Chapter II.pdf

21
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1974, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan lokal yang mendukung kegiatan perdagangan dan impor produk-produk Jepang ke Indonesia, yang tidak diproduksi oleh perusahaan induk, baik berupa produk kostumer elektronik, elektronik professional seperti peralatan penyiaran, serta alat-alat modal keperluan pabrik.. Di Asia Pasifik, perusahaan elektronik ini muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi perusahaan di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara termasuk Indonesia dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82.000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9.457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Corporationnya. Di Indonesia sendiri, perusahaan ini memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Sampai saat ini Panasonic di perusahaan ini tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya.

Transcript of Chapter II.pdf

Page 1: Chapter II.pdf

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1974, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan lokal yang

mendukung kegiatan perdagangan dan impor produk-produk Jepang ke Indonesia,

yang tidak diproduksi oleh perusahaan induk, baik berupa produk kostumer

elektronik, elektronik professional seperti peralatan penyiaran, serta alat-alat

modal keperluan pabrik..

Di Asia Pasifik, perusahaan elektronik ini muncul pertama kalinya dengan

mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun

berikutnya, operasi perusahaan di kawasan ini pun berkembang. Saat ini

operasinya ada di 9 negara termasuk Indonesia dengan total 75 perusahaan yang

mempekerjakan lebih dari 82.000 orang dan mencapai total penjualan sebesar

9.457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total

penjualan luar negeri Corporationnya.

Di Indonesia sendiri, perusahaan ini memiliki sejarah yang sangat panjang

dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Sampai saat ini Panasonic di

perusahaan ini tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan

sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas,

Mesin Cuci, dan lainnya.

Page 2: Chapter II.pdf

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang elektronik

yang memiliki tujuh business unit (departemen) yaitu Refrigerator, Eletric Fan,

Water Pump, Refrigerator, Laundry System, Air Conditioner dan Production

Engineering.

Pada BU ini diproduksi semua jenis kulkas dari kulkas 1 pintu hingga

kulkas 2 pintu dengan total model seluruh kulkas mencapai 30 model. Kulkas

yang dihasilkan dipasarkan ke domestik dan ekspor (di Jepang).

2.3. Struktur Organisasi

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan adalah functional structure yaitu setiap staf

memiliki tugas dan wewenang tersendiri, yang bekerja harmonis demi kemajuan

perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

VICE PRESIDNET

PRESIDENT

FINANCE DIVISION

GENERAL AFFAIR AND HR

DIVISION

MANUFACTURING DIVISON

PEC

CREATION CENTER

PROCUREMENT, ISO, AND ISC

AUDIOELECTRIC FAN WATER PUMP REFRIGERATOR LOUNDRY SYSTEM

AIR CONDITIONER

QUALITY ASSURANCE

EPPO AND OSH

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan Elektronik

Page 3: Chapter II.pdf

Bagian dari struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dengan deskripsi

tugas pada uraian di bawah ini :

1. President Director (Presiden Direktur)

Presiden Direktur bertugas untuk memimpin karyawan dan perusahaan kea

rah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan

tentang prospek prusahaan, keadaan pasar, dan kemungkinan ekspansi pasar,

serta bertanggug jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional

yang dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai internal control yang baik.

2. Vice President Director (Wakil Presiden Direktur)

Wakil Presiden Direktur bertugas untuk membantu presiden Direktur dalam

menjalankan tugasnya.

3. Divisi Corporation PR, ISO dan ISC mempunyai tugas untuk menghubungkan

perusahaan dengan masyarakat. Divisi ini membawahi 3 departemen yaitu:

a. Ekspor Impor dan Bounded Zone, menangani kegiatan ekspor dan impor

perusahaan.

b. Information Security Center, bertugas membuat system kegiatan

perusahaan dengan menggunakan computer.

c. Corporate PR, bertanggung jawab mengenai hubungan perusahaan dengan

pihak eksternal perusahaan.

4. Divisi General Affair and Human Resource Development bertugas memimpin

dan mengkoordinir kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan karyawan,

hubungan dengan instansi-instansi luar dan rumah tangga perusahaan. Divisi

Page 4: Chapter II.pdf

ini membawahi personel HRD yang bertanggung jawab terhadap rekruitmen

karyawan, karyawan yang bermasalah, dan lain-lain.

5. Divisi Finance bertugas dan bertanggung jawab pada masalah yang

berhubungan dengan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran

perusahaan. Selain itu, divisi ini bertugas untuk memperhitungkan dan

membayar seluruh beban kewajiban perusahaan kepada pemerintah yaitu

pajak pendapatan dan penjualan. Divisi ini membawahi General Accounting

yang bertanggung jawab terhadap keluar masuknya kas perusahaan.

6. Divisi Manufacturing bertugas untuk mengawasi dan menjalankan semua

kegiatan yang berkaitan dengan arus produksi dari material hingga menjadi

produk jadi. Divisi ini terdapat 7 departemen yaitu Refrigerator, Refrigerator,

Electric Fan, Water Pump, Air Conditioner, Laundry System, dan Production

Engineering.

7. Divisi Creation Center (CC), bertugas untuk menciptakan inovasi baru untuk

produk-produk yang akan dibuat oleh divisi Manufacturing sehingga dapat

bersaing dengan kompetitif. Divisi ini membawahi dua departemen yaitu

departemen Industrial Design dan Product Planning. Departemen Industrial

Design bertugas untuk menciptakan model-model baru, sedangkan

departemen Product Planning bertugas untuk mempersiapkan PSI (Product

Sales Inventory) yang berisi jenis dan jumlah pesanan yang dibutuhkan serta

jumlah produk yang dipesan.

Page 5: Chapter II.pdf

8. Quality Assurance, bertugas untuk memastikan produk yang dihasilkan oleh

divisi Manufacturing telah sesuai dengan kualitas standar produk yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

9. EPPO dan OSH, bertugas khusus untuk lingkungan (sampah dan polusi),

penanggulangan lingkunagn kerja, kecelakaan pegawai dan keselamatan kerja.

2.3.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit

Struktur organisasi Refrigerator Business Unit pada perusahaan elektronik

adalah functional structure yang dapat dilihat pada Gambar 2.2. Bagian dari

struktur organisasi perusahaan dengan deskripsi tugas adalah sebagai berikut:

1. COO

COO merupakan pimpinan tertinggi dalam yang bertanggung jawab terhadap

seluruh kegiatan operasional pabrik (internal) dan untuk kegiatan eksternal

(pasar internasional).

Adapun tugas COO adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta

menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung.

b. Melaksanakan kontrak-kontrak atau kegiatan yang berhubungan dengan

pihak luar (internasional).

2. Business Unit Manager

Business Unit manager bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung

dipabrik (internal) dan melaporkannya kepada COO.

Page 6: Chapter II.pdf

Adapun tugas Business Unit manager adalah sebagai berikut :

a. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap manager/kepala

bagian.

b. Mengendalikan kegiatan operasional pabrik secara internasional dan

hubungannya terhadap pasar domestik.

3. Finance

Adapun tugas Seksi Finance adalah melakukan pengelolaan keuangan

departemen yaitu dengan mendata kas masuk dan kas keluar departemen.

4. Purchasing

Purchasing bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan kulitas dari

bahan baku tersebut serta atas kegiatan penjualan dari produk.

5. Material Control

Adapun tugas Material Control adalah sebagai berikut :

a. Melakukukan pengawasan, penyimpanan dan pengeluaran part

berdasarkan kode tanggal dari pabrikan / tanggal packing yang bisa

digunakan sebagai referensi.

b. Menyusun parts/komponen berdasarkan sistem FIFO

c. Melakukan perhitungan stock opname yaitu sisa dari material yang masuk

dengan yang digunakan oleh bagian produksi disetiap akhir bulan

d. Melakukan identifikasi parts, apakah parts/komponen sudah berstatus

disposal (parts/komponen sudah tidak digunakan lagi)

Page 7: Chapter II.pdf

COO

BU Manager

Purchasing Cost Down Project

Quality Control Production Engineering Production

Engineering PPCFinance

Material Control Warehouse Cost Control OQC PQA IQC Injection Vacuum

Forming PCM Urethane Door

Urethane Cabinet

Docking & Door Assy

Cooling Unit & Final Line B / Cell Product

Engineering Mold & Die Fact Engineering Maintenance Productivity

Project

PPC & Personal Factory

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit

Page 8: Chapter II.pdf

6. Warehouse

Adapun tugas Warehouse adalah mengendalikan produk akhir yang masuk ke

gudang dan melakukan kegiatan shipping baik untuk pasar domestik maupun

pasar internasional.

7. Cost Down Project

Adapun tugas cost down project adalah melakukan kegiatan cost down (value

engineering) yaitu berupa penggantian material ataupun konstruksi parts.

8. Cost Control

Adapun tugas cost control adalah melakukan kegiatan pengendalian biaya

yaitu dapat berupa penggantian rute pembelian ataupun mengganti supplier

berdasarkan performansi supplier dan kualitas part/komponen yang dihasilkan

oleh supplier.

9. Outgoing Quality Control (OQC)

Adapun tugas OQC adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa kulitas produk dari hasil produksi

b. Memeriksa kelengkapan aksesoris dari produk

10. Production Quality Engineering (PQE)

Adapun tugas PQE adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi fasilitas dan prosedur produksi

b. Mendata dan menganalisis masalah yang terjadi dilantai produksi

c. Mengendalikan kualitas proses dan produk

d. Membuat aliran proses produksi untuk masing-masing model

e. Membuat serial number dan Warranty untuk masing-masing model

Page 9: Chapter II.pdf

f. Mengkoordinir analisis masalah pada lini produksi

11. Incoming Quality Control (IQC)

Adapun tugas IQC adalah melakukan inspeksi terhadap part/komponen yang

masuk sebelum dibawa ke bagian material control.

12. Production

Production memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung

secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

13. Injection

Adapun tugas injection adalah untuk membuat komponen kulkas seperti

crisper dan utility dengan bahan baku biji plastik.

14. Vacuum Forming

Adapun tugas vacuum forming adalah untuk memproduksi inner liner dan

inner door dengan menggunakan mesin vacuum.

15. PCM

Adapun tugas PCM adalah membuat kabinet (badan) kulkas.

16. Urethane Door

Adapun tugas urethane door adalah mengisi rakitan door dengan isosianat

propylene dengan proses injection.

17. Urethane Cabinet

Adapun tugas urethane cabinet adalah mengisi rakitan cabinet dengan

isosianat propylene dengan proses injection.

Page 10: Chapter II.pdf

18. Docking & Door Assembly

Adapun tugas docking & door assembly adalah merakit komponen dalam

kulkas serta merakit door dengan cabinet.

19. Cooling Unit & Final

Adapun tugas cooling unit & final adalah merakit komponen pendingin pada

kulkas serta proses finishing seperti mengisi asesoris dan packing.

20. Line B / Cell

Adapun tugas cell adalah mengerjakan proses docking, door assembly, cooling

unit, dan final pada kulkas dua pintu.

21. Engineering

Adapun tugas engineering adalah membantu dalam proses kegiatan produksi

jika terjadi kerusakan pada mesin, mold, die, dan produk yang dihasilkan oleh

kesalahan mesin.

22. Production Engineering (PE)

Adapun tugas Production Engineering adalah sebagai berikut:

a. Mendukung fasilitas untuk lini produksi seperti jig dan peralatan

b. Pembelian Instrumen Baru

c. Melakukan perawatan mesin dan peralatan untuk para teknisi

23. PPC dan Personel Factory

Adapun tugas PPC dan personel factory adalah sebagai berikut :

a. Membuat rencana produksi untuk masing-masing model produk

b. Mengelola sumber daya manusia yang bekerja mencakup kepangkatan,

rotasi karyawan, perekrutan, penilian kerja, absensi, mobilisasi karyawan,

Page 11: Chapter II.pdf

pemberhentian masa kontrak, dan sebagainya yang berhubungan langsung

dengan karyawan.

2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja

Karyawan yang bekerja pada perusahaan elektronik ini terbagi 3 (tiga),

yaitu :

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah mereka yang namanya terdaftar di perusahaan dan

dianggap sebagai pegawai tetap dan tidak terikat jangka waktu dalam

melaksanakan pekerjaan.

Karyawan ini masih dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Karyawan direct

Karyawan direct adalah karyawan yang langsung bekerja di lantai

produksi.

b. Karyawan indirect

Karyawan indirect adalah karyawan yang bekerja di office (bagian

administrasi).

2. Karyawan Kontrak / Karyawan Waktu Tertentu (KWT)

Karyawan ini dikontrak oleh perusahaan maksimal tiga kali kontrak, dengan

ketentuan dua kali kontrak di awal, kemudian “dirumahkan”. Setelah itu

dikontrak kembali sebanyak satu kali.

Page 12: Chapter II.pdf

3. Magang

Magang ini kebanyakan berasal dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan

dari beberapa universitas. Magang dipekerjakan selama 2 (dua) bulan hingga 3

(tiga) bulan.

Jumlah tenaga kerja di Refrigerator Business Unit yaitu untuk karyawan

tetap sebanyak 186 orang, karyawan kontrakan sebanyak 227 orang dan 10 orang

magang sehingga total tenaga kerja sebanyak 423 orang. Rincian jumlah tenaga

kerja pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Refrigerator Business Unit

No Keterangan Non Shift Shift I Shift III Total

1 PCM 2 30 30 62 2 Urethane Door 4 9 9 22 3 Urethane Cabinet 2 18 18 38 4 Door Assembly 6 14 14 34 5 Docking 9 9 18 6 Cooling Unit 23 23 46 7 Final Assembly 2 24 24 50 8 Running Test 0 9 Cell 38 38 10 Repair 2 2 11 Vacuum Forming M/C 1 5 5 11 12 Injection 2 6 5 13 13 Vacuum Forming Assy 13 16 16 45 14 Injection Assy 2 5 7 15 Purchasing 1 1 16 PWK 2 2 17 Production Engineering 2 2 2 6 18 Engineering 2 2 19 Quality Control 3 2 2 7 20 Ware House 5 4 5 14 21 Leader 5 5

Jumlah 423 Sumber : Bagian Personalia Refrigerator Business Unit

Page 13: Chapter II.pdf

2.4.2. Jam Kerja Perusahaan

Data jam kerja untuk pekerja setiap hari dapat dilihat pada Tabel 2.2..

Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan

Hari Jam Kerja Keterangan

Senin – Kamis (Shift I)

07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 12.00 WIB Bekerja 12.00 – 12.45 WIB Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja

Jumat (Shift I)

07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 11.45 WIB Bekerja 11.45 – 12.45 WIB Sholat +Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja

Senin – Jumat (Shift III)

23.15 – 02.15 WIB Bekerja 02.15 – 03.00 WIB Istirahat 03.00 – 04.45 WIB Bekerja 04.45 – 05.00 WIB Makan Siang 05.00 – 07.00 WIB Bekerja

Sumber : Data Perusahaan

2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan pada Refrigerator Business Unit diatur berdasarkan

status karyawan, yakni karyawan tetap dan karyawan kontrak. Dimana pemberian

upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi

kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pemberian upah

diberikan setiap akhir bulan yang biasanya jatuh pada tanggal 28 setiap bulannya.

Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Adapun

rincian upah yang diberikan, yaitu:

Page 14: Chapter II.pdf

1. Untuk karyawan tetap, terdiri atas:

a. Upah pokok

b. Insentif

c. Tunjangan

Adapun jenis tunjangan yang diberikan pihak perusahaan berupa:

a) Tunjangan Perumahan

b) Tunjangan Keluarga

c) Tunjangan Keahlian (Skill)

d) Tunjangan Bahasa

e) Tunjangan Jabatan

f) Tunjangan Produktivitas

g) Tunjangan Hari Raya

2. Untuk karyawan kontrakan mendapat upah berdasarkan Upah Minimum

Sektoral yang telah ditetapkan pemerintah dan Tunjangan Hari Raya (THR).

Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur (overtime) akan

mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur (TUL).

Usaha-usaha lain yang dilakukan Refrigerator Business Unit untuk meningkatkan

kesejahteraan karyawan yaitu sebagai berikut :

a. Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)

b. Memberikan Hak cuti

c. Memberikan Asuransi (hanya untuk karyawan tetap)

d. Memberikan Pengobatan

e. Memberikan Ongkos Transportasi

Page 15: Chapter II.pdf

f. Memberikan Makan pada Jam kerja

g. Memberikan Perlengkapan Kerja (pakaian kerja, sepatu, dan APD)

2.6. Proses Produksi

Flow process pembuatan kulkas dapat dilihat pada Gambar 2.3.

1. Vacuum Forming

Proses vacuum forming terdiri dari dua proses yaitu pembuatan inner liner dan

inner door. Inner liner merupakan proses pembuatan inner untuk kabinet kulkas

sedangkan inner door merupakan proses pembuatan inner untuk pintu kulkas.

Mesin yang digunakan untuk proses ini adalah mesin vacuum. Pembuatan inner

liner dan inner door memiliki proses yang sama yaitu:

a. Preparation

Proses preparation yaitu proses persiapan sheet. Sheet yang digunakan untuk

pembuatan inner liner adalah APS sedangkan inner door yaitu PP.

b. Heating

Proses pemanasan pada sheet yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah

proses pencetakkan inner. Sheet diberi pemanasan hingga pada suhu 350oC.

c. Blowing

Blowing yaitu proses pemberian udara pada sheet yang sehingga memudahkan

untuk proses pencetakan.

d. Vacuuming

Proses ini merupakan proses pencetakan inner dengan menggunakan jig sesuai

dengan model kulkas yang diinginkan.

Page 16: Chapter II.pdf

Vacuum Forming Liner Assembly

PCM

Urethane Cabinet

Docking Cell Line

Injection

Assembly Door

Urethane Door

Door Assembly

Cooling Unit

Finishing

InjectionAssembly

Finishing

Packing

Gudang Produk

Gambar 2.3. Flow Process Pembuatan Kulkas

Page 17: Chapter II.pdf

2. Pre Cuting Material (PCM)

PCM adalah proses pembuatan kabinet kulkas. Proses PCM menggunakan

proses produksi lot yaitu memproduksi satu atau lebih produk dalam ukuran atau

jumlah tertentu. Proses pada PCM meliputi.

a. Pembentukan plat

Proses awal dilakukan dengan memotong sisi-sisi plat. Selanjutnya proses

melubangi bagian plat dan pembengkokan plat.

b. Pemasangan mullion

Mullion dipasang disekitar plat. Setelah itu mullion ditempel dengan

menggunakan foam pada bagian plat.

c. Pembentukan kabinet

Plat yang telah dipasang mullion kemudian plat dibentuk sehingga menjadi

kabinet dengan menggunakan mesin unloader sheet unit.

d. Pemasangan part pada kabinet

Kabinet yang telah terbentuk kemudian dipasang Gusset H Top, Reinforce,

dan Reinforce discrup pada kabinet, selanjutnya pengisian inner liner pada

kabinet. Setelah inner liner diisi kemudian pemasangan bottom, bottom

discrup pada kabinet, pemasangan panel bottom kemudian disecrew, dan

pemasangan panel back kemudaian discrup. Sebelum panel back dipasang

terlebih dahulu dipasang barcode dan cover hole urethane.

3. Urethane Cabinet

Urethane Cabinet adalah proses pengisian (injection) pada body kulkas

dengan isosianat pospolion.

Page 18: Chapter II.pdf

4. Docking

Setelah diisi urethane, kabinet kemudian discrup pada bagian inner,

pemasangan door switch, lampu, box control, dan pemasangan 4 unit Botton S

Net.

5. Door

Plat untuk pembuatan pintu kulkas diperoleh langsung dari supplier. Plat

kemudian dilubangi, bending siku pada ujung plat, dan bending round dengan

Sebelum diisi urethane, dipasang cap door top dan cap door bottom pada plat.

6. Urethane Door

Proses ini dilakukan sama dengan proses Urethane Cabinet, hanya saja proses

ini dilakukan pada door (pintu).

7. Door Assembly

Door kemudian dipasang Seal Sush, Gasket dan memasangkan 34 scrup pada

sisi door. Kemudian menggabungkan door dan kabinet (hasil dari docking)

dengan menggunakan hinge top lalu discrup.

8. Cooling Unit

Proses Colling unit merupakan proses inti dari pembuatan kulkas. Awalnya

parakitan Gromet (4), motor protector, dan PGC Relay pada Compresor.

Kemudian Compresor dipasangkan pada bagian belakan bawah kulkas,

Bending pipa, merakit hexagonal (2), rakit discharge lalu mengelas semua

sambungan yang ada. Selelah dilas, kemudian dipasang couples yaitu tempat

untuk memasukan gas lalu dihubungkan ke vacuum pump yang berfungsi

untuk menghisap gas yang ada pada compressor selama 15 menit. Setelah

Page 19: Chapter II.pdf

tidak ada gas pada Compresson, diisi gas freon (refrigant) sebanyak 87 gram

untuk model 171 kemudian memotong pipa dan couples dengan menggunakan

mesin ultrasonic welding. Pemasangan AC Cord pada Compressor,

menggabungkan kabel pada Insulock untuk mencegah terkena air, memasang

cover protector ke compressor dan dikunci dengan clamp cover, menscrup AC

cord ke bagian kiri bawah kulkas dan tube wire joint. Setelah pemasangan

semua part kemudian ke proses Running Test. Running Test meliputi:

a. Insulation and Witstanding Test

Insulation test dilakukan dengan menggunakan infrared refrigant gas leak

detector. Tes ini berfungsi untuk mengecek apakah terjadi kebocoran pada

evaporator dan pipa. Gas yang digunakan adalah R134a untuk produk

domestik dan R600a untuk produk jepang.

Witstanding test dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Tes yang

dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat arus atau tidak. Tidak

terdapatnya arus biasanya disebabkan karena ada kesalahan pemasangan

komponen (misalnya kabel).

b. Inspection Process

Proses yang dilakukan sama dengan Insulation and Witstanding Test

perbedaannya karena adanya penggunaan listrik. Pengecekan kebocoran

yang dilakukan dengan penambahan energi listrik dan terdapat tekanan.

c. Jika tidak terdapat kebocoran, kulkas kemudian didiamkan selama 45

menit untuk mengetahui suhu pada kulkas, Suhu standar kulkas maksimal

Page 20: Chapter II.pdf

adalah 15oC dan standar suhu frezer minimal -8oC. Selanjutnya diperiksa

dipros, yaitu proses ptomatis jika dianggap suhu sudah dianggap cukup.

Jika pada saat pengecekan terdapat kesalahan pada kulkas, maka produk

langsung dikembalikan kembali pada bagian sebelumnya. Jika sesuai, maka diisi

utility, crisper, dan asesoris kulkas lainnya.

2.7. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi pada

pemnuatan kulkas dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Page 21: Chapter II.pdf

Tabel 2.3. Mesin Produksi

No Nama Mesin Model Electrical Consumpsion (KWh)

Jumlah (Unit) Fungsi

1 Injection 26T Neomat 288X 10.00 1 Untuk membuat Cover Hinge Top 2 Injection 45T Neomat 45 10.00 1 Untuk membuat Handle Crisper 3 Injection 75T Neomat 75AX 12.00 1 Untuk membuat Reinforce Force 4 Injection 190T 190MJ-15 15.00 2 Untuk membuat Crisper 5 Injection 450T 450MG-60 20.00 1 Untuk membuat Utility 6 Injection 650T 850MG-160 30.00 1 7 Injection 150T Neomat 150AX 12.00 1 Untuk membuat Dial Thermo 8 Vacuum Forming FLT 653fx 179.20 1 Untuk membuat Inner Liner 9 Vacuum Forming FLT 6971EX 179.20 1 10 Vacuum Forming FLTP 20EX 179.20 1 Untuk membuat Inner Door 11 Press M/C LDO-160 15.00 3 Untuk memotong inner yang berlebih 12 Unloader Sheet Unit - 150.00 1 Untuk pembentukan kabinet