Chap 11 teknologi pengenalan pola

38
Dhanar Intan Surya Saputra, M.Kom STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2014 TEKNOLOGI PENGENALAN POLA

Transcript of Chap 11 teknologi pengenalan pola

Dhanar Intan Surya Saputra, M.KomSTMIK AMIKOM PURWOKERTO2014

TEKNOLOGI PENGENALAN POLA

Teknologi pengenalan pola mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga mendukung berkembangnya teknologi pengenalan pola ini secara signifikan.

Indera Manusia

SEBUTKAN NAMA OBJEK BENDA

SEBUTKAN NAMA OBJEK BENDA

KOTAK

SEGITIGA

LINGKARAN

KOTAK

LINGKARAN

SEGITIGA

SEBUTKAN WARNA HURUF

SEBUTKAN WARNA HURUF

MERAH

BIRU

HIJAU

MERAH

BIRU

MERAH

Murenut sautu pelneitian, utruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis berantaakn, teatp ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan? Nah, Sdaar aatu ngagk ktia brau sjaa mambcea dgnaen tiluasn ynag braentakan.... Laur basia!.. . Inlaih khebeatan oatk mansuia...!!! Alpagi ynag nyitpain oatk...!! Subhanallah

Indera Manusia

Teknologi pengenalan pola adalah studi tentang bagaimana mesin dapat mengamati lingkungan, belajar untuk membedakan pola utama dari sebuah gambar dengan obyek lainnya, dan dapat mengkategorikan pola dengan baik.

Teknologi Pengenalan Pola

Menggunakan pengenalan pola, mesin atau sistem akan menjadi lebih cerdas, sistem atau mesin mampu mengenali pola yang sudah ditetapkan. Dari pola yang dikenali, bisa dilakukan aksi setelah mengenali pola tersebut

Teknologi Pengenalan Pola

Data Driven & Conceptually Driven

Pemrosesan data driven dimulai dengan datangnya data penginderaan (suara, bau, rasa, texture, gambar).

Pemrosesan conceptually driven pemrosesan informasi dimulai dengan pembentukan konsep tentang informasi yang mungkin dijumpainya (pengetahuan yang disimpan di memori).

Jenis Proses Pengenalan Pola

Psikologi Gestalt,

Canonic Perspectives,

Pemrosesan Bottom-up/Top-down,

Template Matching,

Feature Analysis,

Prototype Matching.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Psikologi Gestalt

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Psikologi Gestalt

Sebagian besar orang akan mengenali dan menyebutkannya sebagai segi empat.

Pengenalan pola melibatkan keseluruhan stimulus yang bekerja bersama menghasilkan suatu kesan yang lebih dari sekedar totalitas penjumlahan dari penginderaan terhadap bagian-bagiannya.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Psikologi Gestalt

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Canonic Perspectives

Perspektif canonic merupakan perluasan ide dari para Gestalt.

Perspektif canonic merupakan pandangan-pandangan yang paling baik dalam merepresentasikan suatu objek atau image-image yang datang pertama kali ketika dihadapkan pada suatu bentuk.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Canonic Perspectives

Uji Coba :

1. Buatlah gambar cangkir kopi

2. Buatlah gambar kuda

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Canonic Perspectives

Uji Coba :

1. Buatlah gambar cangkir kopi

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Canonic Perspectives

Kesimpulan dan penjelasan atas hasil eksperimen tersebut adalah :

(1) Lebih sedikit bagian dari objek yang tidak dapat dilihat.

(2) Sudut pandang canonic merupakan sudut pandang yang paling sering kita lihat.

(3) Sudut pandang canonic merupakan sudut pandang yang paling ideal atau paling

baik.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Pemrosesan Bottom-up/Top-down

Bagaimana kita mengenali suatu pola ?

Persoalannya, apakah kita mengawalinya dengan pengenalan bagian-bagian yang selanjutnya menjadi dasar pengenalan terhadap keseluruhan (bottom-up), ataukah

diawali dengan hipotesis terhadap keseluruhan dan selanjutnya menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan merekognisi bagian-bagiannya (top-down).

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Pemrosesan Bottom-up/Top-down

Bottom-up : Mengidentifikasi anjing karena kita telah mengenal kembali bulunya, keempat kakinya, matanya, kupingnya, dll.

Top-down : Mengenal kembali bulu anjing, mata anjing, kuping anjing, kaki anjing karena kita telah mengidentifikasi anjing.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Template Matching

Template matching merupakan salah satu ide yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana mengenali kembali bentuk-bentuk atau pola-pola.

Template dalam konteks rekognisi pola menunjuk pada konstruk internal yang jika cocok (match) dengan stimulus mengantar pada rekognisi suatu objek.

Atau pengenalan pola terjadi jika terjadi kesesuaian antara stimulus dengan bentuk mental internal.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Template Matching

Kelemahan :Jika perbandingan eksternal objek dgn internal objek 1:1, maka objek yang berbeda sedikit saja dengan template tidak akan dikenali.

Oleh karena itu, jutaan template yang spesifik perlu dibuat agar cocok dengan berbagai bentuk

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Feature Analysis

Halleret (2007) menjelaskan konsep untuk memproyeksikan objek ke dunia nyata membutuhkan tiga langkah yaitu dengan terlebih dulu melakukan ‘penglihatan’ (Vision) terhadap lingkungan tempat pencitraan visual, kemudian dilakukan pelacakan (Tracking) terhadap objek yang spesifik, setelah objek dikenali, dianalisis, lalu akan di lakukan proses pencitraan objek tersebut pada tampilan (Display).

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Feature Analysis

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Prototype Matching

Pendekatan ini merupakan alternative dari template matching dan feature analysis .

Pandangan ini beranggapan bahwa pembentukan prototype adalah lebih mungkin daripada membentuk template khusus atau sejumlah feature dari pola yang berbeda-beda, yang diaktifkan pada waktu merekognisi.

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Prototype Matching

Adanya prototype memungkinkan kita untuk mengenali suatu pola meskipun pola tersebut mungkin tidak identik dengan prototype dan hanya serupa (similar).

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Prototype Matching

Pendekatan dalam Pengenalan Pola

Sekian