian hari, bulan bahkan sampai

tahun.

d. Interaktif (Interactivity)

Karakter dasar dari media sosial adalah

terbentuknya jaringan antar pengguna. Jaringan ini

tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau

pengikut di internet semata, tetapi juga harus dibangun

dengan interaksi antar pengguna tersebut.

3. Jenis Media Sosial

Media sosial adalah teknologi informasi yang berbasis

internet sebagai alat komunikasi maupun sebagai media

promosi dalam bisnis. Adapun macam-macam media

sosial menurut Rulli Nasrullah adalah sebagai berikut:75

a. Blog

Blog merupakan media sosial yang

memungkinkan penggunanya untuk mengunggah

75

Rulli Nasrullah. Media.., h.14

Page 83: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

66

aktivitas keseharian, saling mengomentari dan beragi,

baik tautan web lain, informasi dan sebagainya.

b. Microblogging

Jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna

untuk menulis dan memublikasikan aktivitas atau

pendapatnya. Kehadiran jenis media sosial ini

merujuk pada munculnya Twitter yang hanya

menyediakan ruang tertentu atau maksimal 140

karakter.

c. Facebook

Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang

dipaki manusia untuk berinteraksi dengan manusia

lain dengan jarak yang jauh. Facebook memiliki

berbagai macam aplikasi tambahan seperti game,

chating, videochat, halaman komunal, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, Facebook dianggap sebagai media

sosial dengan fitur yang dianggap paling familiar

dengan berbagai kalangan baik tua maupun muda

(Ega Dewa Putra, 2014: 8).

d. Twitter

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan

dioperasikan oleh Twitter.inc dan merupakan salah

satu layanan jejaring sosial dan microblog daring yang

memungkinkan para penggunanya untuk mengirim,

menerima dan membaca pesan berbasis teks yang

jumlah karakternya mencapai 140 karakter, yang

dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).

Page 84: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

67

e. Instagram

Instagram merupakan suatu jejaring sosial yang di

dalamnya fokus kepada berbagi foro penggunanya.

Nama Instagram terdiri dari dua kata yaitu “insta” dan

“gram”. Insta berasal dari kata instan, yang dapat

diartikan dengan kemudahan dalam mengambil dan

melihat foto. Gram berasal dari kata telegram, yang

dapat diartikan dengan mengirim sesuatu (foto)

kepada orang lain.

f. LINE

LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan

instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai

platform seperti smartphone, tablet, dan komputer.

LINE difungsikan dengan menggunaka jaringan

internet sehingga pengguna LINE dapat melakukan

aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim

gambar, video, pesan suara dan lain lain.

g. BBM (BlackBerry Messenger)

Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia

BlackBerry Messenger sebuah aplikasi pengirim

pesan instan yang disediakan untuk para pengguna

perangkat BlackBerry. Aplikasi ini mengadopsi

kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di

kalangan pengguna perangkat telepon

genggam.Dengan aplikasi ini seseorang dapat berbagi

informasi, seperti teks, gambar, dan video.

Page 85: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

68

4. Media Sosial dan Media Massa

Saat ini, meminjam istilah John Keane (1998), bisa

kita sebut sebagai era keberlimpahan komunikasi

(Communication Abudance). Hal ini ditandai dengan

melimpahnya informasi melalui beragam kanal

komunikasi yang dimiliki warga. Tidak hanya bergantung

kepada media arus utama (mainstream media) seperti

televisi, koran dan radio melainkan juga media sosial.76

Kehadiran media sosial dengan jumlah pengguna yang

signifikan pun merubah pola komunikasi dari yang

konvensional dan satu arah seperti halnya media massa

hingga menjadi serba digital dengan pola two way

communication.

Adapun media massa sendiri dapat diartikan sebagai

segala bentuk media atau sarana komunikasi yang

menyalurkan dan mempublikasikan berita kepada

khalayak (massa) baik dalam bentuk media cetak, media

elektronik maupun media daring.77

Suatu media dikatakan sebagai media massa

mempunyai karakteristik, berikut karakteristik media

massa:78

a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola

media terdiri dari banyak orang, yakni dari mulai dari

76

Gun Gun Heriyanto, Panggung Komunikasi Politik, (Yogyakarta:

IRCiSoD, 2019), h.343 77

Tubagus Musthopa, “Pemberitaan tentang Serangan Paris di Media

Online Arrahmah.com”, Skripsi, (Semarang: UIN Walisongo, 2017), h.12 78

Tubagus Musthopa, “Pemberitaan.., h. 12-13

Page 86: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

69

pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian

informasi.

b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan

kurang memungkinkan terjadinya dialog antara

pengirim dan penerima. Kalaupun terjadi reaksi atau

umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan

tertunda.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi

rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki

kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, di mana

informasi yang disampaikan akan diterima oleh orang

banyak pada saat yang sama.

d. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh

siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis

kelamin, dan suku bangsa (Tamburaka, 2013: 41).

Dari definisi dan karakter media massa di atas, dapat

dilihat bahwa terdapat perbedaan di antara media massa

dan media sosial. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Van Dijk (2013) bahwasanya media sosial merupakan

platform yang berperan sebagai medium atau fasilitator

online untuk menguatkan hubungan sosial antar pengguna

dengan pola komunikasi yang bersifat two way

communication. Sedangkan media massa merupakan

medium atau fasilitator yang dikembangkan untuk

mempublikasikan berita atau informasi kepada khalayak

secara massif, serentak dan berpola one way

communication.

Page 87: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

70

Page 88: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

71

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Mojok.co

1. Profil Singkat

Mojok.co mulai mengudara pada tanggal 28 Agustus

2014. Sejak saat itu pula, Mojok.co hadir sebagai media

alternatif baru di Indonesia dengan suguhan informasi

yang sangat relatable atau dekat dengan kehidupan

masyarakat Indonesia.

Puthut EA dalam ulang tahun Mojok.co yang pertama

menjelaskan bahwa kemunculan Mojok.co berasal dari

gagasan untuk mengumpulkan status Facebook yang di-

anggap menarik dan mencuri perhatian publik. Mojok.co

pun melahirkan penulis-penulis yang cukup ternama, teru-

tama dalam dunia media digital. Sebut saja Arman Dhani,

Iqbal Aji Daryono, Muhidin M. Dahlan, Rusdi Matari,

Edward S. Kennedy, AS Laksana, Wisnu Prasetya Utomo

hingga Windu Jusuf.1

Media yang baru menginjak usia 5 tahun ini,

mengklaim Mojok.co sendiri sebagai media selow yang

mewadahi tulisan para penulis yang punya energi serta

kreativitas berlebih. Sebuah media alternatif dengan kon-

1Sokowati, dkk, “Media Alternatif Kaum Muda: Produksi Konten,

Kebijakam Redaksi, Identitas dan Politik di Era Siber (Studi Kasus Mo-

jok.co)”, Jurnal Audiens, (Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakar-

ta, 2018), h.19

Page 89: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

72

ten segar dan menghibur. Media untuk bersenang-senang

dan bergembira bersama.2

Selain itu, diakui pula bahwa Mojok.co bukan media

berita. Mojok juga buka sembarang media opini karena

artikel-artikel yang diterbitkan Mojok selalu melalui sele-

ksi yang ketat oleh redaktur. Dari menyeleksi gagasan

utama sampai menyeleksi sudut pandang yang digunakan

penulis.3

Menurut Arlian Buana, salah satu kru Mojok.co yang

menyebutkan bahwa Mojok.co dibentuk sebagai media al-

ternatif yang basisnya bukan pada berita melainkan

artikel-artikel opini, dengan menyasar ceruk pembaca

muda yang menurutnya belum banyak mendapatkan “ru-

ang artikulasi ide di media-media arus utama”. Ia juga

menyebutkan bahwa media alternative yang dimaksud

adalah media yang mampu menjadi kanal yang tenang di

tengah derasnya limbah informasi.4

Publikasi yang rapih dan popularitas Mojok.co se-

bagai media alternatif ini membuat banyak masyarakat

berasumsi bahwa kantor Mojok.co berlokasi di Jakarta.

Padahal, Mojok.co merupakan media yang lahir dan besar

2https://mojok.co./tentang/ diakses pada 24 Oktober 2019 pada 13.26

WIB 3Arlian Buana, dkk, Mojok tentang Bagaimana Media Kecil Lahir,

Tumbuh dan Mencoba Bertahan, (Yogyakarta: Buku Mojok, 2019), h.119 4Wisnu Prasetyo Utomo, “Menertawakan Politik: Anak Muda,

Satire dan Parodi dalam Situs Mojok.co”, Jurnal Pemuda YouSure Edisi

Pemuda, Kewargaan & TIK, (Jakarta: Remotivi, 2015), h.197-198

Page 90: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

73

di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kantor yang

beralamat di Perum Sukoharjo Indah A8, RT 09 / RW 16,

Dk. Purworejo, Ds. Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.

Yogyakarta, 55581 Indonesia.

2. Kru Mojok.co

Puthut EA, seorang sastrawan sekaligus aktivis pada

zamannya merupakan petinggi di Mojok.co.

Kedudukannya sebagai bagian tertinggi disebut „Kepala

Suku‟. Istilah tersebut digunakan sebagai pembeda

dengan organisasi media lainnya. Pemimpin media lebih

dikenal dengan istilah editor in chief, pemimpin redaksi

dan pemimpin perusahaan. Dalam media pada umumnya,

antara pemimpin redaksi dan pemimpi perusahaan sering-

kali terlibat konflik kepentingan antara konten dan bisnis.

Istilah „kepala suku‟ dianggap bisa menjembatani hal ter-

sebut.5

Tak sendiri, Puthut EA dibantu oleh Prima Sulistya

yang dalam susunan struktural disebutkan sebagai pem-

impin redaksi bersama Agus Mulyadi, Aprilia Kumala,

Audian Laili, Ahmad Khadafi dan Yamadipati Seno se-

bagai redaktur.

Selain tim redaksional, Mojok.co pun memiliki tim

media sosial yang terdiri atas Web Master, Media Sosial

dan Ilustrator. Tim ini menjadi bagian yang krusial dalam

perputaran roda Mojok.co, mengingat bahwa Mojok.co

sarat akan ilustrasi pada setiap informasi yang disajikan,

5Sokowati, dkk, “Media.., h.21

Page 91: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

74

dan menjadikan media sosial seperti Facebook, Twitter

dan Instagram sebagai media publikasi.

Adapun susunan kru Mojok.co dapat dilihat pada tabel

berikut:6

Gambar 3.1

Susunan Kru Mojok.co7

6https://Mojok.co/kru/ Diakses pada 24 Oktober 2019 pada 14.46

WIB 7https://Mojok.co/kru/ Diakses pada 24 Oktober 2019 pada 14.46

WIB

Page 92: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

75

3. Atribut Mojok.co

a. Logo Mojok

Gambar 3.2

Logo Mojok.co

Warna kuning emas pada logo Mojok.co sejalan

dengan cita-cita Mojok ke depan agar semakin mengi-

lap, semakin dikenal, dan semakin dicintai oleh para

pembacanya. Tetap sedikit nakal banyak akal dengan

caranya sendiri.8

b. Tagline

Dengan tagline-nya yang berbunyi “Sedikit Nakal,

Banyak Akal”, Mojok berkeinginan menjadi media

dengan konten bergaya ringan dan segar, kadang

penuh humor, kadang penuh satir tetapi berani masuk

ke dalam wacana-wacana yang serius seperti politik,

sosial, kemanusiaan hingga keagamaan.9

c. Rubrikasi

Mojok saat ini menerbitkan artikel dan komik

dengan pilihan tema yang beragam. Ada 20 rubrik

yang terdiri dari Esai, Komik, Movi, Malam Jumat,

Rerasan, Khotbah, Kepala Suku, Versus, Pojokan,

8Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.119

9https://mojok.co/blog/materi/ diakses pada 24 oktober 2019 pada

14.20 WIB

Page 93: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

76

Konter, Otomojok, Balbalan, Liputan, Kilas, Mok-

nyus, Nafkah, List, Curhat, Celengan dan Resah.

d. Segmentasi Pembaca

Gambar 3.3

Segmentasi Pembaca berdasarkan Usia10

Gambar 3.4

Segmentasi Pembaca berdasarkan Gender11

10

Digital Report oleh Mojok.co pada November 2017 11

Digital Report oleh Mojok.co pada November 2017

Page 94: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

77

Gambar 3.5

Segmentasi Pembaca berdasarkan Wilayah12

4. Peningkatan Mojok.co

Selama 5 tahun mengudara sebagai suatu media, Mo-

jok.co tak luput dari gejolak pasang-surut. Mojok.co

pernah mengalami keterpurukan di mana traffic harian

semakin sepi, target menjadi sulit dicapai sampai dalam

kurun waktu tertentu, laporan mingguan terus berada di

warna merah yang berarti sedang mengalami penurunan

traffic.

Tak hanya itu, masalah server situs yang belum me-

madai pun menjadi masalah yang dikhawatirkan karena

tak dapat diprediksi kapan mengalami pelemahan.

Meski demikian, Mojok.co telah menunjukan

taringnya sebagai media baru yang cukup kuat dalam

menghadapi masalah di tengah derasnya media baru ber-

12

Digital Report oleh Mojok.co pada November 2017

Page 95: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

78

munculan. Peningkatan pun dicapai oleh Mojok.co dalam

kurun waktu 5 tahun. Yakni peringkat Mojok pada tahun

2017 yang masih di peringkat ribuan, kemudian masuk

seribu besar pada 2018 dan pada tahun yang sama masuk

500 besar hingga akhirnya menapaki 100 besar di tahun

2019.13

Pada tanggal 26 Juni 2019, saat belum genap berusia

lima tahun, pada situsnya Mojok mengumumkan pering-

katnya di Traffic Site Alexa yang sudah sampai pada per-

ingkat ke 82.14

Peningkatan signifikan yang dicapai Mojok.co tak ku-

rang merupakan hasil dari semakin tingginya minat

khalayak untuk menjadi kontributor yang sejalan dengan

semakin ketatnya seleksi naskah yang “pantas” untuk

menjadi tulisan di situs Mojok.co. Hal ini juga yang

kemudian berdampak pada naiknya pembaca yang turut

serta dalam mendongkrak peringkat dan popularitas media

satir ini.

13

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.117 14

https://mojok.co/auk/ulasan/pojokan/cara-kru-mojok-merayakan-

masuk-ranking-alexa-100-besar/ Diakses pada 24 Oktober 2019 pada 16.44

WIB

Page 96: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

79

Gambar 3.6

Mojok dalam Angka15

5. Spasialisasi Horizontal Mojok.co

Spasial horizontal adalah sebuah usaha atau bisnis dari

sebuah media yang bukan berintegrasi di bidang media

seperti hotel, rumah makan dan lainnya.16

Selain sebagai media alternatif, Mojok juga mempu-

nyai bisnis di bidang lain, yaitu:

a. Mojok Store

Toko daring yang melayani penjualan produk-

produk berkualitas yang berfokus pada buku dan kaos.17

Berdiri sejak 18 Agustus 2016 dengan kantor ber-

domisili di Yogyakarta.

15

Digital Report oleh Mojok.co pada November 2017 16

Rahmawati Zulfiningrum, “Spasialisasi dan Praktik Konglomerasi

Media Kelompok Kompas Gramedia”, Jurnal Komunikasi Vol.2 No.3, (Sema-

rang: Universitas Dian Nuswantoro, 2014), h.141

17https://Mojokstore.com/tentang-kami/ diakses pada 25 Oktober

2019 pada 13.52 WIB

Page 97: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

80

b. Buku Mojok (BUMO)

Buku Mojok merupakan bisnis yang menangani

bidang keredaksian hingga penerbitan yang telah

menerbitkan buku seperti Mojok, Kitab Rasa, Sastra-

wan Salah Pergaulan dan Makelar Politik.

c. Warung Mojok (Warmo)

Warung Mojok yang berlokasi di Ngaglik,

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan

bisnis milih Mojok di bidang wisata dan kuliner.

B. Produksi

1. Proses Kurasi Naskah

Tim produksi Mojok.co terdiri dari 6 redaktur dan 1

sekretaris redaksi. Kontributor dapat mengirimkan naskah

dengan jenis yang sudah disesuaikan dengan rubrik di

Mojok.co melalui surat elektronik ke [email protected],

kemudian naskah diseleksi oleh sekretaris redaksi. Setelah

dinyatakan lolos kurasi, naskah akan diserahkan kepada

redaktur untuk kemudian disunting dan disesuaikan

dengan gaya khas Mojok.co. Dalam sehari, Mojok.co

menerima paling sedikit 30 naskah yang diterima melalui

email dan harus dikurasi.18

Selain disesuaikan dengan karakter Mojok.co, naskah

juga tidak boleh bermuatan SARA. Tulisan juga harus

memiliki argumen yang jelas, tidak semata setuju atau

tidak setuju. Alasan-alasan harus kuat dan masuk akal.

18

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.128

Page 98: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

81

Selain itu, Mojok.co juga mempublikasikan tulisan sesuai

dengan tema yang sedang hangat dibahas.19

Untuk mengetahui tema-tema apa yang sedang hangat,

tim redaksi Mojok.co merujuk lewat pembahasan di Face-

book atau Twitter, atau merujuk media online lainnya,

seperti CNN.20

2. Proses Distribusi

Media alternatif memiliki strategi distribusi yang ber-

beda dengan media arus utama. Jika media arus utama

masih menitikberatkan pada pola rantai distribusi yang sa-

tu arah, maka media alternatif memanfaatkan jaringan

komunitas atau pembaca sebagai bagian dari rantai distri-

businya.

Ada dua cara distribusi artikel yang dilakukan oleh

Mojok.co. Pertama, distribusi artikel dilakukan melalui

situs Mojok.co itu sendiri, yaitu URL: https://mojok.co.

Kedua, distribusi dengan memanfaatkan media sosial,

seperti jejaring sosial Facebook, Instagram

(@mojokdotco) dan Twitter (@mojokdotco). Distribusi

tulisan juga dilakukan melalui akun media sosial para per-

sonil atau penulis, juga dari pembaca setia.

3. Media Sosial

Sesuai dengan proses distribusi yang sudah dijelaskan

di atas, bahwa Mojok.co menggunakan dua cara yakni

melalui situs Mojok.co dan media sosial.

19

Sokowati, dkk, “Media.., h.26 20

Sokowati, dkk, “Media.., h.26

Page 99: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

82

Dalam hal ini, Mojok.co memiliki tim khusus dalam

mengelola media sosial, yang artinya terpisah dengan tim

keredaksian. Tim media sosial sendiri dibentuk dengan

tujuan untuk melakukan rebranding konten media sosial

Mojok. pada prosesnya, tim inilah yang menentukan kon-

ten apa saja yang layak dan harus dipublikasikan melalui

Facebook, Twitter dan Instagram.21

Media sosial Mojok.co difokuskan pada pengerjaan

secara grafis dan gambar karena menggunakan Instagram

yang merupakan platform berbasis gambar sebagai media

sosial dasar untuk penyebaran konten hingga kemudian

diteruskan ke media sosial lain seperti Twitter dan Face-

book.22

Sebelum menjadi konten di media sosial, terdapat be-

berapa proses yang harus dilakukan. Pertama,

perencanaan konten yakni tim media sosial merencanakan

konten apa saja yang akan dibuat untuk dipublikasikan da-

lam sepekan ke depan, tentu saja berdasarkan rubrik dan

pembahasan yang tengah viral.

Kedua, kurasi konten apa saja yang layak untuk dibuat

dan dipublikasi oleh tim media sosial, kemudian dijadikan

data berupa spreadsheet. Spreadsheet ini dapat diakses

ilustrator dan mereka mengerjakan konten berdasarkan

hasil brief tersebut.

21

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.91 22

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.92

Page 100: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

83

Setelah konten dibuat, ilustrator akan menggungah

gambar ke grup WhatsApp dan kemudian diunggah ke se-

luruh media sosial Mojok.co oleh bagian media sosial

(admin) berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan.23

C. Mojok.co sebagai Pembeda

1. Mojok.co sebagai Media Satir

Sesuai dengan slogannya “Sedikit Nakal, Banyak

Akal”, Mojok.co menerima artikel yang ditulis secara out

of the box, alih-alih menerima artikel yang ditulis dengan

gaya selingkung yang baku. Gaya penulisan ala Mojok.co

adalah gaya penulisan yang santai , jenaka, dan serupa

obrolan warung kopi. Tak jarang menggunakan gaya ba-

hasa satir yang berlawanan dengan gaya berpikir main-

stream.

Satir sebagai gaya bahasa yang melekat dengan laman

Mojok.co dijelaskan melalui salah satu esai yang dimuat

penulis Mojok tentang karakter Mojok.co sebagai media.

Bahwa situs Mojok.co didaulat sebagai media alternatif,

media satir di tengah seragamnya isi dari arus besar situs

online. Tulisan-tulisan di Mojok dianggap berbeda dari tu-

lisan-tulisan di media lain. Penuh olok-olok dan konon

membuat yang membacanya tertawa atau minimal

tersenyum masam (Mathari, 2015).24

23

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.92-93 24

Rizky Abrian, “Perlawanan Wacana Politik di Dunia Maya”, Jurnal

Kemdikbud, (Surabaya: PT. Pelita Husada Citra, 2017), h.12

Page 101: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

84

Secara kasat, Mojok.co dianggap berbeda dengan me-

dia mainstream seperti Detik.com, Kompas.com, Trubun

News dan lain-lain. Namun, bukan perbedaan tersebut

yang ingin disematkan pada Mojok.co karena dari target

audiens, proses kurasi dan publikasi pun sudah bisa

dikatakan berbeda.

Setidaknya, diakui oleh Mojok.co bahwa

Malesbanget.com (MBDC) merupakan salah satu media

yang menjadi inspirasi Mojok. Bedanya, MBDC lebih

banyak menulis tentang gaya hidup, hiburan dan selebri-

tas. Sedangkan Mojok menulis isu-isu yang lebih “serius”

tapi dengan gaya yang sedikit santai dan menyentil. Te-

ma-tema yang diangkat lebih ke seputar isu sosial, politik,

budaya dan milenial. Kritis tetapi tetap renyah untuk di-

baca.25

2. Kompetitor Mojok.co

Sejak awal berdiri, Mojok.co memiliki komitmen pada

inovasi yang difokuskan pada konten. Awalnya Mojok.co

terinspirasi pada media sejenis atau media alternatif

Vice.com yang memiliki konten dengan gaya santai. Pada

perjalanan berikutnya, Mojok.co mampu menemukan ga-

yanya sendiri. Seiring dengan kesuksesannya, Mojok.co

berhadapan dengan kompetitor baru. diakui oleh Prima

Sulistya, pemimpin redaksi Mojok.co yang menyebutkan

bahwa Brilio dan Hipwee adalah kompetitor Mojok.co,

25

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.118

Page 102: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

85

walaupun Mojok.co tetap memiliki ciri khasnya

tersendiri.26

Dilihat dari proses kurasi, Mojok.co merupakan media

yang sama dengan Hipwee dan Brilio, hanya saja, terdapat

perbedaan yang kemudian memberikan garis pembeda

yang jelas antara media-media tersebut yakni dilihat dari

konten yang dipublikasikan dan proses publikasinya itu

sendiri. Mojok.co mengedepankan isu-isu terkini dan dio-

lah secara mendalam namun dengan gaya santai khas Mo-

jok. sedangkan Hipwee dan Brilio merupakan media al-

ternatif yang cenderung kepada pembahasan gaya hidup.

D. Kontroversi Mojok.co

1. Penutupan Mojok.co

Dibentuk pada 2014, Mojok.co harus pamit pada 28

Maret 2017. Pengumuman itu juga bukan hal yang men-

dadak, tetapi sudah lebih dulu disampaikan oleh Kepala

Suku Mojok, Puthut EA, beberapa bulan sebelumnya.

Mojok sudah tidak bisa lagi mengandalkan sisa modal

yang dimiliki jika ingin lebih besar lagi.27

Puthut menjelaskan bahwa pengeluaran Mojok.co fase

pertama berkisar 25-30 juta rupiah per bulan. Selama tiga

tahun fase pertama, dana yang dihabiskan mencapai 600

juta rupiah. Di saat yang sama perusahaan yang

menopang Mojok.co sedang mengalami kebangkrutan,

sehingga ia tidak lagi mampu mempertahankan Mojok.co.

26

Sokowati, dkk, “Media.., h.25 27

Arlian Buana, dkk, Mojok.., h.116

Page 103: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

86

Secara jelas, Putut menjelaskan bahwa Mojok.co tutup ka-

rena masalah finansial.28

Ketika diumumkan secara luas bahwa Mojok.co di-

tutup, beberapa media besar menghubungi Mojok.co dan

ingin membiayai Mojok.co. Setelah melakukan penja-

jagan dan penyesuaian dengan Mojok.co, maka dipilihlah

Tirto.co sebagai investor. Hingga saat ini Puthut menya-

takan bahwa kehadiran Tirto.co tidak kemudian banyak

merubah gaya Mojok.co. Tidak ada intervensi Tirto.co da-

lam kebijakan konten Mojok.co. Tirto.co memberikan ru-

ang yang cukup bagi Mojok.co untuk tetap berkreasi. Ke-

hadiran Mojok.co cukup mendapat respon yang positif

dari para warganet.29

Tirto.id sendiri merupakan situs berita, artikel dan

opini yang mengedepankan pada jurnalisme data, media

analisis dan infografik. Media ini diresmikan pada 3

Agustus 2016 dan diprakarsai oleh Jurnalis media main-

stream, Sapto Anggoro bersama Budi Santoso dan Nur

Samsi dengan membawa slogan “Jernih Mengalir Menc-

erahkan”.

Akhirnya, dua bulan kemudian Mojok.co lahir kemba-

li dengan perbedaan pada logonya yang semula berwarna-

warni menjadi berwarna kuning emas. Selain itu, ada

penambahan rubrik yang sekarang sudah mencapai 20 ru-

28

Sokowati, dkk, “Media.., h.24 29

Sokowati, dkk, “Media.., h.25

Page 104: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

87

brik dan tentu saja dengan tampilan Mojok.co yang lebih

efisien.30

2. Ilustrasi Cak Nun

Sebagai media opini yang terkesan „bebas‟, Mojok.co

pun tak luput dari serangan warganet tentang konten-

konten yang dimuat oleh Mojok.co. Salah satunya adalah

artikel yang dimuat pada tanggal 9 Oktober 2019 tentang

Cak Nun, Khilafah dan PKI yang ditulis oleh Iqbal Aji

Daryono.

Pro dan kontra yang muncul akibat artikel ini bukan

dikarenakan muatan dengan konten yang „sensitif‟ di In-

donesia, melainkan dikarenakan ilustrasi yang dibuat oleh

kru Mojok.co sebagai pelengkap artikel.

Ilustrasi yang ditampilkan tak lain adalah sosok laki-

laki yang mirip dengan Emha Ainun Nadjib atau yang

akrab disapa Cak Nun, seorang tokoh intelektual Indone-

sia. Sosok Cak Nun digambarkan memegang mikrofon,

menggunakan pakaian putih dan menggenakan ikat kepala

yang mirip dengan ikat kepala pada serial kartun Jepang,

Naruto. Tak hanya itu, latar belakang Cak Nun pun

digambarkan kian bergelora dengan penambahan ilustrasi

kobaran api.

30

Arlian Buana, Mojok.., h. 116

Page 105: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

88

Gambar 3.7

Ilustrasi Cak Nun pada Artikel berjudul Cak

Nun, Khilafah, PKI31

Ilustrasi tersebut yang kemudian menjadi perb-

incangan di kalangan warganet dan dianggap tidak sopan

mengingat Cak Nun merupakan salah satu tokoh besar

dan memiliki banyak pengikut.

Tak berselang lama, pada 13 Oktober 2017, Mojok.co

memuat artikel berisi penjelasan tentang ilustrasi yang

dibuat pada artikel sebelumnya. Adapun penjelasan yang

ditulis Mojok.co adalah seperti berikut:32

Ilustrasi gambar Emha Ainun Najib atau Cak

Nun pada artikel berjudul “Cak Nun, Khilafah, PKI”

yang ditulis Iqbal Aji Daryono dan dimuat

31

https://mojok.co/iad/liputan/cak-nun-tentang-pki-dan-khilafah/ di-

akses pada 28 Oktober 2019 pada 16.46 WIB 32

https://mojok.co/blog/kasakkusuk/penjelasan-ilustrasi-cak-nun-

sebagai-karakter-naruto/, diakses pada 28 Oktober 2019 pada 16.50 WIB

Page 106: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

89

di Mojok.co menuai kontroversi. Kami disebut tidak

sopan, melecehkan, dan merendahkan beliau.

Ilustrasi itu menggambarkan Cak Nun tengah bicara

dengan semangat berapi-api dengan ikat kepala ninja

dari Desa Konoha, desa fiktif dalam manga Naruto:

Shippuden. Beberapa jemaah Maiyah menyebut ilus-

trator Mojok tak sopan karena menggambar sosok Cak

Nun dengan gambar ala manga.

Sebenarnya ada makna di balik penggambaran Cak

Nun sebagai anggota Desa Konoha. Dalam sa-

ga Naruto, Desa Konoha adalah desa daun api yang

menjadi rumah bagi para pembela kebenaran dan juga

sosok protagonis Naruto. Desa ini berkomitmen men-

jaga perdamaian dunia ninja dan menolak penggunaan

kekerasan sebagai jalan utama untuk mencapai

kepentingan desa.

Konoha adalah satu dari sekian banyak desa dalam

komik Naruto yang berusaha bertahan dari perang

yang berkecamuk antar ninja. Desa ini berusaha men-

jaga integritas, meski tentu ada orang-orang picik

yang jahat di sana.

Apa hubungannya dengan Cak Nun?

Kami merasa Cak Nun seperti ninja dari Desa

Konoha. Orang-orang kerap tak bisa memahami mak-

sud dan aktivitas yang ia lakukan. Seperti saat

berdakwah dan berada satu forum dengan Kivlan Ze-

in, beliau dikritik, mengingat sosok Kivlan yang

kontroversial. Tapi, apakah Cak Nun mendendam?

Sampai hari ini kami belum pernah melihat ada re-

spons negatif dari beliau.

Cak Nun dalam banyak hal merupakan representasi

dari Itachi Ucciha. Di Desa Konoha, ia dianggap se-

bagai penjahat karena mau bekerja dengan Akatsuki.

Ini mengingatkan kami saat Cak Nun dihujat karena

mau menerima Prabowo dan Kivlan Zen.

Page 107: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

90

Dalam artikel di Mojok tersebut, Cak Nun blak-blakan

terbuka bicara, ia menjelaskan bahwa siapa pun boleh

datang kepadanya, bicara dan berbagi. Masa-

lahnya,selama ini orang-orang yang merasa progresif

dan pro-penegakan HAM, belum mendatanginya di

majelis Maiyah.

Page 108: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

91

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Proses pemaknaan pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pisau analisis milik Charles Sander Peirce yang

membaca tanda dan menginterpretasikan tanda menjadi suatu

makna. Mengingat bahwa tanda dapat diinterpretasikan secara

luas, maka proses signifikasi dibatasi oleh klasifikasi tanda.

Selayaknya Peirce, tanda pada ilustrasi diklasifikasikan menjadi

tiga, yakni berdasarkan icon, index dan symbol.

A. Infografis Edisi Sindiran Jokowi

Ilustrasi ini dilatarbelakangi oleh sindiran yang

dikeluarkan oleh Jokowi kepada pihak-pihak yang kerap kali

melabeli dirinya sebagai antek asing atau kaki tangan negara

asing. Sindiran tersebut diutarakan oleh Jokowi dalam acara

deklarasi dukungan Sedulur Kayu dan Mebel untuk Jokowi di

Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah pada

Minggu, 3 Februari 2019.

Ilustrasi dengan judul Sindiran Jokowi ini

menggambarkan dua orang pria. Pria pertama merupakan

Jokowi yang diposisikan di bagian depan dengan pakaian

berupa jaket. Sedangkan pria kedua merupakan Prabowo yang

diposisikan di bagian belakang dengan menggunakan peci di

kepalanya. Peneliti pun melakukan penjabaran tanda secara

lengkap berdasarkan klasifikasi yang disebutkan Peirce.

Page 109: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

92

Gambar 4.1

Sindiran Jokowi, Edisi 4 Februari 2019

Tabel 4.1

Klasifikasi berdasarkan Icon pada Infografis I

No Tanda Objek Interpretasi Gambar

1 C Seorang

pria di

posisi depan

Menggambarkan sosok

pria yang dikenal

sebagai Jokowi,

Presiden Republik

Indonesia sekaligus

calon presiden pada

Page 110: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

93

Pilpres 2019.

2 F Seorang

pria di

posisi

belakang

Menggambarkan sosok

pria yang dikenal

sebagai Prabowo, calon

presiden, rival Jokowi

pada Pilpres 2019.

3 D Pakaian pria

di posisi

depan

Menggambarkan

pakaian yang disebut

jaket, digunakan saat

cuaca bersuhu rendah.

Namun, jaket juga

menjadi fashion item

yang kerap kali

digunakan anak muda.

4 G Aksesoris

yang

dikenakan

pria di

posisi

belakang

Menggambarkan

aksesoris untuk pria

yang disebut peci atau

kopiah.

Icon atau ikon merupakan objek yang memiliki

kemiripan, keserupaan atau merupakan tiruan tak serupa

Page 111: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

94

dengan objek yang dirujuk.1 Dalam hal ini, peneliti

menyebutkan apa saja yang masuk ke dalam kategori ikon.

Pada ilustrasi ini, terdapat empat objek yang

diklasifikasikan sebagai ikon, pertama, (C) penyerupaan

seorang pria (di posisi depan) yang diinterpretasikan sebagai

sosok Presiden RI, Joko Widodo. Kedua, (F) seorang pria (di

posisi belakang) yang menyerupai calon presiden nomor urut

02 atau rival Jokowi dalam Pilpres 2019. Ketiga, (D) sesuatu

yang dikenakan Jokowi menyerupai pakaian yang disebut

sebagai jaket. Dan keempat, (G) aksesoris yang dikenakan

Prabowo menyerupai sesuatu yang disebut peci atau kopiah.

Tabel 4.2

Klasifikasi berdasarkan Symbol pada Infografis I

No Tanda Objek Keterangan Gambar

1 B Judul

infografis

“Sindiran

Jokowi”

Menunjukan judul

infografis edisi tersebut

yang membahas tentang

sindiran Jokowi terhadap

pihak yang kerap kali

menuding dirinya sebagai

antek asing.

2 D Pakaian

yang

dikenakan

Jokowi

Menunjukan pakaian yang

disebut jaket. Secara

fungsional, jaket

digunakan ketika cuaca

1Dadan Rusmana, Filsafat Semiotika, (Bandung: CV Pustaka Setia,

2014), h. 110

Page 112: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

95

bersuhu rendah sebagai

penghalau rasa dingin.

Secara trend, jaket

merupakan fashion item

yang memberikan kesan

tampilan yang modis.

Biasanya digunakan oleh

anak muda.

3 G Aksesoris

yang

dikenakan

Prabowo

Menunjukan aksesoris

untuk pria yang disebut

peci atau kopiah. Di

Indonesia, umumnya peci

digunakan oleh pria

muslim. Oleh karenanya,

peci seringkali diidentikan

dengan agama islam

karena digunakan ketika

sholat atau mengaji. selain

itu, peci juga erat

kaitannya dengan aspek

kebangsaan.

4 I Speech

Bubble

bertuliskan

“Antek

Asing”

Menunjukan ungkapan

secara visual, isi pikiran,

gagasan, ide dan

sebagainya.

Page 113: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

96

Simbol merupakan tanda sebenarnya. Artinya, simbol

merupakan tanda berupa gambar, suara atau hal lainnya yang

memiliki arti tertentu atau terbentuk atas adanya konvensi

atau kesepakatan.2 Berdasarkan definisi simbol tersebut,

peneliti menyebutkan empat tanda yang menjadi bagian dari

simbol.

Pertama, (B) judul infografis yang menjadi simbol

representasi dari infografis edisi ini. Kedua, (D) pakaian

Jokowi dengan penyematan logo berupa huruf Z, huruf

terakhir dalam abjad Indonesia dan tanda titik (.) yang

biasanya dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan

atau seruan3. Tanda titik juga berfungsi sebagai tanda

berakhirnya kata, kalimat, paragraf atau suatu tulisan. Ketiga,

(G) aksesoris yang dikenakan Prabowo berupa peci atau

kopiah sebagai penutup kepala bagi umat Islam di Indonesia

hingga sebagai nilai kebangsaan.4 Keempat, (I) speech

bubble atau balon kata yang berfungsi sebagai simbol adanya

suara yang berasal dari percakapan, ungkapan, gagasan atau

ide dari suatu objek.

2Dadan Rusmana, Filsafat.., h. 110

3Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2000), h.53 4Rama Kertamukti, “Komunikasi Simbol: Peci dan Pancasila”,

Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013), h.54

Page 114: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

97

Tabel 4.3

Klasifikasi berdasarkan Index pada Infografis I

No Tanda Objek Keterangan Gambar

1 A Latar

Infografis

berwarna

oranye

Warna oranye adalah

percampuran dua warna

hangat, yaitu warna merah

dan kuning. Secara

psikologis, warna oranye

merepresentasikan

semangat muda dan

sesuatu yang menarik.

2 CD Jokowi

dengan

jaket abu-

abu gelap

berlogo Z.

Huruf Z merupakan huruf

ke-26 atau huruf terakhir

dalam abjad Indonesia.

Selain itu, huruf Z

digunakan untuk

menyebutkan generasi

dengan rentang kelahiran

tahun 1995 sampai 2010

yang dikenal sebagai

generasi z. Sedangkan

tanda titik (.) yang dalam

lingkup tanda baca berarti

tanda akhir, yakni untuk

mengakhiri kalimat,

Page 115: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

98

paragraf atau tulisan.

Warna abu-abu dapat

diartikan sebuath

keseimbangan, kekuatan,

bersifat konservatif atau

elegan, tetapi juga berarti

murung.5 Dipadukan

dengan warna merah yang

berarti energi atau

kekuatan.

3 CE Ekspresi

dan bahasa

tubuh

Jokowi

Pada ilustrasi, Jokowi

terlihat menyilangkan

tangan ke dada. Bahasa

tubuh ini sering dikaitkan

dengan sifat tertutup dan

atau defensif. Sedangkan

ekspresi Jokowi

digambarkan dengan

kepala tegak dan senyum

asimetris. Kepala yang

tegak menggambarkan

rasa bangga atau percaya

diri dan senyum asimetris

sebagai gambaran emosi

5Ranny Rastaty, “Penggunaan Warna Maskulin dan Feminin pada

Hadiah Ulang Tahun Anak-anak Jepang”, Skripsi, (Depok: Universitas

Indonesia, 2008), h.26

Page 116: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

99

yang kompleks.

4 FG Prabowo

dengan

peci abu-

abu gelap

Prabowo dengan

menggunakan peci

dikaitkan dengan sosok

calon presiden dengan

islam, ditandai dengan

dikenakannya peci yang

menjadi simbol agama

islam. Warna abu-abu

dapat diartikan sebuath

keseimbangan, kekuatan,

bersifat konservatif atau

elegan, tetapi juga berarti

murung.

5 FH Ekspresi

dan bahasa

tubuh

Prabowo

Prabowo digambarkan

dengan kepala tertunduk

dan tangan di kepala.

Adapun kepala tertunduk

yang dapat diartikan

sebagai bentuk penyesalan

atau murung (rasa sedih).

6 CI Jokowi

dengan

Speech

Bubble

bertuliskan

Simbol ini hadir sebagai

penunjuk adanya gagasan,

opini atau ide. Dalam

ilustrasi ini, bubble speech

dilekatkan pada Jokowi

Page 117: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

100

“Antek

Asing”

yang berarti gagasan

tersebut hadir dari Jokowi.

Indeks objek yang hadir karena terdapat keterkaitan atau

hubungan kausal antara tanda dan dasar yang ditandai.6

Dalam ilustrasi ini, peneliti mendapati enam tanda indeksikal

seperti berikut.

Pertama, (A) pemilihan latar belakang ilustrasi dengan

warna cerah oranye yang merupakan paduan warna kuning

dan merah yang memiliki makna semangat muda dan sesuatu

yang menarik.7 Kedua, (CD) Jokowi dengan jaket abu-abu

berlogo Z. yang melekatkan makna tertentu pada sosok

Jokowi. Ketiga, (CE) ekspresi dan bahasa tubuh Jokowi yang

menggambarkan karakter yang tersemat pada Jokowi.

Keempat, (FG) Prabowo dengan peci atau kopiah abu-abu

yang menyematkan makna tertentu pada sosok Prabowo.

Kelima, (FH) ekspresi dan bahasa tubuh Prabowo yang

menunduk seolah menunjukkan emosi tertentu pada sosok

Prabowo. Dan keenam, (CI) balon kata bertuliskan “Antek

Asing” dengan ekor balon menunjuk pada Jokowi yang

menunjukan bahwa suatu ungkapan, gagasan tersebut

bersumber dari Jokowi. Adapun balon kata ini

dinterpretasikan sebagai pernyataan dari Joko Widodo yang

kemudian berperan sebagai sebuah „serangan balik‟ terhadap

6Dadan Rusmana, Filsafat.., h. 110

7Ranny Rastaty, “Penggunaan…, h. 23

Page 118: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

101

pihak-pihak yang kerap kali melontarkan tuduhan antek asing

kepada Jokowi.

B. Infografis Edisi Jokowi “Sindir” Prabowo Soal Unicorn

Pada edisi ini, ilustrasi hadir sebagai visualisasi dari

infografis berjudul Jokowi “Sindir” Prabowo Soal

Unicorn. Adapun poin-poin yang dibahas dalam

infografis ini adalah tentang “serangan” yang dilakukan

Jokowi kepada rivalnya di Pilpres 2019.

Sebelumnya, diketahui bahwa jagat dunia maya

Indonesia diramaikan dengan ulasan hingga meme tentang

kejadian lucu yang terjadi dalam debat calon presiden ke

2 pada 17 Februari 2019. Kejadian ini berawal ketika

Prabowo tidak mengetahui betul maksud pertanyaan

Jokowi yang menanyakan tentang infrastruktur yang akan

dibangun guna mengembangkan unicorn Indonesia.

Jokowi menjadikan kejadian tersebut sebagai “bahan

sindiran” terhadap rivalnya, yakni pada kesempatan

berbicara tentang potensi bisnis digital berbasis UMKM

yang bisa dilakukan anak muda dalam acara Festival Satu

Indonesia di Istora Senayan, Jakarta pada 10 Maret 2019.

Page 119: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

102

Gambar 4.2

Jokowi “Sindir” Prabowo Soal Unicorn, Edisi 11 Maret

2019

Tabel 4.4

Klasifikasi berdasarkan Icon pada Infografis II

No Tanda Objek Keterangan Gambar

1 C Pria

sebelah

kiri

Menunjukan seorang pria

yang dikenal sebagai

Jokowi, Presiden

Republik Indonesia

Page 120: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

103

sekaligus calon presiden

pada Pilpres 2019.

2 E Pria

sebelah

kanan

Menunjukan seorang pria

yang dikenal sebagai

Prabowo, calon presiden

sekaligus rival Jokowi

pada Pilpres 2019.

3 D Pakaian

pria

sebelah

kiri

Menunjukan sesuatu

yang disebut kemeja.

4 F Pakaian

pria

sebelah

kanan

Menunjukan sesuatu

yang disebut setelan jas.

5 G Kursi Menunjukan sesuatu

yang disebut kursi atau

sesuatu untuk duduk.

6 H Balon

angin

karakter

unicorn

Menunjukan suatu benda

yang disebut balon angin

dengan karakter binatang

utopis, unicorn.

7 I Kobaran Menunjukan sesuatu

Page 121: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

104

api yang disebut kobaran

api.

Berdasarkan ikon, peneliti mengklasifikasikan tanda

menjadi tujuh, yaitu pertama, (B) seorang pria yang

menyerupai Presiden RI, Joko Widodo (di sebelah kiri).

Kedua, (E) seorang pria yang menyerupai Prabowo (di

sebelah kanan). Ketiga, (D) menunjukan sesuatu yang disebut

kemeja berwarna putih, digunakan untuk kegiatan atau acara

formal. Keempat, (F) menunjukan sesuatu yang disebut

setelan jas, lengkap dengan kemeja putih, dasi dan peci.

Penampilan ini identik dengan setelan seorang presiden di

Indonesia. Kelima, (G) menunjukan sesuatu yang disebut

kursi atau sesuatu yang digunakan untuk duduk. Keenam, (H)

menunjukan sesuatu yang menyerupai balon angina dengan

karakter kuda bercula atau unicorn, hewan legenda. 8 Ketujuh,

(I) menunujukan sesuatu yang menyerupai kobaran api.

Tabel 4.5

Klasifikasi berdasarkan Symbol pada Infografis II

No Tanda Objek Keterangan Gambar

1 B Judul

infografis

“Jokowi

Sindir

Menunjukan judul

infografis edisi tersebut

yang membahas tentang

sindiran Jokowi terhadap

8https://tekno.tempo.co/read/1028414/kisah-hewan-unicorn-mitos-

hingga-penemuan-fosilnya, diakses pada 31 Oktober 2019 pada 19.40 WIB

Page 122: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

105

Prabowo

Soal

Unicorn”

Prabowo soal Unicorn.

2 H Balon

angin

karakter

unicorn

Menunjukan balon angin

dengan karakter binatang

utopis unicorn. Balon angin

identik sebagai mainan atau

kegemaran anak-anak.

Sedangkan karakter kuda

bercula merupakan karakter

yang utopis atau mitos.

Dalam konteks ini, unicorn

adalah istilah untuk

perusahaan dengan nilai

valuasi lebih dari US$1

miliar dan disebutkan oleh

Jokowi pada debat kandidat

calon presiden.

3 I Kobaran

api

Menggambarkan kobaran

api yang kerap kali

diartikan sebagai amarah,

kesal. Kobaran api juga bisa

diartikan sebagai semangat

yang tinggi.

4 J Speech

Bubble

Menunjukan ungkapan

secara visual, isi pikiran,

Page 123: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

106

dengan

tulisan

“Sindir

terooos!

Hihi~”

gagasan, ide dan

sebagainya.

Berdasarkan simbol, tanda diklasifikasikan menjadi

empat, yakni pertama, (B) judul yang menjadi simbol

representasi tentang apa yang dihadirkan dalam infografis

tersebut. Kedua, (H) balon udara berupa karakter kuda

bercula atau unicorn yang identik dengan mainan anak-anak,

dalam konteks ini, unicorn adalah istilah untuk perusahaan

dengan nilai valuasi lebih dari US$1 miliar dan disebutkan

oleh Jokowi pada debat kandidat calon presiden. Ketiga, (I)

kobaran api yang menjadi simbol rasa sesuatu yang muncul

akibat suatu hal. Kobaran api dapat diartikan semangat,

bergejolak atau situasi yang panas, sesuai sifat api. Keempat,

(J) speech bubble atau balon kata yang memuat tulisan

“Sindir terooos! Hihi~” dengan ekor balon menunjuk pada

Prabowo yang menunjukan bahwa ungkapan tersebut berasal

dari Prabowo.

Tabel 4.6

Klasifikasi berdasarkan Index pada Infografis II

No Tanda Objek Keterangan Gambar

1 A Latar

ilustrasi

Latar ilustrasi dengan warna

coklat yang diartikan

Page 124: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

107

berwarna

coklat

sebagai kesederhanaa,

ketenangan, kehangatan,

semangat dan keakraban.

2 CD Jokowi

dengan

kemeja

putih

Jokowi digambarkan

dengan menggenakan

kemeja putih. Kemeja

seringkali dikenakan dalam

acara yang formal,

sedangkan warna putih

melambangkan kesucian,

kemurnian, kebaikan.

Warna putih juga berarti

aman, murni dan bersih.

3 EF Prabowo

dengan

setelan

jas hitam

Prabowo digambarkan

menggenakan setalan jas

lengkap dengan kemeja,

dasi dan peci atau kopiah.

Setelan ini biasa ditemukan

di acara formal. Di

Indonesia, setelan tersebut

identik dengan sosok

presiden. Sedang warna

hitam merupakan kebalikan

dari warna putih, yakni

berarti kejahatan dan

misteri, tetapi bisa juga

Page 125: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

108

diartikan sebagai kekuatan,

formalitas atau elegan.

4 CH Balon

unicorn

di sisi

Jokowi

Balon udara dengan

karakter kuda bercula

tersebut disematkan di sisi

Jokowi. Hal ini menunjukan

kepemilikan atau

keberpihakan. Secara kasat

mata, gambar tersebut

menunjukan bahwa balon

tersebut merupakan

kepunyaan Jokowi.

5 EJ Prabowo

dengan

Speech

Bubble

dengan

tulisan

“Sindir

terooos!

Hihi~”

Simbol ini hadir sebagai

penunjuk adanya gagasan,

opini atau ide. Dalam

ilustrasi ini, bubble speech

dilekatkan pada Prabowo

yang berarti gagasan

tersebut hadir dari Prabowo.

6 GI Kursi

dan

kobaran

api

Kursi pada ilustrasi ini

menggambarkan keadaan di

mana Jokowi dan Prabowo

tengah duduk berdua atau

dengan kata lain

Page 126: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

109

penggambaran ketika debat

calon presiden. Pada kursi

ini pula, disematkan

kobaran api yang

menggambarkan situasi

yang bersemangat,

menggebu-gebu, emosional

atau bergejolak. Menurut

KBBI, api diartikan sebagai

panas cahaya yang berasal

dari sesuatu yang terbakar.

Melihat tanda berdasarkan klasifikasi indeks, peneliti

medapati enam tanda, yakini, pertama (A) latar ilustrasi

berwarna coklat yang dapat diartikan sebagai kesederhanaan,

ketenangan, kehangatan, semangat dan keakraban. Kedua,

(CD) menunjukan Jokowi dengan menggunakan pakaian

berupa kemeja berwarna putih. Ketiga, (EF) menunjukan

sosok Prabowo dengan menggunakan setelan lengkap dengan

dasi dan peci atau kopiah. Keempat, (CH) menunjukan balon

udara dengan karakter unicorn yang disematkan pada sisi

Jokowi. Hal ini diinterpretasikan bahwa balon udara tersebut

merupakan kepunyaan Jokowi. Kelima, dapat (EJ)

menunjukan sosok Prabowo dengan balon kata yang

menunjuk padanya. Balon kata ini mengandung isi “Sindir

Terooos! Hihi”, dengan kata dasar sindir dan terus.

Penambahan kata terus, menciptakan makna kelanjutan dan

Page 127: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

110

pengulangan yang berarti sebelumya sindiran pernah

dilontarkan kepada Prabowo. Hal ini menunjukan makna

yang terkandung pada balon kata tersebut melekat pada diri

Prabowo. Keenam, (GI) menunjukan kursi dengan kobaran

api di bagian belakang. Kursi pada ilustrasi tersebut dapat

dimaknai sebagai momentum duduk bersama atau sesi debat

calon presiden. Sedangkan kobaran api yang diilustrasikan

dari belakang kursi dapat dimaknai sebagai situasi yang panas

atau bergejolak. Sebagaimana yang sudah disepakati tentang

sifat api yakni panas dan mudah tersulut menunjukkan situasi

yang panas. Hal ini juga bisa diartikan sebagai kursi panas, di

mana lekat dengan kesan yang menegangkan serta

menakutkan. Namun, tak sedikit kita menemukan bahwa api

juga menandakan semangat yang menggebu-gebu.

Page 128: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

111

BAB V

PEMBAHASAN

A. Konstruksi Realitas pada Infografis Mojok.co

Status sebagai Presiden Republik Indonesia menjadi

keuntungan tersendiri bagi Joko Widodo yang melenggang

maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019.

Selain didukung oleh fasilitas yang melekat pada seorang

presiden, pengalaman memimpin negara Indonesia selama 5

tahun serta hasil dari kepemimpinannya turut menjadi faktor

pendongkrak tingkat elektabilitas Jokowi yang kala itu

disandingkan dengan KH. Ma‟ruf Amin melawan Prabowo

Subianto yang melenggang bersama Sandiaga Uno. Pada

Pemilihan Presiden 2019, Jokowi-Ma‟ruf dinyatakan

memenangi kontestasi politik level nasional dengan perolehan

suara mencapai 55.5%. Sedang rivalnya, Prabowo-Sandi

memperoleh persentase suara sebanyak 44.5%.

Status incumbent atau petahana yang disandang Jokowi

memberi sedikit lebih banyak peluang dan ruang untuk dapat

membangun citra pemimpin yang ideal dan diidamkan oleh

mayoritas masyarakat Indonesia, karena sebagai petahana,

berarti memiliki peluang kampanye permanen atau berarti

seorang kandidat telah mempersiapkan diri untuk melakukan

kampanye tertentu melalui kinerja dan program kerja yang

dicanangkan sejak dilantik sebagai pemegang jabatan.1.

1Rex Tiran, “Kemenangan Petahana dan Demokrasi Lokal dalam

Pilkada Kabupaten Kupang Tahun 2013”, Jurnal Unair, (Surabaya: Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, 2013), h.1

Page 129: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

112

Namun, status spesial yang disandang Jokowi di Pilpres

2019 bukan menjadi satu-satunya faktor kemenangan Jokowi-

Ma‟ruf dalam perhelatan Pilpres 2019, melainkan disertai

dengan aspek lain sepertitokoh-tokoh yang menyertai Jokowi,

performa selama kepemimpinan dan masa kampanye hingga

„bantuan‟ media massa dan media sosial.

Tak dipungkiri bahwa di era yang serba digital ini, setiap

orang dapat menunjukkan prestasi dan membentuk citra

tertentu yang diinginkan hanya dengan menggunakan media

sosial. Dalam proses pembentukan citra sendiri, terdapat dua

model citra yang dapat dibentuk yakni model good news dan

model bad news. Model good news adalah sebuah konstruksi

yang cenderung mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai

pemberitaan yang baik. Sedangkan model bad news adalah

sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksi kejelekan

atau memberi citra buruk pada objek pemberitaan.2

Dengan penyebaran yang masif, akan sangat mudah

membagikan prestasi sebagai upaya pembentukan citra baik.

Begitu pula dengan Jokowi dan kemenangannya, bahwa

media menjadi salah satu „alat‟ yang memiliki pengaruh

signifikan dalam menaikan suara Jokowi baik dilakukan

secara personal maupun oleh pihak di luar Jokowi itu sendiri.

Dalam upaya membangun citra seorang pemimpin, perlu

diketahui terlebih dahulu tentang karakter pemimpin negara

2Puji Santoso, “Konstruksi Sosial Media Massa”, Jurnal Komunikasi

Islam Vol.1 No.1, (Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara, 2016), h.37

Page 130: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

113

yang ideal dan dibutuhkan Indonesia dengan melihat

kekuatan dan kelemahan yang tengah dihadapi oleh bangsa

Indonesia. Melansir berita pada liputan 6, Didi Sudiana,

Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum

Kemendagri mengatakan bahwa kondisi aktual dan faktual

Indonesia saat ini meliputi enam lingkungan strategis

nasional, yakni ancaman ideologi, stabilitas politik, ketahanan

ekonomi, ancamana sosial seperti narkoba, budaya dan

pertahanan serta keamanan.3

Dengan melihat kondisi tersebut, Didi Sudiana kembali

menjelaskan tentang kriteria pemimpin yang saat ini

dikatakan sebagai kriteria ideal seorang pemimpin, yakni

pemimpin dengan digital mindset, active learner, agile,

inclusive dan brave to be different. Sedangkan menurut

Levinson, karakter pemimpin bangsa yang baik meliputi

kemampuan berpikir yang cerdas, abstrak, pandai membuat

keputusan, memiliki kemampuan pengelolaan perasaan

dengan ketegasan, kematangan, kepekaan dan sense of humor

yang seimbang serta tak lupa meliputi perilaku dengan visi,

ketekunan, keaktifan, integritas dan tanggung jawab sosial

yang tinggi.4

3https://www.liputan6.com/news/read/3953917/didi-sudiana-

paparkan-6-karakter-kepemimpinan-yang-ideal-di-era-milenial, Diakses pada 13 Desember 2019 pukul 14.12 WIB

4Nida Hasanati, “Alternatif Model Kepemimpinan pada Era

Globalisasi”, Jurnal Psikologika, (Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang, 2012), h.62-63

Page 131: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

114

Kriteria pemimpin bangsa Indonesia juga tak lepas dari

bayang-bayang pemimpin sebelumnya, seperti Soekarno

dengan citra pemimpin yang kharismatik, Soeharto dengan

citra otoriternya, B.J Habibie dengan citra pemimpin yang

visioner, Gus Dur dengan citra yang humoris, Megawati

dengan citra presiden perempuan yang penuh perhatian pada

rakyat kecil dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai

presiden dengan citra yang tegas dan pengelola yang baik.5

Pada penelitian ini, peneliti mendapati dua proses

konstruksi realitas atas citra kepemimpinan Jokowi. Pertama,

melalui proses internalisasi di mana informasi tentang citra

seorang pemimpin yang ideal untuk bangsa Indonesia diserap

dan tertanam dalam benak individu sehingga menjadi realitas

subjektif atau realitas yang dipahami individu-individu.

Dalam hal ini, Mojok.co melalui ilustrator dan pemimpin

redaksi mengalami proses internalisasi di mana ada

penyerapan dan pemahaman tentang citra ideal seorang

pemimpin yang banyak disimbolkan melalui tulisan, film atau

gambar.

Kedua, proses ekternalisasi atau tahapan di mana realitas

subjektif dikonstruksi secara simbolik melalui media tertentu.

Mojok.co sebagai media alternatif yang memanfaatkan media

5Utami Dewi, “Karakteristik Kepemimpinan Politik Indonesia:

Transaksional atau Transformatif?”, Jurnal UNY, (Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta, 2014), h. 4-8

Page 132: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

115

sosial sebagai alat publikasinya, menggunakan paduan teks

dan gambar sebagai produk realitas simbolik yang kemudian

dipublikasikan dan menjadi milik khalayak. Proses penandaan

dan penyebaran produk konstruksi realitas yang dilakukan

oleh Mojok.co tersebut merupakan tahap eksternalisasi yang

kemudian menciptakan realitas simbolik berupa infografis di

media sosial Instagram, Twitter dan Facebook.

Meski demikian, penelitian ini hanya fokus menggali satu

realitas, yakni realitas simbolik melalui proses eksternalisasi

atau publikasi infografis yang dilakukan Mojok.co melalui

media sosial sehingga penelitian ini tidak berkewajiban untuk

menunjukkan realitas subjektif ataupun realitas objektif.

Gambar 5.1

Konstruksi Realitas Simbolik dan Subjektif

Melalui klasifikasi tanda menggunakan pisau analisis

milik Charles Sander Pierce, peneliti hendak melakukan

analisis tentang citra kepemimpinan Jokowi yang terbentuk

dari potongan-potongan tanda pada infografis yang dimuat

Realitas simbolik; Gambaran pemimpin

ideal pada teks, gambar atau film.

Realitas Subjektif; Realitas yang dipahami oleh

individu di Mojok.co

Realitas Simbolik; Infografis yang

dimuat oleh Mojok.co dan dipublikasikan

kepada khalayak

Page 133: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

116

oleh media alternatif, Mojok.co, dengan melihat realitas

simbolik dikonstruksi untuk kemudian diinterpretasikan oleh

peneliti dengan tetap bertumpu pada dasar-dasar keilmuan.

Hal ini tentunya dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa citra

kepemimpinan yang dikonstruksi dan kemudian hadir dalam

opini masyarakat adalah sebuah dorongan tidak langsung bagi

masyarakat untuk menjatuhkan piihan pada sosok Joko

Widodo.

Peneliti memfokuskan penelitian pada dua infografis,

dengan pertimbangan bahwa topik yang diambil oleh kedua

infografis ini merupakan topik yang cukup banyak menjadi

perbincangan masyarakat. Pertama, infografis edisi Sindiran

Jokowi, yakni tentang sosok Jokowi yang kerap kali diisukan

sebagai antek asing. Sedangkan infografis kedua mengangkat

topik yang tengah viral diperbincangkan dan menjadi

trending topic di media sosial, yakni tentang pertanyaan

Jokowi kepada Prabowo pada debat kandidat calon presiden

menyoal Unicorn atau perusahaan dengan nilai kapitalisasi

mencapai 1 miliar dolar yang kala itu kurang dimengerti oleh

Prabowo.

1. Infografis Edisi Sindiran Jokowi

Infografis edisi Sindiran Jokowi, memuat informasi

tentang sindiran yang dilontarkan oleh Jokowi kepada

pihak yang diduga kuat merupakan kubu lawan

politiknya. Sindiran ini dilakukan sebagai salah satu

serangan balik terhadap kubu Prabowo yang seringkali

Page 134: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

117

melakukan sindiran kepada Jokowi yang dianggap sebagai

antek asing.

Dalam menyajikan infografis tersebut, Mojok.co

menghadirkan ilustrasi yang sederhana, yakni

penggambaran sosok yang dikenal sebagai Jokowi dan

Prabowo. Pada ilustrasi tersebut, Jokowi digambarkan

berada di posisi depan dengan penampilan yang „tak

biasa‟ untuk seorang pemimpin negeri, yakni dengan

mengenakan jaket berwarna abu-abu dengan ikon huruf Z

(zet) dan tanda titik di sebelah kiri. Sedangkan sosok yang

disepakati sebagai Prabowo digambarkan berada di posisi

belakang dengan setelan safari berkantong dengan warna

abu-abu lengkap dengan peci atau kopyah.

Selain itu, Mojok.co juga menghidupkan ilustrasi edisi

tersebut dengan bahasa tubuh baik pada Jokowi maupun

Prabowo. Misal, Jokowi digambarkan dengan gestur

menyilangkan tangan di depan dengan posisi kepala

tegak, ilustrasi ini memberikan kesan gagah pada sosok

Jokowi. Sedangkan Prabowo digambarkan dengan gestur

yang merunduk dan berpangku pada tangan. Ilustrasi

tersebut memberikan gambaran tentang kondisi yang

terpuruk atau murung. Secara lengkap, peneliti

memfokuskan pada empat aspek tanda pada ilustrasi

untuk diinterpretasi.

Pertama, aspek penempatan posisi masing-masing

ikon yang dihadirkan. Dalam infografis ini, terlihat bahwa

Mojok.co menghadirkan dua tokoh nasional yang tengah

Page 135: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

118

berkontestasi di level nasional, yakni Joko Widodo dan

Prabowo Subianto. Pada ilustrasi tersebut, Jokowi

ditempatkan pada posisi depan, sedangkan Prabowo di

posisi belakang.

Dilihat dari perspektif politik, penempatan ini didasari

pada kedudukan keduanya, yakni Jokowi sebagai orang

nomor satu di Indonesia, secara etika akan lebih mudah

diterima ketika Jokowi ditempatkan di posisi depan.

Sedangkan secara psikologis, penempatan yang dipilih

Mojok.co seperti pada ilustrasinya menggambarkan

bahwa Jokowi merupakan sosok yang memimpin, bisa

juga diartikan sebagai sosok yang unggul, lebih gagah dan

lebih maju dibandingkan Prabowo yang secara jelas

diposisikan tepat di belakang ikon Jokowi.

Kedua, gestur atau bahasa tubuh yang digambarkan

pada masing-masing ikon, baik Jokowi maupun Prabowo.

Dapat dilihat bahwa Jokowi diilustrasikan dengan tubuh

yang tegak dengan senyum asimetris dan kedua tangan

yang disilangkan. Dengan penggambaran demikian,

Jokowi nampak gagah dan tegas dengan tubuh yang

tegak, didukung dengan posisi kepala yang juga tegak

dengan pandangan ke depan sehingga memberikan makna

percaya diri dan bisa pula diartikan sebagai sikap arogan.

Sedangkan penyilangan tangan dapat diartikan sebagai

sikap tertutup dan atau sikap defensif/bertahan. Pada

konteks ini, peneliti cenderung memilih sikap defensif

untuk memaknai bahasa tubuh Jokowi pada ilustrasi

Page 136: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

119

tersebut. Hal ini didasari pada makna defensif itu sendiri

yang berarti menahan atau menunjukan sikap pertahanan,

serta melihat perjalanan Jokowi hingga di titik ini yang

tak luput dari terpaan isu miring khususnya menyoal

tuduhan bahwa Jokowi merupakan antek asing atau secara

kasar diartikan sebagai orang yang diperalat/kaki tangan

orang asing.

Menilik jauh ke belakang, tuduhan yang menerpa

Jokowi bukan hanya terjadi di masa Pilpres 2019,

melainkan selama menjadi Presiden Republik Indonesia

atau kurang lebih selama empat tahun lamanya. Hal ini

juga sejalan dengan isi pidato Jokowi pada 10 Februari

2019 dalam acara deklarasi dukungan alumni SMA

Jakarta di Istora Senayan yang secara jelas menyatakan

bahwa selama empat tahun ia menyikapi tuduhan tersebut

dengan diam, hingga akhirnya tegas mengatakan bahwa

saat ini adalah saatnya bersuara tentang tuduhan tersebut.

Dalam hal ini, Jokowi „melawan‟ tuduhan demi

tuduhan dengan membeberkan bukti selama ia memimpin

Indonesia, yakni perebutan aset negara dari pihak asing

seperti pembubaran Pertamina Energy Trading Limited

(Petral), Blok Rokan yang direbut dari Chevron hingga

saham Freeport yang sebagian besar dikuasai oleh

Indonesia.6

6https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/02/10/18255111/jokowi

-empat-tahun-dikatakan-presiden-antek-asing-ini-saatnya-saya-berbicara,

diakses pada 5 Desember 2019 pukul 23.53 WIB

Page 137: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

120

Selain pemaparan prestasi yang telah diraih Jokowi

selama empat tahun kepemimpinannya, Jokowi juga

melakukan pertahanan dengan memberikan serangan

balik kepada kubu lawan politiknya. Sindiran yang

dilakukan Jokowi ditujukan pada kubu lawan politiknya

yang justru diduga menggunakan konsultan politik asing,

Rob Allyn, sebagaimana yang dikatakan Ace Hasan

Syadzily, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN),

bahwa Rob Allyn pernah mengakui menjadi konsultan

politik Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 dan

diduga kembali menggunakan jasanya pada Pilpres 2019.7

Berbeda halnya dengan Jokowi, pada ilustrasi ini,

Prabowo digambarkan dengan gestur yang loyo dengan

kepala merunduk dan tangan di kepala. Kepala tertunduk

sendiri menunjukan bahasa non-verbal yang berarti

keadaaan susah atau sulit, juga keadaan hina sehingga

tidak mampu mengangkat kepala.8

Ketiga, aspek penampilan masing-masing ikon pada

ilustrasi edisi tersebut. Jokowi digambarkan dengan jaket

berwarna abu-abu dengan huruf Z (zet) dan tanda titik.

Jaket merupakan pakaian yang biasa digunakan di suhu

rendah (dingin). Dalam hal fesyen, penggunaan jaket

diyakini dapat memberikan kesan modis dan casual di

7https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190206175349-32-

366918/tkn-tuding-indikasi-kuat-prabowo-kembali-ditangani-rob-allyn,

diakses pada 6 Desember 2019 pukul 06.05 WIB 8Yusrawati, “Identifikasi Bahasa Non-Verbal dalam Konseling

Ditinjau menurut beberapa Ayat Al-Quran”, Skripsi, (Banda Aceh: Universitas

Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, 2018), h.69

Page 138: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

121

kalangan anak muda. Warna abu-abu sendiri dapat

dimaknai sebagai sebuah keseimbangan, kekuatan,

konservatif, elegan hingga murung. Untuk menarik makna

dari warna abu-abu, peneliti mengolaborasikannya dengan

garis merah pada jaket yang menegaskan makna kekuatan

atau suatu energi.

Huruf Z (zet) yang tersemat pada jaket yang

dikenakan Jokowi kemudian dinterpretasikan sebagai

simbol generasi perdaban manusia yang disebut generasi

Z atau generasi dengan rentang kelahiran antara tahun

1995 hingga 2010. Sedangkan tanda baca yang tersemat

merupakan tanda titik yang digunakan untuk mengakhiri

suatu kalimat atau paragraph. Dalam hal ini, kehadiran

huruf Z bersamaan dengan tanda titik dimaknai sebagai

representasi generasi Z, yakni generasi dengan rentang

usia 17-25 tahun. Dari pemilihan jenis pakaian, warna dan

simbol, dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk

membangun Jokowi bersamaan dengan citra pemimpin

yang berjiwa muda, segar dan kreatif.

Hal ini juga sejalan dengan upaya Jokowi untuk

menjadi „muda‟ seperti mengenakan pakaian yang modis,

mengendarai motor gede atau Moge pada pembukaan

Asian Games 2018, memodifikasi motornya, bergaya

seperti Dilan, menonton konser dan menjadi kekinian

yang kemudian diharapkan dapat „merebut‟ dukungan dari

kalangan muda.

Page 139: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

122

Sedangkan Prabowo digambarkan dengan pakaian

dinas berwarna abu-abu. Pakaian dinas sendiri diketahui

sebagai pakaian formal. Dalam ilustrasi ini, peneliti

mendapati kesenjangan antara Jokowi dan Prabowo di

mana Jokowi berpenampilan modis dan kasual, dan

Prabowo digambarkan formal dengan pakaian dinas dan

peci. Hal ini seolah menegaskan citra Jokowi yang

mampu mengikuti tren, luwes dibandingkan Prabowo

yang terkesan formal dan kaku.

Keempat, aspek teks dalam balon kata yang hadir

dalam infografis edisi ini. Balon kata dengan tulisan

“Antek Asing” disematkan pada sosok Jokowi yang

menunjukan bahwa kata tersebut merupakan gagasan,

opini, ide atau ungkapan yang bersumber dari Jokowi.

Dengan adanya balon kata tersebut, peneliti memaknainya

sebagai sindiran dan menjadi serangan balik yang

dilemparkan Jokowi kepada pihak yang kerap kali

melabeli dirinya sebagai kaki tangan orang asing yang

kemudian diduga kuat ditujukan kepada kubu Prabowo.

Asumsi bahwa teks sindiran tersebut diperuntukan

bagi kubu Prabowo diperkuat dengan kemunculan sosok

Prabowo itu sendiri dalam ilustrasi ini yang digambarkan

tertunduk lesu, seperti mengamini bahwa Prabowo tengah

dilanda „sindiran‟ sedangkan Jokowi tetap gagah dan

percaya diri sebagai „penyerang‟. Pada ilustrasi ini,

Jokowi memiliki makna ganda yang saling bertolak

Page 140: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

123

belakang, yakni sebagai sosok defensif sekaligus sosok

ofensif.

Sikap Jokowi yang ofensif juga dikuatkan dengan

pernyataan Bahlil Lahadahlia, Direktur Penggalangan

Milenial dan Kepemudaan Tim Kampanye Nasional yang

menilai bahwa sikap ofensif yang ditunjukan Jokowi

merupakan ekspresi ketegasan untuk menolak isu-isu

yang dikembangakan pihak lawan.9 Dalam hal ini, isu

antek asing menjadi salah satu bola panas yang

dilemparkan pihak lawan kepada Jokowi.

2. Infografis Edisi Jokowi “Sindir” Prabowo Soal Unicorn

Pada edisi ini, Infografis memuat informasi tentang

Jokowi yang secara jelas menyindir „ketidaktahuan‟

Prabowo menyoal Unicorn. Sindir-menyindir ini pun

diawali mulai pada salah satu sesi debat kandidat calon

presiden kedua pada 17 Februari 2019. Pada sesi tersebut,

Jokowi memberikan pertanyaan kepada Prabowo tentang

pengembangan Unicorn Indonesia dan Prabowo

membalas dengan pertanyaan yang memuat “yang online-

online itu”. Oleh karena hal tersebut, pemberitaan tentang

Prabowo yang „kebingungan‟ menjawab pertanyaan

Jokowi pun menjadi banyak diperbincangkan warganet.

Pada kesempatan berbicara tentang potensi bisnis

berbasis UMKM dalam Festival Satu Indonesia di Istora

9https://pilpres.tempo.co/read/1174207/gaya-ofensif-jokowi-tkn-

ibarat-kelahi-masa-digebuki-diem-terus, diakses pada 13 Januari 2020 pukul

9.07 WIB

Page 141: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

124

Senayan pada 10 Maret 2019, Jokowi pun didapati

mengganti penyebutan Unicorn atau perusahaan dengan

valuasi mencapai $1 miliar menjadi yang online-online itu

dan kemudian diyakini sebagai sindiran yang ditujukan

kepada Prabowo.

Dalam menyajikan informasi terkait kejadian tersebut,

Mojok.co memuat informasi berupa infografis melalui

media sosial Instagram pada 11 Maret 2019. Adapun

ilustrasi yang dihadirkan adalah dua sosok yang diyakini

sebagai Jokowi (di sebelah kiri) dan Prabowo di sebelah

kanan. Tak hanya itu, Mojok.co juga memperkuat gambar

dengan dihadirkannya ikon unicorn atau kuda bercula

sebagai representasi unikorn Indonesia, kobaran api untuk

dapat menggambarkan suasana yang terjadi antara

keduanya, serta teks dalam balon kata yang disematkan

pada Prabowo. Untuk dapat menarik makna dari ilustrasi

tersebut, peneliti memfokuskan pada empat aspek tanda.

Pertama, aspek penampilan masing-masing ikon pada

ilustrasi. Jokowi diilustrasikan dengan pakaian berupa

kemeja berwarna putih. Penampilan Jokowi pada ilustrasi

ini menjadi pemandangan yang tidak asing bagi

masyarakat Indonesia. Pasalnya, Jokowi sebagai Presiden

Republik Indonesia selalu menghadirkan kesan santai dan

sederhana dalam kesehariannya. Bahkan, kemeja putih

pada ilustrasi tersebut merupakan gambaran yang sesuai

dengan realitas ketika debat kandidat berlangsung.

Page 142: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

125

Namun, dilihat dari perspektif tanda, warna putih tak

ubahnya dimaknai sebagai warna yang netral, suci, murni

dan sederhana. Beberapa kemudian memaknai warna

putih sebagai sisi intelektualitas tanpa ada jeda.10

Perancang dan pengamat mode gaya hidup, Sonny

Muchlison mengatakan, dalam ilmu komunikasi busana

adalah sarana untuk menyampaikan pesan dari si

penggunanya. Melalui warna putih menurut Sonny,

seorang politisi ingin menyampaikan pesan bahwa dia

merupakan orang yang netral, tidak terbebani oleh

kepentingan apapun, warna putih juga menjadi simbol

kedekatan.11

Dalam konteks ini, peneliti melihat

kecenderungan tentang kemurnian, bisa juga disandingkan

dengan kata netral sehingga menyiratkan makna bahwa

Jokowi merupakan presiden sekaligus calon presiden yang

memiliki gaya kepemimpinan „murni‟ atau dengan kata

lain secara sederhana dan apa adanya atau dengan

gayanya sendiri.

Kedua, aspek atribusi yang dihadirkan dalam ilustrasi

tersebut. Dalam ilustrasi ini, Mojok.co menghadirkan ikon

kuda bercula atau unicorn untuk merepresentasikan

perusahaan dengan nilai valuasi mencapai $1 miliar atau

unikorn. Adapun yang disebut sebagai unikorn Indonesia

10

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/21/192016920/para-

penggemar-kemeja-putih-cermati-kiat-ini-sebelum-pilih-baju?page=all,

diakses pada 6 Desember 2019 pukul 14.00 WIB 11

https://news.detik.com/berita/d-2570581/misteri-kemeja-putih-

jokowi, diakses pada 6 Desember 2019 pukul 14.05 WIB

Page 143: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

126

adalah start up berbasis market place Tokopedia dan

Bukalapak, Transportasi online Gojek dan Traveloka.

Representasi unikorn Indonesia digambarkan sebagai

kuda bercula dalam bentuk balon udara. Dengan

penggambaran tersebut, peneliti menarik makna bahwa

yang direpresentasikan oleh balon udara unicorn tersebut

merupakan perusahaan yang menjulang baik secara

ekspansi fisik maupun peningkatan nilai pendapatan.

Selain itu, balon udara tersebut ditempatkan hanya

pada posisi Jokowi, yang seolah memberikan gambaran

bahwa Jokowi merupakan „pemilik‟ atau sebagai

pemegang kendali atas balon tersebut, di mana telah

disepakati sebelmunya bahwa balon unicorn merupakan

representasi perusahaan besar di Indonesia. Pemaknaan

ini menciptakan citra Jokowi sebagai pemimpin yang

memiliki kekuatan besar.

Ketiga, aspek suasana yang digambarkan dan ingin

disampaikan oleh ilustrasi tersebut. Jokowi dan Prabowo

digambarkan tengah duduk beriringan yang memberikan

kesan kewajaran dan kesetaraan. Mojok pun tak lupa

menggambarkan kursi bagi masing-masing tokoh sebagai

penguat dan penunjuk adanya momentum debat kandidat

calon presiden. Tak sampai di situ, Mojok.co juga

menambahkan ilustrasi kobaran api tepat dari ujung kursi

satu ke ujung lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), api merupakan panas cahaya yang

Page 144: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

127

berasal dari sesuatu yang terbakar. Sedangkan secara sifat,

api memiliki sifat yang panas dan mudah tesulut.

Dengan demikian, peneliti menaruh asumsi bahwa ada

sesuatu yang bergejolak atau memanas akibat sesuatu

yang disulut. Dengan kata lain, keadaan mulai memanas

ketika Jokowi mulai melemparkan sindiran demi sindiran,

terkhusus menyoal ketidaktahuan Prabowo tentang

unikorn Indonesia. Dalam hal ini, Jokowi hadir dengan

citra sebagai pemimpin sekaligus calon presiden yang

gahar dan pandai mengumpan. Di satu sisi memberikan

citra pemimpin yang cerdik, sedangkan di sisi lain Jokowi

kembali dicitrakan sebagai kandidat dengan sikap ofensif.

Keempat, aspek teks dalam balon kata yang muncul

pada ilustrasi. Speech bubble atau balon kata yang hadir

pada ilustrasi ini mengandung isi “Sindir Terooos! Hihi”

dan ditempatkan pada sisi Prabowo yang menunjukan

bahwa gagasan, ide, ungkapan atau opini tersebut berasal

dari Prabowo. Secara tekstual, balon kata ini mengandung

kata dasar sindir yang dalam KBBI berarti celaan atau

ejekan dan kata dasar terus yang bisa diartikan lanjut,

tidak henti dan berkelanjutan. Penambahan kata terus,

menciptakan makna kelanjutan yang tanpa henti, hal ini

menggambarkan bahwa sindira yang dilontarkan Jokowi

kepada Prabowo seperti terus berlanjut dan tidak ada

hentinya.

Balon kata berisi teks tersebut seolah kembali

memberikan citra Jokowi sebagai pemimpin yang

Page 145: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

128

memiliki banyak umpan untuk menyerang lawan. Dalam

ilustrasi ini, sifat ofensif yang melekat pada Jokowi cukup

dominan dan minim perlawanan dari kubu Prabowo. Hal

ini sejalan dengan pandangan pengamat politik Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro yang

menilai sikap ofensif calon presiden nomor urut 01, Joko

Widodo atau Jokowi pada debat dan selama masa

kampanye karena antusias publik beralih dari dirinya

kepada calon wakil presiden 02, Sandiaga Uno. Perangai

Jokowi selama masa kampanye ini, dinilai lebih agresif.

Terlihat dari serangan-serangan yang dilancarkan dalam

debat, serta kerap menyerang balik serangan-serangan

yang datang dari kubu lawan.12

B. Citra Kepemimpinan Jokowi

Masing-masing infografis memuat gaya ilustrasi yang

berbeda. Satu ilustrasi digambarkan begitu sederhana, dan

satu yang lain digambarkan penuh „aksesoris‟ tambahan guna

memperkuat pesan dari ilustrasi itu sendiri. Meski

digambarkan dengan pola dan gaya yang berbeda, kedua

ilustrasi ini memiliki makna yang hampir seragam. Secara

jelas, berikut perbandingan citra kepemimpinan Jokowi yang

telah diinterpretasikan dengan menggunakan metode

klasifikasi tanda berdasarkan ikon, simbol dan indeks.

12

https://pilpres.tempo.co/read/1178018/kata-pengamat-lipi-jokowi-

bersikap-ofensif-karena-faktor-ini/full&view=ok, diakses pada 6 Desember

2019 pukul 15.19 WIB

Page 146: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

129

Tabel 5.1

Perbandingan Citra Kepemimpinan Jokowi pada

Infografis I dan II

Edisi 4 Februari

2019

Edisi 11 Maret 2019

Gambar

Tipe

Kepemimpinan

Tipe kepemimpinan

yang dibangun

merupakan tipe

pembangun

(developer),

pemimpin dengan

sifat kreatif, dinamis,

inovatif yang lekat

dengan jiwa muda.

Tipe kepemimpinan

otokrat yang bijak

(Benevolent

Autocrat), pemimpin

dengan sifat lancar,

tertib, ahli dalam

mengorganisir.

Sifat Pemimpin Unggul

Percaya diri

Dinamis

Ofensif

Defensif

Sederhana

Kuat (unggul,

pengendali)

Cerdik

Ofensif

Citra Politik Citra Agitator,

pemimpin yang tegas,

Citra Ilmuwan,

pemimpin yang

Page 147: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

130

yang lantang

bicaranya, berwibawa

dan apabila ia

berbicara rakyat

terbangkit

semangatnya.

mencitrakan dirinya

sebagai orang pandai,

menguasai ilmu

pengetahuan, luas

pengalamannya.

Berdasarkan tabel di atas dari hasil analisis yang dilakukan

melalui pembacaan dan pemaknaan tanda dalam infografis yang

dimuat oleh Mojok.co, Mojok.co secara konsisten

mengkonstruksi citra kepemimpinan tertentu pada sosok Jokowi.

Peneliti bertumpu pada konsep kepemimpinan untuk

membaca Citra Jokowi yang ditunjukan dalam ilustrasi untuk

kemudian melalui sifat-sifat yang muncul. Dalam hal ini, ada

kecenderungan bahwa Jokowi merupakan sosok pemimpin

dengan sifat-sifat unggul seperti kuat, cerdas, dinamis, kreatif

tetapi juga ofensif dan defensif di waktu yang bersamaan

sehingga menciptakan dua citra sekaligus yakni citra agitator

dengan wibawa dan pengaruh yang kuat dan diimbangi dengan

citra ilmuwan yang cerdas.

Page 148: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

131

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis ilustrasi dalam infografis

Mojok.co edisi 4 Februari 2019 dan 11 Maret 2019

dengan menggunakan metode klasifikasi tanda

berdasarkan objek menurut Charles Sander Peirce, satu

tanda dengan tanda lainnya saling memiliki keterkaitan

yang saling berkesinambungan dan menghadirkan tiga

makna utama.

Mojok.co secara sadar menyematkan tanda

tertentu pada ilustrasi dalam Infografis edisi 4 Februari

2019 dan 11 Maret 2019 yang kemudian menunjukkan

adanya konsistensi dalam membangun citra Jokowi

selama masa kampanye.

Pertama, Jokowi merupakan petahana yang

memiliki sifat-sifat superior seperti unggul, dominan,

kuat, pengelola yang baik, penyerang dan cerdas. Kedua,

Jokowi yang memiliki jiwa muda seperti dinamis, percaya

diri, cerdik, kekinian dan modis. Ketiga, Jokowi dengan

sifat membumi yang melekat seperti kesederhanaan,

kematangan dan santai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas,

penulis menyertakan saran untuk kemudian dijadikan

Page 149: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

132

bahan acuan dan evaluasi baik secara akademis maupun

praktis seperti berikut:

1. Saran Akademis

Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dan

mendalam tentang konstruksi citra pada media visual

seperti infografis dengan melibatkan audiens guna

melihat realitas objektif atas tanda dan citra yang

dikonstruksi oleh suatu media massa dan sejenisnya.

2. Saran Praktis

Penulis berharap pada insan jurnalis khususnya

yang tergabung dalam redaksi Mojok.co dapat

melakukan peningkatan kualitas dan evaluasi tentang

bagaimana menciptakan dan mengonstruksi suatu

informasi yang dalam hal ini berupa infografis,

sebelum dipublikasikan dan menjadi milik khalayak

yang heterogen dan dengan kemampuan interpretasi

yang juga berbeda-beda.

Page 150: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

133

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin, Anwar. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011.

Artini Kusmiati, Sri Pudji Astuti, Pamudji Suptandar. Teori

Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djembatan,

1999.

Bogdan, Biklen. Qualitative and Research for Education, an

Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and

Bacon, 1982.

Buana, Arlian, dkk. Mojok tentang Bagaimana Media Kecil

Lahir, Tumbuh dan Mencoba Bertahan. Yogyakarta:

Buku Mojok, 2019.

Bungin, Burhan. Komunikasi Politik Pencitraan. Jakarta:

Prenadamedina Group, 2018.

—. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komuikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana,

2007.

—. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media

Massa dan Keputusan Konsumen serta Kritik terhadap

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana,

2008.

—. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grafindo Persada,

2013.

Christine Daymon, Immy Holoway. Metode-metode Riset

Kualitatif. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka, 2008.

Page 151: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

134

Heryanto, Gun Gun. Media Komunikasi Politik. Yogyakarta:

IRCiSoD, 2018.Buku

Heryanto, Gun Gun. Panggung Komunikasi Politik. Yogyakarta:

IRCiSoD, 2019.

Hoed, Benny H. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok:

Komunitas Bambu, 2008.

Kusrianto, Adi. Pengantar Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2009.

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya

dan Sosioteknologi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media,

2015.

—. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:

Prenadamedia, 2016.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek. Bandung:

PT Rosdakarya Remaja, 2010.

Northouse, Peter G. Leadership: Theory and Practice. California:

SAGE Publications, 2013.

Nurudin. Komunikasi Propaganda. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008.

Poloma, Margareth M. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali,

1984.

Pudjiyogyantti, Clara Rosa. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relation dan Media

Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2018.

Page 152: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

135

Rusmana, Dadan. Filsafat Semiotika. Bandung: CV Pustaka

Setia, 2014.

Shoelhi, Mohammad. Propaganda dalam Komunikasi

Internasional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2012.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Rosda Karya

Remaja, 2006.

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta:

Jalasutra, 2009.

Wirawan. Kepemimpinan (Teori, Psikologi,Perilaku Organisai,

Aplikasi dan Penelitian). Depok: Pt. Raja

Jurnal

Abrian, Rizky. "Perlawanan Wacana Politik di Dunia Maya."

Jurnal Kemdikbud, 2017: 118.

Allifiansyah, Sandy. "Media Alternatif di Indonesia." Jurnal

Scholar, 2015: 8.

Astari Clara Sari, Dkk. "Komunikasi dan Media Sosial." Jurnal

Universitas Muslim Indonesia, 2018: 5.

Dewi, Utami. "Karakteristik Kepemimpinan Politik Indonesia:

Transaksional atau Transformatif?" Jurnal UNY, 2014: 4-

8.

Hasanati, Nida. "Alternatif Model Kepemimpinan pada Era

Globalisasi." Jurnal Psikologika, 2012: 62-63.

Manuaba, Ida Bagus Putera. "Memahami Teori Konstruksi

Sosial." Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik

Vol.21 No.3, 2008: 1.

Page 153: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

136

Mulawarman, Aldila Dyas Nurfitri. "Perilaku pengguna Media

Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif

Psikologi Sosial Terapan." Jurnal Buletin Psikolog, 2017:

37.

Muthiah Nurul Miftah, Dkk. "Pola Literasi Visual Infografer

dalam Pembuatan Informasi Grafis (Infografis)." Jurnal

Kajian Informasi dan Perpustakaan Vo.4 No.1, 2016: 87.

Ngangi, Charles R. "Konstruksi Sosial dalam Realitas Sosial."

Jurnal Ilmiah Sosial Ekonomi Pertanian (JISEP), 2011: 2.

Rusmulyadi, Hanny Hafiar. "Dekonstruksi Citra Politik Jokowi

dalam Media Sosial." Jurnal Profesi Humas Vol.3, 2018:

123.

Santoso, Puji. "Konstruksi Sosial Media Massa." Jurnal

Komunikasi Islam Vol.1 No.1, 2016: 37.

Saptodewo, Febrianti. "Desain Infografis sebagai Penyajian Data

Menarik." Jurnal LPPM Unindra, 2014: 195.

Sokowati, dkk. "Media Alternatif Kaum Muda: Produksi Konten

Kebijakan Redaksi, Identitas dan Politik di Era Siber

(Studi Kasus Mojo.co)." Jurnal Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, 2018: 19.

Tiran, Rex. "Kemenangan Petahana dan Demokrasi Lokal dalam

Pilkada Kabupaten Kupang Tahun 2013." Jurnal Unair,

2013: 1.

Utomo, Wisnu Prasetyo. "Menertawakan Politik: Anak Muda,

Satire dan Parodi dalam Situs Mojok.co." Jurnal Pemuda

YouSure Edisi Pemuda, Kewargan & TIK, 2015: 197-198.

Page 154: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

137

Waluyanto, Heru Dwi. "Karikatur sebagai Karya Komunikasi

Visual dalam Menyampaikan Kritik Sosial." Jurnal

Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol.2 No.2, 2000:

128.

Witabora, Joneta. "Peran dan Perkembangan Ilustrasi." Jurnal

Humaniora Binus, 2012: 1.

Zulfiningrum, Rahmawati. "Spasialisasi dan Praktik

Konglomerasi Media Kelompok Kompas Gramedia."

Jurnal Komunikasi Vol.2 No.3, 2014: 141.

Skripsi

Isma, Lathifah. "Konstruksi Berita 'Ahok Gugat UU Pilkada'

Perihal Cuti Petahana pada Portal Media Online

Jawapos.com dan Kompas.com Edisi September 2016:

Analisis Framing Model Robert N. Entman ." Skripsi,

2017: 25.

Kadewandana, Donie. "Konstruksi Realitas di Media Massa

(Analisis Framing terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin

Indonesia PDI-P di Harian Kompas dan republika."

Skripsi, 2008: 40.

Kertamukti, Rama. "Komunikasi Simbol: Peci dan Pancasila."

Skripsi, 2008: 54.

Kurniawan, Septian Dwi. "Perancangan Buku Ilustrasi “Orang

Kayo Hitam." Skripsi, 2019: 9.

Manaf, Faradhita A. "Makna Kepemimpinan Islam Presiden

Jokowi menuju Pilpres 2019 dalam Sampul Ilustrasi

Majalah Tempo." Skripsi, 2019: 26.

Page 155: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

138

Musthopa, Tubagus. "Pemberitaan tentang Serangan Paris di

Media Online Arrahmah.com." Skripsi, 2017: 12.

Nurkarima, Nisa. "Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap

Akhlakul Karimah dan Akhlakul Madzmumah Siswa Di

SMAN 1 Kauman Tahun Ajaran 2017/2018." Skripsi,

2018: 12.

Oryza, Rizka Pravitasari. "Pengaruh Label Visual Resiko

Merokok terhadap Perilaku Merokok Mahasantri."

Skripsi, 2016: 19.

Prayogo, Prasetyo. "Analisis Semiotika terhadap Gambar Ilustrasi

Rekening Gendut Perwira Polisi di Majalah Tempo."

Skripsi, 2011: 1.

Rastaty, Ranny. "Penggunaan Warna Maskulin dan Feminin pada

Hadiah Ulang Tahun Anak-anak Jepang." Skripsi, 2008:

23-26.

Safrina, Julia Nikita. "Analisis Wacana Buku yang Dilipat Karya

Yasraf Amir Piliang." Skripsi, 2019: 30.

Sari, Eka Puspita. Pengembangan Media Berbentuk Infografis

sebagai Penunjang Pembelajaran Fisika SMA kelas X.

Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017.

Yusrawati. "Identifikasi Bahasa Non-Verbal dalam Konseling

Ditinjau menurut beberapa Ayat Al-Quran." Skripsi, 2018:

69.

Page 156: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

139

Artikel

https://amp.katadata.co.id/berita/2019/04/05/hasil-survei-media-

sosial-mempengaruhi-pilihan-saat-pemilu (Diakses pada

19 Juli 2019).

https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/02/10/18255111/jok

owi-empat-tahun-dikatakan-presiden-antek-asing-ini-

saatnya-saya-berbicara (Diakses pada 5 Desember 2019).

https://cekfakta.tempo.co/fakta/292/fakta-atau-hoaks-benarkah-

pengumuman-hasil-pemilu-dan-pilpres-2019-pada-21-

mei-dini-hari-tidak-sah (Diakses pada 17 Juli 2019).

https://instagram.com/mojokdotco?igshid=tw765vgp4t08

(Diakses pada 16 Juli 2019).

https://katadata.co.id/berita/2019/04/18/kuasa-petahana-di-balik-

kemenangan-sementara-jokowi-maruf (Diakses pada 10

Oktober 2019).

https://kbbi.kemdikbud.go.id (Diakses pada 10 Oktober 2019).

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/21/192016920/para-

penggemar-kemeja-putih-cermati-kiat-ini-sebelum-pilih-

baju?page=all (Diakses pada 6 Desember 2019).

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190206175349-32-

366918/tkn-tuding-indikasi-kuat-prabowo-kembali-

ditangani-rob-allyn (Diakses pada 6 Desember 2019).

https://m.detik.com/news/berita/d-4475260/selisih-118-di-survei-

kompas-ini-elektabilitas-jokowi-prabowo-di-5-survei

(Diakses pada 1 Agustus 2019).

Page 157: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

140

https://mojok.co/auk/ulasan/pojokan/cara-kru-mojok-merayakan-

masuk-ranking-alexa-100-besar/ (Diakses pada 24

Oktober 2019).

https://mojok.co/blog/kasakkusuk/penjelasan-ilustrasi-cak-nun-

sebagai-karakter-naruto/ (Diakses pada 28 Oktober 2019).

https://mojok.co/blog/materi/ (Diakses pada 24 Oktober 2019).

https://mojok.co/iad/liputan/cak-nun-tentang-pki-dan-khilafah/

(Diakses pada 28 Oktober 2019).

https://mojok.co/kru/ (Diakses pada 24 Oktober 2019).

https://mojok.co./tentang/ (Diakses pada 24 Oktober 2019).

https://mojokstore.com/tentang-kami/ (Diakses pada 25 Oktober

2019).

https://nasional.kompas.com/read/2015/06/28/07491121/Rumitny

a.Mendefinisikan.Arti.Petahana.?page=all (Diakses pada

21 Oktober 2019).

https://news.detik.com/berita/d-2570581/misteri-kemeja-putih-

jokowi (Diakses pada 6 Desember 2019).

https://pilpres.tempo.co/read-1178018/kata-pengamat-lipi-

jokowi-bersikap-ofensif-karena-faktor-ini (Diakses pada

25 September 2019).

https://tekno.tempo.co/read/1028414/kisah-hewan-unicorn-mitos-

hingga-penemuan-fosilnya (Diakses pada 31 Oktober

2019).

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180810195720-16-

28087/inilah-peta-partai-pengusung-capres-cawapres-

pemilu-2019 (Diakses pada 17 Juli 2019).

Page 158: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

141

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190411175709-32-

385465/status-petahana-dan-bekal-mewah-jokowi-

kalahkan-prabowo (Diakses pada 21 Oktober 2019).

https://www.liputan6.com/news/read/3953917/didi-sudiana-

paparkan-6-karakter-kepemimpinan-yang-ideal-di-era-

milenial (Diakses pada 13 Desember 2019).

https://www.transiskom.com/2016/03/pengertian-studi-

kepustakaan.html (Diakses pada 26 Agustus 2019).

Lain-lain

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat

Bahasa, 2000), h.53

Indonesian Digital Report 2019 oleh Hootsuite We Are Social.

Page 159: CITRA KEPEMIMPINAN JOKOWI SEBAGAI PETAHANA PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Selasa, 21 Mei 2019 dini hari pukul 01.46 WIB.1 Tak tanggung-tanggung,

LAMPIRAN

1. Surat Pembimbing Skripsi