Cinta Perdamaian dan Menghargai Perbedaan€¦ · Cinta Perdamaian dan Menghargai Perbedaan NIM...
Embed Size (px)
Transcript of Cinta Perdamaian dan Menghargai Perbedaan€¦ · Cinta Perdamaian dan Menghargai Perbedaan NIM...
-
CBDC-TFI
Character Building Agama
Cinta Perdamaian dan Menghargai Perbedaan
NIM Nama Jabatan
2001559942 Philip Urbanus Ketua
2001547785 Wilsen Vesakha Anggota
2001597562 Bryan Nicholas Anggota
2001608326 Agung Ryan Anggota
2001598584 Ivan Grashinton Anggota
BINUS UNIVERSITY
2017
Kelas LA05
-
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini , perkembangan Negara yang semakin pesat diikuti dengan pertambahan
populasi penduduk. Hal ini sangat berpengaruh pada kehidupan di dalam suatu Negara.
Disamping itu, Semakin tinggi jumlah penduduknya maka semakin tidak terkontrol pula
tingkat kesenjangan sosialnya. Sumber daya manusia yang rendah serta minimnya lapangan
perkerjaan saat ini , membuat banyak penduduk sulit untuk mendapat perkerjaan. Dengan
demikian, mereka pun sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga sulit untuk
memfasilitasi keluarga mereka. Hal ini mengakibatkan tingginya tindak kriminalitas /
kejahatan di suatu Negara. Mereka tidak lagi memikirkan dampak buruk dari suatu kejahatan
, karena mereka hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga memfasilitasi
kehidupan keluarga mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini
juga mendorong orang orang untuk melakukan kejahatan. Saat ini, Banyak orang orang
pandai memanfaatkan teknologi , melakukan kejahatan untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan. Dengan banyaknya tindak kejahatan maka kehidupan masyarakat di suatu Negara
menjadi tidak tentram, karena mereka merasa khawatir akan kejahatan / kriminalitas yang
sewaktu waktu bisa menimpa dirinya.
Selain itu , saat ini banyak konflik atau masalah yang diakibatkan karena kemajemukan
agama yang ada di Indonesia. konflik ini terjadi karena setiap agama memiliki ciri khusus
dan masih banyaknya orang yang mempertentangkan perbedaan antara satu agama dengan
agama yang lainnya. Hal ini tentunya bisa menimbulkan perpecahan di suatu Negara karena
rendahnya toleransi antar umat beragama. Toleransi menjadi sangat penting bagi Indonesia
yang memiliki kemajemukan agama ini, tanpa toleransi maka kerukunan hidup Bergama sulit
untuk dicapai.
B. DESKRIPSI SITUASI
Indonesia memiliki enam agama resmi, yaitu agama islam, Agama Buddha, Agama Kristen
Katolik , Agama Kristen Protestan, Agama Hindu, dan Agama Konghucu. Setiap agama
tersebut memiliki ciri khusus, yang membedakan satu agama dengan agama yang lainnya.
dengan adanya enam agama ini , maka diperlukan sikap toleransi yang tinggi dan sikap
pluralisme serta sikap saling menghargai dan menghormati , baik terhadap sesama umat
beragama, maupun antar umat berbeda agama.
C. PERMASALAHAN.
-
Saat ini , masih banyak orang orang yang tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
baik akan agama yang mereka anut. Pengetahuan dan pemahaman yang baik akan suatu
agama merupakan suatu landasan penting dalam kehidupan sehari hari, karena agama
merupakan penuntun orang - orang untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk , dan selalu melakukan perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan negatif yang bisa
merugikan dirinya dan juga orang lain. Dengan banyaknya orang yang memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang baik akan agama yang mereka anut , maka mereka akan
selalu melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan negatif.
selain itu juga, di Indonesia saat ini banyak terjadi pertikaian akibat sikap fanatik pada agama
yang dianutnya, dan di sisi lain menimbulkan kesombongan dan cenderung mencela agama
yang lain. Konflik ini terjadi karena dalam menjalani kehidupan Beragama masih banyak
orang yang tidak menganut sikap toleransi dan pluralisme.
Dengan demikian , jika setiap orang memiliki pemahaman dan pengetahuan yang baik akan
agama yang dianut serta adanya sikap toleransi dan pluralisme ,maka kerukunan antar umat
beragama akan tercipta dan kehidupan masyarakat di Negara Indonesia akan menjadi
harmonis dan tentram.
D. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
Tujuan dari kegiatan wawancara yang akan kita laksanakan adalah untuk memperoleh
informasi tentang toleransi , pluralisme , dan kerukunan antar umat beragama dari berbagai
tokoh agama. Adapun manfaat dari kegiatan wawancara ini adalah untuk mengembangkan
pemahaman dan menumbuhkan rasa / sikap toleransi dan sikap pluralisme terhadap
perbedaan-perbedaaan yang ada serta merupakan landasan penting agar terciptanya
kerukunan antar umat Beragama, sehingga kehidupan menjadi harmonis , damai, dan
tentram.
-
BAB II
METODE KEGIATAN
RENCANA KEGIATAN
Survey di Vihara Ekayana
Kamis ,5-10-2017
Pukul : 12.00 – 13.30
Survey di Gereja Kristus Yesus (GKY) jemaat Greenville
Kamis ,16-10-2017
Pukul : 09.00 – 10.30
Survey di Masjid At-Taqwa
Kamis ,7-12-2017
Pukul : 11.00 – 12.30
Wawancara di Vihara Ekayana
Kamis , 6-10-2017
pukul : 14.00 – 16.00
Wawancara di Gereja Kristus Yesus (GKY) jemaat Greenville
Kamis , 18-10-2017
pukul :11.00 – 13.00
Wawancara di Masjid At-Taqwa
Kamis , 12-12-2017
pukul : 09.00-11.00
-
kelompok kami akan melakukan wawancara kepada 3 tokoh agama , yaitu tokoh agama Buddha
di vihara ekayana , tokoh agama Kristen di Gereja , dan tokoh agama islam di Masjid Nurul
Iman. Pertama-tama, kami akan melakukan survey ke vihara ekayana, gereja, dan Masjid Nurul
Iman untuk mencari tokoh Agama Buddha , Agama Kristen , dan Agama Islam dan menanyakan
kesediaan mereka untuk kami wawancarai serta mengatur tanggal dan waktu yang cocok untuk
kegiatan wawancara tersebut. Adapun pertanyaan – pertanyaan yang akan kami tanyakan kepada
tokoh agama Buddha, Kristen , dan islam, antara lain :
1. menurut anda, apa itu sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
2. menurut anda, apakah perbedaan antara sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
3. menurut anda, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme itu penting ? mengapa ?
4. menurut anda, bagaimana keadaan toleransi dan pluralisme di Indonesia saat ini ?
5. menurut anda, apa dampak negatif jika kita tidak memiliki sikap toleransi dan sikap
pluralisme ?
6. menurut anda, bagaimanakah cara menumbuhkan sikap toleransi dan sikap pluralisme itu ?
7. menurut anda, apakah itu kerukunan antar umat beragama ?
8. menurut anda, apakah kerukunan antar umat beragama itu penting ? mengapa?
9. menurut anda, bagaimana keadaan kerukunan antar umat Bergama di Indonesia saat ini?
10. menurut anda, apakah dampak negatif akibat tidak adanya kerukunan antar umat beragama
di Indonesia ?
11. menurut anda, bagaimanakah cara untuk menciptakan dan memelihara kerukunan antar umat
beragama di indonesia?
12. menurut anda, apa saja faktor yang menyebabkan perpecahan antar umat beragama ?
13. menurut anda, bagaimana cara mencegah perpecahan antar umat beragama ?
14. menurut anda, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme merupakan landasan penting agar
terciptanya kerukunan antar umat Bergama ? mengapa?
15. menurut anda, apakah kerukunan antar umat beragama berpegaruh besar bagi kemajuan
Negara Indonesia saat ini ?mengapa ?
-
BAB III
KONSEP
Dalam konteks kebangsaan , agama sangat berperan dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa , menciptakan kedamaian, dan keharmonisan hidup bermasyarakat. Agama dapat
berpartisipasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik, dunia yang lebih adil , dan dunia yang
damai. Hal ini disebabkan karena agama secara historis dan teologis lahir dari kondisi dimana
manusia hidup dalam dosa. Agama dalam konteks ini mendorong transformasi sosial , dari
situasi dosa (konflik) , ketidakberdayaan (kemiskinan, kebodohan) menjadi situasi yang lebih
baik, adil , damai, sukacita.
Di sisi lain, Untuk mewujudkan perdamaian di Negara Indonesia diperlukan sikap toleransi dan
pluralisme yang tinggi antar umat beragama, karena Negara Indonesia merupakan Negara
majemuk yang memiliki 6 agama. Dengan banyaknya orang yang memiliki sikap toleransi dan
pluralisme ini maka , pertikaian akibat pertentangan akan perbedaan yang dimiliki oleh satu
agama dengan agama yang lainnya dapat dihindari. Selain itu, juga dapat menumbuhkan
kerukunan hidup antar umat beragama yaitu suatu kondisi sosial dimana semua golongan
agama bisa hidup berdampingan bersama-sama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing
untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Kerukunan hidup umat beragama di Indonesia
dipolakan dalam Trilogi Kerukunan yaitu:
1. Kerukunan intern masing-masing umat dalam satu agama Ialah kerukunan di antara aliran-aliran / paham-paham /mazhab-mazhab yang ada dalam suatu umat atau komunitas
agama.
2. Kerukunan di antara umat / komunitas agama yang berbeda-beda Ialah kerukunan di antara para pemeluk agama-agama yang berbeda-beda yaitu di antara pemeluk islam
dengan pemeluk Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha.
3. Kerukunan antar umat / komunitas agama dengan pemerintah Ialah supaya diupayakan keserasian dan keselarasan di antara para pemeluk atau pejabat agama dengan para
pejabat pemerintah dengan saling memahami dan menghargai tugas masing-masing
dalam rangka membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beragama.
Adapun, Wujud dari Kerukunan antar umat beragama , antara lain :
1. Saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
2. Saling hormat menghormati dan bekerjasama intern pemeluk agama, antar berbagai golongan agama dan umat-umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama
bertanggung jawab mmbangun bangsa dan Negara.
3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada orang lain.
Dengan terciptanya kerukunan antar umat beragama , maka masyarakat akan hidup
berdampingan , saling membantu satu sama lain. Sehinga kehidupan masyarakat Indonesia
pun menjadi tentram , damai , dan harmonis.
-
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Setelah melakukan wawancara dengan 3 tokoh agama , yaitu Bhante Nyanagupta dari Vihara
Ekayana sebagai tokoh agama buddha, bapak Pieter dari Gereja Kristus Yesus sebagai tokoh
agama Kristen , dan bapak Abdul Rochim dari masjid At-Taqwa sebagai tokoh agama Islam ,
berikut kami lampirkan hasil wawancara dengan ketiga tokoh agama tersebut :
Hasil wawancara dengan tokoh agama Buddha:
Pada tanggal 6 -10-2017 jam 2 siang , kelompok yang diwakili oleh Wilsen Vesakha melakukan
wawancara dengan Bhante Nyanagupta.
Wilsen : selamat siang Bhante, saya wilsen mewakili kelompok saya , pada kesempatan kali ini
saya akan mewawancarai Bhante mengenai sikap toleransi dan sikap pluralisme serta kerukunan
antar umat beragama Bhante
Bhante Nyanagupta : ya, silakan ….
Wilsen Vesakha: Menurut Bhante, apa itu sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
Bhante Nyanagupta: Sikap toleransi adalah sikap saling menghargai yang didengungkan oleh
semboyan negara Bhinneka tunggal ika adalah salah satu pedoman filsafat utama dari bagaimana
kita harus bertoleransi. Toleransi adalah Menyadari bahwa kita itu semua berbeda oleh karena
itu kita harus saling menghargai kita tidak mungkin menyamakan semua , paham paham yang
ingin menyamakan semua buktinya gagal , contohnya komunis mengapa runtuh di berbagai
tempat karena ingin menyamakan semua orang. Di china dulu pakaiannya semua sama ,cowok
cewek potongan rambutnya sama, buktinya gagal tidak bisa bertahan. Karena pada intinya setiap
manusia itu berbeda , dalam agama Buddha setiap manusia itu terlahir dengan agama yang
berbeda beda. Contohnya itu dalam suatu keluarga tidak ada yang sama sidik jarinya. Oleh
karena itu kita harus menghargai ,dengan bisa menghargai baru bisa hidup bersama , toleransi
yang paling simple ada di kehidupan rumah tangga antara orang tua, suami istri ,dengan anak
anaknya , keluarga yang kecil misalnya hanya terdiri dari 3 atau 4 orang itu juga harus bisa
saling toleransi satu sama lain, kalau tidak bisa saja terjadi keributan antara kakak adik karena
urusan yang simple apalagi ketika bawa keluar harus bisa toleransi dan harmonis.
Kalo pluralis , kita baca Plural itu jamak ,pluralis itu kita menghargai semua yang berbeda itu
,kita menghargai semua hal yang berbeda , pandangan yang berbeda tapi sebenernya itu menuju
ke arah yang sama , istilah itu muncul dari teologi gereja ,bahwa munculnya berbagai aliran
keagamaan (dalam konteks kekristenan) itu menunjukkan tuhanyang sama. Praktek masing
masing membawa ke tuhan yang sama , lalu berkembang bahwa setiap agama juga membawa
kebenaran tertentu yang berusaha menjelaskan ke arah yang sama .
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah perbedaan antara sikap toleransi dan sikap pluralisme
?
-
Bhante Nyanagupta: Sikap toleransi adalah sikap yang saling menghargai antara satu sama lain,
sedangkan sikap pluralisme adalah sikap menghargai semua yang berbeda itu , kita menghargai
semua hal yang berbeda , mulai dari pandangan yang berbeda tapi sebenernya itu menuju ke arah
yang sama.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme itu penting ?
mengapa ?
Bhante Nyanagupta: Ya, sikap toleransi dan pluralisme itu sangat penting. Negara ini dibangun
dari berbagai ragam suku bangsa, agama , oleh karena itu kita harus menghargai perbedaan,
mengakui bahwa kita itu semua berbeda , pluralis adalah kita mengakui bahwa semuanya itu
berbeda dan tidak mungkin kita bisa menyatukan semua perbedaan itu dan kemudian kita harus
bertoleransi , harus menghargai bahwa keberagaman itu bukan penghambat untuk bersatu.
Wilsen Vesakha : menurut Bhante, bagaimana keadaan toleransi dan pluralisme di Indonesia
saat ini ?
Bhante Nyanagupta: Kalau menurut saya, Saat ini sebenernya terutama akhir-akhir ini
kondisinya agak kritis ,agak mengalami degradasi ,masa lalu mungkin lebih bisa saling
menghargai. Saat ini dengan berkembangnya paham-paham agama yang sempit ,
berkembangnya dengan individualis pengaruh dari liberalisme , dampak negatifnya orang- orang
makin individual. Perkembangan paham-paham agama yang sempit yang menyebabkan
banyaknya paham-paham agama yang intoleran yang berbeda. Misalnya , ketika kita
mempunyai pandangan yang berbeda aja pasang status di media sosial , bisa menjadi hal yang
ribut , terkadang ini yang membuat orang semakin tidak bisa menghargai perbedaan , orang juga
tidak bisa menghargai orang lain dengan terkadang menyerang di media sosial. Oleh karena itu
kebebasan perlu namun terkadang kebablasan.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apa dampak negatif jika kita tidak memiliki sikap toleransi
dan sikap pluralisme ?
Bhante Nyanagupta : Dampak negatif dari yang paling simple yaitu keributan keribuatan
kecil,kerusuhan besar, sampai perpecahan bangsa. Kita lihat banyak kerusuhan besar yang terjadi
di Indonesia tidak lepas dari faktor politis yang bermain disana. Tetapi akarnya adalah dari sikap
intoleran, sikap tidak mau mengakui keberagaman ini, ke inti yang lebih dalam yaitu keegoan
dari manusia itu sendiri yang mudah dipancing sehingga ketika hal itu dipancing orang mulai
ribut , ribut-ribut kecil dari antar kelompok sampai hal yang sangat besar. Peristiwa tahun 1998
salah satunya karena itu, kita berharap hal seperti peristiwa tahun 1998 tidak sampai terulang
lagi, tapi ini yang harus dijaga.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, bagaimanakah cara menumbuhkan sikap toleransi dan sikap
pluralisme itu ?
-
Bhante Nyanagupta: Cara menumbuhkan sikap toleransi dan sikap pluralisme adalah kembali ke
penekanan kebangsaan Indonesia, semangat bhinneka tunggal ika dan pancasila itu, bagaimana
menyadari bahwa ini harus lewat pendidikan , tentu pendidikan yang saya maksud disini bukan
hanya pendidikan formal disekolah tetapi juga pendidikan informal ,termasuk lewat media.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah itu kerukunan antar umat beragama ?
Bhante Nyanagupta: Kerukunan antar umat beragama adalah bagaimana semua penganut agama
saling bisa menghargai satu sama lain. Menyadari bahwa kita itu semua berbeda , oleh karena
itu kita harus saling menghargai dan bertoleransi.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah kerukunan antar umat beragama itu penting ?
mengapa?
Bhante Nyanagupta: Ya, kerukuna antar umat beragama itu penting. Karena Negara ini terdiri
dari berbagai ragam suku bangsa, agama , oleh karena itu menghargai perbedaan, mengakui
bahwa kita itu semua berbeda.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, bagaimana keadaan kerukunan antar umat Beragama di
Indonesia saat ini?
Bhante Nyanagupta : Kalau menurut saya, Saat ini sebenernya terutama akhir-akhir ini kondisi
kerukunan antar umat beragama agak kritis ,agak mengalami degradasi .
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah dampak negatif akibat tidak adanya kerukunan antar
umat beragama di Indonesia ?
Bhante Nyanagupta : Dampak negatif dari yang paling simple yaitu keributan keribuatan
kecil,kerusuhan besar, sampai perpecahan bangsa.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, bagaimanakah cara untuk menciptakan dan memelihara
kerukunan antar umat beragama di indonesia?
Bhante Nyanagupta : Para pendiri bangsa sudah mengambil 1 slogan yaitu Bhinneka Tunggal Ika
, orang Indonesia dari awalnya sudah beragam secara suku bangsa, terdiri dari bahasa dari suku
yang paling besar yaitu suku jawa dan yang paling kecil hanya beberapa puluh ribu ,dari bahasa
yaitu 300 bahasa atau bahkan lebih ,ini sudah melihatkan keberagaman, agama juga demikian ,
berdasarkan sensus pada zaman belanda tercatat ada 30 / 40 agama yang dipeluk oleh orang
Indonesia termasuk agama agama lokal. Oleh karena itu, Para pendiri Negara melihat itu dan
dikeluarkan sebuah Bhinneka Tunggal Ika , bangsa ini dibentuk dari berbagai latar belakang
berbeda, oleh karena itu bagaimana bisa saling menghargai dan melihat bahwa kebhinekaan itu
sebagai hal yang wajar. Bagaimana kita menghargai perbedaan itu yaitu dengan mengutamakan
kebersamaan / keharmonisan.
-
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apa saja faktor yang menyebabkan perpecahan antar umat
beragama ?
Bhante Nyanagupta : intoleransi , Tantangan bagi kerukuknan antar umat beragama yaitu
berkembangnya semangat intoleran yaitu pemahaman sempit terhadap suatu agama akibatnya
menganggap bahwa agamanya yang paling benar , hal ini juga merupakan pengaruh dari
kelanjutan didikan orde baru seperti pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan didikan orde
baru dimana ada pendidikan agama ,dsb , itu sebenernya bagus tetapi itu semakin membuat
orang menjadi pemhamannnya terlalu sempit. Kadang kadang orang Indonesia suka menilai
suatu itu dari sudut pandang agama. Ini yang menurut saya, terkadang ini berbahaya ketika
kamu berkenalan dengan seseorang di Indonesia adalah hal yang sangat lumrah ketika kamu
bertanya apa agama kamu ? sedangkan pertanyaan seperti itu mungkin di tempat lain adalah hal
yang tabuh untuk ditanyakan. Seperti saya pernah tinggal di singapura , tidak ada teman kerja
saya meski sudah lama berkenalan menanyakan apa agama saya. Agama mu adalah agamamu
yaitu urusan praktek dirimu sendiri dengan tuhanmu.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, bagaimana cara mencegah perpecahan antar umat beragama ?
Bhante Nyanagupta : Kalau kita berbicara perpecahan antara umat beragama di dalam internal
umat beragama itu atau perpecahan bangsa. Kalau kita berbicara tentang agama , di dalam
agama pun masing masing ada terjadi perpecahan , kalau disini ada yang islam antara orang NU
dan orang Muhammadiyah terkadang bisa ribut. Contohnya di dalam agama Buddha antara
aliran Theravada dan Mahayana juga memiliki perbedaan yang sangat tajam , bahkan memiliki
kitab suci yang berbeda pada dasarnya, ini terjadi , bagaimana dalam masing masing agama juga
terjadi perbedaan yang menimbulkan mazab dan submazab , sekte dan subsekte , berbagai
perguruan , ketika menyadari bahwa sebenernya itu muncul karena apa, karena cara orang untuk
melihat ajaran agama itu / interpretasi terhadap ajaran agama sehingga akhirnya timbul
perbedaan perbedaan , tetapi kalau kita tidak bisa menghargai perbedaan ini, akhirnya yang
timbul adalah ribut, intinya bagaimana menghindari perpecahan adalah menyadari bahwa setiap
orang itu unik dan berbeda. Ketika kita menyadari bahwa setiap orang itu berbeda dan mampu
menerima perbedaan itu yasudah. Kalau saya tidak bisa menerima perbedaan dengan dia, saya
tidak harus memaksakkan pandangan saya kepada dia , tetapi celaka nya adalah saat ini ketika
saya memiliki pandangan ini saya memaksa orang untuk mengikuti pandangan saya , ini yang
seringkali mengakibatkan keributan.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme merupakan
landasan penting agar terciptanya kerukunan antar umat Bergama ? mengapa?
Bhante Nyanagupta :Ya, karena dengan sikap toleransi dan sikap pluralisme maka kerukunan
antar umat beragama pasti bisa terwujud.
Wilsen Vesakha: menurut Bhante, apakah kerukunan antar umat beragama berpegaruh besar
bagi kemajuan Negara Indonesia saat ini ?mengapa ?
-
Bhante Nyanagupta: Ya, karena urusan agama , dan urusan etnis adalah urusan yang sensitif di
Indonesia.
Hasil Wawancara dengan Tokoh agama Kristen :
Pada tanggal 18 -10-2017 jam 11 siang , kelompok yang diwakili oleh Philip Urbanus
melakukan wawancara dengan Bapak Pieter.
Philip Urbanus : selamat siang pak Pieter kami dari Binus , ingin mewawancarai bapak tentang
mata pelajaran CB kami yaitu toleransi beragama. saya langsung mulai yah pak….
Bapak Pieter : ok…
Philip Urbanus : menurut bapak, apa itu sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
Bapak Pieter : Toleransi dan pluralisme berbicara mengenai fakta adanya perbedaan agama ,
namun toleransi adalah agama tetap berbeda tetapi saling menerima itu adalah toleransi,
sedangkan pluralisme adalah agama itu berbeda tetapi menganggap agama itu sama ,jadi agama
yang mengandung paham pluralisme , dia akan bilang bahwa semua agama itu sama , sehingga 2
istilah ini menjembatani adanya perbedaan agama agama di dunia ini dan kedua kata ini memang
hasil akhirnya adalah perdamaian tidak adanya konflik.
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah perbedaan antara sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
Bapak Pieter : Jadi perbedaannya itu , kalau toleransi itu tetap mengakui adanya perbedaan
tetapi saling menerima ,kalau pluralisme itu mengakui persamaan , Karena itu mereka saling
menerima karena sama, contoh agama agama yang menganggap semua agama di dunia itu sama ,
sama menuju ke surga , jalannya sama , hanya model modelnya yang berbeda. Kalau toleransi
bisa jadi agama itu bilang ,tetapi kita harus saling bertoleransi dan saling menghargai.
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme itu penting ?
mengapa ?
Bapak Pieter : Toleransi itu sangat penting, karena kita pasti rindu di dunia ini selalu terjadi
kerukunan , bukannya keributan / konflik , maka tergantung tuh kita di dunia ini banyak sekali
agama agama dengan nature yang berbeda beda. Bagi agama agama yang menganggap , setiap
agama itu berbeda mereka harus punya toleransi ,kalau tidak pasti mereka akan ribut / konflik
dan bermusuhan dengan semua agama yang lain. Bagi agama yang merasa semua agama itu
sama , pasti gak masalah ,dan perdamaian dunia itu pasti.
Philip Urbanus : menurut bapak, bagaimana keadaan toleransi dan pluralisme di Indonesia saat
ini ?
Bapak Pieter : Di Indonesia ada 6 agama yang diakui termasuk konghucu , setiap agama itu
memiliki nature yang berbeda , jadi ada agama yang menganggap semua agama itu benar ,jadi
mereka itu pasti pluralisme , tetapi masalah untuk Indonesia memang bicara soal yang nomor 1
-
,yaitu agama agama yang merasa paling benar (hanya dia yang benar) dan tidak mau toleransi
sehingga menjadi masalah. Saat ini di Indonesia sedang memanas di isu sulitnya untuk toleransi
dengan agama lain , tetapi jika kita ingin selidiki , sebenernya setiap agama itu mengajarkan
kebaikan ,sehingga ada nilai kemanusiaan , kebaikan yang seharusnya agama itu tonjolkan ,
tetapi permasalahan yang terjadi di Indonesia sebenernya bukan permasalahan di dalam agama,
tetapi lebih ke arah adanya orang orang yang kurang memahami agamanya, tetapi hanya
fanatisme pada agamanya (fanatisme pada agama bukan pada ajaran di dalam agama itu)
sehingga menjadi masalah.
Philip Urbanus : menurut bapak, apa dampak negatif jika kita tidak memiliki sikap toleransi dan
sikap pluralisme ?
Bapak Pieter : dampak negatifnya adalah bisa terjadi konflik. Bicara soal agama adalah hal yang
sangat sensitif.
Philip Urbanus : menurut bapak, bagaimanakah cara menumbuhkan sikap toleransi dan sikap
pluralisme itu ?
Bapak Pieter : yang pasti setiap orang di agamanya harus benar – benar mendalami agamanya.
Kalauorang mendalami agamanya , intisari ajarannya ,apa yang para orang suci di dalam
agamanya ajarkan , saya pikir dia tidak akan menjadi orang yang reaktif, gampang emosian.
Tetapi kalau orang yang benar benar mendalami agamanya , istilahnya seperti orang yang sudah
berdiri di padang rumput , dia melihat langit - langit yang begitu luas ,bintang yang banyak, dia
akan merasa kecil , dan orang yang mendalami agama apapun , dia ketemu sama tuhan di dalam
agamanya dia , dia akan merasa tuhan itu besar , dan dia begitu kecil ,dengan demikian dia pasti
akan rendah hati , merasa dirinya kecil ,merasa tuhan yang begitu besar , dia tidak akan menjadi
arrogant , tetapi masalah kita adalah orang orang yang tidak mendalami ajaran , yang penting
memegang agamanya ,dia jadi fanatis , fanatisme yang hanya pada agama , bukan pada
ajarannya , contoh di Indonesia memang yang panas itu Kristen dan Islam , tetapi bahkan pada
saat ini pun yang sekarang memanas dan yang sering kali di depan umum berorasi dan
sebagainya itu adalah orang orang yang tidak mendalami ajaran agamanya, kalau mendalami
dengan sungguh- sungguh ajaran agamanya ,mereka tidak akan setuju, mereka akan bilang orang
orang yang terlalu radikal istilahnya.
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah itu kerukunan antar umat beragama ?
Bapak Pieter : kalau orang sudah menyebut dirinya beragama , seharusnya beragama berarti
memiliki Tuhan , kalau orang sudah tau dia punya Tuhan , berarti di bukan Tuhan ,sehingga dia
Cuma manusia biasa , dia punya Tuhan maka dia bukan siapa- siapa , sehingga apa yang Tuhan
ajarkan , dia harus lakuin. Maka kalau orang beragama harusnya , karena agama tidak ada yang
mengajarkan keburukan ,semua agama mengajarkan kebaikan , maka harusnya manusia di dunia
ini makin beragama ,dan semakin baik sama orang.
-
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah kerukunan antar umat beragama itu penting ?
mengapa?
Bapak Pieter : sangat penting, karena tentu kita semua orang mendambakan kerukunan di dunia
ini , tetapi kerukunan itu hanya akan terjadi kalau orang orang di dalamnya itu cukup matang ,
cukup dewasa di dalam agama mereka tetapi banyak orang yang berjuang membel agamanya
tetapi dia tidak mengerti apa yang dibela , namun hanya sentimen kelompoknya, hanya fanatisme
kelompoknya, namun bukan ajaran agamanya. Jadi perdamaian sangat penting , membuktikan
bahwa kita adalah orang beragama.
Philip Urbanus : menurut bapak, bagaimana keadaan kerukunan antar umat Bergama di
Indonesia saat ini?
Bapak Pieter : kalau Indonesia memang isu agama itu adalah isu yang paling panas , sangat
sensitif , dan sangat suka panaskan bagi orang orang yang ingin memanfaatkan suasana untuk
mendatangkan tujuan dia. Jadi Indonesia adalah Negara dimana satu sisi kita mengakui 6 agama ,
tapi di sisi lain dari pelajaran sejarah kita lihat agama adalah salah satu isu yang paling mudah
dipakai untuk menjalankan maksud sendiri / maksud kelompoknya sehingga Indonesia cukup
sensitif kalau bicara soal agama, dan warga di dalamnya pun saya rasa belum terlalu matang /
dewasa, sehingga gampang sekali untuk dikomporin , digiring, itulah Indonesia.
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah dampak negatif akibat tidak adanya kerukunan antar
umat beragama di Indonesia ?
Bapak Pieter : dampak negatifnya Indonesia ini kita untuk bisa rukun dengan bangsa lain itu
jangan dulu deh mikir kesana, rukun dengan bangsa sendiri aja susah istilahnya, jadi kita kapan
maju ,kita masih berantem soal agama sehingga Indonesia ini susah maju. Kita jangan mikirin
kecanggihan dunia , di dalam aja rumah tangga kita ini masih berantakan.
Philip Urbanus : menurut bapak, bagaimanakah cara untuk menciptakan dan memelihara
kerukunan antar umat beragama di indonesia?
Bapak Pieter : yang pasti semua pihak itu berperan mulai dari para pemimpin sampai orang-
orang dilapisan bawah jadi semuanya berperan, kalau kita mau melihat urutan dari siapa ke siapa
, urutan yang paling ideal itu adalah pemimpin ke bawah , jadi pemimpinnya adalah orang orang
dengan hatinya luas, jiwanya mendalam , cinta dengan Tuhannya begitu mendalam ,
pengetahuan dengan ajaran agamanya begitu mendalam , dia akan menjadi orang yang matang
,maka dia akan mengajarkan kebawahnya seperti itu juga. Bagaiman suatu Negara menjadi
benar,kalau pemimpin – pemimpinya justru yang sering ngomporin sehingga kita saling
berantem ,maka disisi itulah kita masuk ke pilihan kedua yang kurang begitu ideal tapi ada
kalanya harus yaitu dari bawah keatas seperti memberi masukan kepada pemimpin-pemimpin.
-
Philip Urbanus : menurut bapak, apa saja faktor yang menyebabkan perpecahan antar umat
beragama ?
Bapak Pieter : yang menyebabkan itu adalah kurangnya kedalaman kita dengan ajaran agama
kita ,sehingga kalau kita kurang dalam dengan ajaran agama kita gampang sekali untuk digiring ,
diarahin, diprovokasi itu gampang. Kalau orang udah mendalami ajaran agamanya dia kuat
sekali seperti batu karang yang digoyang –goyang pun tidak akan goyang, kalau akarnya itu jelas
dan dalam. Maka dengan kata lain , penyebab perpecahan itu adalah kedangkalan pemahaman
akan ajaran agamanya.
Philip Urbanus : menurut bapak, bagaimana cara mencegah perpecahan antar umat beragama ?
Bapak Pieter : setiap orang harus fokus mendalami ajaran agamanya (kokoh disitu) sehingga
tidak mudah untuk terprovokasi. Dari pada kita mengurusi agama orang lain , kita dalami agama
masing – masing , itu jauh lebih baik daripada kita harus sibuk menuding orang , namun kita
sendiri kurang mendalami ajaran agamanya. Kalau orang sedang sibuk mendalami sesuatu , dia
tidak bisa fokus ke yang lain , kenapa orang sibuk fokus ke yang lain karena dia kedalamnya
tidak mau urusin
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme merupakan
landasan penting agar terciptanya kerukunan antar umat Bergama ? mengapa?
Bapak Pieter : ya , itu pasti karena toleransi, pluralisme adalah landasan yang sangat penting
untuk terjalinnya kerukunan , karena kedua hal tadi yaitu faktor bahwa adanya agama yang
menganggap semua agama benar , ini sudah pasti damai. Tetapi, masalahnya ada agama yang
merasa dirinya paling benar, tapi dia harus bisa toleransi dengan agama yang lainnya. sehingga
toleransi itu harus mulai diajarkan dan terus diajarkan.
Philip Urbanus : menurut bapak, apakah kerukunan antar umat beragama berpegaruh besar bagi
kemajuan Negara Indonesia saat ini ?mengapa ?
Bapak Pieter : ya, seperti yang tadi saya katakan jadi Negara ini sibuk ngurusin agama terus,
kita akhirnya terlambat banget ngurusin masalah teknologi , dan sebagainya terhambat.
Istilahnya orang - orang dinilai hanya dari agamanya, bukan dari pencapainnya. Indonesia
menjadi Negara yang lambat maju karena orang - orang hanya dinilai dari agama bukan dari
kinerjanya. Misalnya contoh di Jakarta , ketika kemajuan dibawa oleh seorang seorang anak
bangsa yang beragama lain dari mayoritas lalu banyak orang yang tidak suka , tapi orang tidak
melihat dari kinerjanya ,karena kinerjanya adalah kinerja terbaik dari berapa dibandingkan
dengan berapa puluh tahun sejarah Jakarta, contohnya banjir yang cepat menurun , Kalijodoh
yang menjadi pusat pelacuran bisa diubah menjadi taman bermain anak , itu merupakan
pencapaian –pencapaian yang sangat berani dan luar biasa. Tetapi kekuatan kita tidak lihat itu ,
kita hanya lihat kamu beda agama tapi tidak lihat kinerjanya itu sayang sekali. Indonesia jika
bisa melihat orang dari kinerjanya kita bisa menyamai dengan Negara lain tetapi Selama
-
Indonesia masih fokus pada fanatisme pada agama tertentu dan tidak mau toleransi , Indonesia
sampai kapan pun tetap disebut sebagai bangsa yang primodial , banga yang masih primitif.
Hasil wawancara dengan tokoh Agama Islam:
Pada tanggal 12 -12-2017 jam 9 pagi , kelompok yang diwakili oleh Philip Urbanus melakukan
wawancara dengan Bapak Abdul Rochim.
Philip Urbanus : selamat pagi bapak ,pada kesempatan kali ini kami ingin mewawacari bapak
tentang toleransi dan sikap pluralisme agama di Indonesia. menurut bapak, apa itu sikap
toleransi dan sikap pluralisme ?
Bapak Abdul Rochim : toleransi adalah kita saling menghargai antar pemeluk agama. Di
Indonesia ada beberapa agama , oleh karena itu kita harus saling toleransi. dalam agama islam
prinsip toleransi yaitu agamaku agamaku, agamamu agamamu, jangan dicampur adukan ajaran
agama masing - masing. Saya beragama islam , anda yang memeluk agama lain silakan.
Pluralisme itu memahami sesuatu yang plural , tidak mencampurkan suatu ajaran antar agama
menjadi agama yang campur aduk ,contoh agama yang campur aduk yaitu di india disana ada
agama sinkretisme antara islam dan hindu yang sekarang menjadi agama si. jadi kita tidak
mencampuradukkan agama-agama, namun tetap dalam 1 kerangka Negara.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah perbedaan antara sikap toleransi dan sikap pluralisme ?
Bapak Abdul Rochim: toleransi adalah kita saling menghargai antar pemeluk agama. Sedangkan
Pluralisme itu memahami sesuatu yang plural , tidak mencampurkan suatu ajaran antar agama
menjadi agama yang campur aduk.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme itu penting ?
mengapa ?
Bapak Abdul Rochim : sikap toleransi itu harus, Kalau tidak kita akan hancur. Jadi paham
toleransi sudah dikukuhkan oleh para pendiri Negara ini bahwa Negara kita berdasarkan
pancasila dan itulah untuk menaungi seluruh agama yang ada di Indonesia. slogan kita yaitu
bhineka tunggal ika , bhinneka itu bermacam macam. Bhinneka tunggal ika berasal dari bahasa
sanserkerta. Jadi dalam kerajaan Majapahit , agama yang ada di kerajaan Majapahit dirangkum
semua , dan dalam sejarah penyebaran agama islam di Indonesia tidak ada penaklukan. Kalau
penaklukan dari barat itu glory(kejayaan) , golden (kekayaan), gospel (penyebaran agama) ,
disamping menjajah juga penyebaran agama yang dianut disana. Kalau islam tidak ada
penaklukan , tidak ada pengambilan kekayaan dari Indonesia.
Philip Urbanus: menurut bapak, bagaimana keadaan toleransi dan pluralisme di Indonesia saat
ini ?
Bapak Abdul Rochim : Sepanjang yang saya tahu, Cukup kondusif. Artinya Toleransi dan hidup
beragama itu cukup konkret. Di masjid Istiqlal sebelahnya ada gereja Katedral , yang dulunya
-
merupakan ide bung karno yang ingin menjadikan daerah itu sebagai daerah pusat simbol
kerukukan di Indonesia jadi disitu yang sudah selesai adalah gereja Katedral , disitu ada gereja
katolik, ada gereja protestan , ada masjid, dan yang mau dibangun pada saat itu yaitu pura,
namun belum sempat terlaksana, yang sudah terlaksana yaitu ada katolik, ada gereja protestan ,
ada masjid merupakan simbol bahwa kehidupan beragama di Indonesia itu bisa. Kita ada masjid
di kudus yang bentuknya itu menyerupai pura , jadi masuknya islam di daerah jawa itu kulturasi
budaya, jadi yang membuat masjid itu orang orang hindu , sehingga idenya dibuatlah masjid
seperti pura di Bali. Arsitek Masjid istiqlal itu Friedrich Silaban yaitu orang nasrani, sehingga
dengan demikian kita itu di design untuk hidup rukun.
Philip Urbanus: menurut bapak, apa dampak negatif jika kita tidak memiliki sikap toleransi dan
sikap pluralisme ?
Bapak Abdul Rochim : Negara indonesia akan bubar / hancur , yang islam mendirikan Negara
islam , yang Kristen mendirikan Negara Kristen akhirnya negara Indonesia bisa bubar.
Philip Urbanus: menurut bapak, bagaimanakah cara menumbuhkan sikap toleransi dan sikap
pluralisme itu ?
Bapak Abdul Rochim : kita Tetap mempertahankan ideologi pancasila ,supaya tidak bubar.
Sehingga pada saat itu disepakati bahwa kita itu Negara pancasila itu merupakan Negara kita.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah itu kerukunan antar umat beragama ?
Bapak Abdul Rochim : kerukunan antar umat beragama adalah kita tidak mencampuri urusan
agama orang lain , kita hidup dalam sosial itu ya hubungan sosial, kalau hubungan agama yang
ke gereja silakan ke gereja, yang ke masjid ke masjid. Contohnya pada saat idul fitri di masjid
istiqal , boleh parkir di halaman gereja , kalau natal parkirnya boleh di halaman masjid , itu
sudah merupakan salah satu bentuk kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah kerukunan antar umat beragama itu penting ? mengapa?
Bapak Abdul Rochim : ya, karena kerukunan antar umat beragama adalah konsep bernegara kita.
Kalau tidak rukun bisa bubar.
Philip Urbanus: menurut bapak, bagaimana keadaan kerukunan antar umat Bergama di Indonesia
saat ini?
Bapak Abdul Rochim: menurut saya cukup kondusif, saat ini tidak ada bakar bakaran masjid /
gereja, ada peristiwa politik di Ambon, orang Ambon itu kan Kristen dan Muslim sama sama
orang sana ,jadi pada waktu itu ada masjid alfatah dibakar oleh orang non-muslim ,tetapi bukan
orang Ambon , tetapi orang Jakarta yang dibawa kesana dan membakar masjid itu serta
memancing orang Ambon yang memiliki tempramen tinggi (memanas-manaskan). Tetapi
-
sekarang sudah tidak, mereka tahu bahwa itu kepentingan orang-orang tertentu, supaya melihat
Ambon tidak kondusif. Akan tetapi sekarang Disana orang islam dan Kristen sudah hidup rukun.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah dampak negatif akibat tidak adanya kerukunan antar
umat beragama di Indonesia ?
Bapak Abdul Rochim : dampak negative akibat adanya kerukunan antar umat beragama adalah
kita bisa terpengaruh dari luar , kita dapat terpengaruhi oleh pemikiran orang radikal seperti ISIS.
Philip Urbanus: menurut bapak, bagaimanakah cara untuk menciptakan dan memelihara
kerukunan antar umat beragama di indonesia?
Bapak Abdul Rochim : caranya adalah kita memegang prinsip agamaku agamaku, agamamu
agamamu jadi jangan mencampuri urusan agama orang lain dan jangan menjelekkan agama
orang lain.
Philip Urbanus: menurut bapak, apa saja faktor yang menyebabkan perpecahan antar umat
beragama ?
Bapak Abdul Rochim : Faktor dari luar, seperti tidak ingin melihat indonesia menjadi negara
yang kondusif seperti faktor faktor politik yaitu orang orang provokator yang memanas
manaskan.
Philip Urbanus: menurut bapak, bagaimana cara mencegah perpecahan antar umat beragama ?
Bapak Abdul Rochim : ya kita Saling merangkul sesama manusia dan menghilangkan paham
radikal yang ada di Indonesia.
Philip Urbanus: menurut bapak, apakah sikap toleransi dan sikap pluralisme merupakan
landasan penting agar terciptanya kerukunan antar umat Bergama ? mengapa?
Bapak Abdul Rochim : ya, karena dengan adanya sikap saling menghargai antara satu dengan
yang lainnya maka kerukunan antar umat beragama bisa tercipta.
Philip Urbanus: menurut anda, apakah kerukunan antar umat beragama berpegaruh besar bagi
kemajuan Negara Indonesia saat ini ? mengapa ?
Bapak Abdul Rochim : ya, Sangat berpengaruh. Karena bila kita selalu bermasalah dan
bertengkar maka kita tidak akan pernah maju dan sulit menjadi lebih baik.
-
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan ini, kesimpulan yang dapat kami ambil adalah sikap toleransi dan sikap pluralisme
merupakan 2 hal penting yang harus terus diajarkan ,mulai dari bidang pendidikan, media sosial,
dan sebagainya. Dengan setiap orang memiliki sikap toleransi dan pluralisme maka kerukunan
antar umat beragama dapat terwujud , karena setiap orang akan menghargai satu sama lain, selain
itu juga menghargai perbedaan yang ada, sehingga kehidupan yang harmonis, tentram, damai
akan tercipta.
B. SARAN
Kita semua harus terus memelihara dan meningkatkan sikap toleransi , dan sikap pluralisme
dengan orang lain dalam kehidupan sehari hari , selain itu kita juga harus menghargai perbedaan
yang ada, sehingga kerukunan pun dapat tercipta dan kehidupan kita pun akan menjadi harmonis
, tentram, dan damai.
C. REFLEKSI
Refleksi dari Wilsen Vesakha:
Setelah menjalani kegiatan project Character Building Agama ini, saya semakin paham apa itu
sikap toleransi, sikap pluralisme. Dan saya semakin termotivasi untuk selalu menciptakan adanya
kerukunan, kedamaian dalam kehidupan sehari hari, baik itu di lingkungan keluarga,lingkungan
universitas, dan lingkungan masyarakat. Selain itu , Saya juga menyadari betapa indahnya jika
hidup kita ini rukun , damai, saling menghargai satu sama lain, dan pada akhirnya tidak ada
kekerasan, percekcokan yang pada akhirnya bisa merugikan diri sendiri dan juga merugikan
orang lain.
Refleksi dari Philip Urbanus:
Setelah menjadi kegiatan Character Building Agama ini yaitu kegiatan mewawancarai beberapa
tokoh agama, saya lebih mengenal beberapa agama yang ada di Indonesia , berhubung kita juga
menanyakan seputar toleransi dan kerukunan umat beragama, saya pribadi menjadi lebih tahu
bahwa semua agama yang ada di Indonesia ini sama sama mengajarkan akan kebaikan dan
kebenaran.
Refleksi dari Ivan Grashinton:
Setelah melaksanakan kegiatan wawancara ini, saya menjadi lebih mengetahui keadaan
hubungan umat beragama di Indonesia sekarang yaitu hubungan antara umat beragama sudah
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
-
Refleksi dari Agung Ryan Ramadhan :
Saya lebih mengenal macam macam agama yang ada di Indonesia dan mengetahui sikap
toleransi antar umat beragama. sehingga dengan terciptanya sikap toleransi antar umat beragama
,kita dapat hidup dengan tentram dan damai karena saling menghargai kepercayaan masing
masing.
Refleksi dari Bryan Nicholas :
Dengan melaksanakan kegiatan wawancara ini saya lebih mengenal lebih dalam pandangan para
tokoh agama terhadap sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia , selain itu saya
mendapat kesempatan untuk melihat kondisi toleransi antar umat beragama di indonesia melalui
padangan masing-masing agama.
-
LAMPIRAN KEGIATAN
Lampiran 1: Lembar persetujuan dari CBDC Binus University
-
Lampiran 2:
- Pertemuan 1: Survey Tokoh Agama Buddha
1. tempat kegiatan: Vihara Ekayana
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 12.00-13.30 / 5-10-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Survey tokoh Agama Buddha :
-
- Pertemuan 2: Wawancara Tokoh Agama Buddha
1. tempat kegiatan: Vihara Ekayana
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 14.00-16.00 / 6-10-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Wawancara Tokoh Agama Buddha :
-
- Pertemuan 3: Survey Tokoh Agama Kristen
1. tempat kegiatan: Gereja Kristus Yesus (GKY) jemaat Greenville
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 09.00-10.30 / 16-10-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Survey tokoh Agama Kristen :
-
- Pertemuan 4: Wawancara Tokoh Agama Kristen
1. tempat kegiatan: Gereja Kristus Yesus (GKY) jemaat Greenville
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 11.00-13.00 / 18-10-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Wawancara Tokoh Agama Kristen:
-
- Pertemuan 5 : Survey Tokoh Agama Islam
1. tempat kegiatan: Masjid At – Taqwa
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 11.00-12.30 / 7-12-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Survey tokoh Agama Islam:
-
- Pertemuan 6: Wawancara Tokoh Agama Islam
1. tempat kegiatan: Masjid At – Taqwa
2. waktu / tanggal kegiatan : pukul 09.00-11.00 / 12-12-2017
3. total Hadir : 5 orang
4. foto kegiatan :
-
5. Absensi untuk Wawancara Tokoh Agama Islam :
-
Lampiran 3 :
Berikut kami lampirkan link video pada saat wawancara.
Link video untuk wawancara agama Kristen :
Video yang pertama: https://www.youtube.com/watch?v=xwJ6pbIQ_YI&feature=youtu.be
Video yang kedua: https://www.youtube.com/watch?v=qqh-ZAtc8iA
Video yang ketiga : https://www.youtube.com/watch?v=ZroRzgTRHXE
Video yang keempat: https://www.youtube.com/watch?v=G_HJy7Ro140
Video yang kelima : https://www.youtube.com/watch?v=vMFqzoCGYKY
Video yang keenam: https://www.youtube.com/watch?v=9MGJgPa9yEE
Link video untuk wawancara agama Buddha :
Video yang pertama : https://www.youtube.com/watch?v=DwxYKNsYuM4
Video yang kedua : https://www.youtube.com/watch?v=3kEGgvC2hBE
Video yang ketiga : https://www.youtube.com/watch?v=kD_vBqRrBqA
Link video untuk wawancara agama Islam:
https://www.youtube.com/watch?v=T5wTI8khpCw
Lampiran 4 :
Blog / website kami dapat diakses pada halaman website :
https://cbagamakelompok2.wordpress.com/
https://www.youtube.com/watch?v=xwJ6pbIQ_YI&feature=youtu.behttps://www.youtube.com/watch?v=qqh-ZAtc8iAhttps://www.youtube.com/watch?v=ZroRzgTRHXEhttps://www.youtube.com/watch?v=G_HJy7Ro140https://www.youtube.com/watch?v=vMFqzoCGYKYhttps://www.youtube.com/watch?v=9MGJgPa9yEEhttps://www.youtube.com/watch?v=DwxYKNsYuM4https://www.youtube.com/watch?v=3kEGgvC2hBEhttps://www.youtube.com/watch?v=kD_vBqRrBqAhttps://www.youtube.com/watch?v=T5wTI8khpCwhttps://cbagamakelompok2.wordpress.com/