Chemic Polimer

download Chemic Polimer

of 24

Transcript of Chemic Polimer

KELOMPOK 2 KELAS XII IPA 3 Nama Anggota :

Aditya Ramadhan Ria Ningsih Dedi Sapriansah Dimas Wibisono Fendy Helianto Junilla Hadi

Agustini

PROBLEMATIKA

PENUGASAN

Problematik 1. Bagaimanakah proses terbentuknya senyawa polimer melalui reaksi a adisi dan kondensasi itu ? Jawab .2. Besarnya massa molekul suatu polimer akan mempengaruhi sifat polimer, misalnya kekerasan, elastisitas dan daya tahan panasnya. Bagaimana hubungan massa molekul dengan sifat-sifat tersebut ? Jawab 3. Penggunaan polimer dikelompkan menjadi 2 yaitu serat dan plastik. Dasar apa yang digunakan untuk pengelompokkan tersebut ? Jawab 1. Bagaimana struktur karbohidrat yang mengandung keton dan mengandung aldehid dan bagaimana cara mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam makanan ? Jawab 1. Bagaimana menuliskan rumus sruktur asam amino dan bagaimana menentukan adanya ikatan peptida dalam protein ? Jawab

1. Mencari informasi dari literatur tentang pengelompokan senyawa polimer berdasarkan asalnya, monomernya, dan proses pembentukannya . Jawab. 2. Sebutkan jenis jenis polimer berdasarkan sifat terhadap pemanasan. Jawab. 3. Tuliskan reaksi polimerisasi antara etena dengan propena. Jawab. 4. Sebutkan beberapa contoh polimer yang digunakan sebagai serat dan sebagai plastik. Jawab. 5. Sebutkan contoh monosakarida yang termasuk kelompok aldosa dan kelompok ketosa. Jawab. 6. Tuliskan reaksi hidolisis sukrosa, laktosa dan maltosa. Jawab.

1. Zat A ( senyawa karbohidrat ) diuji dengan fehling menghasilkan endapan merah bata Zat B( senyawa karbohidrat )diuji dengan benedict menghasilkan endapan merah bata Zat C ( senyawa karbohidrat ) diuji dengan iodin memberikan warna biru Zat apakah A, B dan C itu ? Jawab. 8. Tuliskan rumus struktur dari leusin, serin, glisin dan alanin. Jawab. 9. Tunjukan ikatan peptida yang terdapat pada protein yang terjadi dari reaksi antara glisin dan alanin. Tuliskan reaksi kimianya. Jawab.

Polimer AdisiReaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi. Perhatikan Gambar dibawah ini yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar. Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk politelina yang digunakan sebagai tas plastic pembungkus makanan, dan botol. Pasangan electron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal. Berdasarkan Gambar yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer monomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.

Polimer Kondensasi Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl. Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil biasanya air dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai

A. Polimer Berdasarkan AsalnyaBerdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.

B. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya.Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer.

C. Polimer Berdasarkan Reaksi PembentukannyaDua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

Sifat polimer Sifat Thermal Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas. Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik. Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin Sifat Kelenturan Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

Poli(etena) (politena atau polietilena)

Poli(propena) (polipropilena): PP

Contoh polimer yang digunakan sebagai serat dan sebagai plastik. Serat : serat-serat tekstil poliester dan nilon Plastik : plastik polietilena untuk botol susudan plastik poliuretana untuk jantung buatan.

contoh monosakarida yang termasuk kelompok aldosa dan kelompok ketosa: Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa Contoh ketosa yaitu fruktosa.

Berdasarkan penggunaannya polimer dibagi menjadi 2: Serat: polimer yang dimanfaatkan sebagai serat, misalnya untuk kaindan benang. Contohnya polyester, nilon, dan dakron. Plastik: polimer yang dimanfaatkan untuk plastic, misalnya: bakelit, polietilena, PVC, polistirena, dan polipropilena

Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehida (-CHO), sedangkan golongan ketosa mempunyai satu gugus keton (-CO-). Cara mengidentifikasi adanya kandungan karbohidrat pada makanan (sample) adalah dengan cara, sebagai berikut. Uji Molisch Uji Benedict Uji Seliwanof Uji Iod

Asam amino Asam-asam amino adalah senyawa-senyawa yang mengandung gugus karboksil (COOH)dan gugus amina (-NH2)

Ikatan peptida dalam protein dapat diketahui dengan reaksi biuret (CuSO4 + NaOH). Peptida ditandai dengan terbentuknya warna ungu karena kompleks Cu2+ dengan gugus CO- dan NH- atau merah muda jika mengandung sedikit ikatan

Sukrosa Sukrosa + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai proses inversi dan hasilnya adalah gula invert. Laktosa Laktosa + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling, Tollens, Benedict, dan disebut gula pereduksi. Maltosa Maltosa + H2O C6H12O6 + C6H12O6 Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

Leusin CH3

O

CH3 CH - CH2 CH C O H NH2 Serin O HO CH2 CH C O H

Glisin O H CH C O - H NH2 Alanin O CH3 CH C O - H NH2

Hubungan massa molekul dengan sifat-sifat tersebut adalah semakin besar massa molekul maka semakin besar pula sifat-sifat polimernya, seperti kekerasan, elastisitas, dan daya tahan panas.

Zat A adalah monosakarida Zat B adalah disakarida. Zat C adalah polisakarida.

Reaksi kimia ikatan peptida yang terdapat pada protein yang terjadi dari reaksi antara glisin dan alanin . Alanin + Glisin O H O CH3 CH C + O H + H + N C C O H peptida NH2 H O N O

CH3 CH C N C C OH + H2O