Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

48
Keharusan Pengungkapan Pelaporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Etis Pada bab-bab sebelumnya pada buku ini, kami telah mencoba memberikan penjelasan ringkas dan lengkap mengenai GAAP saat ini. Kami telah memberikan perhatian khusus terhadap prinsip-prinsip yang diumumkan oleh FASB dan pendahulunya dalam peranan mereka sebagai badan profesi akuntansi yang berwenang untuk menerbitkan standar akuntansi keuangan. Pembahasan tersebut, lebih sering diarahkan langsung dalam mengidentifikasi transaksi untuk diperlakukan sebagai informasi akuntansi, pengukuran yang tepat atas transaksi tersebut, kriteria untuk mengklasifikasikan data pada laporan keuangan, dan melaporkan pengungkapan seperti yang diharuskan oleh Opini APB dan SFASs Bab ini akan mencari perhatian tambahan atas pentingnya pengungkapan dalam pelaporan keuangan. Secara khusus, kami akan membahas keharusan pengungkapan oleh : (1) FASB dan (2) SEC. Selain itu, kami akan membahas pertanggungjawaban etis akuntan terhadap masyarakat. Kriteria Pengakuan dan Pengukuran SFAC no.5, yang dibahas pada bab 2, membahas sedikit mengenai berbagai cara pengungkapan yang seharusnya digunakan perusahaan pada laporan keuangan yang diterbitkannya. Keharusan pengungkapan ini dirangkum dalam Tampilan 17.1. Tampilan 17.1 Hubungan SFAC No.5 dengan Metode Pelaporan Keuangan Lainnya Semua informasi yang bermanfaat bagi keputusan investasi, kredit, dan lainnya

Transcript of Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Page 1: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Keharusan Pengungkapan Pelaporan Keuangan dan

Pertanggungjawaban Etis

Pada bab-bab sebelumnya pada buku ini, kami telah mencoba memberikan

penjelasan ringkas dan lengkap mengenai GAAP saat ini. Kami telah memberikan perhatian

khusus terhadap prinsip-prinsip yang diumumkan oleh FASB dan pendahulunya dalam

peranan mereka sebagai badan profesi akuntansi yang berwenang untuk menerbitkan

standar akuntansi keuangan. Pembahasan tersebut, lebih sering diarahkan langsung dalam

mengidentifikasi transaksi untuk diperlakukan sebagai informasi akuntansi, pengukuran

yang tepat atas transaksi tersebut, kriteria untuk mengklasifikasikan data pada laporan

keuangan, dan melaporkan pengungkapan seperti yang diharuskan oleh Opini APB dan

SFASs

Bab ini akan mencari perhatian tambahan atas pentingnya pengungkapan dalam

pelaporan keuangan. Secara khusus, kami akan membahas keharusan pengungkapan

oleh : (1) FASB dan (2) SEC. Selain itu, kami akan membahas pertanggungjawaban etis

akuntan terhadap masyarakat.

Kriteria Pengakuan dan Pengukuran

SFAC no.5, yang dibahas pada bab 2, membahas sedikit mengenai berbagai cara

pengungkapan yang seharusnya digunakan perusahaan pada laporan keuangan yang

diterbitkannya. Keharusan pengungkapan ini dirangkum dalam Tampilan 17.1.

Tampilan 17.1 Hubungan SFAC No.5 dengan Metode Pelaporan Keuangan Lainnya

Semua informasi yang bermanfaat bagi keputusan investasi, kredit, dan lainnya

Pelaporan Keuangan Informasi

Lainnya

Contoh:

pembahasan

analisis

laporan

Statistik

ekonomi

Artikel baru

mengenai

Area yang dipengaruhi langsung oleh Standar FASB Cara Lain

Pelaporan

Keuangan

Contoh:

Analisis dan

pembahasa

n

manajemen

Surat

kepada

Laporan Keuangan Utama Informasi

Tambahan

Contoh:

informasi

segmen

Pengungkapan

perubahan

harga(SFAS

No.33 yg

Pernyataan

Batasan

Konsep

Pengakuan

dan

Pengukuran

Laporan

Catatan atas

Laporan

Keuangan

Contoh:

Kebijakan

Akuntansi

Tampilan

Page 2: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

keuangan

Laporan

Posisi

keuangan

Laporan

Laba Rugi

Laporan

Arus Kas

Laporan

Investasi

dan

Distribusi

oleh dan

dari pemilik

dan Jadwal

Penjelasan

atas item

Laporan

Keuangan

Informasi

umum atas

perusahaaa

n

Seperti yang terlihat pada Tampilan 17.1, SFAC No.5 merangkum bahwa pengungkapan

terdiri atas:

1. Batasan atas pengakuan dan pengukuran

2. Laporan keuangan utama

3. Area yang dipengaruhi langsung oleh Standar FASB yang telah ada

4. Pelaporan Keuangan

5. Semua informasi yang bermanfaat bagi keputusan investasi, kredit dan lainnya.

Hal dibawah item nomor 1 telah dibahas pada awal bacaan ini. Oleh karena itu, pada bab ini

kami berfokus pada hal-hal dibawah item no 2,3,4, dan 5. Perhatikan pada tampilan 17.1,

bahwa sebagai tambahan pada laporan tahunan suatu perusahaan, alat pengungkapan

meliputi catatan kaki atas laporan keuangan, informasi tambahan, seperti informasi

segmental; metode lainnya atas pengungkapan keuangan seperti analisis dan rapat

manajemen; dan informasi perusahaan lainnya seperti laporan analis dan artikel berita.

Bagaimanapun juga, informasi yang paling relevan harus selalu muncul pada salah satu

bagian pelaporan keuangan, membuktikan bahwa laporan keuangan tersebut memenuhi

kriteria SFAC No.5 atas pengakuan dan pengukuran.

Laporan Keuangan Utama

Laporan keuangan yang dijabarkan pada SFAC No.5 telah dibahas pada bab 4 dan

5. Sebagai tambahan atas empat laporan keuangan utama (neraca, laporan laba rugi,

Page 3: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

laporan arus kas, dan laporan perubahan modal), laporan keuangan yang lengkap juga

termasuk catatan kaki, jadwal tambahan, dan pengungkapan sisipan.

Catatan kaki untuk laporan keuangan suatu perusahaan menyediakan jumlah yang

penting atas informasi tambahan mengenai item laporan keuangan perusahaan. Secara

umu, catatan kaki mengungkapkan informasi yang menjelaskan, mengklarifikasi, atau

mengembangkan item yang muncul pada laporan keuangan, yang tidak mudah

dihubungkan dalam laporan keuangan itu sendiri. Contoh yang paling umum atas catatan

kaki adalah:

1. Kebijakan akuntansi (dijelaskan kemudian)

2. Jadwal dan tampilan

Sebagai contoh: perusahaan biasanya melaporkan jadwal atau tampilan atas hutang

jangka panjang dan pajak penghasilan.

3. Penjelasan atas item laporan keuangan

Beberapa item membutuhkan tambahan penjelasan sehingga pengguna dapat

menangkap informasi yang dilaporkan. Contohnya adalah manfaat pensiun.

4. Informasi umum atas perusahaan

Biasanya, perusahaan menghadapi kejadian yang mungkin mempengaruhi kinerja

atau posisi keuangan mereka, namun belum dapat diakui dalam laporan keuangan

mereka. Pada keadaan tersebut, investor tertarik untuk mempelajari informasi

tersebut secepat mungkin. Contohnya adalah peristiwa setelah tanggal neraca, dan

kewajiban kontinjensi.

Tujuan dari jadwal tambahan adalah untuk meningkatkan dapat dipahaminya suatu

laporan keuangan. Jadwal tambahan juga digunakan untuk menekankan tren, seperti

ringkasan lima tahunan, atau jadwal tambahan memang disyaratkan oleh FASB, seperti

informasi atas biaya saat ini.

Pengungkapan sisipan terdapat pada awal laporan keuangan (biasanya pada

neraca). Pengungkapan sisipan biasanya digunakan untuk menjelaskan dasar penilaian

atas elemen laporan keuangan tertentu, tetapi juga menyediakan informasi lainnya seperti

nilai par dan jumlah saham resmi yang diterbitkan untuk berbagai kelas atas saham

perusahaan.

Kebijakan Akuntansi

Opini APB No.22, “Pengungkapan atas Kebijakan Akuntansi.” mengharuskan seluruh

perusahaan mengungkapkan baik kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan

metode yang digunakan dalam menerapkan kebijakan tersebut. Biasanya, perusahaan

Page 4: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

mengungkapkan informasi ini dalam sebuah Ringkasan atas Kebijakan Akuntansi yang

Penting sebelum catatan kaki. Secara spesifik, Opini APB no.22 mengharuskan metode dan

prosedur akuntansi yang tersebut dibawah ini untuk diungkapkan:

1. Pilihan atas alternatif yang tersedia dan dapat diterapkan

2. Prinsip dan metode yang khas terhadap industri dimana entitas yang melaporkan

beroperasi.

3. Penerapan GAAP yang tidak lazim atau bersifat inovatif.

Tujuan utama APB dalam menerbitkan Opini No.22 adalah untuk menyediakan

informasi yang membantu investor membandingkan perusahaan antar perusahaan dan

antar industri. Karena kebijakan akuntansi memiliki dampak penting pada angka yang

dilaporkan pada laporan keuangan, investor harus mengetahui kebijakan apakah tersebut,

sehingga mereka dapat menarik perbandingan yang berarti antar perusahaan dalam industri

yang sama, atau perusahaan dalam industri yang berbeda. Akhirnya, mengetahui kebijakan

akuntansi membuat investor dapat mengambil keputusan ekonomis dengan lebih yakin

karena mereka dapat membuat perbandingan yang logis.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

Dikarenakan atas kompleksitasnya penutupan buku, persyaratan audit, dan waktu

yang dibutuhkan untuk mencetak dan membagikan laporan tahunan, perusahaan biasanya

menerbitkan laporan keuangan mereka beberapa minggu setelah berakhirnya tahun pajak.

Selama masa antara berakhirnya tahun pajak dan penerbitan laporan keuangan, dapat

terjadi beberapa peristiwa yang belum terefleksikan dalam laporan keuangan. Peristiwa-

peristiwa ini disebut peristiwa setelah tanggal neraca, dan dapat dibagi menjadi (1) peristiwa

yang memberikan bukti lebih lanjut atas keadaan yang ada di tanggal neraca, atau (2)

peristiwa yang memberikan bukti atas keadaan yang belum ada pada tanggal neraca.

GAAP mengharuskan peristiwa pada golongan pertama untuk dilaporkan pada

laporan keuangan perusahaan. Dengan kata lain, ketika perusahaan mengalami peristiwa

setelah tanggal neraca, tetapi sebelum menerbitkan laporan keuangannya, yang

memberikan bukti lebih lanjut atas keadaan yang ada pada tanggal neraca, perusahaan

diharuskan untuk menyesuaikan catatannya untuk merefleksikan dampak keuangan atas

keadaan tersebut. Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan menetapkan tuntutan

untuk jumlah yang berbeda secara signifikan dengan jumlah yang sebenarnya terjadi,

kemudian perusahaan harus menyesuaikan jumlah yang sebenarnya terjadi dan melaporkan

jumlah yang telah disesuaikan pada laporan keuangan. Pengungkapan penyesuaian

tersebut diharuskan karena peristiwa yang menyebabkan timbulnya penyesuaian terjadi

sebelum tanggal neraca. Apabila penyesuaian tidak dibuat, maka laporan keuangan tidak

Page 5: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

menggambarkan secara utuh kondisi keuangan yang sebenarnya pada saat tanggal neraca

atau kinerja perusahaan selama tahun pajak berjalan.

Sebaliknya, GAAP tidak mengharuskan adanya penyesuaian data laporan keuangan

pada golongan yang kedua. Tetapi, harus kita perhatikan bahwa perusahaan biasanya

mengungkapkan peristiwa ini dalam catatan kaki laporan keuangan mereka. Pengungkapan

catatan kaki ini memberi cara bagi perusahaan untuk membahas dampak dari informasi

baru. Perusahaan biasanya mengungkapkan jenis peristiwa setelah tanggal neraca ini ketika

mereka menerbitkan sekuritas saham atau utang, kerugian yang biasa terjadi, menjual aset

penting, atau mengajukan tuntutan sebagai akibat atas peristiwa yang terjadi setelah tanggal

neraca. Contoh berikut ini mengilustrasikan pengungkapan peristiwa setelah tanggal neraca

milik Albertson’s, Inc. yang termasuk golongan kedua

Area yang dipengaruhi langsung oleh Standar FASB yang telah ada - Informasi

Tambahan

Kualitas dapat dipahami dari suatu akuntansi, dijelaskan dalam SFAC No.2,

mengharuskan data laporan keuangan untuk diringkas agar membuat laporan tersebut

bermanfaat bagi pembacanya. Akibatnya, informasi penting yang tidak memenuhi

persyaratan pengukuran dan pelaporan laporan keuangan disajikan dalam informasi

tambahan. Informasi ini dapat termasuk dalam catatan kaki atau bagian yang terpisah yang

biasa disebut financial highlights. Informasi tambahan juga disarankan oleh FASB atau SEC.

Contoh dari informasi tambahan meliputi informasi segmen, informasi yang menjelaskan

efek atas perubahan tingkat harga, informasi atas cadangan minyak dan gas untuk

Albertsons, Inc : Pengungkapan peristiwa setelah tanggal neraca

Pada 31 Maret 2002, perusahaan mengumumkan fase kedua dalam proses

restrukturisasi. Perusahan berniat untuk membuang 4 pasar yang bekerja dibawah

target: Memphis, Tennessee; Nashville, Tennessee; Houston, Texas; dan San Antonio,

Texas. Pembuangan pasar ini akan terjadi melalui perpaduan penutupan dan penjualan

toko. Sehubungan dengan aktivitas ini, jumlah kantor divisi akan berkurang dari 15

menjadi 11 dan fasilitas distribusi di Tulsa, Oklahoma, dan Houston, Texas akan dijual

atau ditutup.

Albertson mengharapkan untuk mencatat beban sebelum pajak yang tidak

berualng sebesar $580, sehubungan dengan penurunan nilai aset pada rencana

restrukturisasi ini. Total $580 ini termasuk $510 non kas. Pembuangan atas seluruh aset

yang berhubungan dengan rencana restrukturisasi ini seharusnya menghasilkan

keuntungan arus kas bersih sebelum pajak sebesar $180.

Page 6: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

perusahaan dalam industri pengilangan, laporan auditor, dan laporan keuangan interim.

Informasi segmen dibahas dalam bab 15, dan pengungkapan atas informasi cadangan

minyak dan gas dibahas dalam bab 10.

Informasi Tingkat Harga

Tingkat inflasi yang tinggi yang dialami oleh Amerika Serikat selama tahun 1970an

menyebabkan perhatian atas laporan keuangan mengalami penurunan. Akibatnya, baik

SEC (ASR No.190) dan FASB (SFAS No.33) menerbitkan pernyataan yang mengharuskan

pengungkapan informasi tambahan atas efek perubahan harga dalam laporan 10-K dan

laporan tahunan kepada pemegang saham. Kemudian, setelah inflasi surut pada tahun

1980an, keharusan ini ditunda, sehingga pengungkapan tambahan atas informasi sudah

tidak diperlukan lagi.

Laporan Auditor

SEC mengharuskan setiap perusahaan untuk menjual sekuritas kepada masyarakat

umum untuk mendapatkan opini auditor. Auditor adalah akuntan independen yang memiliki

tanggungjawab memeriksa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan

menentukan apakah laporan keuangan tersebut disusun secara wajar dan sesuai dengan

GAAP. Opini auditor bukan merupakan metode pengungkapan, tetapi opini wajar tanpa

pengecualian menyiratkan bahwa tingkat pengungkapan perusahaan telah mencukupi.

Berikut ini adalah beberapa panduan dalam menyusun laporan audit yang dikembangkan

oleh AICPA:

1. Laporan tersebut harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

2. Laporan tersebut harus mengidentifikasi keadaan-keadaan dimana terdapat prinsip-

prinsip yang saat periode ini belum diperiksa secara konsisten yang berhubungan

dengan periode yang lalu.

3. Informasi yang diungkapkan di laporan keuangan dianggap cukup masuk akal

kecuali jika laporan menyatakan sebaliknya.

4. Laporan harus mengandung baik ekspresi opini terhadap laporan keuangan secara

keseluruhan, atau sebuah asersi atas efek dalam opini yang tidak dapat

diekspresikan. Ketika sebuah opini yang menyeluruh tidak dapat diekspresikan,

alasannya harus dinyatakan. Di semua kasus dimana nama auditor dikaitkan dengan

laporan keuangan, laporan harus mengandung indikasi yang ringkas dan jelas atas

sifat kerja auditor, jika perlu, tingkat pertanggungjawaban yang diemban auditor.

Page 7: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Pada kebanyakan kasus, proses audit akan berakibat pada penerbitan standar,

wajar tanpa pengecualian, terdiri atas tiga bagian:

1. Paragraf pembuka yang menyatakan bahwa proses audit telah dijalankan dan

termasuk pernyataan bahwa laporan keuangan merupakan tanggungjawab

manajemen.

2. Paragraf Scope yang menyatakan bahwa proses audit telah dijalankan sesuai

dengan standar auditing yang berlaku umum.

3. Paragraf Opini yang nenyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.

Pada keadaan dimana auditor tidak dapat merasa puas akan kriteria yang diperlukan

untuk membuat tiga asersi diatas, auditor akan menerbitkan salah satu jenis opini di bawah

ini:

1. Qualified

Tipe laporan audit ini mengindikasikan bahwa kecuali atas efek hubungan kualifikasi,

laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Opini audit qualified diterbitkan

apabila:

a. Keadaan menghalangi auditor untuk melakukan seluruh proses audit yang

diperlukan untuk memenuhi standar audit yang diterima umum.

b. Laporan keuangan mengandung materi awal atas standar akuntansi yang

diterima umum.

c. Seluruh informasi yang diungkapkan belum dibuat dalam laporan keuangan

2. Disclaimer

Tipe opini ini menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan opini atas laporan

keuangan karena:

a. Auditor tidak dapat mengumpulkan semua bukti yang diperlukan

b. Terdapat keraguan atas kemampuan perusahaan untuk terus dapat

menjalankan kegiatannya

3. Adverse

Tipe opini ini terjadi ketika laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku umum.

Page 8: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Tampilan 17.2 berikut ini menggambarkan laporan audit untuk tahun pajak 2003 atas nama

Hershey Company

Tampilan 17.2 Laporan Auditor Independen Hershey Company tahun 2005

Laporan Keuangan Interim

SEC mengharuskan perusahaan untuk menerbitkan ringkasan laporan keuangan

tiga bulanan dalam bentuk 10-Q. Informasi atas laporan keuangan dan hasil operasi poduksi

LAPORAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DAN INDEPENDEN

Pemegang Saham dan dewan DireksiHershey Company

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2005, dan 31 Desember 2004 atas The Hershey Company beserta anak perusahaan, dan juga laporan konsolidasi lainnya seperti laba rugi, arus kas, dan perubahan saham selama tiga tahun periode yang berakhir pada 31 Desember 2005. Laporan Konsolidasi ini merupakan tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami adalah menyatakan opini atas laporan keuangan konsolidasi ini sesuai dengan proses audit kami.

Kami melaksanakan proses audit sesuai dengan standar dari Public Company Accounting Oversight Board (Amerika Serikat). Standar-standar ini mengharuskan kami merencanakan dan menjalankan proses audit untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Proses audit meliputi memeriksa, dasar pengujian, bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan pada laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan perkiraan penting yang dibuat oleh manajemen, sebagaimana mengevaluasi keseluruhan penyajian laporan keuangan. Kami percaya bahwa proses audit kami memberikan dasar yang kuat untuk opini kami.

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasi seperti yang tersebut diatas disajikan secara wajar, dalam jumlah yang material, posisi keuangan The Hershey Company dan anak perusahaannya pada 31 Desember 2005 dan 2004, dan hasil dari operasi mereka beserta arus kas mereka untuk tiap tahunnya selama tiga tahun periode yang berakhir 31 Desember 2005 sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat.

Seperti yang telah dinyatakan pada catatan no.1, perusahaan mengadopsi SFAS No.123 (revisi tahun 2004), Pembayaran berdasarkan lembar, pada tahun yang berakhir 31 Desember 2005. Serta, pada 30 Juni 2003 perusahan mengadopsi FASB interpretasi No.46, Consolidation of Variable Interest Entities, sebuah interpretasi dari ARB No.51, seperti yang dinyatakan pada catatan no.2

Kami juga telah mengaudit, sesuai dengan standar dari Public Company Accounting Oversight Board (Amerika Serikat), keefektifan pengendalian internal perusahaan terhadap pelaporan keuangan pada 31 Desember 2005, didasarkan pada kriteria yang terdapat pada Internal Control-Integrated Framework yang diterbitkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO), dan laporan kami bertanggal 27 Februari 2006 menyatakan opini wajar tanpa pengecualian pada penilaian manajemen, dan keefektifan operasi, pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.

Page 9: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

selama periode tertentu yang kurang dari satu tahun disebut laporan keuangan interim.

Sebagian besar perusahaan dagang juga menerbitkan informasi atas kinerja periodik

mereka melalui berbagai macam media surat kabar. Nilai penting atas laporan keuangan

interim dan informasi tersebut adalah pada ketepatan waktu. Dengan kata lain, investor

harus mengetahui tiap perubahan atas posisi keuangan perusahaan sesegera mungkin.

Selain itu, terdapat banyak data yang diungkapkan dalam laporan keuangan interim yang

digunakan sebagai data analisis yang digunakan pemerintah untuk mengembangkan

informasi atas perekonomian negara, sebagai kebutuhan untuk mengawasi moneter, atau

kebutuhan untuk mengubah peraturan perpajakan. Terdapat juga bukti bahwa laporan

keuangan berpengaruh pada harga saham, hal ini menandakan bahwa investor

memanfaatkan laporan keuangan interim. Oleh karena itu, laporan keuangan interim harus

dapat dipercaya.

Banyak praktek yang digunakan dalam pelaporan keuangan interim. Beberapa hal

seperti fluktuasi pendapatan musiman dan penerapan biaya tetap dalam periode yang

berbeda, derdampak penting pada laporan keuangan interim yang dilaporkan.

Pada tahun 1973, APB mengkaji permasalahan ini dan menerbitkan kesimpulannya

dalam Opini APB No.28,”Interim Financial Reporting.” Dalam mengkaji pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat umum, Dewan mencatat bahwa muncul 2 pandangan atas tujuan

utama pelaporan keuangan interim:

1. Pihak pertama melihat bahwa setiap laporan keuangan interim adalah periode

akuntansi yang terpisah sehingga pendapatan dapat dihitung dengan menggunakan

cara yang sama seperti periode tahunan, oleh karena itu pendapatan dan beban

harus dilaporkan ketika mereka terjadi (pandangan terpisah).

2. Pihak yang lain melihat bahwa laporan keuangan interim merupakan bagian dari

keseluruhan periode tahunan, sehingga pendapatan dan beban dapat dialokasikan

ke dalam periode laporan keuang interim yang berbeda-beda walaupun mereka

terjadi dalam satu periode (pandangan kesatuan).

Pada Opini No.28, APB menyatakan bahwa informasi laporan keuangan interim

sangat penting dalam memberikan data tepat waktu pada setiap kemajuan perusahaan dan

manfaat data tersebut pada hubungannya dengan laporan tahunan. Selain itu, Dewan

menentukan bahwa periode laporan keuangan interim harus dilihat sebagai bagian atas

periode tahunan dan atas prinsip dan praktek yang dianut dalam periode tahunan juga

dianut dalam peiode interim. Meskipun begitu, beberapa modifikasi dibutuhkan untuk

menjaga hubungan yang lebih baik dengan periode tahunan.

Ditambahkan pula, perusahaan dagang yang menyediakan ringkasan informasi atas

analisis keuangan harus menyediakan pula setidaknya informasi tertentu atas periode

interim yang ditanyakan serta periode interim yang sama pada tahun sebelumnya. Panduan

Page 10: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

ini dimaksudkan untuk menghapus per bagian pengurangan detail pada laporan keuangan

interim. Beberapa item yang harus diungkapkan antara lain penjualan, laba per saham,

pendapatan musiman, penghapusan atas segmen bisnis, kontinjensi, dan perubahan dalam

prinsip akuntansi.

Menurut APB, informasi laporan keuangan interim sangat penting untuk

menyediakan data tepat waktu pada setiap kemajuan perusahaan. Terlebih lagi, manfaat

lainnya atas data tersebut terletak pada hubungannya dengan laporan tahunan. Singkatnya,

periode interim sebaiknya dilihat sebagai bagian atas keseluruhan periode tahunan, dan

prinsip dan praktek yang dianut dalam periode tahunan juga diterapkan dalam periode

interim.

Pelaporan Keuangan – Alat Lain Dalam Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan, catatan kaki, dan jadwal tambahan merupakan bentuk dari

pelaporan keuangan suatu perusahaan. Dan semua informasi penting harus dimasukkan

dalam pelaporan keuangan. Selain itu, informasi relevan lainnya, yang dapat membantu

dalam memahami pelaporan keuangan, ditampilkan dalam bentuk naratif. Contoh atas

bentuk ini adalah rapat dan analisis manajemen, serta surat kepada pemegang saham.

Rapat dan Analisis Manajemen (MD&A)

SEC mengharuskan setiap perusahaan publik untuk memasukkan MD&A dalam

laporan tahunan mereka. Alasan atas dimasukkannya informasi ini ke dalam laporan

tahunan dibahas dalam SFAC No.1, yang berbunyi:

Manajemen mengetahui lebih banyak mengenai seluk beluk perusahaan dan

kegiatannya dibandingkan dengan investor, kreditor, atau pihak lain dan manajemen

dapat meningkatkan kegunaan informasi keuangan dengan mengidentifikasi transaksi

tertentu, kejadian lainnya, dan keadaan yang dapat mempengaruhi perusahaan serta

menjelaskan efek keuangannya terhadap perusahaan.

Pada dasarnya, MD&A mengevaluasi penyebab dan menjelaskan alasan atas kinerja

perusahaan selama periode tahunan sebelumnya. Pengungkapan yang diwajibkan ini

meliputi informasi mengenai likuiditas, sumber pendanaan, dan hasil operasi produksi. SEC

juga mewajibkan manajemen untuk menekankan tren yang menyenangkan dan tidak

menyenangkan serta untuk mengidentifikasi kejadian penting atau ketidakpastian yang

mempengaruhi ketiga faktor tersebut. Karena perusahaan harus mengungkapkan hal-hal

yang dapat mempengaruhi laporan keuangan masa depan, MD&A membuat pengguna

laporan keuangan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan yang lampau dan

memperkirakan dampaknya terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Tentu saja,

agar mampu mengkaji dampak kinerja perusahaan yang lampau pada kinerja masa

Page 11: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

mendatang, manajemen harus menggunakan estimasi dan perkiraan. Walaupun pengkajian

semacam ini sering bergantung pada estimasi yang bersifat subjektif, SEC menyatakan

bahwa kerelevanan informasi ini melebihi keandalan informasi tersebut. Pada

kenyataannya, dalam usaha untuk mendorong penyajian ini, SEC telah menyediakan

peraturan “pelabuhan aman” yang melindungi perusahaan terhadap kecurangan selama

estimasi yang digunakan manajemen disusun dalam cara yang masuk akal dan

diungkapkan dengan jujur.

Pada tahun 1997 SEC menerbitkan peraturan pengungkapan baru sebagai

amandemen atas Peraturan S-X yang berjudul “Disclosure of Accounting Policies for

Derivative Financial Instruments and Derivative Commodity Instruments and Disclosure of

Quantitative and Qualitative Information about Market Risk Inherent in Derivative Financial

Instruments, Other Financial Instruments, and Derivative Commodity Instruments.” Sesuai

dengan judulnya, terbitan ini mengharuskan pengungkapan informasi yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif mengenai resiko pasar oleh semua perusahaan yang terdaftar pada

SEC. Resiko pasar didefinisikan sebagai resiko kerugian yang muncul akibat berbagai

perubahan dalam tingkat dan harga pasar atas item-item tersebut dibawah ini:

a. Tingkat bunga

b. Tingkat pertukaran mata uang asing

c. Harga komoditas

d. Harga saham

Keharusan pengungkapan ini dimaksudkan untuk menyediakan investor dengan

informasi kedepan mengenai tekanan perusahaan terhadap resiko pasar, seperti resiko

yang berkaitan dengan perubahan tingkat suku bunga, pertukaran mata uang asing, harga

komoditas, dan harga saham. Informasi tersebut harus memberitahukan resiko pasar yang

dihadapi perusahaan dan bagaimana manajemen perusahaan memandang dan mengatur

resiko pasarnya. Amandemen ini diterbitkan sebagai tanggapan atas kerugian derivatif yang

besar yang dialami beberapa perusahaan pada awal 1990 seperti kerugian derivatif mata

uang sebesar $1.5 miliar yang dialami Showa Sell Sekiya, Procter and Gamble sebesar

$157 juta sebagai kerugian atas pertukaran mata uang asing, dan Arco’s Employee Earning

sebesar $22 juta pada derivatif pasar uang.

Secara lebih lanjut, keharusan pengungkapan ini menyatakan dimasukkannya

informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai resiko pasar bawaan pada resiko pasar-

instrumen yang sensitif. Informasi ini diungkapkan baik diluar laporan keuangan dan di

catatan yang terkait.

Page 12: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Informasi kuantitatif atas resiko pasar-instrumen sensitif diungkapkan dengan

menggunakan satu atau lebih alternatif berikut ini:

1. Presentasi dalam tabel atas informasi nilai wajar dan masa kontrak yang relevan

dalam menentukan arus kas masa depan, dikelompokkan berdasarkan tanggal jatuh

tempo yang diharapkan.

2. Analisis sensitif menggambarkan kerugian yang mungkin terjadi dalam pendapatan

masa depan, nilai wajar, atau arus kas dari perubahan hipotetis terpilih dalam tingkat

dan harga pasar.

3. Pengungkapan tingkat resiko menggambarkan kerugian yang mungkin terjadi dalam

pendapatan masa depan, nilai wajar, atau arus kas dari pergerakan pasar selama

periode tertentu dan kecenderungan yang mungkin terjadi.

Ketiga metode alternatif ini dibolehkan karena SEC menginginkan keharusan

pengungkapan mengenai resiko pasar yang cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai

jenis pendaftar, berbagai tingkat tekanan resiko pasar, dan berbagai metode alternatif dalam

pengukuran resiko pasar.

Tujuan utama atas keharusan pengungkapan kuantitatif adalah untuk menyediakan

investor dengan informasi kedepan atas tekanan resiko pasar pendaftar. Akibatnya, dalam

menyusun informasi kuantitatif, pendaftar diharuskan mengelompokkan resiko pasar-

instrumen sensitif menjadi instrumen untuk tujuan diperdagangkan, dan instrumen bukan

untuk diperdagangkan. Secara khusus, perusahaan harus mengungkapkan:

1. Tekanan resiko pasar perusahaan yang paling besar di akhir periode pelaporan saat

ini.

2. Bagaimana perusahaan mengontrol tekanan-tekanan tersebut (seperti penjabaran

tujuan, strategi umum instrumen, jika ada, yang digunakan untuk mengontrol tekanan

tersebut)

3. Perubahan baik dalam tekanan resiko pasar yang paling besar atau bagaimana

tekanan tersebut dikontrol, ketika dibandingkan dengan periode pelaporan saat ini

dan yang diharapkan pada periode masa depan.

Sebuah pengujian oleh pelaporan keuangan Best Buy membuktikan bahwa mereka

tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif. Sebaliknya, Circuit City menggunakan

instrumen keuangan derivatif, tetapi, Circuit City gagal untuk memenuhi persyaratan SEC

atas keharusan pengungkapan. Pengkajian atas item 7A pada laporan tahunan 10K

mengarahkan pembaca kepada catatan kaki mengenai resiko pasar. Catatan kaki ini

mengandung informasi berikut ini:

Resiko pasar ialah tekanan yang diciptakan oleh fluktuasi yang mungkin terjadi dalam

tingkat suku bunga dan yang berhubungan langsung dengan tipe produk, syarat

perjanjian, dan volume transaksi. Kami telah mencoba menghapus posisi tingkat suku

Page 13: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

bunga tertinggi dan oleh karenanya tidak mengantisipasi resiko pasar penting yang

muncul dari tingkat suku bunga tertinggi

SEC akhir-akhir ini mengumumkan rancangan peraturan yang mengharuskan

pengungkapan tambahan yang ditujukan untuk meningkatkan transparansi pengungkapan

laporan keuangan. Pengungkapan baru ini akan meningkatkan pemahaman investor atas

penerapan kebijakan akuntansi penting oleh perusahaan. Rancangan ini menekankan

pengungkapan pada dua area: estimasi akuntansi yang perusahaan buat dalam

menerapkan prinsip akuntansi dan adopsi awal oleh perusahaan atas prinsip akuntansi yang

mempunyai dampak yang material pada penyajian lapora keuangan.

Menurut bagian pertama atas rancangan tersebut, sebuah perusahaan seharusnya

mengidentifikasi estimasi keuangan yang direfleksikan pada laporan keuangannya yang

mengharuskannya membuat asumsi mengenai hal-hal yang sangat tidak pasti pada saat

dibuatnya estimasi. Pengungkapan atas estimasi tersebut akan diharuskan apabila estimasi

berbeda dapat digunakan oleh perusahaan pada periode saat ini, atau perubahan estimasi

akuntansi yang mungkin terjadi antar periode, yang akan memberikan dampak yang material

pada penyajian kondisi keuangan perusahaan, atau hasil operasi produksi. Pengungkapan

atas estimasi akuntansi yang penting akan memasukkan pembahasan metodologi dan

asumsi yang mendasari estimasi tersebut; dampak estimasi akuntansi pada penyajian

laporan keuangan; serta dampak atas perubahan estimasi.

Menurut bagian kedua atas rancangan tersebut, perusahaan yang mengawali

pengadopsian prinsip akuntansi dengan dampak yang material akan diharuskan untuk

mengungkapkan informasi yang memberitahukan penyebab pengadopsian; dampak

pengadopsian; prinsip akuntansi yang diadopsi dan metode penerapannya; dan pilihan

lainnya diantara prinsip akuntansi lainnya. Perusahaan dapat menempatkan semua

pengungkapan dalam bagian MD&A pada laporan tahunan, pernyataan pendaftaran dan

pernyataan wali dan informasi. Selain itu, perusahaan diharuskan untuk memperbaharui

informasi berdasarkan estimasi akuntansi penting mereka untuk mengungkapkan perubahan

material.

Surat kepada Pemegang Saham

Surat manajemen kepada pemegang saham mempunyai 4 tujuan penting. Surat ini

menandakan bahwa manajemen:

1. bertanggungjawab dalam penyusunan dan kesatuan laporan

2. telah menyusun laporan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku secara

umum

3. telah menggunakan estimasi dan pertimbangan terbaik mereka

4. menjaga sistem pengendalian internal.

Page 14: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Semua Informasi yang Bermanfaat untuk Keputusan Investasi, Kredit, dan Lainnya –

Informasi Lainnya

Informasi mengenai perusahaan juga tersedia diluar laporan tahunan dan 10-K.

Contoh atas jenis informasi ini ialah Laporan analisis dan artikel berita mengenai

perusahaan.

Laporan Analisis

Investor perseorangan membuat 3 keputusan penting atas investasi:

Membeli

Investor potensial memutuskan untuk membeli sekuritas tertentu dengan berdasar

pada semua informasi yang tersedia.

Memegang

Seorang investor memutuskan untuk menahan sekuritas tertentu dengan berdasar

pada semua informasi yang tersedia

Menjual

Seorang investor memutuskan untuk membuang sekuritas tertentu dengan berdasar

pada semua informasi yang tersedia.

Seperti yang telah dibahas pada bab 4, proses keputusan yang digunakan oleh

sebagian besar investor disebut sebagai analisis mendasar. Analisis mendasar mencoba

untuk mengidentifikasi sekuritas yang salah harga dengan mengkaji semua informasi yang

tersedia. Investor kemudian menyatukan berbagai tingkat resiko untuk mendapatkan harga

saham yang diharapkan. harga saham yang diharapkan kemudian dibandingkan dengan

harga sekarang, sehingga investor dapat membuat keputusan beli-tahan-jual.

Analis sekuritas profesional juga membuat analisis investasi. Mereka biasanya

terspesialisasi di industri tertentu, menggunakan pengalaman dan pelatihan mereka untuk

mengolah dan menyebarkan informasi lebih akurat dan ekonomis dibandingkan investor

perseorangan. Terdapat 3 kategori analis keuangan:

1. Pihak penjual

Bekerja kepada agen perantara dan membuat rekomendasi atas sekuritas yang

mereka lindungi. Beberapa bekerja pada perusahaan perantara besar, yang juga

menyediakan jasa investasi perbankan bagi perusahaan, termasuk mereka yang

memiliki sekuritas yang mereka lindungi.

2. Pihak pembeli

Bekerja untuk manajer institusi keuangan, seperti dana saling memiliki, yang

membeli sekuritas untuk mereka sendiri. Membimbing perusahaan mereka untuk

membeli, menahan, dan menjual.

Page 15: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

3. Independen

Tidak berhubungan dengan perusahaan yang menanggung sekuritas yang mereka

tawarkan. Terkadang menjual rekomendasi mereka berdasar pesanan.

Beberapa analis bekerja pada dunia yang penuh konflik kepemilikan dan tekanan

kompetisi. Perusahaan pihak penjual menginginkan klien investor mereka menjadi sukses

karena investor yang sukses dalam periode lama merupakan kunci bagi reputasi dan

kesuksesan perusahaan. Di lain pihak, beberapa faktor dapat menimbulkan tekanan pada

objektivitas dan independensi analis. Tekanan semacam itu tidak selalu berarti analisis bias,

tetapi investor harus memahami bahwa:

1. Perusahaan analis mungkin menjadi penanggung penawaran saham suatu

perusahaan, dan perusahaan klien lebih menyukai laporan penelitian yang

menyenangkan.

2. Laporan positif dapat menciptakan tambahan klien dan penghasilan.

3. Perencanaan biasanya menghubungkan kompensasi dengan klien yang

berkelanjutan.

4. Analis mungkin memiliki sekuritas secara individual, atau sekuritas mungkin dimiliki

oleh perusahaan analis.

Sehingga, investor harus mengkonfirmasi apakah perusahaan analis menulis saham

sebuah perusahaan yang direkomendasikan dengan melihat daftar resmi tertulis untuk

menjual sekuritas, yang merupakan bagian dari pernyataan pendaftaran untuk penawaran.

Sebuah daftar atas pimpinan atau penulis dapat ditemukan didepan sampul baik awal

maupun akhir dari prospectus. Selain itu, pernyataan pendaftaran suatu perusahaan dan

laporan tahunannya dalam bentuk 10-K akan mengungkapkan identitas pemilik yang lebih

dari 5% atas tiap kelas sekuritas saham serta daftar penjualan khusus saham perusahaan

selama tiga tahun terakhir.

Apabila seorang analis keuangan atau sebuah perusahaan memperoleh kepemilikan

melalui investasi venture, saham kepemilikan biasanya akan menjadi bahan perjanjian

“lock-up” selama dan setelah penawaran pasar pertama pasar penerbit. Perjanjian “lock

up” melarang pihak intern perusahaan-termasuk karyawan beserta teman dan

keluarganya, dan pemilik modal venture- menjual saham mereka selama beberapa

periode waktu tanpa ijin penerbit. Penerbit dapat memilih untuk mengakhiri perjanjian lock

up lebih awal, entah itu karena kondisi pasar, kinerja penawaran, atau faktor lain.

Perjanjian lock up biasanya berlangsung selama 180 hari setelah pernyataan pendaftaran

penawaran mulai berlaku efektif.

Setelah masa perjanjian berakhir, perusahaan ataupun analis dapat menjual

sahamnya. Seseorang yang hendak berinvestasi pada sebuah perusahaan yang telah

melakukan penawaran pasar pertama, akan meneliti apakah perjanian lock up masaih

Page 16: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

berlaku dan kapan perjanjian tersebut usai atau meneliti apakah penerbit melepaskan

pembatasan lock up. Hal ini merupakan informasi penting karena harga saham

perusahaan akan dipengaruhi oleh kemungkinan terjualnya saham yang lock up setelah

masa lock up itu berakhir. Hal ini juga merupakan data penting untuk dipertimbangkan

ketika memperoleh laporan penelitian yang diterbitkan sesaat sebelum periode lock up

berakhir, laporan ini biasa disebut “booster shots”

Disamping hal tersebut diatas, harus diingat bahwa rekomendasi yang berasal dari

analis yang paling terpercaya belum tentu merupakan pilihan terbaik. Inilah alasan bagi

investor agar jangan sekali-kali hanya mengandalkan rekomendasi analis ketika hendak

membeli atau menjual saham. Sebelum bertindak, investor harus menentukan apakah

keputusan mereka sesuai dengan tujuan mereka, waktu yang akan datang, dan batas

toleransi terhadp resiko. Dengan kata lain, mereka harus mengetahui apa yang mereka

jual atau beli dan mengapa!

Securities and Exchange Commission – SEC (Bapepam – Indonesia)

Banyak teknik pengungkapan dan aturan akuntansi yang dibahas di bagian sebelumnya

adalah hasil perkembangan dari GAAP dan konsensus. Sejak pertengahan 1930an,

pemerintah USA telah dilibatkan dalam pembuatan standar dan memecahkan

permasalahan. SEC adalah agen pemerintahan yang bertanggung jawab mengatur undang-

undang federal tentang sekuritas. Tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi

investor dan berusaha untuk memastikan bahwa investor memiliki semua informasi yang

relevan tentang perusahaan yang menerbitkan saham yang diperdagangkan di publik. SEC

juga bertanggung jawab melaksanakan undang-undang yang dikeluarkan Kongres yang

memiliki dampak pada perdagangan sekuritas publik. Undang-undang ini antara lain

Security Act 1933, Security Exchange Act of 1934, Foreign Corrupt Practices Act of 1977,

dan Sarbanes – Oxley Act of 2002. Undang-undang ini menekankan kebutuhan untuk

menyediakan bagi investor prospektif pengungkapan penuh dan adil atas aktivitas

penawaran dan penjualan sekuritas perusahaan kepada publik.

The Securities Act of 1933

The Securities Act of 1933 mengatur penjualan dan distribusi publik pertama sekuritas suatu

perusahaan (go publik). Tujuan pembuatan undang-undang ini adalah perlindungan publik

dari kecurangan ketika suatu perusahaan untuk pertama kalinya menerbitkan sekuritasnya

untuk publik. Ketentuan Securities Act of 1933 mensyaratkan suatu perusahaan yang akan

melakukan penawaran pertama kalinya untuk memasukkan berkas pengumuman

pendaftaran dan sebuah brosur dengan SEC. pengumuman pendaftaran berlaku efektif

Page 17: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

pada hari keduapuluh setelah pengisian kecuali SEC melakukan perubahan. Periode dua

puluh hari ini dinamakan periode menunggu, dan suatu perusahaan tidak diperbolehkan

secara hukum menawarkan untuk menjual sekuritas selama periode ini. Pendaftaran

sekuritas sesuai undang-undang Securities Act of 1933 dirancang untuk menyediakan

pengungkapan yang cukup atas bahan fakta yang memungkinkan investor memiliki tingkat

resiko yang potensial. Walaupun begitu, pendaftaran tidak sepenuhnya melindungi investor

dari kemungkinan kerugian, dan melanggar hukum jika ada perusahaan yang secara resmi

menyarankan bahwa pendaftaran mencegah kemungkinan rugi.

The Securities Exchange Act of 1934

Securities Exchange Act of 1934 mengatur perdagangan sekuritas perusahaan yang dimiliki

publik (go Publik). Peraturan ini mengatur tanggung jawab personal karyawan perusahaan

dan pemilik (orang dalam) dan persyaratan pelaporan perusahaan, dan khususnya informasi

yang harus dimuat dalam laporan tahunan perusahaan dan laporan sementara yang

diterbitkan bagi pemegang saham. Undang-undang ini membangun persyaratan pelaporan

yang luas untuk menyediakan pengungkapan penuh dan adil yang berkesinambungan.

Setiap perusahaan yang menawarkan sekuritas untuk dijual ke publik harus memilih bentuk

pelaporan yang tepat. Bentuk pelaporan yang paling umum, semua dapat diambil dari web

sitenya SEC adalah :

1. Form 10 – Pernyataan registrasi yang normal bagi sekurirtas yang dijual ke publik

2. Form 10-K – Laporan Tahunan

3. Form 10-Q – Laporan Operasional Kwartalan

4. Proxy Statement – Digunakan ketika suatu perusahaan membuat permohonan surat

kuasa untuk mengadakan rapat pemegang saham.

Salah satu tujuan utama dari undang-undang 1934 adalah untuk memberi keyakinan bahwa

orang dalam perusahaan (secara luas dikenal sebagai karyawan perusahaan, diretur atau

pemegang saham 10% atau lebih) tidak mengambil keuntungan dalam pembelian atau

penjualan sekuritas karena hubungannya dengan perusahaan. Didalamnya juga diatur

kewajiban perdata dan kriminal bagi orang dalam jika membuat kesalahan atau

memperdaya laporan ketika memperdagangkan sekuritas perusahaan. Persyaratan

pelaporan khusus SEC untuk go publik dan untuk tetap publik diluar dari lingkup

pembahasan buku ini; walaupun demikian harus diingat bahwa persyaratan SEC yang

mensyaratkan kebanyakan informasi yang dimuat dalam 10-K, 10-Q, laporan proxy (surat

Page 18: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

kuasa) harus disahkan oleh seorang akuntan publik bersertifikasi (CPA) telah menjadi faktor

signifikan bagi pertumbuhan dan pentingan profesi akuntan publik di Amerika serikat.

The Foreign Corrupt Practice Act 1977 (FCPA)

Foreign Currupt Practice Act (FCPA) 1977 memuat dua elemen utama. Pertama menjadikan

pelanggaran kriminal untuk menawarkan suap bagi pejabat politik atau pejabat

pemerintahan diluar Amerika Serikat dan mengenakan denda bagi perusahaan yang

melakukannya. Selain itu juga mengenakan denda dan memenjarakan karyawan, direktur,

atau pemegang saham perusahaan yang melakukannya.

Element kedua dari FCPA adalah persyaratan semua perusahaan publik harus (1) tetap

melakukan pencatatan secara rasional yang secara akurat dan wajar menggambarkan

kegiatan keuangan perusahaan dan (2) memikirkan dan memelihara suatu sistem

pengendalian internal yang memberikan jaminan bahwa transaksi diotorisasi sepatutnya,

dicatat dan dibukukan. Elemen ini merupakan perubahan (amandemen) daru Securuties and

Exchange Act 1934 dan diterapkan pada semua perusahaan yang merupakan subjek dari

ketentuan undang-undang ini. Tujuan utama dari perundangan ini adalah pencegahan

penyuapan pejabat asing dan pemeliharaan pencatatan keuangan perusahaan yang

memuaskan.

The Sarbanes – Oxley Act 2002 (SOX)

Selama awal 2000an, banyak perusahaan besar bangkrut atau menghadapi kesulitan

keuangan yang besar. Termasuk perusahaan-perusahaan yang cukup terkenal seperti

Enron, WorldCom, Xerox, Global Crossing, Arthur Andersen, Merrill Lynch, Tyco

International, dan Halliburton Oil Service. Hasilnya Amerika kehilangan Miliaran Dolar

investasinya, hilangnya pekerjaan, dan ribuan orang kehilangan seluruh tabungan pensiun

mereka. Akibatnya “reformasi korporasi” menjadi perhatian dunia dan perasaan masyarakat

dapat diilustrasikan dengan tulisan Larry Kudlow seorang ekonomis dan komentator

pertelevisian :

Bukanlah ekonomi yang menyebabkan pasar saham jatuh. Putus harapan

melanda seluruh wall street karena orang pada khawatir, takut, semakin

menjadi, dan terpukul keras oleh perilaku tidak pantas pemimpin kita dan

pemerintahan terpilih. Tingkat keragu-raguan ini, saling tunjuk, semangat yang

terpadamkan seharusnya tidak terjadi di negara yang besar ini, namun sedang

terjadi. Apa solusinya? Dimana jawabannya? Tidak ada yang tahu pasti. Namun

Page 19: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

harus ada tindakan tegas yang diambil oleh pemimpin negara kita dalam bisnis,

keuangan, akuntansi, hukum, dan pemerintah.

Selain itu dalam skandal, sikap kesatria dari para eksekutif dari beberapa perusahaan yang

gagal selanjutnya menciptakan keadaan negara tidak pasti. Contohnya dalam kesaksian di

kongres, Jeffery Skilling, CEO Enron, mempertahankan bahwa kehati-hatian dalam rincian

pelaporan keuangan dan pengungkapan bukanlah tanggung jawab CEO, tapi akuntan dan

pengacara Enron. Begitu juga Bernie Ebbers, CEO WorldCom, berdalih bahwa dia sama

sekali tidak diperingati CFOnya kesalahan dalam pelaporan keuangan. Publik gelisah akibat

akibat masalah ini menyebabkan diadakannya musyawarah dimuka kongres, dan 25 April

2002, House of Representatif (DPR) meloloskan RUU Oxley. 15 July 2002, senat

meloloskan RUU Sarbanes. Kedua RUU ini kemudian dikenal dengan undang-undang

Sarbanes-Oxley 2002 (SOX), yang ditandatangani Presiden George W. Bush menjadi

undang-undang pada 20 Juli 2002. Beberapa ketentuan utama dalam undang-undang ini

adalah :

1. Pembentukan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) – Dewan

Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik, mengawasi audit perusahaan publik yang

menjadi subjek undang-undang SEC 1933 dan 1934. PCAOB terdiri dari lima

anggota yang ditunjuk dari individu yang terkenal memiliki integritas dan reputasi.

Individu ini harus mempunyai komitmen yang telah diperlihatkan untuk kepentingan

investordan publik dan mempunyai pengertian tentang tanggung jawab bagi

pengungkapan keuangan yang diwajibkan dalam penyusunan laporan keuangan dan

laporan audit. Tugas PCAOB termasuk juga :

a. Mencatat perusahaan akuntansi publik yang menyusun laporan audit

b. Membuat standar audit, pengendalian kualitas, etika, independensi, dan

standar lain yang berhubungan dengan penyusunan laporan audit.

c. Melakukan inspeksi terhadap perusahaan akuntansi publik yang terdaftar.

d. Melakukan investigasi dan mendisiplinkan cara kerja dan jika perlu

mengenakan sanksi terhadap perusahaan akuntansi publik terdaftar dan CPA

yang tergabung dalam perusahaan tersebut.

e. Melaksanakan tugas atau fungsi lainnya yang diperlukan dan sesuai untuk

memajukan profesionalisme yang berstandar tinggi, dan meningkatkan

kualitas jasa audit yang ditawarkan oleh perusahaan CPA dan CPA yang

didalamnya.

Page 20: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

f. Menegakkan pelaksanaan Securities Exchange Act 1934.

Wewenang PCAOB antara lain :

a. Menuntut dan dituntut, mengadukan dan mempertahankan, atas nama

perusahaan dan atas pertimbangan sendiri, dengan persetujuan dari SEC, di

setiap pengadilan Federal, negara bagian, atau pengadilan lainnya.

b. Melaksanakan kegiatannya dan menggunakan semua wewenang dan

kekuasaan yang diberikan SEC, tanpa ada pembatasan lainnya, perizinan,

dan ketetapan hukum lainnya yang berlaku di setiap negara bagian atau

wilayah politik lainnya.

2. Membuat standar audit, pengendalian kualitas, dan standar independensi – PCAOB

diminta bekerjasama dengan berbagai kelompok profesional CPA untuk proses

penyusunan standar. PCAOB dapat mengadopsi standar yang diusulkan oleh

kalangan profesi; namun memiliki kewenangan untuk mengamandemen,

memodifikasi, mencabut, dan/atau menolak standar yang diusulkan oleh kalangan

profesi. Selain itu perusahaan CPA wajib untuk mempersiapkan dan menyimpan

untuk waktu yang tidak kurang dari tujuh tahun, kertas kerja audit, dan informasi

lainnya dengan rincian yang cukup untuk mendukung kesimpulan yang dicapai

dalam setiap laporan auditnya. Perusahaan CPA juga harus menggunakan review

dan persetujuan dari rekan kedua atas laporan auditnya. PCAOB membuat suatu

standar audit untuk menerapkan review terhadap pengendalian internal. Standar ini

mewajibkan auditor untuk mengevaluasi apakah pengendalian internal termasuk

juga catatan yang wajar dan akurat menggambarkan transaksi entitas pelaporan dan

menyediakan jaminan yang cukup bahwa transaksi dicatat sesuai dengan cara yang

akan mengijinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan buku petunjuk

teknis; auditor juga harus mengungkapkan setiap kelemahan yang material dalam

pengendalian internal yang mereka temui selama audit.

3. Pemeriksaan perusahaan CPA – PCAOB akan melaksanakan review kualitas

tahunan atas perusahaan CPA yang mengaudit laporan keuangan terhadap lebih

dari 100 entitas yang diperdagangkan secara publik. Perusahaan lain mengalami

proses reviev/inspeksi ini setiap tiga tahun. SEC dan/atau PCAOB setiap waktu

dapat memerintahkan inspeksi khusus terhadap setiap perusahaan.

4. Pembuatan standar akuntansi – SEC diberikan otoritas untuk mengakui sebagai

prinsip akuntansi yang diterima secara umum standar yang dibuat oleh badan

Page 21: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

penyusunan standar yang sesuai dengan sema kriteria dalam undang-undang

Sarbanes-Oxley, yang termasuk persyaratan bahwa badan penyusunan standar :

a. Merupakan entitas swasta

b. Dipimpin oleh dewan pengawas atau badan serupa, mayoritas tidak atau

telah tidak tergabung dalam suatu perusahaan CPA selama periode dua

tahun terakhir sebelum bergabung dalam dewan pengawas ini.

c. Didanai dengan cara yang serupa dengan PCAOB, melalui iuran yang

dikumpulkan dari perusahaan CPA dan anggota lainnya.

d. Mengadopsi prosedur untuk menjamin kecepatan mengingat perubahan

terhadap prinsip akuntansi dengan suara mayoritas. Pada waktu mengadopsi

standar harus mempertimbangkan kebutuhan untuk menjaga kemutakhiran

standar dan tingkat yang sesuai dimana penyatuan standar internasional

diperlukan.

5. Penggambaran jasa yang terlarang – ketetapan mengatur bahwa merupakan suatu

tindakan melanggar hukum bagi perusahaan CPA menyediakan jasa selain audit

kepada entitas pelaporan bersamaan dengan audit laporan keuangannya. Jasa yang

dilarang termasuk juga yang berikut :

a. Pembukuan atau jasa lainnya yang berhubungan dengan pencatatan

akuntansi atau laporan keuangan entitas pelaporan.

b. Membuat design/implementasi sistem informasi keuangan.

c. Jasa penilaian atau penaksiran, pendapat kewajaran, atau memberikan

kontribusi yang berkaitan dalam laporan.

d. Jasa aktuaria

e. Jasa outsourcing audit internal.

f. Fungsi manajemen atau sumber daya manusia.

g. Broker/dealer, penasihat investor, atau jasa bankir investasi

h. Jasa hukum dan jasa ahli yang tidak berhubungan dengan audit, atau jasa

lainnya yang tidak diizinkan oleh dewan.

Page 22: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Undang-undang ini mengizinan dewan, berdasarkan kasus-per-kasus, membuat

suatu pengecualian terhadap larangan ini, subjek review SEC, dan tidak melanggar

hukum menyediakan jasa selain audit (tidak dilarang) jika jasa tersebut telah

disetujui terlebih dahulu oleh komite audit. Komite audit harus mengungkapkan

kepada investor dalam laporan periodik keputusan sampat pra persetujuan terhadap

jasa tersebut. Persyaratan prapersetujuan dicabut jika jumlah agregat komisi untuk

semua jasa yang diberikan menghasilkan kurang dari 5% dari jumlah total

pendapatan yang dibayarkan oleh penerbit kepada perusahaan yang mengaudit.

6. Pelarangan dalam undang-undang yang mempengaruhi pelaksanaan sebuah audit.

Undang-undang mengatur bahwa merupakan tindakan melawan hukum bagi setiap

karyawan, direktur, suatu entitas, dengan curang mempengaruhi, memaksa,

memanipulasi, atau menipu seorang CPA dalam melaksanakan suatu audit.

7. Mensyaratkan pengungkapan tertentu – setiap laporan keuangan harus

menggambarkan semua koreksi penyesuaian yang bersifat material yang dianggap

penting oleh seorang CPA. Setiap laporan kuangan tahunan atau kwartalan harus

mengungkapkan semua kesalahan yang material – transaksi dalam neraca dan

hubungan lainnya dengan entitas yang tidak dikonsolidasikan yang mungkin

mempunyai efek sekarang atau masa depan yang material terhadap kondisi

keuangan entitas. SEC akan mengeluarkan peraturan yang mengatur bahwa

informasi keuangan pro-forma harus disajikan dengan cara seperti seolah-olah tidak

memuat suatu “pernyataan tidak benar” atau menghilangkan fakta material yang

dibutuhkan agar informasi tidak menyesatkan.

8. Memerlukan pengesahan CEO dan CFO – CEO dan CFO harus mengesahkan

setiap laporan tahunan dan kwartalan sebagai tanda mereka telah mereview laporan

tersebut, bahwa sepanjang pengetahuan mereka laporan tersebut tidak

mengandung pernyataan yang tidak benar atas fakta yang material atau

menghilangkan fakta yang material, dan bahwa sepanjang pengetahuan mereka,

laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya yang termasuk dalam laporan

secara wajar menyajikan kondisi keuangan dan hasil operasi si penerbit laporan.

Mereka juga harus memberi kesaksian bahwa mereka bertanggung jawab membuat

dan memelihara pengendalian internal, bahwa mereka telah merancang suatu

pengendalian untuk menjamin bahwa informasi yang material diketahui oleh mereka,

bahwa mereka telah menyajikan kesimpulan mereka tentang keefektifan

pengendalian tersebut dalam laporan, dan bahwa mereka telah mengungkapkan

semuanya pada auditor luar dan pada komite audit (1) semua kekurangan dalam

Page 23: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

rancangan atau pelaksanaan pengendalian internal yang dapat menyebabkan

kerugian pada kemampuan penerbit untuk mencatat, memproses, meringkas, dan

melaporkan data keuangan dan (2) setiap kecurangan yang material maupun tidak,

yang melibatkan karyawan yang memegang peranan penting dalam pengendalian

internal.

Section 404

Section 404 adalah salah satu ketetapan SOX yang paling kontroversial. Terdiri dari dua sub

Section – 404(a) dan 404(b). 404(a) meringkas tanggung jawab manajer menurut undang-

undang, dan syarat laporan tahunan termasuk laporan pengendalian internal oleh

manajemen bahwa (1) mengakui tanggung jawabnya untuk membuat dan memelihara

pengendalian internal yang cukup terhadap pelaporan keuangan dan (2) memuat penilaian

keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan pada akhir tahun fiskal

terakhir. Juga diwajibkan eksekutif penting dan pejabat keuangan untuk membuat sertifikasi

kwartalan dan tahunan terhadap keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan

keuangan. Kelompak 404(b) meringkas tanggung jawab independensi auditor. Mewajibkan

auditor untuk melaporkan penilaian pengendalian internal yang dibuat oleh manajemen dan

juga membuat penilaian indenpenden secara terpisah terhadap pengendalia internal

perusahaan terhadap pelaporan keuangan.

Hasil dari ketetepan ini adalah mewajibkan auditor mengeluaran dua opini terpisah.

Opini pertama menyatakan apakah penilaian manajemen dinyatakan dengan wajar, dalam

semua hal yang material. Opini yang kedua mengindikasikan apakah menurut pandangan

auditor, perusahaan memelihara, dalam semua hal yang material, efektivitas pengendalian

internal atas pelaporan keuangan pada tanggal tertentu, berdasarkan kriteria pengendalian

yang digunakan manajemen. Ringkasnya, auditor melaporkan (1) apakah penilaian

manajemen atas keefektifan pengendalian internal sudah tepat, dan (2) apakah dia

mempercayai bahwa perusahaan telah memelihara pengendalian internal yang efektif atas

pelaporan keuangan.

Biaya kepatuhan terhadap perundang-undangan ini dinilai terlalu besar oleh

beberapa kalangan. Menurut suatu studi, sejumlah $1,4 Trilyun bersih biaya. Jumlah ini

diperoleh dengan suatu perkiraan ekonometrik atas total hilangnya nilai pasar yang

disebabkan oleh SOX. Rumus ini mengukur biaya dikurangi keuntungan seperti yang

diperlihatkan oleh pasar saham begitu aturan ini diberlakukan. Studi Zhang dikritik dengan

dasar bahwa tidak ada satu faktor pun dapat dianggap sebagai penyebab perilaku pasar

saham. Kritikannya mengemukakan bahwa semua tren pasar saham sejak waktu

diberlakukannya SOX dianggap akibat dari undang-undang ini, sementara peningkatan

Page 24: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

pasar yang terjadi kemudian diabaikan. Walaupun demikian, suatu survey yang dilakukan

Financial Executives Institute di tahun 2005 mengestimasikan bahwa biaya total perusahaan

untuk tahun pertama pelaksanaan undang-undang SOX rata-rata $4,6 juta.

Ketetapan baru yang menekankan pada pentingnya pengendalian internal

mempunyai manfaat yang jelas; bagaimanapun, aturan standar yang menonjolkan

pengukuran pengendalian internal adalah keuntungan yang diperoleh seharusnya melebihi

dari biayanya. Beberapa kritik terhadap SOX mempertahankan bahwa akibatnya biaya yang

timbul akibat peraturan tersebut melebihi manfaatnya bagi banyak perusahaan. SOX efektif

bagi perusahaan untuk batas percepatan arsip (memiliki kapitalisasi pasar saham diatas

$75 juta dan memasukkan laporan pada SEC) untuk tahun fiskal yang berakhir pada atau

setelah 15 Desember 2004; akibatnya, 31 Desember 2004 adalah tanggal filing bagi

kebanyakan perusahan ini. Perusahaan yang tidak memenuhi batas percepatan arsip

awalnya diwajibkan mematuhi ketetapan SOX sampai periode fiskal yang berakhir pada

atau setelah 15 juli 2006.

Studi baru-baru ini mengindikasikan bahwa biaya audit untuk memenuhi batas

percepatan arsip meningkat rata-rata sebesar 65% pada tahun pertama SOX efektif dan

0.9% pada tahun kedua. Peningkatan biaya ini ditemukan mengakibatkan penurunan

penghasilan rata-rata 0.5% selama tahun pertama pelaksanaan. Analisis serupa tampaknya

menyebabkan SEC meninjau kembali permasalahan. Mei 2006, SEC mengumumkan

niatnya untuk mengambil rangkaian tindakan untuk meningkatkan pelaksanaan Section 404

SOX, dan dalam Desember 2006, memperpanjang tanggal pelaksanaan dengan arsip non

akselerasi sampat akhir tahun fiskal pada atau setelah 15 Desember 2007.

Tanggung Jawab Etika

Dari sudut pandang filosofi, studi penelitian etis dan analisis penilaian moral, pilihan, dan

standar, dan pertanyaan : Bagaimana seharusnya saya bertindak? Karenanya penilaian nilai

moral masyarakat dan dasar untuk pemilihan kepercayaan moral dan standar membutuhkan

analisis yang lebih komprehensif dari data yang didapat dari disiplin ilmu lainnya.

Contohnya, perbedaan antara ilmu pengetahuan dan filosofi. Ketika bertindak dalam

kapasitas profesional, ilmuwan tidak merasa penting untuk melalui penilaian nilai untuk

pekerjaannya. Faktanya, ilmuwan dapat menolak bertanggung jawab atas penggunaan

penemuannya, seperti dalam kasus senjata biologi dan nuklir. Bagaimanapun juga filosof

melakukan evaluasi dan melewati penilaian moral pada pekerjaan ilmuwan, karena tujuan

filosofi adalah mengevaluasi semua aspek karakter manusia, tingkah laku, dan pengalaman.

Begitu juga ilmuwan (dan juga akuntan), sebagai seorang pemikir, diminta juga membuat

penilaian nilai sehubungan dengan pekerjaannya dan konsekuensinya.

Page 25: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Istilah etika dan moral tidak biasanya ditukar. Biasanya etika (berasal dari bahasa

Yunani elhike – ilmu yang mempelajari karakter) adalah studi tentang masalah moral,

dimana moral (berasal dari bahasa Yunani mores – adat dan kebiasaan) adalah standar

yang diamati individual dalam tingkah laku harian mereka. Kalangan profesi, termasuk

akuntansi, menetapkan pengecualian untuk aturan umum ini. Hukum perilaku profesional

mencerminkan standar minimum bagi praktek profesi. Pelanggaran standar ini membuat

seorang profesional tidak etis. Bagi seorang awam, pelanggaran atas kode etiknya

menjadikan seseorang tidak bermoral.

Filosofi etika peradaban barat sebagian besar didasarkan pada konsep asas

manfaat (utilitarianism), kebahagiaan terbesar dari jumlah terbesar, seperti yang

didefinisikan oleh John Stuart Mill. Etika profesional bagi akuntan menentukan tanggung

jawab yang jauh melebihi penduduk biasa. Tanggung jawab khusus bagi akuntan kepada

masyarakat dirangkum oleh Chief Justice Warren Burger, seperti yang telah dibahas dalam

bab 1 (lihat hal 18 dan 19). Untuk memenuhi tanggung jawab ini akuntan diminta untuk

mempertahankan standar etika perilaku profesional yang tinggi. Masyarakat telah mengakui

banyak otonomi profesi termasuk peraturan sendiri, sebagai penghargaan. Sebagai

balasannya profesi ini harus menerima tanggung jawab untuk memajukan perilaku etis

diantara anggotanya, atau pembuat kebijakan publik dapat bereaksi dengan mengurangi

atau mencabut peraturan sendiri dan otonomi yang ada. Perilaku etis akuntan, berdasarkan

konsep utilitarianisme, harus memasukkan pertimbangan atas semua akibat yang mungkin

dari keputusan profesional untuk semua individu atau kelompok yang dipengaruhi oleh

suatu keputusan. Diantara individu atau kelompok ini adalah pemegang saham potensial

dan yang sebenarnya, kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan, dan masyarakat secara

keseluruhan.

Praktek profesional akuntansi dikarakteristikkan oleh ketidakpastian yang dapat

menciptakan dilema dalam etika. Loeb telah mengidentifikasikan beberapa masalah etika

penting atau dilema yang dapat mengkonfrontasikan individu akuntan dan perusahaan

akuntansi.

1. Independensi – Konsep independensi mensyaratkan pemisahan penuh kepentingan

bisnis dan keuangan akuntan publik dari klien perusahaan. Sehingga auditor harus

bekerja sesuai aturan seorang pengamat yang tidak berat sebelah menjalankan

fungsi anjing penjaga (watchdog) publik. Bagaimana perusahaan membuat kebijakan

untuk menjamin dijalankannya fungsi ini?

2. Ruang lingkup jasa – Apakah jasa lainnya (misalnya, konsultasi, pengaturan

pengembalian pajak, nasihat perpajakan) cocok dengan audit keuangan? Pada saat

Page 26: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

apa auditor kehilangan independensinya dengan memberikan jasa non audit kepada

seorang klien?

3. Kerahasiaan – Kapan fungsi watchdog publik auditor bentrok dengan kewajibannya

untuk menyimpan kerahasiaan kegiatan klien?

4. Pengembangan praktek – pencabutan peraturan yang melarang periklanan (dibahas

kemudian di bab ini) mengijinkan kebebasan yang besar; bagaimanapun, suatu iklan

tidak boleh menyesatkan atau tidak benar. Bagaimana perusahaan membuat

kebijakan untuk mencerminkan sifat dan tingkat pengembangan kegiatan prakte

5. Perbedaan dalam masalah akuntansi – Bagaimana perusahaan akuntansi publik

membuat kebijakan untuk mengatasi situasi dimana suatu perusahaan meminta

membukukan suatu transaksi dengan cara yang tidak dapat dipercaya dapat diterima

oleh perusahaan? (dalam situasi ini perusahaan mungkin mengancam untuk

memecat auditor dan mencari perusahaan akuntansi publik yang akan setuju dengan

posisi manajemen dalam masalah akuntansi. Ini dinamakan opinion shopping (beli

opini))

Keputusan atas dilema etika dapat ditolong melalui analisis kerangka kerja. Tujuan

kerangka kerja seperti itu adalah membantu mengidentifikasikan masalah etika dan

memutuskan arah tindakan yang tepat. Sebagai contoh, berikut enam langkah pendekatan

yang dapat digunakan :

1. Kumpulkan fakta yang relevan.

2. Identifikasikan masalah etika.

3. Tentukan individu atau kelompok yang dipengaruhi oleh dilema.

4. Identifikasi kemungkinan solusi alternatif.

5. Tentukan bagaimana individu atau kelompo dipengaruhi oleh solusi alternatif

tersebut.

6. Putuskan tindakan yang tepat.

Aspek lainnya dari masalah etika adalah pertanyaan etika – legal. Yaitu jika suatu tindakan

tertentu adalah sah, apakah secara otomatis membuatnya menjadi etis? Jawaban jelas atas

pertanyaan ini adalah tidak, perbudakan dulu pernah sah di Amerika Serikat. Faktanya, ada

dugaan dalam masyarakat kita bahwa perilaku etis seharusnya berada di level yang lebih

tinggi dari perilaku legal. Karenanya, perbuatan yang konsisten dengan standar etika yang

Page 27: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

sekarang tapi tidak konsisten dengan standar hukum sekarang dapat menunjukkan perlunya

merubah standar legal yang tidak beretika. Contohnya, ingat tentang masalah diskriminasi

seksual dan ras. Beberapa tahun yang lalu, perusahaan akuntansi publik tidak

mempekerjakan wanita maupun ras minoritas. Berbagai macam aksi melalui masyarakat,

termasuk beberapa yang melanggar hukum, membantu menghilangkan praktek ini sampai

pada hari ini lebih dari 50% karyawan baru perusahaan akuntansi publik besar adalah

wanita; dan profesi dan perusahaan akuntansi publik sekarang menarik berbagai kegiatan

untuk mendorong ras minoritas untuk memilih akuntansi sebagai karir.

Hukum Perilaku Profesional

Akuntan, sebgai profesional, diharapkan mempertahankan tingkat perilaku etis yang

melebihi hukum masyarakat. Alasannya adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas

kualitas jasa yang diberikan oleh profesi, tanpa menghiraukan jasa yang diberikan secara

individual. Kepercayaan publik akan kualitas jasa profesional bertambah ketika profesi

tersebut mendorong standar kinerja yang tinggi dan perilaku etis oleh anggotanya.

Selama bertahun-tahun, AICPA mewakili dirinya sendiri sebagai suatu badan

profesional etis tertarik mempraktekkan suatu seni daripada ilmu pengetahuan. Akuntansi

telah dilihat oleh masyarakat, dengan cara yang sama dengan profesi medis dan hukum,

yang lebih dipengaruhi oleh motif pelayanan daripada motif keuntungan. Sebagai seni, sifat

penilaian akuntansi mencegah seperangkat aturan yang seragam berlaku untuk semua

situasi; karenanya dasar dari profesi tidak bertumpu pada standarisasi dan peraturan namun

pada perilaku etis.

Sebagai usaha untuk memperkuat pandangan masyarakat ini, profesi akuntansi di

Amerika Serikat telah mempunyai beberapa bentuk hukum perilaku profesional sejak awal

abad ke dua puluh. Hukum awalnya, yang merupakan bagian anggaran rumah tangganya

American Association of Professional Accountants (AAPA), pendahulu AICPA,

dipublikasikan tahun 1905 dan memuat hanya dua aturan. Pertama melarang anggotanya

memberikan ijin kepada yang bukan anggota untuk praktek atas namanya, dengan demikian

mewajibkan seluruh anggota perusahaan, bukan hanya partner saja, untuk bergabung

dalam AAPA. Aturan kedua melarang pembayaran atas penyerahan ongkos (fee), sekarang

umumnya dikenal sebagai “kickbacks.” Ruang lingkup yang terbatas pada hukum versi

sebelumnya didasarkan pada kepercayaan bahwa hukum tertulis tidak dapat dan

seharusnya tidak dianggap sebagai perwakilan penuh dari kewajiban moral tanggung jawab

akuntansi pada masyarakat.

Page 28: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Kemudian tahun 1917 dan melalui aturan selanjutnya yang diadopsi, organisasi

berubah nama menjadi, American Institute of Accountants, merubah hukum perilaku

profesional untuk memasukkan aturan pelarangan berbagai tindakan seperti biaya

kontijensi, penawaran kompetitif, periklanan, formasi partnership, peramalan, dan

kepentingan keuangan substansial dalam suatu klien perusahaan publik. Meresponi

securities act 1933 dan 1934, aturan independensi diadopsi tahun 1934.kemudian 1941

aturan tersebut disusun ulang untuk memasukkan kelompok standar teknis.

Seperti yang telah dibahas di bab 1, setelah keruntuhan pasar saham tahun 1929, akuntan

dipandang sangat baik oleh masyarakat. Karenanya, tidak perlu bagi profesi untuk memikul

ukuran drastis untuk memperoleh kepercayaan publik. Setelah 1941, perhatian utama

profesi adalah konsep kerahasiaan, kompetensi, dan independensi. Penekanan utama dari

tindakan disipliner profesi selama periode ini, dan mungkin kemudian, diarahkan kepada

pembatasan pada praktek persaingan yang tidak profesional seperti persaingan penawaran,

periklanan, pelanggaran batas atas praktek CPA lainnya, dan pembajakan karyawan

perusahaan lainnya. Aturan melarang tindakan seperti itu didasarkan pada kepercayaan

bahwa hal itu akan mengikis independensi dan menghancurkan keharmonisan diantara

praktisi.

Tahun 1962 hukum perilaku profesional dirubah kembali. Walaupun hukum yang

telah dirubah mengandung aturan penting yang sama dengan hukum 1941, yang

dikelompokkan dalam lima pasal. Pasal 1, “Hubungan dengan klien dan publik,” memuat

gambaran independensi yang lebih jelas. Pasal 2 mendefinisikan “Standar Teknis.” Pasal 3,

“Praktek Promosional,” mengatur periklanan, praktek promosional, dan penawaran

kompetitif. Pasal 4 membahas aturan keanggotaan dan dinamakan “Praktek Operasional.”

Akhirnya, Pasal 5, “Hubungan dengan Sesama Anggota,” mendefinisikan klien yang tidak

dapat diterima dan praktek perolehan karyawan.

Berikutnya pergolakan dalam masyarakat tahun 1960 dan akibat investigasi kasus

Watergate 1974, mempengaruhi profesi akuntansi. Contohnya, diketahui bahwa banyak

perusahaan terkemuka memberikan kontribusi yang ilegal pada Partai Republik, dan

investigasi menemukan rekening bank rahasia yang digunakan untuk menyembunyikan

hasil suap dan pembayaran kembali. Kalangan profesi berargumen bahwa hal itu sulit, jika

tidak mustahil, untuk menemukan transaksi seperti itu dalam audit biasa. Mereka juga

mempertahankan bahwa, bahkan jika dapat dideteksi, transaksi ilegal seperti itu tidak akan

mempunyai akibat yang material pada laporan keuangan perusahaan dan, karena itu, tidak

diwajibkan untuk diungkapkan. Walaupun demikian, kegagalan untuk menemukan aktivitas

ilegal ini dengan audit biasa menyebabkan pengikisan kepercayaan dalam perilaku etis

Page 29: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

kalangan profesional akuntansi. Akibat masalah ini, dan karena faktanya bahwa perusahaan

akuntansi publik telah gagal mendeteksi tanda-tanda kebangkrutan beberapa klien audit

besar seperti National Student Marketing, Penn Central, dan Equity Funding, tahun 1977

kongres mempublikasikan suatu studi yang menyatakan bahwa perusahaan akuntansi

terbesar memiliki dua kekurangan yang mengejutkan yaitu kurangnya independensi dan

kurang berdedikasi pada perlindungan publik.

Selama periode ini, House Subcommittee on Oversight and Investigation (badan

kongres yang mengawasi SEC) ditugaskan dalam suatu penyelidikan atas praktek akuntansi

dalam industri minyak dan gas yang mencapai puncaknya dalam investigasi yang lebih

besar lagi. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan tahun 1978, ketua komite, John Moss,

merangkumkan perhatian kongres terhadap peristiwa yang telah terjadi. Terutama kejadian

yang mencemaskan seperti kebangkrutan dengan tanpa adanya peringatan dari auditor

kepada investor bahwa ada sesuatu yang tidak beres, tutupnya lebih dari 100 perusahaan

dagang di akhir 1960 karena metode yang tidak konsisten dalam menentukan rasio modal,

kurangnya keseragaman prosedur akuntansi dalam industri energi, dan peristiwa ini

ditemukan berhubungan dengan Watergate.

Pada pertengahan 1980an ketertarikan kongres dalam profesi akuntansi kembali

muncul dalam bentuk lebih banyak dengar pendapat dihadapan House of Subcommittee on

Oversight and Investigation, diketuai oleh Representative John Dingell. Perhatian utama

komite adalah aturan auditor dalam pendeteksian kecurangan. Dingell mempertanyakan

apakah pengertian publik dan kalangan profesi tentang tanggung jawab akuntan sama. Dia

juga bertanya: Apakah aturan tersebut kurang efisien? Apakah kualifikasi untuk mencadi

seorang CPA telah cukup? Apakah pembuatan kebijakan sendiri dalam profesi akuntansi

telah cukup? Dengan kata lain, dia mempertanyakan pemeliharaan standar etika oleh

profesi dan menyarankan agar profesi tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur dirinya

sendiri.

Pembuat kebijakan publik bukanlah satu-satunya yang bersuara lantang. Sepanjang

1970an beberapa akuntan ikut mengkritik profesi akuntansi. Contohnya, Abraham Briloff,

seorang profesor akuntansi di Baruch College, Kota Universitas New York, dalam serial

bukunya, artikel, dan kesaksian didepan kongres, mempertahankan bahwa banyak laporan

keuangan yang dipublikasikan tidak “disajikan secara wajar” sesuai dengan GAAP; FASB

tidak memenuhi tanggung jawabnya untuk mengembangkan standar akuntansi; dan

perusahaan akuntansi publik tidak dapat memecahkan masalah yang didiskusikan diatas

dengan memuaskan menghasilkan beberapa kasus pembelian opini yang sukses terjadi.

Page 30: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Kejadian tahun 1970an dan 1980an menghasilkan pertanyaan akan kemampuan

akuntan mendeteksi kecurangan, mengungkapkan kontribusi ilegal, dan memprediksi

kebangkrutan; akibatnya kompetensi mereka sebagai profesional menjadi dipertanyakan.

Hasilnya profesi menghadapi peraturan yang mengancam akan mengatur praktek

akuntansi.

Sebagian respon terhadap masalah ini, AICPA terlibat dalam beberapa kegiatan

dalam usaha untuk menetralisir kritikan terhadap profesi akuntansi. Tahun 1973 hukum

perilaku profesional kembali dirubah. Fitur utama perubahan adalah kewajiban mematuhi

standar pelaksanaan audit dan pelarangan dari penyataan suatu opini bahwa laporan

keuangan disusun sesuai denga GAAP jika pernyataan seperti itu berasal dari suatu prinsip

akuntansi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemasukan aturan ini membuat ARB,

opini APB, dan SFASs dapat dilaksanakan dibawah hukum perilaku profesional. Tahun

1973 kedalam hukum ini juga dimasukkan suatu pembahasan gaya filosofis dimana aturan

mengalir dari konsep dan mengapa konsep ini penting bagi profesi.

Kemudian tahun 1974 AICPA membentuk sebuah komisi pada tanggung jawab

auditor. Laporan akhir komisi ini, dikenal sebagai Laporan Cohen, mengundan Auditing

Standard Executive Committee untuk memikirkan pengembangan laporan auditor yang lebih

maju. Komisi ini juga merekomendasikan pengembangan kriteria untuk penilaian

pengendalian akuntansi internal dan pendirian komisi audit yang indenpenden. Kemudian

AICPA mendirikan sebuah divisi baru bagi perusahaan CAP dengan dua kelompok, satu

untuk perusahaan dengan klien yang terdaftar di SEC dan satu untuk perusahaan yang

mempunyai klien yang praktik sendiri. Keanggotaan dalam Kelompok Praktek SEC

mewajibkan peraturan sendiri, termasuk review pihak eksternal atas prosedur praktiknya.

Kegiatan Kelompok Pelaksanaan Praktik dimonitor oleh PCAOB. Sebagaimana yang

dikemukakan Representative Dingell, beberapa kritikan terhadap praktek profesional

akuntansi dapat menghasilkan suatu celah ekspektasi. Yaitu , ada perbedaan antara apa

yang pengguna laporan keuangan dan masyarakat secara keseluruhan mengerti sebagai

tanggung jawab akuntan publik dibandingkan apa akuntan dan dan profesi mengerti sebagai

tanggung jawab mereka. Hasilnya, Dewan Standar Audit AICPA mengeluarkan sembilan

standar baru di tahun 1998 sebagai usaha untu mempersempit celah ekspektasi ini.

Khususnya, pengaruh dari standar baru ini adalah untuk (1) memperluas tanggung jawab

auditor untuk memperhatikan keandalan sistem pengendalian internal perusahaan ketika

merencanakan suatu audit; (2) mencerminkan tanggung jawab auditor atas kesalahan

pelaporan, ketidakberesan, dan tindakan ilegal oleh klien; dan (3) mewajibkan auditor untuk

mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk terus beroperasi.

Page 31: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Pada saat bersamaan, hukum perilaku profesional mengalami review. Tahun 1983

AICPA menunjuk sebuah komite untuk mempelajari relevansi dan efektifitas hukum dalam

lingkungan masa kini. Laporan komite yang dikenal sebagai Laporan Anderson,

mengindikasikan bahwa kinerja yang efektif harus memenuhi enam kriteria :

1. Menjaga kepentingan publik.

2. Mengakui aturan terpenting CPA dalam proses pelaporan keuangan.

3. Membantu menjamin kualitas pekerjaan dan menghilangkan pekerjaan substandar.

4. Membantu menjamin objektivitas dan integritas dalam pelayanan publik.

5. Mempertinggi reputasi dan kredibilitas CPA.

6. Menyediakan panduan pelaksanaan yang tepat.

Anggota AICPA menerima rekomendasi Laporan Anderson dan mengubah hukum perilaku

profesional di tahun 1998. Hukum ini searan terdiri dari 4 kelompok :

Prinsip/Aturan Pokok – Standar perilaku etis dinyatakan dalam bentuk filosofi

Aturan Perilaku – Standar minimum perilaku etis

Interpretasi – interpretasi aturan oleh Divisi Etika Profesional AICPA .

Putusan Etika – menerbitkan penjelasan dan jawaban atas pertanyaan tentang aturan

yang diajukan pada AICPA oleh praktisi akuntan dan yang lainnya yang tertarik dengan

persyaratan etika.

Kedua kelompok pertama dari hukum perilaku profesional terdiri dari pernyataan umum

yang menekankan aktivitas positif yang mendorong tingkat kinerja yang tinggi (prinsip) dan

tingkat kinerja minimum yang harus dipertahankan (aturan). Akibatnya, secara implisit

hukum perilaku profesional mengharapkan CPA akan tetap karena aturan memenuhi tingkat

minimum dan berusaha mencapai prinsip yaitu tingkat maksimal. Enam prinsip etika berikut,

yang tidak dilaksanakan, termuat dalam hukum perilaku profesional :

1. Tanggung Jawab – Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,

anggota harus melaksanakan penilaian profesional dan moral yang sensitif dalam

setiap aktivitas mereka.

Page 32: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

2. Kepentingan Publik – Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dengan

cara yang melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan

mendemonstrasikan komitmen terhadap profesionalisme.

3. Integritas – Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, anggota

harus menjalankan semua tanggung jawab profesional dengan integritas tertinggi.

4. Objektivitas dan Independensi – Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan

bebas dari konflik kepentingan dalam pelaksanaan tanggung jawab profesional.

Seorang anggota dalam praktik publik harus indenpenden dalam kenyataan dan

bentuk ketika menjalankan audit dan jasa atetasi lainnya.

5. Due Care – Seorang anggota harus mempelajari teknis profesi dan standar etika,

berusaha terus untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas jasa, melaksanakan

tanggung jawab profesional dengan kemampuan terbaiknya.

6. Ruang lingkup dan sifat jasa – Seorang anggota praktik publik harus mempelajari

hukum perilaku profesional dalam menentukan ruang lingkup dan sifat jasa yang

akan diberikan.

Aturan pokok, yang berorientasi pada tujuan, juga menyediakan kerangka kerja bagi

peraturan, yang mewakili ketetapan hukum yang dapat dilaksanakan. Aturan ini mengatur

masalah seperti independensi, integritas, dan objektivitas; kepatuhan terhadap standar

praktek; kerahasiaan informasi klien; periklanan; dan biaya kontijensi dan komisi. Kemudian,

beberapa aturan ini diminta untuk dilepaskan karena persetujuan keputusan antara AICPA

dan Federal Trade Commissions berasal dari tuntutan pengekangan perdagangan yang adil.

Contohnya, perusahaan CPA sekarang dapat menerima biaya kontijensi dari klien non

atestasi, dan periklanan oleh CPA sekarang diperbolehkan.

Maalah prinsip etika menambah keulungan baru selama skandal akuntansi di awal

2000an, yang dihasilkan dalam kematian Arthur Andersen. Sebelum penerimaan SOX, SEC

telah membuat daftar fungsi non audit yang tidak boleh dilakukan perusahaan CPA

berhubungan dengan suatu audit. Fungsi pelarangan ini sama dengan yang termuat dalam

bagian 5 SOX (dibahas diatas). Selain itu perusahaan diwajibkan mengungkapkan jumlah

yang diterima dari auditor dari jasa non audit dalam catatan atas laporan keuangan.

Walaupun tidak ada bukti legal yang substansial yang diketemukan yang mengindikasikan

Arthur Andersen terlibat dalam suatu fungsi nonaudit yang dilarang, dalam setiap

perusahaan yang bangkrut jumlah biaya nonaudit AA melebihi biaya audit mereka. Hasilnya

sekarang hukum melarang perusahaan CPA memberian jasa non audit pada kliennya.

Page 33: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

Kebutuhan interpretasi atas hukum perilaku profesional timbul ketika individu atau

perusahaan memiliki pertanyaan tentang fakta hukum. Putusan etis adalah penjelasan yang

berhubungan dengan situasi kenyataan spesifik. Interpretasi ini telah dipublikasikan dalam

bentuk pertanyaan dan jawaban. Rincian review interpretasi dan putusan etis diluar ruang

lingkup pembahasan buku ini.

Sebagai rangkuman, dua dekade terakhir telah membawa maju pertanyaan dari

beberapa kritikan berhubungan dengan perilaku etis profesional akuntan. Kalangan

profesional telah merespon dengan lebih jauh mencerminkan tanggung jawabnya dan

berusaha mempersempit celah ekspektasi. Skandal akuntansi pada awal dekade

menghasilkan pandangan yang kurang baik terhadap kalangan profesi; namun, polling yang

dilakukan gallup tahun 2003 menemukan gambaran profesi telah dipulihkan. Menurut

analisis polling, profesi yang imagenya telah naik jika dibandingkan dengan tahun lalu

adalah akuntansi. Peringkatnya meningkat dari peringkat bersih 0% (misalnya banyaknya

orang yang memberikan peringkat negatif sama dengan yang positif) menjadi +31%. Namun

profesi tetap belum kembali pada peringkat +39% seperti yang diperoleh tahun 2001,

sebelum skandal Enron dan lainnya membawa cahaya negatif pada perusahaan akuntansi

“berperan dalam perusahaan ini” berdalih pelanggaran/kejahatan. Namun profesi akuntansi

harus berusaha untuk meningkatkan pandangan ini, dan hukum perilaku profesional harus

dipandang sebagai titik mulai dalam menentukan perilaku etis profesional akuntan. Mungkin

juga perlu untuk memeriksa kembali masalah ruang lingkup jasa karena ini sama dengan

yang dideteksi polling Gallup banyak yang khawatir terhadap berbagai jasa yang ditawarka

oleh perusahaan CPA pada klien yang sama. Masalah ini dan yang lainnya yang

menyusahkan publik harus dapat diselesaikan agar akuntansi dapat terus menjalankan

fungsi publiknya sebagai watchdog dengan cara yang dapat diterima masyarakat.

Standar Akuntansi Internasional

Standar IASB yang mengatur kewajiban pengungkapan dan tanggung jawab etis adalah IAS

No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan.” Pernyataan ini menggantikan IAS No. 1, yang

awalnya berjudul “Pengungkapan Kebijakan Akuntansi” (sama seperti IAS No.5 dan 13).

Ketentuan ini mewajibkan perusahaan untuk menyajikan pernyataan menutup setiap item

pendapatan, pengeluaran, keuntungan, atau kerugian yang diwajibkan standar lain untuk

disajikan langsung dalam ekuitas dan total item ini. Ketetapan ini juga mewajibkan catatan

atas laporan keuangan menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan

dan kebijakan akuntansi khusus yang dipilih, mengungkapkan semua informasi lainnya yang

diminta oleh standar IASC yang belum tersajikan dalam laporan keuangan, dan memberikan

semua informasi lainnya yang diperlukan bagi penyajian adil.

Page 34: Ch 17 Financial Reporting Disclosure Requirement and Ethical Responsibilities

IASB juga mengatur pelaporan keuangan sementara dalam IAS No. 34, “Pelaporan

Keuangan Sementara.” Ketentuan ini mendefinisikan isi minimum dari laporan keuanga

sementara, memberikan panduan penyajian dan pengukuran, dan mendefinisikan prinsip

pengakuan dan pengukuran yang harus diikuti dalam penyajian laporan keuangan

sementara. IASB sampai pada kesimpulan bahwa keputusan untuk mempublikasikan dan

frekuensi pelaporan adalah hal yang lebih baik diserahkan untuk diputuskan oleh undang-

undang nasional.

Unsur minimum dari laporan keuangan sementara didefinisikan sebagai ringkasan

neraca, ringkasan laporan keuangan, ringkasan laporan arus kas, ringkasan laporan

perubahan pemegang saham, dan semua catatan kaki yang diperlukan untuk memahami

laporan keuangan. IAS No.34 mewajibkan perusahaan untuk menggunakan prinsip

akuntansi yang sama dalam laporan keuangan sementara yang digunakan dalam laporan

tahunan dan mengadopsi pandangan utuh atas laporan keuangan sementara.