Chapter II

29
2.1 Klasifikasi K Klasifikasi Kenn pada tahun 1925. Klasi umum digunakan saat kondisi kehilangan seba gigi, dan dapat menentu dan mukosa). Kennedy secara umum. Daerah dikategorikan sebagai m Klasifikasi Kenn 1. Klas I : yang masih ada dan bera 2. Klas II : d masih ada tetapi berada 1.b). 3. Klas III : ada di bagian posterior m 4. Klas IV : gigi yang masih ada dan Gambar 1. Klasifik a b BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kennedy nedy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Edw ifikasi Kennedy merupakan metode klasifikas ini karena sederhana, mudah diaplikasikan agian gigi, dapat segera menentukan tipe kehila ukan tipe dukungan GTSL (dukungan gigi atau y membagi kehilangan gigi sebagian menjadi h edentulus diluar klasifikasi yang telah modifikasi. 1 nedy diuraikan sebagai berikut: 1 daerah tidak bergigi terletak di bagian poster ada pada kedua sisi rahang (bilateral) (Gambar 1 daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior a hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilat daerah tidak bergigi terletak di antara gigi-gig maupun anterior dan unilateral (Gambar 1.c). daerah tidak bergigi terletak pada bagian ante n melewati garis tengah rahang (Gambar 1.d). kasi Kennedy; a. Klas I; b. Klas II; c. Klas III; d. c d 8 ward Kennedy si yang paling pada seluruh angan sebagian dukungan gigi i empat kelas h ditentukan, rior dari gigi 1.a). dari gigi yang teral) (Gambar gi yang masih erior dari gigi- . Klas IV 1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

description

artikel kedokteran gigi

Transcript of Chapter II

Page 1: Chapter II

2.1 Klasifikasi Kennedy

Klasifikasi Kennedy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Edward Kennedy

pada tahun 1925. Klasifikasi Kennedy

umum digunakan saat ini

kondisi kehilangan sebag

gigi, dan dapat menentukan tipe dukungan GTSL (dukungan gigi atau dukungan gigi

dan mukosa). Kennedy membagi kehilangan gigi sebagian menjadi empat kelas

secara umum. Daerah edentulus diluar klasif

dikategorikan sebagai modifikasi.

Klasifikasi Kennedy diuraikan sebagai berikut:

1. Klas I : daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari

yang masih ada dan berada pad

2. Klas II : daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang

masih ada tetapi berada hanya pada salah sat

1.b).

3. Klas III : daerah tidak bergigi terletak di antara gigi

ada di bagian posterior maupun anterior dan unilateral

4. Klas IV : daerah tidak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi

gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang

Gambar 1. Klasifikasi Kennedy; a.

a b

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Kennedy

Klasifikasi Kennedy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Edward Kennedy

pada tahun 1925. Klasifikasi Kennedy merupakan metode klasifikasi yang paling

umum digunakan saat ini karena sederhana, mudah diaplikasikan pada seluruh

kondisi kehilangan sebagian gigi, dapat segera menentukan tipe kehilangan sebagian

gigi, dan dapat menentukan tipe dukungan GTSL (dukungan gigi atau dukungan gigi

Kennedy membagi kehilangan gigi sebagian menjadi empat kelas

secara umum. Daerah edentulus diluar klasifikasi yang telah ditentukan,

modifikasi.1

Klasifikasi Kennedy diuraikan sebagai berikut:1

: daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari

yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang (bilateral) (Gambar 1.a)

: daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang

masih ada tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral)

: daerah tidak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih

maupun anterior dan unilateral (Gambar 1.c).

: daerah tidak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi

an melewati garis tengah rahang (Gambar 1.d).

ar 1. Klasifikasi Kennedy; a. Klas I; b. Klas II; c. Klas III; d. K

c d

8

Klasifikasi Kennedy pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Edward Kennedy

merupakan metode klasifikasi yang paling

karena sederhana, mudah diaplikasikan pada seluruh

ian gigi, dapat segera menentukan tipe kehilangan sebagian

gigi, dan dapat menentukan tipe dukungan GTSL (dukungan gigi atau dukungan gigi

Kennedy membagi kehilangan gigi sebagian menjadi empat kelas

ikasi yang telah ditentukan,

: daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi

(Gambar 1.a).

: daerah tidak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang

u sisi rahang saja (unilateral) (Gambar

gigi yang masih

: daerah tidak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-

Klas I; b. Klas II; c. Klas III; d. Klas IV1

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II

9

Aturan dalam penggunaan klasifikasi Kennedy adalah:1

1. Klasifikasi ditentukan setelah ekstraksi gigi yang mungkin mengubah

klasifikasi awal.

2. Molar ketiga tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan

tidak akan digantikan

3. Molar ketiga dipertimbangkan dalam klasifikasi jika ada dan digunakan

sebagai gigi penyangga

4. Molar kedua tidak dipertimbangkan dalam klasifikasi jika tidak ada dan

tidak akan digantikan

5. Penentuan klasifikasi selalu dari daerah edentulus paling posterior

6. Daerah edentulus diluar klasifikasi dikategorikan modifikasi dan sesuai

jumlah daerah edentulus

7. Luas daerah modifikasi tidak dipertimbangkan, hanya jumlah daerah

edentulus tambahan

8. Tidak ada modifikasi pada klas IV

2.2 Gigitiruan Sebagian Lepasan Kerangka Logam

2.2.1 Pengertian

Gigitiruan sebagian lepasan kerangka logam merupakan gigitiruan yang

terdiri dari basis kerangka logam yang terletak diatas linggir, dan resin akrilik yang

diaplikasikan untuk meningkatkan estetis, mengembalikan kontur jaringan yang

hilang, dan menahan anasir gigitiruan.13

2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan GTSL kerangka logam antara lain:1,16,17,29,30

1. Kaku, akurat, dan tidak berubah bentuk

2. Kuat, stabil, dan tahan lama

3. Lebih nyaman dipakai (karena dapat dibuat lebih tipis dari resin akrilik)

4. Semua bagian gigitiruan merupakan satu kesatuan dan homogen

5. Gaya-gaya yang timbul akibat pengunyahan dapat disalurkan lebih baik

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II

10

6. Penghantar termis yang baik

7. Lebih higienis karena porositas pada permukaan logam lebih rendah

dibandingkan resin akrilik, sehingga mengurangi akumulasi makanan dan plak serta

mempertahankan jaringan yang sehat.

Kekurangan GTSL kerangka logam antara lain:1,16,17,29,30

1. Tidak estetis bila cangkolan logam terlihat

2. Sulit untuk dilakukan reline

3. Prosedur pembuatan yang sulit

4. Basis logam tidak sewarna dengan jaringan mulut sehingga mengganggu

estetis.

2.2.3 Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi GTSL kerangka logam antara lain:17

1. Pasien dengan oral hygiene yang baik

2. Gigi penyangga dengan dukungan tulang alveolar yang baik

Kontraindikasi GTSL kerangka logam yaitu tidak dapat diaplikasikan pada

pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kobalt dan kromium.13

2.2.4 Komponen

Komponen GTSL kerangka logam terdiri dari konektor mayor, konektor

minor, sandaran, penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang

mendukung anasir gigitiruan.1

A. Konektor Mayor

Konektor mayor merupakan komponen dari GTSL yang menghubungkan

bagian-bagian gigitiruan yang terletak pada sisi kiri dan kanan rahang. Bagian-bagian

lain dari gigitiruan terhubung secara langsung maupun tidak langsung pada konektor

mayor. Komponen ini juga memberikan stabilitas untuk membantu menahan

pergerakan dari tekanan fungsional.1,29

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II

11

Bentuk umum konektor mayor rahang atas adalah:1,29

1. Batang palatal tunggal, dapat dibuat lebar (8 mm atau lebih disebut strap)

atau sempit (kurang dari 8 mm disebut bar) tergantung pada lokasi dan kebutuhan

untuk kekuatan dan dukungan gigitiruan. Indikasi penggunaan batang palatal tunggal

adalah pada ruang edentulus bilateral yang pendek pada gigitiruan dukungan gigi

(Gambar 2.a).

2. Plat palatal, menutupi palatum lebih luas daripada jenis lainnya. Plat

palatal harus terletak di depan daerah posterior palatal seal. Indikasi penggunaan plat

palatal adalah pada kondisi kehilangan lebih dari 6 gigi sehingga daerah palatum

seluruhnya dimanfaatkan sebagai dukungan untuk mendapatkan kekakuan yang

cukup (Gambar 2.b).

3. Batang palatal ganda, terdiri dari batang anterior dan posterior yang

disatukan oleh konektor longitudinal pada masing-masing sisi. Indikasi penggunaan

batang palatal ganda adalah pada torus palatinus yang besar dan tidak melewati batas

antara palatum keras dan palatum lunak serta pada klas I dan klas II dengan dukungan

yang baik dari gigi penyangga dan linggir alveolaris. Dari segi prinsip desain, batang

palatal ganda secara mekanis dan biologis baik jika ditempatkan tanpa menekan

jaringan (Gambar 2.c).

4. Plat palatal berbentuk U, disebut juga konektor tapal kuda. Merupakan

desain konektor yang kurang baik dibandingkan konektor mayor rahang atas lainnya

karena kurang kaku, tetapi plat palatal berbentuk U dapat dibuat lebih kaku dengan

menggunakan beberapa gigi penyangga dan sandaran oklusal. Indikasi penggunaan

plat palatal berbentuk U adalah pada torus palantinus yang besar dan meluas sampai

batas posterior dari palatum keras. Pun (2010) menyatakan plat palatal berbentuk U

merupakan konektor mayor yang paling umum digunakan (72,5%) (Gambar 2.d).

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II

Gambar 2.Bentuk konektor mayor rahan

tunggal; b. Plat palatal; c. Batang palatal ganda; d. P

berbentuk U

Bentuk umum konektor mayor rahang bawah adalah:

1. Batang lingual

lingual terletak paling sedikit 4 mm

memungkinkan. Secara klinis, penggunaan batang lingual dibatasi oleh kondisi

anatomis rongga mulut.

yang cukup antara sulkus lingual alveol

2. Plat lingual, merupakan

singulum gigi anterior. Tepi atas harus ditemp

lingual gigi anterior. Dari segi prinsip desain, plat lingual lebih biologis dibandingkan

batang lingual ganda karena lebih kecil kemungkinan terperangkapnya sisa

makanan. Indikasi penggunaan plat lingual adalah

alveolaris mengalami resorpsi vertikal yang parah

kehilangan 6 gigi atau lebih agar mendapatkan kekakuan yang cukup sehingga

menghasilkan dukungan dan distribusi tekanan yang baik.

digunakan pada kasus free end

(2010) menyatakan plat lingual merupakan konektor mayor yang paling umum

digunakan (59,4%). (Gambar 3.b)

3. Batang lingual ganda, terdiri dari bat

tambahan yang terletak diatas singulum gigi anterior. Dapat ber

penahan tidak langsung

a b

entuk konektor mayor rahang atas; a. Batang palatal

; b. Plat palatal; c. Batang palatal ganda; d. P

bentuk U1

Bentuk umum konektor mayor rahang bawah adalah:1,29

lingual, merupakan bentuk paling sederhana. Tepi atas dari batang

lingual terletak paling sedikit 4 mm dari margin gingiva dan lebih jauh bila

Secara klinis, penggunaan batang lingual dibatasi oleh kondisi

anatomis rongga mulut. Indikasi penggunaan batang lingual adalah ketika

yang cukup antara sulkus lingual alveolar dan jaringan gingiva lingual (Gambar 3.a)

Plat lingual, merupakan batang lingual yang meluas sampai

singulum gigi anterior. Tepi atas harus ditempatkan pada sepertiga tengah permukaan

Dari segi prinsip desain, plat lingual lebih biologis dibandingkan

batang lingual ganda karena lebih kecil kemungkinan terperangkapnya sisa

Indikasi penggunaan plat lingual adalah pada klas I dimana linggir

alveolaris mengalami resorpsi vertikal yang parah. Plat lingual digunakan pada kasus

kehilangan 6 gigi atau lebih agar mendapatkan kekakuan yang cukup sehingga

menghasilkan dukungan dan distribusi tekanan yang baik.28 Plat lingual lebih sering

free end (klas I dan klas II) dibandingkan batang lingual.

(2010) menyatakan plat lingual merupakan konektor mayor yang paling umum

(Gambar 3.b).

Batang lingual ganda, terdiri dari batang lingual dan sebuah batang

tambahan yang terletak diatas singulum gigi anterior. Dapat berfungsi sebagai

penahan tidak langsung dan stabilisasi. Indikasi penggunaan batang lingual ganda

b c d

12

atang palatal

; b. Plat palatal; c. Batang palatal ganda; d. Plat palatal

, merupakan bentuk paling sederhana. Tepi atas dari batang

margin gingiva dan lebih jauh bila

Secara klinis, penggunaan batang lingual dibatasi oleh kondisi

ketika ada ruang

(Gambar 3.a).

sampai diatas

atkan pada sepertiga tengah permukaan

Dari segi prinsip desain, plat lingual lebih biologis dibandingkan

batang lingual ganda karena lebih kecil kemungkinan terperangkapnya sisa-sisa

ada klas I dimana linggir

. Plat lingual digunakan pada kasus

kehilangan 6 gigi atau lebih agar mendapatkan kekakuan yang cukup sehingga

Plat lingual lebih sering

(klas I dan klas II) dibandingkan batang lingual.15 Pun

(2010) menyatakan plat lingual merupakan konektor mayor yang paling umum

ang lingual dan sebuah batang

fungsi sebagai

Indikasi penggunaan batang lingual ganda

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II

adalah pada diastema yang lebar diantara gigi anterior sehingga pla

estetis karena logam dapat terlihat dari depan

4. Batang labial, tepi atas terletak 4 mm dibawah margin gingiva permukaan

labial dan bukal dan lebih jauh jika memungkinkan. Tepi bawah terletak pada

vestibulum permukaan labial

bergerak. Indikasi penggunaan batang labial adalah pada kasus dengan gigi anterior

yang terlalu miring ke lingual sehingga batan

(Gambar 3.d).

Gambar 3. Bentuk konektor mayor rahang b

lingual; c. Batang lingual ganda; d. B

B. Konektor Minor

Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung antara

konekor mayor atau basis GTSL dan komponen lain dari

cangkolan, penahan tidak langsung

Selain mengubungkan bagian

fungsi lain yaitu:1,29

1. Memindahkan tekanan fungsional ke gigi penyangga.

2. Memindahkan

ke seluruh gigitiruan.

C. Penahan Langsung

Penahan langsung

berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan memberi retensi pada gigitiruan.

a b

adalah pada diastema yang lebar diantara gigi anterior sehingga plat lingual kurang

logam dapat terlihat dari depan (Gambar 3.c).

Batang labial, tepi atas terletak 4 mm dibawah margin gingiva permukaan

labial dan bukal dan lebih jauh jika memungkinkan. Tepi bawah terletak pada

vestibulum permukaan labial dan bukal pada batas mukosa bergerak dan tidak

Indikasi penggunaan batang labial adalah pada kasus dengan gigi anterior

yang terlalu miring ke lingual sehingga batang lingual tidak dapat digunakan

entuk konektor mayor rahang bawah; a. Batang lingual;

lingual; c. Batang lingual ganda; d. Batang labial1

Konektor Minor

Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung antara

konekor mayor atau basis GTSL dan komponen lain dari gigitiruan, sepe

cangkolan, penahan tidak langsung, sandaran oklusal, atau sandaran singulum.

Selain mengubungkan bagian-bagian gigitiruan, konektor minor memiliki

Memindahkan tekanan fungsional ke gigi penyangga.

Memindahkan efek dari penahan, sandaran, dan komponen penyeimbang

Penahan Langsung

Penahan langsung adalah komponen yang terletak pada gigi penyangga,

berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan memberi retensi pada gigitiruan.

c d

13

t lingual kurang

Batang labial, tepi atas terletak 4 mm dibawah margin gingiva permukaan

labial dan bukal dan lebih jauh jika memungkinkan. Tepi bawah terletak pada

dan bukal pada batas mukosa bergerak dan tidak

Indikasi penggunaan batang labial adalah pada kasus dengan gigi anterior

g lingual tidak dapat digunakan

lingual; b. Plat

Konektor minor adalah komponen yang merupakan penghubung antara

gigitiruan, seperti

, sandaran oklusal, atau sandaran singulum.1,29

bagian gigitiruan, konektor minor memiliki

efek dari penahan, sandaran, dan komponen penyeimbang

komponen yang terletak pada gigi penyangga,

berfungsi mencegah lepasnya gigitiruan dan memberi retensi pada gigitiruan. Pada

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II

14

umumnya terdiri dari lengan retentif, lengan resiprokal, sandaran, dan konektor

minor.1,29

Dua tipe umum penahan langsung yaitu penahan intra koronal dan penahan

ekstra koronal. Penahan intra koronal adalah penahan yang terletak dalam batas

kontur anatomi mahkota gigi penyangga. Penahan intra koronal pada umumnya

disebut kaitan internal atau presisi. Penahan ekstra koronal adalah penahan yang

dilekatkan pada permukaan gigi penyangga. Bentuk penahan ekstra koronal yang

paling umum digunakan adalah cangkolan.1,29

Berdasarkan desain, cangkolan dapat dibagi menjadi dua yaitu cangkolan

oklusal dan cangkolan gingiva. Cangkolan oklusal yaitu cangkolan yang mengarah

ke daerah gerong dari arah oklusal. Cangkolan gingiva yaitu cangkolan yang

mengarah ke daerah gerong dari arah servikal.1,29

Kelompok cangkolan oklusal antara lain:1,29

1. Cangkolan Akers, merupakan bentuk dasar dari jenis sirkumferensial yang

terdiri atas lengan bukal, lengan lingual dan sandaran oklusal. Cangkolan ini paling

umum digunakan karena retentif dan stabil. Cangkolan akers tidak digunakan jika

gerong retentif dapat dicapai lebih baik dengan cangkolan gingiva atau pada kondisi

yang lebih mengutamakan estetis. Filiz (2001) serta Sadig dan Idowu (2002)

menyatakan cangkolan Akers merupakan bentuk penahan langsung yang paling

umum digunakan.31 (Gambar 4.a).

2. Cangkolan mengarah belakang, merupakan modifikasi dari cangkolan

cincin. Gerong dapat dicapai dengan sedikit bagian gigi yang tertutupi dan sedikit

cangkolan logam yang terlihat (Gambar 4.b).

3. Cangkolan kail, lengan cangkolan diputar membalik untuk mencapai

gerong retentif. Lengan cangkolan juga didesain untuk mencapai gerong proksimal

dari oklusal. Indikasi penggunaan cangkolan kail adalah ketika gerong proksimal

harus digunakan pada gigi penyangga posterior, gigi yang miring, atau perlekatan

jaringan yang menghalangi penggunaan cangkolan gingiva (Gambar 4.c).

4. Cangkolan setengah-setengah, terdiri dari lengan retentif pada satu sisi

dan lengan resiprokal dari sisi yang berlawanan. Indikasi penggunaan cangkolan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II

setengah-setengah adalah

pada desain GTSL unilateral

5. Cangkolan ganda, terdiri dari dua cangkolan sirkumferensial yang

bergabung pada bagian akhir dari dua lengan resiprokal.

cangkolan ganda adalah

pada gigitiruan dukungan gigi

6. Cangkolan embrasur, t

dan dua sandaran oklusal.

II dan klas III tanpa modifikasi yang tidak memiliki ruang edentulus pada sisi yang

berlawanan untuk menempatkan cangkolan

7. Cangkolan cincin, merupakan

seluruh permukaan gigi penyangga

pada gerong proksimal yang tidak

Gambar 4. Kelompok cangkolan o

mengarah belakang; c. Cangkolan kail;

setengah; e. Cangkolan ganda; f. C

f. Cangkolan cincin

a b

e

setengah adalah ketika diperlukan retensi ganda dan hanya diaplikasi

pada desain GTSL unilateral (Gambar 4.d).

Cangkolan ganda, terdiri dari dua cangkolan sirkumferensial yang

ada bagian akhir dari dua lengan resiprokal. Indikasi penggunaan

adalah ketika diperlukan retensi dan stabilisasi tambahan, umumny

pada gigitiruan dukungan gigi (Gambar 4.e).

Cangkolan embrasur, terdiri dari dua lengan retentif, dua lengan

dan dua sandaran oklusal. Indikasi penggunaan cangkolan embrasur adalah pada klas

II dan klas III tanpa modifikasi yang tidak memiliki ruang edentulus pada sisi yang

nan untuk menempatkan cangkolan (Gambar 4.f).

Cangkolan cincin, merupakan cangkolan yang mengelilingi hampir

seluruh permukaan gigi penyangga. Indikasi penggunaan cangkolan cincin adalah

proksimal yang tidak dapat dicapai dengan cara lain (Gambar 4.g)

cangkolan oklusal; a. Cangkolan akers; b. Cangkolan

mengarah belakang; c. Cangkolan kail; d. Cangkolan setengah

e. Cangkolan ganda; f. Cangkolan embra

angkolan cincin1

c d

f g

15

hanya diaplikasikan

Cangkolan ganda, terdiri dari dua cangkolan sirkumferensial yang

Indikasi penggunaan

ketika diperlukan retensi dan stabilisasi tambahan, umumnya

, dua lengan pemeluk

Indikasi penggunaan cangkolan embrasur adalah pada klas

II dan klas III tanpa modifikasi yang tidak memiliki ruang edentulus pada sisi yang

cangkolan yang mengelilingi hampir

olan cincin adalah

(Gambar 4.g).

klusal; a. Cangkolan akers; b. Cangkolan

d. Cangkolan setengah-

angkolan embrasur;

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II

Kelompok cangkolan gingiva antara lain:

1. Cangkolan T, daerah

diperlukan untuk retensi yang adekuat

2. Cangkolan I, berkontak dengan gigi hanya pada bagian ujungnya.

Lekukan pada cangkolan I harus ditempatkan paling s

gingiva (Gambar 5.b).

3. Cangkolan Y, area luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan Y jarang

diperlukan untuk retensi yang adekuat

Gambar 5. Kelompok cangkolan g

Kontraindikasi penggunaan

ke bukal atau lingual, gerong jaringan yang terlalu besar atau vestibulum bukal yang

terlalu dangkal.1

D. Penahan Tidak Langsung

Penahan tidak langsung

terhadap gaya yang menekan ke arah gin

harus ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat

melawan gaya yang dapat m

ungkitan anteroposterior pada gigi penyangga, stabilisasi terhadap pergerakan

horizontal gigitiruan melalui kontak antara konektor minor dengan permukaan gigi,

stabilisasi terhadap pergerakan lingual pada gigi anterior yang mendukung pe

tidak langsung, sebagai sandaran untuk mendukung konektor mayor dan

a

Kelompok cangkolan gingiva antara lain:1,29

Cangkolan T, daerah luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan T jarang

diperlukan untuk retensi yang adekuat (Gambar 5.a).

Cangkolan I, berkontak dengan gigi hanya pada bagian ujungnya.

Lekukan pada cangkolan I harus ditempatkan paling sedikit 3 mm dari

Cangkolan Y, area luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan Y jarang

diperlukan untuk retensi yang adekuat

. Kelompok cangkolan gingiva; a. Cangkolan T;

b. Cangkolan I29

si penggunaan cangkolan gingiva yaitu gigi yang terlalu miring

ke bukal atau lingual, gerong jaringan yang terlalu besar atau vestibulum bukal yang

Penahan Tidak Langsung

Penahan tidak langsung merupakan komponen yang memberikan retensi

terhadap gaya yang menekan ke arah gingiva. Komponen penahan tidak langsung

harus ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat

yang dapat melepaskan. Penahan tidak langsung berfungsi mengurangi

ungkitan anteroposterior pada gigi penyangga, stabilisasi terhadap pergerakan

horizontal gigitiruan melalui kontak antara konektor minor dengan permukaan gigi,

stabilisasi terhadap pergerakan lingual pada gigi anterior yang mendukung pe

tidak langsung, sebagai sandaran untuk mendukung konektor mayor dan

b

16

luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan T jarang

Cangkolan I, berkontak dengan gigi hanya pada bagian ujungnya.

edikit 3 mm dari margin

Cangkolan Y, area luas yang tertutupi oleh ujung cangkolan Y jarang

T;

yaitu gigi yang terlalu miring

ke bukal atau lingual, gerong jaringan yang terlalu besar atau vestibulum bukal yang

merupakan komponen yang memberikan retensi

giva. Komponen penahan tidak langsung

harus ditempatkan sejauh mungkin dari basis perluasan distal sehingga dapat

erfungsi mengurangi

ungkitan anteroposterior pada gigi penyangga, stabilisasi terhadap pergerakan

horizontal gigitiruan melalui kontak antara konektor minor dengan permukaan gigi,

stabilisasi terhadap pergerakan lingual pada gigi anterior yang mendukung penahan

tidak langsung, sebagai sandaran untuk mendukung konektor mayor dan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II

17

mendistribusikan tekanan, dapat menjadi indikasi untuk kebutuhan reline pada

gigitiruan perluasan distal.1,29

Beberapa bentuk dari penahan tidak langsung yaitu:1,29

1. Sandaran oklusal, merupakan bentuk penahan tidak langsung yang paling

umum digunakan. Sandaran ini terletak pada permukaan oklusal dan sejauh mungkin

dari basis perluasan distal sehingga dapat menahan gaya yang melepaskan. Pada

GTSL klas I, sandaran oklusal pada umumnya terletak pada tepi marginal bagian

mesial dari premolar pertama pada masing-masing sisi.

2. Sandaran kaninus, merupakan sandaran yang ditempatkan pada gigi

kaninus. Sandaran kaninus sama dengan sandaran lingual atau sandaran insisal.

Indikasi penggunaan sandaran kaninus adalah ketika tepi marginal bagian mesial dari

premolar pertama terlalu dekat ke garis fulkrum.

3. Batang kontinu, secara teknis tidak termasuk penahan tidak langsung

karena bersandar pada inklinasi lingual gigi anterior yang tidak dipreparasi. Batang

kontinu ditempatkan diatas singulum gigi anterior. Batang kontinu lebih efektif

sebagai penahan tidak langsung jika ditempatkan sandaran pada kedua ujungnya.

4. Plat lingual, secara teknis tidak termasuk penahan tidak langsung karena

bersandar pada inklinasi lingual gigi anterior yang tidak dipreparasi. Tepi atas harus

ditempatkan pada sepertiga tengah permukaan lingual gigi anterior. Plat lingual lebih

efektif sebagai penahan tidak langsung jika ditempatkan sandaran pada kedua

ujungnya.

5. Daerah modifikasi, sandaran oklusal pada gigi penyangga tambahan pada

GTSL klas II dapat dijadikan sebagai penahan tidak langsung. Penggunaan daerah

modifikasi tergantung seberapa jauh lokasi gigi penyangga tambahan dari garis

fulkrum. Pada klas II modifikasi 1, gigi penyangga anterior pada sisi yang didukung

gigi merupakan gigi penyangga tambahan, yang memberikan dukungan, retensi, dan

menambah stabilisasi horizontal pada gigitiruan.

6. Dukungan rugae, beberapa ahli mempertimbangkan penutupan daerah

rugae pada rahang atas termasuk penahan tidak langsung karena daerah rugae cukup

kuat dan dapat berfungsi sebagai penahan tidak langsung pada GTSL klas I.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II

18

Penggunaan dukungan rugae sebagai penahan tidak langsung pada umumnya

merupakan bagian dari desain plat palatal berbentuk U.

Prostodontis menyarankan penggunaan penahan tidak langsung pada GTSL

klas I dan klas II untuk mempertahankan stabilitas, dukungan, dan retensi yang

merupakan faktor paling penting dalam keberhasilan jangka panjang. Penahan tidak

langsung dibutuhkan pada seluruh GTSL perluasan distal yang menggunakan

cangkolan sebagai penahan langsung. Pada rahang atas maupun rahang bawah,

penahan tidak langsung paling umum digunakan pada klas I. Penahan tidak langsung

lebih umum digunakan pada rahang bawah dibandingkan rahang atas. Penelitian Filiz

(2001) menyatakan penggunaan penahan tidak langsung yaitu 35,95% pada klas I,

41,52% pada klas II dan 22,5% pada klas III.31

E. Sandaran

Sandaran merupakan komponen GTSL yang memberikan dukungan vertikal

pada gigitiruan. Sandaran harus ditempatkan pada permukaan gigi yang sudah

dipreparasi, disebut dengan dudukan sandaran.1,29

Macam-macam bentuk sandaran yaitu:1,29,32

1. Sandaran oklusal, sandaran yang ditempatkan pada permukaan oklusal

gigi premolar atau molar. Menurut prinsip, konsep dan praktek dalam bidang

prostodontik, sandaran oklusal berbentuk sendok dan preparasi dilakukan pada gigi

penyangga dengan enamel yang sehat. Sandaran oklusal bertujuan untuk

meminimalkan kerusakan jaringan lunak dari penggunaan GTSL. Pada gigitiruan

dukungan jaringan atau mukosa, bila menerima tekanan yang besar pada

mukoperiosteum maka dapat mempercepat resorpsi dan gigitiruan akan menekan

sehingga mempengaruhi oklusi.7,28 Dengan menggunakan sandaran oklusal maka

tekanan oklusal disalurkan vertikal sepanjang aksis gigi penyangga. Sandaran oklusal

berfungsi sebagai dukungan vertikal pada gigitiruan, mempertahankan komponen

gigitiruan pada posisinya, mempertahankan hubungan oklusi yang baik dengan

mencegah gigitiruan berubah posisi, mencegah gigitiruan menekan jaringan,

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II

19

mengarahkan dan mendistribusikan tekanan oklusal pada gigi penyangga. Mahmood

(2001) menyatakan persentase GTSL kerangka logam yang memiliki sandaran

oklusal (87,5%) lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki sandaran oklusal

(12,5%) dan Pun (2010) menyatakan persentase GTSL kerangka logam yang

memiliki sandaran oklusal (98,8%) lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki

sandaran oklusal (1,2%).7,28 (Gambar 6.a).

2. Sandaran oklusal yang diperluas, merupakan sandaran oklusal yang

diperluas lebih dari setengah lebar mesiodistal gigi, sepertiga lebar bukolingual gigi,

dan ketebalan untuk logam minimal 1 mm. Indikasi penggunaan sandaran oklusal

yang diperluas adalah pada klas II modifikasi 1 dan klas III Kennedy dimana gigi

penyangga yang paling posterior adalah molar yang miring ke mesial (Gambar 6.b).

3. Sandaran oklusal interproksimal, dudukan sandaran dipreparasi seperti

sandaran oklusal individu, perbedaannya preparasi bagian lingual diperluas untuk

menambah kekuatan tanpa mengisi terlalu banyak ruang interproksimal dengan

konektor minor (Gambar 6.c).

4. Sandaran oklusal internal, digunakan untuk mendapatkan dukungan

oklusal dan stabilisasi horizontal (Gambar 6.d).

5. Sandaran lingual, ditempatkan pada bagian singulum dari gigi anterior

(pada umumnya kaninus). Sandaran lingual lebih estetis daripada sandaran insisal

(Gambar 6.e).

6. Sandaran insisal, ditempatkan pada tepi insisal dari gigi anterior atau pada

sudut insisal dari kaninus, pada dudukan sandaran yang telah dipreparasi (Gambar

6.f).

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II

d

Gambar 6. Bentuk s

yang diperluas; c. S

internal; e. Sandaran

F. Basis

Basis gigitiruan adalah komponen yang mendukung anasir gigitiruan dan

menerima gaya fungsional dari oklusi serta

pendukung rongga mulut.

Syarat basis gigitiruan yang ideal

1. Adaptasi ke jaringan

2. Permukaan yang rapat dan tidak mengiritasi

3. Penghantar termis

4. Ringan di dalam mulut

5. Cukup kuat, tahan terhadap fraktur atau distorsi

6. Mudah dibersihkan

7. Estetis

8. Dapat dilakukan

9. Biaya yang murah

Pun (2010) menyatakan bahwa dari 570 sampel, 73,3% merupakan GTSL

kerangka logam, 22,4% merupakan GTSL akrilik, dan 4,2% merupakan GTSL

a

d

e f

entuk sandaran; a. Sandaran oklusal; b. Sanda

yang diperluas; c. Sandaran oklusal interproksimal; d. Sandaran oklusal

Sandaran lingual; f. Sandaran insisal1

Basis gigitiruan adalah komponen yang mendukung anasir gigitiruan dan

gaya fungsional dari oklusi serta memindahkan gaya fungsional ke struktur

pendukung rongga mulut.1,29

Syarat basis gigitiruan yang ideal antara lain:1

Adaptasi ke jaringan akurat, dengan perubahan volume yang kecil

Permukaan yang rapat dan tidak mengiritasi

Penghantar termis

Ringan di dalam mulut

Cukup kuat, tahan terhadap fraktur atau distorsi

Mudah dibersihkan

Dapat dilakukan reline

Biaya yang murah

Pun (2010) menyatakan bahwa dari 570 sampel, 73,3% merupakan GTSL

kerangka logam, 22,4% merupakan GTSL akrilik, dan 4,2% merupakan GTSL

b c

e f

20

andaran oklusal

. Sandaran oklusal

Basis gigitiruan adalah komponen yang mendukung anasir gigitiruan dan

memindahkan gaya fungsional ke struktur

yang kecil

Pun (2010) menyatakan bahwa dari 570 sampel, 73,3% merupakan GTSL

kerangka logam, 22,4% merupakan GTSL akrilik, dan 4,2% merupakan GTSL

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II

21

fleksibel. Jumlah GTSL akrilik dan fleksibel lebih sedikit dibandingkan kerangka

logam disebabkan laboratorium yang menerima pembuatan 45% dari total sampel,

membuatkan GTSL untuk Marquette University School of Dentistry. Universitas

tersebut hanya membuat GTSL kerangka logam kecuali untuk kasus tertentu dan

laboratorium tersebut menyatakan tidak menerima pembuatan GTSL non logam.7

Filiz (2001) menyatakan persentase GTSL kerangka logam pada rahang

bawah (55,9%) lebih besar dibandingkan rahang atas (44,1%), Sadig dan Idowu

(2002) menyatakan persentase GTSL kerangka logam pada rahang bawah (51,1%)

lebih besar dibandingkan rahang atas (48,9%), dan Pun (2010) menyatakan

persentase GTSL kerangka logam pada rahang bawah (50,2%) lebih besar

dibandingkan rahang atas (49,8%). Gigi anterior rahang bawah paling bertahan di

dalam rongga mulut dan kasus free end lebih banyak terdapat pada rahang

bawah.7,15,31

Mahmood dan Sidek (2001) menyatakan pada rahang atas, klas III memiliki

persentase terbesar dibandingkan klas II.28 Pun (2010) menyatakan persentase GTSL

kerangka logam rahang atas terbesar adalah klas III.7

2.3 Gigitiruan Sebagian Lepasan Fleksibel

2.3.1 Pengertian

Bahan basis GTSL fleksibel adalah nilon termoplastik (poliamida).21,22

Nilon

tidak dapat patah, berwarna alami seperti gingiva, dapat dibuat cukup tipis, serta

dapat membentuk basis gigitiruan dan cangkolan.6,23 Nilon merupakan kandidat

pengganti logam yang baik karena keseimbangan kekuatan, elastisitas, dan ketahanan

terhadap panas yang baik.33 Gigitiruan jenis ini lebih estetis karena dibuat tanpa

cangkolan logam.21

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II

22

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan GTSL fleksibel antara lain:20,21,22,24,34

1. Estetis karena translusensi dari bahan GTSL fleksibel memperlihatkan

warna jaringan dibawahnya, sehingga gigitiruan hampir tidak terlihat, serta tidak

menggunakan cangkolan logam maupun kawat yang dapat terlihat di permukaan gigi.

2. Bahan GTSL fleksibel kuat maka dapat dibuat lebih tipis sehingga

nyaman untuk digunakan dan secara estetik disukai.

3. Gigitiruan sebagian lepasan fleksibel menunjukkan akurasi yang lebih

baik dibandingkan dengan teknik konvensional karena dibuat dengan menggunakan

teknik injeksi.

4. Basis gigitiruan beradaptasi dengan baik pada daerah gerong karena

fleksibel.

5. Bahan ini biokompatibel karena bebas dari monomer sisa dan logam, yang

merupakan penyebab utama dari reaksi alergi pada bahan GTSL konvensional.

6. Bahan GTSL fleksibel dapat mengatasi fraktur midline pada gigitiruan

7. Bahan GTSL fleksibel memiliki fleksibilitas yang baik seperti titanium,

oleh karena itu jika ada sedikit pembengkokan, gigitiruan akan kembali ke posisi dan

bentuk semula

8. Tidak perlu modifikasi pada gigi penyangga yang ditempatkan sandaran

oklusal seperti pada cangkolan logam

9. Rebase mungkin dilakukan

Kekurangan GTSL fleksibel antara lain:20,21,24,33

1. Kurang stabil pada kasus free end seperti klas I dan klas II Kennedy

2. GTSL fleksibel memiliki stabilitas warna yang rendah.

3. Terlepasnya anasir gigitiruan dari basis karena bahan dasar poliamida

tidak berikatan secara kimiawi dengan anasir gigitiruan akrilik atau porselen,

sehingga hanya menggunakan ikatan mekanis.

4. Tidak dapat dilakukan repair atau reline. Pada kasus seperti itu,

direkomendasikan melakukan rebase.

5. Tidak menghantarkan panas dan dingin seperti logam

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II

23

6. Gigi yang tersisa harus dalam kondisi periodontal yang baik, karena

GTSL fleksibel memanfaatkan celah dengan teknik ‘Retento-Grip Tissue-Bearing’

untuk mendapatkan retensi

7. Biaya laboratoris lebih mahal

2.3.3 Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi untuk GTSL fleksibel:6,20,24

1. Pada kasus single denture

2. Pasien yang memilih untuk tidak menggunakan gigitiruan cekat

3. Pada kasus yang sulit seperti pasien anak-anak

4. Pasien yang alergi terhadap akrilik

5. Pada pasien yang memiliki riwayat GTSL patah berulang.

6. Orang-orang dengan kebutuhan khusus seperti atlet, polisi, pemadam

kebakaran, anggota militer, tahanan dan petugas penjara, atau orang-orang yang

mungkin terkena cedera fisik.

Kontraindikasi untuk GTSL fleksibel:20,21

1. Overbite dalam (4mm atau lebih) karena gigi anterior dapat lepas pada

gerakan yang menyimpang.

2. Sedikit gigi yang tersisa dengan gerong yang minimal untuk retensi

3. Jarak inter oklusal pada daerah posterior kurang dari 4mm

4. Bilateral free end perluasan distal dengan linggir tajam atau torus lingual

pada rahang bawah

5. Bilateral free end perluasan distal pada rahang atas dengan linggir

alveolar yang mengalami atrofi parah

6. Pasien dengan dimensi vertikal yang rendah dan mahkota yang pendek

tidak sesuai untuk kasus GTSL fleksibel

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II

2.3.4 Komponen

Komponen GTSL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, sandaran,

penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang mendukung anasir

gigitiruan.1

A. Konektor Mayor dan Konektor Minor

Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga

kekakuannya lebih rendah dibandingkan kerangka logam.

B. Penahan Langsung

Bentuk cangkolan GTSL fleksibel antara lain:

1. Cangkolan Wrap

penyangga di sebelah gigi yang hilang (Gambar 7.a).

2. Cangkolan Spur

margin gingiva dengan bentuk

3. Cangkolan Anchor

gigi (Gambar 7.c).

Gambar 8. Bentuk cangkolan GTSL fleksibel; a.

C. Penahan Tidak Langsung

Bentuk penahan tidak langsung yang

adalah sandaran oklusal, yang merupakan

a

2.3.4 Komponen

Komponen GTSL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, sandaran,

penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang mendukung anasir

Konektor Mayor dan Konektor Minor

Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga

kekakuannya lebih rendah dibandingkan kerangka logam.21

Penahan Langsung

Bentuk cangkolan GTSL fleksibel antara lain:

Wrap-around : perluasan sadel yang dibuat pada

di sebelah gigi yang hilang (Gambar 7.a).

Spur : ditempatkan pada gigi penyangga dekat

margin gingiva dengan bentuk segitiga mengikuti papilla interdental (Gambar 7.b).

Anchor : bentuk cangkolan diperpanjang sampai dua

Gambar 8. Bentuk cangkolan GTSL fleksibel; a. Wrap around; b. Spur; c.

Penahan Tidak Langsung

tuk penahan tidak langsung yang umum digunakan pada GTSL fleksibel

adalah sandaran oklusal, yang merupakan satu kesatuan dengan basis fleksibel.

b c

24

Komponen GTSL terdiri dari konektor mayor, konektor minor, sandaran,

penahan langsung, resiprokal, penahan tidak langsung, basis yang mendukung anasir

Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga

yang dibuat pada servikal gigi

ditempatkan pada gigi penyangga dekat

(Gambar 7.b).

diperpanjang sampai dua

; c. Anchor25

digunakan pada GTSL fleksibel

satu kesatuan dengan basis fleksibel.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II

25

D. Basis

Bahan basis GTSL fleksibel adalah nilon termoplastik (poliamida).21,22

Nilon

tidak dapat patah, berwarna alami seperti gingival, fleksibel dapat dibuat cukup tipis,

serta dapat membentuk basis gigitiruan dan cangkolan.6,23

2.4 Kombinasi GTSL Fleksibel dengan Kerangka Logam

2.4.1 Pengertian

Alternatif GTSL yang dapat digunakan pada kasus free end yang

membutuhkan estetis adalah kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam.

Cangkolan dan sadel terbuat dari nilon termoplastik dan komponen lainnya terbuat

dari logam sehingga diperoleh keuntungan estetis dari nilon termoplastik pada

cangkolan dan stabilitas maksimum serta kekuatan dari kerangka logam.6,26

Kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam diindikasikan pada kasus free

end.27

2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam antara lain:6

1. Menghilangkan sore spots yang rekuren, karena kerangka logam menahan

pergerakan dan tekanan dari cangkolan

2. Estetis karena cangkolan sewarna dengan jaringan gingiva sehingga

hampir tidak terlihat

Kekurangan kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam antara lain:6

1. Sulit diaplikasikan pada kondisi dimana ruang antar lengkung kecil karena

ketebalan pada gigi diperlukan untuk retensi mekanis

2. Permukaan yang lebih kasar dan sulit dipoles karena penggunaan nilon

termoplastik sebagai cangkolan dan sadel

2.4.3 Indikasi

Indikasi kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam yaitu pada kasus

free end.27

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II

26

2.5 Desain

Dokter gigi bertanggung jawab penuh dalam mendesain GTSL disebabkan

dokter gigi yang memahami kondisi biologis rongga mulut pasien dan faktor lain

yang berhubungan dengan desain GTSL. Hal ini sesuai dengan pernyataan The

Academy of Prosthodontics bahwa perencanaan perawatan, preparasi gigi penyangga,

dan mendesain GTSL merupakan tanggung jawab dokter gigi. Desain GTSL harus

didasarkan pada prinsip desain yang bijaksana serta pemeriksaan klinis yang teliti.

Desain GTSL untuk masing-masing individu pasien juga didasarkankan pada kondisi

gigi yang tersisa dan kondisi rongga mulutnya. Edukasi desain GTSL yang

melibatkan dokter gigi dan tekniker disarankan untuk dilakukan agar menambah

pengetahuan konsep dasar desain GTSL dan meningkatkan komunikasi antara dokter

gigi dan tekniker.28

Keberhasilan pembuatan gigitiruan kerangka logam dapat ditinjau dari dua

aspek yang saling berhubungan erat yaitu aspek klinis dan aspek laboratoris. Klinisi

(dokter gigi) dan laboratorium gigi (tekniker gigi) mempunyai peranan penting dalam

usaha meningkatkan mutu gigitiruan kerangka logam yang dihasilkan. Ada beberapa

aspek penting yang merupakan tanggung jawab klinisi (dokter gigi) dalam pembuatan

gigitiruan kerangka logam yaitu persiapan gigi geligi yang tinggal yang harus

dilakukan sebelum pembuatan gigitiruan, mempersiapkan model kerja yang akurat

dan pembuatan desain gigitiruan yang dituangkan dalam perintah kerja (work

authorization). Surat perintah kerja merupakan sarana penghubung antara dokter gigi

dan tekniker. Dalam pembuatan gigitiruan kerangka logam, tekniker gigi bertanggung

jawab terhadap rangka logam yang dihasilkan. Rangka logam ini harus sesuai dengan

desain yang digambarkan pada surat perintah kerja atau model kerja ataupun instruksi

yang disampaikan secara lisan atau tertulis. Demikian juga pemakaian logam harus

sesuai dengan pesanan dokter gigi.35

2.5.1 Tahap Desain

Desain GTSL harus dikembangkan secara sistematis dan dibuat pada model

diagnostik yang akurat berdasarkan tahap desain GTSL, yaitu menentukan kelas dari

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II

27

masing-masing daerah tidak bergigi, dukungan gigitiruan, jenis konektor, dan jenis

penahan.1,36

Tahap menentukan desain:1,36

1. Menentukan klas dari masing-masing daerah tidak bergigi

Daerah tidak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat bervariasi dalam hal

panjang, macam, jumlah, dan letaknya. Semua ini akan mempengaruhi rencana

pembuatan desain gigitiruan, baik dalam bentuk sadel, konektor maupun

dukungannya.

2. Menentukan dukungan gigitiruan

Dukungan GTSL dapat berasal dari gigi atau gigi dan mukosa. Dukungan

terbaik untuk GTSL hanya dapat diperoleh bila faktor-faktor berikut ini diperhatikan

dan dipertimbangkan, yaitu keadaan jaringan pendukung, panjang sadel, jumlah

sadel, dan keadaan rahang yang akan dipasangi gigitiruan.

3. Menentukan jenis konektor

Konektor mayor harus bersifat kaku sehingga gaya yang diaplikasikan dapat

terdistribusi secara efektif pada komponen pendukung. Untuk GTSL resin akrilik,

konektor yang dipakai biasanya berbentuk plat. Pada GTSL kerangka logam, bentuk

konektor bervariasi dan dipilih sesuai indikasinya.

4. Menentukan jenis penahan

Ada dua jenis penahan untuk GTSL yaitu penahan langsung dan penahan

tidak langsung. Beberapa faktor perlu diperhatikan untuk menentukan penahan yang

akan dipilih, yaitu dukungan dari sadel, stabilisasi dari gigitiruan, dan estetis.

2.5.2 Prinsip Desain

Dalam pembuatan desain GTSL, dokter gigi harus mempertimbangkan

kenyamanan pasien, estetis, aspek biomekanis dari gigitiruan, dan prognosis dari gigi

penyangga. Konsep dan desain dari gigitiruan dapat mengakibatkan terjadinya

kegagalan mekanis dari GTSL. Beberapa prinsip desain GTSL antara lain:14

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II

28

1. Biomekanis

Komplikasi utama dari GTSL adalah kegagalan mekanis antara lain fraktur

konektor mayor atau minor dan sandaran oklusal, serta deformasi atau fraktur

cangkolan retentif. Resorpsi linggir dibawah perluasan distal dan keausan anasir

gigitiruan dapat mengakibatkan gigitiruan dan oklusi tidak stabil.

Para ahli menyatakan bahwa distribusi gaya yang lebih baik didapat dari

konektor mayor yang kaku dan kontak yang rapat antara gigitiruan dengan gigi, yaitu

sandaran oklusal, cangkolan resiprokal dan guiding planes.

2. Statis-dinamis

Konsep statis-dinamis dari desain GTSL kerangka logam memperhatikan

distribusi dari gaya vertikal dan horizontal pada gigi-gigi penyangga dan mukosa,

pencegahan yang perlu dilakukan agar tidak terlalu membebani membran periodontal

dari gigi penyangga, dan untuk mempertahankan gigitiruan yang stabil.

3. Biologis

Gigitiruan sebagian lepasan kerangka logam didesain agar memenuhi konsep

biologis yaitu mengurangi efek pemakaian GTSL jangka panjang yang merusak,

seperti karies atau jaringan periodontal.

4. Estetis

Pertimbangan estetis pada desain GTSL kerangka logam yang utama adalah

dengan membuat bagian-bagian GTSL kerangka logam tidak terlihat.

5. Kenyamanan

Pertimbangan kenyamanan pasien pada desain GTSL adalah desain gigitiruan

tanpa pergerakan yang berlebih selama penggunaan, tidak mengiritasi lidah dan tidak

terperangkap sisa makanan.

2.5.3 Desain GTSL Kerangka Logam

Dalam mendesain GTSL yang bertujuan untuk mendapatkan gigitiruan yang

stabil, penting untuk mempertimbangkan prinsip biomekanis dihubungkan dengan

kondisi rongga mulut yang spesifik. Gigitiruan bergerak sebagai respon dari tekanan

fungsional dari pengunyahan, maka dokter gigi harus dapat mengetahui kemungkinan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II

29

pergerakan sebagai respon dari tekanan fungsional dan diharapkan dapat mendesain

komponen dari GTSL untuk mengontrol pergerakan tersebut.1

Pada saat GTSL berfungsi, gaya yang timbul dapat didistribusikan dan

diarahkan, serta efek yang terjadi dapat diminimalkan dengan desain GTSL yang

baik. Desain yang baik termasuk pemilihan dan penempatan komponen dengan oklusi

yang harmonis.1

Desain GTSL kerangka logam disesuaikan dengan tahap desain yaitu:1

1. Menentukan klas

Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan

distal yang bilateral, yang memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis

dan juga dukungan dari gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas II Kennedy

memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari

gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy memperoleh dukungan

sepenuhnya dari gigi penyangga.

2. Menentukan dukungan

Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan

gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari

gigi penyangga, morfologi mahkota dan akar gigi, kekakuan GTSL kerangka logam,

dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,

dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi

penyangga dapat menyediakan dukungan yang cukup.

Gigitiruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan mukosa dibawahnya. Efektivitas

dukungan mukosa bergantung pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,

perluasan linggir sisa yang akan ditutupi oleh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis

bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain dari komponen GTSL

kerangka logam, dan beban oklusal yang akan diterima.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II

30

3. Menentukan konektor

Konektor mayor harus ditempatkan dengan baik sehubungan dengan gingiva

dan jaringan yang bergerak, dan harus didesain secara kaku. Kekakuan pada konektor

mayor diperlukan untuk distribusi gaya dari dan kepada komponen pendukung.

Penggunaan plat palatal berbentuk U jarang diindikasikan pada kondisi torus

palatinus yang besar dan meluas sampai batas antara palatum keras dan palatum

lunak. Penggunaan batang palatal tunggal yang sempit tidak dianjurkan. Batang

palatal ganda baik secara mekanis dan biologis jika ditempatkan tanpa menekan

jaringan. Plat palatal yang luas lebih dipilih karena kekakuan dan stabilitas yang baik

tanpa merusak jaringan.

Batang lingual harus berbentuk half-pear dan bagian tepi atas harus lancip,

serta dibebaskan secukupnya tetapi tidak berlebihan dari jaringan dibawahnya. Tepi

bawah batang lingual atau plat lingual harus membulat untuk menghindari iritasi

jaringan di bawahnya ketika gigitiruan bergerak saat berfungsi. Penggunaan plat

lingual diindikasikan ketika gigi anterior rahang bawah mengalami penyakit

periodontal, pada klas I Kennedy dimana linggir sisa mengalami resorpsi parah, pada

kondisi dasar mulut terlalu dekat ke gingiva lingual dari gigi anterior sehingga batang

lingual tidak dapat ditempatkan tanpa menekan jaringan gingiva. Pada penggunaan

plat lingual, komponen logam yang berkontak dengan margin gingiva dan gingiva

yang berdekatan, harus dibebaskan secukupnya. Pembebasan jaringan yang

berlebihan harus dihindari karena jaringan cenderung mengisi kekosongan sehingga

dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan abnormal. Hanya

diperlukan pembebasan jaringan yang minimal untuk menghindari tertekannya

jaringan.

Konektor minor yang menghubungkan sandaran dan cangkolan ke konektor

mayor merupakan komponen penyeimbang. Komponen penyeimbang dari GTSL

kerangka logam adalah komponen kaku yang membantu dalam stabilisasi GTSL dari

pergerakan horizontal. Konektor minor harus memiliki ketebalan yang cukup agar

kaku tetapi tidak terlalu tebal agar tidak mengganggu lidah. Hal ini berarti bahwa

konektor minor sebaiknya berada pada embrasur interdental jika memungkinkan.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II

31

4. Menentukan Penahan

Penahan untuk GTSL dukungan gigi memiliki dua fungsi yaitu untuk

menahan gigitiruan dari gaya yang melepaskan tanpa merusak gigi penyangga, dan

untuk membantu dalam menahan kemungkinan terlepasnya gigitiruan. Cangkolan

tidak boleh menekan jaringan gingiva. Cangkolan tidak boleh memberikan torsi yang

berlebih pada gigi penyangga selama digunakan dan dilepaskan. Cangkolan harus

ditempatkan dekat daerah gerong untuk mendapatkan retensi yang cukup, dan harus

didesain dengan ketebalan dan kontak minimum pada gigi.

Penahan untuk GTSL perluasan distal, ketika menahan GTSL harus lentur

bila basis GTSL bergerak kearah jaringan saat berfungsi. Penahan juga berfungsi

sebagai stress-breaker. Penahan langsung harus didesain sehingga beban oklusal akan

berpindah langsung ke aksis gigi penyangga, dan bukan sebagai ungkitan.

Penahan tidak langsung harus ditempatkan sejauh mungkin di depan garis

fulkrum jika akan difungsikan dengan penahan langsung, untuk membatasi

pergerakan basis perluasan distal menjauhi jaringan basal. Penahan tidak langsung

harus ditempatkan pada dudukan sandaran yang dipreparasi pada gigi penyangga

yang mampu menahan gaya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas

penahan tidak langsung, yaitu:

1. Sandaran oklusal pada gigi penyangga harus ditahan pada dudukan

sandaran oleh lengan retentif dari penahan langsung. Jika sandaran ditahan pada

dudukannya, rotasi pada aksis akan terjadi sehingga mengaktifkan penahan tidak

langsung. Jika sandaran berpindah, maka tidak akan ada rotasi pada fulkrum sehingga

penahan tidak langsung menjadi tidak aktif.

2. Jarak dari garis fulkrum. Tiga daerah yang harus dipertimbangkan, yaitu

panjang dari basis perluasan distal, lokasi garis fulkrum, dan seberapa jauh penahan

tidak langsung ditempatkan dari garis fulkrum

3. Kekakuan konektor yang mendukung penahan tidak langsung, harus

bersifat kaku jika ingin penahan tidak langsung berfungsi dengan baik.

4. Efektivitas dari permukaan gigi pendukung. Penahan tidak langsung harus

ditempatkan pada dudukan sandaran yang tepat dimana pergerakan gigi tidak akan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II

terjadi. Gigi yang miring dan gigi yang lemah tidak dapat digunakan untuk

mendukung penahan tidak langsung.

Gambar 7. Gigitiruan sebagian lepasan

2.5.4 Desain GTS

Desain GTSL fleksibel disesuaikan dengan tahap desain yaitu:

1. Menentukan klas

Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan

distal yang bilateral, yang memperoleh dukungan utama

dan juga dukungan dari gigi penyangga

memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari

gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy

sepenuhnya dari gigi penyangga.

2. Menentukan dukungan

Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan

gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari

gigi penyangga, morfologi mahkota dan

dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,

dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi

penyangga dapat menyediakan dukungan yang cukup.

Gigitiruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivi

dukungan mukosa bergantung

terjadi. Gigi yang miring dan gigi yang lemah tidak dapat digunakan untuk

mendukung penahan tidak langsung.

Gambar 7. Gigitiruan sebagian lepasan kerangka logam

TSL Fleksibel

Desain GTSL fleksibel disesuaikan dengan tahap desain yaitu:1,37,38

Menentukan klas

Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan

distal yang bilateral, yang memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis

dan juga dukungan dari gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas II Kennedy

memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari

gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy memperoleh dukungan

sepenuhnya dari gigi penyangga.

Menentukan dukungan

Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan

gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari

gigi penyangga, morfologi mahkota dan akar gigi, kekakuan GTSL kerangka logam,

dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,

dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi

penyangga dapat menyediakan dukungan yang cukup.

iruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivi

dukungan mukosa bergantung pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,

32

terjadi. Gigi yang miring dan gigi yang lemah tidak dapat digunakan untuk

1,37,38

Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan

dari jaringan dibawah basis

. Gigitiruan sebagian lepasan klas II Kennedy

memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari

memperoleh dukungan

Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan

gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari

akar gigi, kekakuan GTSL kerangka logam,

dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,

dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi

iruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivitas

pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 26: Chapter II

33

perluasan linggir sisa yang akan ditutupi oleh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis

bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain dari komponen GTSL,

dan beban oklusal yang akan diterima.

3. Menentukan konektor

Konektor pada GTSL fleksibel merupakan basis yang fleksibel sehingga

kekakuannya lebih rendah dibandingkan kerangka logam.

4. Menentukan penahan

Penahan pada GTSL fleksibel merupakan cangkolan dengan bahan nilon

termoplastik yang fleksibel dan estetis. Pada pembuatan GTSL fleksibel diperlukan

survey zone, bukan survey lines, karena survey zone digunakan untuk menghasilkan

stabilitas dan retensi. Survey zone disebut juga circumferential guide plane. Tipe

cangkolan pada GTSL fleksibel wrap around, spur dan anchor.

2.5.5 Desain Kombinasi GTSL Fleksibel dengan Kerangka Logam

Desain kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam disesuaikan

dengan tahap desain yaitu:1,39

1. Menentukan klas

Gigitiruan sebagian lepasan klas I Kennedy merupakan gigitiruan perluasan

distal yang bilateral, yang memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis

dan juga dukungan dari gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas II Kennedy

memperoleh dukungan utama dari jaringan dibawah basis dan juga dukungan dari

gigi penyangga. Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy memperoleh dukungan

sepenuhnya dari gigi penyangga.

2. Menentukan dukungan

Gigitiruan sebagian lepasan klas III Kennedy merupakan GTSL dukungan

gigi. Dukungan dari GTSL dukungan gigi didasarkan pada dukungan alveolar dari

gigi penyangga, morfologi mahkota dan akar gigi, kekakuan GTSL kerangka logam,

dan desain sandaran oklusal. Melalui pemeriksaan klinis dan interpretasi ronsen foto,

dokter gigi dapat mengevaluasi gigi penyangga dan menentukan apakah gigi

penyangga dapat menyediakan dukungan yang cukup.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 27: Chapter II

Gigitiruan sebagi

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivi

dukungan mukosa bergantung

perluasan linggir sisa yang akan ditutupi ol

bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain d

dan beban oklusal yang akan diterima.

3. Menentukan konektor

Penentuan konektor untuk kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam

sama halnya dengan GTSL kerangka logam.

logam memberikan kekakuan pada kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka

logam. Kerangka logam dibuat dari aloi kobalt

4. Menentukan penahan

Gigitiruan sebagian lepasan fleksibel

kerangka logam dengan mengganti cangkolan

cangkolan nilon sebagai bagian dari

menghindari penggunaan c

baik.

Gambar 9. Kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam

Gigitiruan sebagian lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivi

dukungan mukosa bergantung pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,

perluasan linggir sisa yang akan ditutupi oleh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis

bahan cetak, ketepatan basis gigitiruan, karakteristik desain dari komponen GTSL

dan beban oklusal yang akan diterima.

Menentukan konektor

Penentuan konektor untuk kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam

a halnya dengan GTSL kerangka logam. Konektor mayor pada GTSL kerangka

an kekakuan pada kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka

Kerangka logam dibuat dari aloi kobalt-kromium.

Menentukan penahan

Gigitiruan sebagian lepasan fleksibel meningkatkan estetis dari GTSL

kerangka logam dengan mengganti cangkolan retentif pada bagian anterior dengan

cangkolan nilon sebagai bagian dari perluasan sayap basis ke anterior. Hal ini

menghindari penggunaan cangkolan logam di anterior agar mendapatkan estetis yang

. Kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam

34

an lepasan yang tidak didukung gigi pada kedua ujung ruang

edentulus, mendapat dukungan dari gigi dan linggir dibawahnya. Efektivitas

pada enam faktor yaitu kualitas dari linggir sisa,

eh basis gigitiruan, ketepatan dan jenis

ari komponen GTSL,

Penentuan konektor untuk kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam

Konektor mayor pada GTSL kerangka

an kekakuan pada kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka

estetis dari GTSL

pada bagian anterior dengan

. Hal ini untuk

patkan estetis yang

. Kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam39

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 28: Chapter II

35

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 29: Chapter II

36

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara