Chapter II
-
Upload
kadek-edy-sutrawan -
Category
Documents
-
view
255 -
download
0
description
Transcript of Chapter II
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografi (SIG)atau yang lebih dikenal dengan Geographic
Information System(GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan
data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.
SIG juga merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan
menyebarkan informsi geografis. Sistem Informasi Geografi yang selanjutnya disebut
dengan SIG, pertama kali dikenal pada awal tahun 1980 dan mulai berkembang pesat
sekitar tahun 1990, seiring dengan perkembangan perangkat komputer, baik perangkat
lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Pengertian Sistem Informasi
Geografis atau lebih dikenal dengan istilah Geographical Information System jika
ditinjau dari asal suku katanya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Geography
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada keadaan geografis
atau spasial. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu daerah. Obyek
dapat berupa fisik, budaya, ekonomi, dan alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan
pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu
obyek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna dan garis digunakan untuk
mewakili setiap spasial yang berada pada peta dua dimensi. Saat ini teknologi
komputer telah mampu membantu proses pemetaan mulai pengembangan dari
pembuatan peta Aoutomated Cartography dan Computer Aided Design (CAD).
Universitas Sumatera Utara
8
2. Information
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sejumlah data. Dalam SIG
informasi memiliki volume terbesar. Setiap obyek geografi memiliki pengaturan data
tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi,
semua data harus diasosiasikan dengan obyek spasial yang dapat membuat peta
menjadi lebih informatif. Ketika datatersebut diasosiasikan dengan permukaan
geografi yang representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya
mengklik obyek. Dalam SIG semua informasi adalah data, tetapi tidak semua data
adalah informasi.
3. System
Pengertian system adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi
dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan
tertentu. Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan
dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-pisah,
sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang
terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan dalam pendekatan ini, jadi hampir
semua sistem informasi berdasarkan pada komputer.
GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan
operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS saat
ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis
keragaman applikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya mengarah kepada
aplikasi berbasis web yang dikenal dengan web GIS. Hal ini disebabkan karena
pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar
dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online
sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan
secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi
penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan
pada prinsip masukan data, manajemen, analisis, dan representasi data.
Universitas Sumatera Utara
9
Secara umum proses SIG terdiri atas empat bagian (subsistem), yaitu :
1. Subsistem masukan data (input data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke
bentukyang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi
diubah dulumenjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data
digital memiliki kelebihandibandingkan dengan peta (garis, area) karena
jumlah data yang disimpan lebih banyakdan pengambilan kembali lebih cepat.
Ada dua macam data dasar geografi, yaitu dataspasial dan data atribut.
a. Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau
tempattempatdi permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog,
foto udara danpenginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
b. Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat.
Atributmenjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik,
sensus, catatanlapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk
tabel) lainnya. Data atributdapat dilihat dari segi kualitas, misalnya
kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segikuantitas, misalnya jumlah
pohon.
Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber,
yaitu data lapangan(teristris), data peta dan data penginderaan jauh.
a. Data lapangan (teristris)
Data teristris adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil
pengamatandi lapangan, karena data ini tidak terekam dengan alat
penginderaan jauh. Misalnya,batas administrasi, kepadatan penduduk,
curah hujan, jenis tanah dan kemiringanlereng.
b. Data peta
Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang
diperolehdari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
c. Data penginderaan jauh
Universitas Sumatera Utara
10
Data ini merupakan data dalam bentuk citra dan foto udara. Citra adalah
gambarpermukaan bumi yang diambil melalui satelit. Sedangkan foto
udara adalah gambarpermukaan bumi yang diambil melalui pesawat
udara.
2. Subsistem manipulasi dan analisis data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG,
melakukan manipulasi dan pemodelan data. Ada beberapa macam analisa
data, antara lain:
a. Analisis lebar
Analisis lebar adalah analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah
tepiansungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk
perencanaanpembangunan bendungan sebagai penang-gulangan banjir.
b. Analisis penjumlahan aritmatika (arithmetic addition)
Analisis ini digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi, hasilnya
menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.
c. Analisis garis dan bidang
Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius
tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa dan daerah
rawan penyakit.
3. Subsistem manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan data maupun tabel atribut terkait ke dalam
sebuah sistem basis data agar mudah di-retrieve, di-update, dan di-edit.
4. Subsistem penyajian data (output data)
Subsistem output data berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai hasil
analisisdata dalam proses SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk
peta, tabel, bagan,gambar, grafik dan hasil perhitungan.
SIG merupakanproduk daribeberapa komponen. Komponen-komponen yang
terdapat dalam SIG yaitu :
1. Perangkat keras (Hardware)
Universitas Sumatera Utara
11
Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras
dalamSIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam
jaringan komputer. Contoh: scanner, digitizer, CD-ROM.
b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi
mengolah,menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai
kebutuhan, contoh: CPU,tape drive, disk drive.
c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi
sebagai datadalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.
2. Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan sistem modul yang berfungsi untuk
memasukkan,menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan.Data hasil
penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan
satumenjadidata dasar geografi. Data dasar tersebut dapat disimpan,
ditampilkan pada monitor maupun dicetak sebagai laporan.
3. Intelegensi manusia (Brainware)
Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan
pemanfaatan SIG secara efektif.
2.2 Arsitektur WebGIS
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan
data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki
kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasioperasi tertentu
dengan menampilkan dan menganalisa data.
Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga
bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya
mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini
disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan
Universitas Sumatera Utara
potensi yan
adanya peta
yang diingi
penggunany
pada prins
lingkungan
pada tabel b
Data Input
Manajemen
Analisis Da
Representa
GIS
dapat berdi
komponen
komunikasi
sebuahweb
spesifik, m
Server” (Ga
Gam
Aplikasi be
melalui we
ng besar da
a online seb
inkan secara
ya. Secara
sip input/m
n web prinsi
berikut :
Ta
GIS Pr
n Data
ata
asi Data
S merupakan
iri sendiri. P
dalam web
i dengan ko
server. K
maka pengem
ambar 2.3)
mbar 2.3
erada disisi
eb Protokol
alam kaitan
buah kota di
a online me
umum Sist
masukan dat
ip-prinsip te
abel 2.1 Pri
insip
n suatu sist
Pada peneli
b untuk mem
omponen lai
Karena stand
mbangan ar
Gamba
menunjuk
client yang
seperti HT
nnya denga
imana peng
elalui jaring
tem Informa
ta, manajem
ersebut di g
insi-prinsip
C
D
G
C
tem yang sa
itian ini, pen
mbangun s
in yang ber
dart dari d
rsitektur sist
ar 2.1 Arsit
kan arsitekt
g berkomuni
TTP (Hyper
an geo info
gguna dapat
gan intranet
asi Geograf
men, analis
gambarkan d
p Pengemba
P
Cliebt
DBMS den
GIS Library
Client / Ser
aling terinte
nulis meng
ebuah web
rbeda di ling
data geogra
tem webGI
tektur Web G
tur minimu
ikasi denga
Text Transf
rmasi. Seba
t dengan mu
tanpa meng
fis dikemba
sis dan rep
dan di imple
angan SIG
Pengemban
gan kompon
y di Server
ver
egrasi satu s
gabungkan
GIS. Untu
gkungan we
afis berbeda
S mengikut
GIS
um sebuah
n server seb
sfer Protoco
agai contoh
udah menca
genal batas
angkan berd
presentasi d
ementasika
G
ngan Web
nen spasial
sama lain, d
sistem GIS
uk dapat me
eb maka dib
a beda dan
ti arsitektur
sistem w
bagai penye
ol). Aplikas
12
h adalah
ari lokasi
geografi
dasarkan
data. Di
n seperti
dan tidak
S dengan
elakukan
butuhkan
n sangat
r “Client
eb GIS.
edia data
si seperti
Universitas Sumatera Utara
ini bisa d
Explorer, d
membutuhk
bertanggun
tanggapan
mengatur k
bertanggun
query ked
Dalamkeny
menawarka
lain yang ju
di server.
2.3 Gra
Graph me
danhubung
himpunan (
himpunan
menghubun
huruf atau
simpul yan
dikembangk
dll). Untuk m
kan Plug-I
ng jawab
terhadap re
komunikasi
ng jawab ter
dalam SQL
yataannya S
an layanan
uga sangat
aph
rupakan su
an antara o
(V, E), ditu
tidak koso
ngkan sepa
angka. Sed
g dihubung
an dengan
menampilka
In atau Ja
terhadap p
espon terseb
dengan ser
rhadap kone
L dan me
Side Server
khusus unt
penting ada
uatu alat b
objek-objek
ulis dengan
ong dari s
sang simpu
dangkan sis
kan oleh sis
Gam
web brow
an dan berin
ava Applet
proses perm
but. Dalam
rver sideGI
eksi kepada
embuat rep
r GIS Kom
tuk analisis
alah aspek f
bantu untuk
k tersebut. G
notasi G =
impul. E
ul. Simpul
si pada grap
si tersebut.
mbar 2.2 Co
wser (Moz
nteraksi den
t atau bah
mintaan d
m arsitektur
S Kompone
a database s
presentasi
mponen be
spasial pa
fungsional y
k merepres
Graph G d
(V, E). V (
(edge) mer
pada graph
aph umumn
ontoh Graph
zila Firefo
ngan data G
hkan kedua
ari client
web, sebua
en. Server s
spasial sepe
yang diter
rupa softw
da data. Se
yang terleta
entasikan o
didefinisikan
(vertex) mer
rupakan hi
h umumnya
nya dinamai
h
ox, Opera,
GIS, sebuah
anya. Web
dan meng
ah web ser
sideGIS Ko
erti menterje
ruskan ke
ware librari
elain kompo
ak di sisi cl
objek-objek
n sebagai p
rupakan me
impunan si
a dinomori
i dengan hi
13
Internet
browser
b server
girimkan
rver juga
omponen
emahkan
server.
ies yang
onen hal
ient atau
k diskrit
pasangan
erupakan
isi yang
i dengan
impunan
Universitas Sumatera Utara
Gra
sederhana,
ganda dan
memiliki le
simpul dan
graph yang
yang setiap
berbobot ad
2.4 Alg
Algoritma i
Bertram R
merupakan
dengan biay
tujuan yang
Sep
ruteyang t
tujuan.Apa
proses pen
(dimana g(
biaya lokal
Alg
menggunak
aph terdiri
dangraph b
juga gela
ebih dari sa
n kembali p
g memiliki
p sisinya me
dalah graph
goritma A*
ini pertama
Raphael. Da
nsalah satu a
ya pengelua
g diharapkan
perti pada ke
tampaknya
yang mem
ncarianadala
x) bagian d
sebelum no
goritma A*
kan estimasi
dari berba
berarah. Gra
ang. Sisi g
atu sisi. Sisi
pada simpu
sisi ganda
emiliki orien
h yang mem
Gam
a kali diperk
alam ilmuk
algoritma pe
aran paling
n (dari satu
ebanyakan
mempuny
mbuat A * a
ah algoritm
dari heuristi
ode diperlua
(Admissib
i solusi biay
agai jenis
aph sederha
anda meru
i gelang ada
ul tersebut.
a danatau g
ntasi arah d
miliki nilai p
mbar 2.3 Gra
kenalkan pa
komputer,
encarian gra
sedikit dari
u atau lebih m
algoritma p
yai kemung
algoritma s
ma ini men
is adalah bi
as).
ble Heuristi
ya terkecil u
diantaranya
ana adalah g
upakan kon
alah ketika
Sedangkan
gelang. Gra
dari suatu si
ada setiap s
aph Berbob
ada 1968 ole
A*(yang d
aph terbaik
i titik awal
mungkin tuj
pencarian in
gkinan be
satu satunya
gambil jara
iaya dari aw
c) adalah s
untuk menc
a graph se
graph yang
disi ketika
ada sisi yan
n graph tak
aph berarah
mpul ke sim
sisinya.
ot
ehPeter Har
diucapkan
yang mamp
yang diberi
juan).
nformasi, ter
sar untuk
a pertama y
ak perjalan
wal, dan tid
strategi bes
capai suatu t
ederhana,gr
g tidak mem
a dua buah
ng berasal d
k sederhana
h merupaka
mpul lainny
rt, Nils Nils
dengan “A
pumenemuk
ikan sampa
rlebih dahu
menuju k
yang terbai
nan ke arah
dak sekedar
st first sear
tujuan deng
14
raph tak
miliki sisi
h simpul
dari satu
a adalah
an graph
ya.Graph
sson, dan
A star”)
kan jalur
ai ke titik
ulu dicari
ke arah
ik dalam
h tujuan
menjadi
rch yang
gan jarak
Universitas Sumatera Utara
15
tempuh terdekat dan memiliki nilai heuristik yang digunakan sebagai dasar
pertimbangan. Heuristik adalah kriteria, metoda, atau prinsip-prinsip untuk
menentukan pilihan sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran dengan efektif.
Nilai heuristik dipergunakan untuk mempersempit ruang pencarian. Metoda
pencarian A* menghasilkan jalur optimal mulai dari tempat awal kemudian melalui
graph menuju tempat yang dituju. Metode ini berdasarkan formula: f(n) = g(n) + h(n)
Keterangan :
h(n) = biaya estimasi dari node n ke tujuan.
g(n) = biaya path / perjalanan
f(n) = solusi biaya estimasi termurah node n untuk mencapai tujuan.
(Anonymous5, 2008)
Penggunaan algoritma A* dengan fungsi heuristik yang tepat dapat
memberikan hasil yang optimal. Sebenarnya, Depth-first search (DFS) dan breadth-
first-search (BFS) adalah dua kasus khusus dari algoritma A Star. Algoritma Dijkstra,
salah satu BFS, adalah kasus khusus dari A* dimana h(x) = 0 untuk semua nilai x.
Untuk DFS, ciptakan suatu counter global C yang diinisialisasi dengan nilai yang
sangat besar. Pada setiap langkahnya, periksa sebuah titik, lalu berikan nilai C ke
semua titik yang bertetangga dengan titik tadi. Setelah tiap-tiap pemberian nilai,
kurangi counter C dengan 1. Jadi semakin awalsebuah titik diproses, semakin tinggi
nilai h(x) yang dimilikinya.
Beberapa terminologi dasar yang terdapat pada algoritma ini adalah starting
point, simpul (nodes), A, open list, closed list, harga (cost), halangan (unwalkable).
1. Starting point adalah sebuah terminologi untuk posisi awal sebuah benda.
2. A adalah simpul yang sedang dijalankan dalam algortima pencarian jalan
terpendek.
3. Simpul adalah petak-petak kecil sebagai representasi dari area pathfinding.
Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.
4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari
starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
16
5. Closed list adalah tempat menyimpan data simpul sebelum A yang juga
merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil didapatkan.
6. Harga (F) adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan, nilai G merupakan
jumlah nilai tiap simpul dalam jalur terpendek darititik awal ke A, dan H
adalah jumlahnilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan. Sehingga
dapat diformulasikan f(x) = g(x)+h(x).
7. Simpul tujuan yaitu simpul yang dituju.
8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak
dapat dilalui oleh A.
Prinsip algoritma ini adalah mencari jalur terpendek dari sebuah simpul awal
(starting point) menuju simpul tujuan dengan memperhatikan harga (F) terkecil.
Diawali denganmenempatkan A pada starting point, kemudian memasukkan seluruh
simpul yang bertetangga dan tidak memilik atribut rintangan dengan A ke dalam open
list. Kemudian mencari nilai H terkecil dari simpul-simpul dalam open list tersebut.
Kemudian memindahkan A ke simpul yang memiliki nilai H terkecil. Simpul sebelum
A disimpan sebagai parent dari Adan dimasukkan ke dalam closed list. Jika terdapat
simpul lain yang bertetangga dengan A (yang sudah berpindah) namun belum
termasuk kedalam anggota open list, maka masukkan simpul-simpul tersebut ke dalam
open list. Setelah itu, bandingkan nilai G yang ada dengan nilai G sebelumnya (pada
langkah awal, tidak perlu dilakukan perbandingan nilai G). Jika nilai G sebelumnya
lebih kecil maka A kembali ke posisi awal. Simpul yang pernah dicoba dimasukkan ke
dalam closed list. Hal terebut dilakukan berulang- ulang hingga terdapat solusi atau
tidaka ada lagi simpul lain yang berada pada open list.
2.4.1 Deskripsi algoritma A Star
A Star menyimpan sebuah himpunan solusi parsial, yaitu jalur yang diambil yang
berawal dari titik awal, disimpan dalam sebuah antrian berprioritas (priority queue).
Prioritas yang diberikan pada suatu jalur ditentukan oleh fungsi f(x) = g(x) + h(x).
Disini, g(x) adalah ongkos yang diperlukan sampai ke titik x sejauh ini, h(x) adalah
perkiraan heuristik dari ongkos minimal untuk meraih titik tujuan dari titik x. Singkat
Universitas Sumatera Utara
17
kata, ongkos adalah jarak yang telah ditempuh sejauh ini, dan panjang garis lurus
antara titik x dengan titik akhir adalah perkiraan heuristiknya. Semakin rendah nilai
f(x), semakin tinggi prioritasnya. Berikutdiberikan pseudo-code dari algoritma A Star:
Disini suksesor (p) mengembalikan sebuah himpunan titik yang bertetangga
dengan p .Diasumsikan bahwa antrian disini menjaga urutan anggotanya dengan nilai
f secara otomatis. Dalam himpunan himpunan_tertutup, semua titik akhir dari p (titik
dimana masih terdapat jalur) disimpan, untuk menghindari pengulangan dan
pemutaran. Antrian yang digunakan disini juga biasa disebut sebagai himpunan
terbuka. Himpunan tertutup bisa saja dihilangkan (yang akan menghasilkan algoritma
pencarian pada pohon) apabila sebuah solusi (jalur) telah dijamin keberadaannya, atau
apabila fungsi suksesor telah disesuaikan agar tidak menerima titik yang sudah pernah
diperiksa.
2.4.2 Sifat Algoritma A Star
fungsi A*(awal,tujuan)
var himpunan_tertutup <- himpunan_kosong
var q <- buat_antrian(titk_awal)
while (q tidak kosong)
var p <- hapus_elemen_pertama(q)
var x <- titik_akhir_dari_p
if (x = tujuan)
return p
for (tiap y pada suksesor(p))
if (y bukan anggota himpunan_tertutup)
masuk_antrian(q, y)
tambahkan y ke himpunan_tertutup
endif
endfor
endwhile
return tidak_ada_jalur
Universitas Sumatera Utara
18
Seperti BFS, A* akan selalu menemukan sebuah solusi, jika memang ada. Apabila
fungsi heuristik h dapat diterima, yang berarti nilai h tidak akan pernah melebihi
ongkos minimal untuk meraih tujuan yang sebenarnya, maka A* sendiri akan dapat
diterima (atau dapat disebut optimal) apabila himpunan tertutup tidak digunakan.
Apabila digunakan sebuah himpunan tertutup, maka h harus monoton (atau konsisten)
agar A* dapat menjadi optimal. Ini berarti fungsi heuristik tidak akan pernah
berlebihan dalam menghitung ongkos dari sebuah titik ke titik tetangganya. Secara
formal, unutuk semua jalur x, y dimana y adalah suksesor dari x: h(x) ≤ g(y) - g(x) +
h(y).
A Star juga dapat dijamin keoptimalannya untuk sembarang heuristik, yang
berarti bahwa tidak ada satupun algoritma lain yang mempergunakan heuristik yang
sama akan mengecek lebih sedikit titik dari A*, kecuali ketika ada beberapa solusi
parsial dimana h dapat dengan tepat memprediksi ongkos jalur minimal.
2.4.3 Kompleksitas Algortima A Star
Kompleksitas waktu dari A Star sangat bergantung dari heuristik yang digunakannya.
Pada kasus terburuk, jumlah titik yang diperiksa berjumlah eksponensial terhadap
panjang solusi (jalur terpendek), tetapi A* akan memiliki kompleksitas waktu
polinomial apabila fungsi memenuhi kondisi berikut:
|h(x) - h*(x)| ≤ O(log h*(x)
dimana h* adalah heuristik optimal, yaitu ongkos sebenarnya dari jalur x ke tujuan.
Dengan kata lain, galat dari h tidak akan melaju lebih cepat dari logaritma dari
heuristik optimal h* yang memberikan jarak sebenarnya dari x ke tujuan. Penggunaan
memori dari A* bahkan lebih bermasalah dari kompleksitas waktunya. Beberapa
varian dari A* telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, termasuk
diantaranya Iterative-Deepening-A*, Memory-Bounded- A* (MA*) dan Simplified-
Memory-Bounded-A* (SMA*) dan Recursive-Best- First-Search (RBFS). RBFS juga
akan memberikan hasil yang optimal apabila heuristiknya dapat diterima.
2.4.4 Fungsi-fungsi Heuristik untuk Algoritma A Star
Universitas Sumatera Utara
19
Seperti yang telah disebutkan diatas, fungsi heuristik sangat berpengaruh terhadap
kelakuan algoritma A Star:
1. Apabila h(n) selalu bernilai 0, maka hanya g(n) yang akan berperan, dan A*
berubah menjadi Algoritma Dijkstra, yang menjamin selalu akan menemukan
jalur terpendek.
2. Apabila h(n) selalu lebih rendah atau sama dengan ongkos perpindahan dari
titik n ke tujuan, maka A* dijamin akan selalu menemukan jalur terpendek.
Semakin rendah nilai h(n), semakin banyak titik-titik yang diperiksa A*,
membuatnya semakin lambat.
3. Apabila h(n) tepat sama dengan ongkos perpindahan dari n ke tujuan, maka A*
hanya akan mengikuti jalur terbaik dan tidak pernah memeriksa satupun titik
lainnya, membuatnya sangat cepat. Walaupun hal ini belum tentu bisa
diaplikasikan ke semua kasus, ada beberapa kasus khusus yang dapat
menggunakannya.
4. Apabila h(n) kadangkala lebih besar dari ongkos perpindahan dari n ke tujuan,
maka A* tidak menjamin ditemukannya jalur terpendek, tapi prosesnya cepat.
5. Apabila h(n) secara relatif jauh lebih besar dari g(n), maka hanya h(n) yang
memainkan peran, dan A* berubah menjadi BFS. (Riftadi, Muhammad. 2007)
2.5 ArcView
Arcview merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis
dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research
Institute, Inc). ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan
visualisasi, menjelajahi, menjawab query (baik basisdata spasial maupun non spasial),
menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan-
kemampuan perangkat SIG ArcView dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan kedalam format
perangkat lunak SIG lainnya,
a) ArcView dapat membaca data spasial raster yang dituliskan dalam format-
format perangkat lunak SIG dan penginderaan jauh; misalnya: JPEG,
Universitas Sumatera Utara
20
BMP, TIFF, GeoTIFF, BSQ, BIL, BIP, ERDAS, (LAN & GIS), ERDAS
Imagine, GRID ArcInfo (data grid-cell), raster SUN, dan sebagainya.
b) ArcView dapat membaca data spasial vector yang dituliskan dalam format-
format perangkat lunak SIG lainnya (import); misalnya ArcInfo
(coverage), MapInfo (MIF), AutoCad (DWG dan DXF), dan sebagainya.
c) ArcView dapat menuliskan basisdata spasial vektornya (coverage dan
shape files) baik ke dalam format shapes file sendiri maupun kedalam
perangkat lunak SIG lainnya, misalnya MapInfo.
2. Melakukan analisa statistik dan operasi-operasi matematis.
3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
a) ArcView dapat menampilkan informasi (basisdata dengan format sendiri)
baik yang terdapat pada sistem komputer yang bersangkutan maupun yang
tersebar di jaringan komputer (network).
b) ArcView dapat mengakses dan menampilkan basisdata eksternal.
c) Menampilkan informasi atau data dalam bentuk view (tampilan untuk
dilayar monitor), layout (tata letak format siap cetak), table (tabel data),
chart (grafik).
4. Menjawab query spasial maupun atribut.
a) Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat
(disimpan) didalam basis data atribut: (1) memilih fitur (entitas) spasial,
muncul informasi spasialnya, (2) memilih data atribut dari basisdata
atribut, muncul representasi spasial dari fitur yang dipilih, (3) memilih
data atribut, muncul data atribut-atribut lainnya yang terdapat didalam
basisdata atribut, (4) memilih suatu fitur spasial, muncul fitur spasial
lainnya yang terkait.
b) Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query terhadap
basis datanya.
5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG yaitu menyediakan alat bantu analisis
spasial sederhana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
1) berapa jumlah sumur bor yang terdapat disuatu area pertambangan?
2) berapa jumlah rumah yang terdapat di dalam buffer (area) 50 meter dari
pinggir sungai.
Universitas Sumatera Utara
21
6. Membuat peta tematik.
a) Menyediakan pustaka simbol dan warna (fiturs) untuk pembuatan peta
tematik.
b) Menggunakan pustaka simbol dan warna untuk merepresentasikan
fiturnya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta-peta tematik
turunan).
7. Memodifikasi aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip. Menyediakan
bahasa pemrograman sederhana atau skrip (avenue) untuk mengotomasikan
pengoperasian rutin dan meng-customize apliksi-aplikasi SIG yang
dikembangkan dengan perangkat lunak ArcView.
8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension
yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView).
Adapun ekstensi-ekstensi SIG yang terdapat di ArView adalah berikut
diantaranya:
a) Network Analyst: modul perangkat lunak yang diguakan untuk melakukan
analisis-analisis yang berhubungan dengan jaringan (Routing).
b) Internet Map Server (IMS): modul perangkat lunak yang digunakan untuk
mempublikasikan peta (basisdata dijital) ke jaringan internet (web-based
GIS) hingga dapat diakses dengan menggunakan program browser.
c) 3D Analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk membuat,
menganalisa, dan menampilkan data spasial tiga dimensi (permukaan
dijital).
d) Tracking Analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk
perekaman, tampilan, dan pemantauan data – baik secara langsung
(realtime) maupun tidak langsung (playback atau replay) yang memiliki
kecenderungan perubahan posisi geografis dari waktu ke waktu.
e) Image Analyst: modul perangkat lunak yang dipergunakan untuk
melakukan analisis-analisis yang berhubungan dengan citra dijital
(penginderaan jauh).
ArcView secara default membaca, menggunakan, dan mengolah data spasial
dengan format yang disebut sebagai shapefile. Format yang dikembangkan dan
dipublikasikan oleh ESRI ini digunakan untuk menyimpan informasi-informasi atribut
Universitas Sumatera Utara
22
dan geometri non-topologi fitur spasial di dalam sebuah kumpulan data. Geometri
fitur ini disimpan sebagai shape yang terdiri dari sekumpulan koordinatkoordinat
vektor. Shapefile dapat mendukung representasi bebagai fitur baik titik (point), garis
(line), maupun polygon (area). Setiap fitur polygon direpresentasikan sebagai loop
tertutup. Data atribut disimpan dalam format perangkat lunak DBMS Dbase. Setiap
record, memiliki relasi one to one terhadap fitur data spasial yang bersangkutan.
Shapefile ESRI terdiri dari beberapa file: file utama, file indeks, dan sebuah
tabel Dbase. File utama merupakan direct-access, file dengan panjang record yang
bervariasi dimana setiap record-nya mendeskripsikan sebuah shape (fitur) dengan
sebuah list (daftar) verteks-verteksnya. Pada file indeks, setiap record mengandung
offset record file utama yang bersesuaian dari awal ke file utama. Tabel Dbase berisi
atribut-atribut fitur, satu record per fitur. Relasi one to oneantara fitur (geometri)
dengan atributnya didasarkan pada nomor record-nya. Record atribut, urutannya,
harus sama sebagaimana di dalam file utama.
Sesuai dengan konvensi penamaannya, file utama, file indeks, dan file Dbase
memiliki nama depan (suffix) yang sama, tetapi nama-nama belakangnya (suffix atau
extension) berbeda. Nama-nama belakangnya berturut-turut adalah “SHP” (file
utama), “SHX” (file indeks), dan “DBF” (file table atribut). Shapefile ESRI dapat
dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan empat metode/cara sebagai berikut:
a) Eksport: format data spasial ini dapat dihasilkan dari proses eksport perangkat
lunak SIG lainnya, misalnya dengan menggunakan ArcInfo, SDE13, MapInfo.
b) Dijitasi: shapefile dapat secara lansung dibuat melalui proses dijitasi.
c) Semi pemrograman: shapefile dapat dapat secara langsung dibuat, dibaca, atau
dituliskan dengan menggunakan salah satu bahasa (semi) pemrograman
skrip/makro yang dimiliki oleh beberapa perangkat SIG serumpun (misalnya
Aveneu-nya ArcView, MapObjects, ARC Macro Language/AML ArcInfo,
Simple macro Language/SML PC ArcInfo).
d) Bahasa pemprograman: dengan memahami spesifikasi teknisnya, shapefile
dapat secara langsung dibuat, dibaca, atau dituliskan dengan menggunakan
salah satu bahasa pemrogrman yang ada (misalnya C/C++, pascal/Delphi,
Basic).
Universitas Sumatera Utara
23
Keuntungan-keuntungan jika bekerja dengan menggunakan data spasial
shapefile ArcView adalah sebagai berikut:
a) Proses pengambilan (draw) atau penggambaran kembali (redraw) dari fitur
petanya dapat dilakukan dengan relatif cepat, setidaknya lebih cepat dari
proses penggambaran coverage milik ArcInfo.
b) Informasi atribut dan geometrinya dapat di atur.
c) Dapat dirubah ke dalam format-format data spasial lainnya.
d) Memungkinkan untuk proses on-screen digitizing. (Prahasta, Eddy. 2007)
2.6 Mapserver
Mapserver merupakan perangkat lunak open source dan sekaligus freeware yang
dapat digunakan untuk menampilkan data spasial (peta dijital) pada halaman web.
Mapserver dikembangkan di Universitas Minesotta (UMN), Amerika Serikat untuk
pengembangan proyek ForNet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam)
yang didanai langsung oleh NASA. Dari proyek ForNet inilah dihasilkan tools utama
yaitu MapServer dan ImageView yang dapat diaplikasikan ke berbagai tipe
permasalahan yang terkait dengan data spasial. Selanjutnya mapserver digunakan
sebagai tools visualisasi data SIG (terutama data vector) yang memungkinkan
penggunaan layanan web, sementara Imageview dipakai sebagai tools visualisai
khusus untuk citra (dijital) satelit dan data-data tipe raster lainnya.
Pada bentuk paling dasar MapServer merupakan sebuah program
CGI(Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server,
dan berdasarkan parameter tertentu terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP
akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam
bentuk peta atau dalam bentuk lain.
Fitur-fitur dari MapServer diantaranya adalah:
a) Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile (ESRI),
ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan
menggunakan library OGR.
Universitas Sumatera Utara
24
b) Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF,
APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library
GDAL.
c) Menggunakan quadtree dalam indexing data spatial, sehingga operasioperasi
spasial dapat dilakukan dengan cepat.
d) Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan
menggunakan file tamplate.
e) Dapat melakukan seleksi objek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan
sebuah objek spasial tertentu.
f) Mendukung rendering karakter berupa font TrueType.
g) Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi
sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan
menampilkan gambar dapat dipercepat.
h) Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi
lojik atau ekspresi reguler.
i) Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur
sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.
j) Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan
pada URL.
k) Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly (Nuryadin,
Ruslan. 2005)
Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, kitadapat
mengakses MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa skrip:
PHP, Perl, Python atau Java. Sehingga akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip
akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa
yang paling familiar.
Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis peta dalam halam web dapat
jelaskan sesuai dengan gambar 2.5 :
Universitas Sumatera Utara
Pad
request dan
Karena ser
yang berka
aplikasi dan
Pad
dalam bent
status [on/o
server requ
da gambar
n respon.
rver web tid
aitan dengan
n MapServe
da sistem ap
tuk request
off] layer ya
uest tersebu
Gam
2.4, intera
Web brows
dak memili
n pemroses
er.
Gamb
plikasi, bro
t yang terk
ang akan dim
t dikirim ke
mbar 2.4 : G
aksi antara
ser di sisi
iki kemamp
san peta ak
bar 2.5 : Ars
owser (clie
kait dengan
munculkan,
e server dan
Gambar Arsi
klien deng
klien meng
puan pemro
kan diterusk
sitektur Ma
nt) mengiri
data spasi
, dan lain se
n MapServe
tektur Peta
gan server
girim reque
osesan peta
kan eleh ser
pserver
imkan requ
al (lokasi [
ebagainya. K
er. Kemudia
pada Web
berdasar
est ke serv
a, maka per
rver web k
uest ke we
[X,Y]) klik
Kemudian o
an MapServ
25
skenario
ver web.
rmintaan
ke server
b server
k kursor,
oleh web
ver akan
Universitas Sumatera Utara
membaca m
dengan per
bersangkuta
sesuai den
arsitektur te
denga peng
hanya men
dikembalik
applet.
2.6.1 Penge
Chameleon
aplikasi pe
digunakan
berdasarkan
Gambar ber
Gambar 2
mapfile, da
rmintaan da
an akan dik
gan format
ersebut cen
golahan data
nerima ha
kan lagi mel
enalan Cha
n merupakan
emetaan SIG
secara be
n spesifikas
rikut mengi
2.6 : konfigu
an data pet
ari client. S
kirim ke w
t tamplate
nderung bers
a dan analis
asil request
lalui server
ameleon
n salah satu
G berbasis
rdampingan
si yang dite
ilustrasikan
urasi framew
ta. Untuk m
Setelah gam
web server k
tampilanny
sifat thincli
sis proses d
t dalam b
web, yang
u framewor
layanan w
n atau full
entukan ole
n konfiguras
work chame
membentuk
mbar tersebu
kembali dan
ya. Dilihat
ient, sebab p
dilakukan di
bentuk file
terbungkus
rk atau too
web (web-b
l integrated
eh Open G
si framework
eleon
k sebuah ga
ut di render
n diteruskan
dari tempa
prosedur-pr
i server, sem
e HTML.
dalam bent
l yang dapa
based GIS).
d dengan
Geospatial C
k chameleon
ambar yan
r, file gamb
n ke brows
at pengolah
rosedur yan
mentara bro
pemrosesa
tuk file HT
at digunaka
. Chameleo
dengan M
Consortium
on:
26
g sesuai
bar yang
er client
han data
ng terkait
owsernya
an akan
ML atau
an untuk
on dapat
Mapserver
(OGC).
Universitas Sumatera Utara
f
Fra
framework
berisi prog
(reusable) o
server den
digunakan.
Gambar
2.7 Post
PostgreSQL
Database M
adalah DBM
mendukung
pemrogram
Aw
Univesity o
yang kemu
dikomersilk
1986–1994
Postgres ju
periode ini
pada tahu
amework Ch
ini dibentu
gram atau s
oleh setiap
ngan tampil
2.7: Proses
tgreSQL
L atau ser
Managemen
MS yang m
g standar S
man C, C++,
al perkemb
of Californi
udian dikem
kan oleh Re
4 Postgres t
uga banyak
perkemban
un 1994-19
hameleon d
uk dari seku
skrip-skrip
client-nya,
lan antarmu
s Mapscript
ring disebu
nt System (
memiliki ska
SQL92 dan
, Perl, java,
bangan Post
ia, Berkeley
mbangkan
elational Te
elah banyak
digunakan
ngan Postgr
995, dua
dikembangk
umpulan ko
php (php
sehingga m
uka (layout
Pada Web
ut Postgres
(ORDBMS)
alabilitas, ke
n SQL99, P
Tcl, phyton
tgreSQL di
ey (1977-19
menjadi d
echnologies
k digunaka
sebagai ba
res adalah s
orang ma
kan oleh D
mponen-ko
scripts) ya
mudah meng
t interface)
Server(Sumb
s merupak
) yang bers
eluwesan da
Postgres ju
n dan juga p
imulai dari
985), Postgr
database se
s/Ingres Co
n untuk pen
ahan belajar
ampai pada
ahasiswa l
DM Solution
omponen pe
ang dapat d
gintegrasika
) yang sed
ber: Prasetyo,
an server
ifat open s
an kinerja ti
uga sudah m
php.
penelitian
res berawal
erver relati
rporation. P
nelitian dan
r diberbaga
a Postgres v
ulusan Be
n Group (K
erangkat lun
digunakan
an sebuah w
derhana dan
, Daniel Hary.
Object Re
source. Pos
tinggi, karen
mendukung
yang dilak
l dari kode
tional dan
Pada period
n produksi
ai Universit
versi 4.2. K
erkeley me
27
Kanada),
nak yang
kembali
web-map-
n mudah
. 2004)
elational
tgreSQL
na selain
g bahasa
kukan di
e Ingres,
berhasil
de tahun
aplikasi.
tas. Pada
emudian
elakukan
Universitas Sumatera Utara
28
penambahan kemampuan SQL pada Postgres dengan menggunakan kode ANSI C,
dan diberi nama Postgres95, kedua mahasiswa tersebut adalah Jolly Chen dan Andrew
Yu.
Seperti halnya DBMS komersil lainnya, sebagai salah satu software
opensource, PostgreSQL juga telah didukung dengan fitur-fitur yang lengkap,
diantaranya:
a) Dukungan tipe data yang banyak digunakan pada database komersial, seperti
floating point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary.
b) Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri
(seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) ,tipe data jaringan(TCP/IP) untuk
menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr).
c) Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object
Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada
beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default
pada pembuatan table pada database.
d) Dukungan penyimpanan binary large object(gambar, suara,vidio). Kinerja
PostgreSQL sebagai server database object-relational semkin memudahkan
user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat.
e) Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuatPostgreSQL
banyak dipilih sebagai database server dalam pengembangan aplikasi.
f) PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left, right,
full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry.
g) Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses query yang
kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,
Procedural Langguage.
h) Dukungan fungsi Full-text indexing.
i) Tersedianya fungsi ODBC.
j) Dukungan fitur schema yang memungkinkan:
1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang
lainnya.
2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
29
3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada
Microsoft Windows sebagai server, dimana PostgreSQL berjalan sebagai
salah satu service windows server. Release PosgreSQL ini bisa dijalankan
pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003.
PostgreSQL juga dapat berjalan di banyak platform Sistem Operasi, sehingga
Database Server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya
FreeBSD (x86,Alpha), BSD/OS (x86,Sparc), OpenBSD (x86,Sparc), NetBSD (x86,
Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX), Digital Unix, Linux (x86, Alpa, ARM,
MIPS, Power PC, Sparc. s/390), SCO OponServer, SCO UnixWare, SunOS 4, Sun
Solaris (x86, Sparc), Compaq Tru64 Unix, AIX, BeOS, Windows (XP, WIN 2000, WIN
2003). Dukungan dari database pemrograman berupa library yang bisa digunakan
untuk koneksi ke server database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database
PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakang penguasaan bahasa pemprograman,
diantaranya adalah Python (lewat PyGreSql/PoPy), JDBC (Java Database
Connectivity), PHP Librar php-pgsql, Tcl, Standard SQL embeded C, Perl (Standard
DBI/DBD), Native C dan C++ API, ODBC. (Sugiana, Owo. Munir, Sirojul. 2005)
2.7.1 PostGIS
PostGIS adalah sebuah perangkat lunak tambahan (geo-spatial extension) untuk
database PostgreSQL yang berfungsi untuk menyimpan obyek-obyek sistem informasi
geografis (data spasial) (Anonymous3. 2007). PostGIS dikembangkan sebagai sebuah
teknologi database spasial open source dibawah lisensi GNU general public licence.
fungsi PostGIS pada database PostgreSQL adalah sebagai spatially enables
(menambahkan tabel khusus untuk penyimpanan data-data sapsial) untuk menyimpan
obyek-obyek sistem informasi geografis (data spasial) dalam database PostgreSQL.
selain menambahkan tabel data spasial, PostGIS juga akan menambahkan tabel
geometry (geom_table) untuk menyimpan informasi dan atribut geometri data spasial,
sehingga dengan adanya informasi geometri peta tersebut bisa dilakukan analisis dan
pemrosesan data sig menggunakan query sql.
Universitas Sumatera Utara
30
Dalam PostGIS juga sudah terintegrasi dua konverter yaitu shp2pgsql dan
pgsql2shp. fungsi shp2pgsql adalah untuk mengkonversi data shapefile (format yang
dikembangkan ESRI untuk menyimpan informasi–informasi atribut dan geometri data
spasial) ke format databse (format .sql) sehingga memungkinkan database postgres
untuk membuat kolom geometri yang digunakan oleh PHPMapscript untuk
menampilkan fitur geometri, sedangkan pgsql2shp berfungsi mengkonversi database
(format .sql) ke format shapefile.
2.7.2 PgRouting
PgRouting adalah sebuah tools open source yang menyediakan fungsionalitas routing
pada database PostgreSQL (Anonymous4.. 2007). PgRouting dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek (Shortest Path) dan juga Travelling
Salesman Problem (TSP) (Patrushev, 2007). Saat ini fungsionalitas routing bawaan
yang disediakan oleh modul pgRouting adalah fungsionalitas routing dengan
menggunakan algoritma dijkstra (shortest_path_dijkstra), algoritma A*
(shortest_path_astar), algoritma Shooting Star dan fungsi untuk menangani masalah
Travelling Salesman Problem (TSP).
2.8 Google Maps
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh
Google dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map menawarkan peta
yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, dan juga
menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong
Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa.
Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat
javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita
bangun. Untuk dapat mengakses Google Map, Kita harus melakukan pendaftaran Api
Key terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita
bangun.. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web kita sendiri dengan
Google Maps API. Google Maps API adalah library JavaScript.
Universitas Sumatera Utara
Men
melakukan
HTML dan
API dapat
handal, kar
untuk data
Kita
berikut:
1. Memasu
2. Membua
3. Membua
4. Menulisk
5. Meng-in
nggunakan/
kostumisa
n JavaScrip
menghema
rena penggu
peta sudah
a bisa mulai
ukkan Maps
at element d
at beberapa
kan fungsi J
nisiasi peta d
/memprogra
asi pada w
pt, serta kon
at waktu dan
una hanya
disediakan
i menulis pr
API JavaSc
div dengan n
objek litera
JavaScript u
dalam tag bo
Gambar 2
am Google
web yang
neksi Intern
an biaya unt
fokus pada
oleh google
rogram Goo
cript ke dala
nama map_c
al untuk men
untuk memb
ody HTML
2.8: Contoh
e Maps A
dibutuhkan
net. Dengan
tuk memban
data-data y
e maps.
ogle Map A
am HTML
canvas untu
nyimpan pr
buat objek p
L dengan eve
h tampilan g
API sanga
n adalah pe
n menggun
ngun aplika
yang ingin
API dengan u
kita.
uk menampi
operty-prop
peta.
ent onload.
google maps
at mudah.
engetahuan
nakan Goog
asi peta digi
dikostumis
urutan seba
ilkan peta.
perti pada p
s
31
Untuk
tentang
gle Maps
ital yang
sasi saja,
gai
eta.
Universitas Sumatera Utara