Chapter II.pdf
-
Upload
faisal-ibrahim -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
Transcript of Chapter II.pdf
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1974, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan lokal yang
mendukung kegiatan perdagangan dan impor produk-produk Jepang ke Indonesia,
yang tidak diproduksi oleh perusahaan induk, baik berupa produk kostumer
elektronik, elektronik professional seperti peralatan penyiaran, serta alat-alat
modal keperluan pabrik..
Di Asia Pasifik, perusahaan elektronik ini muncul pertama kalinya dengan
mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun
berikutnya, operasi perusahaan di kawasan ini pun berkembang. Saat ini
operasinya ada di 9 negara termasuk Indonesia dengan total 75 perusahaan yang
mempekerjakan lebih dari 82.000 orang dan mencapai total penjualan sebesar
9.457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total
penjualan luar negeri Corporationnya.
Di Indonesia sendiri, perusahaan ini memiliki sejarah yang sangat panjang
dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Sampai saat ini Panasonic di
perusahaan ini tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan
sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas,
Mesin Cuci, dan lainnya.
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang elektronik
yang memiliki tujuh business unit (departemen) yaitu Refrigerator, Eletric Fan,
Water Pump, Refrigerator, Laundry System, Air Conditioner dan Production
Engineering.
Pada BU ini diproduksi semua jenis kulkas dari kulkas 1 pintu hingga
kulkas 2 pintu dengan total model seluruh kulkas mencapai 30 model. Kulkas
yang dihasilkan dipasarkan ke domestik dan ekspor (di Jepang).
2.3. Struktur Organisasi
2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan adalah functional structure yaitu setiap staf
memiliki tugas dan wewenang tersendiri, yang bekerja harmonis demi kemajuan
perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
VICE PRESIDNET
PRESIDENT
FINANCE DIVISION
GENERAL AFFAIR AND HR
DIVISION
MANUFACTURING DIVISON
PEC
CREATION CENTER
PROCUREMENT, ISO, AND ISC
AUDIOELECTRIC FAN WATER PUMP REFRIGERATOR LOUNDRY SYSTEM
AIR CONDITIONER
QUALITY ASSURANCE
EPPO AND OSH
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan Elektronik
Bagian dari struktur organisasi perusahaan dapat dilihat dengan deskripsi
tugas pada uraian di bawah ini :
1. President Director (Presiden Direktur)
Presiden Direktur bertugas untuk memimpin karyawan dan perusahaan kea
rah kemajuan yang terarah dan terpadu dengan mengantisipasi jauh ke depan
tentang prospek prusahaan, keadaan pasar, dan kemungkinan ekspansi pasar,
serta bertanggug jawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional
yang dijalankan oleh perusahaan untuk mencapai internal control yang baik.
2. Vice President Director (Wakil Presiden Direktur)
Wakil Presiden Direktur bertugas untuk membantu presiden Direktur dalam
menjalankan tugasnya.
3. Divisi Corporation PR, ISO dan ISC mempunyai tugas untuk menghubungkan
perusahaan dengan masyarakat. Divisi ini membawahi 3 departemen yaitu:
a. Ekspor Impor dan Bounded Zone, menangani kegiatan ekspor dan impor
perusahaan.
b. Information Security Center, bertugas membuat system kegiatan
perusahaan dengan menggunakan computer.
c. Corporate PR, bertanggung jawab mengenai hubungan perusahaan dengan
pihak eksternal perusahaan.
4. Divisi General Affair and Human Resource Development bertugas memimpin
dan mengkoordinir kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan karyawan,
hubungan dengan instansi-instansi luar dan rumah tangga perusahaan. Divisi
ini membawahi personel HRD yang bertanggung jawab terhadap rekruitmen
karyawan, karyawan yang bermasalah, dan lain-lain.
5. Divisi Finance bertugas dan bertanggung jawab pada masalah yang
berhubungan dengan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran
perusahaan. Selain itu, divisi ini bertugas untuk memperhitungkan dan
membayar seluruh beban kewajiban perusahaan kepada pemerintah yaitu
pajak pendapatan dan penjualan. Divisi ini membawahi General Accounting
yang bertanggung jawab terhadap keluar masuknya kas perusahaan.
6. Divisi Manufacturing bertugas untuk mengawasi dan menjalankan semua
kegiatan yang berkaitan dengan arus produksi dari material hingga menjadi
produk jadi. Divisi ini terdapat 7 departemen yaitu Refrigerator, Refrigerator,
Electric Fan, Water Pump, Air Conditioner, Laundry System, dan Production
Engineering.
7. Divisi Creation Center (CC), bertugas untuk menciptakan inovasi baru untuk
produk-produk yang akan dibuat oleh divisi Manufacturing sehingga dapat
bersaing dengan kompetitif. Divisi ini membawahi dua departemen yaitu
departemen Industrial Design dan Product Planning. Departemen Industrial
Design bertugas untuk menciptakan model-model baru, sedangkan
departemen Product Planning bertugas untuk mempersiapkan PSI (Product
Sales Inventory) yang berisi jenis dan jumlah pesanan yang dibutuhkan serta
jumlah produk yang dipesan.
8. Quality Assurance, bertugas untuk memastikan produk yang dihasilkan oleh
divisi Manufacturing telah sesuai dengan kualitas standar produk yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
9. EPPO dan OSH, bertugas khusus untuk lingkungan (sampah dan polusi),
penanggulangan lingkunagn kerja, kecelakaan pegawai dan keselamatan kerja.
2.3.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit
Struktur organisasi Refrigerator Business Unit pada perusahaan elektronik
adalah functional structure yang dapat dilihat pada Gambar 2.2. Bagian dari
struktur organisasi perusahaan dengan deskripsi tugas adalah sebagai berikut:
1. COO
COO merupakan pimpinan tertinggi dalam yang bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan operasional pabrik (internal) dan untuk kegiatan eksternal
(pasar internasional).
Adapun tugas COO adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta
menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung.
b. Melaksanakan kontrak-kontrak atau kegiatan yang berhubungan dengan
pihak luar (internasional).
2. Business Unit Manager
Business Unit manager bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung
dipabrik (internal) dan melaporkannya kepada COO.
Adapun tugas Business Unit manager adalah sebagai berikut :
a. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap manager/kepala
bagian.
b. Mengendalikan kegiatan operasional pabrik secara internasional dan
hubungannya terhadap pasar domestik.
3. Finance
Adapun tugas Seksi Finance adalah melakukan pengelolaan keuangan
departemen yaitu dengan mendata kas masuk dan kas keluar departemen.
4. Purchasing
Purchasing bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan kulitas dari
bahan baku tersebut serta atas kegiatan penjualan dari produk.
5. Material Control
Adapun tugas Material Control adalah sebagai berikut :
a. Melakukukan pengawasan, penyimpanan dan pengeluaran part
berdasarkan kode tanggal dari pabrikan / tanggal packing yang bisa
digunakan sebagai referensi.
b. Menyusun parts/komponen berdasarkan sistem FIFO
c. Melakukan perhitungan stock opname yaitu sisa dari material yang masuk
dengan yang digunakan oleh bagian produksi disetiap akhir bulan
d. Melakukan identifikasi parts, apakah parts/komponen sudah berstatus
disposal (parts/komponen sudah tidak digunakan lagi)
COO
BU Manager
Purchasing Cost Down Project
Quality Control Production Engineering Production
Engineering PPCFinance
Material Control Warehouse Cost Control OQC PQA IQC Injection Vacuum
Forming PCM Urethane Door
Urethane Cabinet
Docking & Door Assy
Cooling Unit & Final Line B / Cell Product
Engineering Mold & Die Fact Engineering Maintenance Productivity
Project
PPC & Personal Factory
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Refrigerator Business Unit
6. Warehouse
Adapun tugas Warehouse adalah mengendalikan produk akhir yang masuk ke
gudang dan melakukan kegiatan shipping baik untuk pasar domestik maupun
pasar internasional.
7. Cost Down Project
Adapun tugas cost down project adalah melakukan kegiatan cost down (value
engineering) yaitu berupa penggantian material ataupun konstruksi parts.
8. Cost Control
Adapun tugas cost control adalah melakukan kegiatan pengendalian biaya
yaitu dapat berupa penggantian rute pembelian ataupun mengganti supplier
berdasarkan performansi supplier dan kualitas part/komponen yang dihasilkan
oleh supplier.
9. Outgoing Quality Control (OQC)
Adapun tugas OQC adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa kulitas produk dari hasil produksi
b. Memeriksa kelengkapan aksesoris dari produk
10. Production Quality Engineering (PQE)
Adapun tugas PQE adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi fasilitas dan prosedur produksi
b. Mendata dan menganalisis masalah yang terjadi dilantai produksi
c. Mengendalikan kualitas proses dan produk
d. Membuat aliran proses produksi untuk masing-masing model
e. Membuat serial number dan Warranty untuk masing-masing model
f. Mengkoordinir analisis masalah pada lini produksi
11. Incoming Quality Control (IQC)
Adapun tugas IQC adalah melakukan inspeksi terhadap part/komponen yang
masuk sebelum dibawa ke bagian material control.
12. Production
Production memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung
secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
13. Injection
Adapun tugas injection adalah untuk membuat komponen kulkas seperti
crisper dan utility dengan bahan baku biji plastik.
14. Vacuum Forming
Adapun tugas vacuum forming adalah untuk memproduksi inner liner dan
inner door dengan menggunakan mesin vacuum.
15. PCM
Adapun tugas PCM adalah membuat kabinet (badan) kulkas.
16. Urethane Door
Adapun tugas urethane door adalah mengisi rakitan door dengan isosianat
propylene dengan proses injection.
17. Urethane Cabinet
Adapun tugas urethane cabinet adalah mengisi rakitan cabinet dengan
isosianat propylene dengan proses injection.
18. Docking & Door Assembly
Adapun tugas docking & door assembly adalah merakit komponen dalam
kulkas serta merakit door dengan cabinet.
19. Cooling Unit & Final
Adapun tugas cooling unit & final adalah merakit komponen pendingin pada
kulkas serta proses finishing seperti mengisi asesoris dan packing.
20. Line B / Cell
Adapun tugas cell adalah mengerjakan proses docking, door assembly, cooling
unit, dan final pada kulkas dua pintu.
21. Engineering
Adapun tugas engineering adalah membantu dalam proses kegiatan produksi
jika terjadi kerusakan pada mesin, mold, die, dan produk yang dihasilkan oleh
kesalahan mesin.
22. Production Engineering (PE)
Adapun tugas Production Engineering adalah sebagai berikut:
a. Mendukung fasilitas untuk lini produksi seperti jig dan peralatan
b. Pembelian Instrumen Baru
c. Melakukan perawatan mesin dan peralatan untuk para teknisi
23. PPC dan Personel Factory
Adapun tugas PPC dan personel factory adalah sebagai berikut :
a. Membuat rencana produksi untuk masing-masing model produk
b. Mengelola sumber daya manusia yang bekerja mencakup kepangkatan,
rotasi karyawan, perekrutan, penilian kerja, absensi, mobilisasi karyawan,
pemberhentian masa kontrak, dan sebagainya yang berhubungan langsung
dengan karyawan.
2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan
2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja
Karyawan yang bekerja pada perusahaan elektronik ini terbagi 3 (tiga),
yaitu :
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah mereka yang namanya terdaftar di perusahaan dan
dianggap sebagai pegawai tetap dan tidak terikat jangka waktu dalam
melaksanakan pekerjaan.
Karyawan ini masih dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Karyawan direct
Karyawan direct adalah karyawan yang langsung bekerja di lantai
produksi.
b. Karyawan indirect
Karyawan indirect adalah karyawan yang bekerja di office (bagian
administrasi).
2. Karyawan Kontrak / Karyawan Waktu Tertentu (KWT)
Karyawan ini dikontrak oleh perusahaan maksimal tiga kali kontrak, dengan
ketentuan dua kali kontrak di awal, kemudian “dirumahkan”. Setelah itu
dikontrak kembali sebanyak satu kali.
3. Magang
Magang ini kebanyakan berasal dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan
dari beberapa universitas. Magang dipekerjakan selama 2 (dua) bulan hingga 3
(tiga) bulan.
Jumlah tenaga kerja di Refrigerator Business Unit yaitu untuk karyawan
tetap sebanyak 186 orang, karyawan kontrakan sebanyak 227 orang dan 10 orang
magang sehingga total tenaga kerja sebanyak 423 orang. Rincian jumlah tenaga
kerja pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Refrigerator Business Unit
No Keterangan Non Shift Shift I Shift III Total
1 PCM 2 30 30 62 2 Urethane Door 4 9 9 22 3 Urethane Cabinet 2 18 18 38 4 Door Assembly 6 14 14 34 5 Docking 9 9 18 6 Cooling Unit 23 23 46 7 Final Assembly 2 24 24 50 8 Running Test 0 9 Cell 38 38 10 Repair 2 2 11 Vacuum Forming M/C 1 5 5 11 12 Injection 2 6 5 13 13 Vacuum Forming Assy 13 16 16 45 14 Injection Assy 2 5 7 15 Purchasing 1 1 16 PWK 2 2 17 Production Engineering 2 2 2 6 18 Engineering 2 2 19 Quality Control 3 2 2 7 20 Ware House 5 4 5 14 21 Leader 5 5
Jumlah 423 Sumber : Bagian Personalia Refrigerator Business Unit
2.4.2. Jam Kerja Perusahaan
Data jam kerja untuk pekerja setiap hari dapat dilihat pada Tabel 2.2..
Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Karyawan
Hari Jam Kerja Keterangan
Senin – Kamis (Shift I)
07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 12.00 WIB Bekerja 12.00 – 12.45 WIB Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja
Jumat (Shift I)
07.05 – 09.30 WIB Bekerja 09.30 – 09.35 WIB Istirahat 09.35 – 11.45 WIB Bekerja 11.45 – 12.45 WIB Sholat +Makan Siang 12.45 – 14.30 WIB Bekerja 14.30 – 14.35 WIB Istirahat 14.35 – 15.40 WIB Bekerja
Senin – Jumat (Shift III)
23.15 – 02.15 WIB Bekerja 02.15 – 03.00 WIB Istirahat 03.00 – 04.45 WIB Bekerja 04.45 – 05.00 WIB Makan Siang 05.00 – 07.00 WIB Bekerja
Sumber : Data Perusahaan
2.5. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada Refrigerator Business Unit diatur berdasarkan
status karyawan, yakni karyawan tetap dan karyawan kontrak. Dimana pemberian
upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi
kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pemberian upah
diberikan setiap akhir bulan yang biasanya jatuh pada tanggal 28 setiap bulannya.
Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Adapun
rincian upah yang diberikan, yaitu:
1. Untuk karyawan tetap, terdiri atas:
a. Upah pokok
b. Insentif
c. Tunjangan
Adapun jenis tunjangan yang diberikan pihak perusahaan berupa:
a) Tunjangan Perumahan
b) Tunjangan Keluarga
c) Tunjangan Keahlian (Skill)
d) Tunjangan Bahasa
e) Tunjangan Jabatan
f) Tunjangan Produktivitas
g) Tunjangan Hari Raya
2. Untuk karyawan kontrakan mendapat upah berdasarkan Upah Minimum
Sektoral yang telah ditetapkan pemerintah dan Tunjangan Hari Raya (THR).
Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur (overtime) akan
mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur (TUL).
Usaha-usaha lain yang dilakukan Refrigerator Business Unit untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan yaitu sebagai berikut :
a. Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
b. Memberikan Hak cuti
c. Memberikan Asuransi (hanya untuk karyawan tetap)
d. Memberikan Pengobatan
e. Memberikan Ongkos Transportasi
f. Memberikan Makan pada Jam kerja
g. Memberikan Perlengkapan Kerja (pakaian kerja, sepatu, dan APD)
2.6. Proses Produksi
Flow process pembuatan kulkas dapat dilihat pada Gambar 2.3.
1. Vacuum Forming
Proses vacuum forming terdiri dari dua proses yaitu pembuatan inner liner dan
inner door. Inner liner merupakan proses pembuatan inner untuk kabinet kulkas
sedangkan inner door merupakan proses pembuatan inner untuk pintu kulkas.
Mesin yang digunakan untuk proses ini adalah mesin vacuum. Pembuatan inner
liner dan inner door memiliki proses yang sama yaitu:
a. Preparation
Proses preparation yaitu proses persiapan sheet. Sheet yang digunakan untuk
pembuatan inner liner adalah APS sedangkan inner door yaitu PP.
b. Heating
Proses pemanasan pada sheet yang dilakukan bertujuan untuk mempermudah
proses pencetakkan inner. Sheet diberi pemanasan hingga pada suhu 350oC.
c. Blowing
Blowing yaitu proses pemberian udara pada sheet yang sehingga memudahkan
untuk proses pencetakan.
d. Vacuuming
Proses ini merupakan proses pencetakan inner dengan menggunakan jig sesuai
dengan model kulkas yang diinginkan.
Vacuum Forming Liner Assembly
PCM
Urethane Cabinet
Docking Cell Line
Injection
Assembly Door
Urethane Door
Door Assembly
Cooling Unit
Finishing
InjectionAssembly
Finishing
Packing
Gudang Produk
Gambar 2.3. Flow Process Pembuatan Kulkas
2. Pre Cuting Material (PCM)
PCM adalah proses pembuatan kabinet kulkas. Proses PCM menggunakan
proses produksi lot yaitu memproduksi satu atau lebih produk dalam ukuran atau
jumlah tertentu. Proses pada PCM meliputi.
a. Pembentukan plat
Proses awal dilakukan dengan memotong sisi-sisi plat. Selanjutnya proses
melubangi bagian plat dan pembengkokan plat.
b. Pemasangan mullion
Mullion dipasang disekitar plat. Setelah itu mullion ditempel dengan
menggunakan foam pada bagian plat.
c. Pembentukan kabinet
Plat yang telah dipasang mullion kemudian plat dibentuk sehingga menjadi
kabinet dengan menggunakan mesin unloader sheet unit.
d. Pemasangan part pada kabinet
Kabinet yang telah terbentuk kemudian dipasang Gusset H Top, Reinforce,
dan Reinforce discrup pada kabinet, selanjutnya pengisian inner liner pada
kabinet. Setelah inner liner diisi kemudian pemasangan bottom, bottom
discrup pada kabinet, pemasangan panel bottom kemudian disecrew, dan
pemasangan panel back kemudaian discrup. Sebelum panel back dipasang
terlebih dahulu dipasang barcode dan cover hole urethane.
3. Urethane Cabinet
Urethane Cabinet adalah proses pengisian (injection) pada body kulkas
dengan isosianat pospolion.
4. Docking
Setelah diisi urethane, kabinet kemudian discrup pada bagian inner,
pemasangan door switch, lampu, box control, dan pemasangan 4 unit Botton S
Net.
5. Door
Plat untuk pembuatan pintu kulkas diperoleh langsung dari supplier. Plat
kemudian dilubangi, bending siku pada ujung plat, dan bending round dengan
Sebelum diisi urethane, dipasang cap door top dan cap door bottom pada plat.
6. Urethane Door
Proses ini dilakukan sama dengan proses Urethane Cabinet, hanya saja proses
ini dilakukan pada door (pintu).
7. Door Assembly
Door kemudian dipasang Seal Sush, Gasket dan memasangkan 34 scrup pada
sisi door. Kemudian menggabungkan door dan kabinet (hasil dari docking)
dengan menggunakan hinge top lalu discrup.
8. Cooling Unit
Proses Colling unit merupakan proses inti dari pembuatan kulkas. Awalnya
parakitan Gromet (4), motor protector, dan PGC Relay pada Compresor.
Kemudian Compresor dipasangkan pada bagian belakan bawah kulkas,
Bending pipa, merakit hexagonal (2), rakit discharge lalu mengelas semua
sambungan yang ada. Selelah dilas, kemudian dipasang couples yaitu tempat
untuk memasukan gas lalu dihubungkan ke vacuum pump yang berfungsi
untuk menghisap gas yang ada pada compressor selama 15 menit. Setelah
tidak ada gas pada Compresson, diisi gas freon (refrigant) sebanyak 87 gram
untuk model 171 kemudian memotong pipa dan couples dengan menggunakan
mesin ultrasonic welding. Pemasangan AC Cord pada Compressor,
menggabungkan kabel pada Insulock untuk mencegah terkena air, memasang
cover protector ke compressor dan dikunci dengan clamp cover, menscrup AC
cord ke bagian kiri bawah kulkas dan tube wire joint. Setelah pemasangan
semua part kemudian ke proses Running Test. Running Test meliputi:
a. Insulation and Witstanding Test
Insulation test dilakukan dengan menggunakan infrared refrigant gas leak
detector. Tes ini berfungsi untuk mengecek apakah terjadi kebocoran pada
evaporator dan pipa. Gas yang digunakan adalah R134a untuk produk
domestik dan R600a untuk produk jepang.
Witstanding test dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Tes yang
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat arus atau tidak. Tidak
terdapatnya arus biasanya disebabkan karena ada kesalahan pemasangan
komponen (misalnya kabel).
b. Inspection Process
Proses yang dilakukan sama dengan Insulation and Witstanding Test
perbedaannya karena adanya penggunaan listrik. Pengecekan kebocoran
yang dilakukan dengan penambahan energi listrik dan terdapat tekanan.
c. Jika tidak terdapat kebocoran, kulkas kemudian didiamkan selama 45
menit untuk mengetahui suhu pada kulkas, Suhu standar kulkas maksimal
adalah 15oC dan standar suhu frezer minimal -8oC. Selanjutnya diperiksa
dipros, yaitu proses ptomatis jika dianggap suhu sudah dianggap cukup.
Jika pada saat pengecekan terdapat kesalahan pada kulkas, maka produk
langsung dikembalikan kembali pada bagian sebelumnya. Jika sesuai, maka diisi
utility, crisper, dan asesoris kulkas lainnya.
2.7. Mesin Produksi
Mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi pada
pemnuatan kulkas dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Mesin Produksi
No Nama Mesin Model Electrical Consumpsion (KWh)
Jumlah (Unit) Fungsi
1 Injection 26T Neomat 288X 10.00 1 Untuk membuat Cover Hinge Top 2 Injection 45T Neomat 45 10.00 1 Untuk membuat Handle Crisper 3 Injection 75T Neomat 75AX 12.00 1 Untuk membuat Reinforce Force 4 Injection 190T 190MJ-15 15.00 2 Untuk membuat Crisper 5 Injection 450T 450MG-60 20.00 1 Untuk membuat Utility 6 Injection 650T 850MG-160 30.00 1 7 Injection 150T Neomat 150AX 12.00 1 Untuk membuat Dial Thermo 8 Vacuum Forming FLT 653fx 179.20 1 Untuk membuat Inner Liner 9 Vacuum Forming FLT 6971EX 179.20 1 10 Vacuum Forming FLTP 20EX 179.20 1 Untuk membuat Inner Door 11 Press M/C LDO-160 15.00 3 Untuk memotong inner yang berlebih 12 Unloader Sheet Unit - 150.00 1 Untuk pembentukan kabinet