Cerita Rakyat

12
CERITA RAKYAT JUDUL : ASAL USUL DESA RENGAS BANDUNG SUMBER : WARGA DUSUN TUO DESA : RENGAS BANDUNG KECAMATAN : JALUKO STATUS : SEJARAH Desa Rengas Bandung adalah desa yang subur yang memilki banyak potensi. Desa ini awalnya bermukim di pinggiran sungai tepatnya di Dusun Tuo. Asal mula nama Rengas Bandung untuk desa ini berawal dari ditemukannya dua pohon rengas yang menyatu seperti gapura yang oleh masyarakat di desa ini menyatu tersebut disebut juga berbandung sehingga diberilah desa ini dengan nama Rengas Bandung. akses jalan yang di pakai pada saat itu adalah melalui aliran sungai Batanghari. Di pinggiran sungai ini lah mereka mencari nafkah yaitu dengan bartani. Pertanian yang digeluti di Dusun Tuo ini di antaranya adalah padi, karet, jagung dan tanaman-tanaman lainnya. Di dusun ini mereka hidup dengan damai, saling bantu membantu dengan tradisi yang terus di junjung tinggi oleh tiap masyarakatnya. Setiap tahun dilakukan ritual-ritual

Transcript of Cerita Rakyat

Page 1: Cerita Rakyat

CERITA RAKYAT

JUDUL : ASAL USUL DESA RENGAS BANDUNG

SUMBER : WARGA DUSUN TUO

DESA : RENGAS BANDUNG

KECAMATAN : JALUKO

STATUS : SEJARAH

Desa Rengas Bandung adalah desa yang subur yang memilki banyak potensi.

Desa ini awalnya bermukim di pinggiran sungai tepatnya di Dusun Tuo. Asal mula nama

Rengas Bandung untuk desa ini berawal dari ditemukannya dua pohon rengas yang

menyatu seperti gapura yang oleh masyarakat di desa ini menyatu tersebut disebut juga

berbandung sehingga diberilah desa ini dengan nama Rengas Bandung.

akses jalan yang di pakai pada saat itu adalah melalui aliran sungai Batanghari.

Di pinggiran sungai ini lah mereka mencari nafkah yaitu dengan bartani. Pertanian yang

digeluti di Dusun Tuo ini di antaranya adalah padi, karet, jagung dan tanaman-tanaman

lainnya.

Di dusun ini mereka hidup dengan damai, saling bantu membantu dengan tradisi

yang terus di junjung tinggi oleh tiap masyarakatnya. Setiap tahun dilakukan ritual-ritual

tertentu yaitu diantaranya sedekahan bumi yang dipercaya oleh masyarakat setempat

dapat menjauhkan mereka dari balak dan musibah. Perayaan hari-hari besar islam pun

tak pernah tidak dilakukan.

Seiring dengan perkembangan zaman desa ini pun meluas hingga ke bagian luar

yang dikarenakan telah adanya akses jalan yang di buat oleh pemerintah sehingga

mereka dapat lebih cepat menjual hasil pertaniannya melalui jalur darat daripada melalui

jalur sungai batanghari. Oleh karena itu desa Rengas bandungpun terbagi atas dua

dusun yaitu Dusun Tuo dan Dusun Simpang Tigo. Dusun Tuo di sebut daerah laut

sedangkan Dusun Simpang Tigo disebut daerah darat.

Page 2: Cerita Rakyat

Dengan akses jalan yang sudah ada dan pola pikir masyarakat yang semakin

maju membuat masyarakat di desa Rengas Bandung ini memanfaatkan potensi alam

yang ada di sungai Batanghari yaitu pasir sebagai penghasilan mereka, sehingga selain

bertani, kebanyakan warga desa rengas bandung ini mencari penghasilan dengan

mengambil pasir di sungai batang hari untuk di jual ke kota dan daerah sekitarnya.

Sumber Bapak Sariman Gayus

Umur 50 tahun

Page 3: Cerita Rakyat

CERITA RAKYAT

JUDUL : ASAL MULA TIKUNGAN TEMPOYAK YANG ANGKER

SUMBER : WARGA DUSUN TUO

DESA : RENGAS BANDUNG

KECAMATAN : JALUKO

STATUS : MITOS

Desa Rengas Bandung memilki banyak jalan dan lorong. Di desa ini terdapat

sebuah tikungan yang tajam yang di beri nama Tikungan Tempoyak. Nama Tikungan

Tempoyak ini berawal dari salah seorang warga desa Rengas Bandung yang ingin

menjual tempoyak ke pasar namun di tikungan tersebut semua tempoyak yang ia bawa

jatuh dan tumpah sehingga diberilah nama tikungan tersebut Tikungan Tempoyak.

Tikungan Tempoyak ini merupakan akses jalan warga desa rengas bandung dari

dusun simpang tigo menuju ke dusun tuo. Di tikungan ini sekitar 300m menuju ke

daerah laut merupakan daerah yang sepi, gelap dan menyeramkan yang belum ada

rumah warga. Di kiri dan kanan jalan terdapat pohon-pohon besar dan kuburan-kuburan

warga desa yang memiliki tanah di sekitar tikungan tersebut.

Tikungan Tempoyak ini di percayai warga desa sebagai tikungan yang angker.

Jika melewati tikungan ini menurut perkataan warga di desa rengas bandung kita tidak

boleh berniat jahat dan sombong. Karna jika kita sombong dan berniat tidak baik maka

akan di ganggu oleh penunggu yang ada disana. Pernah ada salah seorang warga dari

desa lain yang melewati daerah tersebut di ganggu oleh penunggu di tikungan tersebut

dikarenakan kesombongannya melewati tikungan tersebut.

Maka dari itu jangan lah kita bersikap sombong dan tidak baik jika melewati

daerah-daerah tertentu yang di anggap oleh warga sekitar angker dan perbanyaklah

mengingat allah agar kita jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sumber JunaidiUmur 43 tahu

Page 4: Cerita Rakyat

CERITA RAKYAT

JUDUL : HARIMAU PUTIH DI PULAU PENAGO

SUMBER : WARGA DUSUN TUO

DESA : RENGAS BANDUNG

KECAMATAN : JALUKO

STATUS : MITOS

Di Desa Rengas Bandung terdapat sebuah pulau yang di sebut pulau Penago.

Pulau ini terletak di ujung dusun Desa Rengas Bandung tepatnya Dusun Tuo. Asal mula

nama pulau penago ini menurut salah seorang warga desa Rengas Bandung yaitu dari

bentuk pulau tersebut yang seperti naga.

Konon katanya di pulau ini hiduplah seekor harimau putih penunggu pulau

tersebut. Menurut warga desa Rengas Bandung yang tinggal di pinggiran sungai

Batanghari di dusun Tuo harimau tersebut adalah peliharaan nenek moyang mereka

dahulunya. Harimau adalah penjaga desa Rengas Bandung dan dia akan menampakkan

dirinya jikalau ada orang jahat yang masuk ke desa Rengas Bandung tersebut. Kata

warga desa Rengas Bandung harimau tersebut juga akan menampakkan dirinya jikalau

di Desa Rengas Bandung ini tidak melakukan sedekahan desa sebagai simbol untuk

menghormati leluhur mereka.

Pernah saya dan teman saya jalan-jalan ke posko lain untuk silaturahmi sekaligus

bertemu dengan teman teman di posko lain naik ketek menelusuri sungai Batanghari. Di

awal perjalan ketek yang kami naiki lancar-lancar saja, namun sewaktu mau kembali ke

posko ketek yang kami naiki sering macet dan mogok. Perjalanan kamipun terganggu

dan setiap 5 menit harus mendinginkan mesin agar ketek tersebut bisa hidup kembali.

Dalam perjalanan menuju ke posko dengan keadaan mesin ketek yang sering mati

kamipun harus berangsur-angsur di tepi sungai Batanghari sambil menunggu jemputan

Page 5: Cerita Rakyat

ketek lain dating, dan ketika di pulau penago salah seorang teman saya yang bernama

rani melihat harimau tersebut, namun ia tidak memberitahukan kepada kami kalau ia

melihat harimau tersebut. Malampun telah semakin larut dan jemputan ketek lain pun

telah tiba Ketek yang kami naiki tadi akhirnya di tarik.

Sesampainya di posko barulah teman saya menceritakan kejadian tadi bahwa ia

melihat harimau di pulau penago tersebut kepada kami semua dan wak dahlan tempat

posko kami berada. Mendengar cerita tersebut wak dahlanpun menggelengkan

kepalanya dan menyarankan agar kami semua tidak bermain di sungai menggunakan

ketek lagi.

Sumber Bapak JamaludinUmur 55 tahun

Page 6: Cerita Rakyat

CERITA RAKYAT

JUDUL : IKAN TAPAH RAKSASA

SUMBER : WARGA DUSUN TUO

DESA : RENGAS BANDUNG

KECAMATAN : JALUKO

STATUS : MITOS

Desa Rengas Bandung yang bertempat di pinggiran sungai Batanghari memang

memiliki banyak kekayaan alam. Warga desa yang tinggal di pinggiran sungai

Batanghari banyak mengahabiskan waktunya di sungai Batanghari dengan mengambil

pasir. Selain mengambil pasir warga desa juga sering memancing dan mengambil kayu

yang hanyut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Sore harinya ketika salah seorang warga desa Rengas Bandung sedang

mengambil pasir dengan mesin sedot yang ia miliki, tiba-tiba tongkang tempat ia

mengumpulkan pasir bergoyang dan terhangkat. Ternyata yang menggoyangkan

tongkang tersebut adalah seekor ikan Tapah raksasa yang ada di sungai batangahari

tersebut.

Sankin cemasnya ia pun menghentikan mesin sedotan pasir miliknya dan

kembali ketepian sungai Batanghari. Ia pun menceritakan kejadian ini kepada wak

dahlan pemilik rumah tempat posko kami berada, dan ternyata ikan tapah tersebut

memang sering muncul akhir-akhir ini, wak dahlanpun juga pernah mendengar cerita

dari warga lain yang ketika itu sedang mengumpuli kayu kayu yang hanyut untuk

dijadikan kayu bakar di rumahnya, ketika sedang mengambil kayu dengan tidak diduga

benda yang ia pegang bukanlah kayu melainkan punggung ikan tapah, mengetahui hal

tersebut warga tersebut langsung menarik gas mesin keteknya untuk menjauh dari ikan

tapah tersebut. Begitulah cerita yang diberikan oleh salah seorang warga tersebut kepada

wak dahlan.

Page 7: Cerita Rakyat

Kamipun dilarang mandi di sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan. Banyaknya kejadian-kejadian aneh yang muncul belakangan hari ini,

dipercayai oleh warga desa adalah peringatan dari nenek moyang mereka agar warga

desanya mengadakan sedekahan bumi dan berdoa untuk keamanan kampong mereka.

Setelah konsultasi bersama kades dan warga desa lainnya, merekapun sepakat untuk

mengadakan sedekahan bumi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sumber Bapak Sariman GayusUmur 72 tahun

Page 8: Cerita Rakyat

CERITA RAKYAT

JUDUL : TANAH TUMBUH DIKUBURAN

SUMBER : WARGA DUSUN SIMPANG TIGO

DESA : RENGAS BANDUNG

KECAMATAN : JALUKO

STATUS : MITOS

Di Desa Rengas Bandung terdapat banyak pemakaman umum, warga desa boleh

mengubur jenazah keluarganya di pemakaman umum atau di tempat tertentu sesuai

dengan amanah dari almarhum. Di salah satu pemakaman umum tepatnya di Dusun Tuo

terdapat sebuah makam nenek moyang mereka yang di tumbuhi tanah dengan ketinggian

sekitar ± ½ meter. Makam tersebut di beri pagar dan atap oleh kelurganya dan tanah

yang tumbuh tersebut hampir menyentuh atap dari makam tersebut.

Makam ini merupakan makam salah seorang yang sangat berpengaruh dan ahli

ibadah di Desa Rengas Bandung tersebut. Seorang yang sangat menjunjung tinggi

agama dan tradisi yang ada di desa tersebut.

Menurut salah seorang warga desa, tanah itu tumbuh dengan sendirinya dan

pernah ada salah seorang warganya yang mencoba menghancurkan tanah tersebut

namun tidak beberapa lama kemudian tanah tersebut tumbuh kembali sedangkan warga

desa tersebut mengalami musibah dari perbuatannya yang telah menghancurkan tanah

tersebut.

Warga di Desa ini percaya bahwa jika ada yang mencoba untuk menghancurkan

tanah tersebut maka beberapa hari kemudian ia akan terkena musibah. Maka sampai saat

ini tidak warga yang berani untuk menghancur tanah tersebut.

Sumber Ibu JuariahUmur 41 tahun