Chapter II
Click here to load reader
Transcript of Chapter II
4
BAB II
JARINGAN PSTN
2.1 Umum
Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau
yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini
menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon dan merupakan gabungan dari beberapa
jaringan akses.
Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP) atau disebut juga jaringan
lokal akses. Ada empat jaringan akses yang digunakan dalam telekomunikasi, yaitu : Jaringan
Lokal Akses Kabel (Jarlokab), Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar), dan Jaringan Akses Fiber
Optik (Jarlokaf).[1]
Gambar 2.1 Jaringan PSTN
Universitas Sumatera Utara
5
Gambar 2.1 menunjukkan sebuah jaringan PSTN dimana beberapa alat komunikasi
seperti telepon, radio, komputer, dan mesin fax dapat saling mentransmisikan paket data dengan
teknik akses tertentu melalui suatu jaringan transport.
2.2 Jaringan Lokal Akses Kabel
Jaringan kabel yang menghubungkan sental telepon ke pelanggan menggunakan kabel
tembaga dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk 1 pelanggan. Kabel ditarik dari dari Main
Distribution Frame (MDF) di sentral melalui konstruksi kabel primer dan di terminasi ke titik
distribusi sekunder (RK), yang kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan
distribution point (DP).
Dari titik DP ditarik ke rumah melalui drop wire dan diterminasi di lokasi tertentu di
rumah. Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon.
Adapun gambaran sebuah jaringan lokal akses kabel dapat dilihat pada gambar 2.2.[1].
Gambar 2.2 Jaringan Lokal Akses Kabel
Universitas Sumatera Utara
6
2.2.1 Main Distribution Frame (MDF)
MDF merupakan rangka pembagi utama yaitu tempat terminasi antara kabel telepon ke
sentral dan kabel telepon ke pelanggan (kabel primer).
2.2.2 Kabel Primer
Kabel primer ditempatkan dan didistribusikan dari MDF di dalam gedung sentral ke arah
rumah kabel. Penempatan kabel melalui tanam langsung dan menggunakan titik penarikan serta
terdapat di daerah yang dapat dicatu secara langsung.
2.2.3 Rumah Kabel
Rumah kabel atau cross connect cabinet menjadi distribusi kabel primer fleksibel dan
menghubungkan jaringan kabel primer dengan jaringan kabel sekunder.
2.2.4 Daerah Catu Langsung (DCL)
Daerah catu langsung adalah daerah layanan dimana kabel dari main distribution frame
langsung dicatukan ke distribution point.
Universitas Sumatera Utara
7
2.2.5 Kabel Sekunder
Kabel sekunder ditempatkan dan distribusikan dari rumah kabel ke arah distribution
point. Pendistribusiannya melalui sistem kabel udara dan kabel bawah tanah. Distribusi kabel
sekunder menggunakan tiang.
2.2.6 Distribution Point (DP)
Distribution point digunakan untuk mengghubungkan kabel sekunder ke saluran drop
wire ke rumah pelanggan, yang nantinya diteruskan ke pesawat telepon. DP diletakkan di atas
tiang maupun di dinding.
2.2.7 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR/G)
Instalasi Kabel Rumah / Gedung adalah tata cara pemasangan jaringan telepon di dalam
rumah atau gedung. Titiknya hubungannya dimulai dari kotak titik bagi sampai ke pesawat
telepon.
2.3 Jaringan Lokal Akses Radio
Jaringan akses radio untuk komunikasi masyarakat umum menggunakan frekuensi
komersil dan memiliki jumlah channel 1, 2, 4 atau lebih. Namun umumnya yang dipakai adalah
radiolink yang memiliki 1 channel. Beberapa merk yang beredar antara lain Alcon, Senao,
Voyager , dll.
Universitas Sumatera Utara
8
Sebagai contoh, pada gambar 2.3 menunjukkan sebuah radiolink Alcon CT 8 yang
beroperasi pada frekuensi 235-385 MHz dengan daya pancar base dan remote sampai 25 W
dapat menjangkau jarak sampai 100 Km. Bahkan beberapa radiolink memiliki kemampuan
komunikasi multipoint.
2.4 Jaringan Akses Serat Optik
Jaringan akses fiber adalah jaringn akses yang menggunakan serat optic untuk
menggantikan kabel tembaga. Jaringan ini mempunyai 2 titik penting yang diletakkan di sentral
dan di sisi pelanggan, dikenal dengan titik konversi optik (TKO).
Untuk menggantikan aplikasi jaringan akses, jaringan ini diterapkan dengan pendekatan
bagaimana menentukan titik konversi optik pelanggan. Ada 4 macam aplikasi serat optik yakni
FTTZ, FTTC, FTTB, dan FTTH.
Gambar 2.3 Jaringan Lokal Akses Radio
Universitas Sumatera Utara
9
2.4.1 Fiber To The Zone (FTTZ)
Dalam modus aplikasi FTTZ, serat optik digunakan untuk menggantikan jaringan primer
dari jarkab sehingga serat optik ditarik dari sentral sampai ke rumah kabel. TKO diletakkan di
dalam RK. Aplikasi ini dilakukan jika tingkat kebutuhan sebatas memenuhi keterbatasan kabel
primer.
Pada gambar 2.4, dapat dilihat sebuah contoh jaringan FTTZ dimana titik konversi optik
pada jaringan tersebut diletakkan di dalam rumah kabel.
2.4.2 Fiber To The Curb (FTTC)
Aplikasi FTTC menempatkan TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, di dalam
cabinet atau di atas tiang menggantikan DP. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tambaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan
bisnis yang letaknya hanya terkumpul di suatu area tertentu namun tidak berbentuk gedung
berbentuk.
Gambar 2.4 Jaringan FTTZ
Universitas Sumatera Utara
10
Pada gambar 2.5 menunjukkan sebuah jaringan FTTC dengan posisi titik konversi optik
diletakkan pada distribution point.
2.4.3 Fiber To The Building (FTTB)
TKO diletakkan di dalam gedung. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung
bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartemen.
Pada gambar 2.6 menunjukkan sebuah jaringan FTTB dimana posisi titik konversi optik
berada di dalam gedung.
Gambar 2.5 Jaringan FTTC
Gambar 2.6 Jaringan FTTB
Universitas Sumatera Utara
11
2.4.4 Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletakdi dalam rumah pelanggan. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga indoor. Arsitektur FTTH sama dengan FTTB tetapi FTTH diterapkan
pada rumah.
2.5 Perkembangan jaringan PSTN
Pada awalnya PSTN merupakan sebuah sistem komunikasi yang bersifat analog. Akan
tetapi pada saat ini, PSTN telah berkembang menjadi sebuah sistem komunikasi yang bersifat
digital meskipun sebagaian besar user masih terhubung secara analog ke jaringan.
Beberapa tahun ini telah terjadi perkembangan yang pesat pada jaringan PSTN sehingga
memungkinkan user terhubung secara digital melalui beberapa layanan seperti integrated service
digital network (ISDN) dan digital subscriber line (DSL).
Sejalan dengan perkembangan internet, PSTN telah menjadi salah satu aplikasi dalam
layanan internet tersebut. Aplikasi ini memungkinkan voice traffic dikirimkan sebagai paket data
dalam jaringan PSTN melalui apliksai tertentu dalam jaringan internet atau disebut juga VoIP.
Aplikasi VoIP memungkinkan jaringan PSTN untuk mengirimkan voice traffic yang biasanya
ditransmisikan dalam bentuk circuit switching menjadi packet switching.[2]
Universitas Sumatera Utara