Chapter II(8)

18
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita 2.1.1 Organ Genitalia Eksterna Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri dari : a. Mons veneris : disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga b. Labia mayora : merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan ini terdiri dari : - Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris - Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung kelenjar sebasea (lemak) c. Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia minora ini mengelilingi orifisium vagina d. Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki Universitas Sumatera Utara

description

Chapter aja

Transcript of Chapter II(8)

  • BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita

    2.1.1 Organ Genitalia Eksterna

    Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri dari :

    a. Mons veneris : disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol

    di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat.

    Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga

    b. Labia mayora : merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong.

    Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan ini

    terdiri dari :

    - Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada

    mons veneris

    - Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung kelenjar

    sebasea (lemak)

    c. Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut.

    Dibagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk prepusium klitoris dan

    di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia minora ini

    mengelilingi orifisium vagina

    d. Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil,

    mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat

    sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki

    Universitas Sumatera Utara

  • e. Vestibu

    bibir ke

    minora

    Barthol

    f. Kelenja

    dapat m

    g. Hymen

    bersifat

    dari len

    G

    2.1.2 Or

    a. Liang

    vulva

    Dibag

    ulum : meru

    ecil, bagian

    . Pada vest

    lini dan dua

    ar Bartholin

    mengeluarka

    n (selaput d

    t rapuh dan

    ndir yang di

    Gambar 2.1

    kehamilan,m

    gan Genita

    Menurut

    g senggama

    a dengan r

    gian ujung a

    upakan alat

    n atas klito

    tibulum terd

    a lubang salu

    ni : kelenjar

    an lendir, pe

    dara) : mer

    mudah robe

    keluarkan u

    organ genit

    melahirkan &

    alia Inerna

    Mochtar (1

    a (vagina) :

    rahim, terle

    atasnya terl

    t reproduksi

    oris, dan ba

    dapat muar

    luran kelenj

    r yang pent

    engleluaran

    rupakan jar

    ek, hymen i

    uterus dan d

    talia ekstern

    & bayi, Simk

    998) organ

    adalah lian

    etak di ant

    letak mulut

    i bagian lua

    agian belaka

    ra uethra, d

    ar Skene

    ting didaera

    n lendir men

    ringan yang

    ini berluban

    darah saat m

    na wanita (D

    kin dkk, 2007

    genitalia in

    ng atau sal

    tara saluran

    rahim. Uku

    ar yang dib

    ang pertem

    dua lubang

    ah vulva dan

    ningkat saat

    g menutupi

    ng sehingga

    menstruasi.

    Dikutip dari

    7)

    nterna terdir

    uran yang m

    n kemih da

    uran panjan

    batasi oleh k

    muan kedua

    saluran kel

    n vagina, k

    hubungan s

    i lubang va

    a menjadi sa

    panduan le

    ri dari :

    menghubun

    dan liang d

    ng dinding d

    kedua

    labia

    lenjar

    karena

    seks

    agina,

    aluran

    ngkap

    ngkan

    dubur.

    depan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat,

    disebut rugae, sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras di sebut

    kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari dari lapisan mukosa, lapisan

    otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk

    ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior,

    dan forniks posterior, arteria hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus

    interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk

    mengalirkan darah haid dan secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama

    dan jalan lahir pada waktu bersalin

    b. Rahim (uterus) : adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya

    ditutupi oleh peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa

    rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul

    kecil di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola

    lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian

    besar yaitu, badan rahim (korpkus uteri) berbentuk segitiga, leher rahim

    (serviks uteri) berbentuk silinder, dan rongga rahim (kavum uteri). Bagian

    rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan

    bagian proksimal rahim. Besar rahim berbed-beda, bergntung pada usia dan

    pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam

    kampong. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm,

    multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada

    nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Letak rahim dalam keadaan

    fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi

    (tengah ke depan), retrofleksi (tengah ke belakang), anteversi (terdorong ke

    Universitas Sumatera Utara

  • depan), retroversi (terdorong ke belakang). Suplai darah rahim dialiri oleh

    arteri uterine yang berasal dari arteri iliaka interna (arteri hipogastrika) dan

    arteri ovarika. Fungsi utama rahim adalah setip bulan berfungsi dalam siklus

    haid, tempat janin tumbuh kembang, dan berkontraksi terutama sewaktu

    beralin dan sesudah bersalin.

    c. Saluran telur (tuba falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim

    kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter -8 mm. Bagian luarnya

    diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum

    latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang befungsi

    untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Saluran telur terdiri dari empat

    bagian yaitu, pars interstisialis (intramuralis), pars isimika (bagian tengah

    saluran telur yang sempit), pars ampularis (tempat pembuahan/konsepsi

    terjadi), dan infundibulum (merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga

    perut). Fungi saluran telur adalah sebagai saluran telur, menangkap dan

    membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, dan tempat terjadinya

    pembuahan (konsepsi/fertilisasi).

    d. Indung telur (ovarium) : terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan

    dan di kiri rahim, dilapisi mesovarium dan tergntung di belakang ligalatum.

    Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran

    2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh

    mesovarium, liga ovarika, dan liga infundibulopelvikum. Menurut

    strukturnya ovarium terdiri kulit (korteks) atau zona parenkimatosa yang

    terdiri dari tunika albuginea (epitel berbentuk kubik), jaringan ikat di sela-

    sela jaringan lain, stroma (folikel primordial, dan folikel de Graaf), dan sel-

    Universitas Sumatera Utara

  • sel W

    pemb

    diperk

    tiap-t

    kelua

    meng

    dan e

    Gambar 2

    2.1.2 Pa

    P

    reproduks

    setinggi an

    sehingga

    (cauda) da

    Ukuran pa

    perkemban

    Warthard. In

    buluh darah

    kirakan terd

    tiap bulan s

    ar pecah dan

    ghasilkan se

    estrogen), da

    2.1.2 organ g

    ayudara

    Payudara w

    i tambahan

    ntara costa

    tetap stabi

    ari jaringan

    ayudara ber

    ngan dan u

    nti (medula

    h, serabut

    dapat sekita

    atu folikel

    n muncul k

    el telur (ovu

    an ikut serta

    genitalia ekst

    wanita yang

    , setiap pay

    kedua dan k

    l, berbentu

    yang melu

    rbeda untuk

    unur. Tidak

    a) atau zona

    saraf, dan

    ar 100 ribu

    atau kadang

    ke permukaa

    um), mengh

    a mengtur h

    terna wanita

    Budiyono,

    g di sebut j

    yudara terlet

    keenam. Di

    uk tonjolan

    uas ke ketiak

    k setiap ind

    jarang sala

    a vaskulosa

    n beberapa

    folikel prim

    g-kadang d

    an korteks.

    hasilkan ho

    haid.

    a (Dikutip dar

    2011)

    juga gland

    tak pada set

    itopang oleh

    setengah b

    k atau axilla

    dividu, juga

    ah satu payu

    a, terdiri da

    otot polo

    mer. Pada ku

    dua folikel a

    Fungsi ind

    ormon-horm

    ri Anatomi T

    ula mamma

    tiap sisi ster

    h ligamentu

    bola dan m

    a (di sebut

    a bergantun

    udara ukura

    ari stroma

    os. Pada w

    kurun reprod

    akan matan

    dung telur a

    mon (proges

    Tubuh Manu

    aria adalah

    rnum dan m

    um suspenso

    mempunyai

    cauda axill

    ng pada sta

    annya agak

    berisi

    wanita

    duksi,

    g,lalu

    adalah

    steron

    usia,

    h alat

    meluas

    orium

    ekor

    laris).

    adium

    lebih

    Universitas Sumatera Utara

  • besar dari payudara yag lain, struktur makroskopik payudara terdiri atas bagian-

    bagian yatu, cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla,

    areola adalah daerah lingkaran yang terdiri atas kulit longgar dan mengalami

    hiperpigmentasi, papilla mamae terletak di pusat areola mamae setinggi costa ke

    4, bagian ini merupakan tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas

    jaringan erektil berpigmen dan sangat peka, papilla ini berlubang-lubang yang

    merupakan muara dari duktus laktiferus. Ampulla adalah bagian dari duktus

    laktiferus yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu, ampulla

    terletak di bawah areola. Berdasarka struktur mikroskopik, payudara terdiri dari

    dari alveoli, yaitu mengandung sel-sel yang mengekskresi air susu, tubulus

    laktiferus adalah saluran kecil yang berhubugan dengan alveoli, dan duktus

    laktiferus adalah saluran yang merupakan muara beberapa tubulus latiferus. Suplai

    darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, eksterna, dan arteri

    intrcostalis superior, drainase vena melalui pembuluh darah yang akan masuk ke

    dalam vena mammaria interna dan vena aksilaris (Ummi dkk, 2011). Sedangkan

    Syaifuddin (1997) juga mengatakan bahwa payudara adalah pelengkap organ

    reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia

    superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai

    iga ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh aerola

    mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgomeri

    yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas, putting mempunyai

    lubang + 15-20 buat tempat saluran kelenjar susu. Struktur mamae terdiri dari

    bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang

    saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke

    Universitas Sumatera Utara

  • dalam duk

    dalam rua

    besar. Pad

    masa rema

    mulai me

    pengaruh

    kelamaan

    pembesara

    berfungsi

    ktus laktife

    ang interlob

    da perempu

    aja atau pub

    enstruasi pe

    hormon es

    buah dada

    an yang tet

    dan jaringa

    Gamyang yang mioepmioep1980)

    rus (saluran

    bular jaring

    uan perubah

    bertas terdap

    ertama terj

    strogen dan

    a berkemba

    ap. Pada m

    an buah dada

    bar 2.1.3 A menunjukkmenggamb

    pitel yang mpitel yang m).

    n air susu)

    gan kelenjar

    han dan per

    pat penamb

    adi sedikit

    n progester

    ang penuh d

    masa menop

    a mengkeru

    A. Morfolokan lemak dbarkan sistmengelilingmengeliling

    ). Saluran l

    r bergantun

    rkembangan

    bahan jaring

    t pembesar

    ron yang d

    dan penimb

    pause lama-

    ut.

    ogi payudardan sistem dtem duktusgi duktus (Dgi duktus (D

    imfe sebag

    g membent

    n buah dad

    gan kelenjar

    ran buah d

    di hasilkan

    bunan lema

    kelamaan o

    a desawa dduktus. B. Ss dan sel Dikutip darDikutip dar

    gai fleksus

    tuk saluran

    da terjadi se

    r. Seorang w

    dada diseba

    ovarium, l

    ak menimb

    ovarium ber

    dengan potoSkema sededuktus dan

    ri Lawrenceri Lawrence

    halus

    lebih

    etelah

    wanita

    abkan

    lama-

    ulkan

    rhenti

    ongan rhana n sel e RA, e RA,

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.1.3 Panggul (pelvis)

    Panggul merupakan salah satu jalan lahir yang memiliki fungsi yang lebih

    dominan daripada jalan lahir (Ummi dkk, 2011). Sedangkan Sulistyawati (2011)

    panggul terdiri atas 3 bagian yaitu, (1) tulang koksa, yaitu terdiri atas tiga tulang

    yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, ischium, dan pubis.

    (2) tulang sacrum, yaitu berjumlah satu buah. (3) tulang koksigis, yaitu berjumlah

    satu buah. Tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain melalui

    artikulasio. Pada bagian depan artikulasio yang terletak di antara kedua os. Pubis,

    yang disebut simfisis. Pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio

    sakrokoksigea. Di luar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami

    sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran

    yang cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak ke belakang

    sampai sejauh 2,5 cm pada proses persalinan.

    2.2 Konsep Kehamilan

    2.2.1 Defenisi Kehamilan

    Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan

    peradaban manusia, kehamilan baru bias terjadi bias terjadi jika seseorang wanita

    sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani dkk,

    2011). Sedangkan Sulistyawati (2011) juga mengatakan bahwa kehamilan

    merupakan bertemunya sperma dengan ovum yang tejadi penyatuan sperma

    dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma

    hingga menjadi buah kehamilan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2.2 Diagnosis Kehamilan

    Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

    penilaian terhadapat beberapa tanda dan gejala hamil. Manuaba (1998) membagi

    tanda-tanda dan gejala hamil menjadi tiga bagian, yaitu :

    1. Tanda-tanda dugaan hamil : Amenorea (terlambat datang bulan), mual

    (nausea), muntah (emesis), ngidam, Sinkope (pingsan), payudara tegang,

    sering miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, epulis, dan varices (penampakan

    pembuluh darah)

    2. Tanda tidak pasti kehamilan : dapat ditentukan dengan jalan rahim membesar

    sesuai dengan tuanya hamil, pada pemeriksaan dalam di jumpai (tanda

    Hegar,Chadwicks, Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, teraba ballottement),

    dan pemerksaan tes biologis kehamilan positif (sebagian kemungkinan positif

    baru)

    3. Tanda pasti hamil : dapat ditentukan dengan jalan gerakan janin dalam rahim

    (terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin), dan denyut

    jantung janin (didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat

    Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, dan pemeriksaan dengan alat canggih

    yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin).

    2.2.3 Diagnosis Banding Kehamilan

    Menurut Manuba (1998) pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu

    kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :

    1. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria

    - Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih

    dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Tumor kandungan atau mioma uteri

    - Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda kehamilan

    - Bentuk pembesaran tidak merata

    - Perdarahan banyak saat menstruasi

    3. Kista ovarium

    - Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil

    - Datang bulan terus berlangsung

    - Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan

    - Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif

    4. Hematometra

    - Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil

    - Perut terasa sakit setiap bulan

    - Terjadi tumpukan darah dalam rahim

    - Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif

    - Sebab hymen in perforate

    5. Kandung kemih yang penuh

    - Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan

    menghilang.

    2.3 Konsep Perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester

    pertama

    2.3.1 Perubahan sistem reproduksi

    1. Uterus : Setelah konsepsi, uters berkembang untuk memberikan lingkungan

    yang nutritif dan protektif tempat janin akan berkembang dan tumbuh. Selama

    beberapa bulan pertama kehamilan, dinding uterus menjadi jauh lebih tebal

    Universitas Sumatera Utara

  • dan lebih lunak, tumbuh dari 1 cm hingga 2,5 cm dalam 4 bulan. Aktivitas

    uterus dapat diukur sejak usia gestasi 7 minggu saat kontraksi Braxton Hicks

    dapat terjadi setiap 20-30 menit, dan dapat mencapai tekanan hingga 10

    mmHg. Selama beberapa minggu pertama, uterus berbentuk seperti buah pir,

    pada usia gestasi 10 minggu, uterus berukuran kira-kira sebesar buah jeruk.

    Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus berukuran kira-kira seperti buah jerik

    besar (Fraser & Cooper, 2009)

    2. Serviks : Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena

    hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot,

    maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada

    serviks ini banyak mengandung kolagen. Selama minggu-minggu awal

    kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema.

    Akibatnya uterus, serviks dan itmus melunak secara progresif dan serviks

    menjadi kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan hamil) (Kusmiyati

    dkk, 2009)

    Vagina : Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang

    hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah

    merah muda), warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi

    akibat kerja hormone progesteron. Thrus merupakan infeksi yang disebabkan

    oleh pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebihan. Kehamilan

    dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi dalam sirkulasi darah

    merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida dan peningkatan

    pertumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi lokal, timbulnya bercak merah

    yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan priritis hebat

    Universitas Sumatera Utara

  • (Rukiyah dkk, 2011). Pada awal kehamilan ibu hamil sering mengalami

    keputihan, hal ini terjadi karena serviks terangsang oleh hormon sehingga

    menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir. Bila berbau, warna

    berubah, segera periksa. (Salmah, 2006).

    3. Ovarium : Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat

    perkembangan dari korpus luteum (Hani dkk, 2011). Pada permulaan

    kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya

    plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas

    berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk

    (Rukiyah dkk, 2011).

    2.3.2 Perubahan Sistem Kardiovaskular

    1. Jantung : Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap

    menit meningkat antara 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia

    kehamilan 6 minggu. Peningkatan curah jantung selama masa kehamilan

    kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.

    Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut jantung, dan laju

    pernapasan menjadi lebih tinggi dibandingka dengan wanita yang tidak sedang

    hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam

    jantung terdengar murmur jantung dan ketidakteraturan irama jantung. Semua

    perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa kehamilan, tetapi

    beberapa kelainan irama jantung mungkin akan menemukan pengobatan

    khusus (Sulistyawati, 2011).

    2. Volume dan Komposisi Darah : Selama masa kehamilan terjadi percepatan

    produksi SDM (normal : 4-5,5 juta/mm3). Persentasi kenaikan bergantung

    Universitas Sumatera Utara

  • dengan jumlah zat besi yang tersedia. Massa SDM meningkat 30-33% pada

    kehamilan aterm, jika ibu mengkonsumsi suplemen besi. Apabila tidak

    mengkonsumsi suplemen zat besi, SDM hanya meningkat 17% pada beberapa

    wanita (Hani dkk, 2011).

    2.3.3 Perubahan Sistem Pencernaan

    Fungsi saluran pencernaan selama hamil menunjukkan gambaran yang

    sangat menarik. Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek

    (nausea). Hal ini akibat hormon estrogen yang meningkat, nausea (mual) atau

    muntah yang terjadi pada awal bulan kehamilan sering di jumpai. Penyebabnya

    yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkian besar keadaan ini merupaan reaksi

    terhadap peningkatan kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung melebihi

    14 minggu atau bila berat (hiperemesis) maka morning sickness ini dianggap

    sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan yang lebih serius lagi. Pada

    bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi dan membengkak. Ibu hamil

    mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva). Perasaan ini diduga akibat wanita

    secara tidak sadar jarang menelan saat hamil (Rukiyah dkk,2011).

    Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang biasanya muncul pada

    trimester pertama dan biasanya terjadi pada pagi hari. Mual dan muntah sering

    muncul bila mencium bau tertentu, misalnya : bau makanan, bau wewangian, dan

    sebagainya. Cara mengatasinya adalah makan dalam jumlah sedikit tapi sering,

    hindari makanan yang berbumbu, tidak merokok, bangun pagi makan biskuit

    (Salmah, 2006).

    Pada bagian lambung terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara

    lain peristaltik di lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi

    Universitas Sumatera Utara

  • lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh

    dari peningkatan hormone HCG juga dapat menyebabkan mual dan muntah (Hani

    dkk, 2011).

    2.3.4 Perubahan Sistem Perkemihan

    Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada ginjal dan ureter.

    Ginjal mengalami penambahan berat dan panjang sebesar 1 cm. Dibawah

    pengaruh progesteron, kaliks dan pelvis renal mengalami dilatasi. Ureter juga

    menagalami dilatasi dan memanjang, serta membentuk kurva dengan berbagai

    ukuran. Lumen pada sepertiga distal ureter berkurang ukurannya karena

    hyperplasia, sehingga meningkatkan dilatasi kompensasi pada dua pertiga ureter

    bagian atas. Ureter kanan biasanya lebih dilatasi daripada ureter kiri akibat adanya

    dekstrorotasi telentang atau tegak dapat menyebabkan obstruksi ureter akibat

    pembesaran uterus yang mengompresi kedua ureter pada lingkar pelvik. Semua

    faktor ini dapat menyebabkan stasis urin dan peningkatan risiko infeksi saluran

    perkemihan pada kehamilan (Steinfeid & Wax, 2001). Pada bulan-bulan pertama

    kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga

    timbul sering buang air kecil (BAK). Disamping buang air kecil (BAK), terdapat

    pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di

    ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai

    69% (Rukiyah dkk, 2011).

    2.3.5 Perubahan Sistem Metabolisme

    Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR

    meningkat hingga 5-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Pada

    Universitas Sumatera Utara

  • kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah

    melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh

    peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum

    terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga (Kusmiyati dkk, 2009).

    2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal

    Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal.

    Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari

    jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.

    Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas

    persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal

    apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi

    biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon

    estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh

    menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada

    pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan

    yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri

    pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan

    ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring

    dengan penambahan umur kehamilan (Kusmiyati dkk, 2009).

    2.3.7 Perubahan Sistem Kulit/Integumen

    Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan

    timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa kehamilan.

    Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub

    dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas

    Universitas Sumatera Utara

  • kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas

    vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidrum,

    atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pada kulit terdapat deposit

    pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan

    pengararuh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini

    adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-

    kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai

    doasmagravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama

    juga di aerola mammae (Kusmiyati dkk, 2009).

    2.3.8 Perubahan Sistem Endrokin

    Menurut Kusmiyati (2009) perubahan system endokrin terbagi atas

    beberapa bagian, yaitu :

    1. Estrogen : Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan

    pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil

    2. Progesteron : Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding

    estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari.

    Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga diuresis.

    Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di

    abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan

    energi baik pada masa hami mauun menyusui

    3. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) : Hormon ini dapat terdeteksi

    beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi

    utamanya adalah mempertahankan korpus luteum

    4. Human placental Lactogen (HPL) : Hormon ini diproduksinya terus naik

    dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya mirip dengan hormon

    pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin

    wanita hamil meningkat

    5. Pituitary Gonadotropin : FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah

    selama kehamilan, karena di hambat oleh estrogen dan progesteron

    plasenta

    6. Prolaktin : Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi

    estrogen.

    7. Growth Hormon (STH) : Produksinya sangat rendah karena mungkin

    ditekan HPL

    8. TSH, ACTH, dan MSH : Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi

    oleh kehamilan

    9. Titoksin : Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4

    meningkat. Tetapi T4 bebas relatif tetap, karena thyroid bindingglobulin

    meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat

    hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularisasi.

    10. Aldosteron, Renin dan Angiotensin : Hormon ini naik, yang menyebabkan

    naiknya volume intravaskuler.

    11. Insulin : Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesteron,

    dan HPL

    12. Parathormon : Hormon ini relatif tidak dipengaruhi oleh kehamilan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.3.9 Perubahan Payudara/Mamae

    Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,

    estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen

    menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel

    pada mamae. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di

    payudara mulai timbul sejak minggu ke-6 gestasi. Perubahan payudara ini adalah

    tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari ringan sampai nyeri

    tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit

    berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat,

    seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.

    Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Strie dapat

    terlihat dibagian luar payudara (Kusmiyati dkk, 2009).

    Universitas Sumatera Utara