CIDERA KEPALA
-
Upload
agung-gutama -
Category
Documents
-
view
29 -
download
2
description
Transcript of CIDERA KEPALA
CIDERA KEPALA
Sifat fisik tengkorak anak lebih plastis dibanding dewasa
Fraktur lebih sulit karena tengkorak mudah melengkung
Sumber cidera
Trauma lahir Bayi, jatuh dari tempat tidur, jatuh
dari gendongan. Anak, kecelakaan lalin, kecelakaan
sewaktu bermain, olah raga, jatuh dari gedung, pohon dll
Jenis cidera
Jenis cidera dapat berupa : Fraktur tulang tengkorak Hematom ekstradural Hematom subdural Perdarahan subarakhnoid Perdarahan intraserebral
Fraktur tengkorak
Fraktur tengkorak terdiri atas : Fraktur linear Fraktur diastatik Fraktor growing basiler Fraktur impressi Fraktur terbuka (compound)
Fraktur linear
Fraktur terjadi akibat pukulan keras
Pada anak kecil garis fraktur tidak rata, sukar dibedakan dengan sutura yang masih terbuka.
Fraktur diastatik
Terpisahnya satu sutura atau lebih karena trauma kepala.
Fraktur diastatik terjadi akibat robeknya sambungan sutura yang fibrous.
Fraktur basiler
Keadaan ini dicurigai apabila terlihat perdarahan nasofaring, telinga tengah, keluarnya cairan serebrospinal (css) dari telinga (otorea), keluarnya css dari hidung (rinorea), ekimosis retroaurikular dan sekitar mata (Battles sign), paresis N VII dan N VIII.
Diagnosis degan CT scan potongan tipis
Fraktur impressi
Fraktur impressi (depressed fractures) harus dibuat foto tengkorak tangensial (tegak lurus pada fraktur)
Dilakukan operasi elevasi bila dalamnya melebihi 5 mm atau melebihi tebalnya tulang tengkorak.
Hematom epidural
Hematoma epidural atau ekstradural adalah pengumpulan darah diantara tulang kepala dan duramater.
Perdarahan akibat robeknya arteri meningen media dan cabang cabangnya atau robeknya vena meningen media.
Penderita mengalami sedikit penurunan kesadaran yang berlangsung singkat atau tanpa penurunan kesadaran, kemudian setelah beberapa waktu terjadi penurunan kesadaran berat disertai kelainan neurologis fokal.
Periode pulihnya kesadaran sementara disebut interval lusida, menit hari
Biasanya makin muda usia makin lama intervalnya.
Gejala klinis, penderita mengalami muntah, pupil anisokor, kesadaran menurun, hemiparesis, edema papil N ll, perdarahan retina, dilatasi pupil, kejang jarang terjadi dan pada foto kepala terdapat fraktur.
Hematoma subdural
Pengupulan darah antara duramater dan arakhnoid
Perdarahan akibat robeknya vena yang melintas dari kortek serebri ke sinus dural (bridging veins) atau leserasi duramater
Gejala klinis : muntah, ubun ubun besar menonjol, kejang, perdarahan retina, lingkar kepala membesar, kesadaran menurun dan edema papil. Pada anak besar gejala yang menjolok peninggian tekanan intra kranial yang timbul dalam 1 – 2 hari
Komosio serebri (concussion)
Komosio serebri adalah kehilangan fungsi neural akut yang berlangsung sebentar saja.
Penderita mengalami amnesia retrograd tanpa ditemukan kelainan neurologis kecuali kadang kadang nistagmus transien.
Kontusio, laserasi dan perdarahan intraserebral
Gejala klinis kontusio dan leserasi serebri: penurunan kesadaran lebih dari 1 jam disertai kelainan neurologis fokal atau kejang.
Komplikasi: epilepsi paska trauma.
Tanda tanda peninggian tekanan intrakranial berupa sakit kepala, muntah dan kesadaran menurun.
Kejang Obat obat yang diminum Obat obat yang tidak tahan Keadaan sebelum trauma
Pemeriksaan
Evaluasi fungsi vital, mata, kepala, telinga, hidung, seluruh tubuh dan anggota gerak.
Pemeriksaan neurologis lengkap : tingkat kesadaran, adanya amnesia, orientasi daya ingat, kelainan neurologis lain.
Bila ada dugaan fraktur leher jangan memanipulasi leher foto leher.
Pada trauma kepala ringan tidak perlu foto kepala.
Indikasi foto kepala
Trauma kepala terbuka Kemungkinan fraktur basiler,
impresi dan compound Kemungkinan adanya benda asing
dalam otak Trauma kepala berat dengan
kesadaran menurun atau kalainan neurologis fokal.
Punksi lumbal tidak perlu dilakukan.
Kontra indikasi pada peninggian tekanan intrakranial dan adanya masa intrakranial.
Pengobatan
Trauma kepala ringan tidak perlu dirawat.
Trauma kepala sedang dirawat 24 – 48 jam, dipulangkan bila klinis membaik.
Trauma kepala berat diobati sesuai dengan kelainan.
Penderita dengan hematom epidural atau subdural, benda asing dalam otak dan fraktur impresi yang dalam dilakukan tindakan bedah
Bila ada hal berikut segera dibawa ke RS : Penurunan kesadaran Muntah – muntah Sakit kepala hebat Kejang Mata juling, Perubahan pada pupil Hemiperesis
Pencegahan komplikasi Observasi yang cermat dan sering Fraktur impresi dapat mengalami
komplikasi hematom epidural. Fraktur diastatik komplikasi
growing fractures dan kista leptomeningeal yaitu berupa penonjolan dikepala yang makin lama makin besar dan tidak nyeri tekan.
Fraktur basiler dg otore dan rinore dapat menyebabkan infeksi SSP