CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

20
Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hingga Sekarang, Menuju Tujuan Bersama SUNGAI CITARUM Foto & Cerita dari Hulu

Transcript of CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Page 1: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Sekilas Sejarah, Banjir: Dulu hingga Sekarang, Menuju Tujuan Bersama

SUNGAI CITARUMFoto & Cerita dari Hulu

Page 2: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)
Page 3: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Foto:Veronica Wijaya, Diella Dachlan, Abdul Rifai Natanegara

Teks & Layout: Diella DachlanEditor: Candra Samekto

Sumber dan Referensi:

Citarum Dalam Perspektif Sejarah,A.Sobana Hardjasaputra

Dari Cisanti ke Curug Jompong,Budi Brahmantyo

Citarum, Kini Tercemar Sejak dari Mata Airnya,Deni Yudiawan

Page 4: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Sungai Citarum mengalir dari hulu di daerah GunungWayang, di sebelah selatan kota Bandung menuju keutara dan bermuara di Kerawang. Dengan panjangsekitar 225 kilometer, Citarum merupakan sungaiterpanjang di Jawa Barat.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Citarummengalami sejarah yang tak kalah panjang dan berliku.

Kata Citarum berasal dari dua kata yaitu Ci dan Tarum.Ci atau dalam Bahasa Sunda Cai, artinya air. SedangkanTarum , merupakan sejenis tanaman yangmenghasilkan warna ungu atau nila.

Citarum: Sekilas Sejarah

Muara Gembong di Bekasi, salah satu daerah muara Sungai Citarum

Mata Air Pangsiraman, mata air Sungai Citarum.Merupakan mata air terbesar dari 7 mata air di kawasan Situ Cisanti

Page 5: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Pada abad ke-5, berawal hanya dari sebuah dusunkecil yang dibangun di tepi sungai Citarum olehJayasinghawarman, lambat laun daerah iniberkembang menjadi sebuah kerajaan besar, yaituKerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu tertua diJawa Barat.

Dari dahulu hingga sekarang, Citarum memainkanperanan yang sangat penting bagi kehidupanmanusia, terutama masyarakat di Jawa Barat.Dahulu kala, Citarum menjadi batas wilayah antaradua kerajaan yaitu Kerajaan Galuh dan KerajaanSunda (pergantian nama dari KerajaanTarumanegara pada tahun 670 Masehi). FungsiCitarum sebagai batas administrasi ini terulang lagipada sekitar abad 15, yaitu sebagai batas antaraKesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten.

Kiri : Makam Dipati Ukur di kawasan Situ Cisanti-Desa Tarumjaya,Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.

Bawah: Salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara.Batu tulis di Sungai Ciaruteun, Kabupaten Bogor. Hal inimenunjukkan bahwa kerajaan ini memiliki daerah pemerintahanyang cukup luas.

Ada 7 mata air di kawasan Situ Cisanti, yaitu Pangsiraman,Cikahuripan, Cikawedukan, Koleberes, Cihaniwung, Cisandanedan Cisanti. Yang paling besar adalah mata air Pangsiraman.Masyarakat sering mengunjungi mata air ini untuk melakukanritual mandi dan memohon doa

Page 6: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Kawasan Situ Cisanti, ramai dikunjungi untuk berwisata akhir pekan

Kampung Dangdeur, Bale Kambang Kabupaten Majalaya.Di daerah ini banyak ditemukan masyarakat yang bekerjasebagai pengumpul dan pemecah batu sungai, sertapenambang pasir dari sungai Citarum

Page 7: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Rata-rata pemecah batu dapat mengumpulkan hingga 20 ember batu dalam seharinya. Harga satu emberbatu pecah adalah Rp 500. Dalam seminggu, rata-rata penghasilan sekitar Rp 10,000. Namun tidak tentu kapan truk pengambilbatu datang ke desa. Sebagian besar suami-istri di desa ini bekerja bersama sebagai pengumpul batu/pasir dan pemecah batu.

Page 8: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Meskipun sungai Citarum pada masa lalu sangat terjaga keasrian dan kelestariannya, namun ternyatasejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala.Oleh. karena itu pada tahun 1810, Bupati Bandung saat itu, R.A Wiranatakusuma II memindahkan ibukota Bandung dari daerah Krapyak (Dayeuh Kolot) ke daerah Bandung tengah yang bertahan hinggasaat ini.

Banjir : Dulu Hingga Sekarang

Page 9: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Hingga saat ini, banjir sungai Citarum masihrutin terjadi setiap musim penghujan datang.Daerah Dayeuh Kolot dan sekitarnya punseringkali terendam banjir.

Namun demikian, masalah yang ditimbulkansaat ini jauh lebih kompleks. Pesatnyapertumbuhan jumlah penduduk yangmemberikan beban berlebihan terhadap dayadukung lingkungan, semakin diperparahdengan kurang bijaknya perilaku manusia didalam mengelola sumber daya alam sepertipenggundulan hutan, pembuangan limbahrumah tangga, peternakan, industri, sertapenyalahgunaan tata ruang.

Jika tempo dulu sejarah mencatat keluhanmasyarakat pada saat banjir hanya berupapenyakit pi lek dan diare, maka kinipermasalahannya jauh lebih kompleks. Selaingatal-gatal dan penyakit kulit, gangguanpernapasan juga sering timbul akibat bencanabanjir, bahkan tak jarang harta bahkan jiwajuga menjadi korban dikarenakan daya rusakbanjir yang jauh lebih besar.

Page 10: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Sungai Citarum, yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat

Page 11: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Sungai Citarum, yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat

Sebagai contoh, misalnya Penduduk Desa Sukamaju di daerah Kabupaten Majalaya. Masyarakat desa inimengaku menjadi langganan banjir dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Jika dulu air datang dan naikperlahan, hingga masyarakat desa masih sempat mengemasi harta bendanya dan mengungsi, kini air datangtiba-tiba dan menyapu desa dalam sekejap. Hal ini mengakibatkan beberapa rumah rusak berat, dindingnyabahkan sebagian besar bangunan rumah ikut terbawa air.

Page 12: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Kolam resapan yang dibuat oleh swadaya masyarakat

Page 13: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Kondisi ini tercipta tak lain akibat kontribusi kerusakan lahan terutamadi daerah hulu. Praktek teknologi pertanian dan pengelolaan lahanyang tidak ramah lingkungan banyak terlihat di sekitar kawasan hulu.Pertanian kentang yang banyak menyebabkan erosi dapat berakibatterjadinya degradasi lahan dan penurunan kapasitas pengaliransungai akibat sedimentasi yang tinggi.

Penanaman rumput gajah di kawasan puncak Gunung Wayangyang banyak terlihat bukan merupakan pilihan yang tepat terutamauntuk kawasan lindung dengan kemiringan terjal. Pemanfaatanrumput gajah sebagai makanan ternak yang murah telah menjadikanalasan mereka untuk mengesampingkan kaidah-kaidah kelestarianalam. Kebutuhan untuk bertahan hidup dan memperolehpenghidupan yang mencukupi telah menjadi faktor utama penentuperilaku masyarakat di sekitar kawasan hulu.

Page 14: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)
Page 15: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Permasalahan yang dihadapi oleh sungai Citarum saat ini cukup kompleks,hingga penyelesaian sederhana untuk satu bidang atau di lokasi tertentusaja tidak lagi memadai. Untuk itu penanganan Citarum membutuhkanperhatian dan sumbangsih semua pihak untuk ikut membantu, bersamamemperbaiki kondisi yang memprihatinkan ini. Mulai dari hulu hingga hilir.

Penanganan ini membutuhkan keterpaduan nyaris di seluruh bidang. Halini membutuhkan kerjasama, tindakan nyata, kordinasi, konsolidasi dankomunikasi intensif di seluruh para pemangku kepentingan; pemerintah,pihak swasta dan masyarakat.

Langkah Mencapai Tujuan Bersama

Page 16: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Kabupaten Majalaya juga terkenal akan perikanan air tawarnya (atas). Elemen Lingkungan (ELINGAN) adalah salah satu organisasi masyarakatyang aktif dalam pelestarian l ingkungan di Majalaya. (Bawah) Hasi l kerajinan masyarakat dampingan ELINGAN.

Page 17: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Hal ini bukannya tidak mungkin terjadi. Di beberapatempat, sudah terdapat inisiatif-inisiatif yang positifdilakukan oleh masyarakat. Pembenahan danpembangunan juga dilakukan oleh instansipemerintah terkait.

Terdapat beberapa kelompok masyarakat di daerahhulu Citarum yang sudah membuat embung-embung atau kolam resapan untuk menampungair di musim hujan dan digunakan di musimkemarau. Bahkan masyarakat yang peduli mulaimelakukan penanaman pohon, penghijauan,mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang-barang kerajinan dan pupuk kompos, hingga upaya-upaya pertanian dan perikanan yang lebih ramahlingkungan. Dan masih banyak upaya-upaya lainnya.

Masih panjang langkah-langkah dan tindakan yangdibutuhkan untuk mencapai visi memulihkankondisi sungai yang memprihatinkan ini.

Namun setiap perjalanan akan selalu dimulai darisebuah langkah kecil untuk mencapai kepada tujuanakhir: memulihkan kondisi sungai Citarum.

Langkah Mencapai Tujuan Bersama

Page 18: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

Gunung Wayang di musim kering (atas) dan musim hujan (bawah). Terdapat cukup luas lahan kritis di kawasan iniyang membutuhkan perhatian dan tindakan perbaikan.

Page 19: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)
Page 20: CITARUM-Citarum River a Story From Upstream (Bahasa)

www.citarum.org