Chapter II

25
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografi (SIG)atau yang lebih dikenal dengan Geographic Information System(GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG juga merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informsi geografis. Sistem Informasi Geografi yang selanjutnya disebut dengan SIG, pertama kali dikenal pada awal tahun 1980 dan mulai berkembang pesat sekitar tahun 1990, seiring dengan perkembangan perangkat komputer, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Pengertian Sistem Informasi Geografis atau lebih dikenal dengan istilah Geographical Information System jika ditinjau dari asal suku katanya dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Geography Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada keadaan geografis atau spasial. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu daerah. Obyek dapat berupa fisik, budaya, ekonomi, dan alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu obyek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna dan garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berada pada peta dua dimensi. Saat ini teknologi komputer telah mampu membantu proses pemetaan mulai pengembangan dari pembuatan peta Aoutomated Cartography dan Computer Aided Design (CAD). Universitas Sumatera Utara

description

fdf

Transcript of Chapter II

Page 1: Chapter II

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografi (SIG)atau yang lebih dikenal dengan Geographic

Information System(GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan

data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.

SIG juga merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan

menyebarkan informsi geografis. Sistem Informasi Geografi yang selanjutnya disebut

dengan SIG, pertama kali dikenal pada awal tahun 1980 dan mulai berkembang pesat

sekitar tahun 1990, seiring dengan perkembangan perangkat komputer, baik perangkat

lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Pengertian Sistem Informasi

Geografis atau lebih dikenal dengan istilah Geographical Information System jika

ditinjau dari asal suku katanya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Geography

Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada keadaan geografis

atau spasial. Obyek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu daerah. Obyek

dapat berupa fisik, budaya, ekonomi, dan alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan

pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu

obyek sesuai dengan kenyataan di bumi. Simbol, warna dan garis digunakan untuk

mewakili setiap spasial yang berada pada peta dua dimensi. Saat ini teknologi

komputer telah mampu membantu proses pemetaan mulai pengembangan dari

pembuatan peta Aoutomated Cartography dan Computer Aided Design (CAD).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II

8

2. Information

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sejumlah data. Dalam SIG

informasi memiliki volume terbesar. Setiap obyek geografi memiliki pengaturan data

tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi,

semua data harus diasosiasikan dengan obyek spasial yang dapat membuat peta

menjadi lebih informatif. Ketika datatersebut diasosiasikan dengan permukaan

geografi yang representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya

mengklik obyek. Dalam SIG semua informasi adalah data, tetapi tidak semua data

adalah informasi.

3. System

Pengertian system adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi

dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan

tertentu. Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan

dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-pisah,

sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang

terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan dalam pendekatan ini, jadi hampir

semua sistem informasi berdasarkan pada komputer.

GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan

operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi GIS saat

ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis

keragaman applikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya mengarah kepada

aplikasi berbasis web yang dikenal dengan web GIS. Hal ini disebabkan karena

pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar

dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online

sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan

secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi

penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan

pada prinsip masukan data, manajemen, analisis, dan representasi data.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II

9

Secara umum proses SIG terdiri atas empat bagian (subsistem), yaitu :

1. Subsistem masukan data (input data)

Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke

bentukyang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi

diubah dulumenjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data

digital memiliki kelebihandibandingkan dengan peta (garis, area) karena

jumlah data yang disimpan lebih banyakdan pengambilan kembali lebih cepat.

Ada dua macam data dasar geografi, yaitu dataspasial dan data atribut.

a. Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau

tempattempatdi permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog,

foto udara danpenginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.

b. Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat.

Atributmenjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik,

sensus, catatanlapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk

tabel) lainnya. Data atributdapat dilihat dari segi kualitas, misalnya

kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segikuantitas, misalnya jumlah

pohon.

Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber,

yaitu data lapangan(teristris), data peta dan data penginderaan jauh.

a. Data lapangan (teristris)

Data teristris adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil

pengamatandi lapangan, karena data ini tidak terekam dengan alat

penginderaan jauh. Misalnya,batas administrasi, kepadatan penduduk,

curah hujan, jenis tanah dan kemiringanlereng.

b. Data peta

Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang

diperolehdari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.

c. Data penginderaan jauh

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II

10

Data ini merupakan data dalam bentuk citra dan foto udara. Citra adalah

gambarpermukaan bumi yang diambil melalui satelit. Sedangkan foto

udara adalah gambarpermukaan bumi yang diambil melalui pesawat

udara.

2. Subsistem manipulasi dan analisis data

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG,

melakukan manipulasi dan pemodelan data. Ada beberapa macam analisa

data, antara lain:

a. Analisis lebar

Analisis lebar adalah analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah

tepiansungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk

perencanaanpembangunan bendungan sebagai penang-gulangan banjir.

b. Analisis penjumlahan aritmatika (arithmetic addition)

Analisis ini digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi, hasilnya

menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.

c. Analisis garis dan bidang

Analisis ini dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius

tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa dan daerah

rawan penyakit.

3. Subsistem manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan data maupun tabel atribut terkait ke dalam

sebuah sistem basis data agar mudah di-retrieve, di-update, dan di-edit.

4. Subsistem penyajian data (output data)

Subsistem output data berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai hasil

analisisdata dalam proses SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk

peta, tabel, bagan,gambar, grafik dan hasil perhitungan.

SIG merupakanproduk daribeberapa komponen. Komponen-komponen yang

terdapat dalam SIG yaitu :

1. Perangkat keras (Hardware)

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II

11

Data yang terdapat dalam SIG diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras

dalamSIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam

jaringan komputer. Contoh: scanner, digitizer, CD-ROM.

b. Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi

mengolah,menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai

kebutuhan, contoh: CPU,tape drive, disk drive.

c. Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi

sebagai datadalam proses SIG, contoh: VDU, plotter, printer.

2. Perangkat lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sistem modul yang berfungsi untuk

memasukkan,menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan.Data hasil

penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta) dijadikan

satumenjadidata dasar geografi. Data dasar tersebut dapat disimpan,

ditampilkan pada monitor maupun dicetak sebagai laporan.

3. Intelegensi manusia (Brainware)

Brainware merupakan kemampuan manusia dalam pengelolaan dan

pemanfaatan SIG secara efektif.

2.2 Arsitektur WebGIS

Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan

data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki

kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasioperasi tertentu

dengan menampilkan dan menganalisa data.

Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga

bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya

mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini

disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II

potensi yan

adanya peta

yang diingi

penggunany

pada prins

lingkungan

pada tabel b

Data Input

Manajemen

Analisis Da

Representa

GIS

dapat berdi

komponen

komunikasi

sebuahweb

spesifik, m

Server” (Ga

Gam

Aplikasi be

melalui we

ng besar da

a online seb

inkan secara

ya. Secara

sip input/m

n web prinsi

berikut :

Ta

GIS Pr

n Data

ata

asi Data

S merupakan

iri sendiri. P

dalam web

i dengan ko

server. K

maka pengem

ambar 2.3)

mbar 2.3

erada disisi

eb Protokol

alam kaitan

buah kota di

a online me

umum Sist

masukan dat

ip-prinsip te

abel 2.1 Pri

insip

n suatu sist

Pada peneli

b untuk mem

omponen lai

Karena stand

mbangan ar

Gamba

menunjuk

client yang

seperti HT

nnya denga

imana peng

elalui jaring

tem Informa

ta, manajem

ersebut di g

insi-prinsip

C

D

G

C

tem yang sa

itian ini, pen

mbangun s

in yang ber

dart dari d

rsitektur sist

ar 2.1 Arsit

kan arsitekt

g berkomuni

TTP (Hyper

an geo info

gguna dapat

gan intranet

asi Geograf

men, analis

gambarkan d

p Pengemba

P

Cliebt

DBMS den

GIS Library

Client / Ser

aling terinte

nulis meng

ebuah web

rbeda di ling

data geogra

tem webGI

tektur Web G

tur minimu

ikasi denga

Text Transf

rmasi. Seba

t dengan mu

tanpa meng

fis dikemba

sis dan rep

dan di imple

angan SIG

Pengemban

gan kompon

y di Server

ver

egrasi satu s

gabungkan

GIS. Untu

gkungan we

afis berbeda

S mengikut

GIS

um sebuah

n server seb

sfer Protoco

agai contoh

udah menca

genal batas

angkan berd

presentasi d

ementasika

G

ngan Web

nen spasial

sama lain, d

sistem GIS

uk dapat me

eb maka dib

a beda dan

ti arsitektur

sistem w

bagai penye

ol). Aplikas

12

h adalah

ari lokasi

geografi

dasarkan

data. Di

n seperti

dan tidak

S dengan

elakukan

butuhkan

n sangat

r “Client

eb GIS.

edia data

si seperti

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II

ini bisa d

Explorer, d

membutuhk

bertanggun

tanggapan

mengatur k

bertanggun

query ked

Dalamkeny

menawarka

lain yang ju

di server.

2.3 Gra

Graph me

danhubung

himpunan (

himpunan

menghubun

huruf atau

simpul yan

dikembangk

dll). Untuk m

kan Plug-I

ng jawab

terhadap re

komunikasi

ng jawab ter

dalam SQL

yataannya S

an layanan

uga sangat

aph

rupakan su

an antara o

(V, E), ditu

tidak koso

ngkan sepa

angka. Sed

g dihubung

an dengan

menampilka

In atau Ja

terhadap p

espon terseb

dengan ser

rhadap kone

L dan me

Side Server

khusus unt

penting ada

uatu alat b

objek-objek

ulis dengan

ong dari s

sang simpu

dangkan sis

kan oleh sis

Gam

web brow

an dan berin

ava Applet

proses perm

but. Dalam

rver sideGI

eksi kepada

embuat rep

r GIS Kom

tuk analisis

alah aspek f

bantu untuk

k tersebut. G

notasi G =

impul. E

ul. Simpul

si pada grap

si tersebut.

mbar 2.2 Co

wser (Moz

nteraksi den

t atau bah

mintaan d

m arsitektur

S Kompone

a database s

presentasi

mponen be

spasial pa

fungsional y

k merepres

Graph G d

(V, E). V (

(edge) mer

pada graph

aph umumn

ontoh Graph

zila Firefo

ngan data G

hkan kedua

ari client

web, sebua

en. Server s

spasial sepe

yang diter

rupa softw

da data. Se

yang terleta

entasikan o

didefinisikan

(vertex) mer

rupakan hi

h umumnya

nya dinamai

h

ox, Opera,

GIS, sebuah

anya. Web

dan meng

ah web ser

sideGIS Ko

erti menterje

ruskan ke

ware librari

elain kompo

ak di sisi cl

objek-objek

n sebagai p

rupakan me

impunan si

a dinomori

i dengan hi

13

Internet

browser

b server

girimkan

rver juga

omponen

emahkan

server.

ies yang

onen hal

ient atau

k diskrit

pasangan

erupakan

isi yang

i dengan

impunan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II

Gra

sederhana,

ganda dan

memiliki le

simpul dan

graph yang

yang setiap

berbobot ad

2.4 Alg

Algoritma i

Bertram R

merupakan

dengan biay

tujuan yang

Sep

ruteyang t

tujuan.Apa

proses pen

(dimana g(

biaya lokal

Alg

menggunak

aph terdiri

dangraph b

juga gela

ebih dari sa

n kembali p

g memiliki

p sisinya me

dalah graph

goritma A*

ini pertama

Raphael. Da

nsalah satu a

ya pengelua

g diharapkan

perti pada ke

tampaknya

yang mem

ncarianadala

x) bagian d

sebelum no

goritma A*

kan estimasi

dari berba

berarah. Gra

ang. Sisi g

atu sisi. Sisi

pada simpu

sisi ganda

emiliki orien

h yang mem

Gam

a kali diperk

alam ilmuk

algoritma pe

aran paling

n (dari satu

ebanyakan

mempuny

mbuat A * a

ah algoritm

dari heuristi

ode diperlua

(Admissib

i solusi biay

agai jenis

aph sederha

anda meru

i gelang ada

ul tersebut.

a danatau g

ntasi arah d

miliki nilai p

mbar 2.3 Gra

kenalkan pa

komputer,

encarian gra

sedikit dari

u atau lebih m

algoritma p

yai kemung

algoritma s

ma ini men

is adalah bi

as).

ble Heuristi

ya terkecil u

diantaranya

ana adalah g

upakan kon

alah ketika

Sedangkan

gelang. Gra

dari suatu si

ada setiap s

aph Berbob

ada 1968 ole

A*(yang d

aph terbaik

i titik awal

mungkin tuj

pencarian in

gkinan be

satu satunya

gambil jara

iaya dari aw

c) adalah s

untuk menc

a graph se

graph yang

disi ketika

ada sisi yan

n graph tak

aph berarah

mpul ke sim

sisinya.

ot

ehPeter Har

diucapkan

yang mamp

yang diberi

juan).

nformasi, ter

sar untuk

a pertama y

ak perjalan

wal, dan tid

strategi bes

capai suatu t

ederhana,gr

g tidak mem

a dua buah

ng berasal d

k sederhana

h merupaka

mpul lainny

rt, Nils Nils

dengan “A

pumenemuk

ikan sampa

rlebih dahu

menuju k

yang terbai

nan ke arah

dak sekedar

st first sear

tujuan deng

14

raph tak

miliki sisi

h simpul

dari satu

a adalah

an graph

ya.Graph

sson, dan

A star”)

kan jalur

ai ke titik

ulu dicari

ke arah

ik dalam

h tujuan

menjadi

rch yang

gan jarak

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II

15

tempuh terdekat dan memiliki nilai heuristik yang digunakan sebagai dasar

pertimbangan. Heuristik adalah kriteria, metoda, atau prinsip-prinsip untuk

menentukan pilihan sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran dengan efektif.

Nilai heuristik dipergunakan untuk mempersempit ruang pencarian. Metoda

pencarian A* menghasilkan jalur optimal mulai dari tempat awal kemudian melalui

graph menuju tempat yang dituju. Metode ini berdasarkan formula: f(n) = g(n) + h(n)

Keterangan :

h(n) = biaya estimasi dari node n ke tujuan.

g(n) = biaya path / perjalanan

f(n) = solusi biaya estimasi termurah node n untuk mencapai tujuan.

(Anonymous5, 2008)

Penggunaan algoritma A* dengan fungsi heuristik yang tepat dapat

memberikan hasil yang optimal. Sebenarnya, Depth-first search (DFS) dan breadth-

first-search (BFS) adalah dua kasus khusus dari algoritma A Star. Algoritma Dijkstra,

salah satu BFS, adalah kasus khusus dari A* dimana h(x) = 0 untuk semua nilai x.

Untuk DFS, ciptakan suatu counter global C yang diinisialisasi dengan nilai yang

sangat besar. Pada setiap langkahnya, periksa sebuah titik, lalu berikan nilai C ke

semua titik yang bertetangga dengan titik tadi. Setelah tiap-tiap pemberian nilai,

kurangi counter C dengan 1. Jadi semakin awalsebuah titik diproses, semakin tinggi

nilai h(x) yang dimilikinya.

Beberapa terminologi dasar yang terdapat pada algoritma ini adalah starting

point, simpul (nodes), A, open list, closed list, harga (cost), halangan (unwalkable).

1. Starting point adalah sebuah terminologi untuk posisi awal sebuah benda.

2. A adalah simpul yang sedang dijalankan dalam algortima pencarian jalan

terpendek.

3. Simpul adalah petak-petak kecil sebagai representasi dari area pathfinding.

Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.

4. Open list adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari

starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II

16

5. Closed list adalah tempat menyimpan data simpul sebelum A yang juga

merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil didapatkan.

6. Harga (F) adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan, nilai G merupakan

jumlah nilai tiap simpul dalam jalur terpendek darititik awal ke A, dan H

adalah jumlahnilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan. Sehingga

dapat diformulasikan f(x) = g(x)+h(x).

7. Simpul tujuan yaitu simpul yang dituju.

8. Halangan adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak

dapat dilalui oleh A.

Prinsip algoritma ini adalah mencari jalur terpendek dari sebuah simpul awal

(starting point) menuju simpul tujuan dengan memperhatikan harga (F) terkecil.

Diawali denganmenempatkan A pada starting point, kemudian memasukkan seluruh

simpul yang bertetangga dan tidak memilik atribut rintangan dengan A ke dalam open

list. Kemudian mencari nilai H terkecil dari simpul-simpul dalam open list tersebut.

Kemudian memindahkan A ke simpul yang memiliki nilai H terkecil. Simpul sebelum

A disimpan sebagai parent dari Adan dimasukkan ke dalam closed list. Jika terdapat

simpul lain yang bertetangga dengan A (yang sudah berpindah) namun belum

termasuk kedalam anggota open list, maka masukkan simpul-simpul tersebut ke dalam

open list. Setelah itu, bandingkan nilai G yang ada dengan nilai G sebelumnya (pada

langkah awal, tidak perlu dilakukan perbandingan nilai G). Jika nilai G sebelumnya

lebih kecil maka A kembali ke posisi awal. Simpul yang pernah dicoba dimasukkan ke

dalam closed list. Hal terebut dilakukan berulang- ulang hingga terdapat solusi atau

tidaka ada lagi simpul lain yang berada pada open list.

2.4.1 Deskripsi algoritma A Star

A Star menyimpan sebuah himpunan solusi parsial, yaitu jalur yang diambil yang

berawal dari titik awal, disimpan dalam sebuah antrian berprioritas (priority queue).

Prioritas yang diberikan pada suatu jalur ditentukan oleh fungsi f(x) = g(x) + h(x).

Disini, g(x) adalah ongkos yang diperlukan sampai ke titik x sejauh ini, h(x) adalah

perkiraan heuristik dari ongkos minimal untuk meraih titik tujuan dari titik x. Singkat

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II

17

kata, ongkos adalah jarak yang telah ditempuh sejauh ini, dan panjang garis lurus

antara titik x dengan titik akhir adalah perkiraan heuristiknya. Semakin rendah nilai

f(x), semakin tinggi prioritasnya. Berikutdiberikan pseudo-code dari algoritma A Star:

Disini suksesor (p) mengembalikan sebuah himpunan titik yang bertetangga

dengan p .Diasumsikan bahwa antrian disini menjaga urutan anggotanya dengan nilai

f secara otomatis. Dalam himpunan himpunan_tertutup, semua titik akhir dari p (titik

dimana masih terdapat jalur) disimpan, untuk menghindari pengulangan dan

pemutaran. Antrian yang digunakan disini juga biasa disebut sebagai himpunan

terbuka. Himpunan tertutup bisa saja dihilangkan (yang akan menghasilkan algoritma

pencarian pada pohon) apabila sebuah solusi (jalur) telah dijamin keberadaannya, atau

apabila fungsi suksesor telah disesuaikan agar tidak menerima titik yang sudah pernah

diperiksa.

2.4.2 Sifat Algoritma A Star

fungsi A*(awal,tujuan)

var himpunan_tertutup <- himpunan_kosong

var q <- buat_antrian(titk_awal)

while (q tidak kosong)

var p <- hapus_elemen_pertama(q)

var x <- titik_akhir_dari_p

if (x = tujuan)

return p

for (tiap y pada suksesor(p))

if (y bukan anggota himpunan_tertutup)

masuk_antrian(q, y)

tambahkan y ke himpunan_tertutup

endif

endfor

endwhile

return tidak_ada_jalur

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II

18

Seperti BFS, A* akan selalu menemukan sebuah solusi, jika memang ada. Apabila

fungsi heuristik h dapat diterima, yang berarti nilai h tidak akan pernah melebihi

ongkos minimal untuk meraih tujuan yang sebenarnya, maka A* sendiri akan dapat

diterima (atau dapat disebut optimal) apabila himpunan tertutup tidak digunakan.

Apabila digunakan sebuah himpunan tertutup, maka h harus monoton (atau konsisten)

agar A* dapat menjadi optimal. Ini berarti fungsi heuristik tidak akan pernah

berlebihan dalam menghitung ongkos dari sebuah titik ke titik tetangganya. Secara

formal, unutuk semua jalur x, y dimana y adalah suksesor dari x: h(x) ≤ g(y) - g(x) +

h(y).

A Star juga dapat dijamin keoptimalannya untuk sembarang heuristik, yang

berarti bahwa tidak ada satupun algoritma lain yang mempergunakan heuristik yang

sama akan mengecek lebih sedikit titik dari A*, kecuali ketika ada beberapa solusi

parsial dimana h dapat dengan tepat memprediksi ongkos jalur minimal.

2.4.3 Kompleksitas Algortima A Star

Kompleksitas waktu dari A Star sangat bergantung dari heuristik yang digunakannya.

Pada kasus terburuk, jumlah titik yang diperiksa berjumlah eksponensial terhadap

panjang solusi (jalur terpendek), tetapi A* akan memiliki kompleksitas waktu

polinomial apabila fungsi memenuhi kondisi berikut:

|h(x) - h*(x)| ≤ O(log h*(x)

dimana h* adalah heuristik optimal, yaitu ongkos sebenarnya dari jalur x ke tujuan.

Dengan kata lain, galat dari h tidak akan melaju lebih cepat dari logaritma dari

heuristik optimal h* yang memberikan jarak sebenarnya dari x ke tujuan. Penggunaan

memori dari A* bahkan lebih bermasalah dari kompleksitas waktunya. Beberapa

varian dari A* telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini, termasuk

diantaranya Iterative-Deepening-A*, Memory-Bounded- A* (MA*) dan Simplified-

Memory-Bounded-A* (SMA*) dan Recursive-Best- First-Search (RBFS). RBFS juga

akan memberikan hasil yang optimal apabila heuristiknya dapat diterima.

2.4.4 Fungsi-fungsi Heuristik untuk Algoritma A Star

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II

19

Seperti yang telah disebutkan diatas, fungsi heuristik sangat berpengaruh terhadap

kelakuan algoritma A Star:

1. Apabila h(n) selalu bernilai 0, maka hanya g(n) yang akan berperan, dan A*

berubah menjadi Algoritma Dijkstra, yang menjamin selalu akan menemukan

jalur terpendek.

2. Apabila h(n) selalu lebih rendah atau sama dengan ongkos perpindahan dari

titik n ke tujuan, maka A* dijamin akan selalu menemukan jalur terpendek.

Semakin rendah nilai h(n), semakin banyak titik-titik yang diperiksa A*,

membuatnya semakin lambat.

3. Apabila h(n) tepat sama dengan ongkos perpindahan dari n ke tujuan, maka A*

hanya akan mengikuti jalur terbaik dan tidak pernah memeriksa satupun titik

lainnya, membuatnya sangat cepat. Walaupun hal ini belum tentu bisa

diaplikasikan ke semua kasus, ada beberapa kasus khusus yang dapat

menggunakannya.

4. Apabila h(n) kadangkala lebih besar dari ongkos perpindahan dari n ke tujuan,

maka A* tidak menjamin ditemukannya jalur terpendek, tapi prosesnya cepat.

5. Apabila h(n) secara relatif jauh lebih besar dari g(n), maka hanya h(n) yang

memainkan peran, dan A* berubah menjadi BFS. (Riftadi, Muhammad. 2007)

2.5 ArcView

Arcview merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi Geografis

dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research

Institute, Inc). ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan

visualisasi, menjelajahi, menjawab query (baik basisdata spasial maupun non spasial),

menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan-

kemampuan perangkat SIG ArcView dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan kedalam format

perangkat lunak SIG lainnya,

a) ArcView dapat membaca data spasial raster yang dituliskan dalam format-

format perangkat lunak SIG dan penginderaan jauh; misalnya: JPEG,

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II

20

BMP, TIFF, GeoTIFF, BSQ, BIL, BIP, ERDAS, (LAN & GIS), ERDAS

Imagine, GRID ArcInfo (data grid-cell), raster SUN, dan sebagainya.

b) ArcView dapat membaca data spasial vector yang dituliskan dalam format-

format perangkat lunak SIG lainnya (import); misalnya ArcInfo

(coverage), MapInfo (MIF), AutoCad (DWG dan DXF), dan sebagainya.

c) ArcView dapat menuliskan basisdata spasial vektornya (coverage dan

shape files) baik ke dalam format shapes file sendiri maupun kedalam

perangkat lunak SIG lainnya, misalnya MapInfo.

2. Melakukan analisa statistik dan operasi-operasi matematis.

3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut.

a) ArcView dapat menampilkan informasi (basisdata dengan format sendiri)

baik yang terdapat pada sistem komputer yang bersangkutan maupun yang

tersebar di jaringan komputer (network).

b) ArcView dapat mengakses dan menampilkan basisdata eksternal.

c) Menampilkan informasi atau data dalam bentuk view (tampilan untuk

dilayar monitor), layout (tata letak format siap cetak), table (tabel data),

chart (grafik).

4. Menjawab query spasial maupun atribut.

a) Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat

(disimpan) didalam basis data atribut: (1) memilih fitur (entitas) spasial,

muncul informasi spasialnya, (2) memilih data atribut dari basisdata

atribut, muncul representasi spasial dari fitur yang dipilih, (3) memilih

data atribut, muncul data atribut-atribut lainnya yang terdapat didalam

basisdata atribut, (4) memilih suatu fitur spasial, muncul fitur spasial

lainnya yang terkait.

b) Menggunakan SQL sebagai standard untuk melakukan query terhadap

basis datanya.

5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG yaitu menyediakan alat bantu analisis

spasial sederhana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:

1) berapa jumlah sumur bor yang terdapat disuatu area pertambangan?

2) berapa jumlah rumah yang terdapat di dalam buffer (area) 50 meter dari

pinggir sungai.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II

21

6. Membuat peta tematik.

a) Menyediakan pustaka simbol dan warna (fiturs) untuk pembuatan peta

tematik.

b) Menggunakan pustaka simbol dan warna untuk merepresentasikan

fiturnya berdasarkan atribut-atributnya (membuat peta-peta tematik

turunan).

7. Memodifikasi aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip. Menyediakan

bahasa pemrograman sederhana atau skrip (avenue) untuk mengotomasikan

pengoperasian rutin dan meng-customize apliksi-aplikasi SIG yang

dikembangkan dengan perangkat lunak ArcView.

8. Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan extension

yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView).

Adapun ekstensi-ekstensi SIG yang terdapat di ArView adalah berikut

diantaranya:

a) Network Analyst: modul perangkat lunak yang diguakan untuk melakukan

analisis-analisis yang berhubungan dengan jaringan (Routing).

b) Internet Map Server (IMS): modul perangkat lunak yang digunakan untuk

mempublikasikan peta (basisdata dijital) ke jaringan internet (web-based

GIS) hingga dapat diakses dengan menggunakan program browser.

c) 3D Analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk membuat,

menganalisa, dan menampilkan data spasial tiga dimensi (permukaan

dijital).

d) Tracking Analyst: modul perangkat lunak yang digunakan untuk

perekaman, tampilan, dan pemantauan data – baik secara langsung

(realtime) maupun tidak langsung (playback atau replay) yang memiliki

kecenderungan perubahan posisi geografis dari waktu ke waktu.

e) Image Analyst: modul perangkat lunak yang dipergunakan untuk

melakukan analisis-analisis yang berhubungan dengan citra dijital

(penginderaan jauh).

ArcView secara default membaca, menggunakan, dan mengolah data spasial

dengan format yang disebut sebagai shapefile. Format yang dikembangkan dan

dipublikasikan oleh ESRI ini digunakan untuk menyimpan informasi-informasi atribut

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II

22

dan geometri non-topologi fitur spasial di dalam sebuah kumpulan data. Geometri

fitur ini disimpan sebagai shape yang terdiri dari sekumpulan koordinatkoordinat

vektor. Shapefile dapat mendukung representasi bebagai fitur baik titik (point), garis

(line), maupun polygon (area). Setiap fitur polygon direpresentasikan sebagai loop

tertutup. Data atribut disimpan dalam format perangkat lunak DBMS Dbase. Setiap

record, memiliki relasi one to one terhadap fitur data spasial yang bersangkutan.

Shapefile ESRI terdiri dari beberapa file: file utama, file indeks, dan sebuah

tabel Dbase. File utama merupakan direct-access, file dengan panjang record yang

bervariasi dimana setiap record-nya mendeskripsikan sebuah shape (fitur) dengan

sebuah list (daftar) verteks-verteksnya. Pada file indeks, setiap record mengandung

offset record file utama yang bersesuaian dari awal ke file utama. Tabel Dbase berisi

atribut-atribut fitur, satu record per fitur. Relasi one to oneantara fitur (geometri)

dengan atributnya didasarkan pada nomor record-nya. Record atribut, urutannya,

harus sama sebagaimana di dalam file utama.

Sesuai dengan konvensi penamaannya, file utama, file indeks, dan file Dbase

memiliki nama depan (suffix) yang sama, tetapi nama-nama belakangnya (suffix atau

extension) berbeda. Nama-nama belakangnya berturut-turut adalah “SHP” (file

utama), “SHX” (file indeks), dan “DBF” (file table atribut). Shapefile ESRI dapat

dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan empat metode/cara sebagai berikut:

a) Eksport: format data spasial ini dapat dihasilkan dari proses eksport perangkat

lunak SIG lainnya, misalnya dengan menggunakan ArcInfo, SDE13, MapInfo.

b) Dijitasi: shapefile dapat secara lansung dibuat melalui proses dijitasi.

c) Semi pemrograman: shapefile dapat dapat secara langsung dibuat, dibaca, atau

dituliskan dengan menggunakan salah satu bahasa (semi) pemrograman

skrip/makro yang dimiliki oleh beberapa perangkat SIG serumpun (misalnya

Aveneu-nya ArcView, MapObjects, ARC Macro Language/AML ArcInfo,

Simple macro Language/SML PC ArcInfo).

d) Bahasa pemprograman: dengan memahami spesifikasi teknisnya, shapefile

dapat secara langsung dibuat, dibaca, atau dituliskan dengan menggunakan

salah satu bahasa pemrogrman yang ada (misalnya C/C++, pascal/Delphi,

Basic).

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II

23

Keuntungan-keuntungan jika bekerja dengan menggunakan data spasial

shapefile ArcView adalah sebagai berikut:

a) Proses pengambilan (draw) atau penggambaran kembali (redraw) dari fitur

petanya dapat dilakukan dengan relatif cepat, setidaknya lebih cepat dari

proses penggambaran coverage milik ArcInfo.

b) Informasi atribut dan geometrinya dapat di atur.

c) Dapat dirubah ke dalam format-format data spasial lainnya.

d) Memungkinkan untuk proses on-screen digitizing. (Prahasta, Eddy. 2007)

2.6 Mapserver

Mapserver merupakan perangkat lunak open source dan sekaligus freeware yang

dapat digunakan untuk menampilkan data spasial (peta dijital) pada halaman web.

Mapserver dikembangkan di Universitas Minesotta (UMN), Amerika Serikat untuk

pengembangan proyek ForNet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam)

yang didanai langsung oleh NASA. Dari proyek ForNet inilah dihasilkan tools utama

yaitu MapServer dan ImageView yang dapat diaplikasikan ke berbagai tipe

permasalahan yang terkait dengan data spasial. Selanjutnya mapserver digunakan

sebagai tools visualisasi data SIG (terutama data vector) yang memungkinkan

penggunaan layanan web, sementara Imageview dipakai sebagai tools visualisai

khusus untuk citra (dijital) satelit dan data-data tipe raster lainnya.

Pada bentuk paling dasar MapServer merupakan sebuah program

CGI(Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server,

dan berdasarkan parameter tertentu terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP

akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam

bentuk peta atau dalam bentuk lain.

Fitur-fitur dari MapServer diantaranya adalah:

a) Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile (ESRI),

ArcSDE (ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan

menggunakan library OGR.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II

24

b) Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF,

APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library

GDAL.

c) Menggunakan quadtree dalam indexing data spatial, sehingga operasioperasi

spasial dapat dilakukan dengan cepat.

d) Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan

menggunakan file tamplate.

e) Dapat melakukan seleksi objek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan

sebuah objek spasial tertentu.

f) Mendukung rendering karakter berupa font TrueType.

g) Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi

sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan

menampilkan gambar dapat dipercepat.

h) Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi

lojik atau ekspresi reguler.

i) Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur

sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.

j) Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan

pada URL.

k) Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly (Nuryadin,

Ruslan. 2005)

Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, kitadapat

mengakses MapServer sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa skrip:

PHP, Perl, Python atau Java. Sehingga akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip

akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi. Pengembang dapat memilih bahasa

yang paling familiar.

Bentuk umum arsitektur aplikasi berbasis peta dalam halam web dapat

jelaskan sesuai dengan gambar 2.5 :

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II

Pad

request dan

Karena ser

yang berka

aplikasi dan

Pad

dalam bent

status [on/o

server requ

da gambar

n respon.

rver web tid

aitan dengan

n MapServe

da sistem ap

tuk request

off] layer ya

uest tersebu

Gam

2.4, intera

Web brows

dak memili

n pemroses

er.

Gamb

plikasi, bro

t yang terk

ang akan dim

t dikirim ke

mbar 2.4 : G

aksi antara

ser di sisi

iki kemamp

san peta ak

bar 2.5 : Ars

owser (clie

kait dengan

munculkan,

e server dan

Gambar Arsi

klien deng

klien meng

puan pemro

kan diterusk

sitektur Ma

nt) mengiri

data spasi

, dan lain se

n MapServe

tektur Peta

gan server

girim reque

osesan peta

kan eleh ser

pserver

imkan requ

al (lokasi [

ebagainya. K

er. Kemudia

pada Web

berdasar

est ke serv

a, maka per

rver web k

uest ke we

[X,Y]) klik

Kemudian o

an MapServ

25

skenario

ver web.

rmintaan

ke server

b server

k kursor,

oleh web

ver akan

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II

membaca m

dengan per

bersangkuta

sesuai den

arsitektur te

denga peng

hanya men

dikembalik

applet.

2.6.1 Penge

Chameleon

aplikasi pe

digunakan

berdasarkan

Gambar ber

Gambar 2

mapfile, da

rmintaan da

an akan dik

gan format

ersebut cen

golahan data

nerima ha

kan lagi mel

enalan Cha

n merupakan

emetaan SIG

secara be

n spesifikas

rikut mengi

2.6 : konfigu

an data pet

ari client. S

kirim ke w

t tamplate

nderung bers

a dan analis

asil request

lalui server

ameleon

n salah satu

G berbasis

rdampingan

si yang dite

ilustrasikan

urasi framew

ta. Untuk m

Setelah gam

web server k

tampilanny

sifat thincli

sis proses d

t dalam b

web, yang

u framewor

layanan w

n atau full

entukan ole

n konfiguras

work chame

membentuk

mbar tersebu

kembali dan

ya. Dilihat

ient, sebab p

dilakukan di

bentuk file

terbungkus

rk atau too

web (web-b

l integrated

eh Open G

si framework

eleon

k sebuah ga

ut di render

n diteruskan

dari tempa

prosedur-pr

i server, sem

e HTML.

dalam bent

l yang dapa

based GIS).

d dengan

Geospatial C

k chameleon

ambar yan

r, file gamb

n ke brows

at pengolah

rosedur yan

mentara bro

pemrosesa

tuk file HT

at digunaka

. Chameleo

dengan M

Consortium

on:

26

g sesuai

bar yang

er client

han data

ng terkait

owsernya

an akan

ML atau

an untuk

on dapat

Mapserver

(OGC).

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II

f

Fra

framework

berisi prog

(reusable) o

server den

digunakan.

Gambar

2.7 Post

PostgreSQL

Database M

adalah DBM

mendukung

pemrogram

Aw

Univesity o

yang kemu

dikomersilk

1986–1994

Postgres ju

periode ini

pada tahu

amework Ch

ini dibentu

gram atau s

oleh setiap

ngan tampil

2.7: Proses

tgreSQL

L atau ser

Managemen

MS yang m

g standar S

man C, C++,

al perkemb

of Californi

udian dikem

kan oleh Re

4 Postgres t

uga banyak

perkemban

un 1994-19

hameleon d

uk dari seku

skrip-skrip

client-nya,

lan antarmu

s Mapscript

ring disebu

nt System (

memiliki ska

SQL92 dan

, Perl, java,

bangan Post

ia, Berkeley

mbangkan

elational Te

elah banyak

digunakan

ngan Postgr

995, dua

dikembangk

umpulan ko

php (php

sehingga m

uka (layout

Pada Web

ut Postgres

(ORDBMS)

alabilitas, ke

n SQL99, P

Tcl, phyton

tgreSQL di

ey (1977-19

menjadi d

echnologies

k digunaka

sebagai ba

res adalah s

orang ma

kan oleh D

mponen-ko

scripts) ya

mudah meng

t interface)

Server(Sumb

s merupak

) yang bers

eluwesan da

Postgres ju

n dan juga p

imulai dari

985), Postgr

database se

s/Ingres Co

n untuk pen

ahan belajar

ampai pada

ahasiswa l

DM Solution

omponen pe

ang dapat d

gintegrasika

) yang sed

ber: Prasetyo,

an server

ifat open s

an kinerja ti

uga sudah m

php.

penelitian

res berawal

erver relati

rporation. P

nelitian dan

r diberbaga

a Postgres v

ulusan Be

n Group (K

erangkat lun

digunakan

an sebuah w

derhana dan

, Daniel Hary.

Object Re

source. Pos

tinggi, karen

mendukung

yang dilak

l dari kode

tional dan

Pada period

n produksi

ai Universit

versi 4.2. K

erkeley me

27

Kanada),

nak yang

kembali

web-map-

n mudah

. 2004)

elational

tgreSQL

na selain

g bahasa

kukan di

e Ingres,

berhasil

de tahun

aplikasi.

tas. Pada

emudian

elakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II

28

penambahan kemampuan SQL pada Postgres dengan menggunakan kode ANSI C,

dan diberi nama Postgres95, kedua mahasiswa tersebut adalah Jolly Chen dan Andrew

Yu.

Seperti halnya DBMS komersil lainnya, sebagai salah satu software

opensource, PostgreSQL juga telah didukung dengan fitur-fitur yang lengkap,

diantaranya:

a) Dukungan tipe data yang banyak digunakan pada database komersial, seperti

floating point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary.

b) Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri

(seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) ,tipe data jaringan(TCP/IP) untuk

menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr).

c) Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object

Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada

beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default

pada pembuatan table pada database.

d) Dukungan penyimpanan binary large object(gambar, suara,vidio). Kinerja

PostgreSQL sebagai server database object-relational semkin memudahkan

user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat.

e) Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuatPostgreSQL

banyak dipilih sebagai database server dalam pengembangan aplikasi.

f) PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left, right,

full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry.

g) Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses query yang

kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,

Procedural Langguage.

h) Dukungan fungsi Full-text indexing.

i) Tersedianya fungsi ODBC.

j) Dukungan fitur schema yang memungkinkan:

1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang

lainnya.

2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program

tertentu.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II

29

3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada

Microsoft Windows sebagai server, dimana PostgreSQL berjalan sebagai

salah satu service windows server. Release PosgreSQL ini bisa dijalankan

pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003.

PostgreSQL juga dapat berjalan di banyak platform Sistem Operasi, sehingga

Database Server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya

FreeBSD (x86,Alpha), BSD/OS (x86,Sparc), OpenBSD (x86,Sparc), NetBSD (x86,

Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX), Digital Unix, Linux (x86, Alpa, ARM,

MIPS, Power PC, Sparc. s/390), SCO OponServer, SCO UnixWare, SunOS 4, Sun

Solaris (x86, Sparc), Compaq Tru64 Unix, AIX, BeOS, Windows (XP, WIN 2000, WIN

2003). Dukungan dari database pemrograman berupa library yang bisa digunakan

untuk koneksi ke server database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database

PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakang penguasaan bahasa pemprograman,

diantaranya adalah Python (lewat PyGreSql/PoPy), JDBC (Java Database

Connectivity), PHP Librar php-pgsql, Tcl, Standard SQL embeded C, Perl (Standard

DBI/DBD), Native C dan C++ API, ODBC. (Sugiana, Owo. Munir, Sirojul. 2005)

2.7.1 PostGIS

PostGIS adalah sebuah perangkat lunak tambahan (geo-spatial extension) untuk

database PostgreSQL yang berfungsi untuk menyimpan obyek-obyek sistem informasi

geografis (data spasial) (Anonymous3. 2007). PostGIS dikembangkan sebagai sebuah

teknologi database spasial open source dibawah lisensi GNU general public licence.

fungsi PostGIS pada database PostgreSQL adalah sebagai spatially enables

(menambahkan tabel khusus untuk penyimpanan data-data sapsial) untuk menyimpan

obyek-obyek sistem informasi geografis (data spasial) dalam database PostgreSQL.

selain menambahkan tabel data spasial, PostGIS juga akan menambahkan tabel

geometry (geom_table) untuk menyimpan informasi dan atribut geometri data spasial,

sehingga dengan adanya informasi geometri peta tersebut bisa dilakukan analisis dan

pemrosesan data sig menggunakan query sql.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II

30

Dalam PostGIS juga sudah terintegrasi dua konverter yaitu shp2pgsql dan

pgsql2shp. fungsi shp2pgsql adalah untuk mengkonversi data shapefile (format yang

dikembangkan ESRI untuk menyimpan informasi–informasi atribut dan geometri data

spasial) ke format databse (format .sql) sehingga memungkinkan database postgres

untuk membuat kolom geometri yang digunakan oleh PHPMapscript untuk

menampilkan fitur geometri, sedangkan pgsql2shp berfungsi mengkonversi database

(format .sql) ke format shapefile.

2.7.2 PgRouting

PgRouting adalah sebuah tools open source yang menyediakan fungsionalitas routing

pada database PostgreSQL (Anonymous4.. 2007). PgRouting dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek (Shortest Path) dan juga Travelling

Salesman Problem (TSP) (Patrushev, 2007). Saat ini fungsionalitas routing bawaan

yang disediakan oleh modul pgRouting adalah fungsionalitas routing dengan

menggunakan algoritma dijkstra (shortest_path_dijkstra), algoritma A*

(shortest_path_astar), algoritma Shooting Star dan fungsi untuk menangani masalah

Travelling Salesman Problem (TSP).

2.8 Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh

Google dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map menawarkan peta

yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, dan juga

menawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong

Kong, Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa.

Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat

javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita

bangun. Untuk dapat mengakses Google Map, Kita harus melakukan pendaftaran Api

Key terlebih dahulu dengan data pendaftaran berupa nama domain web yang kita

bangun.. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web kita sendiri dengan

Google Maps API. Google Maps API adalah library JavaScript.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II

Men

melakukan

HTML dan

API dapat

handal, kar

untuk data

Kita

berikut:

1. Memasu

2. Membua

3. Membua

4. Menulisk

5. Meng-in

nggunakan/

kostumisa

n JavaScrip

menghema

rena penggu

peta sudah

a bisa mulai

ukkan Maps

at element d

at beberapa

kan fungsi J

nisiasi peta d

/memprogra

asi pada w

pt, serta kon

at waktu dan

una hanya

disediakan

i menulis pr

API JavaSc

div dengan n

objek litera

JavaScript u

dalam tag bo

Gambar 2

am Google

web yang

neksi Intern

an biaya unt

fokus pada

oleh google

rogram Goo

cript ke dala

nama map_c

al untuk men

untuk memb

ody HTML

2.8: Contoh

e Maps A

dibutuhkan

net. Dengan

tuk memban

data-data y

e maps.

ogle Map A

am HTML

canvas untu

nyimpan pr

buat objek p

L dengan eve

h tampilan g

API sanga

n adalah pe

n menggun

ngun aplika

yang ingin

API dengan u

kita.

uk menampi

operty-prop

peta.

ent onload.

google maps

at mudah.

engetahuan

nakan Goog

asi peta digi

dikostumis

urutan seba

ilkan peta.

perti pada p

s

31

Untuk

tentang

gle Maps

ital yang

sasi saja,

gai

eta.

Universitas Sumatera Utara