CIDERA KEPALA

33
CIDERA KEPALA Sifat fisik tengkorak anak lebih plastis dibanding dewasa Fraktur lebih sulit karena tengkorak mudah melengkung

description

cereda kepala

Transcript of CIDERA KEPALA

CIDERA KEPALA

Sifat fisik tengkorak anak lebih plastis dibanding dewasa

Fraktur lebih sulit karena tengkorak mudah melengkung

Sumber cidera

Trauma lahir Bayi, jatuh dari tempat tidur, jatuh

dari gendongan. Anak, kecelakaan lalin, kecelakaan

sewaktu bermain, olah raga, jatuh dari gedung, pohon dll

Jenis cidera

Jenis cidera dapat berupa : Fraktur tulang tengkorak Hematom ekstradural Hematom subdural Perdarahan subarakhnoid Perdarahan intraserebral

Concussion atau komosio (geger otak)

Kontusio Laserasi otak

Berdasarkan berat ringannya dibagi atas 3 golongan :

Ringan Sedang berat

Fraktur tengkorak

Fraktur tengkorak terdiri atas : Fraktur linear Fraktur diastatik Fraktor growing basiler Fraktur impressi Fraktur terbuka (compound)

Fraktur linear

Fraktur terjadi akibat pukulan keras

Pada anak kecil garis fraktur tidak rata, sukar dibedakan dengan sutura yang masih terbuka.

Fraktur diastatik

Terpisahnya satu sutura atau lebih karena trauma kepala.

Fraktur diastatik terjadi akibat robeknya sambungan sutura yang fibrous.

Fraktur basiler

Keadaan ini dicurigai apabila terlihat perdarahan nasofaring, telinga tengah, keluarnya cairan serebrospinal (css) dari telinga (otorea), keluarnya css dari hidung (rinorea), ekimosis retroaurikular dan sekitar mata (Battles sign), paresis N VII dan N VIII.

Diagnosis degan CT scan potongan tipis

Fraktur impressi

Fraktur impressi (depressed fractures) harus dibuat foto tengkorak tangensial (tegak lurus pada fraktur)

Dilakukan operasi elevasi bila dalamnya melebihi 5 mm atau melebihi tebalnya tulang tengkorak.

Fraktur terbuka

Fraktur terbuka harus dirawat, dilakukan pembersihan luka serta benda asing

Perdarahan intrakranial

Hematom epidural

Hematoma epidural atau ekstradural adalah pengumpulan darah diantara tulang kepala dan duramater.

Perdarahan akibat robeknya arteri meningen media dan cabang cabangnya atau robeknya vena meningen media.

Penderita mengalami sedikit penurunan kesadaran yang berlangsung singkat atau tanpa penurunan kesadaran, kemudian setelah beberapa waktu terjadi penurunan kesadaran berat disertai kelainan neurologis fokal.

Periode pulihnya kesadaran sementara disebut interval lusida, menit hari

Biasanya makin muda usia makin lama intervalnya.

Gejala klinis, penderita mengalami muntah, pupil anisokor, kesadaran menurun, hemiparesis, edema papil N ll, perdarahan retina, dilatasi pupil, kejang jarang terjadi dan pada foto kepala terdapat fraktur.

Hematoma subdural

Pengupulan darah antara duramater dan arakhnoid

Perdarahan akibat robeknya vena yang melintas dari kortek serebri ke sinus dural (bridging veins) atau leserasi duramater

Gejala klinis : muntah, ubun ubun besar menonjol, kejang, perdarahan retina, lingkar kepala membesar, kesadaran menurun dan edema papil. Pada anak besar gejala yang menjolok peninggian tekanan intra kranial yang timbul dalam 1 – 2 hari

Komosio serebri (concussion)

Komosio serebri adalah kehilangan fungsi neural akut yang berlangsung sebentar saja.

Penderita mengalami amnesia retrograd tanpa ditemukan kelainan neurologis kecuali kadang kadang nistagmus transien.

Kontusio, laserasi dan perdarahan intraserebral

Gejala klinis kontusio dan leserasi serebri: penurunan kesadaran lebih dari 1 jam disertai kelainan neurologis fokal atau kejang.

Komplikasi: epilepsi paska trauma.

Penatalaksanaan

Anamnesis Pemeriksaan Pengobatan Pencegahan komplikasi

AnamnesisTanya Jenis trauma Faktor predisposisi Kesadaran Gangguan penglihatan

Tanda tanda peninggian tekanan intrakranial berupa sakit kepala, muntah dan kesadaran menurun.

Kejang Obat obat yang diminum Obat obat yang tidak tahan Keadaan sebelum trauma

Pemeriksaan

Evaluasi fungsi vital, mata, kepala, telinga, hidung, seluruh tubuh dan anggota gerak.

Pemeriksaan neurologis lengkap : tingkat kesadaran, adanya amnesia, orientasi daya ingat, kelainan neurologis lain.

Bila ada dugaan fraktur leher jangan memanipulasi leher foto leher.

Pada trauma kepala ringan tidak perlu foto kepala.

Indikasi foto kepala

Trauma kepala terbuka Kemungkinan fraktur basiler,

impresi dan compound Kemungkinan adanya benda asing

dalam otak Trauma kepala berat dengan

kesadaran menurun atau kalainan neurologis fokal.

Pemeriksaan CT scan dilakukan pada trauma kepala berat.

Punksi lumbal tidak perlu dilakukan.

Kontra indikasi pada peninggian tekanan intrakranial dan adanya masa intrakranial.

Pengobatan

Trauma kepala ringan tidak perlu dirawat.

Trauma kepala sedang dirawat 24 – 48 jam, dipulangkan bila klinis membaik.

Trauma kepala berat diobati sesuai dengan kelainan.

Penderita dengan hematom epidural atau subdural, benda asing dalam otak dan fraktur impresi yang dalam dilakukan tindakan bedah

Bila penderita tidak dirawat nasehat kepada orang tua untuk diobservasi selama 48 jam dirumah.

Bila ada hal berikut segera dibawa ke RS : Penurunan kesadaran Muntah – muntah Sakit kepala hebat Kejang Mata juling, Perubahan pada pupil Hemiperesis

Pencegahan komplikasi Observasi yang cermat dan sering Fraktur impresi dapat mengalami

komplikasi hematom epidural. Fraktur diastatik komplikasi

growing fractures dan kista leptomeningeal yaitu berupa penonjolan dikepala yang makin lama makin besar dan tidak nyeri tekan.

Fraktur basiler dg otore dan rinore dapat menyebabkan infeksi SSP

Terima kasih