Chapter II
-
Upload
aprilian02 -
Category
Documents
-
view
18 -
download
3
Transcript of Chapter II
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI
A. Sejarah Ringkas
Setelah Proklamasi RI 17 agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan
Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil
alih perusahaan listrik bekas milik swasta belanda dari tangan Jepang. Perusahaan
Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini
Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka
dengan Penetapan Pemerintah No. 1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai
Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang
makin memburuk dalam hubungan Indonesia – Belanda, tanggal 3 Oktober 1953
keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi
Perusahaan milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat
(2) UUD 1945.
Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan
listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli)
yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di aceh), tahun 1959
dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri
PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 196, maka organisasi kelistrikan dirubah.
Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965, BPU
PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9/PRT/64 dan Peraturan
Universitas Sumatera Utara
Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15
Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.
Dari Eksploitasi I Sampai Eksploitasi II
Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Ekploitasi I Sumatera Utara
tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No. KPTS 009/DIRPLN/66
tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dan satu
sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (Berkedudukan di Tebing
Tinggi). PP No. 18 tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan
Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab
membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh
Wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah
menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.
Eksploitasi II Menjadi Wilayah II
Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang
merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi
PLN Wilayah II Sumatera Utara.
Dari Perum menjadi Persero Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni
1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero. Adapun yang melatarbelakangi
perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang
terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak
Universitas Sumatera Utara
harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan
tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen
yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.
Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup
besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan
lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus.
Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan
semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,
kemampuan pasokan listrik dan indikasi – indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara
dimasa – masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor
078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang
jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran
Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN
(Persero) Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang
sebelumnya dikelola PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab
pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu,
Universitas Sumatera Utara
PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga
listrik.
B. Jenis Usaha / Kegiatan
Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara yang terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan
semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan,
kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Guna
mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara di
masa yang akan datang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
jasa kelistrikan, maka beraneka ragam usaha / kegiatan telah dilaksanakan oleh
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai yaitu :
1. Usaha / Kegiatan Penyediaan Tenaga Listrik
Pada usaha / kegiatan ini, penyediaan tenaga listrik, meliputi
pembangkitan, penyaluran dan pendistribusiannya ke seluruh daerah di
Indonesia dalam jumlah dan mutu yang memadai, berdasarkan kaidah bisnis
yang sehat guna menjamin keberadaan dan pengembangannya dalam jangka
panjang.
2. Usaha / Kegiatan Pengembangan Listrik Pedesaan
Pada usaha / kegiatan pengembangan listrik pedesaan, usaha / kegiatan
yang pertama kali dilakukan perusahaan adalah kegiatan pemugaran sarana
penyediaan dan pendistribusian tenaga listrik seperti pemasangan jaringan
listrik, pendirian tiang tower, dan sebagainya. Usaha / kegiatan ini bertujuan
Universitas Sumatera Utara
supaya seluruh masyarakat pedesaan dapat memperoleh pasokan listrik
sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi di pedesaan.
3. Usaha / Kegiatan Pemasaran Tenaga Listrik
Usaha / kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran tenaga listrik yaitu :
a. Mengelola kegiatan pemasaran seperti kegiatan promosi, penjualan
lampu hemat energi kepada konsumen, dan sebagainya.
b. Menyusun rencana penjualan tenaga listrik.
Kegiatan ini bertujuan agar perusahaan dapat membandingkan
besarnya jumlah listrik yang terjual dengan rencana penjualan yang telah
ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat diketahui besarnya kerugian ataupun
keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
4. Usaha / Kegiatan Pemberian Pelayanan Gangguan Kepada Masyarakat
PT. PLN (Persero) selalu berupaya untuk memberikan pelayanan
gangguan selama 24 jam kepada masyarakat, yang disebabkan terhentinya
pendistribusian listrik ke lokasi akibat terjadinya kerusakan jaringan listrik
tersebut.
5. Usaha / Kegiatan Pengawasan
PT. PLN (Persero) juga melaksanakan usaha / kegiatan pengawasan
baik yang terjadi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Contoh
usaha / kegiatan pengawasan yang dilakukan adalah usaha / kegiatan
pengawasan yang dilakukan di dalam perusahaan yaitu pengawasan terhadap
terjadinya pencurian tenaga listrik yang dilakukan oleh pelanggan-pelanggan
yang nakal dengan memberikan sanksi kepada mereka.
Universitas Sumatera Utara
6. Mengadakan Hubungan Kemitraan Dengan Usaha Kecil dan Koperasi
Pada usaha / kegiatan ini perusahaan memberikan pembinaan langsung
kepada mitra binaan oleh unit kerja perusahaan yang tersebar di seluruh
Indonesia, dengan cara :
a. Petugas PT. PLN (Persero) setempat melakukan permohonan
bantuan oleh mitra binaan dengan dievaluasi sesuai kaidah usaha
yang layak dan sehat dikoordinasikan dengan Kanwil / Kandep
koperasi dan pembinaan pengusaha kecil setempat serta instansi
terkait.
b. PT. PLN (Persero) setempat melakukan pembinaan berupa
pendidikan dan pelatihan sendiri atau Unit Jasa Diklat yang terdekat
membantu pemasaran / promosi serta menyerahkan bantuan modal
kerja dan investasi.
c. PT. PLN (Persero) setempat melakukan pemantauan dan evaluasi
pada mitra binaan, di bantu instansi terkait, menyiapkan langkah-
langkah pengembangan Mitra Binaan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara orang-
orang yang terdapat pada suatu badan dalam usaha pencapaian tujuan. Struktur
organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai adalah
struktur organisasi yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang di dalam
perusahaan secara vertikal, karena masing-masing orang hanya menerima perintah
dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya memberi pertanggungjawaban
mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu orang atasan.
Pelaksanaan kegiatan pada PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
dipimpin oleh Kepala Ranting, selanjutnya sebagai pelaksana kegiatan di
perusahaan terdiri dari 5 seksi yaitu : Seksi Distribusi, Seksi Pelayanan, Seksi
Pembacaan Meter, Seksi Penagihan, dan Seksi Administrasi. Untuk lebih
jelasnya, struktur organisasi PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai dapat
dilihat pada bagan berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
Sumber : PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
Kepala Seksi Distribusi
Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Penagihan
Kepala Seksi Pembacaan Meter
Juru Pelayanan Pelanggan
Juru Madya Penagih Piutang
Juru I Pengawas Pembacaan Meter
Teknisi I Distribusi
Juru Utama Pelayanan Pelanggan
Juru Penagihan Piutang
Juru II Pengawas Pembacaan Meter
Teknisi Madya II Distribusi
Juru Survey Data Pelanggan
Juru II Pengawas Pembacaan Meter
Teknisi II Madya Distribusi
Teknisi II Muda Distribusi
Kepala Ranting
Teknisi I Distribusi
Kepala Seksi Administrasi
Juru Utama I Tata Usaha Gudang
Juru I Tata Usaha Umum dan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
D. Job Description Job Desciption dari PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai adalah :
1. Kepala Ranting Kepala Ranting mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai
berikut : a. Menjaga nama baik PLN di wilayah kerjanya. b. Memimpin, megurus dan mengelola ranting sesuai dengan tugas
pokoknya dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna dari wilayah kerjanya.
c. Mewakili PLN dalam melaksanakan tindakan hukum di wilayah kerjanya.
d. Menjaga agar laporan keuangan di wilayah kerjanya tidak menimbulkan kualifikasi bagi auditor.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya dengan pesetujuan Kepala Cabang dalam rangka mengembangkan sarana penyediaan listrik.
2. Seksi Distribusi Seksi Distribusi mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melayani masyarakat yang mendapat kendala / gangguan masalah pemasukkan listrik ke rumah pelanggan.
b. Melaksanakan pengukuran dan pemerataan beban trafo. c. Memberikan konfirmasi pemadaman dan pemberitahuan ke
pelanggan. d. Memberikan rekomendasi untuk proses penyambungan pasang
baru pelanggan (PB) dan perubahan daya (PD). e. Melaksanakan evaluasi / analisa penyebab gangguan. f. Mengatur dan melaksanakan pelayanan piket gangguan. Pelaksanaan kegiatan di bagian distribusi, Kepala Seksi Distribusi
dibantu oleh Teknisi I dan Teknisi II Distribusi, Teknisi Madya I dan Teknisi Madya II Distribusi serta Teknisi Muda Distribusi. 3. Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melayani pemasangan baru dan perubahan daya yaitu mulai dari tarif rumah tangga dengan daya 50 V A.
b. Melayani masyarakat yang membutuhkan tenaga listrik berupa tarif rumah bisnis dan industri.
c. Perubahan daya untuk melayani masyarakat yang butuh penambahan daya atau mengurangi kelebihan daya sesuai dengan kebutuhan.
d. Melayani keluhan-keluhan pelanggan tentang selisih pembacaan KWH meter dan penggantian KWH meter.
e. Melaksanakan proses tagihan susulan peruntukan penertiban tenaga listrik (P2TL).
f. Membuat laporan ke cabang Medan yaitu laporan :
Universitas Sumatera Utara
- TUL 111 – 09 (Ikhtisar penjualan tenaga listrik) - TUL 111 – 05 (Rekapitulasi pembuatan rekening listrik) - TUL 111 – 08 (Rekapitulasi pembuatan rekening listrik) - TUL 1 V – 04 (Laporan Piutang Pelanggan)
Pelaksanaan tugasnya di bidang pelayanan, Kepala Seksi Pelayanan dibantu oleh Juru Pelayanan Pelanggan, Juru Utama Pelayanan Pelanggan dan Juru Survey Data Pelanggan. 4. Seksi Pembacaan Meter Seksi Pembacaan Meter memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mempersiapkan kartu meter pelanggan dan pemberitahuan pembacaan meter.
b. Membuat jadwal baca sehingga menerima hasil baca meter harian.
c. Melaksanakan pengarahan dan pembinaan kepada petugas pembacaan meter (termasuk evaluasi pembacaan meter.
d. Mengentry Hasil Pembacaan KWH Meter. e. Melaksanakan pengecekan ulang stand KWH yang diragukan. f. Melayani keluhan pelanggan mengenai pembacaan meter yang
salah. g. Melaksanakan pemeriksaan KWH macet secara visual. h. Menerima daftar ganti meter (khususnya P2TL ganti meter
macet dan lain-lain) dari pelayanan atau distribusi. Pelaksanaan kegiatan di bagian Pembacaan Meter, Kepala Seksi
Pembacaan Meter dibantu oleh Juru I Pengawas Pembacaan Meter, dan Juru II Pengawas Pembacaan Meter. 5. Seksi Penagihan Seksi Penagihan memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menerima dan mendistribusikan rekening baru ke loket-loket pembayaran.
b. Melaksanakan penjualan rekening listrik lancar dan tunggakan. c. Membuat laporan saldo tunggakan harian ikhtisar mutasi
rekening listrik. d. Melaksanakan pengawasan surat perintah penyambungan
kembali (buku pemantauan pemutusan). e. Mencetak surat perintah penyambungan kembali dan
pelaksanaan pemutusan rampung. f. Membuat daftar status saldo per akhir bulan. g. Melaksanakan penagihan rekening PEMDA dan non ABRI. h. Membuat laporan ikhtisar mutasi rekening listrik dan kartu
uang jaminan pelanggan. i. Melaksanakan pengawasan harian ikhtisar laporan mutasi
rekening listrik yang ada di tempat pembayaran dan daftar rekonsiliasi tunggakan rekening listrik per loket.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan kegiatan di bagian pengihan, Kepala Seksi Penagihan dibantu oleh Juru Madya Penagihan Piutang dan Juru Penagihan Piutang. 6. Seksi Administrasi Seksi Administrasi memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun laporan keuangan b. Menerima Setoran Pemasangan Baru (PB), Perubahan Daya (PD),
rekening listrik dan P2TL. c. Melaksanakan pembayaran gaji tenaga kerja. d. Membukukan surat masuk dan surat keluar serta membuat balasan
sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak tertentu. e. Melaksanakan rekonsiliasi rutin dengan seksi penagihan pelayanan. f. Membukukan penerimaan dan pengeluaran kas pendapatan biaya dan
bank operasi. g. Menyusun laporan loket per tanggal 20 setiap bulannya. h. Melaksanakan pengolahan pemeliharaan kendaraan dinas.
Pelaksanaan kegiatan di bagian administrasi, Kepala Seksi Administrasi dibantu oleh Juru Utama I Tata Usaha Gedung, dan Juru I Tata Usaha Umum dan Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja Usaha Terkini yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan
Denai yaitu :
1. Pelayanan Gangguan Listrik
Yang perlu diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas, terjadinya
pemadaman bukan karena kemauan PLN atau disengaja untuk
dipadamkan. Sebab setiap terjadi pemadaman berarti kerugian rupaiah
bagi PLN. Karena itu., PLN selalu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan dalam menanggulangi setiap gangguan listrik yang terjadi.
2. Penyambungan Sementara
Dalam hal pelanggan sementara membutuhkan daya tersambung yang
lebih besar dari daya kontraknya, PT. PLN (Persero) menawarkan tarif
listrik U-4. Inilah golongan tarif dengan sambungan tengangan rendah,
yang diperuntukkan keperluan sambungan sementara.
3. Pembayaran Rekening Listrik secara Online Medan Metropolis
Seiring perjalanan waktu dan kemajuan teknologi yang semakin canggih,
disamping kesadaran masyarakat sebagai pelanggan listrik semakin tinggi
menuntut PLN untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat.
Salah satunya mengalihkan sistim penerimaan tagihan dari sistim manual
kepada sistim online. Pelanggan PLN sudah dapat melakukan pembayaran
rekening listrik secara online, jadi tidak harus membayar rekening listrik
di loket pelayanan/payment point PLN saja.
Universitas Sumatera Utara
F. Rencana Kinerja
Rencana Kinerja yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Ranting Medan Denai
yaitu :
1. Merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2008. Revisi
terkait besaran subsidi, asumsi harga minyak dan nilai tukar rupiah. Melakukan
revisi terhadap beberapa asumsi RKAP, PLN akan tetap menerapkan tarif insentif
dan disinsentif.
2. Mengganti susunan dan organisasi direksi PLN yang akan mempengaruhi
kebijakan listrik insentif dan disinsentif.
3. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak dan mempercepat
pembangunan proyek 10.000 megawatt (MW).
4. PLN akan mempercepat masuknya gas ke sejumlah pembangkit, pengalihan
solar ke minyak bakar dan mengoptimalkan pembangkit listrik non minyak.
Universitas Sumatera Utara