Cerebral Palsy
-
Upload
sheila-nurkhalesa -
Category
Documents
-
view
28 -
download
5
description
Transcript of Cerebral Palsy
RESPONSI
CEREBRAL PALSY
Oleh :Quritaayun Zendikia L (102011101023)
Ahmad Barrun N (102011101045)Fenny Megawati (102011101065)
Pembimbing :dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBERSMF ILMU PENYAKIT SARAFRS Dr. SOEBANDI JEMBER
2015
DEFINISI
• Kelainan gerak dan postur yang disebabkan oleh lesi tidak progresif, yang terjadi pada otak yang belum matur
• Mengakibatkan kumpulan gejala klinis yang heterogen, dengan karakteristik gangguan:
- Kekuatan otot- Tonus otot- Refleks tendon- Refleks primitif- Reaksi postural
Menghasilkan pola gerakan abnormal
EPIDEMIOLOGI
• Angka kejadian di Indonesia diperkirakan 1-5 per 1000 kelahiran hidup
• Laki-laki > perempuan• Sering terjadi pada anak pertama• Angka kejadian tinggi pada BBLR dan anak kembar• Umur ibu >40 tahun dan multipara• 85-95% merupakan CP kongenital• 80% CP tipe spastik
EPIDEMIOLOGI
Pranatal Perinatal Postnatal
• Infeksi Intrauterin• Radiasi• Asfiksi intrauterin• Toksemia
gravidarum• Gangguan
pertumbuhan/bentuk genetik
•Anoksia/hipoksia•Perdarahan otak•Prematuritas•Postmaturitas•Hiperbilirubinemia
• Trauma kepala• Meningitis/
ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan
• Racun (logam berat, CO)
• Luka parut otak pasca bedah
ETIOLOGI
KLASIFIKASI (BERDASARKAN DERAJAT KEMAMPUAN FUNGSIONAL)
KLASIFIKASI (BERDASARKAN MANIFESTASI KLINIS)
1. Cerebral palsy spastika.Monoplegib.Diplegic. Triplegid.Quadriplegie.Hemiplegi
2. Cerebral palsy atetoid/diskinetik3. Cerebral palsy ataksid4. Cerebral palsy campuran
Cerebral Palsy Spastik
• Paling banyak dijumpai (70-80 %)• Otot mengalami kekakuan dan permanen kontraktur• Ritme berjalan scissors gait
Monoplegi : mengenai 1 ekstremitas
saja
Diplegi : mengenai ke 4 ekstremitas,
tetapi ke 2 kaki lebih berat drpd ke2 lengan
Triplegi : mengenai ke 3 ekstremitas. Yang paling banyak ke 2 lengan dan 1
kaki
Quadriplegi : mengenai ke 4
ekstremitas dgn derajat yang sama
Hemiplegi : mengenai
salah satu sisi dari tubuh dan lengan lebih
berat
Ilustrasi Cerebral Palsy Spastik (Fox, 1991)
Cerebral Palsy Diskinetik/Atetoid
• Terjadi pada 10-20 % penderita CP• Karakteristik gerakan menulis yang tidak terkontrol
dan perlahan• Gerakan abnormal mengenai tangan, kaki, lengan
atau tungkai, otot muka dan lidah, menyebabkan anak menyeringai dan selalu mengeluarkan air liur. Penderita juga mengalami masalah koordinasi gerakan otot bicara (disartria)
Cerebral Palsy Ataksid
• Jarang dijumpai (1%)• Mengenai keseimbangan dan persepsi dalam• Koordinasi yang buruk, berjalan tidak stabil dengan
gaya berjalan terbuka lebar, meletakkan kedua kaki dengan posisi saling berjauhan, kesulitan dalam melakukan gerakan cepat dan tepat, tremor.
Cerebral Palsy Campuran
• Penderita dengan mempunyai lebih dari satu bentuk CP (spastik, diskinetik/atetoid, ataksid)
• Bentuk campuran yang paling sering dijumpai adalah spastik dan atetoid
• Anamnesis• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Keterlambatan perkembangan motorik kasar pada anak usia <3 tahun
• Keterlambatan perkembangan motorik halus pada anak usia >3 tahun
• Riwayat prenatal, perinatal, dan postnatal• Mengidentifikasi adanya penyakit penyerta• Mengidentifikasi adanya faktor risiko
PEMERIKSAAN FISIK
• Pemeriksaan motorik kasar dan halus• Pemeriksaan refleks (tendon dan primitif)• Pemeriksaan lingkar kepala• Pemeriksaan postur tubuh abnormal : pola
flexi/scissoring, straphanger sign, pithed frog• Pemeriksaan terhadap gejala organik : gangguan
penglihatan (strabismus, nistagmus), gangguan pendengaran, gangguan bicara/komunikasi, kejang, kelainan gigi, gangguan fungsi luhur, gangguan perilaku (hiperaktif), retardasi mental
MOTORIK KASAR
Angkat kepala 3-4 bln
Tengkurap 3-4 bln
Duduk 5-8 bln
Merangkak 7-9 hln
Rambatan 7-10 bln
Berdiri 10-12 bln
Jalan 10-14 bln
Naik tangga 14-21 bln
Melempar/menendang bola 15-22 bln
Melompat 21-2,5 thn
Tangkap bola 5-5 thn
1. Pola gerak dan postur (postures and movement pattern)
2. Pola gerak oral (Oral motor pattern)3. Strabismus4. Tonus otot (tone of muscles)5. Evolusi reaksi postural dan kelainan lainnya yang
mudah dikenal (Evolution of postural reaction and landmarks)
6. Refleks tendon, primitif dan plantar
Diagnosis dapat ditegakkan apabila minimal terdapat 4 kelainan pada 6 kategori motorik tersebut diatas dan disertai dengan proses penyakit yang tidak progresif
Levine, membagi kelainan motorik pada cereberal palsy menjadi 6 kategori yaitu :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CT-scan kepala• MRI kepala• USG kepala• EEG
Tujuan terapi pada CP :1.Komunikasi : pasien dapat berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal2.Aktifitas kehidupan sehari-hari : pesien dapat mandiri dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari3.Mobilitas4.Sosialisasi : pasien mampu hidup dalam masyarakat
PENATALAKSANAAN
• Rehabilitasi medik :a. Phiysical therapy (Fisioterapi)b. Speech therapy (Terapi wicara)c. Occupacional therapy (Terapi okupasi)
• Medikamentosa • Pembedahan :a.Tindakan bedah orthopedikb.Tindakan bedah sarafc.Tindakan bedah plastik
PENATALAKSANAAN
REHABILITASI
a. Fisioterapi• Mendapatkan mekanisme postural dan gerakan yang
volunter, memperbaiki keterampilan motorik kasar dah halus. Mencegah komplikasi muskuloskeletal
• Selalu dimulai dengan “passive positioning” untuk menimbulkan inhibisi spastisitas sebagai prasyarat latihan tahap berikutnya
• Bentuk latihan : kombinasi teknik fasilitasi dengan latihan aktivitas motorik fungsional sesuai dengan urutan perkembangan/milestone rolling – sitting – kneeling – crawling – standing – walking
• Prasyarat keterampilan manual : eye-hand coordination
REHABILITASI
b. Terapi Wicara• Feeding therapy : melatih otot-otot mulut yang diperlukan
untuk bicara• Latihan pra bicara : mengisap, mengunyah, menelan,
meniup
c. Terapi Okupasi• Melatih gerakan halus tangan dan integrasi gerakan dasar
yang sudah dikuasai dengan fisioterapi ke dalam kegiatan hidup sehari-hari sehingga merupakan suatu rangkaian gerakan yang mulus dan bertujuan
• Melatih anak agar mandiri dalam aktifitas sehari-hari (berpakaian, makan, minum, mandi, ke WC)
MEDIKAMENTOSA
• Baclofen Mengurangi spastisitas
• Dantrolene Mengurangi spastisitas
• Diazepam - Relaksan pada otak dan tubuh- Meningkatkan inhibisi presinaptik pada spinal dan supraspinal
PEMBEDAHAN
• Memperbaiki fungsi, kosmetik• Mencegah deformitas lebih lanjut• Mencegah kontraktur
• Kontraktur• Dislokasi sendi• Osteoporosis• Skoliosis, kifosis, lordosis• Gangguan pertumbuhan tulang• Penyakit saluran napas dan paru• Malnutrisi
KOMPLIKASI
• Deteksi dini “fetus at risk”• Meminimalkan trauma lahir• Perawatan ibu hamil• Perawatan dalam masa neonatus yang intensif• Menjaga kesehatan anak dalam masa pertumbuhan
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
• Prognosa tergantung pada berat ringannya gejala motorik, adanya penyulit seperti kejang, gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, atau retardasi mental
• Prognosa ambulasi (menurut Molnar) :- Duduk pada usia 2 tahun : baik- Tidak bisa duduk pada usia 4 tahun : buruk- Refleks primitif (+) sesudah usia 18 bulan : buruk
PROGNOSIS
TERIMA KASIH