Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas...

43
1 FENOMENA PERKEMBANGBIAKAN KARANG: PELUANG, TANTANGAN DAN IMPLIKASINYA DALAM KONSERVASI TERUMBU KARANG INDONESIA Chair Rani Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Koralogi Pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011

Transcript of Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas...

Page 1: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

1

FENOMENA PERKEMBANGBIAKAN KARANG: PELUANG, TANTANGAN DAN IMPLIKASINYA DALAM KONSERVASI

TERUMBU KARANG INDONESIA

Chair Rani

Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Koralogi

Pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin

Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011

Page 2: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

2

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang terhormat: • Bapak Rektor Universitas Hasanuddin • Sekretaris dan Anggota Senat Universitas Hasanuddin • Ketua, Sekretaris serta anggota Dewan Guru Besar

Universitas Hasanuddin • Ibu Dekan dan Para Wakil Dekan Fak. Ilmu Kelautan

dan Perikanan Universitas Hasanuddin • Para Ketua dan Sekretaris Jurusan lingkup Fak. Ilmu

Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin • Para undangan, hadirin dan hadirat yang saya muliakan

Dalam suasana hari istimewa ini, saya mengajak pada

kita semua untuk senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke

hadirat Allah SWT, karena berkah dan kasih sayang-Nya jualah

kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa hadir

bersama dalam acara Rapat Senat Terbuka Luar Biasa ini.

Dalam forum yang mulia ini, izinkan saya untuk menyampaikan

pidato pengukuhan saya sebagai guru besar dalam bidang

Koralogi pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin, dengan judul:

FENOMENA PERKEMBANGBIAKAN KARANG: PELUANG, TANTANGAN DAN IMPLIKASINYA

DALAM KONSERVASI TERUMBU KARANG INDONESIA

Page 3: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

3

Hadirin yang saya muliakan,

PENDAHULUAN

Selama ini, masyarakat awam menganggap karang

sebagai tumbuhan. Persepsi ini tentu saja keliru, karena

sebenarnya karang merupakan salah satu kelompok hewan tak

bertulang belakang (avertebrata). Salah satu pembuktiannya bisa

kita tilik dari proses perkembangbiakannya. Seperti halnya

hewan-hewan tak bertulang belakang lainnya, karang memiliki

keragaman yang tinggi dalam cara berkembang biak, yang

secara umum dapat kita bedakan dalam dua bentuk, yaitu secara

aseksual dan seksual.

Karang keras (Scleractinia) merupakan kelompok hewan

pemberi sumbangan terbesar dalam pembentukan ekosistem

terumbu karang. Dengan demikian keberadaan kelompok hewan

ini sangatlah menentukan dinamika ekologi dalam ekosistem.

Proses perkembangbiakan karang dapat dipandang sebagai salah

satu proses yang mengontrol dinamika ekologi terumbu karang.

Penelitian perkembangbiakan karang pertama kali

dilakukan oleh Cavolini pada tahun 1790 dan kemudian disusul

oleh Lacaze-Duthiers pada tahun 1873, 1894, dan 1897

(Harrison & Wallace 1990). Meskipun kajian mengenai

perkembangbiakan seksual karang telah dilakukan lebih dari

200 tahun yang lalu, namun pengetahuan mengenai proses

terbentuknya gamet dan hormon yang berperan dalam

Page 4: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

4

mengontrol akivitas perkembangbiakannya masih sangat

terbatas.

Kajian mengenai perkembangbiakan karang mulai

populer setelah dipahaminya fenomena pemijahan massal di

Great Barrier Reef (GBR) pada tahun 1983. 130 jenis karang

memijah dalam beberapa hari setelah bulan purnama di akhir

musim semi dan lebih dari 30 jenis memijah pada jam dan

malam yang sama (Babcock, et al., 1986, Willis et al., 1985).

Setelah peristiwa tersebut, data yang terkumpul sampai tahun

1986, yaitu 210 dari kurang lebih 600 jenis karang di dunia yang

tercatat sampai tahun tersebut telah dikaji dengan baik oleh

beberapa peneliti mengenai seksualitas, cara, dan waktu

perkembangbiakannya.

Indonesia dengan kekayaan jenis karang yang luar biasa,

meliputi 590 jenis dari 800 jenis karang dunia, patut disyukuri

karena tidak saja berpotensi ekonomi di masa depan (misalnya

dalam pemanfaatannya sebagai karang hias untuk tujuan ekspor,

sebagai obyek dalam ekowisata bahari, sebagai sumber bahan

bio-aktif untuk industri kesehatan dan obat-obatan, dll) tetapi

juga menjadi sumber pengetahuan (obyek penelitian) termasuk

pengetahuan mengenai berbagai aspek perkembangbiakannya

sebagai dasar dalam pemanfaatan dan konservasi terumbu

karang.

Page 5: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

5

FENOMENA PERKEMBANGBIAKAN KARANG

Hadirin yang saya muliakan,

Dari sekian banyak hewan tak bertulang belakang,

kelompok karang memperlihatkan fenomena perkembang-

biakan yang luar biasa. Hampir semua cara perkembangbiakan

organisme di muka bumi ini baik itu secara aseksual maupun

seksual dapat dijumpai pada kelompok karang. Di sisi lain,

komunitas karang tidak saja memiliki keragaman dalam

berkembang biak tetapi juga memperlihatkan plastisitas yang

tinggi dalam perkembangbiakannya. Suatu jenis karang yang

sama dapat memperlihatkan perbedaan seksualitas, cara dan

strategi perkembangbiakannya ketika hidup dalam region atau

lingkungan yang berbeda sebagai salah satu bentuk adaptasi.

Plastisitas yang tinggi tersebut menjadi salah satu faktor kunci

yang bisa menjelaskan mengapa karang masih eksis sampai abad

ini (diperkirakan pertamakali ada sejak 200-227 juta tahun yang

lalu).

Proses perkembangbiakan aseksual pada karang dapat

bertujuan untuk menghasilkan individu baru ataupun untuk

memperbesar ukuran koloni. Perkembangbiakan ini dapat

dilakukan melalui pertunasan (budding), fragmentasi,

pembelahan, pelepasan polip dari koralit (polyp bail-out), dan

partenogenesis.

Page 6: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

6

Perkembangbiakan aseksual memiliki keuntungan

karena tidak membutuhkan pasangan. Keturunan yang

dihasilkan pun secara genetik, identik dengan induknya,

sehingga genotipnya secara lokal telah beradaptasi. Sepanjang

kondisi lingkungan relatif konstan, keturunan yang dihasilkan

akan memiliki tingkat kesuksesan hidup yang sama seperti

induknya. Namun demikian, populasi yang dihasilkan, tidak

memiliki variabilitas genetik sehingga sangat peka terhadap

perubahan bio-fisik lingkungan seperti El nińo, predasi dan

penyakit. Kerugian lainnya ialah kemampuan menyebarnya

terbatas, sedangkan distribusi hasil perkembangbiakan penting

untuk eksisnya suatu populasi.

Bapak rektor dan hadirin yang saya muliakan, dalam orasi ini,

saya akan lebih menitikberatkan pada fenomena perkembang-

biakan secara seksual pada karang.

Tipe seksualitas pada karang dapat kita kelompokkan

atas dua, yaitu: 1) gonokhorik, yaitu individu karang yang

memproduksi hanya sperma atau telur selama hidupnya; dan 2)

hermafrodit, yaitu individu karang yang menghasilkan baik

sperma atau telur selama hidupnya.

Karang yang bertipe gonokhorik hanya sekitar 25% dari

jenis karang yang diteliti (kebanyakan jenis Agariciidae,

Fungiidae, Poritidae, Caryophyllidae, Flabellidae dan

Dendrophyllidae). Sedangkan tipe hermafrodit, dari 151 jenis

Page 7: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

7

yang diteliti, sebanyak 141 jenis sebagai hermafrodit simultan

dan sisanya status seksualitasnya belum pasti (Harrison &

Wallace, 1990).

Cara perkembangbiakan seksual pada karang dapat

dibedakan atas dua macam, yaitu 1) Spawning: kelompok karang

yang memijahkan gametnya (telur dan sperma) ke dalam kolom

air, dan selanjutnya terjadi pembuahan di luar tubuh (polip) dan

2) Brooding: kelompok karang dengan telur yang dibuahi di

dalam polip, dan selanjutnya terjadi perkembangan embrio dan

larva di dalam polip (Harrison & Wallace 1990, Richmond &

Hunter 1990, McGuire 1998). Karang pengeram (brooder),

kadangkala mengarah sebagai planulator yang mewakili 15%

dari karang yang diteliti (Richmond 1997), sedangkan untuk

karang yang melakukan pemijahan meliputi kurang lebih 85%

dari 250 jenis karang yang diteliti. Di antara jenis tersebut

banyak yang berpartisipasi dalam pemijahan massal dengan

suatu periode yang pendek setiap tahun (Harrison & Wallace

1990, Richmond & Hunter 1990).

Karang yang mengerami ditemukan lebih dominan di

rataan terumbu dangkal yang banyak mengalami gangguan,

sedangkan karang yang memijah lebih mendominasi perairan

yang kurang mengalami gangguan. Perbedaan kedua cara

perkembangbiakan tersebut banyak dipengaruhi oleh aspek

ekologi yang meliputi transfer alga simbiotik ke larva,

Page 8: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

8

kemampuan larva untuk berhasil menempel dan bermetamor-

fosis, penyebaran larva, pola distribusi geografi, variabilitas

genetik, laju spesiasi, dan evolusi (Richmond, 1990).

Strategi perkembangbiakan karang dapat dikelompok-

kan menjadi (1) hermafrodit broadcast spawning, (2)

hermafrodit brooding, (3) gonokhorik broadcast spawning, dan

(4) gonokhorik brooding. Jenis karang di Indo-Pasifik mengikuti

pola (1) dan (3) ketika berada pada kondisi lingkungan yang

menguntungkan dengan ukuran koloni yang lebih besar

(diameter > 30 cm) dan berumur panjang. Jenis yang mengikuti

pola (2) dan (4) secara umum berukuran kecil, sebagai petunjuk

adanya penurunan pertumbuhan dengan peningkatan umur atau

kematian induk yang tinggi (Szmant, 1986).

Jenis karang pengeram berhubungan dengan ukuran

koloni yang lebih kecil dengan banyak siklus perkembangbiakan

dalam setahun. Karakter ini merupakan salah satu bentuk

strategi dalam berkembang biak untuk meningkatkan efisiensi

perkembangbiakannya baik jenis hermafrodit ataupun

gonokhorik. Strategi ini juga untuk menghindari tingginya

kematian larva ketika fase planktonik dan meningkatkan

kesempatan larva untuk menemukan substrat yang cocok.

Waktu pemijahan pada kebanyakan jenis karang

berlangsung antara menjelang malam sampai tengah malam

(Harrison et al. 1984, Shlesinger & Loya 1985, Babcock et al.

Page 9: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

9

1986, Szmant 1986). Pemijahan terjadi dalam suatu periode

tertentu setelah matahari terbenam dan konsisten dari tahun ke

tahun untuk masing-masing jenis (Harrison et al. 1984, Babcock

et al. 1986).

Hadirin yang saya muliakan

Bagaimana dengan informasi perkembangbiakan karang

dari perairan Indonesia? Berdasarkan data yang dikumpulkan,

dari 26 jenis yang telah dipelajari baru 10 jenis yang terungkap

seksualitasnya. Semuanya tergolong hermafrodit dan sisanya

masih misterius. Adapun untuk mode reproduksinya, 24 dari 26

jenis karang tersebut (92%) melakukan perkembangbiakan

dengan cara pemijahan dan sisanya, 2 jenis (8%) dengan

mengerami, yaitu Pocillopora damicornis dan Stylophora

pistillata. Strategi perkembangbiakan untuk karang-karang

Indonesia, kebanyakan menempuh strategi hermafrodit

broadcast spawning seperti pada jenis Acropora nobilis,

Pocillopora verrucosa, dan Heliofungia actiniformes. Khusus

informasi waktu pemijahan karang menunjukkan kemiripan

yang tinggi dengan perairan lainnya, yaitu mulai dari sesaat

setelah matahari terbenam sampai menjelang tengah malam

(pukul 18.00 – 22.00) sesaat dan setelah bulan purnama,

meskipun beberapa jenis juga melakukannya pada saat bulan

baru dan bulan ¼. Untuk periode pemijahan, umumnya

Page 10: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

10

berlangsung sepanjang tahun dengan puncak perkembangbiakan

di musim penghujan.

PELUANG DAN TANTANGAN DALAM PENELITIAN PERKEMBANGBIAKAN KARANG DI INDONESIA Hadirin yang saya muliakan,

Jika dilihat menurut wilayah maka fenomena mengenai

perkembangbiakan seksual karang yang telah banyak diketahui,

40% informasinya berasal dari daerah subtropik Pasifik (Great

Barrier Reef, Guam, Palau, Enewetak, Hawaii, Okinawa, dan

Panama). Untuk terumbu di Karibia (Laut Atlantik) baru sekitar

30% dan di Laut Merah (Laut Indian) hanya sekitar 6%

(Richmond & Hunter 1990). Perairan Asia Tenggara, khususnya

Indonesia yang terletak di daerah Indo-Pasifik Barat, terkenal

memiliki keragaman jenis karang tertinggi di dunia, yaitu 82

marga dengan 590 jenis karang, namun masih sangat sedikit

yang diungkap mengenai perkembangbiakannya.

Data kekayaan jenis karang dari perairan Indonesia,

tercatat sebanyak 193 jenis di Kepulauan Seribu, 225 jenis di

Nusa Tenggara (Suharsono, 1998), 325 jenis di perairan

Sulawesi Selatan pada 3 kawasan (Spermonde, Taka Bone Rate

dan Teluk Bone) (Rani, dkk., 2007), dan di perairan Raja Ampat

(Papua Barat), TNC (The Natural Conservancy) melaporkan

sebanyak 537 jenis. Khusus untuk genus Acropora saja tercatat

Page 11: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

11

91 jenis (Wallace et al. 2001). Dari keseluruhan jenis tersebut,

baru 26 jenis yang telah dipelajari (23 jenis seperti yang telah

direview oleh Munasik (2002) dan 3 jenis oleh penulis). Dengan

demikian masih tersisa 564 jenis karang Indonesia yang belum

diungkap mengenai berbagai aspek perkembangbiakannya.

Pengetahuan dasar mengenai perkembangbiakan karang

penting dan dapat membantu dalam usaha konservasi sumber

daya terumbu karang. Informasi tentang perkembangbiakan

karang dari daerah subtropik seperti Great Barrier Reef tidak

dapat sepenuhnya diadopsi. Hal ini disebabkan karena jenis

karang dikenal memiliki variasi yang sangat tinggi dalam cara

dan waktu perkembangbiakan serta siklus gametogenesisnya,

baik antarjenis maupun dari jenis yang sama. Variasi tersebut

bisa disebabkan karena adanya perbedaan letak geografi ataupun

oleh keragaman lingkungan seperti suhu, salinitas, pasang surut

dan pencahayaan (siklus penyinaran).

Informasi berbagai aspek perkembangbiakan yang

selama ini diyakini dari berbagai penelitian di banyak negara

seperti dari perairan Laut Atlantik (Karibia), Laut India (Laut

Merah) dan Great Barrier Reef bisa saja memperlihatkan

fenomena yang berbeda dengan karang-karang yang hidup di

perairan Indonesia. Sebagai contoh, karang cabang Acropora

nobilis di Great Barrier Reef, Okinawa dan Indonesia, meskipun

semuanya tergolong hermafrodit broadcast spawning namun

Page 12: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

12

waktu memijahnya, selain di bulan purnama seperti teramati di

GBR dan Okinawa juga berlangsung di bulan gelap (bulan baru)

di perairan Indonesia. Contoh lainnya, yaitu pada karang

Pocillopora verrucosa yang bersifat pengeram (brooder) di

Enewetak (Pasifik Tengah) dan planulasinya berlangsung di

bulan gelap sampai bulan ¼, namun di perairan Okinawa, Laut

Merah dan Indonesia bersifat pemijah dan berlangsung di bulan

gelap.

IMPLIKASI PENGETAHUAN PERKEMBANGBIAKAN KARANG DALAM KONSERVASI TERUMBU KARANG INDONESIA

Hadirin yang saya muliakan,

Cara dan waktu perkembangbiakan karang sangat besar

pengaruhnya dalam proses pemulihan terhadap kerusakan

terumbu karang sebagai dampak pemanasan global atau badai.

Sebagai contoh, bagian daerah terumbu yang baru mengalami

kerusakan dapat terkolonisasi dengan cepat jika karang yang

bertahan di sekitarnya sering berkembangbiak dengan

menghasilkan larva yang melekat tidak jauh dari koloni induk.

Informasi ini tentunya dapat digunakan dalam usaha rehabilitasi

terumbu karang dengan mempertahankan koloni induk dari jenis

yang berkembangbiak dengan cara planulasi (mengeluarkan

keturunan berupa anak, tidak dalam bentuk telur) di sekitar

daerah yang mengalami kerusakan atau dengan cara melakukan

Page 13: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

13

transplantasi koloni karang dewasa dari jenis tersebut. Dengan

demikian dapat diharapkan terjadinya percepatan laju

peremajaan di sekitar lokasi yang mengalami kerusakan.

Daerah terumbu yang telah rusak mungkin juga dapat

terbenihkan kembali (re-seeded) oleh aktivitas perkembang-

biakan dari komunitas karang yang bertahan hidup atau

menerima suplai benih dari lokasi terumbu yang berdekatan.

Beberapa studi membuktikan bahwa untuk “populasi terbuka”

sumber larva planulanya “tidak terlokalisasi” Penelitian lain

juga menunjukkan bahwa terumbu karang dapat melakukan

pembenihan sendiri (self-seeded). Oleh karena itu persyaratan

lingkungan lokal yang dapat menunjang untuk proses

perkembangbiakan dan pertumbuhan larva perlu dijaga. Jika

daerah dengan kondisi lingkungan yang optimal dan substrat

yang cocok tersedia, maka kematian juvenil karang relatif

rendah sehingga diharapkan laju peremajaan akan meningkat.

Infromasi lain yang perlu diperhatikan mengenai

perkembangbiakan karang kaitannya dengan konservasi terumbu

karang ialah pencemaran. Karang pada umumnya memijah

dalam suatu periode yang pendek. Jika terdapat zat pencemar

seperti minyak, pestisida, herbisida dan berbagai logam berat,

maka pembuahan telur oleh sperma dapat terhambat dan

akhirnya membatasi peremajaan karang. Gangguan terhadap

proses perkembangbiakan karang dalam waktu yang lama

Page 14: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

14

(beberapa tahun), dapat menyebabkan hilangnya jenis-jenis

karang dari suatu area terumbu tertentu.

Hadirin yang saya muliakan

Faktor lain yang mendasari pentingnya pengetahuan

mengenai biologi perkembangbiakan karang di Indonesia ialah

dalam menunjang pemanfaatan sumber daya karang melalui

usaha pembenihan massal dan budidaya organisme terumbu

karang. Indonesia merupakan pemasok sekitar 41% kebutuhan

karang ornamental dunia dengan tujuan utama ke pasar Amerika

dan Uni Eropa. Karang hias Indonesia termasuk yang paling

diminati pasar karena keindahan warna dan bentuknya dengan

harga 15-30 US$ per kepingnya (Wijayanti, 2007).

Umumnya karang-karang yang diekspor oleh Indonesia

berasal dari hasil pengumpulan di alam (ekstraksi sumber daya).

Sistem pengumpulan itu sendiri pada masa yang akan datang

tidak dapat menjadi tumpuan dalam menunjang ekspor karang

untuk pemasukan devisa. Berbagai aktivitas manusia terutama

dari aktivitas penangkapan ikan, pencemaran dan eutrofikasi,

serta pengumpulan organisme terumbu karang menyebabkan

meningkatnya pencemaran dan degradasi terumbu karang.

Apalagi pada daftar biota laut yang dikeluarkan oleh CITES

(Convention on International Trade in Endangered Species of

Wild Fauna and Flora), tercatat bahwa sekitar 256 jenis karang

Indonesia sudah masuk dalam daftar Appendix II (sistem kuota

Page 15: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

15

disertasi pengawasan). Oleh karena itu, sudah waktunya kita

mengubah paradigma pemanfaatan sumber daya karang dari

sistem ekstraksi ke sistem yang berbasis budidaya. Dalam

kegiatan budidaya karang, dibutuhkan suplai benih/anakan

karang yang massal. Suplai benih tersebut idealnya berbasis

pada usaha perbenihan dan dalam operasionalnya tentunya harus

ditunjang oleh berbagai informasi mengenai aspek perkembang-

biakan, khususnya jenis-jenis karang yang ekonomis tinggi.

Salah satu keuntungan jika karang hias yang dihasilkan dari

usaha budidaya, yaitu tidak adanya pembatasan kuota.

Pada pertemuan terakhir oleh negara anggota CITES,

juga disepakati bahwa biota laut hasil budidaya yang

diperdagangkan harus merupakan turunan ke-2 (F2). Selama

ini, dalam budidaya karang, baik untuk tujuan perdagangan

maupun rehabilitasi, telah dilakukan di banyak negara dengan

teknik transplantasi melalui sistem fragmentasi seperti di

Filipina, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Fiji, termasuk

Indonesia. Sistem fragmentasi ini juga masih perlu dikaji lebih

jauh. Pengurangan terhadap ukuran koloni induk akan

meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan juga laju

mortalitas. Selain itu, pengurangan ukuran koloni kemungkinan

berpengaruh buruk terhadap sistem perkembangbiakan seksual

karang dan mengurangi total produksi gamet atau larva yang

dierami (Kojis & Quinn 1985, Szmant-Froelich 1985, Szmant

Page 16: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

16

1986). Zakai et al. (2000) membuktikan bahwa peristiwa

fragmentasi pada sebagian koloni Pocillopora damicornis

(penghilangan jaringan sebesar 25%) dapat menurunkan jumlah

larva yang dihasilkan. Bahkan, sebagian besar koloni Stylophora

pistillata menjadi steril (tidak melakukan perkembangbiakan

secara seksual) selama setahun setelah mengalami pengurangan

koloni sebesar 23% (Rinkevich & Loya 1989). Dengan

demikian, sistem fragmentasi akan mengganggu perkembang-

biakan karang dan memberikan pengaruh buruk terhadap laju

peremajaan sehingga pada akhirnya mempengaruhi struktur

populasi.

Terkait dengan potensi perkembangbiakan karang,

fenomena perubahan iklim yang berimbas pada kenaikan suhu

permukaan laut juga telah memberi dampak yang luar biasa

terhadap kapasitas perkembangbiakan karang melalui peristiwa

pemutihan karang (coral bleaching). Hasil penelitian di rataan

terumbu (reef flat) Pulau Heron pasca pemutihan pada tahun

1988 menunjukkan bahwa pengaruh tekanan pemutihan sangat

mengurangi aktivitas perkembangbiakan karang. Koloni

beberapa jenis karang tidak mengandung telur, meskipun

semuanya diduga berkembangbiak pada bulan berikutnya

(Hoegh-Guldberg, 1999). Selanjutnya pada pengamatan selama

priode pemijahan di bulan November terlihat bahwa karang-

Page 17: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

17

karang yang mengalami pemutihan tersebut telah pulih namun

tidak melakukan pemijahan.

Daya pulih jenis karang yang mengalami bleaching

selain ditentukan oleh genotipe dari alga simbionnya

(zooxantela), juga ditentukan oleh kondisi lingkungan yang

optimal. Sehingga dalam mendesain suatu kawasan konservasi

terutama dalam penentuan zona inti (no take zone), sangat

penting untuk mempertimbangkan kehadiran jenis-jenis karang

yang rentan terhadap pemutihan sebagai salah satu parameter

kunci yang selama ini terabaikan. Parameter tersebut saya

anggap hal yang krusial guna menghindari kematian massal

jenis karang yang rentan. Jika tidak dilakukan maka suatu

kawasan dapat mengalami penurunan keragaman jenis karang.

Fenomena tersebut tentu bisa menjadi bencana ekologi dan

berdampak buruk di masa yang akan datang.

Peristiwa bleaching ringan pada tahun 2009 di Pulau

Badi, Kab. Pangkep (kawasan Spermonde), menunjukkan bahwa

sedikitnya ada 30 jenis karang yang mengalami pemutihan.

Karang tersebut didominasi oleh jenis berpolip kecil dari famili

Acroporidae, Pocilloporidae dan Poritidae (Yusuf, dkk., 2010).

TANTANGAN AKADEMIS

Bapak rektor dan hadirin yang saya muliakan

Masih banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar

mengenai berbagai aspek perkembangbiakan karang yang terkait

Page 18: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

18

dengan usaha pemanfaatan dan konservasi terumbu karang

Indonesia di masa yang akan datang. Beberapa tantangan

akademis yang saya ingin sampaikan dalam kesempatan yang

istimewa ini, yaitu:

1. Mampukah kita menyandingkan perairan Indonesia, tidak

saja sebagai pusat sebaran jenis karang tetapi juga bisa

menjadi pusat pegetahuan perkembangbiakan karang dunia.

Jika kita ingin menggapai status tersebut, tentunya akan

menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah. Masih tersisa

lebih dari 500 jenis karang yang belum diungkap fenomena

dalam berbagai aspek perkembangbiakannya. Kondisi ini

setidaknya menjadi tantangan tersendiri bagi kaum

akademisi. Saya optimis kita bisa menggapainya. Potensi

SDM yang kita miliki di beberapa universitas dengan

ratusan mahasiswa serta dosen di Fakultas Ilmu Kelautan

dan Perikanan dan Fakultas MIPA (Biologi) dapat

berpartisipasi. Keterbatasan peralatan pendukung lapangan

seperti peralatan selam (termasuk kemampuan menyelam)

dan peralatan laboratorium untuk pengamatan histologi serta

bahan kimia yang mahal menjadi salah satu faktor pembatas.

2. Kita tidak bisa berharap banyak atau mengadopsi mentah-

mentah pengetahuan perkembangbiakan karang dari negara

subtropik karena perairan Indonesia yang tropik (hangat

sepanjang tahun) kemungkinan besar memperlihatkan

Page 19: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

19

fenomena yang berbeda dalam beberapa aspek

perkembangbiakan karang. Beberapa fenomena tersebut,

misalnya strategi perkembangbiakan, waktu-waktu

pemijahan dan lamanya masa planktonik larva karang

(planula). Oleh karena itu kita harus dan bisa

mengembangkan sendiri pengetahuan mengenai berbagai

aspek perkembangbiakan karang karena kita memang beda

dan mampu untuk hal tersebut.

3. Informasi mengenai aspek biologi perkembangbiakan

(seksualitas, cara, pola dan waktu pemijahan, perkembangan

gonad dan proses gametogenesisnya) dan keterkaitannya

dengan faktor lingkungan (termasuk teknik peningkatan

keberhasilan pemijahan buatan, perkembangan embrio dan

larva) serta kajian lingkungan dan nutrisi yang optimal bagi

pertumbuhan larva karang ekonomis penting, sangat

dibutuhkan dalam pengembangan usaha pembenihan karang

hias.

4. Kaitannya dengan perubahan iklim, kajian mengenai pola

pembuahan terutama pembuahan silang ataupun proses

hibridisasi sangat penting guna menghasilkan teknik

perbanyakan individu karang yang memiliki variabilitas

genetik yang tinggi sehingga mampu beradaptasi terhadap

perubahan iklim (suhu tinggi).

Page 20: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

20

5. Pengetahuan tentang waktu-waktu perkembangbiakan dan

ukuran koloni pertamakali matang gonad dapat membantu

untuk mendesain kegiatan transplantasi dalam suatu lokasi,

sebagai salah satu usaha untuk mempercepat laju pemulihan

terhadap kerusakan terumbu.

6. Berdasarkan kemiripan waktu berkembangbiakannya, ada

dugaan kuat bahwa karang yang berada di bagian barat

Australia dibenihkan oleh karang dari perairan Selat

Lombok melalui pergerakan arus Leeuwin (Bachtiar, 2001).

Saya menduga bahwa karang di Perairan Lombok

kemungkinan besar juga dibenihkan oleh karang dari

Perairan Spermonde melalui pergerakan arus ARLINDO

yang membawa larva karang masuk ke Selat Lombok (Rani,

2004). Oleh karena itu pembuktian hipotesis “Pewarisan

Genetik” (Genetic Legacy) yang diajukan oleh Oliver et al.

(1988) menjadi tantangan akademik yang sangat menarik

melalui kajian struktur genetik suatu jenis karang yang

diambil dari perairan bagian barat Australia, Selat Lombok

dan Kepulauan Spermonde.

7. Penemuan karang yang tahan panas telah mengobarkan

harapan baru bagi pelestarian terumbu karang. Stephen

Palumbi dan timnya dari Woods Institute for the

Environment di Stanford University melakukan penelitian di

sekitar Pulau Ofu, Samoa Amerika (Pasifik Selatan) yang

Page 21: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

21

terkenal dengan suhu perairannya yang ekstrim (bisa

mencapai 35,5oC, bahkan fluktuasi harian bisa mencapai >

6oC). Dengan suhu ekstrim tersebut, semestinya tidak ada

karang yang dapat bertahan hidup, namun Palumbi dan

timnya menemukan begitu banyak karang yang bertahan

hidup dan sehat di terumbu karang yang suhu perairannya

diperkirakan sudah sama panasnya dengan suhu samudera

100 tahun yang akan datang. Faktor kunci dari fenomena

tersebut rupanya terletak pada simbion alga (zooxantela)

yang resisten terhadap suhu tinggi (Dewi, 2009). Dari

penelitian terakhir terungkap bahwa dari 4 galur zooxantela

yang ditemukan bersimbiosis dengan karang batu (Galur A,

B, C dan D), Galur D merupakan galur yang resisten

terhadap fenomena bleaching. Bagaimana dengan

Indonesia? Tampaknya kajian yang mengarah ke

biomolekuler sel sudah waktunya digalakkan terkait dengan

pencarian galur-galur zooxantela yang tahan panas pada

beberapa jenis karang terutama yang berpolip kecil dan

belum pernah dilaporkan mengalami bleaching. Jika

penemuan tersebut membuahkan hasil maka dengan

sendirinya membuka ruang baru untuk melakukan isolasi

dan kultur massal zooxantela yang telah diidentifkasi

sebagai galur tahan panas.

Page 22: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

22

Dengan melakukan introduksi zooxantela dengan galur yang

tahan panas ke dalam tubuh larva karang hasil pemijahan

(untuk kasus di Indonesia, larva karang hasil pemijahan

belum mengandung zooxantela) maka kita dapat

menghasilkan anakan karang yang resisten terhadap

kejadian bleaching. Anakan tersebut nantinya diperuntukkan

khusus dalam kegiatan restoking sebagai antisipasi

perubahan iklim (naiknya suhu permukaan laut). Oleh

karena itu, sekali lagi informasi mengenai aspek

perkembangbiakan dan teknik-teknik pemijahan buatan

dapat memberikan sumbangan yang besar dalam konservasi

terumbu karang di masa yang akan datang.

RANGKUMAN ANALITIS

Bapak rektor dan hadirin yang saya muliakan

Perairan Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi

terumbu karang dunia dengan luasan mencapai 70.000 km

persegi. Selain itu terumbu karang Indonesia juga menyumbang

sekitar 74% dari kekayaan jenis karang dunia (590 jenis).

Namun demikian eskalasi kerusakannya yang telah mencapai

70% telah menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Padahal

dari 1 km persegi habitat terumbu karang yang kondisinya masih

bagus dan terkelola dengan baik, dapat menghasilkan ikan

seberat 15 – 30 ton per tahunnya. Hasil perhitungan Bank Dunia,

Indonesia kehilangan potensi laut Rp. 6,5 triliun per tahun akibat

Page 23: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

23

kerusakan terumbu karang. Berdasarkan kondisi ini, pemerintah

melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan

peningkatan luasan kawasan konservasi menjadi 20 juta hektar

di tahun 2020, termasuk membangun jejaring kawasan

konservasi yang terkelola dengan baik.

Pengembangan kawasan konservasi yang terkelola

dengan baik merupakan salah satu solusi dan dianggap pilihan

yang rasional. Kawasan ini, di masa yang akan datang akan

memberi banyak arti dalam peningkatan kualitas ekosistem dan

bisa mempercepat proses pemulihan kawasan sekitarnya yang

mengalami degradasi melalui suplai larva (spill over) berbagai

biota terumbu karang.

Terkait dengan pengembangan kawasan konservasi,

pengelolaan yang berbasis sains dan teknologi serta bersifat

adaptif, termasuk pengelolaan untuk mengantisipasi perubahan

iklim, merupakan suatu keniscayaan. Oleh karena itu, untuk

menunjang pengelolaan tersebut maka pengetahuan bio-ekologi

dari semua komponen penyusun terumbu karang, terutama

karang sebagai komponen utama, perlu menjadi perhatian kita

semua. Dalam konteks ini, pengetahuan bio-ekologi dari

perkembangbiakan karang dapat memberi sumbangan yang

signifikan terutama dalam upaya rehabilitasi dan pengelolaan

suatu kawasan konservasi. Demikian pula dalam pemanfaatan

karang untuk tujuan ekspor di masa yang akan datang

Page 24: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

24

tampaknya mengarah ke usaha budidaya yang berbasis

perbenihan. Kegiatan tersebut tidaklah akan berhasil tanpa

sokongan besar dalam iptek tentang berbagai aspek

perkembangbiakan karang.

UCAPAN TERIMA KASIH

Bapak rektor dan hadirin yang saya muliakan, di akhir pidato

saya, perkenankanlah saya sekali lagi mengucapkan syukur ke

hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada

saya sekeluarga. Pencapaian karier akademik yang saya raih

sehinggga saya dapat berdiri di mimbar yang mulia ini, tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu izinkan

saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan

ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuannya selama ini.

Pertama dan utama, saya menyampaikan penghargaan

dan ucapan terima kasih yang tiada terhingga dan tak terbalas

kepada orang tua saya tercinta, Ayahanda Almarhum Abd. Gani

dan Ibunda Hj. Tapsiah yang telah melahirkan, membesarkan

dan mendidik ananda. Keberhasilan ananda hari ini tidak

terlepas dari doa tulus ibunda.

Kepada mertua saya Ayahanda H. Farhum Lamoto dan

Ibunda Almarhumah Hj. Hanafiah serta Ibunda Hj. Nakira yang

selalu memberikan motivasi, nasehat dan doa untuk saya

Page 25: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

25

sekeluarga dalam menjalani hidup dan kehidupan yang penuh

dinamika. Terima kasih sekali lagi karena telah memberi

dengan ikhlas salah seorang puteri terbaiknya untuk menjadi

pendamping hidup saya.

Terima kasih yang tulus, juga saya sampaikan kepada

saudara-saudara saya Ir. Amad Rani dan Wety, Dra. Budhi Nur

Rani, Darma Rani (Alm), Erman Rani, S.H. dan Wiwik, Ir.

Firman Rani dan Mirdha serta Gusniar Rani, S.E. dan Thamrin

Thaif. Kepada seluruh keluarga besar dari isteri saya,

Farmawaty, S.E., M.M., dan Drs. Ismail Latief, M.M., Ir. Mini

Farida dan Ir. Chairil Thahir, Ridwan Jafar, dan Abd Halim

Farid, S.E saya ucapkan terima kasih atas segala dukungan yang

diberikan selama ini. Ucapan terima kasih saya juga saya

sampaikan kepada keluarga besar Bapak H. Syarifuddin Penta

atas segala bantuannya kepada saya. .

Terima kasih yang sedalam-dalamnya juga saya

sampaikan kepada guru-guru saya mulai dari SD, SMP dan

SMA serta bapak/ibu dosen di Jurusan Perikanan Unhas dan di

Jurusan Ilmu Kelautan IPB, ananda menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan yang

diberikan kepada saya.

Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah

Republik Indonesia yang dalam hal ini Menteri Pendidikan

Page 26: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

26

Nasional pada masanya, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, atas

kepercayaan yang diberikan kepada saya melalui jabatan Guru

Besar dalam bidang Koralogi. Terima kasih yang tulus juga saya

sampaikan kepada Bapak Rektor Universitas Hasanuddin, Prof.

Dr. dr. Idrus A. Paturusi dan Bapak Sekretaris Senat Universitas,

Prof. Dr. H.M.Natsir Nessa atas segala dukungan dan

bimbingan yang diberikan. Demikian juga kepada Bapak Prof.

Dr. Muslimin Mustafa dan Prof. Dr. Jalil Genisa masing-masing

sebagai Ketua dan Sekretaris Dewan Guru Besar Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan persetujuan untuk

pengukuhan saya hari ini.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Peer

Group Reviewer Prof. Dr.H.M.Natsir Nessa, Prof.Dr. Muslimin

Mustafa, dan Prof.Dr.Jamaluddin Jompa yang telah memberikan

koreksi terhadap naskah pidato saya sehingga dapat disampaikan

pada hari ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada

rekan sejawat saya Dr.Inayah Yasir dan Ahmad Bahar, ST.,M.Si

yang juga telah memberikan masukan berarti terhadap naskah

pidato saya.

Demikian juga, ucapan terima kasih yang tulus saya

sampaikan kepada guru sekaligus orang tua saya Bapak Prof.

Dr.H.M.Natsir Nessa, Prof. Dr.Syamsu Alam Ali, Dr. Lodewyck

S.Tandipayuk (Universitas Hasanuddin), Bapak Almarhum

Prof.Dr.H.Muhammad Eidman, Prof. Dr. Deddy Soedharma Dr.

Page 27: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

27

M.Ridwan Affandi, Dr. Mennofatria Boer (IPB Bogor), dan

Prof. Dr.Suharsono (P2O-LIPI) yang telah membimbing dan

mendidik saya sehingga saya dapat meraih gelar sarjana, master

dan doktor yang mengantar saya kejenjang Guru Besar ini.

Tentunya juga tak lupa saya sampaikan rasa penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Bapak Prof.Dr.Alex Retraubun dan

Dr.Anugerah Nontji, APU yang bersedia menjadi penguji luar

komisi saya pada ujian promosi doktor.

Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan

kepada Bapak/Ibu Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

pada masanya, Bapak Almarhum Ir.H.Arsyuddin Salam,

M.Agr.Fish, Prof.Dr. Syamsu Alam Ali, Ir. Hamzah Sunusi,

M.Sc., Prof. Dr. Sudirman, dan Prof. Dr.A. Niartiningsih.

Terima kasih saya juga ucapkan kepada Bapak/ibu Ketua

Jurusan Ilmu Kelautan pada masanya, Bapak Prof. Dr.

Budimawan, Prof . Dr. Ambo Tuwo, Prof. Dr. A.Niartiningsih,

Prof.Dr.A.Iqbal Burhanuddin, dan Dr.Amir Hamzah atas

bantuan dan motivasi yang diberikan selama ini sehingga saya

bisa berdiri di tempat yang mulia ini. Kepada bapak/ibu teman

sejawat di Jurusan Ilmu Kelautan dan Jurusan Perikanan, terima

kasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini baik saat

melaksanakan tugas maupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya.

Rasa terima kasih juga saya tujukan kepada seluruh

anggota senat Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, atas

Page 28: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

28

dukungan dan rekomendasinya yang diberikan dalam

pengangkatan saya sebagai Guru Besar.

Ucapan yang sangat khusus dan istimewa saya tujukan

kepada seseorang yang paling saya cintai Dr. St.Aisjah Farhum

yang selalu setia mendampingi saya sebagai isteri sekaligus

sahabat dalam segala hal, yang tak pernah berhenti memberi

perhatian dan memacu semangat saya untuk meraih cita-cita.

Meskipun untuk hal tersebut banyak hari-hari yang sangat

berarti menjadi terabaikan. Kepada buah hati kami, Ananda

Icang dan Fayyad, terima kasih atas segala pengertian dan

kesabaran Ananda selama ini, untuk tidak selalu mengeluh dan

berkeluh kesah atas waktu dan kebersamaan yang sangat

terbatas. Ananda akan selalu menjadi penyejuk hati, sumber

inspirasi dan motivasi yang begitu kuat kepada ayah untuk terus

maju dan berkarya.

Kepada panitia pengukuhan Guru Besar yang telah

mempersiapkan dan mendukung terselenggaranya upacara ini

sehingga dapat berjalan dengan lancar, saya sampaikan rasa

terima kasih yang sebesar besarnya. Saya mohon maaf bila ada

yang tidak berkenan.

Akhirnya kepada semua hadirin yang saya muliakan,

dengan tulus hati saya mohon maaf apabila banyak pihak yang

terlewatkan dan tidak saya sebutkan. Betapa inginnya saya

menyebutkan semua pihak satu persatu atas bantuan dan

Page 29: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

29

dukungannya kepada saya selama ini. Terimalah rasa

penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus dari saya atas

kehadiran Bapak/Ibu. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amien.

Billahi taufiq walhidayah,

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 30: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

30

DAFTAR PUSTAKA

Babcock RC, Bull GD, Harrison PL, Heyward AJ, Oliver JK, Wallace CC, Willis BL. 1986. Synchronous spawnings of 105 sclrecatinian coral species on the Great Barrier Reef. Mar Biol 90: 379-394.

Bachtiar I. 2001. Reproduction of three scleractinian corals (Acropora cytherea, A. nobilis, Hydnophora rigida) in eastern Lombok Strait, Indonesia. Majalah Ilmu Kelautan 21: 18-27.

Dewi, TJ., 2009. Harapan Baru bagi Terumbu Karang. Tempo Interaktif. http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2009/05/ 27/brk,20090527-178360,id.html. [Diakses, 1 Februari 2011].

Harrison PL, Wallace CC. 1990. Reproduction, Dispersal and Recruitment of Scleractinian Corals. Di dalam: Dubinsky Z. (ed.). Coral Reefs : Ecosystems of The World 25. Amsterdam: Elsevier. hlm 132-207.

Munasik, 2002. Reproduksi Seksual Karang: Suatu Kajian. Prosiding Konperensi Nasional III 2002, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Indonesia. Bali, 21-24 Mei 2002.

Oliver JK, Babcock RC, Harrison PL, Willis BL. 1988. Geographic extent of mass coral spawning: clues to ultimate causal factors. Proc 6th Int Coral Reef Symp Vol. 2. Australia, 8-12 August 1988. hlm 803-810.

Rani, Ch., 2002. Reproduksi seksual karang: Suatu peluang dan tantangan dalam penelitian biologi laut di Indonesia. Hayati 9(2): 62-66.

Rani, Ch., 2004. Reproduksi Seksual Karang Acropora nobilis dan Pocillopora verrucosa di Terumbu Karang Tropik Pulau Barranglompo, Makassar. Disertasi. Program Pascasarajana IPB. 256 hal.

Page 31: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

31

Rani, Ch., S. Yusuf, Husain, A.A.A., Suharto, 2007. Katalog Jenis Karang Sulawesi Selatan. PPTK-Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang, DKP Provinsi Sulawesi Selatan. 227 hal.

Richmond RH. 1985. Variation in the population biology of Pocillopora damicornis across the Pacific Ocean. Proc 5th Int Coral Reef Cong Vol. 4. Tahiti, 24-29 June 1985. hlm 101-106.

Richmond RH. 1997. Reproduction and Recruitment in Corals: Critical Links in the Persistence of Reefs. Di dalam: Birkeland C. (ed.). Life and Death of Coral Reefs. New York: Chapmann & Hall. hlm 175-197.

Richmond RH, Hunter CL. 1990. Reproduction and recruitment of corals: comparisons among the Caribbean, the Tropical Pacific, and the Red Sea. Mar Ecol Prog Ser 60: 185-203.

Shlesinger Y, Loya Y. 1985. Coral community reproductive patterns: Red Sea versus the Great Barrier Reef. Science 228: 1333-1335.

Stimson JS. 1978. Mode and timing of reproduction in some common hermatypic corals of Hawaii and Enewetak. Mar Biol 48: 173-184

Suharsono. 1998. Condition of coral reef resources in Indonesia. J Pes Laut 1: 42-52.

Szmant AM. 1986. Reproductive ecology of caribbean reef corals. Coral Reefs 5: 43-54.

UNEP, 2010. Similarities and differences between cold-water and warm-water coral reefs.http://www.unep.org/cold_water_reefs /comparison.htm [Diakses: 25 Januari 2011].

Wallace CC, Richards Z, Suharsono. 2001. Regional distribution patterns of Acropora and their use in the conservation of coral reefs in Indonesia. J Pes Laut 4: 40-58.

Page 32: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

32

Wijayanti, D.P., 2007. Membenihkan karang terumbu secara massal. Prosiding Simposium Nasional Terumbu Karang I. Coremap II-Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Hal 59-67

Yusuf, S., Ch. Rani, J.Jompa, 2010. Fenomena bleaching karang tahun 2009 di Pulau Badi Selat Makassar. Prosiding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian Peirkanan dan Kelautan Tahun 2010, UGM Yogyakarta 24 Juli 2010. Jilid II

Zakai D, Levy O, Chadwick-Furman NE. 2000. Experimental fragmentation reduces sexual reproductive output by the reef-building coral Pocillopora damicornis. Coral Reefs 19: 185-188.

Page 33: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

33

RIWAYAT HIDUP

A. JATI DIRI:

Nama : Prof.Dr.Ir. Chair Rani, M.Si NIP : 19680402 199202 1 001 Tempat dan Tanggal Lahir : Soppeng, 2 April 1968 Pangkat : Pembina Utama Madya Jabatan : Guru Besar Madya Golongan : IV-c Agama : Islam Instansi : Jurusan Ilmu Kelautan, Fak. Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Orang Tua : Drs. Abd. Gani (Alm) dan Hj. Tapsiah Isteri : Dr.Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si. Anak : Chairulichsan Ch. Rani Zulfadhli Fayyadh Ch. Rani

B. PENDIDIKAN:

1999-2004 Doktor dalam bidang Ilmu Kelautan (Biologi Laut) Institut Pertanian Bogor-IPB

1997-1999 Master dalam bidang Ilmu Kelautan (Biologi Laut) Institut Pertanian Bogor. 1986-1991 Sarjana Perikanan (Ir) dalam bidang

Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Hasanuddin, Makassar

1983-1986 SMAN 5 Makassar 1980-1983 SMP 7 Filial Tallo, Makassar 1974-1980 SDN 71 Rappo Jawa Makassar

Page 34: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

34

C. JABATAN: 1992-Skrg : Staf Pengajar Jurusan Ilmu Kelautan FIKP Universitas Hasanuddin. 2006-2008 : Ketua Program Studi Ilmu Kelautan,

Jurusan Ilmu Kelautan FIKP Universitas Hasanuddin.

2006-2008 : Sekretaris Laboratorium Ekolgi Laut, Jurusan Ilmu Kelautan-FIKP Universitas Hasanuddin

2007-2008 : Anggota Tim RCU (Regional Center Unit) Coremap II Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan

2008-2010 : Anggota Komisi I (pendidikan) Senat Universitas Hasanuddin

2009-Skrg : Asesor Penilai Sertifikasi Dosen Tingkat Universitas Hasanuddin

2010-Skrg : Asesor Penilai Evaluasi Beban Kerja Dosen Universitas Hasanuddin. 2010 - 2011 : Sekretaris Senat Fak.Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. 2011 : Penanggung Jawab Pembentukan Program Pasca Sarjana Ilmu Kelautan, FIKP Universitas Hasanuddin. D. RIWAYAT KEPANGKATAN/GOLONGAN/

JABATAN FUNGSIONAL: 1. Penata Muda/III-a/Asisten Ahli Madya : 1 Maret 1993 2. Penata Muda Tk I/III-b/Asisten Ahli : 1 April 1995 3. Penata/III-c/Lektor Muda : 1 April 1997 4. Penata Tk I/III-d/Lektor : 1 Okt 1999 5. Pembina/IVa/Lektor Kepala : 1 Okt 2002 6. Guru Besar : 1 Des 2006 Pembina Tk I/IV-b : 1 April 2007 7. Pembina Utama Muda/IV-c : 1 Okt 2009

Page 35: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

35

E. PENGALAMAN PEKERJAAN:

1. Tenaga ahli pada Infeed dalam kegiatan “Penyusunan Rencana Pengelolaan Pulau-pulau Kecil di Kepulauan Sembilan. Kab. Sinjai” tahun 2001

2. Sebagai tenaga ahli pada CV. Forindo Bangun Persada dalam kegiatan “Transplantasi untuk Pemanfaatan Karang secara Berkelanjutan di Provinsi Jawa Timur” tahun 2003

3. Tenaga ahli di YKL dalam kegiatan “ Kajian Restoking di Perairan Makassar” tahun 2005

4. Tenaga ahli pada CV Mitra Pesisir dalam kegiatan “Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir Kota Palopo” tahun 2005

5. Tenaga ahli pada CV Mitra Pesisir dalam Kegiatan “Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Luwu Timur” tahun 2006

6. Konsultan Community Base Management (CBM) Program Coremap II, Kabupaten Biak-Numfor tahun 2008-2009.

7. Tenaga Ahli Pada CV Kharisma dalam kegiatan “Fasilitasi MCA Kab. Biak-Numfor. Tahun 2008.

8. Tenaga Ahli Pada PP-BNBMA Untad Palu dalam kegiatan “Survei dan Pemetaan Sumber daya Pesisir dan Laut Kab. Mamuju Utara” tahun 2009.

9. Tenaga Ahli pada CV Nature Bestari dalam kegiatan “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Bidang Kelautan dan Perikanan PNPM Mandiri Kab. Bantaeng Tahun 2009.

10. Tenaga Ahli pada CV. Pesisir Lestari Sejahtera dalam kegiatan “Rencana Pengembangan Wilayah Pesisir Kab. Bantaeng, PNPM-KP” tahun 2009.

11. Tenaga Ahli pada kerjasama antara FIKP Unhas dengan Bappeda Prov. Sulawesi Barat dalam kegiatan “Bantuan

Page 36: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

36

Teknis Pengembangan Kawasan Kepulauan Bala-Balakang Kab. Mamuju” tahun 2009

12. Tenaga Ahli pada CV Nature Bestari dalam kegiatan “Pemetaan Swadaya Kesejahteraan Masyarakat Kab. Bantaeng” Tahun 2010

13. Tenaga Ahli pada CV Nature Bestari dalam kegiatan “Pengadaan dan Penanaman Mangrove di Sungai Karajae Kota Parepare” Tahun 2010.

14. Tenaga Ahli pada CV Arci Pratama dalam kegiatan “Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan PPK Kab. Majene Provinsi Sulawesi Barat” Tahun 2010.

15. Tenaga Ahli pada PP-BMBA Untad Palu dalam kegiatan ”Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Kab. Mamuju Utara” Tahun 2010.

16. Tenaga Ahli pada RC Mitra Bahari Sulawesi Barat dalam kegiatan “ Identifikasi dan Penilaian Potensi Calon Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Provinsi Sulawesi Barat” Tahun 2010

F. PENELITIAN (DIPILIH):

1. Studi tentang Struktur Kehidupan Karang di Perairan Pantai Pulau Barrang Lompo (1990);

2. Studi tentang keragaman dan potensi moluska di perairan pantai Pulau Bone Battang, Makassar (1993);

3. Studi tentang komunitas bentik di daerah reef flat terumbu karang Pulau Bone Battang, Makassar (1994);

4. Studi tentang keragaman dan kondisi karang sebagai salah satu pendekatan dalam pengelolaan pantai wisata Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba (1994);

Page 37: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

37

5. Kajian ekologi makrozoobentos pada ekosistem hutan bakau rakyat Tongke Tongke, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai (1996);

6. Kajian ekologi ekosistem pantai sebagai dasar dalam pengelolaan dengan sistem zonasi di perairan Pulau Barrang Lompo, Makassar (1998);

7. Respons pertumbuhan karang batu Pociillopora verrucosa dan kepiting Trapezia ferruginea (yang hidup bersimbiosis) pada berbagai karakteristik habitat (1999);

8. Potensi Perikanan Demersal di Sulawesi Selatan (2003);

9. Reproduksi seksual karang Acropora nobilis dan Pocillopora verrucosa di terumbu karang tropik Pulau Barrang Lompo, Makassar (2004);

10. Metode Transplantasi Spons Laut Aaptos aaptos Schmidt dengan Teknik Fragmentasi (2004);

11. Reproduksi Seksual Karang Lunak Sinularia flexibilis di Perairan Pulau Barranglompo, Makassar (2005);

12. Kondisi dan keragaman ekosistem terumbu karang di perairan pantai Palopo (2005)

13. Respons Fungsional Komunitas Makrozoobentos sebagai Bioindikator Pencemaran di Perairan Pantai Losari, Makassar (2006);

14. Kondisi dan Keragaman Ekosistem Padang Lamun di Kabupaten Luwu Timur (2006);

15. Kajian Keberhasilan Ekologi dari Penciptaan Habitat dengan Lamun Buatan terhadap Komunitas dan Biodiversitas Biota Laut (2007);

16. Kondisi dan Keragaman Ekosistem Mangrove dan Padang Lamun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (2007);

Page 38: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

38

17. Karakterisasi Sifat Bio-Optik Karang dan Kontribusi zooxanthella Berdasarkan Analisis Respons Elektromagnetik (2008).

18. Kajian Keberhasilan Ekologi Dari Penciptaan Habitat Dengan Beberapa Model Lamun Buatan: Penilaian Pada Komunitas dan Biodiversitas Biota Laut (Stranas 2009 sebagai ketua)

19. Pengembangan Algoritma Pencitraan Resolusi Tinggi untuk Menentukan Tingkat Kesehatan Terumbu Karang Berdasarkan Pendekatan Analisis Reflektansi Spektral dan Sifat Bio-Optik Karang (Stranas 2009 sebagai anggota peneliti)

20. Survei dan Pemetaan Sumerdaya Pesisir dan Laut Kabupaten Mamuju Utara (Bappeda Mamuju Utara; 2009);

21. Penyusunan Master Plan KKLD Kabupaten Biak Numfor, Tahun 2009.

22. Survey Jalur Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Sumber Daya Terumbu Karang di Kab. Biak Numfor (2009)

23. Monitoring dan Penilaian Kesehatan Terumbu Karang di Kabupaten Supiori Provinsi Papua (2010)

G. KARYA ILMIAH (DIPILIH):

1. Syamsu Alam Ali dan Chair Rani, 1994. Studi tentang kondisi dan keragaman karang sebagai salah satu pendekatan dalam pengelolaan kawasan pantai wisata Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba (Torani: Buletin Ilmu dan Teknologi Kelautan: 4(4): 82-91;

2. Chair Rani, Muhhammad Eidman, Arifin, 2000. Growth respons of stony coral Pocillopora verrucosa which was transplanted to various habitat characteristic (Proceeding of

Page 39: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

39

the JSPS-DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area, August 21-25, 2000; Vol. 10);

3. Chair Rani, 2001. Pemutihan Karang: pengaruhnya terhadap komunitas terumbu karang. Hayati 8:86-90;

4. Chair Rani dan Ridwan Affandi, 2001. Pengaruh Kehadiran Kepiting Trapezia ferruginea Terhadap Pertumbuhan Karang Batu Pocillopora verrucosa. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia: I (1): 13-24;

5. Sharifuddin Bin Andy Omar, Chair Rani, Abdul Haris, Abdul Rahim Hade, 2001. Gastropod Communities in Seagrass Beds at Barranglompo Island, South Sulawesi. Phuket Mari.Biol.Cent. Spec.Publ. 25:139-143

6. Chair Rani, 2002. Reproduksi seksual karang: Suatu peluang dan tantangan dalam penelitian biologi laut di Indonesia. Hayati 9:62-66;

7. Chair Rani, 2003. Kajian tentang Respons Pertumbuhan Kepiting Trapezia ferruginea yang Ditransplantasikan Bersama Karang Pocillopora verrucosa pada Berbagai Habitat di Terumbu Karang. Torani 13 (1):17-25;

8. Chair Rani, 2003. Waktu Bereproduksi Karang Acropora nobilis: Kaitannya dengan Fase bulan dan Kondisi Pasang Surut. Prosiding Seminar Nasional Perikanan. Jakarta

9. Chair Rani dan Suharsono, 2003. Musim dan Puncak Reproduksi Karang Acropora nobilis di Terumbu Karang Tropik Pulau Barranglompo, Makassar. Prosiding PIT-ISOI.

10. Chair Rani, 2003. Model produksi serasah daun mangrove Rhizopora apiculata, Blume dan sumbangannya terhadap perikanan lamun dan terumbu karang. Protein 19:1339-1350;

11. Chair Rani, 2003. Metode pengukuran dan analisis pola spasial (dispersi) organisme bentik. Protein 19: 1351-1368;

Page 40: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

40

12. Chair Rani, 2003. Perikanan dan terumbu karang yang rusak: Bagaimana mengelolanya. Bionatura 5(2): 63-72

13. Chair Rani, 2003. Duration and spawning period of tropical corals Acropora nobilis and Pocillopora verrucosa at coral reefs of Barranglompo Island, Makassar. Torani: 5 (Special Edition): 223-231

14. Chair Rani, 2004. Distribusi telur pada pelbagai bagian cabang karang Acropora nobilis Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 3(1): 68-95

15. Chair Rani dan Abdul Haris, 2005. Metode Transplantasi Spons Laut Aaptos aaptos dengan Teknik Fragmentasi di Terumbu Karang Pulau Barrang Lompo. Torani 15 (2): 106-114;

16. Chair Rani, Abdul Haris, Evi Risyani Padly, 2006. Kajian tingkat keberhasilan pelepasan polip (bail-out) dengan kejutan suhu pada karang lunak Sinularia flexibilis. Torani 16 (Special Edition): 417-426;

17. Chair Rani dan Budimawan, 2006. Status Pengetahuan reproduksi seksual karang Acropora nobilis dan Pocillopora verrucosa dari Perairan Indonesia. Torani 16 (Special Edition): 450-459;

18. Chair Rani, 2007. Perubahan Iklim dan Terumbu Karang. Prosiding Simposium Nasional Terumbu Karang I. Coremap II-Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Hal 34-45.

19. Abdul haris, Syafyudin Yusuf, Chair Rani, Renalse Patiung, 2007. Kajian Tentang Pelepasan Polip (Bail-Out) Karang Lunak Sinularia flexibilis Secara Buatan. Sains dan Teknologi 7(3): 125-136.

20. Chair Rani, Budimawan, Muh. Yamin, 2008. Keberhasilan Ekologi dari Penciptaan Habitat dengan Lamun Buatan (Artificial Seagrass): Penilaian pada Komunitas Ikan.

Page 41: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

41

Prosiding Seminar Nasional Biologi ke-XIX. Makassar 9-10 Juli 2008. Hal.50-61

21. Chair Rani, 2008. Tinjauan Aspek Reproduksi Seksual Karang Tropik Acropora nobilis dan Pocillopora verrucosa. Prosiding Seminar Nasional Biologi ke-XIX. Makassar 9-10 Juli 2008. Hal.104-111

22. Willem Moka, Sri Asmi R, Chair Rani, dan Munif S.Hasan, 2008. Perkembangan Gonad Karang Heliofungia actiniformis (Fungiidae) di Pulau Barranglompo, Sulawesi Selatan. Abstrak Prosiding Seminar Nasional Biologi ke-XIX. Makassar 9-10 Juli 2008. Hal.193

23. Budimawan, Chair Rani, dan Khairul Amri, 2008. Preferences of fish community to natural and artificial seagrass habitats in Barranglompo waters. Torani 18(2): 102-111.

24. Chair Rani, 2009. Preferensi dan Daya Predasi Acanthaster planci Terhadap Karang Keras. Prosiding Simposium Nasional Terumbu Karang II. Coremap II-Dirjen Kelauan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Hal 55-69.

25. Nurjannah dan Chair Rani, 2009. Discriminating spectral characteristic of hard coral in tropical waters. Proceeding Conference Program of 4th Earsel Workshop on Remote Sensing of the Coastal Zone, Israel.

26. Nurjannah dan Chair Rani, 2009. Karakterisasi Bio-Optik Karang Keras Menggunakan Teknologi Hiperspektral. Torani 19 (1): 54-60.

27. Chair Rani, Budimawan, Rohani, 2010. Keberhasilan Ekologi dari penciptaan Habitat dengan lamun buatan: Penilaian terhadap komunitas ikan. Jurnal Ilmu Kelautan 2 (Edisi Khusus): 244-255;

Page 42: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

42

28. Chair Rani dan Awaloedinnoer, 2010. Sintasan dan Laju Pertumbuhan Fragmen Karang Acropora loripes antara Induk Hasil Transplantasi (F1) dan Induk dari Alam (F0). Prosiding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian Peirkanan dan Kelautan Tahun 2010, UGM Yogyakarta 24 Juli 2010. Jilid II.

29. Syafyudin Yusuf, Chair Rani dan Jamaluddin Jompa, 2010. Fenomena Bleaching Karang Tahun 2009 di Pulau Badi Selat Makassar. Prosiding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian Peirkanan dan Kelautan Tahun 2010, UGM Yogyakarta 24 Juli 2010. Jilid II.

30. Chair Rani, Budimawan, La Tanda, 2010. Status dan Kondisi Terumbu Karang dan Ikan Karang pada Beberapa Daerah Perlindungan Laut (DPL) Coremap II, Kabupaten Biak ‐  Numfor Tahun 2008. Prosiding Seminar Nasional Green Technology For Better Future. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

H. BUKU: • Terumbu Karang: Muatan Lokal SMU Kab. Biak

(Syafyudin Yusuf, Chair Rani, Inayah Yasir, Yunus P. Paulungan): Tahun 2006

• Katalog Jenis Karang Sulawesi Selatan (Chair Rani,

Syafyudin Yusuf, Aidah A.A.Husain, Suharto): Kerjasama PPTK Unhas-Coremap II DKP Prov. Sulawesi Selatan: Tahun 2007

I. PENGHARGAAN: 1. Prestasi akademik semester 2 dan 3 pada tahun 1997/1998

dari Pascasarjana IPB

Page 43: Chair Rani Final Draft - core.ac.uk · Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan ... Universitas Hasanuddin Pada hari Senin, Tanggal 7 Maret 2011 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR-2011.

43

2. Satyalencana Karya Satya 10 tahun Kepres No 8/TK/Tahun 2010

J. ORGANISASI PROFESI: 1. Anggota ISPIKANI Tahun 1991-sekarang 2. Biro Kajian Teknologi dan Pengembangan pada Himpunan

Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Selatan-Periode 2006-2011

3. Pengurus Incres (Indonesian Coral Reef Society) Bidang

Restorasi dan Mitigasi Periode 2008-sekarang 4. Pengurus Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia

(HAPPI) Sulawesi Selatan Tahun 2011.