Cerita Rakyat
-
Upload
rian-battlax -
Category
Documents
-
view
142 -
download
0
Transcript of Cerita Rakyat
CERITA RAKYAT
JUDUL : ASAL USUL DESA RENGAS BANDUNG
SUMBER : WARGA DUSUN TUO
DESA : RENGAS BANDUNG
KECAMATAN : JALUKO
STATUS : SEJARAH
Desa Rengas Bandung adalah desa yang subur yang memilki banyak potensi.
Desa ini awalnya bermukim di pinggiran sungai tepatnya di Dusun Tuo. Asal mula nama
Rengas Bandung untuk desa ini berawal dari ditemukannya dua pohon rengas yang
menyatu seperti gapura yang oleh masyarakat di desa ini menyatu tersebut disebut juga
berbandung sehingga diberilah desa ini dengan nama Rengas Bandung.
akses jalan yang di pakai pada saat itu adalah melalui aliran sungai Batanghari.
Di pinggiran sungai ini lah mereka mencari nafkah yaitu dengan bartani. Pertanian yang
digeluti di Dusun Tuo ini di antaranya adalah padi, karet, jagung dan tanaman-tanaman
lainnya.
Di dusun ini mereka hidup dengan damai, saling bantu membantu dengan tradisi
yang terus di junjung tinggi oleh tiap masyarakatnya. Setiap tahun dilakukan ritual-ritual
tertentu yaitu diantaranya sedekahan bumi yang dipercaya oleh masyarakat setempat
dapat menjauhkan mereka dari balak dan musibah. Perayaan hari-hari besar islam pun
tak pernah tidak dilakukan.
Seiring dengan perkembangan zaman desa ini pun meluas hingga ke bagian luar
yang dikarenakan telah adanya akses jalan yang di buat oleh pemerintah sehingga
mereka dapat lebih cepat menjual hasil pertaniannya melalui jalur darat daripada melalui
jalur sungai batanghari. Oleh karena itu desa Rengas bandungpun terbagi atas dua
dusun yaitu Dusun Tuo dan Dusun Simpang Tigo. Dusun Tuo di sebut daerah laut
sedangkan Dusun Simpang Tigo disebut daerah darat.
Dengan akses jalan yang sudah ada dan pola pikir masyarakat yang semakin
maju membuat masyarakat di desa Rengas Bandung ini memanfaatkan potensi alam
yang ada di sungai Batanghari yaitu pasir sebagai penghasilan mereka, sehingga selain
bertani, kebanyakan warga desa rengas bandung ini mencari penghasilan dengan
mengambil pasir di sungai batang hari untuk di jual ke kota dan daerah sekitarnya.
Sumber Bapak Sariman Gayus
Umur 50 tahun
CERITA RAKYAT
JUDUL : ASAL MULA TIKUNGAN TEMPOYAK YANG ANGKER
SUMBER : WARGA DUSUN TUO
DESA : RENGAS BANDUNG
KECAMATAN : JALUKO
STATUS : MITOS
Desa Rengas Bandung memilki banyak jalan dan lorong. Di desa ini terdapat
sebuah tikungan yang tajam yang di beri nama Tikungan Tempoyak. Nama Tikungan
Tempoyak ini berawal dari salah seorang warga desa Rengas Bandung yang ingin
menjual tempoyak ke pasar namun di tikungan tersebut semua tempoyak yang ia bawa
jatuh dan tumpah sehingga diberilah nama tikungan tersebut Tikungan Tempoyak.
Tikungan Tempoyak ini merupakan akses jalan warga desa rengas bandung dari
dusun simpang tigo menuju ke dusun tuo. Di tikungan ini sekitar 300m menuju ke
daerah laut merupakan daerah yang sepi, gelap dan menyeramkan yang belum ada
rumah warga. Di kiri dan kanan jalan terdapat pohon-pohon besar dan kuburan-kuburan
warga desa yang memiliki tanah di sekitar tikungan tersebut.
Tikungan Tempoyak ini di percayai warga desa sebagai tikungan yang angker.
Jika melewati tikungan ini menurut perkataan warga di desa rengas bandung kita tidak
boleh berniat jahat dan sombong. Karna jika kita sombong dan berniat tidak baik maka
akan di ganggu oleh penunggu yang ada disana. Pernah ada salah seorang warga dari
desa lain yang melewati daerah tersebut di ganggu oleh penunggu di tikungan tersebut
dikarenakan kesombongannya melewati tikungan tersebut.
Maka dari itu jangan lah kita bersikap sombong dan tidak baik jika melewati
daerah-daerah tertentu yang di anggap oleh warga sekitar angker dan perbanyaklah
mengingat allah agar kita jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber JunaidiUmur 43 tahu
CERITA RAKYAT
JUDUL : HARIMAU PUTIH DI PULAU PENAGO
SUMBER : WARGA DUSUN TUO
DESA : RENGAS BANDUNG
KECAMATAN : JALUKO
STATUS : MITOS
Di Desa Rengas Bandung terdapat sebuah pulau yang di sebut pulau Penago.
Pulau ini terletak di ujung dusun Desa Rengas Bandung tepatnya Dusun Tuo. Asal mula
nama pulau penago ini menurut salah seorang warga desa Rengas Bandung yaitu dari
bentuk pulau tersebut yang seperti naga.
Konon katanya di pulau ini hiduplah seekor harimau putih penunggu pulau
tersebut. Menurut warga desa Rengas Bandung yang tinggal di pinggiran sungai
Batanghari di dusun Tuo harimau tersebut adalah peliharaan nenek moyang mereka
dahulunya. Harimau adalah penjaga desa Rengas Bandung dan dia akan menampakkan
dirinya jikalau ada orang jahat yang masuk ke desa Rengas Bandung tersebut. Kata
warga desa Rengas Bandung harimau tersebut juga akan menampakkan dirinya jikalau
di Desa Rengas Bandung ini tidak melakukan sedekahan desa sebagai simbol untuk
menghormati leluhur mereka.
Pernah saya dan teman saya jalan-jalan ke posko lain untuk silaturahmi sekaligus
bertemu dengan teman teman di posko lain naik ketek menelusuri sungai Batanghari. Di
awal perjalan ketek yang kami naiki lancar-lancar saja, namun sewaktu mau kembali ke
posko ketek yang kami naiki sering macet dan mogok. Perjalanan kamipun terganggu
dan setiap 5 menit harus mendinginkan mesin agar ketek tersebut bisa hidup kembali.
Dalam perjalanan menuju ke posko dengan keadaan mesin ketek yang sering mati
kamipun harus berangsur-angsur di tepi sungai Batanghari sambil menunggu jemputan
ketek lain dating, dan ketika di pulau penago salah seorang teman saya yang bernama
rani melihat harimau tersebut, namun ia tidak memberitahukan kepada kami kalau ia
melihat harimau tersebut. Malampun telah semakin larut dan jemputan ketek lain pun
telah tiba Ketek yang kami naiki tadi akhirnya di tarik.
Sesampainya di posko barulah teman saya menceritakan kejadian tadi bahwa ia
melihat harimau di pulau penago tersebut kepada kami semua dan wak dahlan tempat
posko kami berada. Mendengar cerita tersebut wak dahlanpun menggelengkan
kepalanya dan menyarankan agar kami semua tidak bermain di sungai menggunakan
ketek lagi.
Sumber Bapak JamaludinUmur 55 tahun
CERITA RAKYAT
JUDUL : IKAN TAPAH RAKSASA
SUMBER : WARGA DUSUN TUO
DESA : RENGAS BANDUNG
KECAMATAN : JALUKO
STATUS : MITOS
Desa Rengas Bandung yang bertempat di pinggiran sungai Batanghari memang
memiliki banyak kekayaan alam. Warga desa yang tinggal di pinggiran sungai
Batanghari banyak mengahabiskan waktunya di sungai Batanghari dengan mengambil
pasir. Selain mengambil pasir warga desa juga sering memancing dan mengambil kayu
yang hanyut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sore harinya ketika salah seorang warga desa Rengas Bandung sedang
mengambil pasir dengan mesin sedot yang ia miliki, tiba-tiba tongkang tempat ia
mengumpulkan pasir bergoyang dan terhangkat. Ternyata yang menggoyangkan
tongkang tersebut adalah seekor ikan Tapah raksasa yang ada di sungai batangahari
tersebut.
Sankin cemasnya ia pun menghentikan mesin sedotan pasir miliknya dan
kembali ketepian sungai Batanghari. Ia pun menceritakan kejadian ini kepada wak
dahlan pemilik rumah tempat posko kami berada, dan ternyata ikan tapah tersebut
memang sering muncul akhir-akhir ini, wak dahlanpun juga pernah mendengar cerita
dari warga lain yang ketika itu sedang mengumpuli kayu kayu yang hanyut untuk
dijadikan kayu bakar di rumahnya, ketika sedang mengambil kayu dengan tidak diduga
benda yang ia pegang bukanlah kayu melainkan punggung ikan tapah, mengetahui hal
tersebut warga tersebut langsung menarik gas mesin keteknya untuk menjauh dari ikan
tapah tersebut. Begitulah cerita yang diberikan oleh salah seorang warga tersebut kepada
wak dahlan.
Kamipun dilarang mandi di sungai untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Banyaknya kejadian-kejadian aneh yang muncul belakangan hari ini,
dipercayai oleh warga desa adalah peringatan dari nenek moyang mereka agar warga
desanya mengadakan sedekahan bumi dan berdoa untuk keamanan kampong mereka.
Setelah konsultasi bersama kades dan warga desa lainnya, merekapun sepakat untuk
mengadakan sedekahan bumi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber Bapak Sariman GayusUmur 72 tahun
CERITA RAKYAT
JUDUL : TANAH TUMBUH DIKUBURAN
SUMBER : WARGA DUSUN SIMPANG TIGO
DESA : RENGAS BANDUNG
KECAMATAN : JALUKO
STATUS : MITOS
Di Desa Rengas Bandung terdapat banyak pemakaman umum, warga desa boleh
mengubur jenazah keluarganya di pemakaman umum atau di tempat tertentu sesuai
dengan amanah dari almarhum. Di salah satu pemakaman umum tepatnya di Dusun Tuo
terdapat sebuah makam nenek moyang mereka yang di tumbuhi tanah dengan ketinggian
sekitar ± ½ meter. Makam tersebut di beri pagar dan atap oleh kelurganya dan tanah
yang tumbuh tersebut hampir menyentuh atap dari makam tersebut.
Makam ini merupakan makam salah seorang yang sangat berpengaruh dan ahli
ibadah di Desa Rengas Bandung tersebut. Seorang yang sangat menjunjung tinggi
agama dan tradisi yang ada di desa tersebut.
Menurut salah seorang warga desa, tanah itu tumbuh dengan sendirinya dan
pernah ada salah seorang warganya yang mencoba menghancurkan tanah tersebut
namun tidak beberapa lama kemudian tanah tersebut tumbuh kembali sedangkan warga
desa tersebut mengalami musibah dari perbuatannya yang telah menghancurkan tanah
tersebut.
Warga di Desa ini percaya bahwa jika ada yang mencoba untuk menghancurkan
tanah tersebut maka beberapa hari kemudian ia akan terkena musibah. Maka sampai saat
ini tidak warga yang berani untuk menghancur tanah tersebut.
Sumber Ibu JuariahUmur 41 tahun