Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

15

Click here to load reader

Transcript of Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

Page 1: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

LINGKUNGAN INFORMASI

Jika memperhatikan arus informasi internal dan eksternal. Dapat di ketahui bahwa ada 3 pelaku

interaksi antara perusahaan dengan para pengguna dalam lingkunagn eksternal yaitu pemegang

kepentingan dengan pemasok dan pelanggan. Interaksi informasi yang diterima pelaku interaksi

berupa laporan keuangan, pengembalian pajak, serta informasi perdagangan saham akan tetapi

informasi yang dibutuhkan pelaku internal dan eksternal berbeda-beda.

Apakah Sistem Itu ?

Sistem ada dua yaitu sistem yang terjadi alami dan sistem yang dibuat. Sehingga dari beberapa

istilah sistem merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

Elemen-elemen Sebuah Sistem

Dari definisi tersebut dapat diperoleh pemahaman :

Komponen ganda, yaitu sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian.

Keterkaitan (relatedness), yaitu suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian

dalam suatu sistem.

Sistem versus subsistem, suatu sistem dikatakan subsistem jika sistem tersebut menjadi

bagian atau mempunyai hubungan dari sistem yang lebih besar .

Tujuan, sistem harus mengarah ke satu atau ke bebrapa tujuan.

Ada dua hal penting untuk studi sistem informasi :

1. Dekomposisi sistem, dapat dikatakan proses membagi sistem menjadi beberapa bagian

subsistem.

2. Interdependensi subsistem, kemampuan sistem dalam mencapai tujuan berdasarkan

efektifitas fungsi dan interaksi yang harmonis antara subsistem.

Suatu kerangka kerja bagi Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses

menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna.

Sistem informasi menerima input, disebut transaksi, yang kemudian dikonversi melalui proses

menjadi output informasi yang akan didstribusikan kepada para pengguna informasi.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 2: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan

diproses oleh sistem informasinya sebagai sebuah unit kerja. Transaksi dibagi menjadi dua kelas

yaitu :

1. Transaksi keuangan, yaitu sebuah peristiwa ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan

ekuitas suatu organisasi, direfleksikan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuan

moneter.

2. Transaksi non-keuangan, termasuk dalam semua peristiwa yang diproses oleh sistem

informasi organisasi yang tidak memenuhi definisi sempit dari transaksi keuangan.

Contohnya penambahan nama pemasok bahan baku ke dalam daftar nama pemasok

yang ada sebelumnya.

Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem informasi Manajemen

Perbedaan antara sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen, dapat dilihat

dari subsistem yang ada pada kedua sistem tersebut. Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas 3

subsistem yaitu : 1. Sistem pemprosesan transaksi, 2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan, 3.

Sistem pelaporan manajemen. Sedangkan Sistem Informasi Manajemen terdiri atas : 1. Sistem

manajemen keuangan, 2. Sistem pemasaran, 3. Sistem produksi, 4. Sistem sumber daya

manausia.

Subsistem SIA

Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara

langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri atas tiga subsistem utama :

1. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing Sistem), yang mendukung

operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para

pemakai seluruh organisasi. SPT merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi

dengan mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan, mencatat transaksi

keuangan dalam record akuntansi, dan mendistribusi informasi keuangan yang utama ke

personel operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.

2. Sistem pelaporan buku besar/keuangan – SPBB /K (general ledger/financial reporting

sistem), yang menghasilkan laporan keuangan trdisional seperti laporan laba rugi,

neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang

ditetapkan oleh hukum.

3. Sistem pelaporan manajemen – SPM (management reporting sistem), yang menyediakan

manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang

diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan laporan

pertanggungjawaban.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 3: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

Model Umum Sistem informasi Akuntansi

Model umum Sistem Informasi Akuntansi adalah pengguna akhir, sumber data, pengumpulan

data, pemprosesan data, manajemen database, pembuatan informasi dan umpan balik.

a. pengguna akhir di bagi kedalam 2 kelompok umum yaitu : eksternal dan internal,

pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga

pemerintahan, kantor pajak, pemasok dan pelanggan. Sedangkan pengguna internal

meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan, serta personil operasional.

b. Sumber data adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk kedalam sistem informasi

baik dari sumber internal maupun eksternal.

c. Pengumpulan data dalah tahap operasianal pertama dalam sistem informasi. Tujuannya

adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam valid, lengkap dan bebas

dari kesalahan.

d. Pemprosesan data setelah data selesai dikumpulkan, data biasanya membutuhkan

pemprosesan agar dapat memperoleh informasi.

e. Manajemen database, basis data sebuah perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik

data keuangan dan non keuangan. Bentuk fisik basis data dapat di sajikan dalam

beberapa tingkatan dalam herarki yaitu data atribut, record, dan file diilustrasika.

f. Pembuatan informasi adalah proses menyusun, mengatur, memformat, dan menyajikan

informasi bagi para pengguna informasi. Informasi mempunyai beberapa kateristik yaitu

relevan, tetapat waktu, akurat, lengkap, dan ringkas.

g. Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber

data. Umpan balik dapat bersifat internal maupun eksternal.

Tujuan sistem informasi

Terdapat 3 tujuan dasar yang umum didapati dari system yaitu :

1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen.

2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.

3. Mendukung operasional harian perusahaan

Akuisisi Sistem Informasi

Organisasi memperoleh sistem informasi dengan dua cara yaitu dengan mengembangkan

sistem yang dibakukan dari awal melalui aktivitas pengembangan sistem in-house dan dengan

cara membeli sistem komersial yang sudah diprogram dari para pemasok perangkat lunak. Tiga

jenis perangkat lunak komersial adalah :

1. Turnkey systems merupakan sistem yang sudah selesai dan sudah diuji dan siap untuk

diimplementasikan.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 4: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

2. Backbone systems terdiri atas sebuah struktur sistem dasar untuk dibangun, logika

pemrosesan utamanya adalah pra-pemrogaman, dan pemasoknya kemudian mendesain

perangkat pemakai untuk disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap kliennya.

3. Vendor-supported systems merupakan sistem baku (atau dibakukan) yang

dibeliorganisasi secara komersial, bukannya dikembangkan secara in-house.

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas dan akuntabilitas

(pertanggung jawaban) seluruh organisasi.

A. Segmen Bisnis

Organisasi bisnis terdiri atas unit-unit atau segmen-segmen fungsional. Perusahaan diatur

sdemikan mungkin menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan efesiensi internal melalui

spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumberdaya yang efektif dari segi biaya. Tiga pendekatan

yang paling umum untuk mensegmentasikan sebuah perusahaan meliputi :

1. Lokasi geografis, banyak organisasi memiliki kegiatan operasional yang menyebar di

seluruh negara dan dunia.

2. Jalur Produk, menciptakan divisi terpisah untuk tiap jalur produk, seolah-olah mereka

merupakan perusahaan yang terpisah.

3. Fungsi Bisnis, segmentasi fungsional membagi organisasi menjadi wilayah-wilayah

tanggung jawab yang terspesialisasi berdasarkan tugas.

B. Segmentasi Fungsional

Segmentasi menurut fungsi bisnis merupakan metode pengorganisasian yang paling umum.

Manajemen Bahan Baku, tujuannya adalah untuk merencanakan dan mengontrol persediaan

bahan baku perusahaan. Manajemen bahan baku memiliki tiga subfungsi :

1. Pembelian, bertanggung jawab memesan persediaan dari pemasok ketika tingkat

persediaan mencapai titik pemesanan kembali (reorder point).

2. Penerimaan, tugassnya untuk menerima persediaan yang sebelumnya dipesan oleh

bagian pembelian.

3. Penyimpanan, pengawasan fisik atas persediaan yang diterima dan mengeluarkan

persediaan tersebut ke proses produksi sesuai kebutuhan.

Produksi, aktivitas produksi yang muncul dalam siklus konversi dimana bahan baku mentah,

tenaga kerja dan aktiva pabrik digunakan utnuk menciptakan produk jadi. Secara umum aktivitas

tersebut dibagi menjadi dua kelas utama :

1. Aktivitas manufaktur utama, membentuk dan merakit bahan baku mentah menjadi produk

jadi.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 5: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

2. Aktivitas pendukung produksi, memastikan bahwa aktivitas manufaktur utama beroperasi

secara efisien dn efektif.

Hal-hal yang termasuk dalam jenis aktivitas ini tetapi tidak dibatasi adalah perencanaan

produksi, kontrol kualitas, dan pemeliharaan.

Pemasaran, pasar perlu mengetahui dan memiliki akses ke produk-produk perusahaan.,

fungsi pemasaran berkaitan dengan masalah-masalah strategis dari promosi produksi, iklan dan

riset pasar.

Distribusi, merupakan kegiatan mengirim produk ke pelanggan setelah penjualan.

Personel, fungsi personel yang dikembangkan dengan baik meliputi perekrutan, pelatihan,

pendidikan yang berkelanjutan, konseling, evaluasi, relasi tenaga kerja, dan administrasi

kompensasi.

Keuangan, fungsi keuangan memanjemen sumber daya keuangan peruaahaan melalui

kegiatan perbankan dan perbendaharaan, manajemen portofolio, evaluasi kredit, pengeluaran kas,

dan penerimaan kas.

C. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi mengatur sumber daya informasi keuangan perusahaan. Peran fungsi

akuntansi yaitu menangkap dan mencatat efek-efek keuangan dari transaksi perusahaan,

mendistribusikan informai transaksi ke personel-personel operasi untuk mengkoordinasikan tugas-

tugas utama mereka.

Nilai informasi bagi pengguna nilai informasi ditentukan berdasarkan keandalannya (reability).

Dimana informasi harus memilik kateristik tertentu seperti relevan, akurat, lengkap, dan tepat

waktu.

Independensi akuntansi kebutuhan untuk memastikan keandalan informasi akuntansi.

Keandalan informasi tersebut sangat bergantung kepada konsep independesi akuntansi.

D. Fungsi Jasa Komputer

Pemrosesan Data Tepusat

Semua pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang ditempatkan

dibagian tengah yang melayani semua pemakai dalam organisasi.

Administrasi database, perusahaan yang diorganisasi secara terpusat mempertahankan

sumber daya data mereka pada lokasi sentral yang digunakan bersama oleh semua pemakai

akhir.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 6: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

Pemrosesan data, mengatur sumber daya komputer yang digunakan untuk melakukan

pemrosesan transaksi hari demi hari terdiri atas kontrol data, konversi data, operasi komputer, dan

perpustakaan data.

Pengembangan dan Pemeliharan Sistem, kebutuhan pemakai akan sistem informasi

dipenuhi oleh dua fungsi yang saling terkait yaitu sistem pengembangan dan sistem pemeliharaan.

Sistem pengembangan bertangung jawab untuk menganalisis kebutuhan pemakai dan mendesain

sistem yang baru utnuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sistem pengembangan terdiri

atas profesional sistem, pemakai akhir dan stakeholders.

Pemrosesan Data Distribusi

Pemrosesan Data Distribusi melibatkan pengorganisasian kembali fungsi jasa komputer ke

unit-unit pemrosesan informasi yang lebih kecil, kemudian didistribusikan ke pemakai akhir dan

ditempatkan dibawah kontrol mereka. Adapun kelemahan-kelemaha PDD yaitu salah manjemen

terhadap sumber daya organisasi, ketidakcocokan perangkat keras dan perangkat lunak, tugas

yang berlebihan, konsolidasi kegiatan-kegiatan yang tidak cocok, mempekerjakan profesional

berkualitas dan kurangnya standar. Sedangkan yang menjadi kekuatan PDD adalah pengurangan

biaya, meningkatkan tanggung jawab kontrol biaya, meningkatkan kepuasan pemakai, dan

pendukung.

.

EVOLUSI MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI

.Model Proses Manual, Model proses manual adalah bentuk yang paling tua dan tradisional

dari sistem akuntansi., membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang

mencirikan kebanyakan proses bisnis.

Model file datar , menjelaskan suatu lingkungan dimana file-file data individual tidak berkaitan

dengan file-file lainnya. Pemakai akhir mempunyai file data sendiri dan tidak menggunakan

bersama pemakai lainnya

Masalah yang berkaitan dengan flat file yaitu :

1. Penyimpanan data, untuk memnuhi kebutuhan data privat para pemakai, organisasi

harus membuat prosedur biaya pengumpulan majemuk dan penyimpanan majemuk.

2. Pembaharuan data, organisasi yang memiliki sejumlah besar data yang disimpan dalam

file-file memerlukan pembaharuan periodik untuk mencerminkan perubahan. Ketika para

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 7: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

pemakai mempertahankan file-file yang terpisah, semua perubahan harus dibuat secara

terpisah untuk setiap pemakai.

3. Peredaran informasi, jika pembaharuan informasi tidak secara benar disebarkan,

perubahan tidak akan direfleksikan pada sebagian data pemakai, akibatnya menghasilkan

keputusan berdasarkan informasi yang sudah ketinggalan jaman.

4. Ketergantungan Tugas-Data, adalah ketidak mampuan pemakai utuk mendapatkan

tambahan informasi ketika kebutuhan berubah.

5. Flat file membatasi integrasi data

Model Database, Sebuah organisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan

dengan flat file dengan mengimplementasikan model database kemanajemen data. Pendekatan

ini memusatkan organisasi data ke sebuah database umum yang dipakai bersama-sama oleh para

pemakai. Akses kesumber data dikontrol oleh sistem manajemen database (DBMS – database

management systems). DBMS merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk

mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Jika

pamakai meminta data dimana ia tidak memiliki otoritas akases atas data tersebut, permintaan

akan ditolak. Melalui pemakaian data bersama, masalah yang berkaitan dengan pendekatan flat

file mungkin dapat diatasi diantaranya pnghapusan kelebihan data, pembaruan tunggal, dan nilai

lancar

Model REA, REA adalah kerangka akuntansi untuk membuat model Resourrce, Events dan

Agents yang kritikal dalam organisasi dan relasi diantara mereka. Elemen-elemen REA

dirangkum sebagai berikut :

1. Sumber daya ekonomi adalah aktiva dari organisasi

2. Peristiwa-peristiwa ekonomi merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan

sumber daya.

3. Agen-agen ekonomi adalah para individu dan departemen-departemen yang

berpartisipasi dalam peristiwa ekonomi.

Model REA mensyaratkan bahwa fenomena akuntansi dicirikan dengan cara yang konsisten

dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. REA merupakan sebuah model konseptual,

bukan sistem fisik. Namun banyak dari prinsip-prinsipnya ditemukan dalam sistem database yang

sudah maju. Aplikasi yang paling penting dari filosofi REA dilihat dalam perkembangan sistem

ERP.

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 8: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

ERP merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk

mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya. ERP memecah dua

hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitais pemakaian data berasama, arus informasi,

dan dengan memperkenalkan praktik-praktik bisnis umum diantara semua pemakai organisasi.

Sebagian modul-modul ERP yang sudah dikenal umum adalah manajemen aktiva, akuntansi

keuangan, solusi industri spesifik, pemeliharaan pabrik, perencanaan produksi, manajemen

kualitas, penjualan dan distribusi, dan manajemen persediaan. Salah satu masalah dengan modul-

modul yang terstandarisasi adalah bahwa mereka mungkin tidak selalu memenuhi kebutuhan

organisasi secara tepat.

PERAN AKUNTAN

Para akuntan akan terlibat dengan tiga cara yaitu:

a. Akuntan sebagai pemakai

Dalam kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi merupakan pemakai tungal yang paling besar

dari jasa komputer. Sebagai pemakai akhir, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas

tentang kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.

b. Akuntan sebagi desainer sistem

Apresiasi terhadap tanggung jawab akuntan untuk suatu desain sistem memerlukan perspektif

historis yang mendahului komputer sebagai alat informasi bisnis. Secara tradisional, para akuntan

bertanggung jawab untuk aspek-aspek kunci dari sistem informasi, termasuk menilai kebutuhan

informasi pemakai, mendefinisikan isi dan format output laporan, menspesifikasi sumber data,

memiliki peraturan akuntansi spesifik, dan menentukan kontrol yang diperlukan untuk menjaga

integritas dan efisiensi sistem informasi. Pada masa sekarang, tanggung jawab desain sistem

dibagi diantara akuntan dan profesional komputer sebagai berkuit : fungsi akuntansi bertanggung

jawab untuk sistem untuk sistem koseptual dan fungsi komputer bertanggung jawab untuk sistem

fisiknya saja.

c. Akuntan sebagai auditor sistem

Auditing adalah salah satu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh seorang ahli

auditor yang menunjukan pendapatnya tentang kejujuran (fairness) sebuah laporan keuangan.

Keyakinan publik pada reliabilitas laporan keuangan yang dihasilkan secara internal terletak pada

validasi yang dilakukan oleh seorang auditor ahli dan independen, jasa ini sering disebut sebagai

fungsi pembuktian (attest function).

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009

Page 9: Ch 1 RMK Andi Muhammad Novian Nurtanio

CHAPTER 1 : The Information Sistem : An Accountant’s Perspective

Auditing Eksternal

Secara historis, tanggung jawab akuntan eksternal sebagai seorang auditor sistem terbatas

pada fungsi pembuktian yang disebutkan sebelumnya.

Assurance service adalah jasa profesional, termasuk fungsi pembuktian yang didesain untuk

meningkatan kualitas informasi, baik keuangan maupun non-keuangan, yang digunakan oleh para

pengambil keputusan.

Auditing TI biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit keuangan. Auditor TI membuktikan

integritas elemen-elemen dari sistem informasi organisasi yang semakin kompleks dengan adanya

teknologi komputer.

Auditing Internal

Auditing internal merupakan fungsi penilaian dalam organisasi. Auditor internal melakukan

serangkaian kegiatan atas nama organisasi, termasuk diantaranya melakukan audit laporan

keuangan, mengkaji kesesuaian kegiatan operasi dengan kebijakan organisasi, mempelajari

kesesuaian organisasi dengan kewajiban umum, mengevaluasi efisiensi operasional, mendeteksi

dan mengejar kecurangan dalam perusahaan, dan melakukan audit TI.

ANDI MUHAMMAD NOVIAN NURTANIO A31111009