Chapter II(8)
-
Upload
afidz-alanshory -
Category
Documents
-
view
253 -
download
0
description
Transcript of Chapter II(8)
-
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita
2.1.1 Organ Genitalia Eksterna
Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri dari :
a. Mons veneris : disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol
di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat.
Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga
b. Labia mayora : merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong.
Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan ini
terdiri dari :
- Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris
- Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung kelenjar
sebasea (lemak)
c. Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut.
Dibagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk prepusium klitoris dan
di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia minora ini
mengelilingi orifisium vagina
d. Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil,
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki
Universitas Sumatera Utara
-
e. Vestibu
bibir ke
minora
Barthol
f. Kelenja
dapat m
g. Hymen
bersifat
dari len
G
2.1.2 Or
a. Liang
vulva
Dibag
ulum : meru
ecil, bagian
. Pada vest
lini dan dua
ar Bartholin
mengeluarka
n (selaput d
t rapuh dan
ndir yang di
Gambar 2.1
kehamilan,m
gan Genita
Menurut
g senggama
a dengan r
gian ujung a
upakan alat
n atas klito
tibulum terd
a lubang salu
ni : kelenjar
an lendir, pe
dara) : mer
mudah robe
keluarkan u
organ genit
melahirkan &
alia Inerna
Mochtar (1
a (vagina) :
rahim, terle
atasnya terl
t reproduksi
oris, dan ba
dapat muar
luran kelenj
r yang pent
engleluaran
rupakan jar
ek, hymen i
uterus dan d
talia ekstern
& bayi, Simk
998) organ
adalah lian
etak di ant
letak mulut
i bagian lua
agian belaka
ra uethra, d
ar Skene
ting didaera
n lendir men
ringan yang
ini berluban
darah saat m
na wanita (D
kin dkk, 2007
genitalia in
ng atau sal
tara saluran
rahim. Uku
ar yang dib
ang pertem
dua lubang
ah vulva dan
ningkat saat
g menutupi
ng sehingga
menstruasi.
Dikutip dari
7)
nterna terdir
uran yang m
n kemih da
uran panjan
batasi oleh k
muan kedua
saluran kel
n vagina, k
hubungan s
i lubang va
a menjadi sa
panduan le
ri dari :
menghubun
dan liang d
ng dinding d
kedua
labia
lenjar
karena
seks
agina,
aluran
ngkap
ngkan
dubur.
depan
Universitas Sumatera Utara
-
8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat,
disebut rugae, sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras di sebut
kolumna rugarum. Dinding vagina terdiri dari dari lapisan mukosa, lapisan
otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk
ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior,
dan forniks posterior, arteria hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus
interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk
mengalirkan darah haid dan secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama
dan jalan lahir pada waktu bersalin
b. Rahim (uterus) : adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya
ditutupi oleh peritoneum sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa
rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul
kecil di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola
lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian
besar yaitu, badan rahim (korpkus uteri) berbentuk segitiga, leher rahim
(serviks uteri) berbentuk silinder, dan rongga rahim (kavum uteri). Bagian
rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan
bagian proksimal rahim. Besar rahim berbed-beda, bergntung pada usia dan
pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam
kampong. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm,
multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada
nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Letak rahim dalam keadaan
fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi
(tengah ke depan), retrofleksi (tengah ke belakang), anteversi (terdorong ke
Universitas Sumatera Utara
-
depan), retroversi (terdorong ke belakang). Suplai darah rahim dialiri oleh
arteri uterine yang berasal dari arteri iliaka interna (arteri hipogastrika) dan
arteri ovarika. Fungsi utama rahim adalah setip bulan berfungsi dalam siklus
haid, tempat janin tumbuh kembang, dan berkontraksi terutama sewaktu
beralin dan sesudah bersalin.
c. Saluran telur (tuba falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim
kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter -8 mm. Bagian luarnya
diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum
latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang befungsi
untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Saluran telur terdiri dari empat
bagian yaitu, pars interstisialis (intramuralis), pars isimika (bagian tengah
saluran telur yang sempit), pars ampularis (tempat pembuahan/konsepsi
terjadi), dan infundibulum (merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga
perut). Fungi saluran telur adalah sebagai saluran telur, menangkap dan
membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, dan tempat terjadinya
pembuahan (konsepsi/fertilisasi).
d. Indung telur (ovarium) : terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan
dan di kiri rahim, dilapisi mesovarium dan tergntung di belakang ligalatum.
Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran
2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh
mesovarium, liga ovarika, dan liga infundibulopelvikum. Menurut
strukturnya ovarium terdiri kulit (korteks) atau zona parenkimatosa yang
terdiri dari tunika albuginea (epitel berbentuk kubik), jaringan ikat di sela-
sela jaringan lain, stroma (folikel primordial, dan folikel de Graaf), dan sel-
Universitas Sumatera Utara
-
sel W
pemb
diperk
tiap-t
kelua
meng
dan e
Gambar 2
2.1.2 Pa
P
reproduks
setinggi an
sehingga
(cauda) da
Ukuran pa
perkemban
Warthard. In
buluh darah
kirakan terd
tiap bulan s
ar pecah dan
ghasilkan se
estrogen), da
2.1.2 organ g
ayudara
Payudara w
i tambahan
ntara costa
tetap stabi
ari jaringan
ayudara ber
ngan dan u
nti (medula
h, serabut
dapat sekita
atu folikel
n muncul k
el telur (ovu
an ikut serta
genitalia ekst
wanita yang
, setiap pay
kedua dan k
l, berbentu
yang melu
rbeda untuk
unur. Tidak
a) atau zona
saraf, dan
ar 100 ribu
atau kadang
ke permukaa
um), mengh
a mengtur h
terna wanita
Budiyono,
g di sebut j
yudara terlet
keenam. Di
uk tonjolan
uas ke ketiak
k setiap ind
jarang sala
a vaskulosa
n beberapa
folikel prim
g-kadang d
an korteks.
hasilkan ho
haid.
a (Dikutip dar
2011)
juga gland
tak pada set
itopang oleh
setengah b
k atau axilla
dividu, juga
ah satu payu
a, terdiri da
otot polo
mer. Pada ku
dua folikel a
Fungsi ind
ormon-horm
ri Anatomi T
ula mamma
tiap sisi ster
h ligamentu
bola dan m
a (di sebut
a bergantun
udara ukura
ari stroma
os. Pada w
kurun reprod
akan matan
dung telur a
mon (proges
Tubuh Manu
aria adalah
rnum dan m
um suspenso
mempunyai
cauda axill
ng pada sta
annya agak
berisi
wanita
duksi,
g,lalu
adalah
steron
usia,
h alat
meluas
orium
ekor
laris).
adium
lebih
Universitas Sumatera Utara
-
besar dari payudara yag lain, struktur makroskopik payudara terdiri atas bagian-
bagian yatu, cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla,
areola adalah daerah lingkaran yang terdiri atas kulit longgar dan mengalami
hiperpigmentasi, papilla mamae terletak di pusat areola mamae setinggi costa ke
4, bagian ini merupakan tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas
jaringan erektil berpigmen dan sangat peka, papilla ini berlubang-lubang yang
merupakan muara dari duktus laktiferus. Ampulla adalah bagian dari duktus
laktiferus yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu, ampulla
terletak di bawah areola. Berdasarka struktur mikroskopik, payudara terdiri dari
dari alveoli, yaitu mengandung sel-sel yang mengekskresi air susu, tubulus
laktiferus adalah saluran kecil yang berhubugan dengan alveoli, dan duktus
laktiferus adalah saluran yang merupakan muara beberapa tubulus latiferus. Suplai
darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, eksterna, dan arteri
intrcostalis superior, drainase vena melalui pembuluh darah yang akan masuk ke
dalam vena mammaria interna dan vena aksilaris (Ummi dkk, 2011). Sedangkan
Syaifuddin (1997) juga mengatakan bahwa payudara adalah pelengkap organ
reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia
superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai
iga ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh aerola
mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgomeri
yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas, putting mempunyai
lubang + 15-20 buat tempat saluran kelenjar susu. Struktur mamae terdiri dari
bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang
saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke
Universitas Sumatera Utara
-
dalam duk
dalam rua
besar. Pad
masa rema
mulai me
pengaruh
kelamaan
pembesara
berfungsi
ktus laktife
ang interlob
da perempu
aja atau pub
enstruasi pe
hormon es
buah dada
an yang tet
dan jaringa
Gamyang yang mioepmioep1980)
rus (saluran
bular jaring
uan perubah
bertas terdap
ertama terj
strogen dan
a berkemba
ap. Pada m
an buah dada
bar 2.1.3 A menunjukkmenggamb
pitel yang mpitel yang m).
n air susu)
gan kelenjar
han dan per
pat penamb
adi sedikit
n progester
ang penuh d
masa menop
a mengkeru
A. Morfolokan lemak dbarkan sistmengelilingmengeliling
). Saluran l
r bergantun
rkembangan
bahan jaring
t pembesar
ron yang d
dan penimb
pause lama-
ut.
ogi payudardan sistem dtem duktusgi duktus (Dgi duktus (D
imfe sebag
g membent
n buah dad
gan kelenjar
ran buah d
di hasilkan
bunan lema
kelamaan o
a desawa dduktus. B. Ss dan sel Dikutip darDikutip dar
gai fleksus
tuk saluran
da terjadi se
r. Seorang w
dada diseba
ovarium, l
ak menimb
ovarium ber
dengan potoSkema sededuktus dan
ri Lawrenceri Lawrence
halus
lebih
etelah
wanita
abkan
lama-
ulkan
rhenti
ongan rhana n sel e RA, e RA,
Universitas Sumatera Utara
-
2.1.3 Panggul (pelvis)
Panggul merupakan salah satu jalan lahir yang memiliki fungsi yang lebih
dominan daripada jalan lahir (Ummi dkk, 2011). Sedangkan Sulistyawati (2011)
panggul terdiri atas 3 bagian yaitu, (1) tulang koksa, yaitu terdiri atas tiga tulang
yang masing-masing berjumlah dua buah, yaitu tulang ilium, ischium, dan pubis.
(2) tulang sacrum, yaitu berjumlah satu buah. (3) tulang koksigis, yaitu berjumlah
satu buah. Tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain melalui
artikulasio. Pada bagian depan artikulasio yang terletak di antara kedua os. Pubis,
yang disebut simfisis. Pada bagian belakang terdapat hubungan atau artikulasio
sakrokoksigea. Di luar kehamilan, artikulasio hanya memungkinkan mengalami
sedikit pergeseran, tetapi pada kehamilan dan persalinan mengalami pergeseran
yang cukup longgar, bahkan pada ujung koksigis dapat bergerak ke belakang
sampai sejauh 2,5 cm pada proses persalinan.
2.2 Konsep Kehamilan
2.2.1 Defenisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
peradaban manusia, kehamilan baru bias terjadi bias terjadi jika seseorang wanita
sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi (Hani dkk,
2011). Sedangkan Sulistyawati (2011) juga mengatakan bahwa kehamilan
merupakan bertemunya sperma dengan ovum yang tejadi penyatuan sperma
dengan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma
hingga menjadi buah kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
-
2.2.2 Diagnosis Kehamilan
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadapat beberapa tanda dan gejala hamil. Manuaba (1998) membagi
tanda-tanda dan gejala hamil menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Tanda-tanda dugaan hamil : Amenorea (terlambat datang bulan), mual
(nausea), muntah (emesis), ngidam, Sinkope (pingsan), payudara tegang,
sering miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, epulis, dan varices (penampakan
pembuluh darah)
2. Tanda tidak pasti kehamilan : dapat ditentukan dengan jalan rahim membesar
sesuai dengan tuanya hamil, pada pemeriksaan dalam di jumpai (tanda
Hegar,Chadwicks, Piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, teraba ballottement),
dan pemerksaan tes biologis kehamilan positif (sebagian kemungkinan positif
baru)
3. Tanda pasti hamil : dapat ditentukan dengan jalan gerakan janin dalam rahim
(terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin), dan denyut
jantung janin (didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat
Doppler, dilihat dengan ultrasonografi, dan pemeriksaan dengan alat canggih
yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin).
2.2.3 Diagnosis Banding Kehamilan
Menurut Manuba (1998) pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu
kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
- Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih
dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
-
2. Tumor kandungan atau mioma uteri
- Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda kehamilan
- Bentuk pembesaran tidak merata
- Perdarahan banyak saat menstruasi
3. Kista ovarium
- Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Datang bulan terus berlangsung
- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan
- Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
4. Hematometra
- Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
- Perut terasa sakit setiap bulan
- Terjadi tumpukan darah dalam rahim
- Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif
- Sebab hymen in perforate
5. Kandung kemih yang penuh
- Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang.
2.3 Konsep Perubahan-perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester
pertama
2.3.1 Perubahan sistem reproduksi
1. Uterus : Setelah konsepsi, uters berkembang untuk memberikan lingkungan
yang nutritif dan protektif tempat janin akan berkembang dan tumbuh. Selama
beberapa bulan pertama kehamilan, dinding uterus menjadi jauh lebih tebal
Universitas Sumatera Utara
-
dan lebih lunak, tumbuh dari 1 cm hingga 2,5 cm dalam 4 bulan. Aktivitas
uterus dapat diukur sejak usia gestasi 7 minggu saat kontraksi Braxton Hicks
dapat terjadi setiap 20-30 menit, dan dapat mencapai tekanan hingga 10
mmHg. Selama beberapa minggu pertama, uterus berbentuk seperti buah pir,
pada usia gestasi 10 minggu, uterus berukuran kira-kira sebesar buah jeruk.
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus berukuran kira-kira seperti buah jerik
besar (Fraser & Cooper, 2009)
2. Serviks : Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot,
maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada
serviks ini banyak mengandung kolagen. Selama minggu-minggu awal
kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema.
Akibatnya uterus, serviks dan itmus melunak secara progresif dan serviks
menjadi kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan hamil) (Kusmiyati
dkk, 2009)
Vagina : Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang
hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah
merah muda), warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi
akibat kerja hormone progesteron. Thrus merupakan infeksi yang disebabkan
oleh pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebihan. Kehamilan
dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi dalam sirkulasi darah
merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida dan peningkatan
pertumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi lokal, timbulnya bercak merah
yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan priritis hebat
Universitas Sumatera Utara
-
(Rukiyah dkk, 2011). Pada awal kehamilan ibu hamil sering mengalami
keputihan, hal ini terjadi karena serviks terangsang oleh hormon sehingga
menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir. Bila berbau, warna
berubah, segera periksa. (Salmah, 2006).
3. Ovarium : Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembangan dari korpus luteum (Hani dkk, 2011). Pada permulaan
kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas
berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk
(Rukiyah dkk, 2011).
2.3.2 Perubahan Sistem Kardiovaskular
1. Jantung : Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menit meningkat antara 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu. Peningkatan curah jantung selama masa kehamilan
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.
Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut jantung, dan laju
pernapasan menjadi lebih tinggi dibandingka dengan wanita yang tidak sedang
hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam
jantung terdengar murmur jantung dan ketidakteraturan irama jantung. Semua
perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa kehamilan, tetapi
beberapa kelainan irama jantung mungkin akan menemukan pengobatan
khusus (Sulistyawati, 2011).
2. Volume dan Komposisi Darah : Selama masa kehamilan terjadi percepatan
produksi SDM (normal : 4-5,5 juta/mm3). Persentasi kenaikan bergantung
Universitas Sumatera Utara
-
dengan jumlah zat besi yang tersedia. Massa SDM meningkat 30-33% pada
kehamilan aterm, jika ibu mengkonsumsi suplemen besi. Apabila tidak
mengkonsumsi suplemen zat besi, SDM hanya meningkat 17% pada beberapa
wanita (Hani dkk, 2011).
2.3.3 Perubahan Sistem Pencernaan
Fungsi saluran pencernaan selama hamil menunjukkan gambaran yang
sangat menarik. Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Hal ini akibat hormon estrogen yang meningkat, nausea (mual) atau
muntah yang terjadi pada awal bulan kehamilan sering di jumpai. Penyebabnya
yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkian besar keadaan ini merupaan reaksi
terhadap peningkatan kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung melebihi
14 minggu atau bila berat (hiperemesis) maka morning sickness ini dianggap
sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan yang lebih serius lagi. Pada
bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi dan membengkak. Ibu hamil
mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva). Perasaan ini diduga akibat wanita
secara tidak sadar jarang menelan saat hamil (Rukiyah dkk,2011).
Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang biasanya muncul pada
trimester pertama dan biasanya terjadi pada pagi hari. Mual dan muntah sering
muncul bila mencium bau tertentu, misalnya : bau makanan, bau wewangian, dan
sebagainya. Cara mengatasinya adalah makan dalam jumlah sedikit tapi sering,
hindari makanan yang berbumbu, tidak merokok, bangun pagi makan biskuit
(Salmah, 2006).
Pada bagian lambung terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara
lain peristaltik di lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi
Universitas Sumatera Utara
-
lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh
dari peningkatan hormone HCG juga dapat menyebabkan mual dan muntah (Hani
dkk, 2011).
2.3.4 Perubahan Sistem Perkemihan
Perubahan anatomis yang sangat besar terjadi pada ginjal dan ureter.
Ginjal mengalami penambahan berat dan panjang sebesar 1 cm. Dibawah
pengaruh progesteron, kaliks dan pelvis renal mengalami dilatasi. Ureter juga
menagalami dilatasi dan memanjang, serta membentuk kurva dengan berbagai
ukuran. Lumen pada sepertiga distal ureter berkurang ukurannya karena
hyperplasia, sehingga meningkatkan dilatasi kompensasi pada dua pertiga ureter
bagian atas. Ureter kanan biasanya lebih dilatasi daripada ureter kiri akibat adanya
dekstrorotasi telentang atau tegak dapat menyebabkan obstruksi ureter akibat
pembesaran uterus yang mengompresi kedua ureter pada lingkar pelvik. Semua
faktor ini dapat menyebabkan stasis urin dan peningkatan risiko infeksi saluran
perkemihan pada kehamilan (Steinfeid & Wax, 2001). Pada bulan-bulan pertama
kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
timbul sering buang air kecil (BAK). Disamping buang air kecil (BAK), terdapat
pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di
ginjal pada kehamilan, sehingga filtrasi di glumerulus juga meningkat sampai
69% (Rukiyah dkk, 2011).
2.3.5 Perubahan Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR
meningkat hingga 5-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Pada
Universitas Sumatera Utara
-
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah
melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh
peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum
terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal.
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal
apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi
biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh
menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada
pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri
pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring
dengan penambahan umur kehamilan (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.7 Perubahan Sistem Kulit/Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan
timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa kehamilan.
Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub
dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas
Universitas Sumatera Utara
-
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas
vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidrum,
atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pada kulit terdapat deposit
pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu, pigmentasi ini disebabkan
pengararuh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini
adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-
kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung dikenal sebagai
doasmagravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama
juga di aerola mammae (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.8 Perubahan Sistem Endrokin
Menurut Kusmiyati (2009) perubahan system endokrin terbagi atas
beberapa bagian, yaitu :
1. Estrogen : Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan
pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil
2. Progesteron : Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibanding
estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari.
Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga diuresis.
Progesterone menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di
abdomen, punggung dan paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan
energi baik pada masa hami mauun menyusui
3. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) : Hormon ini dapat terdeteksi
beberapa hari setelah pembuahan dan merupakan dasar tes kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
-
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi. Fungsi
utamanya adalah mempertahankan korpus luteum
4. Human placental Lactogen (HPL) : Hormon ini diproduksinya terus naik
dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya mirip dengan hormon
pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin
wanita hamil meningkat
5. Pituitary Gonadotropin : FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah
selama kehamilan, karena di hambat oleh estrogen dan progesteron
plasenta
6. Prolaktin : Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen.
7. Growth Hormon (STH) : Produksinya sangat rendah karena mungkin
ditekan HPL
8. TSH, ACTH, dan MSH : Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi
oleh kehamilan
9. Titoksin : Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4
meningkat. Tetapi T4 bebas relatif tetap, karena thyroid bindingglobulin
meninggi, sebagai akibat tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat
hyperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularisasi.
10. Aldosteron, Renin dan Angiotensin : Hormon ini naik, yang menyebabkan
naiknya volume intravaskuler.
11. Insulin : Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesteron,
dan HPL
12. Parathormon : Hormon ini relatif tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
-
2.3.9 Perubahan Payudara/Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen
menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel
pada mamae. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di
payudara mulai timbul sejak minggu ke-6 gestasi. Perubahan payudara ini adalah
tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari ringan sampai nyeri
tajam. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit
berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat,
seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.
Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Strie dapat
terlihat dibagian luar payudara (Kusmiyati dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara