Cerebral Palsy

download Cerebral Palsy

of 56

Transcript of Cerebral Palsy

Putu Ayu Winda Wirastuti Giri

DEFINISI` Cerebral

palsy (CP) merupakan penyakit dimana terjadi perkembangan yang salah atau kerusakan pada area motorik otak yang akan mengganggu kemampuan otak untuk mengontrol pergerakan dan postur secara adekuat ` Terjadi pada usia dini

ETIOLOGICerebral palsy dapat disebabkan faktor genetik Hal hal yang diperkirakan menyebabkan :Pranatal Infeksi Intrauterin Radiasi Asfiksi intrauterin Toksemia gravidarum Gangguan pertumbuhan/bentuk genetik Perinatal Anoksia/hipoksia Perdarahan otak Prematuritas Postmaturitas Hiperbilirubinemia Postnatal Trauma kepala Meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama kehidupan

Racun (logam berat, CO) Luka parut otak pasca bedah

PATOFISIOLOGIAsfiksia Iskemik Gambaran klinis sesuai berat-ringannya asfiksia

TABEL KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY BERDASARKAN DERAJAT KLASIFIKASI PERKEMBANGAN MOTOR GEJALAKelainan tonus sementara, refleks primitif menetap terlalu lama, kelainan postur ringan, gangguan dalam gerak motor kasar dan halus misalnya clumsiness

PENYAKIT PENYERTA

Minimal

Perkembangan motor normal, hanya terganggu secara kualitatif

Gangguan komunikasi, gangguan belajar

Ringan

Berjalan umur 24 bulan

Beberapa kelainan pada pemeriksaan neurologis, perkembangan refleks primitif abnormal, respons postural terganggu, gangguan motor misalnya tremor atau gangguan koordinasi

Sedang

Berjalan 3 tahun kadang memerlukan bracing Tidak memerlukan alat khusus

Berbagai kelainan neurologis, refleks primitif menetap dan kuat, respon postural terlambat

Retardasi mental, gangguan belajar dan komunikasi, kejang

Berat

Tidak bisa berjalan atau berjalan dengan alat bantu, kadang kadang perlu operasi

Gejala neurologis dominan, refleks primitif menetap, respons postural tidak muncul

Retardasi mental, kejang

KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY BERDASARKAN TIPE 1. Cerebral palsy spastik a. Hemiplegia b. Diplegia c. Tetraplegia d. Paraplegia e. Triplegia 2. Cerebral palsy diskinetik a. Atetosis b. Distonia 3. Cerebral palsy hipotonik a. Diplegia atonik b. Hipotonia dan ataksia c. Hipotonia dan atetosis 4. Cerebral palsy ataksia 5. Campuran a. Spastisitas dan ataksia b. Spastisitas dan atetosis

KLASIFIKASI BERDASARKAN GEJALA KLINIS1.

Tipe spastis (piramidal)

Gejala yg hampir selalu ada: a).Hipertoni; b).Hiperreflexi; c).Kecenderungan timbul kontraktur; d). Refleks patologis Distribusi secara topografi Hemiplegia, Spastik diplegia, Kuadriplegia, monoplegia dan triplegi

2.

Tipe ekstrapiramidal

Berpengaruh pd bentuk tubuh, grkn involunter, spt atetosis, distonia, ataksia Sering disertai gangguan emosional dan retardasi mental Dijumpai gx hipertoni, hiperreflexi ringan, klonus jarang, kontraktur jarang

3.

Tipe campuran

DIAGNOSIS` ` ` ` `

ntuk menetapkan diagnosis cereberal palsy diperlukan beberapa kali pemeriksaan. Menurut Bank Menurut Levine Menurut Illingworth Pada umumnya diagnosis pada anak dibawah umur 6 bulan adalah sulit

DIAGNOSIS` `

Anamnesis

Riwayat medis ibu dan bayi Pemeriksaan reflek Penglihatan Pendengaran CT-scan EEG Foto polos kepala

Pemeriksaan fisik

`

Pemeriksaan spesifik

`

Gejala Awal

sia < 3 tahun Perkembangan motorik tidak N atau terlambat Tonus Otot abN Hipotonia: tampak lemas dan lemah, kadangn floppy Hipertonia: kaku >> kasus awal hipotonia dan selanjutnya hipertonia (2-3 bulan pertama) Postur abN pada 1 sisi tubuh

`

Pemeriksaan Fisik

Pmx motorik bayi Rwyt medis Pmx refleks Refleks moro hilang usia 6 bulan. Pd CP lama. Perkembangan lingkar kepala

bertahan lebih

Pmx Dx khusus

u/ konfirmasi Dx menyingkirkan penyakit lain

Bank, Bank, memberikan kriteria diagnostik :`

`

`

Masa neonatal ` Depresi / asimetris dari refleks primitif (refleks moro, rooting, sucking, tonic neck, palmar, stepping) ` Reaksi berlebihan terhadap stimulus ` Kejang-kejang ` Gejala neurologik lokal Masa umur kurang dari 2 tahun ` Keterlambatan perkembangan motorik, seperti duduk atau jalan ` Terdapat paralisis apastik ` Terdapat gerakan-gerakan involunter ` Menetapnya refleks primitif ` Tidak / keterlambatan timbulnya refleks refleks yang lebih tinggi. Anak yang lebih besar ` Keterlambatan perkembangan ` Disfungsi dari tangan ` Gangguan dari cara berjalan ` Terdapat spastisitas ` Terdapat gerakan-gerakan involunter ` Retardasi mental ` Kejang-kejang ` Gangguan bicara, pendengaran, pengelihatan

Levine, Levine, membagi kelainan motorik pada cereberal palsy menjadi 6 kategori yaitu :1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pola gerak dan postur (postures and movement pattern) Pola gerak oral (Oral motor pattern) Strabismus Tonus otot (tone of muscles) Evolusi reaksi postural dan kelainan lainnya yang mudah dikenal (Evolution of postural reaction and landmarks) Refleks tendon, primitif dan plantar.

`

Diagnosis dapat ditegakkan apabila minimal terdapat 4 kelainan pada 6 kategorik motorik tersebut diatas dan disertai dengan proses penyakit yang tidak progresif

Menurut Illingworth1. 2. 3. 4. 5.

Tipe spastik Tipe athetoid Tipe rigid Tipe ataksia Tipe hipotonik

CP Spastik` ` ` `

Terbanyak (70-80%) Otot mengalami kekakuan Permanen kontraktur Ke-2 tungkai spastisitas berjalan ke-2 tungkai tampak bergerak kaku & lurus GAIT GUNTING (SCISSORS GAIT)

ADA TIGA KELOMPOK a)KELOMPOK DIPLEGIA YAITU CP DGN KELUMPUHAN UMN PADA KEDUA BELAH SISI TUBUH. SERING PADA BAYI PREMATUR KEMUNGKINAN BERJALAN MASIH ADA 7,5% PENDERITA DISERTAI RM b)KELOMPOK TETRAPLEGIK/KWADRIPLEGIK GAYA BERJALAN SCISSOR GAIT SERING DISERTAI RM 50% PENDERITA TIMBUL KEJANG UMUM EPILEPTIK c)KELOMPOK HEMIPLEGIK SERING PADA BAYI PREMATUR 28% PENDERITA DISERTAI RM

CP Atetoid/Diskinetik` ` ` ` `

Gerakan menulis tidak terkontrol, perlahan Mengenai tangan, kaki, lengan, atau tungkai dan sebagian besar otot muka dan lidah menyeringai, keluar air liur me pe stress; hilang saat tidur Mslh koordinasi gerakan otot bicara 10-20%

CP Ataksik` ` ` ` `

Jarang Mengenai keseimbangan dan persepsi dalam Koordinasi buruk, berjalan tidak stabil gaya berjalan kaki terbuka lebar Kesulitan melakukan gerakan cepat dan tepat Tremor >>

CP Campuran` `

>> spastik + atetoid Tipe yang lain bisa

Pemeriksaan motorik kasarAngkat kepala Tengkurap Duduk Merangkak Rambatan Berdiri Jalan Naik tangga Melempar/menendang bola Melompat Tangkap bola 3-4 bln 3-4 bln 5-8 bln 7-9 hln 7-10 bln 10-12 bln 10-14 bln 14-21 bln 15-22 bln 21-2,5 thn 5-5 thn

`

Pemeriksaan Neuroradiologik

CT scan kepala MRI kepala USG kepala

AKIBAT DARI CP` ` `` `

Ggg pertumbuhan Ggg penglihatan dan pendengaran Sensasi dan persepsi abnormalKesulitan makan dan menelan Kesulitan bicara

TERAPITatalaksana yang dilakukan:Kontrol kejang dan spasme otot Penyangga khusus untuk penyangga keseimbangan otot Pembedahan Peralatan mekanis untuk bantu kelainan yang timbul Konseling emosional Kebutuhan psikologis, fisik, okupasi, bicara dan terapi perilaku

Terapi fisik dan perilaku

Pergerakan o Bicara o Melakukan tugas sederhanao

lakukan sejak tahun pertama setelah diagnosis ditegakkan melakukan gerakan fisik : ` Cegah kelemahan dan kemunduran fungsi otot disuse atrhopy ` Cegah kontraktur posisi tubuh abnormal ` Tingkatkan perkembangan motorik anak

`

` `

Buat pola kemajuan motorik pengajaran kemampuan motorik sesuai dengan perkembangan anak Perkembangan motorik dini pengajaran duduk, bergerak leluasa dengan kursi roda, menulis, makan, berpakaian (diajarkan pada anak usia sekolah) Terapi wicara untuk identifikasi kesulitan spesifik (computer dengan suara) Terapi perilaku teknik psikologi Alat mekanik Alat komunikasi computer

Terapi medikamentosa Pada penderita cerebral palsy dengan kejang anti kejang cegah spastisitas1. 2. 3.

Diazepam (0,2-0,5 mg/kgBB) Baclofen Dantrolene (1-2 mg/kgBB)

Terapi bedah Jika terdapat kontraktur berat dan ada masalah pergerakan berat

PROGNOSIS Prognosis bergantung pada banyak faktor, antara lain: 1. Berat ringannya CP 2. Gejala penyerta 3. Kejang 4. Partisipasi penderita 5. Intelejensi

28

PENCEGAHANPencegahan merupakan usaha yang terbaik. CP dapat dicegah dengan jalan menghilangkan faktor etiologik kerusakan jaringan otak pada masa prenatal, natal dan post natal

29

RETARDASI MENTALPutu Ayu Winda Wirastuti Giri

BATASAN` ` ` `

WHO : Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi Bukanlah suatu penyakit, Gangguan fungsi intelektual pada masa perkembangan, Bermanifestasi pada gangguan belajar dan gangguan penyesuaian diri dengan lingkungannya.

BATASANKriteria Retardasi Menta menurut Melly Budman terdiri dari : 1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata 2. Terdapat kendala dalam perilaku adaptif. 3. Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu sebelum usia 18 tahun.

BATASAN`

Fungsi intelektual umum ~ IQ`

diperoleh dengan mengadakan tes inteligensia umum secara individual.

`

Fungsi intelektual dibawah rata-rata dinyatakan bermakna apabila IQ sama dengan atau dibawah 70.

KLASIFIKASIMenurut nilai IQ, intelegensi seseorang digolongkan :

Sangat superior Superior Di atas rata-rata Rata-rata Di bawah rata-rata Retardasi mental bordeline Retardasi mental ringan Retardasi mental sedang Retardasi mental berat Retardasi mental sangat berat

130 atau lebih 120-129 110-119 90-109 80-89 70-79 52-69 36-51 20-35 dibawah 20

KLASIFIKASIRETARDASI MENTAL RINGAN` `

`

IQ sekitar 50 sampai mendekati 70 ( umur mental dewasa 8 9 th sampai dibawah 12 th). Penggunaan pengertian bahasa sering terlambat, kesulitan berbicara kesulitan mandiri pada masa dewasa Golongan mampu didik selain dapat dilatih baca tulis sampai kelas 4-6 SD, juga bisa dilatih ketrampilan tertentu untuk bekal hidupnya agar mampu mandiri seperti orang dewasa

KLASIFIKASIRETARDASI MENTAL SEDANG ` IQ sekitar 35 49 ( umur mental dewasa sekitar 6 sampai < 9 th ). ` Kelompok ini sekitar 12% dari seluruh penderita ` Taraf kemampuan intelektual hanya dapat sampai kelas 2 SD saja, tapi dapat dilatih menguasai ketrampilan tetentu, namun dalam pengawasan ` Kurang mampu menghadapi stres dan kurang dapat mandiri

KLASIFIKASIRETARDASI MENTAL BERAT ` IQ sekitar 25 34 ( usia mental dewasa 3 sampai < 6 th ). ` Dijumpai adanya abnormalitas otak dengan gejala sisa yang menyulitkan ` Tampak adanya kelainan motorik yang jelas pada masa balita dan sulit berkomunikasi ` Mereka dapat dilatih higiene dasar saja dan kemampuan bicara yang sederhana, tidak dapat dilatih ketrampilan kerja

KLASIFIKASIRETARDASI MENTAL SANGAT BERAT ` IQ sekitar dibawah 20 (usia mental dewasa < 3 th) ` Penggunaan bahasa sangat terbatas untuk dapat mengerti perintah dan mengajukan permintaan yang sederhana. ` Kelainan otak dan gangguan neurologis tampak jelas., kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran dapat mempengaruhi mobilitasnya.

KLASIFIKASIBila ditinjau dari gejalanya : Tipe KlinikMudah dideteksi sejak dini kelainan fisik dan mentalnya cukup berat Penyebabnya sering karena kelainan organik

Tipe SosiobudayaBiasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti pelajaran Umumnya mempunyai taraf IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan

ETIOLOGIRetardasi Mental harus ditinjau dari 3 faktor di bawah ini : 1. PREDISPOSISI GENETIK seseorang, termasuk kepekaan genetik yang unik terhadap pengaruh ekologi. 2. FAKTOR LINGKUNGAN yang mempengaruhi pertumbuhan organisme, termasuk keadaan nutrisi, pengaruh bahan-bahan kimia, endogen dan eksogen, mikroorganisme, radiasi dan status psikososial.

ETIOLOGI3.

WAKTU YANG POTENSIAL dimana bahan itu dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan; misal infeksi virus rubella pada semester pertama kehamilan sangat mempengaruhi morfogenesis janin, sedang pada akhir masa kehamilan atau pada periode pasca natal hanya berpengaruh sedikit pada janin atau bayi.

ETIOLOGI3.

WAKTU YANG POTENSIAL dimana bahan itu dapat memberikan pengaruh pada pertumbuhan; misal infeksi virus rubella pada semester pertama kehamilan sangat mempengaruhi morfogenesis janin, sedang pada akhir masa kehamilan atau pada periode pasca natal hanya berpengaruh sedikit pada janin atau bayi.

KLASIFIKASI BERDASARKAN PENYEBAB RETARDASI MENTALA.

Genetik dan Herediter

Kelainan kromosom : misal Sindroma Down, Sindroma Fragile X Kelainan gen tunggal : gangguan metabolik, kelainan neurokutaneus (neurofibromatosis, tuberosklerosis) Pengobatan : antikonvulsan Obat-obatan : kokain Alkohol Radiasi Infeksi Kongenital : rubela, AIDS

B. Teratogen, Intoksikasi, Infeksi Intrauterin

C.

Kelainan Kehamilan

Abnormalitas plasenta : plasenta previa, Abnormalitas sirkulasi plasenta-fetus Malnutrisi maternal

aborsi

D.

Sindroma Malformasi (Anomali Konganital ganda tanpa penyebab jelas)

Defek tabung neural : anensefali Anomali kaniofasial : Sindroma Crouzon Prematuritas Hipoksia / Asfiksia Perdarahan intra kranial

E.

Trauma Perinatal

F.

Penyakit yang didapat

Radang SSP : ensefalitis, meningitis Trauma kepala Asfiksia : tenggelam Intoksikasi : timah, racun lainnya. Tumor otak Kemiskinan Penyakit menahun orang tua (medis, psikiatrik) Defisiensi nutrisi

G.

Faktor Lingkungan dan Psikososial

PEMERIKSAAN`

`

Pengambilan riwayat yang komperhensif dan pemeriksaan fisik yang teliti merupakan sarana untuk mendiagnosa penyebab dari retardasi mental. PEMERIKSAAN FISIK` ` `

Parameter pertumbuhan (berat, tinggi, lingkar kepala) Kulit (angioma, fibroma, perubahan pigmentasi) Rambut (tekstur, warna, distribusi)

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN FISIKMata (ukuran dan celah fissura palpebralis, lekukan epikantus bagian luar dan dalam Telinga (perkembangan heliks, letak daun telinga) Hidung (datar dan lebar batang hidung, ukuran, lubang hidung) Mulut (ukuran, bentuk, bibir, konfigurasi palatum, posisi dan panjang frenulum, ukuran dan bentuk gigi) Leher (pendek, webbed neck)

PEMERIKSAAN`

PEMERIKSAAN FISIK` ` ` `

Ekstrimitas (panjang, ketebalan jari kaki dan tangan, klinodaktili, perkembangan kuku) Genitalia (perkembangan dan ukuran) Tengkorak (ukuran dan bentuk, posisi fontanela, garis sutura) Bau tubuh dan urine

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan darah (gula darah, asam amino dan organik, asam urat, amoniak, laktat, piruvate, timah, tembaga, ceruloplasmin, asam lemak rantai panjang. Enzim lisosomal Pemeriksaan urine (ketoasid, mukopolisakarida) Analisa kromosom, teknik genetik molekuler

PEMERIKSAAN`

PEMERIKSAAN PENUNJANG` ` ` `

EEG (penyakit degeneratif, asfiksia) Evoked potential (kelainan metabolik, penyakit demielinisasi) Neuroimaging (tumor, trauma, malformasi, abnormalitas vaskuler, kalsifikasi, keradangan) Ultrasound kranial (perdarahan, hidrosefalus, kalsifikasi)

PENATALAKSANAAN`

Penanganan Retardasi Mental seharusnya dilakukan secara komprehensif, multi disiplin karena faktor yang menyebabkan, yang menyertai dan mempersulit kehidupan penderita yang harus ditangani secara semestinya (melibatkan partisipasi pemerintah dan masyarakat).

PENATALAKSANAANTata laksana Retardasi Mental, antara lain : Modifikasi Lingkunganmerubah situasi hidup dimana penderita berada, sehingga memungkinkan penderita dapat diterima dan hidup secara maksimal di masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya

Pendidikan dan bimbingan ketrampilangangguan perilaku dan emosi sering menyebabkan kurang kompeten dan adaptasi pada kehidupan dan lingkungannya.

PENATALAKSANAAN`

Program pendidikan`

meliputi ketrampilan sosial, komunikasi, vakasional dan adaptasi dengan tujuan mengurangi perilaku maladaptasi pada penderita. hanya digunakan pada penderita dengan Retardasi Mental yang ringan.

`

Psikoterapi`

PENATALAKSANAAN

Intervensi perilakuprosedur ini dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi, sosialisasi, mengurangi perilaku maladaptasi dan meningkatkan ketrampilan melalui latihan dan pendidikan

Psikofarmakologi kontroversial. Meditasi psikotropikbiasanya untuk mengontrol perilaku agresif dan destruksi. Kebanyakan yang digunakan adalah antipsikotik, antidepresan dan stimulan.

TERIMA KASIH