CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN...

118
CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS) Oleh: Ari Amigar 106044201456 KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSHIYAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN...

Page 1: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN

KERJA (PHK)

(Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Perkara Nomor

770/Pdt.G/2010/PA JS)

Oleh:

Ari Amigar

106044201456

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSHIYAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 3: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 4: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebagai suri teladan yang sempurna bagi kita

semua.

Selama masa perkuliahan hingga tahap akhir penyusunan skripsi ini, banyak

pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis. Sebagai tanda

syukur atas terselesaikannya penulisan skripsi yang berjudul “CERAI GUGAT

AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK),

(Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Perkara Nomor

770/Pdt.G/2010/PA JS)” Maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM., Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA., Ketua Jurusan Akhwal Syakhshiyyah

sekaligus pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang telah meluangkan

waktu dan tenaga serta dengan sabar memberikan petunjuk, motivasi dan

bimbingan kepada penulis.

Page 5: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

3. Perpustakaan Utama serta Perpustakaan Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Yang telah memberikan bantuan berupa

bahan-bahan yang menjadi referensi dalam penulisan skripsi.

4. Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada

kedua orang tua penulis yang tercinta, ayahanda dan ibunda yang senantiasa

membimbing dan memotivasi penulis dengan tulus, serta selalu mendoakan

penulis agar penulis selalu sukses dalam segala hal. Semua yang telah mereka

berikan tidak akan dapat tergantikan dengan apapun di dunia ini.

5. Adik-adik tercinta, serta keluarga besar yang telah memberikan motivasi dan

juga semangat, serta memberikan saran-saran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat dan teman seperjuangan di Administrasi Keperdataan Islam angkatan

2006, khususnya kepada Irpan, Ahmad Musyawa Ismail, Ubaidillah,

Cahyana, Ahmad Fauzi, Ahmad Sauqy, Azhar, Wahyu, Hadi Zulkarnaen,

yang telah banyak berkorban membangkitkan semangat penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

7. Muzdalifah, SHI. yang telah memberikan motivasi dan juga menghilangkan

kepenatan dan memberikan motivasi kepada penulis dengan semua canda dan

perhatiannya.

Page 6: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

8. Tak terlupakan pula terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu

dalam kelancaran penulisan skripsi ini yang penulis tidak bias sebutkan satu

per satu.

Semoga segala kebaikan dan sumbangsihnya dicatat oleh Allah SWT.

Kesempurnaan haya milik Allah SWT mudah-mudahan semua yang telah penulis

lakukan mendapat Ridha Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Amin.

Jakarta, 17 Maret 2011

Penulis

Page 7: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI. ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6

D. Metode Penelitian.................................................................. 8

E. Studi Review ......................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 13

BAB II PERCERAIAN ......................................................................... 15

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian .............................. 15

B. Faktor-Faktor Terjadinya Perceraian .................................... 24

C. Akibat perceraian .................................................................. 31

D. Prosedur Perceraian ............................................................... 40

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI ................... 47

A. Hak dan Kewajiban Bersama Suami dan Istri....................... 47

B. Hak dan Kewajiban Suami Terhadap Istri ............................ 52

C. Hak dan Kewajiban Istri Terhadap Suami ............................ 56

BAB IV PROFIL PENGADILAN AGAMA DAN PUTUSAN

PERKARA NOMOR 770/Pdt.G/2010 ..................................... 60

Page 8: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

A. Profil Pengadilan Agama Jakarta Selatan ............................. 60

B. Duduknya Perkara ................................................................. 66

C. Pertimbangan Hukum dan Analisis Hakim ........................... 73

D. Analisis Penulis ..................................................................... 80

BAB V PENUTUP .................................................................................. 90

A. Kesimpulan ........................................................................... 90

B. Saran ...................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 98

1. Surat Permohonan Data dan Wawancara

2. Surat Pengesahan Ujian Proposal

3. Surat Keterangan Observasi

4. Pedoman Dan Hasil Wawancara

5. Putusan Perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS

Page 9: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkawinan merupakan suatu yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, karena manusia adalah makhluk sosial dimana yang satu dengan yang

lainnya saling bergantung untuk kelangsungan kehidupan itu sendiri, tentunya dengan

didasari aturan-aturan atau Undang-Undang yang berlaku di dalam masyarakat

Indonesia.

Yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria

dengan seorang wanita sebagai suami-istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga

(rumah-tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.1

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan hukum

Islam memandang bahwa perkawinan itu tidak hanya dilihat dari aspek formal

semata-mata, tetapi juga dilihat dari aspek agama dan sosial. Aspek agama

menetapkan keabsahan perkawinan, sedangkan aspek formal adalah menyangkut

aspek administratif, yaitu pencatatan di KUA.2

Perkawinan adalah suatu bentuk ibadah yang harus dijaga kesucian oleh

kedua belah pihak baik suami ataupun istri agar tercapainya tujuan dari perkawinan

1 Neng Djubaedah, dkk, Hukum Pekawinan Islam di Indonesia: (Jakarta: PT. Mecca Mitra

Utama, 2005), h.56.

2 Salim HS, Pengantar H ukum Perdata Tertulis: (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), h.61.

Page 10: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

itu sendiri, yaitu melanjutkan keturunan yang merupakan sambungan hidup dan

penyambung cita-cita3, membentuk keluarga yang bahagia kekal selamanya serta

dapat mengembangkan dan memenuhi ketentraman jiwa dikarenakan perkawinan

yang harmonis dan didasari syari’at Islam. Terwujudnya tujuan perkawinan tersebut

sudah barang tentu sangat tergantung pada maksimalisasi peran dan tanggung jawab

masing-masing pihak, istri dan suami.4

Apabila terlaksana akad perkawinan yang sah, maka mulai saat itu antara

kedua calon mempelai sudah terikat dalam ikatan perkawinan dan telah resmi hidup

sebagai suami istri5. Keduanya di haruskan untuk menjaga dan mencapai tujuan-

tujuan dari perkawinan.

Agar tercapainya rumah tangga yang baik hendaklah individu-individu

dalam rumah tangga yang pada pokoknya terdiri dari suami dan istri harus pula saling

menunaikan hak dan kewajiban masing-masing. Hak dan kewajiban suami dan istri

itu memegang peranan yang penting dalam suatu rumah tangga. Apabila masing-

masing pihak tidak dapat saling menjaga dan memeliharanya maka dapat di tunggu

saat kehancuran dari perkawinan.6

3 Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan: (Jakarta: PT Bulan Bintang

2004), h.12.

4 Amirudin Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia:

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group 2004), h.179

5 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan: (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya

1989), h.7.

6 Ibid., h.1.

Page 11: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataan hidup yang terdapat dalam

masyarakat kehidupan berjalan dinamis, tidak lepas dari perselisihan antara anggota

tersebut terlebih antara suami dan istri. Kenyataan hidup seperti itu membuktikan

bahwa memelihara kelestarian dan kesinambungan hidup bersama suami dan istri

bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilaksanakan, sehingga dalam banyak rumah

tangga tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam perkawinan.

Perkara hak dan kewajiban suami dan istri sangat banyak menimbulkan

masalah ditengah-tengah rumah tangga. Secara umum masalah-masalah yang timbul

dalam kehidupan berumah tangga itu berkaitan banyak faktor, salah satu faktornya

adalah masalah kurangnya kebutuhan untuk hidup dalam rumah tangga.

Setelah terjadinya akad nikah yang sah yang dilakukan oleh suami dan istri,

menyebabkan istri telah terikat dengan hak-hak suaminya dan telah haram untuk

dikawini oleh orang lain. Ikatan tersebut menyebabkan istri tidak dapat mencari

nafkah secara maksimal untuk dirinya sendiri, karena itu istri berhak mendapatkan

nafkah dari orang yang mengikatnya, yaitu suaminya.7

Nafkah menurut bahasa adalah mengeluarkan atau melepaskan.8 Nafkah

merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan rumah tangga yang

diberikan oleh suami kepada istri berupa pakaian, tempat tinggal, makanan, sebagai

salah satu untuk mewujudkan keseimbangan hak dan kewajiban antara suami dan

istri.

7 Kamal Muchtar,Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, h.131.

8 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan, h.20.

Page 12: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Islam mewajibkan laki-laki sebagai seorang suami untuk memenuhi

kebutuhan istri dan anak-anaknya, namun hal itu tidak dapat menghilangkan

kewajiban perempuan sebagai seorang istri yang secara moral adalah untuk

membantu suaminya mencari nafkah, sebagai nafkah tambahan. Karena dalam

kehidupan yang nyata banyak laki-laki (suami) yang penghasilanya tidak memenuhi

tuntutan kehidupan pokok sehari-hari dalam rumah tangga. Sering kali hal ini

memicu terjadinya perselisihan antara suami dan istri, karena hak istri tidak dapat

dipenuhi oleh suami.

Namun roda kehidupan ekonomi seseorang memang berputar, dalam

mencari nafkah suami tidak serta-merta mendapatkan jalan yang mudah untuk

mencari nafkah bagi keluarganya, terkadang yang dahulunya telah mendapatkan

perkerjaan yang sesuai dengan kemampuan suami dan cukup untuk membiayai

kebutuhan hidup keluarga, tiba-tiba terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh

pihak perusahan dimana suami berkerja, hal ini akan menyulut konflik dalam

keluarga karena setelah terkena Pemutusan Hubugan Kerja (PHK) secara otomatis

kebutuhan yang diperlukan oleh keluarga menjadi tidak tercukupi. Seperti pada kasus

yang terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Suami tidak lagi dapat

memberikan nafkah kepada keluarga karena telah terkena pemutusan hubungan kerja

oleh pihak perusahan, dan suami hanya menunggu perkerjaan yang sama seperti yang

dulu, dikarenakan si suami tidak mempunyai keahlian yang lain, suami telah mencoba

bekerja kembali namun hanya satu tahun dikarenakan perkejaannya tidak sesuai

dengan kemampuan suami, dan penghasilan dari suami tidak mencukupi kebutuhan

Page 13: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

keluarga. Sehingga istri mencari perkerjaan dengan berdagang untuk memenuhi

kebutuhan keluarga akan tetapi suami tidak menghargai usaha dari si istri. Sehingga

si istri melayangkan surat guagatan cerai, dan diputuskan bercerai oleh Pengadilan

Agama Jakarta Selatan.

Dari penjelasan di atas penulis tergugah untuk meneliti kasus perkara

dengan alasan suami tidak mampu memberikan kebutuhan hidup keluarga

dikarenakan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai penyebab terjadinya

perceraian. Maka dari itu penulis mengambil objek penelitian di Pengadilan Agama

yang menangani kasus perceraian bagi orang-orang yang beragam Islam. Di

khususkan pada Pengadilan Agama Jakarta Selatan karena sebagai Pengadilan agama

yang memutuskan perkara nomor 770/Pdt.G/2010/ PA JS.

Dari latar belakang di atas penulis mengambil skripsi dengan judul “Cerai

Gugat Akibat Suami Terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)” (Analisis

Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian skripsi ini lebih terarah. Maka penulis

membatasi lingkup permasalahan yang berkenaan dengan kewajiban suami untuk

memberikan nafkah keluarga menurut aturan yang berlaku di Indonesia(KHI dan

Undang-Undang Perkawinan). Karena peraturan tersebut menjadi acuan hukum

khususnya yang berkenaan dengan tangung jawab suami terhadap istri namun pada

Page 14: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kasus ini suami melalaikan kewajibannya sebagai seorang suami dikarenakan suami

terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

2. Perumusan Masalah

Dalam al-Quran, Hadist, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan,

menjelaskan dengan detail tentang kewajiban suami dalam keluarga, tetapi dalam

kenyataanya banyak suami yang tidak melaksanakan kewajiabanya dengan banyak

alasan khusunya karena tidak mempunyai keahlian perkerjaan atau terkena

Pemutusan Hubungan Kerja, sehingga suami melalaikan kewajibanya sebagai

seorang suami.

Dari rumusan masalah di atas maka penulis dapat merinci dan mengambil

point-piont yang harus di bahas dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.

a. Apakah akibat terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat

menjadi alasan perceraian ?

b. Apa pertimbangan hukum hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan

dalam memutuskan perkara nomor 770/Pdt.g/2010/PAJS ?

c. Bagaiamana kewajiban suami dan istri setelah terjadinya perceraian

akibat suami terkena Pemutusan Hubungan Kerja ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menjawab beberapa permasalahan

sebagai berikut :

Page 15: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Hukum Islam (SHI).

b. Untuk mengetahui boleh atau tidak melakukan perceraian dengan alasan

terkena Pemutusan Hubungan Kerja.

c. Dapat memberi pemahaman yang lebih dalam memahami dan

melaksanakan hak dan kewajiban sebagai seorang suami.

d. Dapat mengetahui landasan-landasan hukum para hakim dalam

memutuskan perkara perceraian khususnya putusan nomor

770/Pdt.G/2010/ PA JS.

e. Dapat mengetahui tentang arti perkawinan dan perceraian menurut

aturan hukum yang berlaku.

f. Dapat mengetahui prosedur-prosedur perceraian di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Hukum Islam (SHI).

b. Memberikan wawasan kepada penulis dalam rangka meningkatkan

kecerdasan pemikiran dalam menganalisis permasalahan yang ada.

c. Memberikan pengetahuan bagi para akademisi, dengan disusunnya

karya ilmiah ini dapat dijadikan sebuah bahan untuk di diskusikan.

Page 16: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

d. Sumbang sih kepada masyarakat umum dalam memberikan pemahaman

tentang hak dan kewajiban seorang suami agar terciptanya hubungan

keluarga yang harmonis.

e. Memberikan pelajaran bagi calon hakim dalam menerapkan peraturan-

peraturan yang berlaku di Indonesia.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang ditempuh oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini adalah dengan menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

a. Kualitatif

Jenis penelitin kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif : ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat di amati dari

orang-orang (subjek) itu sendiri.9

b. Penelitian Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ini, dengan cara

pengkajian dari buku-buku yang mengacu dan berhubungan dengan

pembahasan skripsi ini yang di analisa data-datanya.

c. Penelitian Lapangan

9 Arief furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif : suatu pendekatan fenomologis

terhadap ilmu-ilmu sosial : (Surabaya: Usaha Nasional 1992), h 21-22.

Page 17: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data-data lapangan10

yang berkaitan dengan judul skripsi ini, dalam hal ini adalah pencarian

data-data di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

2. Jenis data

a. Data Primer yaitu bahan-bahan yang dapat dijadikan rujukan dalam

penelitian yakni buku-buku hukum atau yang berkaitan dengan masalah

penelitian ini, dan lampiran putusan yang di keluarkan oleh Pengadilan

Agama Jakarta Selatan.

b. Data Sekunder yaitu dapat berupa hasil wawancara dengan hakim yang

memutuskan perkara nomor 770/Pdt.G/2010/ PA JS.

c. Data Tertier yaitu data yang didapat dari kamus dan jurnal hukum dan

lain-lainya.

3. Objek Penelitian

Objek Penelitian atau yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini

adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai alasan pengajuan

perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan nomor

putusan 770/Pdt.G/2010/PA JS.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam hal teknik pengumpulan data penulis akan menggunakan teknik studi

kepustakaan/studi dokumen (decumentary study)11

, yakni menelusuri buku-

10 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pendek: (Jakarta: Bhineka Cipta

1998), h 234.

Page 18: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

buku dan literatur yang terkait dengan permasalahan, selain pengumpulan

data menggunkan study kepustakaan penulis juga akan menggunakan teknik

wawancara dengan hakim yang terkait dengan permasalahan.12

5. Teknik analisis data

Teknik analisa data dalam penulisan ini yaitu dengan cara penulis

manganalisi putusan hakim nomor 770/Pdt.G/2010/ PA JS melalui buku-

buku hukum, undang-undang dan wawancara dengan hakim, teknin analisis

ini akan dilakukan dengan memaparkan semua hasil data-data yang

diperoleh dan yang sudah dikumpulkan dan dianalisa oleh penulis dengan

bentuk deskriptif dengan menggunakan bahasa baku dan bahasa penulis

sendiri.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik Penulisan Skripsi ini penuis berpedoman pada buku Pedoman

Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syari’ah dan

Hukum, cet ke-1 tahun 2007. Dan menggunakan deskripstif analisis lalu

selanjutnya dibuat kesimpulan atas permasalahan yang diteliti oleh penulis.

11 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metide Penelitian Hukum: (jakarta: PT Raja

Grafindo Persada 2004), h.61.

12 Ibid., h.82.

Page 19: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

E. Studi Riview

Sebelum menetukan judul proposal skripsi penulis melakukan review studi

terdahulu, dalam hal ini peneliti meringkas skripsi yang ada kaitan dengan

permaslahan judul skripsi penulis, adapun penelitian tersebut adalah :

1. Judul Skripsi : Cerai Gugat Akibat Suami Tidak Bisa Menjadi Pemimpin

Keluarga

Dalam penulisan skripsi ini menjelaskan bahwa penyebab terjadinya

perceraian adalah suami tidak bisa menjadi pemimipin keluarga, dalam hal ini suami

tidak dapat memberikan cantoh yang baik bagi keluarga, seperti tidak pernah

melakukan ibadah sholat lima waktu dan percaya dengan hal-hal yang ghaib.

Disamping itu pula suami sering mengeluarkan kata-kata kasar kepada istri apabila

terjadi pertengkaran. Berawal dari masalah inilah si istri mengajukan gugatan cerai

terhadap suaminya.

2. Judul Skripsi : Ketidak Sanggupan Suami Dalam Melunasi Hutang Istri

Sebagai Sebab Pengajuan Perceraian.

Skripsi ini berisi bahwa latar belakang yang menjadi penyebab terjadinya

perceraian dikarenakan suami tidak dapat melunasi hutang istri. Pada awalnya si istri

berniat untuk membantu suaminya memberikan nahkah tambahan dengan cara

melisingkan BPKB kendaran untuk melancarkan usaha suami nya tetapi si suami

tidak mengetahui hal ini, berniat membantu dan mendapatkan keuntungan yang besar

ternyata dalam perjalannya usaha suami tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan

siistri, bukannya mendapatkan keuntungan malah mendapat kerugian. Berawal dari

Page 20: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

masalah ini suami tidak dapat melunasi hutang siistri sehingga istri menggugat suami,

maka terjadilah perceraian.

3. Judul Skripsi : Penyelesaian Perceraian Suami Selingkuh

Sebab terjadinya perceraian dalam skripsi ini dikarenakan suami selingkuh,

alasan suami selingkuh dan mengajukan thalak kepada istri dikarenakan tidak ada lagi

rasa percaya istri kepada suami, disamping itu siistri mempunyai sifat yang keras dan

sangat egois. Pada mulanya, suami mengajukan perceraian kepada istri untuk pertama

kalinya, tetapi hakim Pengadilan agama tidak menerima permohonan perceraian

karena tidak cukup alasan untuk mengajukan perceraian disamping itu siistri pun

tidak mau untuk diceraikan. Lalu pada permohonan perceraian untuk yang kedua

kalinya, hakim Pengadilan Agama baru memutuskan Perceraian dan dijatuhkannya

thalak kepada istri, karena alasan-alasan suami sudah dapat dijadikan alasan

perceraian dan istri pun menerima karena siistri sudah tidak sanggup lagi menerima

perlakuan dan tindakan suami.

Dari tiga tinjauan riview atau kajian terdahulu yang sudah dibahas di atas

maka penulis akan lebih mengkhusukan judul skripsi penulis yakni : “Cerai Gugat

Akibat Suami Terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)” (Analisis Putusan

Pengadilan Agama Jakarta Selatan nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS). Oleh sebab

itu penulis dapat lebih terkonsentrasi secara mendalam mengenai permasalahan yang

terjadi antara pasangan suami-istri yang dilatar belakangi karena suami mendapat

Pemutusan Hubungan Kerja.

Page 21: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Maka disini terlihat ada perbedaan dalam pembahasan judul yang sudah

dibahas oleh para penulis terdahulu, karena dalam ketiga karya yang terdahulu,

berbeda permasalah yang melatar belakangi terjadinya perceraian serta putusan yang

akan dianalisi oleh penulis. Disamping itu didalam karya ketiga penulis itu membahas

judul yang tidak spesifik, maka untuk lebih mengkhususkan kembali maka penulis

mengajukan judul yang sudah tertera. Dan mohon izinkan penulis diberikan

kesempatan untuk membahas dan meneliti dari judul yang sudah penulis tetapkan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan penelitian ini ialah berformat kerangkat teori

out line dalam bentuk bab dan sub bab, secara ringkas terurai dalam penjelesan

berikut :

BAB PERTAMA : Berisi pendahuluan yang memuat Latar Belakang Masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan maanfaat

penelitian, metode penelitian, studi riview, serta Sistematika

Penulisan.

BAB KEDUA : Berisi Kajian Teoritis Tentang Perceraian, membahas tentang

Pengertian dan Hukum perceraian, Faktor-Faktor terjadinya

Perceraian, Prosedur Percerian, Akibat Perceraian.

BAB KETIGA : Berisi Kajian Teorotis Tentang Hak Dan Kewajiban Suami

Istri, membahas Hak dan Kewajiban Bersama Suami Istri, Hak

Dan Kewajiban Suami Terhadap Istri, Hak Dan Kewajiban

Istri Terhadap Suami.

Page 22: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB KEEMPAT : Berisi Profil Pengadilan Agama Jakarta Selatan Dan Putusan

Pengadilan Agama Jakarta Selatan, membahas tentang sejarah,

Duduk Perkara Pengadilan Agama Jakarta Selatan,

Pertimbangan Hukum Hakim, dan Analisis Penulis.

BAB KELIMA : Penutup, yang berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran,

penulis juga melampirkan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran yang dianggap penting.

Page 23: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB II

PERCERAIAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian

1. Pengertian Perceraian

Kata perceraian atau thalak dalam bahasa Arab berasal dari طك - يطك - طالك

yang bermakna melepaskan atau menguraikan tali pengikat, baik tali pengikat itu

bersifat konkret seperti tali pengikat kuda dan unta maupun bersifat abstrak seperti

tali pengikat perkawinan.13

Dalam kamus Arab Indonesia Al-Munawir, cerai adalah

terjemahan dari bahasa arab ”thalaqa” yang secara bahasa artinya melepaskan

ikatan14

.

Sedangkan menurut istilah, thalaq adalah melepaskan ikatan perkawinan

atau menghilangkan ikatan pernikahan pada saat itu juga (melalui thalaq Ba’in) atau

pada masa mendatang setelah iddah (melalui thalaq Raj’i) dengan ucapan tertentu.

dalam kamus istilah agama, thalaq adalah melepaskan ikatan dengan kata-kata jelas

atau sarih, atau dengan kata-kata sindiran atau kinayah.15

Selanjutnya mazhab Syafe’i

mendefinisikan Thalaq sebagai pelepasan akad nikah dengan lafal Thalaq atau

semakna dengan lafal itu. Sedangkan madzhab Maliki mendefinisikan thalaq sebagai

13 Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN Di Jakarta,Ilmu

Fiqih (Jakarta : Departemen Agama, 1985), Cet.ke-2, h.226

14 Ahmad Warsan Munawir, Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia, (Surabaya : Pustaka

Progresif, 1997) Cet. ke-14, h.207

15 Salahudin Khairi Sadiq, Kamus Istilah Agama, (Jakarta : CV.Sient Tarama, 1983),h.385

Page 24: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

suatu sifat hukum yang menyebabkan gugurnya kehalalan hubungan suami istri.16

Pada Ensklopedi Islam di Indonesia diartikan sebagai pemutusan ikatan

perkawinan yang dilakukan oleh suami-istri secara sepihak dengan menggunakan

kata Thalaq atau seumpamanya.

As-Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Al-Sunah memberi definisi thalaq

sebagai berikut:

جية اء اعمة از او ج ز ابطة از ح17

“Thalaq ialah melepas tali perkawinan dengan mengakhiri hubungan suami istri.”

Menurut H.A Fuad Said mendefinisikan perceraian adalah putus hubungan

perkawinan antara suami dan istri.18

Dari definisi-definisi yang telah dijabarkan, maka

dapatlah dipahami bahwa thalaq adalah menghilangkan ikatan perkawinan sehingga

setelah ikatan perkawinan istri tidak halal lagi bagi suaminya, dan ini terjadi dalam

hal thalaq ba’in, sedangkan dalam arti mengurangi pelepasan ikatan perkawinan

adalah berkurang hak thalaq bagi suami yang mengakibatkan berkurangnya jumlah

thalaq menjadi hak suami dari tiga menjadi dua, dan dua menjadi satu menjadi hilang

hak thalaq itu, yaitu terjadi dalam thalaq raj’i.19

16 Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. “Thalaq” Ensiklopedia Islam (Jakarta : PT. Ikhtiar

Baru Van Hoeve, 1997), Cet. Ke-4, h.53

17Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunah, kitab at-Thalaq, bab Tarif, (Dar al-Fikr ; Beirut Libanon), h.

206 18H.A Fuad Said, perceraian dalam hokum Islam, (Jakarta : al-Husna), h.1

19Sri Mulyati, Relasi Suami Istri Dalam Islam, PSW, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta : 2004,

Hal 16-17

Page 25: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Putus ikatan perkawinan bisa diartikan juga salah seorang diantara keduanya

meninggal dunia, antara pria dan wanita sudah bercerai, dan salah seorang diantara

keduanya pergi ketempat yang jauh kemudian tidak ada beritanya sehingga

pengadilan menganggap bahwa yang bersangkutan sudah meninggal. Berdasarkan

semua itu, dapat berarti ikatan suami-istri sudah putus dan/atau bercerainya antara

seorang pria dengan seorang wanita yang diikat oleh tali perkawinan.20

Jadi dari bebapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

thalaq merupakan pemutus hubungan suami dan istri serta hilanglah pula hak dan

kewajiban sebagai suami istri. Meskipun dalam pengucapan thalaq menggunakan

lafal-lafal tertentu, namun penekananya dimaksudkan bertujuan yang sama yaitu

untuk berpisahnya hubungan suami istri, dalam arti kata putusnya hubungan

perkawinan.

2. Dasar Hukum Perceraian

Perkawinan ialah ikatan lahir batin seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, perkawinan

perkawinan dalam ajaran Islam mempunyai nilai ibadah, sehingga pasal dua (2)

Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat

kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah Allah, dan melaksanakanya

20 Zainudin Ali, Hukum Perdata Islam Di Indonesia (Jakarta : Sinar Grafika, 2006),h.73

Page 26: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

merupakan ibadah.21

Perkawinan merupakan salah satu perintah agama kepada yang

mampu untuk segera melaksanakanya. Kerena perkawinan dapat mengurangi

kemaksiatan, baik dalam bentuk penglihatan maupun dalam bentuk perzinahan.

Akad perkawinan bukanlah perkara perdata semata, melainkan iktan suci

yang terkait dengan keyakinan dan keimanan kepada Allah, karena itu Syari’at Islam

menjadikan pertalian ikatan suami-istri dalam ikatan perkawinan sebagai pertalian

yang suci dan kokoh, firman Allah SWT dalam Q.S an-Nissa (4): 21

﴾٤:٢١/اوساء﴿ .

Artinya ;

“Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu

telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan

mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang

kuat.”(QS An-Nissa 4:21)

Oleh sebab itu suami-istri wajib hubungan tali pengikat perkawinan dan tidak

sepantasnya pasangan suami istri berusaha merusak dan memutuskan tali perkawinan

tersebut dan perkawinan harus dipelihara dengan baik sehingga bisa abadi dan apa

yang menjadi tujuan perkawinan dalam Islam yakni terwujudnya keluarga sejahtera

dapat terwujud.22

Apabila kita melihat besarnya tuntutan mencegah perceraian dalam kondisi

tertentu dengan unsur kesengajaan atau ada maksud lain dari perceraian tersebut,

21 Zainudin Ali, Hukum Perdata Di Indonesia, h. 7

22 H.Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Kritis Perkembangan Hukum

Islam dari Fiqh, UU No.1/1974 sampai KHI, (Jakarta : Kencana, 2006), h.206

Page 27: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

maka peceraian merupakan perbuatan terlarang dan dosa. Misalnya, apabila dengan

perceraian itu dapat merusak kehidupan agama dan kehormatan wanita. Bertolak dari

sini, sudah seharusnya bagi siapa saja yang melakukan perceraian terlebih dahulu

harus benar-benar mempertimbangkan baik dari segi cara, waktu maupun resiko yang

akan ditimbulkannya sebelumnya berani memutuskan untuk bercerai, agar perceraian

tersebut menjadi perceraian yang baik.23

Seringkali perceraian terjadi tanpa adanya

alasan yang kuat, hal inilah yang menjadi alasan lahirnya Undang-Undang

Perkawinan No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, selain itu juga untuk mewujudkan

suatu perkawinan yang bahagia, kekal dan sejahtera sesuai dengan salah satu prinsip

yang terdapat dalam penjelasan umum Undang-Undang perkawinan yaitu

mempersulit terjadinya perceraian.24

Dalam hal perceraian agama Islam telah

mengatur sedemekian rupa dengan menurunkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadist-

Hadist Nabi yang berkenaan dengan perceraian tersebut dan dapat dijadkan dasr

hukum serta aturan sendiri. Diantaranya yaitu Q.S at-Thalaq (65) : 1

﴿٦٥:١/ك اطال﴾

23 Ali Husain Muhammad Makki Al-Amili, Perceraian Salah Siapa?, (Jakarta : Lentera

2001), h.37

24 K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1978), h.36

Page 28: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Artinya ;

“Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu Maka hendaklah kamu

ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang

wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah

Tuhanmu. janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan

janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan

perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah, Maka Sesungguhnya

Dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak mengetahui

barangkali Allah Mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.”

(Q.S At-Thalaq(65) : 1)

Selanjutnya dalam Q.S al-Baqarah (2) : 228

﴾٢:٢٢٨/ ابلسة﴿

Artinya;

”Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali

quru'. tidak boleh mereka Menyembunyikan apa yang diciptakan Allah

dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. dan

suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka

(para suami) menghendaki ishlah. dan Para wanita mempunyai hak yang

seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi Para

suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah

Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S al-Baqarah(2) : 228)

Dilanjutkan dalam Q.S al-Baqarah (2) : 229

Page 29: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

﴿٢:٢٢٩/ ابلسة﴾

Artinya :

“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara

yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. tidak halal bagi kamu

mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka,

kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum

Allah. jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat

menjalankan hukum-hukum Allah, Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang

bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum

Allah, Maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar

hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S al-

Baqarah(2) : 229)

Demikian pula disebutkan Q.S al-Baqarah (2) : 230

﴾٢:٢٣٠/ ابلسة﴿ Artinya;

“Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka

perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami

yang lain. kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, Maka tidak

ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin

kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum

Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang

(mau) mengetahui.” (Q.S al-Baqarah(2) : 230)

Page 30: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Dan dilajutkan pula dalam Q.S al-Baqarah (2) : 231

﴿٢:٢٣١/ ابلسة﴾

Artinya;

“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya,

Maka rujukilah mereka dengan cara yang ma'ruf, atau ceraikanlah mereka

dengan cara yang ma'ruf (pula). janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi

kemudharatan, karena dengan demikian kamu Menganiaya mereka.

Barangsiapa berbuat demikian, Maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap

dirinya sendiri. janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan

ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu

Yaitu Al kitab dan Al Hikmah (As Sunnah). Allah memberi pengajaran

kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. dan bertakwalah kepada Allah

serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (Q.S al-

Baqarah(2) : 231)

Seterusnya dijelaskan dalam Q.S al-Baqarah (2) : 232

﴿٢:٢٣٢/ ابلسة ﴾

Artinya;

“Apabila kamu mentalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, Maka

janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan bakal

suaminya, apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang

ma'ruf. Itulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman di antara

kamu kepada Allah dan hari kemudian. itu lebih baik bagimu dan lebih suci.

Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S al-Baqarah(2) : 232)

Page 31: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Namun demikian pada dasarnya hukum perceraian atau thalaq adalah

sesuatu yang tidak disenangi yang dalam istilah ushul fiqh disebut makruh.

Berdasarkan hadist nabi:

اهلل ما لاي زس سمعه ابه عمس زضي اهلل عى حاي : صى اهلل عي أبغض ا

د﴿. اطاقاهللعىد د اي اب , ز حاوم,ابه ما ج ا حاجم إزسا , صحح زجح اب

﴾25

Artinya:

“Dari ibnu Umar semoga Allah SWT meridhoi keduanya berkata: Rasulullah

SAW bersabda: perbuatan halal yang dibenci oleh Allah SWT ialah Thalaq”.

(HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Hakim, serta dikuatkan oleh Hatim)

Selain itu hadist nabi lain yang menjadi dasar hukum perceraian adalah

عه وافع دثىا أب بىس به أبى شيبة حدثىا عبد ا به إدزيس عه عبيد ا

ى حائض فروس ذه عمس عه ابه عمس لاي طمث امسأجى -سسي ا

ا» فماي - صى اهلل عي سم يساجع س مسي ف س ثم جحيض ثم جط ححى جط

ا ثم إن شاء ا فئو إن شاء أمسى ا أن يجامع ا لب اعدة احى أمس طم

( اي ابه ماج (ز

Artinnya:

25 Muhammad ibnu Yazid, Sunan Ibnu Majah, (Beirut, Darul fiqr). Juz 1, h. 650

26 Muhammad ibnu Yazid, Sunan Ibnu Majah, (Beirut, Darul fiqr). Juz 1, h. 651

Page 32: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

“Sesungguhnya, Ia (Abdullah Ibnu Umar) telah menthalaq istrinya, sedang

istrinya dalam keadaan haid, pada masa Rasulullah SAW, Umar lalu bertanya

kepada Rasulullah SAW, Beliau bersabda: “Suruhlah agar merujuk istrinya itu.

Kemudian hendaklah ia menahan istrinya itu hingga suci, kemudian haid,

kemudian suci, kemudian sesudah itu jika ia mau ia boleh memegang (tetap

menggaulinya) istrinya sesudah itu dan jika ia mau, ia boleh menthalaqnya

diwaktu suci dan belum dicampuri, yang demikian itulah iddah yang

diperintahkan oleh Allah SWT untuk menthalaq istri-istri.” (HR.Ibnu Majah)

Demikian dari ayat al-Qur’an dan hadist yang telah disebutkan diatas para

ulama sepakat membolehkan Thalaq. Ini melihat bahwa bisa saja sebuah rumah

tangga mengalami masalah yang dapat menimbulkan keretakan hubungan suami-istri

sehingga rumah tangga tidak akan berjalan harmonis dan melenceng dari tujuan

perkawinan itu sendiri, apalagi menimbulkan rasa sakit diantara suami dan istri

seperti pertengkaran yang terus menerus, dilanjutkanya pun pernikahan tersebut akan

menimbulkan kemadharatan yang sangat serius. Perceraian adalah satu-satunya jalan

untuk dapat menghindari dan mengilangkan hal-hal yang negatif.

B. FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA PERCERAIAN

Suatu perkawinan dimaksud untuk mewujudkan kehidupan suami istri yang

harmonis dalam rangkan membina dan membentuk keluarga yang sejahtera dan

bahagia sepanjang masa, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam membina rumah

tangga selalu saja ada masalah yang timbul sehingga dapat menimbulkan keretakan

dalam rumah tangga itu sendiri, segala persoalan yang dihadapi harus diselesaikan

atau diputuskan dengan musyawarah.27

27 Ash-Shabbagh, Mahmud. Keluarga Bahagia Dalam Islam, (Solo : CV. Pustaka Mantiq,

1993), cet.ke-5, h. 140

Page 33: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 38

disebutkan ada 3 (tiga) hal yang menjadi faktor putusnya perkawinan, yaitu:

(1) Karena Kematian;

(2) Karena perceraian;

(3) Karena Putusan Hakim.

1. Karena Kematian

Putusnya perkawinan karena kematian tidak menimbulkan banyak

persoalan, karena dengan sendirinya ikatan perkawinan menjadi putus. Apabila pihak

suami istri yang masih hidup ingin menikah lagi maka boleh saja asalkan telah

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Hukum Islam.28

2. Karena Perceraian

Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang pengadilan, sebagaimana

ketentuan dari Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perceraian pasal 39 ayat

1, yaitu: “perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang pengadilan, setelah

pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak dapat mendamaikan kedua belah

pihak”.

Dalam pasal 39 diatas diterangkan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan

didepan sidang Pengadilan, pasal ini dimaksudkan untuk untuk mengatur thalaq pada

perkawinan, dan hal ini sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam Undang-Undang

perkawinan prinsip tersubut tercantum pada pasal 4 huruf e sebagai berikut : “Karena

28 Lili Rasidi, Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia, (Bandung

Ramaja Rosdakarya, 1991), h.194

Page 34: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia, kekal, dan sejahtera,

maka Undang-Undang ini menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya

perceraian.29

3. Karena putusan Pengadilan

Perceraian yang terjadi karena putusan Pengadilan merupakan perceraian

yang terjadi diluar kehendak suami istri yang apabila majlis hakim berpendapat atau

menilai perkawinan keduanya tidak memenuhi syarat-syarat perkawinan. Bentuk

putusan ini dapat berupa fasakh (pembatalan perkawinan).30

Fasakh perkawinan adalah sesuatu yang merusak akad (perkawinan) dan

bukan merupakan Thalaq, fasakh bisa terjadi karena syarat-syarat yang tidak

terpenuhi pada waktu akad nikah atau karena hal-hal lain yang datang kemudian dan

dapat membatalkan kelangsungan perkawinan.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan pada

pasal 39 ayat (2) dijelaskan untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan

untuk menyatakan bahwa pasangan tersebut sudah tidak dapat lagi hidup rukun

sebagai suami istri, dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pada pasa 116 menjelaskan

faktor-faktor yang dapat menjadi alasan terjadinya perceraian, yaitu:

1. Salah satu pihak berbuat zina, atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain

sebagainya yang sukar disembuhkan.

29 Arso Sosroatmodjo dan Wasit Aulawi, Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta : bulan

bintang, 1975), h.55-56

30 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan agama, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 1996), h.95

Page 35: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Perkara perceraian dengan alasan zina, pada umumnya lebih banyak

menggunakan istilah “selingkuh atau menyeleweng”, secara umum zina bagi orang

yang terikat perkawinan adalah hubungan kelamin yang dilakukan oleh suami atau

istri dengan seseorang (pihak ketiga). Perbuatan ini sudah jelas akan menimbulkan

perselisihan dan pertengkaran antara suami dan istri yang sulit untuk diselesaikan,

apabila salah satunya telah berbuat dan saling menuduh satu sama lain berbuat zina,

maka cara penyelesaiannya dengan cara memaparkan bukti-bukti serta data-data yang

konkrit dan jelas dalam mengajukan perceraian dengan alasan zina, bukan hanya

sekedar gosip atau omongan orang luar saja yang ingin menghancurkan rumah tangga

kita. Dengan cara itu mungkin juga bisa mencegah terjadinya perceraian.31

2. Salah satu pihak meniggalkan Pihak lain (suami atau istri) selama 2 (dua) tahun

berturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar

kemampuanya.

Perceraian dengan alasan ini adalah untuk menjaga dan melindungi pihak

yang ditinggalkan, hal ini terkait dengan kewajiban memberi nafkah baik lahir

maupun bathin, apabila salah satu pihak meninggalkan pihak lain tanpa adanya izin

dalam waktu yang lama maka akan dikhawatirkan tidak adanya pemenuhan

kewajiban yang harus diberikan kepada pasangannya. Sehingga bila yang

ditinggalkan kemudian tidak sangup, maka dapat mengajukan alasan ini untuk

menjadi dasar diajukanya gugatan perceraian di Pengadilan.32

31 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, h.206

Page 36: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

3. Salah satu pihak mendapatkan hukum penjara 5 (lima) tahun atau hukum yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

Didalam pasal 23 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan

undang-undang Pekawinan No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan disebutkan “gugatan

perceraian karena salah seorang suami istri mendapat hukuman penjara (5) tahun atau

hukuman yang lebih berat sebagai dimaksud pasal 19 huruf c maka untuk

mendapatkan putusan perceraian sebagai bukti, penggugat cukup menyampaikan

salinan putusan Pengadilan yang memutuskan perkara disertai keterangan yang

menyatakan bahwa putusan itu telah mempunyai kekuatan hukum tetap”. Pasal

tersebut diatas menunjukan bahwa salinan putusan pidana yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap langsung dianggap mempunyai kekuatan pembuktian yang

menentukan atau mempunyai kekuatan pembuktian yang memaksa. Hal ini juga

hampir sama dengan point 2 untuk dapat menjadi dasar pengajuan perceraian,

dikarenakan jika salah satu pihak sedang menjalani hukum 5 (lima) tahun atau lebih,

berarti yang bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajibanya sebagai suami atau

istri dan tidak terpenuhinya kebutuhan lahir dan bathin.33

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan

Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada pasal 6 menjelaskan bahwa kekerasan fisik

32 Ibid., h.208

33 Abdul Gani Abdullah, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan Peradilan Agama,

(Jakarta : Intermasa, 1991), h.326

Page 37: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat.34

Selanjutnya pada Undang-Undang PKDRT No 23 Tahun 2004 menjelaskan bahwa

kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap kekerasan yang mengakibatkan luka

fisik, psikis, seksual dan ekonomi yang terjadi dalam ruang lingkup domestik yakni

relasi antara orang-orang yang berbeda dalam hubungan keluarga, perkawinan

maupun hubungan kerja dilingkung domestik dan pasangan dalam hubungan intim

secara sosial maupun seksual. Menurut M.Yahya Harahap yang dimaksud dengan

kekejaman tidak hanya bersifat fisik, melainkan terhadap mental seperti penghinaan,

caci maki, selalu marah akibat cemburu yang berlebihan dan berkata yang tidak

pantas, kekejaman seperti ini pada dasarnya sama dengan penderitaan bathin yang

dapat menganggu pikiran dan jiwa.

5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat

menjalankan kewajibannya sebagai suami istri.

Cacat badan adalah cacat jasmani atau rohani yng tidak dapat dihilangkan

sekalipun dapat disembuhkan tetapi dalam waktu yang cukup lama, sehingga dengan

kondisi yang demikian tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai suami istri. Untuk

dapat mengajukan dengan alasan seperti ini seharusnya dilampirkan dengan bukti-

bukti yang kuat, seperti surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa (suami

34 Undang-Undang nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga pasal 6

Page 38: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

atau istri) mengalami cacat badan atau penyakit yang sukar untuk disembuhkan dan

tidak dapat menjalankan kewajibannya.35

6. Antara suami istri trus menerus terjadi perselisihan atau pertengkaran dan tidak

ada tidak harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Alasan seperti ini sering dijadikan sebagai landasan hukum bagi para hakim,

karena banyak sebab-sebab terjadinya perselisihan diluar alasan-alasan yang termuat

dalam pasal 116 KHI dan masih bersifat umum. Tidak ada kehidupan rumah tangga

yang harmonis dan rukun apabila dipenuhi dengan perselisihan dan pertengkaran,

apabila hal ini berlangsung terus-menerus akan menimbulkan dampak yang buruk

bagi kehidupan rumah tangga atau pun para pihak (suami atau istri), maka

diperbolehkan untuk mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan. Dan dijelaskan

lebih lanjut dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 134 bahwa ; “gugatan perceraian

karena alasan tersebut dalam pasal 116 huruh (f), dapat diterima apabila telah cukup

jelas bagi Pengadilan Agama mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu

dan setelah mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami

ataupun istri tersebut.”

7. Suami melanggar taklik thalak

Sighat taklik thalaq atau perjanjian perkawinan pada umumnya dibacakan

pada saat akad perkawinan yang dibacakan oleh mempelai pria. Biasanya

pelanggaran taklik thalaq adalah suami dengan sengaja meninggalkan istri tanpa

35 M. Yaser Arafat, Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga, h. 20

Page 39: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

memberikan nafkah atau suami melakukan tindak kekerasan kepada istri. Maka oleh

sebab itu istri memiliki hak untuk memohonkan penjatuhan thalaq pada dirinya

kepada Pengadilan Agama yang berwenang.36

8. Peralihan agama/murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak rukunan dalam

rumah tangga.

Perkawinan yang diakui oleh hukum perkawinan di Indonesian adalah

perkawinan yang dilakukan oleh pria dan wanita yang seagama. Orang yang murtad

yaitu orang yang keluar dari agama Islam baik memeluk agama Yahudi, Nasrani atau

yang lain atau sama sekali tidak beragama, maka haram bagi diri istrinya yang masih

beragama Islam.37

Jika dalam rumah tangga salah satu pihak murtad atau berpindah

agama, maka salah satu pihak dapat mengajukan perceraian, dan apabila perkawinan

tersebut dipaksakan, dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakrukunan.38

Dan hal ini

pula dapat dimaksudkan untuk melindungi agama suami atau istri sehingga tidak

terjerumus pada keyakinan hidup yang sesat.

C. AKIBAT PERCERAIAN

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan berusaha

semaksimal mungkin adanya perceraian dapat dikendalikan dan menekan angka

perceraian kepada titik yang paling rendah. Banyak sosiologi mengemukakan bahwa

36 M.Thalib, Penyebab Perceraian dan Penanggulangannya, (Bandung : Irsyad Baitus Salam,

1997), Cet. Ke-1 h.179

37 Ibid., h,.179

38 Ibid., h.179

Page 40: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

berhasil atau tidaknya suatu masyarakat sangat ditentukan oleh masalah perkawinan

yang merupakan salah satu faktor yang paling vital diantara beberapa faktor yang

lain. Apabila dalam rumah tangga baik dengan sendirinya masyarakat akan baik pula,

karena rumah tangga adalah merupakan masyarakat terkecil.39

Akibat yang timbul dari perceraian yang telah dijatuhi oleh Pengadilan

Agama tidak serta merta dapat dikatakan persoalan itu selesai, tetapi ada akibat-

akibat yang akan timbul setelah perceraian, baik akibat terhadap hubungan mantan

suami dengan mantan istri ataupun akibat terhadap hak asuh anak, serta masalah harta

bersama yang telah didapatkan oleh suami dan istri selama menjalin hubungan

perkawinan.

Untuk lebih jelasnya penulis akan mencoba menjelaskan akibat hukum dari

perceraian yaitu di antaranya, apabila suami telah menthalak istrinya maka timbulah

beberapa hukum bagi masing-masing pasangan, yaitu hukum wajibnya masa iddah

bagi istri, suami diwajibkan memberikan nafkah iddah kepada istri, hukum

disunatkanya suami memberikan mut’ah kepada mantan istri, dan hukum rujuk bagi

suami kepada istri yang dicerainya.40

Bagi istri yang dicerai, maka ia wajib menjalani

masa iddahnya tergantung keadaan istri tersebut. Dalam Kompilasi Hukum Islam

masa iddah diatur dalam pasal 153 sampai 155 yaitu;

39 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan: (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya

1989), h. 1

40 Ibnu Rusdy, Bidayatul Mujtahid, Terjamaah Imam Ghazali Said Dan Ahmad Zaidun.

(Jakarta : pustaka Amani, 2002) Cet II, h. 600-601

Page 41: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

1. Bagi seorang istri yang putus perkawinannya berlaku waktu tunggu atau iddah,

kecuali qobla al dukhul dan perkawinannya putus bukan karena kematian suami.

2. Waktu tunggu bagi seorang janda ditentukan sebagai berikut:

a. Apabila perkawinan putus karena kematian, walaupun qobla al dukhul,

waktu tunggu ditetapkan 130 (seratus tiga puluh) hari;

b. Apabila perkawinan putus karena perceraian,waktu tunggu bagi yang masih

haid ditetapkan 3 (tiga) kali suci dengan sekurang-kurangnya 90 (sembilan

puluh) hari, dan bagi yang tidak haid ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari;

c. Apabila perkawinan putus karena perceraian sedang janda tersebut dalam

keadaan hamil, waktu tunggu ditetapkan sampai melahirkan;

d. Apabila perkawinan putus karena kematian, sedang janda tersebut dalam

keadaan hamil, waktu tunggu ditetapkan sampai melahirkan.

3. Tidak ada waktu tunggu bagi yang putus perkawinan karena perceraian sedang

antara janda tersebut dengan bekas suaminya qobla al dukhul

4. Bagi perkawinan yang putus karena perceraian, tenggang waktu tunggu dihitung

sejak jatuhnya, Putusan Pengadilan Agama yang mempunyai kekuatan hukum

yang tetap, sedangkan bagi perkawinan yang putus karena kematian, tenggang

waktu tunggu dihitung sejak kematian suami

5. Waktu tunggu bagi isteri yang pernah haid sedang pada waktu menjalani iddah

tidak haid karena menyusui, maka iddahnya tiga kali waktu haid.

Page 42: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

6. Dalam hal keadaan pada ayat (5) bukan karena menyusui, maka iddahnya selama

satu tahun, akan tetapi bila dalam waktu satu tahun tersebut ia haid kembali, maka

iddahnya menjadi tiga kali waktu suci.41

Apabila isteri bertalak raj`I kemudian dalam waktu iddah sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat (2) huruf b, ayat (5) dan ayat (6) pada pasal 153, di tinggal mati

oleh suaminya, maka iddahnya berubah menjadi empat bulan sepuluh hari terhitung

saat matinya bekas suaminya. Dan waktu iddah bagi janda yang putus perkawinannya

karena khuluk, fasakh dan li`an berlaku iddah talak hal ini disebutkan dalam pasal

153 Kompilasi Hukum Islam.42

Selama dalam masa iddah istri berhak mendapatkan nafkah dan tempat

tinggal dari suaminya, suami wajib memberikan nafkah kepada istrinya yang dithalak

raj’i dan istri yang dithalak dalam keadaan hamil, disebutkan dalam pasal 149

Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi ;

Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:

a. Memberikan mut`ah yang layak kepada bekas isterinya, baik berupa uang

atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dukhul;

b. Memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam

iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak ba’in atau nusyur dan dalam

keadaan tidak hamil;

41 Departemen R.I Kompilasi Hukum Islam (Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan

agama Islam, 1998), h. 67

42 Ibid., 67

Page 43: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

c. Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya, dan separuh apabila

qobla al dukhul;

d. Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai

umur 21 tahun.43

Hukum lain yang timbul dari adanya thalak adalah hukum mut’ah. Jumhur

fuqaha berpendapat bahwa pemberian untuk menyenangkan hati istri (mut’ah) tidak

diwajibkan untuk setiap istri yang dicerai.44

Akibat hukum lain yang timbul dari suatu perceraian adalah dalam hal anak-

anak yang menyusui kepada ibunya, apabila terjadi perceraian maka ibunya tetap

berhak untuk menyusui dan memelihara anak itu, kemudian ayahnya juga tetap

berkewajiban untuk memberi nafkah pemeliharaan dan pendidikan anaknya dari bayi

hingga dewasa dan dapat mandiri. Kompilasi Hukum Islam menyatakan dalam pasal

156 terkait dengan akibat perceraian terhadap anak yaitu;

1. Anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dan ibunya, kecuali

bila ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh:

a. Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu

b. Ayah;

c. Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;

d. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan;

43 Departemen R.I Kompilasi Hukum Islam (Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan

agama Islam, 1998), h. 66

44 Ibnu Rusdy, Bidayatul Mujtahid, Terjamaah Imam Ghazali Said Dan Ahmad Zaidun.

(Jakarta : pustaka Amani, 2002) Cet II, h. 623

Page 44: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

e. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ibu.

f. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah.

2. Anak yang sudah mumayyiz berhak memilih untuk mendapatkan hadhanah dari

ayah atau ibunya;

3. Apabila pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani

dan rohani anak, meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi, maka atas

permintaann kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan

hak hadhanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula;

4. Semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah menurut

kemampuannya,sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dapat

mengurus diri sendiri (21 tahun);

5. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hadhanah dan nafkah anak, Pengadilan

Agama memberikan putusannya berdasarkan huruf (1),(2),(3), dan (4);

6. Pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan

jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut

padanya.

Sedangkan dalam Undang-Undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan

telah mengatur masalah yang dimuat dalam pasal 41 yaitu;

1. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya,

semata-mata berdasarkan kepentingan anak; bilamana ada perselisihan mengenai

penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusannya;

Page 45: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

2. Bapak yang bertanggung-jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan

yang diperlukan anak itu; bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi

kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya

tersebut;

3. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya

penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.

Sedang mengenai hubungan suami istri , bagi pasangan yang telah bercerai

maka haram bagi mereka untuk melakukan hubungan suami istri 45

, selain itu mantan

suami juga berkewajiban untuk memberikan mut’ah yang pantas kepada mantan istri,

mut’ah yang diberikan oleh mantan suaminya dapat berupa barang ataupun uang.

Mengenai harta bersama, agama Islam tidak mengenalnya ada percampuran

antara kekayaan suami istri yang telah ada sebelum pernikahan. Harta tersebut tetap

menjadi milik masing-masing pihak selama mereka tidak menentukan lain. Apabila

selama perkawinan mereka memperoleh harta maka harta tersebut dinamakan harta

Syirkah. Harta Syirkah yaitu harta yang milik bersama suami istri, oleh karena itu

dalam Islam, ada harta suami istri yang telah dicampur dan ada juga harta yang tidak

dicampur. Harta yang bercampur yang didapatkan selama perkawinan karena usaha

bersama suami istri dan menjadi milik bersama dari suami istri dan dipergunakan

untuk kepentingan bersama. Kemudian apabila perkawinan putus baik karena

45 Fuad Said, Perceraian Dalam Hukum Islam. (Jakarta : Pustaka Al-Husna, 193) h.6

Page 46: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

perceraian atau salah satu pihak meninggal dunia, maka harta tersebut dibagi dua

antara suami dan istri.46

Masalah yang berhubungan dengan harta kekayaan suami istri diatur dalam

Kompilasi Hukum Islam secara merinci yang terdiri dari pasal 85, 91 sampai dengan

pasal 97 dan didalam pasal 35, 36, dan 37 ditambah dengan pasal 65 ayat (1) huruf b

dan c undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan. Dalam pasal 35 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan disebutkan :“Harta benda

yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama”.

Ketentuan pasal ini mengakui adanya harta bersama dalam satu ikatan

perkawinan. Segala kekayaan yang diperoleh suami istri semenjak dilakukanya

pernikahan, dengan sendirinya menjadi harta bersama. Disebutkan dalam pasal 85

Kompilasi Hukum Islam : “Adanya harta bersama dalam perkawinan itu tidak

menutup kemungkinan adanya harta milik masing-masing suami atau istri.”

Adapun bentuk-bentuk harta bersama seperti disebukan dalam pasal 91 ayat

(1) sampai dengan ayat (4) Kompilasi Hukum Islam :

1. Harta bersama sebagaimana tersebut dalam pasal 85 di atas dapat berupa benda

berwujud atau tidak berwujud.

2. Harta bersama yang berwujud dapat meliputi benda tidak bergerak, benda

bergerak dan surat- surat berharga.

3. Harta bersama yang tidak berwujud dapat berupa hak maupun kewajiban.

46 Ibid., h.8

Page 47: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

4. Harta bersama dapat dijadikan sebagai barang jaminan oleh salah satu pihak atas

persetujuan pihak lainnya.

Jika terjadi perceraian maka terhadap harta bersama ini, suami istri ini dapat

bertindak atau melakukan perbuatan hukum atas persetujuan dari kedua belah pihak.

Sebagaimana tertuang dalam pasal 37 undang-undang No.1 tahun 1974 tentang

perkawinan yang menyatakan bahwa “Bila perkawinan putus karena perceraian, harta

bersama diatur menurut aturanya masing-masing”. Dalam Kompilasai Hukum Islam

lebih tegas dijelaskan dalam pasal 88 yang menyatakan bahwa, “apabila terjadi

perselisihan antara suami istri tentang harta bersama, maka penyelesaian perselisihan

itu diajukan kepada Pengadilan Agama”.

Sedangkan suami yang memiliki istri lebih dari seorang, dalam hal harta

bersama diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan

pasal 65 ayat (1) huruf a, b, dan c yang menyebutkan :

a. Suami wajib memberikan jaminan hidup yang sama kepada semua istri dan

anaknya;

b. Istri yang kedua dan seterusnya tidak mempunyai hak atas harta bersama yang

telah ada sebelum perkawinan dengan isteri kedua atau berikutnya itu terjadi;

c. Semua istri mempunyai hak yang sama atas harta bersama yang terjadi sejak

perkawinannya masing-masing.

Dalam Kompilasi Hukum Islam, mengenai harta bersama atau harta

kekayaan dalam perkawinan memandang bahwa harta bersama tetap memungkinkan

adanya harta milik masing-masing, hal ini sesuai dengan kesepakatan bersama yang

Page 48: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

terjadi antara suami dan istri, disebutkan dalam pasal 94 ayat (1) dan (2) yang

menyatakan :

1. Harta bersama dari perkawinan seorang suami yang mempunyai istri lebih dari

seorang, masing-masing terpisah dan berdiri sendiri.

2. Pemilikan harta bersama dari perkawinan seorang suami yang mempunyai isteri

lebih dari seorang sebagaimana tersebut ayat (1), dihitung pada saat

berlangsungnya akad perkawinan yang kedua, ketiga atau keempat.

Kemudian pasal 97 Kompilasi Hukum Islam menjelaskan ; “janda atau duda

cerai hidup masing-masing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak

ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan.47

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pasal-pasal

tersebut menunjukan bahwa perceraian tidak bisa dilakukan oleh suami terhadap istri

atau sebaliknya, secara semena-mena karena banyak sekali tanggung jawab yang

harus dipenuhi oleh keduannya, terutama bekas suami kepada mantan istrinya setelah

terjadinya perceraian, dengan harapan agar pasal-pasal yang telah disebutkan diatas

dapat menjadi pedoman untuk dapat mewujudkan perceraian yang baik dan tidak

merugikan salah satu pihak, kalau memang peceraian harus terjadi.

D. Prosedur Perceraian

Pemeriksaan sengketa perkawinan dan perceraian hanya dapat dilakukan

didepan sidang Pengadilan setelah Pengadilan berusaha dan tidak berhasil

47 Ibid., h. 47

Page 49: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

mendamaikan kedua belah pihak. Perceraian terbagi dua, yaitu cerai thalak dan cerai

gugat. Yang dimaksud cerai thalak adalah perceraian yang terjadi karena thalak suami

kepada istri. Sedangkan yang dimaksud cerai gugat adalah wanita yang meminta

kepada suaminya untuk melepas dirinya dari ikatan pernikahan48

.

Awal surat gugatan atau permohonan yang telah dibuat dan ditanda tangani

diajukan kepanitra Pengadilan Agama (surat gugatan diajukan kepada sub

kepananitraan gugatan sedangkan permohonan pada sub kepanitraan permohonan).

Sebelum perkara terdaftar di kepanitraan, panitra melakukan penelitian terlebih

dahulu terhadap kelangkapan berkas perkara (penelitian terhadap bentuk dari isi

gugatan permohonan). Misalnya dalam membuat surat gugatan, kepanitraan

dibolehkan memberikan arahan kepada penggugat, apabila surat gugatan yang dibuat

penggugat tidak sesuai. Apabila terjadi kesalahan dalam gugatan atau permohonan

maka tidak boleh didaftarkan sebelum petitum dan positanya jelas, seperti ada

petitum namun tidak didukung oleh posita berarti gugatan atau permohonanya

dianggap tidak jelas.49

Jika hal tersebut terjadi maka gugatan atau permohonan

tersebut terlebih dahulu harus di perbaiki, panitra sebagai pihak yang mempunyai

otoritas dalam meneliti berkas gugatan atau permohonan sebaliknya melakukan

penelitian tersebut disertai dengan membuat resume tersebut diarahkan kepada Ketua

48Syamhudi,Kholid Al-Khulu',” Gugatan Cerai Dalam Islam”, artikel diakses pada 17 maret

2007 dari http://www.almanhaj.or.id/

49 Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata Pada Peradilan Agama, (Jakarta : Pustaka Pelajar,

2003), cet. Ke-4, h.76

Page 50: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Pengadilan Agama, dengan disertai saran misalnya berbunyi “syarat-syarat cukup

siap untuk disidangkan”.50

Kemudian penggugat atau pemohon menuju meja I (satu) untuk menaksir

besarnya biaya perkara dan menulisnya pada Surat Kuasa Untuk Menbayar (SKUM),

biaya perkara dibebankan kepada penggugat atau pemohon sesuai dengan pasal 89

Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, ayat (1) yang Berbunyi

; ”Biaya dalam bidang perkawinan dibebankan kepada penggugat atau pemohon”.

Besarnya biaya perkara diperkirakan harus telah mencukupi untuk

menyelesaikan perkara tersebut. Hal ini sejalan dengan pasal 13 Rbg/pasal 128 Ayat

(1) HIR/ pasal 90 Ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan

agama, yang meliputi:

1. Biaya kepanitraan dan biaya matrai

2. Biaya pemeriksaan, saksi ahli, juru bahasa dan biaya sumpah

3. Biaya pemeriksaan setempat dan perbuatan hakim yang lain

4. Biaya panggilan, pemberitahuan dan lain-lain atas perintah Pengadilan yang

berkenaan dengan perkara tersebut.

Ketentuan diatas tidak berlaku bagi yang tidak mampu dan dizinkan untuk

mengajukan gugatan secara prodeo (Cuma-Cuma). Ketidakmampuanya dapat

dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dari Kelurahan atau Kepala Desa

setempat yang dilegalisir oleh Camat. Setelah itu, penggugat atau Pemohon

50 Raihan A Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001),

ed.ke-2, cet. Ke-8, h.129

Page 51: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

menghadap kemeja II dengan menyerahkan surat gugatan/permohonan dan Surat

Kuasa Untuk Membayar (SKUM) yang telah dibayar. Setelah selesai, kemudian surat

gugatan/permohonan tersebut dimasukan dalam map berkas acara, kemudian

menyerahkan kepada wakil panitra untuk disampaikan kepada ketua Pengadilan

melalui panitra.51

Setelah terdaftar, gugatan diberi nomor perkara kemudian diajukan kepada

Ketua Pengadilan, setelah ketua Pengadilan menerima gugatan maka Ketua

Pengadilan menunjuk Hakim yang ditugaskan untuk menangani perkara tersebut.

Pada prinsipnya pemeriksaan dalam persidangan dilakukan oleh hakim maka Ketua

Pengadilan menunjuk seorang hakim sebagai ketua majlis dan dibantu oleh kedua

hakim anggota.52

Setelah itu hakim yang bersangkutan dengan surat ketetapanya dapat

menetapkan hari, tanggal serta jam, kapan perkara itu akan disidangkan, ketua majlis

memerintahkan memanggil kedua belah pihak agar mengadiri persidangan. Untuk

membantu majlis hakim dalam menyelesaikan perkara, maka ditunjuk seorang atau

lebih panitra sidang dalam hal ini panitra, wakil panitra, panitra muda dan panitra

pengganti.53

51 M.Fauzan, Pokok-Pokok Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari’ah Di

Indonesia, (Jakarta : Sinar Grafika, 2004), cet. Ke-2, h.14

52 R. Soeroso, Praktek Hukum Acara Perdata: Tata Cara Dan Proses Persidangan, (Jakarta :

Sinar Grafika, 2004), cet. Ke-6, h.39

53 A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2006), cet. Ke-1, h.214

Page 52: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Pemanggilan para pihak harus dilakukan secara resmi dan patut, adapun

tatacara pemanggilan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;

a. Dilakukan oleh jurusita atau juru sita pengganti diserahkan kepad pribadi yang di

panggil ditempat tinggalnya;

b. Apabila tidak ditemukan maka surat penggilan tersebut diserahkan kepada Kepala

Desa dimana ia tinggal;

c. Apabila salah seorang telah meninggal dunia maka disampaikan kepada ahli

warisnya;

d. Setelah melakukan pemanggilan maka jurusita harus menyerahkan risalah (tanda

bukti bahwa para pihak telah dipanggil) kepada hakim yang memeriksa perkara

yang bersangkutan;

e. Kemudian pada hari yang telah ditentukan sidang perkara dimulai.54

Sedangkan proses pemeriksaan perkara didepan sidang dilakukan melalui

tahap-tahap dan hukum acara perdata sebagaimana yang telah tertera dalam Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2006 Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Tentang Peradilan Agama Pasal 54 :

“Hukum Acara yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan

Agama adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam

lingkungan Peradilan Umum, kecuali yang telah diatur secara khusus dalam Undang-

Undang ini”.

54 R.Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata: Tata Cara Dan Proses Persidangan, (Jakarta :

Sinar Grafika, 2004) cet. Ke-6, h.40

Page 53: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Setelah hakim membuka sidang dan dinyatakan terbuka untuk umum,

dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan tentang keadaan para pihak, ini bersifat

pemberitahuan (cecking) identitas para pihak apakah para pihak sudah mengerti

mengapa mereka dipanggil untuk mengahadiri sidang. Pada upaya perdamaian,

inisiatif perdamaian dapat timbul dari hakim, penggugat ataupun tergugat. Hakim

harus bersungguh-sungguh untuk mendamaikan para pihak, apabila ternyata upaya

perdamaian tidak berhasil, maka sidang dilakukan tertutup untuk umum dilanjutkan

ketahap pemeriksaan diawali membaca surat gugatan.55

Selanjutya pada tahap dari tergugat pihak tergugat diberikan kesempatan

untuk membela diri dan mengajukan segala kepentingan terhadap penggugat melalui

hakim. Pada tahap replik penggugat kembali menegaskan isi gugatannya yang

dilakukan oleh tergugat dan juga mempertahankan diri atas sanggahan-sanggahan

yang disangkal tergugat, kemudian pada tahap duplik tergugat dapat menjelaskan

kembali jawabanya yang disangkal oleh penggugat.56

Tahap replik duplik dapat diulang-ulang sampai hakim dapat memandang

cukup, kemudian dilanjutkan dengan pembuktian. Pada tahap pembuktian, penggugat

dan tergugat mengajukan semua alat-alat bukti yang dimiliki untuk mendukung

jawabannya (sanggahan), masing-masing pihak berhak menilai alat bukti lawanya.

Kemudian tahap kesimpulan, masing-masing pihak mengajukan pendapat akhir

55 R,Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, h.41-42

56 Ibid., h.43

Page 54: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

tentang hasil pemeriksaan. Kemudian pada tahap putusan, hakim menyampaikan

segala pendapatnya tentang perkara tersebut dan menyimpulkan dalam putusan dan

putusan hakim adalah untuk mengakhiri sengketa atau perkara.57

57 Ibid., h.45

Page 55: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA

A. Hak Dan Kewajiban Bersama Suami Dan Istri

Tujuan perkawinan adalah untuk membina keluarga yang bahagia, kekal,

abadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Terwujudnya tujuan perkawinan

tersebut sudah barang tentu sangat tergantung dari maskimalisasi peran dan tanggung

jawab masing-masing pihak, istri dan suami. Oleh sebab itu, perkawinan tidak saja

dipandang sebagai media merealisasikan syariat Allah agar memperoleh kebaikan

didunia dan akhirat, tetapi juga merupakan sebuah kontrak perdata yang akan

menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya.58

Masalah hak dan kewajiban suami istri dalam Undang-Undang perkawinan

diatur dalam bab VI pasal 30 sampai dengan pasal 34, sementara dalam Kompilasi

Hukum Islam diatur dalam bab XII pasal 77 sampai dengan pasal 84. Dalam pasal 30

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 menyatakan “suami istri memikul kewajiban

yang luhur untuk menegakan rumah tangga yang menjadi dasar dari susunan

masyarakat”. Selanjutnya hak dan kedudukan semua istri adalah seimbang, suami

berperan sebagai kepala rumah tangga sedangkan istri berperan sebagai ibu rumah

tangga dan masing-masing pihak berhak melakukan perbuatan hukum, hal ini

berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

pasal 31 sebagai berikut:

58 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam Di Indonesia : Studi

Kritis Perkembangan Hukum Islam Dari Fikih, UU No.1 Tahun 1974 Sampai KHI, (Jakarta : Kencana,

2006),cet. Ke-3, h.180

Page 56: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

1. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami

dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.

2. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum.

3. Suami adalah Kepala Keluarga dan isteri ibu rumah tangga.

Disamping yang telah disebutkan diatas suami wajib melindungi istrinya

dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan

kemampuanya, suami yang berkewajiban memberi nafkah itu adakalanya dia seorang

yang mampu atau adakalanya dia seorang yang tidak mampu.59

Dan istri wajib

mengatur keperluan rumah tangga dengan sebaik-baiknya dan Jika suami atau istri

melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada

Pengadilan, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan pasal 34.

Sesuai dengan prinsip yang dikandung Undang-Undang Perkawinan, pada

pasal 31 sangat jelas disebutkan bahwa kedudukan suami dan istri adalah seimbang,

baik dalam kehidupan rumah tangga maupun pergaulan dalam masyarakat. Khusus

menyangkut ayat (1) pasal 31 ini merupakan sprit if the age (tuntutan semangat

zaman) dan merupakan hal-hal yang sangat wajar untuk mewujudkan suasana

harmonis dalam kehidupan keluarga. Dan ini merupakan perjuangan emansipasi yang

sudah lama berlangsung.60

59 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan: (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya

1989), h. 61

60 Yahya Harahap, Hukum Perkawinan Nasional, (Medan : Zahir Trading, 1975), h.91

Page 57: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Semangat keseimbangan ini tampaknya tidak muncul dalm Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata. Pada pasal 108 KUH Perdata dijelaskan bahwa kedudukan

seorang wanita setelah yang bersangkutan kawin dianggap tidak mampu bertindak,

oleh karena dengan bantuan pihak suami yang bersangkutan dapat melakukan

perbuatan-perbuatan hukum.

Jika suami istri sama-sama menjalankan tanggung jawabnya masing-

masing, maka akan terwujudlah ketentraman dan ketenangan hati, sehingga

sempurnalah kebahagiaan hidup berumah tangga. Dengan demikian, tujuan hidup

berkeluarga akan terwujud sesuai dengan tuntunan agama, yaitu sakinah, mawaddah

warahmah.

Adapun hak dan kewajiban bersama suami istri adalah sebagai berikut;

1. hak bersama suami istri;

a. Suami istri dihalalkan saling bergaul mengadakan hubungan seksual. Perbuatan

ini merupakan kebutuhan bersama suami istri yang dihalalkan secara timbal balik.

Jadi bagi suami halal berbuat kepada istrinya, sebagaimana istri kepada suaminya.

Mengadakan hubungan seksual ini adalah hak bagi suami istri, dan tidak boleh

dilakukan kalau tidak bersamaan, sebagaimana tidak dapat dilakukan secara

sepihak saja.

b. Haram melakukan perkawinan; yaitu istri haram dinikahi oleh ayah suaminya,

datuknya (kakaknya), anaknya dan cucunya. Begitu juga ibu istrinya, anak

perempuanya dan seluruh cucunya haram dinikahi oleh suaminya.

Page 58: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

c. Hak saling mendapatkan waris akibat dari ikatan perkawinan yang sah, bilamana

salah seorang meninggal dunia sesudah sempurnanya ikatan perkawinan; yang

lain dapat mewarisi hartanya, sekalipun belum pernah berhubungan seksual.

d. Anak mempunyai nasab (keturunan) yang jelas bagi suami.

e. Kedua belah pihak wajib bergaul (berprilaku) yang baik, sehingga dapat

melahirkan kemesraan dan kedamaian hidup.61

Hal ini berdasarkan firman Allah :

... ... ﴿ ٤:۱۹/اوساء﴾

Artinya :

“...dan pergaulilah mereka (istri) dengan baik...” (Q.S. An-nisa’:19)

2. Kewajiban bersama suami istri

Agar terciptanya hubungan rumah tangga yang harmonis dalam keluarga

Kewajiban bersama Suami istri harus senantiasa dijalankan dengan semaksimal

mungkin adapun kewajiban bersama suami istri diatur dalam Dalam Kompilasi

Hukum Islam pasal 77, yang disebutkan:

1. Suami istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar dan susunan

masyarakat

61 Abd. Rahaman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta : Prenada Media, 2003), h.155-156

Page 59: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

2. Suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi

bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain;

3. Suami istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak

mereka, baik mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan

pendidikan agamanya;

4. Suami istri wajib memelihara kehormatannya;

5. Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan

gugatan kepada Pengadilan Agama.

Mengenai pasal-pasal diatas dapat diambil lima hal yang penting mengenai

hak dan kewajiban suami dan istri.

1. Pergaulan hidup suami istri yang baik dan tentram dengan rasa cinta-mencintai

dan santun-menyantuni. Artinya, masing-masing pihak mewujudkan pergaulan

yang ma’ruf dalam rumah tangg ataupun keluar (masyarakat).

2. Suami memiliki kewajiban dalam posisinya sebagai kepala keluarga dan istri juga

memiliki kewajiban dalam posisi sebagai ibu rumah tangga.

3. Rumah kediaman disediakan oleh suami dan istri wajib tinggal dalam satu

kediaman tersebut. Pada dasarnya suami wajib menyediakan tempat tinggal yang

tetap, namun dalam kasus-kasus tertentu, rumah tersebut dapat diwujudkan secara

bersama-sama.

4. Belanja kehidupan menjadi tanggung jawab suami, sedangkan istri wajib

membantu suami mencukupi biaya hidup tersebut.

Page 60: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

5. Istri bertanggung jawab mengurus rumah tangga dan membelanjakan biaya rumah

tangga yang diusahakan suaminya dengan cara-cara yang benar, wajar dan dapat

dipertanggung jawabkan. 62

Lalu menurut Martiman Projohamidjojo dalam bukunya hukum perkawinan

Indonesia, hak dan kewajiban suami dan istri yang dikandung oleh pasal-pasal

Undang-Undang perkawinan :

1. Cinta-mencintai satu dengan yang lainnya;

2. Hormat-menghormati dan menghargai satu sama lainnya;

3. Setia satu sama lainnya;

4. Saling memberi dan menerima bantuan lahir dan batin satu sama lainnya;

5. Sebagai suami berkewajiban mencari nafkah bagi anak-anak dan istrinya serta

wajib melindungi istrinya serta memberikan segala keperluan hidup rumah

tangga, lahir batin, sesuai dengan kemampuannya;

6. Sebagai istri berkewajiban mengatur rumah tangga dengan sebaik-baiknya.63

B. Hak Dan Kewajiban Suami Terhadap Istri

Tidaklah mudah untuk membentuk keluarga yang damai, aman, bahagia,

sejahtera. Diperlukan pengorbanan serta tanggung jawab dari masing-masing pihak

dalam menjalankan peran dalam keluarga. Bagi orang yang tidak mempunyai

keinginan dan tidak mempunyai kemampuan serta tangguang jawab untuk

62 Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Berlaku Bagi Umant Islam, (Jakarta : UI Press,

1982), h.73

63 Martiman Prodjohamidjojo, Hukum Perkawinan Indonesia, (Jakarta : Indonesia Legal

Center Publishing, 2002), h.34

Page 61: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam rumah tangga sehingga apabila

melangsungkan perkawinan terlantarlah dirinya dan istrinya, maka hukum melakukan

perkawinan orang tersebut adalah haram.64

Dan tidaklah seorang lelaki mukmin membenci seorang istri yang

mukminah apalagi sampai menelantarkanya, hal ini berdasarkan hadist Rasulullah

SAW;

ا خما زضي اآخس ال يفسن مؤمه مؤمىة إن وسي مى مى

Artinya; “Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,

“janganlah suami yang beriman membenci istri yang yang beriman,

karena apabila suami tidak menyukai suatu perangainya tentu ada

perangai lain yang menyenagkan. (HR.Muslim)

Mengenai kewajiban suami untuk memberikan biaya kehidupan rumah

tangga terhadap istri dan anak diatur dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 80 ayat (1)

sampai (4) yang menyatakan;

1. Suami adalah pembimbing, terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi

mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan oleh

suami istri bersama.

2. Suami wajib melidungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup

berumah tangga sesuai dengan kemampuannya

64 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta : Prenada Media), cet-1,h. 20.

65 Muhammad Nashirudin Al Albani, Mukhtashar Shahih Muslim (Jakarta : Pustaka Azzam,

2003) cet. Ke-1 h.580

Page 62: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

3. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi

kesempatan belajar pengetahuan yang berguna dan bermanfaat bagi agama, nusa

dan bangsa.

4. Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung :

a. Nafkah, kiswah dan tempat kediaman bagi istri;

b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi istri dan

anak;

c. Biaya pendidikan bagi anak66

.

Dalam hal diatas apabila suami tidak dapat menjalankan kewajibanya

terhadap istrinya, pada saat itu istri tidak rela dan tidak sabar menghadapinya, maka

pihak istri boleh mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama karena tidak

kemmapuan suami untuk memberikan nafkah, ini lebih erat nya dengan kelangsungan

kehidupan rumah tangga.maka dengan suami yang tidak mampu memberi nafkah

berarti dia telah menahan istinya dalam kemelaratan.67

Sedangkan firman Allah telah

menjelaskan bahwa;

... ...﴿ ٢:٢٣١/ ابلسة﴾

Artinya:

“...Janganlah kamu tahan mereka (isteri-istri) dengan kemelaratan...”

(Q.S.al-Baqarah:231)

66Departemen R.I Kompilasi Hukum Islam (Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan

agama Islam, 1998)h. 41

67Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan, h. 62

Page 63: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Selain itu suami juga wajib menyediakan tempat tinggal bagi istri dan anak-

anaknya yang layak, hal ini menjadi pelindung bagi keluarga serta menciptakan rasa

aman dan tentram, hal ini sesuai dengan penjelasan dalam Kompilasi Hukum Islam

Pasal 81, di sebutkan;

1. Suami wajib menyediakan tempat kediaman bagi istri dan anak-anaknya atau

bekas isteri yang masih dalam iddah.

2. Tempat kediaman adalah tempat tinggal yang layak untuk istri selama dalam

ikatan perkawinan, atau dalam iddah talak atau iddah wafat.

3. Tempat kediaman disediakan untuk melindungi istri dan anak-anaknya dari

gangguan pihak lain, sehingga mereka merasa aman dan tenteram. Tempat

kediaman juga berfungsi sebagai tempat menyimpan harta kekayaan, sebagai

tempat menata dan mengatur alat-alat rumah tangga.

4. Suami wajib melengkapi tempat kediaman sesuai dengan kemampuannya serta

disesuaikan dengan keadaan lingkungan tempat tinggalnya, baik berupa alat

perlengkapan rumah tangga maupun sarana penunjang lainnya.

Adapun hak suami terhadap istrinya yang paling pokok adalah:

1. ditaati dalam hal-hal yang tidak maksiat;

2. istri menjaga dirinya sendiri dan harta suami;

3. menjauhkan diri dari mencampuri sesuatu yang dapat menyusahkan suami;

4. tidak bermuka masam diihadapan suami;

Page 64: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

5. tidak menunjukan keadaan yang tidak disenangi oleh suami.68

Kewajiban taat kepada suami hanyalah dalam hal-hal yang dibenarkan

agama, bukan dalam hal-hal kemaksiatan kepada Allah SWT. Jika suami menyuruh

istri untuk berbuat maksiat, maka si istri harus menolaknya. Diantara ketatan istri

kepada suami adalah tidak keluar rumah, keculi dengan seizinnya. Kepatuhan Istri

kepada suaminya meliputi segala perintahnya selama tidak melanggar peraturan-

peraturan agama.69

C. Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami

Selanjutnya berkenaan dengan kewajiban istri terhadap suami dijelaskan

bahwa wanita-wanita yang shalih seperti yang dijelaskan oleh ayat Alqur’an adalah

mereka yang taat pada suami. Mereka melaksanakan kewajiban ketika suami tidak

ada dirumah menjaga kehormatan, serta memelihara rahasia dan harta suami dengan

ketentuan Allah SWT, karena Allah telah menjaga dan memberi pertolongan kepada

mereka. Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT:

… ﴿٤:٣٤/اوساء﴾

Artinya : “Sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi

memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah

memelihara (mereka)...” (Q.S. An-nisa’:34)

68 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (jakarta : Prenada Media), cet-1, h.158

69 Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan, h. 36

Page 65: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Disamping itu istri wajib melayani suami ketika suami ingin melakukan

hubungan suami istri, apabila istri tidak melayani suami sehingga suami marah maka

para malaikan melaknat istri hingga menjelang pagi, hal ini berdasarkan hadist

Rasulullah SAW;

إى امسأج فأبث فبات إذا دعا اسج ا فساش ا عىح امالئىة ححى غضبان عي

جصبح

Artinya;

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,’apabila

seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan badan, lalu si istri

menolak sehingga malam itu suaminya jengkel terhadqapnya, maka si istri

dilaknat oleh para malaikat menjelang pagi.”(HR. Muslim)

Maksud memelihara diri dibalik pembelakangan suaminya dalam ayat

tersebut adalah istri dalam menjaga dirinya ketika suaminya tidak ada dan tidak

berbuat khianat kepadanya, baik mengenai diri maupun harta bendanya. Inilah

merupakan kewajiban tertinggi bagi seorang istri terhadap suaminya.71

Diantara kewajiban istri terhadap suami adalah sebagai berikut :

1. taat dan patuh kepada suami

2. pandai mengambil hati suami melalui makanan dan minuman

3. mengatur rumah dengan baik

4. menghormati keluarga suami

70 Muhammad Nashirudin Al Albani, Mukhtashar Shahih Muslim (Jakarta : Pustaka Azzam,

2003) cet. Ke-1 h.580

71 Abd.Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta : Prenada Media), cet-1,h. 161

Page 66: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

5. bersikap sopan, penuh senyum terhadap suami

6. tidak mempersulit suami dan selalu mendorong suami untuk maju

7. ridha dan syukur apa yang telah diberikan oleh suami

8. selalu berhemat dan suka menabung

9. selalu berhias dan bersolek untuk atau dihadapan suami.

10. jangan selalu cemburu buta.72

Istri wajib merasa malu terhadap suami, harus menundukan muka dan

pandanganya dihadapan suami, taat terhadap suami ketika diperhatikan apa saja

selain maksiat, diam ketika suami berbicara, berdiri ketika suami datang dan pergi,

menampakan kecintaanya apabila suaminya datang mendekatinya, menampakan

kegembiraan ketika suami melihatnya, menyenangkan suaminya ketika tidur,

mengenakan harum-haruman, membiasakan berhias diri dihadapan suami dan tidak

boleh berhias apabila di tinggal suami. Kewajiban utama bagi seorang istri ialah

berbakti lahir dan batin kepada suami di dalam yang dibenarkan oleh hukum

islam,selain itu kewajiban Istri adalah menyelenggarakan dan mengatur keperluan

rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Hal ini disebutkan dalam Kompilasi

Hukum Islam pasal 83 ayat (1) dan (2).

Apabila seorang istri tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajibanya tanpa

adanya satu alasan yang sah maka istri dapat dikatakan nusyuz,sebagaimana yang

dimaksud dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 84 Ayat (1); ”Istri dapat dianggap

72 Slamet Abidin, Drs, dan Aminudin h, Drs. Fiqh Munakahat, (bandung : CV. Pustaka Setia,

1999), cet. Ke-1, h.172

Page 67: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud

dalam pasal 83 ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah”. Apabila istri terbukti

nusyuz, maka tidak ada lagi kewajiban suami terhadap istri kecuali dalam hal-hal

untuk kepentingan anak, hal ini disebutkan dalam Kompilsi Hukum Islam pasal 84

ayat (2).

Adapun hak istri terhadap suaminya:

1. hak benda, yaitu mahar dan nafkah.

2. hak rohaniah, yaitu bersikap adil jika suami berpoligami dan tidak boleh

menyengsarakan istri.

Pengaturan ketentuan hak dan kewajiban suami istri dalam Kompilasi

Hukum Islam lebih sistematis dibandingkan dalam Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 tentang perkawinan.73

Hal ini tentu dimaklumi, karena Kompilsi

Hukum Islam dirumuskan belakangan, setelah tujuh belas tahun sejak Undang-

Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dikeluarkan.sementara dalam

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan pengaturan hak dan

kewajiban suami istri lebih umum.

73 Ahmad Rofiq, Hukum Islam Di Indonesia,(jakarta : PT. Raja Grafindo, 2003), h.185

Page 68: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB IV

ANALISA PUTUSAN PERKARA NOMOR 770/Pdt.G/2010/PA JS

A. Profil Pengadilan Agama Jakarta Selatan

1. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Pengadilan Agama Jakarta selatan dibentuk berdasarkan surat keputusan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1963, pada mulanya

Pengadilan Agama di wilayah DKI Jakarta hanya terdapat tiga kantor yang

dinamakan Kantor Cabang yaitu :

1. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara ;

2. Kantor Pengadilan Agama Jakarta Tengah ;

3. Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya sebagai Induk ;74

Semua Pengadilan Agama tersebut diatas termasuk Wilayah Hukum Cabang

Mahkamah Islam Tinggi Surakarta. Kemudian setelah berdirinya Cabang Mahkamah

Islam Tinggi Bandung berdasarkan surat keputusan Menteri Agama Nomor 71 tahun

1976 tangga;l 16 Desember 1976. semua Pengadilan Agama di Propinsi Jawa Barat

termasuk Pengadilan Agama yang berada di Daerah Ibu Kota Jakarta Raya berada

dalam wilayah hukum Mahkamah Islam Tinggi Cabang Bandung.75

74 Data diakses dari http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/ pada tanggal 17 maret 2011

75 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 69: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Dalam perkembangan selanjutnya istilah Mahkamah Islam Tinggi menjadi

Pengadilan Tinggi agama (PTA). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 61 tahun 1985 Pengadilan Tinggi Agama Surakarta di

pindah di Jakarta, akan tetapi realisasinya baru terlaksana pada tanggal 30 Oktober

1987 dan secara otomatis Wilayah Hukum Pengadilan Agama diwilayah DKI Jakarta

adalah menjadi Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.76

Terbentuknya kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan merupakan

jawaban dari perkembangan masyarakat Jakarta, yang ketika itu pada tahun 1967

merupakan cabang dari Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya yang berkantor di

jalan Otista Raya Jakarta Timur. Sebutan pada waktu itu adalah cabang Pengadilan

Agama Jakarta Selatan. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibentuk

sesuai dengan banyaknya jumlah penduduk dan bertambahnya pemahaman

penduduk serta tuntutan masyarakat Jakarta Selatan yang diwilayahnya cukup luas.

Untuk itu keadaan kantor ketika itu masih masih dalam keadaan darurat yaitu

menempati gedung bekas Kantor Kecamatan Pasar Minggu disuatu gang kecil yang

sampai saat ini dikenal dengan gang Pengadilan Agama Pasar Minggu Jakarta

Selatan pimpinan kantor di pegang oleh H. Polana. Penanganan kasus-kasus hanya

berkisar perceraian kalaupun ada tentang warisan masuk kepada Komparisi itu pun

76 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 70: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

dimulai tahun 1969 kerjasama dengan Pengadilan Negeri yang ketika itu dipimpin

oleh Bapak Bismar Siregar, SH.77

Pada tahun 1976 gedung Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan

pindah ke Blok D Kebayoran baru Jakarta Selatan dengan menempati serambi

Masjid Syarief Hidayatullah dan sebutan Kantor Cabang pun dihilangkan menjadi

Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan pada masa itu diangkat pula beberapa Hakim

honorer yang diantaranya adalah Bapak H. Ichtijanto, SA, SH. Pada bulan September

1979 kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah ke gedung Baru di. Jl.

Ciputat Raya Pondok Pinang dengan menempati gedung Baru dengan tanah yang

masih menumpang pada areal tanah PGAN Pondok Pinang dan pada tahun 1979

pada saat Pengadilan Agama Jakarta Selatan dipimpin oleh Bapak H. Alim BA

diangkat pula Hakim-Hakim honorer untuk menangani perkara-perkara yang masuk,

mereka diantaranya KH. Ya’kub, KH. Muhdats Yusuf, Hamim Qarib, Rasyid

Abdullah, Ali Imran, Drs. H. Noer Chazin.78

Pada perkembangan selanjutnya yaitu semasa berkepimpinan Drs. H.

Djabir Manshur, SH, Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah ke Jalan

Rambutan VII No. 48 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan

menempati gedung baru. Digedung baru ini meskipun tidak memenuhi syarat untuk

sebuah kantor Pemerintah setingkat walikota, karena gedungnya berada ditengah-

77 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

78 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 71: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

tengah penduduk dan jalan masuk dengan kelas jalan III C. Namun sudah lebih baik

ketimbang masih di Pondok Pinang, pembenahan-pembenahan fisik terus dilakukan

terutama pada masa kepemimpinan Bapak Drs. H. Jayusman, SH. Begitu pula

pembenahan-pembenahan administrasi terutama pada masa kepemimpinan Bapak

Drs. H. Ahmad Kamil, SH pada masa ini pula Pengadilan Agama Jakarta Selatan

mulai mengenal computer walaupun hanya sebatas pengetikan dan ini terus

ditingkatkan pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Rif’at Yusuf.79

Pada masa perkembangannya selanjutnya Tahun 2000 ketika

kepemimpinan dijabat oleh Bapak Drs. H. Zainuddin Fajari, SH pembenahan-

pembenahan semua bidang, baik fisik maupun non fisik diadakan sistim

komputerisasi dengan online Komputer, dan ini terus dibenahi sampai sekarang oleh

Ketua Pengadilan Agama Bapak Drs. H. Syed Usman, SH. Yang tujuannya adalah

untuk meningkatkan pelayan kepada masyarakat pencari keadilan dan menciptakan

peradilan yang mandiri dan beribawa. Perkembangannya selanjutnya Tahun 2007-

2008 ketika kepemimpinan dijabat oleh Bapak Drs. H. A.Choiri, SH,

MH pembenahan-pembenahan semua bidang, baik fisik maupun non fisik sudah

terintegrasi dengan online Komputer, pada periode ini juga Pengadilan agama

Jakarta Selatan berhasil pengadaan tanah untuk bangunan gedung baru seluas + 6000

m2 yang terletak di Jl. Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan.80

79 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

80 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 72: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Selanjutnya sejak Tahun 2008 telah dibangun gedung baru yang sesuai

dengan prototype Mahkamah Agung RI. Pembangunan dilaksanakan 2 tahap, tahap

pertama tahun 2008 dan tahap kedua tahun 2009 pada saat itu Pengadilan Agama

Jakarta Selatan di Ketuai oleh Bapak Drs. H. Pahlawan Harahap, SH, MA.

Selanjutnya pada akhir April 2010 Gedung baru Pengadilan Agma Jakarta Selatan

diresmikan bersama-sama dengan gedung-gedung baru lainnya di Pontianak

(Kalimantan Barat) oleh Ketua Mahkamah Agung RI. Kemudian pada awal Mei

2010 diadakan tasyakuran dan sekaligus dimulainya aktifitas perkantoran di gedung

baru tersebut, pada saat itu Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan dijabat

oleh Drs. H. Ahsin.A.Hamid, SH.81

2. Letak Geografis Dan Data Keterang Wilayah Hukum Pengadilan Agama

Jakarta Selatan

Secara geografis, Pengadilan Agama Jakarta Selatan terletak di Kotamadya

Jakarta Selatan, luas wilayah Kotamadya Jakarta Selatan adalah seluas 145,73

Kilometer persegi (Km2) dan secara astronomis wilayah kotamadya Jakarta Selatan

terletak dan berada pada posisi 06’15’40,8’ Lintang Selatan dan 106’45/0,00’Bujur

Timur, dan berada pada kemiringan 26,2 meter diatas permukaan laut. Jakarta Selatan

bercirikan daerah yang beriklim khas Tropis dengan temperature udara sekitar 27,7’

celcius dan kelembaban udara rata-rata 75 % yang disapu angin dengan kecepatan

sekitar 0,2 knot sepanjang tahun. Curah hujan mencapai ketinggian 2,596,7 mm

81 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 73: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

setahun atau rata – rata sekitar 85,8 mm perhari yang terjadi selama 182 hari dalam

setahun. Curah hujan tertinggi terjadi dalam bulan Januari (737,5 mm) dan Februari

(425,3 mm) Didaerah Jakarta Selatan terdapat Rawa / setu ( Setu Babakan) wilayah

ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan iklimnya yang sejuk sehingga

ideal dikembangkan sebagai wilayah penduduk, Didaerah Jakarta Selatan juga

banyak terdapat kegiatan usaha dan perkantoran.82

Selanjutnya Pembagian Wilayah Pengadilan Agama Jakarta Selatan

meliputi :

1. KECAMATAN TEBET

2. KECAMATAN SETIA BUDI

3. KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN

4. KECAMATAN PASAR MINGGU

5. KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

6. KECAMATAN CILANDAK

7. KECAMATAN KEBAYORAN BARU

8. KECAMATAN PANCORAN

9. KECAMATAN JAGAKARSA

10. KECAMATAN PESANGGRAHAN.83

Sejak menempati gedung baru yang cukup megah dan representatif

tersebut di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dilakukan pembenahan dalam segala

82Data diakses dari http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/ pada tanggal 17 maret 2011

83 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

Page 74: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

hal, baik dalam hal pelayanan terhadap pencari keadilan maupun dalam hal

peningkatkan IT yang sudah semakin canggih disertai dengan program-program

yang menunjang pelaksanaan tugas pokok, seperti program SIADPA yang sudah

berjalan dan terintegrasi dengan TV Media Center, Touch Screen (KIOS-K) serta

beberapa fitur tambahan dari WEBSITE pa-jakartaselatan.go.id.84

B. Duduknya Perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS

Menimbang bahwa penggugat telah mengajukan surat gugatan pada tanggal

8 april 2010 terdaftar di Kepanitraan Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam

register perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PA Js. Dengan mengemukakan sebagai

berikut:85

1. bahwa, penggugat dan tergugat telah menikah pada tanggal 7 Desember

1997, ketentuan Hukum Islam (agama penggugat dan tergugat) dan telah

tercatat menurut perundang-undangan yang berlaku, sesuai Kutipan Akta

Nikah No. 1002/57/XII/1997 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama

Kecamata Jagakarsa, Jakarta Selatan tanggal 7 Desember 1997.

2. bahwa sesudah menikah penggugat dan tergugat hidup rukun dalam

membina rumah tangga dirumah orang tua penggugat dijalan Srengseng

Sawah, Gg. 0 RT.009 RW. 03 No. 01 Kelurahan Srengseng Sawah

Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, selama 13 (tiga belas) tahun selama

84 Ibid., http://www.pa-jakartaselatan.go.id/ sejarah/

85 Sumber berasal dari arsip Putusan Perkara nomor 770/Pdt.g/2010 Pengadilan Agama

Jakarta Selatan, h. 1

Page 75: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kurang lebih 7 (tujuh) Tahun, telah rukun baik (ba’da Dukhul) dan

dikaruniai 2 (dua) orang anak yang bernama:

a. Daffa Radhiana Arkan, laki-laki, lahir tanggal 13 November 1998.

b. Alfin Fikri Fabian, laki-laki, lahir tanggal 25 Oktober 2004.

3. bahwa kurang lebih sejak 2006 ketentraman Rumah Tanggan Penggugat dan

Tergugat mulai goyah, setelah antara Penguggat dan Tergugat terjadi

perselisihan secara terus menerus sampai dengan saat ini, yang penyebabnya

antara lain:

a. Bahwa Tergugat mendapa PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sejak

Desember 2006, sehingga tergugat sudah tidak dapat bertanggung jawab

dalam menafkahi keluarga. Namun tergugat tidak mau mencari

perkerjaan yang layak guna menafkahi keluarga ini, akan tetapi hanya

menunggu jenis perkerjaan yang sama.

b. Bahwa Tergugat sempat Berkerja kembali akan tetapi hanya 1 (satu)

tahun dengan penghasilan yang tida mencukupi, namun sejak bulan jni

2009 tergugat tidak memiliki perkerjaan dan menganggur.

c. Tergugat tidak dapat mengatasi masalah emosi (tempramental),

kemudian depresi karena menganggur, sehingga dari hal itu sering

mengelurkan kata-kata kasar dan menyakitkan hati.

Page 76: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

d. Penggugat yang selama ini mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan

cara berdagang, akan tetapi tergugat tidak dapat menghargai usaha

penggugat tersebut. Dari hal itu yang menyebabkan Penggugat dan

Tergugat sering terjadi konflik atau pertengkaran.

4. bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan

Tergugat terjadi Februari 2010, hal ini sebagai bukti perselisihan Penggugat

dan Tergugat telah berada dalam kondisi yang tidak mungkin lagi bersatu

membina rumah tangga, yang mana pada saat ini Penggugat dan Tergugat

tinggan dialamat sebagaimana tersebut diatas.

5. bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan

atau cara musyawarah, namun tida berhasil.

6. bahwa dengan keadaan yang demikian, penggugat merasa tidak mungkin

lagi untuk mempertahankan rumah tangga bersama Tergugat. Oleh karena

itu Penggugat berketetapan hati untuk bercerai dengan tergugat.

7. bahwa disamping Penggugat mengajukan gugatan cerai, penggugat juga

menggugat agar penggugat ditetapan sebagai pemegang hak Hadhonah atau

Pemeliharaan atas anak yang bernama:

a. Daffa Radhiana Arkan, laki-laki, lahir tanggal 13 November 1998.

Page 77: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

b. Alfin Fikri Fabian, laki-laki, lahir tanggal 25 Oktober 2004 hasil dari

perkawinan antara Penguggat dan tergugat tersubut diatas.

8. bahwa oleh karena anak penggugat dan tergugat nantinya dalam asuhan

Penggugat, maka segala biaya pemeliharan anak dan biaya pendidikannya

ditangung oleh Tergugat setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,00 (Satu

Juta Rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau mandiri atau mendiri

menurut hukum.

9. bahwa berdasarkan dalil dan alasan diatas, maka dengan ini Penggugat

memohon kepada bapak Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan cq

Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk dapat menentukan suatu

hari persidangan, kemudian memanggil Penggugat dan Tergugat untuk

diperiksa dan diadili, selanjutnya memberikan putusan yang amarnya

sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.

2. Menjatuhkan Thalak satu bain Sughro Tergugat terhadap Penggugat.

3. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak Hadhonah atau

pemeliharaan atas anak Penguggat dan Tergugat yang bernama:

a. Daffa Radhiana Arkan, laki-laki, lahir tanggal 13 November 1998.

Page 78: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

b. Alfin Fikri Fabian, laki-laki, lahir tanggal 25 Oktober 2004

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya Hadhonah atau biaya

Pemeliharaan anak Penggugat dan Tergugat sebesar Rp 1.000.000,00

(Satu Juta Rupiah) sampai anak tersebut dewasa atau mandiri menurut

hukum.

5. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan Perundang-

undangan yang berlaku.

Atau apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat telah datang mengadap

secara pribadi ke persidangan, sedangkan tergugta tidak pernah menghadap, dan tidak

pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun

Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut.86

Bahwa majelis Hakim telah menasehati Penggugat agar tetap rukun kembali

dalam membina rumah tangga dengan Tergugat, namun tidak berhasil, kemudian

gugatan Penggugat dibacakan, dan isinya tetap dipertahankan, kecuali Posita angka 8

86 Ibid., h.3

Page 79: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

(delapan) dan Petitum angka 4 (empat) tentang nafkah anak, Penguggat Menyatakan

mencabutnya.87

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan, Penggugat telah mengajukan

bukti surat yaitu:88

a. Fotocopy kutipan Akta Nikah nomor 1002/57/XII/1997 yang dieluarkan

oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan tanggal 8

(delapan) Desember 1997, selanjutnya doberi kode P.1.

b. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama Daffa Radhiena Arkan,

selanjutnya diberi kode P.2.

c. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama Alfin Fikri Fabian, selanjutnya

diberi kode P.3.

Bahwa bukti P.1, P.2, P.3 berupa fotocopy tersebut telah bermatrai cukup,

dinazegelen, serta telah dicocokan den sesuai dengan aslinya.

Bahwa selain bukti surat tersebut, Penguggat telah mengajukan pula 2 (dua)

orang saksi yaitu;

Saksi I : Siti Nurjanah binti Asmad D, umur 25 tahun, agama Islam, setelah

bersumpah kemudian memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

87 Ibid., h.3

88 Ibid., h.3

Page 80: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

- Bahwa saksi adalah adik kandung Penggugat

- Bahwa semula Penguggat dan Tergugat hidup rukun, akan tetapi sejak Juni

2006 sudah tidak rukun lagi, keduanya sering cekcok;

- Bahwa penyebab cekcok tersebut karena masalah ekonomi, sejak tergugat di

PHK ditempat kerjanya, tergugat tidak mau mencari pekerjaan lagi, dan

menganggur;

- Bahwa Penguggat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak Februari

2010 sampai sekarang tidak pernah berkumpul lagi, tergugat pergi kerumah

orang tuanya di Depok;

- Bahwa saksi sudah sering menasehati Penggugat agar tetap bersabar dan

tidak bercerai, akan tetapi Penggugat tetap ingin bercerai dengan tergugat.89

Saksi II : Dedi Setyadi bin Cecep Adi Mulya, umur 38 tahun, agama Islam, setelah

bersumpah kemudian memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa saksi adalah kakak ipar Penggugat;

- Bahwa penyebab cekcok tersebut karena masalah ekonomi, sejak tergugat di

PHK ditempat kerjanya, tergugat tidak mau mencari pekerjaan lagi, dan

menganggur;

89 Ibid., h.3

Page 81: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

- Bahwa Penguggat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak Februari

2010 sampai sekarang tidak pernah berkumpul lagi, tergugat pergi kerumah

orang tuanya di Depok;

- Bahwa saksi sudah sering menasehati Penggugat agar tetap bersabar dan

tidak bercerai, akan tetapi Penggugat tetap ingin bercerai dengan tergugat.90

Bahwa atas keterang kedua saksi diatas tersebut penggugat menyatakan

menerima dan membenarkanya.

Bahwa penguggat telah mengajukan kesimpulan yang ada pokoknya tetap

ingin bercerai dengan penggugat, selanjutnya penggugta mohon putusan.

Bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam berita acara persidangan, harus

dianggap telah termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam putusan

ini.

C. Pertimbangan Hukum Hakim

Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah

sebagaimana telah diuraikan diatas.

Menimbang, bahwa Penguggat mengajukan gugatan cerai terhadap tergugat

pada pokoknya yaitu karena sejak Desember 2006 Penguggat dan tergugat terjadi

perselisihan secara terus menerus disebabkan tergugat mendapa PHK (pemutusan

90 Ibid., h.4

Page 82: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Hubungan Kerja), tergugat sudah tidak mau mencari pekerjaan yang layak guna

menafkahi keluarga, tergugat temperamental, sering berkata kasar dan menyakitkan

hati, puncak perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tegugat terjadii

Februari 2010, antara penggugat dan tergugat terjadi pisah tempat tinggal. Kemudian

pihak keluarga pernah mencoba menasehati penggugat, namun upaya tersebut tidak

berhasil.91

Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatan tersebut, penggugat

telah mengajukan bukti P.1, P.2, P.3 dan dua orang saksi.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 menunjukan Penggugat dan

tergugat menikah pada tanggal 7 Desember 1997 di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta

Selatan, sehingga sejak saat itu Penggugat dan Tergugat terikat dalam hubungan

hukum perkawinan yang sah, hal mana telah sesuai dengan maksud pasal 7 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam dan belum pernah bercerai, maka bukti P.1 tersebut dapat di

pertimbangkan sebagai dasar untuk melakukan perceraian.92

Menimbang, bahwa dari dua orang saksi telah diperoleh keterengan yaitu

Penggugat dan Tergugat awalnya rukun, namun sejak Juni 2006 Penggugat dan

Tergugat tidak rukun lagi, sering terjadi percekcokan disebabkan Tergugat setelah

dari PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dari perkerjaanya tidak memberi nafkah

91 Ibid., h.4

92 Ibid., h.5

Page 83: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kepada Penggugat, kemudian bulan Februari 2010 Penggugat dan Tergugat pisah

tempat tinggal sampai dengan sekarang, saksi-saksi sudah menasehati Penggugat agar

bersabar dan tidak bercerai, namun Penggugat tetap paa pendiriaanya untuk bercerai

dengan Tergugat.93

Menimbang, bahwa dari keterangan dua orang saksi terebut telah

menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat pada posita angka 3,4, dan angka 5, maka

dalil-dalil Penggugat tersebut dinyatakan terbukti.94

Menimbang, bahwa bahwa dari keterangan Penggugat dikuatkan dengan

keterangan dua orang saksi, ditemukan fakta yaitu sejak Desember 2006 Penggugat

dan Tergugat terjadi perselisihan secara terus-menerus disebabkan Tergugat

mendapatkan PHK, Tergugat sudah tidak mau mencari pekerjaan yang layak guna

menafkahi keluarga, Tergugat Tempramental, sering berkata kasar dn menyakitkan

hati puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi

Februari 2010, antara Penggugat dan Tergugat terjadi pisah temapt tinggal. Kemudian

pihak keluarga pernah menasehati Penggugat, namun upaya tersebut tidak berhasil.95

Menimbang, bahwa dari fakta tersebut Pengadilan berpendapat bahwa

antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran,

mengakibatkan keduan sudah tidak rukun lagi, Penggugat dan Tergugat sudah tidak

93 Ibid., h.5

94 Ibid., h.5

95 Ibid., h.5

Page 84: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

tinggal satu rumah lagi, dan Penggugat telah menyatakan tidak dapat

mempertahankan ikatan perkawinan dengan Tergugat.

Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkarang tersebut telah memenuhi

limit waktu untuk dijadikan sebagai salah satu alasan untuk melakukan perceraian

sebagaiamana dikehendaki Pasal 19 huruf (f) PP Nomor 9 Tahun 1975, juncto Pasal

116 huruf (f) KHI yaitu antara suami dan istri telah trjadi perselisihan dan

pertengkaran secara terus-menerus selama dua tahun berturut-turut, perselisah dan

pertengkaran tersebut telah terjadi sedemikian rupa dan telah menyebabkan keduanya

berpisah tempat tinggal sejak anaknya lahir (tahun 1997) hingga sekarang, telah

mengakibatkan Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat menjalankan hak dan

kewajiban lagi sebaiamana suami istri.96

Menimbang, bahwa upaya majelis Hakim serta saksi-saksi yang diajukan

dalam perkara ini menasehatio Penggugat agar tetap rukun kembali dengan Terguagat

ternyata tidak berhasil, karena Penggugat telah menyatakan sikapnya dengan tetap

berkukuh pada pendirianya untuk bercerai dengan Tergugat, sehinggan Pengadilan

menilai bahwa dengan sebab perselisihan dan pertengkaran itu telah mencapai pada

suatu keadaan yang mana dalam rumah tanggan Penggugat dan Tergugat sudah tidak

dapat ditolerir lagi untuk hidup rukun dalam suatu ikatan perkawinan.97

96 Ibid., h.5

97 Ibid., h.5

Page 85: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Menimbang, bahwa jika salah satu pihak telah menyatakan tetap berkukuh

pada pendirianya untuk bercerai dengan pihak lainnya, maka tidak terdapat cukup

alasan untuk tetap mempertahankan ikatan perkawinan tersebut, karena itu majelis

hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah berada

pada tingkat pecahnya perkawinan (broken marriage), keduanya sudah sangat sulit

untuk hidup rukun lagi sebagai suami istri, sehingga rumah tangga keduanya sudah

sangat sulit pula untuk dipertahankan, dalam mana jika dapat dipertahankan dapat

menimbulkan madharat yang lebih besar bagi keduanya, maka alternatif penyelesaian

sengketa perkawinan yang terbaik bagi Penggugat dan Tergugat adalah perceraian,

karena itu petitum pada angka 2 dapat dikabulkan.98

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan diatas gugatan

Penggugat telah terbukti dan berdasar hukum untuk diterima dan dikabulkan

berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, juncto

Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam dengan menjatuhkan Thalaqba’in sughra

dari Terguagat, Hendra Yana bin Tatang Rachmat terhadap Penggugat, Ani Mulianah

binti Asmat D.99

Menimbang, bahwa bukti P.2 dan P.3 adalah Akta kelahiran nama Daffa

Radhiena Arkan, laki-laki, lahir tanggal 13 November 1998 dan Alfin Fikri Fabian,

laki-laki lahir tanggal 25 Oktober 2004, dan berdasarkan bukti tersebut ternyata

98 Ibid., h.5-6

99 Ibid., h.6

Page 86: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kedua anak tersebut adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah antara

Penggugat dan Tergugat.100

Menimbang, bahwa penggugat dalam petitum gugatan angka 3 telah

mengajukan tuntutan menyangkut hak pengasuh anak, Penggugat memohon kepada

Pengadilan agar menetapkan anak tersebut berada dalam pengasuh dan pemeliharaan

Penggugat.101

Menimbang, bahwa oleh karena tergugat tidak perbah hadir di persidangan

untuk mengajukan jawaban atau keberatan-keberatan atas tuntutan Penggugat

tersebut, maka Tergugat dipandang menerima semua tuntutan yang diajukan oleh

Penggugat, apalagi kedua anak tersebut saat ini masih kecil dan masih sangat

membutuhkan belaian kasih sayang dari dari ibunya (Penggugat), maka hak pengasuh

dan pemeliharaanya diserahkan kepada Penggugat.102

Menimbang, bahwa menyangkut nakah anak sebagaimana dalam petitum

Penggugat angka 4, Penggugat dalam persidangan telah mencabut petitum tersebut,

yang mana pencabutan petitum tersebut tidak bertentangan dengan hukum, maka

dapat diterima dan dikabulkan.103

100 Ibid., h.6

101 Ibid., h.6

102Ibid., h.6

103 Ibid., h.6

Page 87: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

menghadap dipersidangan, tidak pernah datang menghadap tanpa alasah hukum,

harus dinyatakan tidak hadir, maka berdasarkan Pasal 125 HIR gugatan Penggugat

danpat diterima dan dukabulkan seluruhnya dengan verstek.104

Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara perceraian yang berada

dalam lingkup bidang perkawinan, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat

sesuai Pasal 89 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989.105

Memperhatikan segala hukum dan peraturan Perundang-undangan yang

berlaku yang berkaitan dengan perkara ini.

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

menghadap dipersidangan, tidak hadir.

2. mengadulkan gugatan Penggugat dengan verstek.

3. menjatuhkan thalaq satu ba.in sughro tergugat, Hendra Yana bin Tatang

Rachmat terhadap Penggugat, Ani Mulianah binti Asmat D.

104 Ibid., h.6

105 Ibid., h.6

Page 88: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

4. menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak Hadhonah atau pemeliharaan

atas anak Penggugat dan Tergugat yang bernama Daffa Radhiana Arkan, lahir

13 November 1998 dan Alfin Fikri Fabian, lahir tanggal 25 Oktober 2004.

5. membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah

Rp.371.000,- (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah).106

Demikian Pengadilan Agama Jakarta Selatan menjatuhkan putusan ini pada

hari Senin tanggal 14 Juni 2010 Masehi, bertepatan tanggal 1 Rajab 1431 Hijriah,

oleh majelis Hakim: Drs. Abdurrahim, M.H. selaku ketua majelis, Drs. Nurhafizal,

S.H.,M.H dan Drs. Chotman Jauhari, M.H. selaku hakim anggota, didampingi

Mahrm, S.H. sebagai panitra pengganti. Pada hari itu putusan ini diucapkan oleh

ketua majelis dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh

Penggugat tanpa dihadiri Tergugat.107

D. Analisi Penulis

Perkawinan adalah suatu bentuk ibadah yang harus dijaga kesucian oleh

kedua belah pihak baik suami ataupun istri agar tercapainya tujuan dari perkawinan

itu sendiri, yaitu melanjutkan keturunan yang merupakan sambungan hidup dan

penyambung cita-cita, membentuk keluarga yang bahagia kekal selamanya serta

dapat mengembangkan dan memenuhi ketentraman jiwa dikarenakan perkawinan

106 Ibid., h.7

107 Ibid., h.7

Page 89: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

yang harmonis dan didasari syari’at Islam. Terwujudnya tujuan perkawinan tersebut

sudah barang tentu sangat tergantung pada maksimalisasi peran dan tanggung jawab

masing-masing pihak, istri dan suami.

Namun dalam perjalan perkawinan tersebut terdapat persoalan-persoalan yang

sangat pelik dan tidak dapat dihindari dan mengancam putusnya suatu hubungan

perkawinan, sering kali persoalan yang ada dalam rumah tangga harus berakhir

dengan perceraian, dari banyak persoalan rumah tangga yang sering terjadi adalah

hak dan kewajiban salah satu pihak (istri dan suami) tidak dapat dipenuhi atau

dijalankan.

Seperti dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan

Nomor Perkara 770/Pdt.G/2010 PA JS yang disebabkan karena suami tidak dapat

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam rumah tangga dikarenakan suami

mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dalam perkara cerai ini penggugat Ani Mulianah binti Asmat D menggugat

suaminya Hendra Yahya bin Tatang Rahmat pada tanggal 8 April 2010. penggugat

menyatakan dalam surat gugatannya yang menjadi alasan utama penggugat

menggugat cerai suaminya adalah suaminya (tergugat) tidak dapat memberikan lagi

kebutuhan hidup sehari-hari dalam rumah tangga karena suami (tergugat)

mendapatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dimana ia berkerja.

Hal itu yang menjadi sumber perselisihan dan pertengkaran yang terus

menerus sejak Desember 2006, suami (tergugat) hanya menunggu perkerjaan yang

sama dan tidak mau berusaha mencari perkerjaan yang lain, tergugat pernah berkerja

Page 90: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

ditempat yang lain namun hanya satu tahun setelah itu berhenti dan penghasilan yang

didapat suami (tergugat) tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.108

Disamping itu tergugat tidak dapat mengatasi masalah emosi (tempramental)

kemudian depresi karena menganggur sehingga dari hal itu sering mengeluarkan

kata-kata kasar dan menyakitkan hati. Penggugat yang selama ini mencukupi

kebutuhan rumah tangga, dengan cara berdagang, akan tetapi suami (tergugat) tidak

menghargai usaha penggugat tersebut. Dari hal itulah yang menyebabkan Penggugat

dan tergugat sering terjadi konflik dan pertengkaran.

Dan berdasarkan alasan diatas, penggugat memohon kepada Ketua Majlis

Hakim yakni;

1. mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya.

2. menjathkan Thalaq satu Bain Sughra tergugat terhadap penggugat

3. menetapkan Penggugat sebagai hak Hadhonah atau Pemeliharaan atas

anak penggugat dan tergugat

4. menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang ada.

Mengenai pembuktian penggugat mengajukan bukti surat dalam fotocopy

Kutipan Akta Nikah, fotocopy Akat Kelahiran kedua anak tergugat dan tergugat dan

saksi sebanyak 2 orang. Saksi-saksi adalah kelurga penggugat dan tergugat, dan

keterangan saksi-saksi tersebut saling berhubungan dan bersesuaian satu sama lain,

108 Wawancara Pribadi, Tamah, SH, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Jakarta 18

februari 2011

Page 91: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

yang antara lain menjelaskan: bahwa penggugat dan tergugat benar suami istri yang

sah dan memilki 2 orang anak, benar telah terjadi perselisihan sejak juni 2006 bahwa

penyebab perselisihan tersebut karena faktor ekonomi sejak tergugat di PHK ditempat

kerjanya, tergugat tidak mau mencari perkerjaan dan menganggur, penggugat dan

tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak Februari 2010 sampai sekarang tidak

pernah berkumpul lagi, bahwa saksi sudah sering menasehati penggugat agar bersabar

dan tidak bercerai, akan tetapi penggugat tetap ingin bercerai. Lalu Penggugat

menerima dan membenarkan persaksian mereka yang pada intinya telah terjadi

perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus antara penggugat dan tergugat.

Hemat penulis mengenai alat bukti surat sudah sesuai dengan pasal 165 HIR

yang bukti surat tersebut adalah bukti oetintik yang telah memenuhi syarat formil dan

materil sehingga mempunyai kekuatan pembuktian yang kuat, sedangkan alat bukti

saksi sudah sesuai dengan pasal 22 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1975, yaitu;

“ Gugatan tersebut dalam ayat (1) dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi

Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu dan setelah

mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami-isteri itu”.

Lalu Majlis hakim berusaha untuk memberikan nasihat kepada penggugat

agar dapat rukun kembali, namun tidak berhasil, karena penggugat telah menyatakan

sikapnya dengan tetap berkukuh pada pendirianya untuk bercerai dengan tergugat,

Hal ini sesuai dengan pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.

(1) Hakim yang memeriksa gugatan perceraian berusaha mendamaikan kedua pihak.

Page 92: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

(2) Selama perkara belum diputuskan, usaha mendamaikan dapat dilakukan pada

setiap sidang pemeriksaan.

Oleh sebab penggugat tetap ingin bercerai maka untuk dapat melakukan

perceraian harus ada cukup alasan antara suami istri itu tidak akan hidup rukun lagi

sebagai suami istri sebagaimana diamaksud pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 tahun

1974 tentang perkawinan. Adapun alasan-alasan melakukan perceraian terdapat

dalam pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, sebagai berikut;

Perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan:

a. salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain

sebagainya yang sukar disembuhkan;

b. salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar

kemampuannya;

c. salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung;

d. salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain;

e. salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat

menjalankan kewajibannya sebagai suami atau isteri;

f. antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan

tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga;

g. Suami melanggar taklik talak;

Page 93: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

k. peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidak rukunan

dalam rumah tangga.

Dari alasan-alasan yang telah dikemukakan diatas dan telah di perolehnya

fakta serta bukti-bukti yang berkaitan dengan duduk perkara antara penggugat dan

tergugat telah terjadi perselisihan yang tidak mungkin lagi dapat dirukunkan, maka

dalam Putusan Majlis Hakim mengabulkan gugatan perceraian yang diajukan oleh

istri, dalam pertimbangannya Majlis Hakim sudah dapat dan cukup hanya

mendalilkan pasal 9 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 maupun

berdasarkan ketentuan hukum Islam sebagaimana terdapat dalam Kompilsasi Hukum

Islam pasal 116 huruf (f), berkaitan dengan perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PA JS.109

Hemat penulis, tentang dalil hukum hakim yang dikemukakan di atas sudah

tepat, karena inti permasalahan dalam perkara ini adalah terjadinya perselisihan dan

pertengkaran secara terus-menerus, dan sudah melanggar pasal 3 Kompilasi Hukum

Islam (KHI) mengenai dasar dan tujuan perkawinan.

“Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,

mawaddah, dan rahmah”.

Akan tetapi yang menjadikan faktor penyebab awal dari perselisihan dan

pertengkaran adalah karena Suami tidak dapat memberikan nafkah untuk kehidupan

sehari-hari karena di PHK (Pemutus Hubungan Kerja) atau tidak terlaksananya

109 Wawancara Pribadi dengan Tamah,SH, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Jakarta

18 februari 2011

Page 94: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kewajiban suami yang berdasarkan pasal 80 ayat 4 Kompilasi Hukum Islam,

seharusnya pasal tersebut bisa dijadikan pertimbangan hukum Hakim.

Mengenai hak hadhonah atau pemeliharaan anak, penggugat mengajukan

tuntutan menyangkut hak pengasuhan anak, penggugat memohon kepada Pengadilan

menetapkan anak tersebut berada dalam pengasuhan dan pemeliharaan penggugat,

oleh karena tergugat tidak pernah hadir dipersidangan untuk mengajukan jawaban

atau keberatan-keberatan atas tuntutan penggugat tersebut, maka tergugat dipandang

menerima semua tuntutan yang diajukan apalagi kedua anak tersebut saat ini masih

kecil dan sangat masih membutuhkan belaian kasih sayang dari ibu (penggugat),

maka hak pengasuhan dan pemeliharaannya diserahkan kepada penggugat.

Hemat penulis tentang hak hadonah dan pemeliharan anak memang harus

diberikan kepada ibunya walaupun tergugat hadir dipersidangan, karena melihat dari

usia anak tersebut belum mumayiz, dan hal ini berdasarkan pasal 156 huruf (a) dan (f)

Kompilasi Hukum Islam yaitu;

a. anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya, kecuali

bila ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan oleh:

1. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu;

2. ayah;

3. wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;

4. saudara perempuan dari anak yang bersangkutan;

5. wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah.

Page 95: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

f. pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya menetapkan

jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-anak yang tidak turut

padanya.

Menyangkut nafkah anak sebagaimana dalam petitum angka 4 untuk

membayar biaya hadhonah atau biaya pemeliharan anak dan pendidikan anak

penggugat dan tergugat, majlis hakim menetapkan biaya pemeliaharaan anak sebesar

Rp.1.000.000,-, hakim memandang bahwa nominal biaya tersebut disesuaikan dengan

penghasilan suami (tergugat), namun bagi yang PNS (Pegawai Negri Sipil) penetapan

biaya pemeliharaan anak adalah sepertiga dari penghasilan gaji110

. Biaya tersebut

dibebankan kepada suami hingga anak tersebut dewasa atau mandiri menuirut hukum.

Hemat penulis dalam membebankan dan menentukan biaya hadhonah atau

biaya pemeliharaan anak sudah sejalan dengan pasal 41 huruf (b) Kompilasi Hukum

Islam, yaitu;

Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah:

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan

yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataannya tidak dapat

memberi kewajiban tersebut pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut.

Seharusnya bapak berkewajiban memberikan nafkah anak sampai anak tersebut

dewasa menurut hukum atau mumayiz karena dalam perkara ini tidak selamanya

110 Wawancara Pribadi dengan Tamah,SH, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Jakarta

18 februari 2011

Page 96: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

bapak (tergugat) tidak mendapatkan pengahasilan, hal ini sesuai dengan pasal 156

huruf (d) yaitu;” semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab

ayah menurut kemampuannya,sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa

dapat mengurus diri sendiri(21 tahun)”,

namun penggugat dalam persidangan telah mencabut petitum tersebut, yang mana

pencabutan tersebut tidak bertentangan dengan hukum, maka dapat diterima dan

dikabulkan.

Mengenai nafkah iddah, dalam perkara permohonan Thalaq maka suami wajib

memberikan nafkah iddah kepada istri, berbeda halnya dengan perkara cerai gugat

yang tidak mewajibkan suami memberikan nafkah iddah kepada istri, terkecuali

hakim dapat memberikan kewajiban kepada suami apabila pada saat perceraian istri

sedang mengandung, maka hakim berhak menetukan dan mebebankan kepada

mantan suami untuk biaya persalinan atau melahirkan111

. Hemat penulis, seharusnya

mantan suami diberi kewajiban nafkah iddah kepada istrinya dengan mengambil

keputusan yurisprudensi Pengadilan Tinggi Agama yang menafsirkan pasal 41 huruf

(C) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. nafkah iddah yang

diberikan kepada mantan isti oleh mantan suami disesuaikan dengan kemampuanya.

Dalam amar Putusan majlis hakim terhadap perkara ini adalah mengabulkan

gugatan penggugat seluruhnya, oleh karena tergugat tidak pernah hadir di

persidangan untuk mengajukan jawaban atau keberatan-keberatan atas tuntutan

111 Wawancara Pribadi dengan Tamah,SH, Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Jakarta

18 februari 2011

Page 97: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

tersebut maka tergugat di pandang menerima semua tuntutan yang diajukan oleh

penggugat, maka berdasarkan Pasal 125 HIR gugatan penggugat dapat diterima dan

dikabulkan seluruhnya dengan verstek

Page 98: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Cerai gugat yang diajukan istri terhadap suami karena alasan suami terkena

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak termasuk menjadi alasan perceraian

karena dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 116 maupun Peraturan Pemerintah

no 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

Tentang Perkawinan pasal 19, tidak disebutkan bahwa suami terkena Pemutus

Hubungan Kerja (PHK) termasuk kedalam salah satu alasan perceraian, akan

tetapi akibat suami terkena Pemutus Hubungan Kerja adalah dapat dikatakan

sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran

secara terus menerus.

2. a. Kewajiban suami setelah perceraian adalah;

1. Nafkah, suami harus memberikan biaya untuk anaka beserta pendidikannya

hingga usia anak dewasa, hal ini sesuai dengan pasal 41 huruf (b) Undang-

Undang no 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Pasal 149 huruf (d)

Kompilasi Hukum Islam.

Namun dalam perkara Nomor 770/pdt.g/2010/ PAJS penggugat menarik isi

gugatan tentang biaya untuk anak, dan suami lepas kewajibanya untuk

memberiakan nafkah untuk anak.

2. Nafkah iddah, mengenai nafkah iddah, dalam perkara nomor

770/Pdt.g/2010/PAJS, pengajuan perceraian dilakukan oleh istri maka

Page 99: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

kewajiban suami untuk memberikan nafkah iddah kepada istri gugur dengan

sendirinya.

Akan tetapi sudah ada yurisprudensi yang dikeluarkan hakim PTA jakarta yang

memtuskan suami untuk tetap berkewajiban memberikan nafkah iddah kepada

istri dalam kasus gugat cerai, Hakim PTA ini mengambil dasar putusan dengan

menafsirkan pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang

Perkawinan.

b. Kewajiban Istri setelah perceraian,

1. Hak Hadhonah diberikan kepada istri (ibu), karena ke dua anak tersebut

(hasil dari perkawinan penggugat dan tergugat) belum dewasa hal ini sesuai

dengan pasal 156 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, “anak yang belum

mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya”.

2. Bagi seorang istri yang putus perkawinanya berlaku waktu tunggu atau

iddah, keculi qobla al dukhul dan perkawinanya putus bukan karena

kematian. Hal ini berdasarkan pasal 153 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam.

Dan waktu tunggu bagi istri adalah, karena perkawinanya putus karena

perceraian, waktu tunggu bagi yang masih haid ditetapkan 3 (tiga) kali suci

dengan sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari. Hal ini disebutkan

dalam pasal 153 ayat (2) huruf (b).

3. Dalam kasus yang terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Selatan perceraian

diajukan oleh pihak istri dengan alasan suami terkena Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK), yang berakibat kebutuhan nafkah kehidupan keluarga tidak dapat

Page 100: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

dipenuhi lagi oleh suaminya, dengan putusan perkara Nomor

770/Pdt.g/2010.PAJS, majlis Hakim memadang berdasarkan bukti-bukti yang

ada serta para saksi yang hadir dipersidangan membenarkan tentang adanya

perselisihan dan pertengkaran yang disebakan sebagaimana telah disebut diatas

dan telah memenuhi limit waktu. Melihat dari fakta tersebut maka majlis hakim

menyetujui segala tuntutan penggugat dengan mendalilkan pasal 19 huruf (f)

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang perkawinan, juncto pasal 116 huruf (f)

Kompilasi Hukum Islam yaitu antara suami Istri terjadi Perselisihan secara

Terus Menerus selama dua tahun dan berturut-turut, dengan menjatuhkan

Thalaq Satu Bain Sughra tergugat terhadap penggugat, dan sesuai dengan

dengan tata cara pengambilan keputusan menurut Perundang-Undangan nomor

3 tahun 2006 tentang perubahan atas Undnag-Undang nomor 7 tahun 1989

Tentang peradilan agama pasal 73 sampai dengan pasal 86 mengenai tata cara

percerian gugat cerai. Karena tergugat tidak pernah hadir pada saat persidangan

maka dianggap menerima semua tuntutan penggugat, maka dikabulkan dengan

verstek.

B. Saran-Saran

1. Dengan memperhatikan tujuan perkawinan sebagaimana yang tercantum dalam

pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yaitu tujuan

perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia lahir-bathin, dan juga

menginat akibat yang timbul terhadap anak yang disebabkan perceraian putusan

Page 101: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

pengadilan akan membawa dampak kurang baik terhadap perkembangan jiwa,

moral dan psikologis anak, maka sebaiknya dibuat Undang-Undang tersendiri

yang khusus mengatur memeriksa dan mengadili perceraian yang sifatnya

mempersulit terjadinya perceraian dengan cara misalnya lebih mengedepankan

proses mediasi dan atau gugatan perceraian tidak dapat diperiksa oleh

Pengadilan apabila kedua belah pihak tidak hadir di persidangan dan pengadilan

tidak boleh memutuskan pekara perceraian tanpa kehadiran pihak tergugat

sebagaimana yang selama ini dimungkinkan dalam Hukum Acara Perdata yang

berlaku secara umum, andaikata tergugat memang tidak mungkin dapat hadir

dipersidangan, untuk menjatuhkan verstek sebaiknya dibuat kreteria khusus

dalam hal bagaimana putusan verstek daam perkara gugatan perceraian dapat

dijatuhkan. Dengan keadaan yang terjadi saat ini dimana Hukum Acara Perdata

memungkinkan putusan verstek tanpa kehadiran tergugat, timbul kesan seakan-

akan gugatan perceraian gampang dikabulkan walaupun pihak tergugat tidak

hadir.

2. Bagi pasangan suami isteri walaupun perceraian diperbolehkan dalam Islam,

akan tetapi Islam juga memandang bahwa perceraian merupakan jalan terakhir

setelah berbagai cara lain yang ditempuh kedua belah pihak tidak dapat

mengembalikan keutuhan rumah tangga yang tidak dapat terlepas dari konflik.

Dalam hadits juga dijelaskan bahwa perceraian (talak) adalah suatu perbuatan

yang halal, akan tetapi dibenci Allah.

Page 102: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

3. Untuk mengoptimalisasi peran mediasi, sebaiknya Pengadilan Agama mencari

orang-orang yang berkompenten dalam bidang perkawinan sebagai mediator diluar

hakim Pengadilan Agama, seperti para ustad, ulama, dan sebagainya. Hal ini

bertujuan untuk bisa lebih memberikan pengertian tentang dampak sebuah

perceraian dengan memberikan pandangan agama bukan saja dengan pasal-pasal

yang berlaku (hukum-hukum positf).

Page 103: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al Karim dan Terjemahnya, Depatermen Agama RI.

Arikunto, Suharsimin. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pendek. jakarta:

Bhineka Cipta, 1998.

Asikin,Zainal, dan Amiruddin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004.

Asqalany, Hajar, Ibnu. Bulugh Al-Maram. Semarang: Usaha Bersama, 1956.

Arto,Mukti, Praktek Perkara Perdata Pada Peradilan Agama. Jakarta:Pustaka

Pelajar, 2003. Cet. ke-4

Abdullah, Abdul Gani, Himpunan Perundang-undangan dan Peraturan Peradilan

Agama. Jakarta:Intermasa, 1991

Abidin, Slamet, Drs.,dan Aminuddin H, Drs. Fiqh Munakahat. Bandung:CV.Pustaka

Setia, 1999. cet ke-1

Departemen R.I, Kompilasi Hukum Islam, Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan agama Islam, 1998

Djubaedah, Neng. dkk. Hukum Pekawinan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Mecca

Mitra Utama, 2005.

Djalil, A. Basiq Peradilan Agama Di Indonesia, Jakarta : Kencana, 2006, cet. Ke-1,

Daud, Abu. Sunan Abu Daud. Al-Qahirah, Dar Al-Harin, 1988 H, juz, kedua.

Furchan, Arief. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Suatu Pendekatan

Fenomologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial. Surabaya: Usaha Nasional, 1992.

Firdaweri, Hukum Islam Tentang Fasakh Perkawinan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu

Jaya, 1989.

Ghazaly, Rahman, Abd H, Drs, M.A. Fiqh Munakahat. Bogor:kencana, 2003.

HS, Salim. Pengantar H ukum Perdata Tertulis. Jakarta: Sinar Grafika, 2002.

Harahap, M.Yahya, Hukum Perkawinan Nasional, Medan:Zahir Trading co Medan,

1975. Cet, ke-1

Page 104: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

http://www.pa-jakartaselatan.go.id/sejarah/, Sejarah Pengadilan Agama Jakarta

Selatan , 2010

Imam Abi Husaini Muslim Ibni Hajjaji, Shahih Muslim, darul Fiqr, 1992, Juz 1

Ibnu Yazid, Muhammad , Sunan Ibnu Majah, (Beirut, Darul fiqr). Juz 1

Muchtar, Kamal. Asas-Asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta:PT Bulan

Bintang, 2004

Ash-Shabbagh, Mahmud. Keluarga Bahagia Dalam Islam, Solo : CV. Pustaka

Mantiq, 1993. Cet.ke-2

Munawir, Ahmad Warsan. Al-Munawir : Kamus Arab Indonesia. Surabaya:Pustaka

Progresif, 1997, cet. ke-14

Makki Al-Amili, Ali Husain Muhammad, Perceraian Salah Siapa?. Jakarta:Lentera,

2001

Muhammab Ibnu Ismail Al Amir As-Shan’ni, SubulAs-Salam Al Musholah ila

Bulugh Al-Mahram. Kairo:Dar Ibnu Jauzi, 1428 H, juz 3

M. Fauzan, Pokok-Pokok Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari’ah

Di Indonesia. Jakarta:Sinar Grafika, 2004, Cet. ke-2

Nuruddin,Amiur.H. Hukum Perdata Islam di Indonesia:Studi Kritis Perkembangan

Hukum Islam dari Fiqh, UU No.1/1974 sampai KHI. Jakarta:Kencana, 2006

Nuruddin,Amiur,dan Azhari Akmal Tarigan.Hukum Perdata di Indonesia. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. 2006.

Nashirudin, Muhammad, Al Albani, Mukhtashar Shahih Muslim. Jakarta:Pustaka

Azzam, 2003. Cet. ke-1

Prodjohamidjojo, Martiman, Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta:Indonesia Legal

Center Publishing, 2002

Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN Di

Jakarta,Ilmu Fiqih,jakarta : Departemen Agama, 1985, Cet.ke-2

Rasidi, Lili. Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia.

Bandung:Ramaja Rosdakarya, 1991

Page 105: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Rusdy, Ibnu. Bidayatul Mujtahid, Terjamaah Imam Ghazali Said Dan Ahmad Zaidun.

Jakarta:pustaka Amani, 2002. Cet ke-2

Rasyid,Raihan, A, Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta:Raja Grafindo Persada,

2001, ed.ke-2, cet. Ke-8

R.Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata:Tata Cara Dan Proses Persidangan.

Jakarta:Sinar Grafika, 2004. Cet. ke-6

Sadiq, Salahudin Khairi. Kamus Istilah Agama. Jakarta:CV.Sient Tarama, 1983

Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. Riyadh:Darul Fath Lil’alami’arabi, 1996, jilid, ke-II

Sosroatmodjo, Arso dan Wasit Aulawi. Hukum Perkawinan di Indonesia,

Jakarta:Bulan Bintang, 1975

Saleh, K. Wantjik, Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta:Ghalia Indonesia, 1978

Said, Fuad. Perceraian Dalam Hukum Islam. Jakarta:Pustaka Al-Husna, 1993

Syamhudi,Kholid Al-Khulu',” Gugatan Cerai Dalam Islam”, artikel dari

http://www.almanhaj.or.id/

Thalib,M. Penyebab Perceraian dan Penanggulangannya. Bandung:Irsyad Baitus

Salam, 1997 Cet. Ke-1

Thalib, Sayuti, Hukum Keluarga Indonesia:Berlaku Bagi Umat Islam. Jakarta:UI

Press, 1982

Zainudin, Ali. Hukum Perdata Islam Di Indonesia. Jakarta:Sinar Grafika, 2006

Page 106: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 107: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 108: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 109: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA

1. (-) Apakah Akibat Suami Terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Dapat

menjadi Alasan Perceraian ?

(+) Pada Dasarnya Alasan Suami Terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Tidak Terdapat Dalam Salah Satu Sebab Yang Menjadi Alasan Perceraian

Baik Dalam KHI Maupun Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang

Perkwinan, Akan Tetapi Hal itu Bisa Dikatakan Sebagai Pemicu Timbulnya

Konflik Perselisihan dan Pertengkaran Antara Suami dan Istri.

2. (-) Bagaimana Kewajiban Suami dan Istri Setelah Terjadinya Perceraian ?

(+) Kewajiban Suami Dan istri Setelah Perceraian Hakim Menetapkan Sesuai

Dengan Ketentuan Yang Ada, Dalam Kompilsai Hukum Islam Terdapat

Dalam Pasal 149, 153, 155 dan Pasal 156, Sedangkan dalam Uandang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 terdapat dalam pasal 41.

3. (-) Apa Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Memutuskan Perkara Nomor

770/Pdt.G/2010/PAJS ?

(+) Melihat Dari Duduk Perkara Yang Ada Serta Bukti-Bukti Yang telah diajukan

Penggugat, Menurut Hakim Sudah Dapat Dijatuhkan Thalaq, Karena

Berdasarkan Bukti Yang Ada Dan Keterangan Para Saksi, Antara Pengguagat

Dan Tergugat Sudah Tidak Dapat Hidup Rukun kembali Karena Sering

Terjadi Perselisihan Dan Pertengkaran Secara Terus Menerus , Apabila Terus

Dipaksakan Perkawinannya Dikhawatirkan Akan Menimbulkan Madharat

Page 110: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

Yang Lebih Besar, Dan Hal Ini Telah Sesuai Dengan Alasan-Alasan

perceraian dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 huruf (f).

4. (-) Bagaimana Prosedur Perceraianya ?

(+) Prosedur Perceraian, Sejalan Dengan Tatacara Pengambilan Keputusan

Menurut perUndang-Undangan Nomor 7 Tahun 1989 Yang Diamandemen

Dengan Undang-Undang 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama Pasal 73 Sampai

Dengan pasal 86 Mengenai Tatacara Penyelesaian Perceraian Cerai Gugat.

5. (-) Menurut Pandangan Hakim, Apakah Sudah Cukup Pasal-Pasal Yang

Digunakan Dalam Memutuskan Perkara Nomor 770/Pdt.G/2010/PAJS ?

(+) Sudah, Karena Faktor Terjadinya Perceraian Yaitu Adanya Perselisihan Dan

Pertengkaran Secara Terus-Menerus.

6. (-) Bagaiamana Cara Menentukan Biaya Untuk Anak Setelah Terjadinya

Perceraian ?

(+) Menentukan Besar Biaya Untuk Anak Hakim Melihat Dari Kemampuan

Penghasilan Bapak, Atau Bagi Yang Pekerja Negari Sipil (PNS) Adalah 1/3

Dari Gaji.

7. (-) Bagaiamana Pandangan Hakim Terhadap Istri yang Menggugat Suaminya,

dan Tidak Mendapatkan Nafkah Iddah ?

(+) Karena ini Menyangkut Cerai Gugat, Maka dalam Hal Ini Istri Tidak

Mendapatkan Nafkah Iddah, Berbeda Halnya dengan Cerai Thalaq.

8. (-) Mengapa Hakim Menjatuhkan Thalaq Bain Sughra Dalam Perkara Ini ?

Page 111: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis

(+) Karena Perceraian Dalam Ruang Lingkup Hukum Perdata, Maka Hakim

Tidak Dapat Memutuskan Diluar Keinginan Penggugat, Karena Dalam Isi

gugatan Penggugat Menginginkan Dijatuhkan Thalaq Dari Tergugat Thalaq

Bain Sughra, Disamping Itu Perkara Ini Adalah Perkara Cerai Gugat.

9. (-) Adakah Hak Suami Untuk Kembali Rujuk Kepada Istrinya ?

(+) Apabila Suami Ingin Rujuk kembali Maka Harus melakukan Akad Nikah

Yang baru karena Telah dijatuhkan Thalaq Bain Sughra.

10. (-) Berapa Hari Masa Iddah Yang Diberikan Kepada Istri ?

(+) dikenakan Pasal 153 point 2 Huruf (b) Kompilasi Hukum Islam.Yaitu;

“Apabila perkawinan putus karena perceraian,waktutunggubagi yang masih

haid ditetapkan 3 (tiga) kali suci dengan sukurang-kurangnya 90 (sembilan

puluh) hari, dan bagi yang tidak haid ditetapkan 90 (sembilan puluh) hari;”

Page 112: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 113: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 114: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 115: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 116: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 117: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis
Page 118: CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4801/1/ARI...CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Analisis