Cerebral Palsy
-
Upload
thallita-rahma-ziharviardy -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
description
Transcript of Cerebral Palsy
CEREBRAL PALSY, RETARDASI MENTAL(SKDI 2)
RESPONSI
1
Definisi Menurut Bax : Cerebral palsy (CP) merupakan
kelainan gerakan dan postur yang tidak progresif, oleh karena kerusakan / gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya.
Secara Klinis : CP Suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang tidak progresif, terjadi dapat sejak fetal hingga awal kelahiran, dengan gambaran klinis berupa kelainan dalam sikap dan pergerakan. Terkadang disertai dengan kelainan lainnya, akibat dari cacat atau lesi pada otak yang sedang berkembang, antara lain gangguan mental dan kecerdasan, gangguan pertumbuhan dan bicara, kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran.
2
Epidemiologi
Angka kejadian di Indonesia diperkirakan 1-5 per 1000 kelahiran hidup.
Laki-laki > perempuan Sering terjadi pada anak pertama Angka kejadian tinggi pada BBLR dan anak
kembar Umur ibu >40 tahun, dan multipara 80% tipe spastik 85- 95% merupakan CP Kongenital
3
Etiologi
Dibagi menjadi 3, yaitu:a. PranatalGangguan terjadi mulai saat terjadinya konsepsi
sampai masa gestasi 28 minggu :a. Infeksi intrauterine : TORCH dan sifilisb. Radiasic. Asfiksia intrauterine : Plasenta previa, solutio
plasenta, anoksia maternal, kelainan umbilikus, perdarahan plasenta, ibu hipertensi)
d. Toksemia gravidarume. DIC oleh karena kematian pranatal pada salah
satu bayi kembar.4
Etiologi
b. PerinatalGangguan terjadi mulai gestasi 28 minggu – 7
hari setelah kelahiran :
a. Anoksia
b. Perdarahan otak
c. Ikterus
d. Infeksi susunan saraf pusat
e. Prematuritas
5
Etiologi
c. Post natal
Gangguan terjadi mulai saat kelahiran - usia 1 tahun - 3 tahun :
a. Trauma kepala
b. Meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan
d. Racun : logam berat, CO
6
Klasifikasi
Berdasarkan gejala klinis, CP dibagi menjadi:a. CP spastik CP terbanyak : claps knife type, hiperflexi yang disertai klonus, kecenderungan timbulnya kontraktur
7
Monoplegi mengenai 1 ekstremitas saja
Diplegi mengenai ke 4 ekstremitas, tetapi ke 2 kaki lebih berat drpd ke2 lengan
Triplegi mengenai ke 3 ekstremitas. Yang paling banyak ke 2 lengan dan 1 kaki
Quadriplegi mengenai ke 4 ekstremitas dgn derajat yang sama
Hemiplegi mengenai salah satu sisi dari tubuh dan lengan lebih berat
b. CP atetoid/diskinetik/distonik• Terjadi pada 10-20%• Penderita CP khas : gerakan menulis yang tidak
terkontrol dan perlahan• Mengenai tangan, kaki, lengan, atau tungkai dan
sebagian besar otot muka dan lidah
c. CP ataksid
jarang dijumpai (1 %), mengenai keseimbangan :• koordinasi yang buruk• kesulitan melakukan gerakan cepat dan tepat
d. CP rigid (terjadi pada 4 %)
e. CP Tremor (jarang dijumpai)
f. CP atonik/hipotonik (jarang terjadi)8
g. CP campuran (Spastik-athetoid, Rigid Spastic, Spastik-ataksik)
sering ditemukan pada seorang yang memiliki lebih dari satu bentuk CP
9
Berdasarkan Derajat Kemampuan Fungsional1. Gol. Ringan - Dapat melakukan aktivitas sehari-hari - Sama sekali tidak/hanya sedikit butuh bantuan2. Gol. Sedang- Aktivitas sangat terbatas- Butuh bantuan dan pendidikan khusus untuk dapat
mengurus dirinya sendiri, bergerak, dan berbicara, sehingga dapat bergaul dengan masyarakat dengan baik.
3. Gol. Berat - Tidak dapat melakukan aktivitas fisik - Tidak dapat hidup tanpa pertolongan orang lain - Perlu perawatan khusus
10
Diagnosis• Anamnesis
- Tanda awal keterlambatan perkembangan motorik kasar pada anak usia < 3 tahun
- Keterlambatan perkembangan motorik halus pada anak usia >3 tahun
- Riwayat prenatal, perinatal, dan post natal
- Mengidentifikasi adanya penyakit penyerta
- Adanya faktor resiko
• Pemeriksaan fisik
Lavine membagi kelainan motorik pada CP menjadi 6 kategori :
1. Posture and movement pattern
2. Oral motor pattern
3. Strabismus
4. Tone of muscles
5. Evolution of postural reaction and landmarks
6. Refleks tendon, primitif, dan plantar 11
Diagnosis
Diagnosis dpt ditegakkan apabila minimal terdapat 4 kelainan pd 6 kategori motorik dan disertai dgn yg tdk progresif
Menurut Illingworth :Tipe Spastika. Umur 3 bln pertama• bayi yang spastik terdapat gerakan terbatas.• lingkaran kepala kecilpada waktu diangkat anak dalam posisi terlentang; maka kepala akan tampak terkulai, tangan dan kaki tergantung bebas tanpa adanya fleksi pada siku atau lutut.Posisi duduk tampak leher terkulai
12
b. Usia 4-8 bln Amati kualitas dan simetrisitas gerakan anak. Adanya kekakuan ketika anak meraih benda Anggota gerak lebih pendek dan lebih dingin
pada perabaan Terdapat tanda-tanda retardasi mental Ukur lingkaran kepala Tes pendengarannya
c. Umur 9 bln keatas Bila anak sedang berdiri atau berjalan,anak
berjalan dengan ujung jari kaki, adanya kelainan pada cara berjalan anak.
Adanya retardasi mental.13
Tipe athetoid/diskinetik
Berupa ekstensi pada siku dan pronasi pergelangan tangan. Tonus ekstensor yang meningkat, sehingga kepala terkulai kalau anak dari tidur kemudian didudukkan. Sering disertai kesulitan mengisap dan menelan.
Terdapat ataksia dalam meraih benda, menulis. Kesulitan dalam pandangan vertikal, terdapat hipoplasia enamel gigi susu dan tuli pada nada tinggi.
Tipe Rigid
Rigiditas pada semua anggota gerak. Kelainan ini pada umumnya disertai dengan retardasi mental.
Tipe Ataksia
Terdapat tanda2 ataksia ketika anak meraih benda, pada waktu duduk atau berjalan kaki terbuka lebar. Mengenai keseimbangan dan persepsi dalam
Tipe Hipotonik
Hampir semua anak dengan kelainan ini terdapat retardasi mental. Lingkaran kepalanya kecil, terdapat gerakan-gerakan yang meningkat. Reaksi plantar adalah ekstensor meningkat.
Tremor
Berupa tremor kasar.
Campuran
Pada CP sering pula disertai adanya kelainan bukan motorik,seperti:
1. Gangguan Pendengaran
2. Gangguan Bicara
3. Gangguan Mata
4. Epilepsi
5. Retardasi Mental
6. Gangguan Komunikasi
7. Lain-lain 15
Pemeriksaan Klinik / Penunjang
1. Pemeriksaan cairan cerebrospinal
2. CT scan
3. USG
4. MRI
5. EEG
16
PenatalaksanaanAspek Medis
a. Aspek medis umum:
- Gizi
- Imunisasi,perawatan kesehatan
b. Terapi dengan obat-obatan
- Rumatan kejang : Luminal
- Tonus Berlebihan : Benzodiazepin
- Gerakan Abnormal : Haloperidol
c. Terapi melalui pembedahan ortopedi
d. Fisioterapi
e. Terapi Okupasi
f. Terapi Wicara
Aspek Non medis
Pendidikan , Pekerjaan, Problem Sosial, Lain-lain17
PrognosisKesembuhan dalam arti regenerasi dari otak yang sesungguhnya, tidak pernah terjadi pada cerebral palsy.Adanya tendensi perbaikan fungsi koordinasi dan fungsi motorik dengan bertambahnya umur anak yang mendapat stimulasi yang baik.Prognosis paling baik pada derajat fungsional ringan. Prognosis bertambah berat apabila disertai retardasi mental, bangkitan kejang, gangguan penglihatan dan pendengaranAngka kematian penyakit ini adalah 53% pada tahun pertama dan 11% meninggal pada umur 7 tahun 18
RETARDASI MENTAL
Pengertian
• Keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak).
• Ditandai:• fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata, berkurangnya
kemampuan untuk menyesuaikan diri (berperilaku adaptif) timbul sebelum usia 18 tahun.
• ~ oligofrenia (oligo = kurang atau sedikit dan fren = jiwa) atau tuna mental
Kriteria Diagnostik
1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.
2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, interaksi sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.
3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun
Klasifikasi RM
1. Retardasi mental sangat beratIQ dibawah 20 (1-2% dari penderita RM)
2. Retardasi mental beratIQ antara 20-35 (4% dari penderita RM)
3. Retardasi mental sedangIQ antara 36-51(10% dari penderita RM)
4. Retardasi mental ringanIQ antara 52-69 (85 % dari penderita RM)
Klasifikasi berdasarkan gejala
Tipe Klinik Kelainan fisik dan mental cukup berat mudah dideteksi
Etiologi ORGANIK
Memerlukan perawatan jangka panjang
Tipe Sosial Budaya Penampilan seperti anak normal
Tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah biasa
RM borderline – ringan >>
etiologi
Keadaan RM sering ditemukan bersama: Palsi serebral
Epilepsi
Gangguan pendengaran
Gangguan penglihatan
Hidrosefalus
Autisme infantil
Gangguan psikiatrik lain
DIAGNOSIS
Anamnesis Untuk mencari etiologi
Pemeriksaan Fisik DDST umumnya keterlambatan di semua
sektor (kecuali kadang2 pada sektor motorik kasar)
Tes IQ (Usia >6 tahun) Pemeriksaan laboratorium tidak rutin
(sesuai indikasi)
RM ringan (mampu didik)
Mulai tampak gejala pada usia sekolah dasar, misalnya sering tidak naik kelas, selalu memerlukan bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi
Anak dapat menyelesaikan pendidikan dasar (tamat SD)
RM sedang (mampu latih)
Sudah tampak sejak anak masih kecil dengan adanya keterlambatan dalam perkembangan, misalnya perkembangan wicara atau perkembangan fisik lainnya
Anak hanya mampu dilatih untuk merawat dirinya sendiri
Pada umumnya tidak mampu menyelesaikan pendidikan dasarnya
RM berat dan sangat berat
Sudah tampak sejak anak lahir, yaitu perkembangan motorik yang buruk dan kemampuan bicara yang sangat minim
Hanya mampu untuk dilatih belajar bicara dan keterampilan untuk pemeliharaan tubuh dasar
Tatalaksana
Berikan informasi mengenai RM dan dampaknya kepada orang tua atau pengasuhnya
Tidak ada pengobatan khusus. Obat-obatan hanya diberikan jika RM disertai dengan gangguan fisik atau mental lainnya
Program pelatihan khusus yang intensif berupa pelatihan keterampilan hidup yang mendasar
Program pendidikan luar biasa (SLB)Konsultasi dengan profesional di bidang
kesehatan jiwa lainnya bila diperlukan
Pendidikan Anak MR
Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada.
Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial.
Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak.
Latihan Anak MR
1. Latihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan.
2. Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial.
3. Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
4. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kasus RM
Keterlambatan perkembangan seringkali mempunyai latar belakang RM
Sebagian besar anak dengan RM tidak berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya
RM tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah dengan adanya antenatal care yang baik, persalinan yang aman dan stimulasi anak yang adekuat
Deteksi dini sangat penting, karena dengan adanya pelatihan orang tua maka outcome dari perkembangan anak selanjutnya akan lebih baik
Orang tua sebaiknya bersifat fleksibel dalam menentukan target bagi anak dengan RM
Dengan memperhatikan derajat RM maka orang tua dapat menentukan aktivitas apa yang sesuai bagi anak
Aktivitas yang diberikan kepada anak sebaiknya dipecah dalam berbagai tahapan
Stimulasi merupakan hal yang paling penting dilakukan
Harus ada pujian dan hadiah jika anak berhasil melakukan hal yang di minta
Latihan keterampilan sosialOrang tua tidak boleh melakukan proteksi
berlebihan pada anak
Terima Kasih
35