`CENTRIFUGE DAN SOKLET`
-
Upload
ardian-syah -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
description
Transcript of `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
1/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
EVALUASI VARIASI BAHAN PELARUT
UNTUK PENENTUAN KADAR ASPAL OPTIMUM
Ir. Ida HadijahDosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro
ABSTRAK
Pembangunan dan peningkatan jalan di Indonesia pada umumnya menggunakancampuran beraspal dengan bahan pengikat aspal minyak penetrasi 60/70 dan 80/100.
Namun dengan demikian masih sering dijumpai kelemahan-kelemahan berupaterjadinya kerusakan dini pada permukaan jalan seperti retak-retak, deformasi dan
naiknya aspal kepermukaan (bleeding) setelah beberapa waktu dilalui oleh lalu lintas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode-metode, bahan-bahan pelarut yangsesuai didalam pengujian ekstraksi kadar aspal untuk dilakukan dilapangan (proyek).Dalam pelaksanaan pengujian ini digunakan dua alat yaitu alat Soklet dan alat
Centrifugedengan menggunakan tiga bahan pelarut yaitu : Trichlor Ethylene, Bensindan Minyak Tanah, dengan menggunakan benda uji berasal dari pusat pencampur
(AMP) yang tidak dipadatkan.
Dari hasil penelitian tampak bahwa, pengujian ekstraksi kadar aspal yang sesuaidigunakan di lapangan (proyek) adalah dengan alat Centrifuge dengan bahan pelarut
bensin dengan tingkat ketelitian memenuhi persyaratan dan tingkat kemudahan alatuntuk dibawa ke lapangan (proyek) serta bahan pelarut mudah didapat. Hasilnya
didapatkan kadar aspal rata-rata 5,61 (dengan mineral dalam larutan) dan 5,83%tanpa mineral dalam larutan sedangkan kadar aspal dari Job Mix formula (JMF =
5,90). Toleransi yang diberikan menurut buku 3 spesifikasi Bina Marga adalah
0,30. Jadi dilihat dari persyaratannya maupun waktu dan nilai ekonomisnya, alatCentrifuge dengan bahan pelarut bensin sangat cocok dan tepat sekali digunakan,dengan catatan dalam pengujian harus ekstra hati-hati karena rentan sekali dengan
masalah kebakaran. Kondisi diatas hanya untuk Kadar Aspal Optimum.
I. PENDAHULUANSering ditemukan terjadinya kerusakan awal pada jalan-jalan yang baru
diperbaiki ataupun ditingkatkan. Kerusakan-kerusakan awal tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesalahan desain, kesalahan
pelaksanaan dan pengawasan, kesalahan pemanfaatan serta kesalahan yang
tidak terduga seperti akibat bencana alam dan lain sebagainya.
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
2/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Kadar aspal adalah salah satu parameter terpenting didalam mutu keseluruhan
dari perkerasan aspal beton selain faktor gradasi dan sifat-sifat agregatnya.
Apabila kadar aspal lebih kecil dari yang disyaratkan, maka akan terjadi cacat
permukaan berupa lubang (potholes), pelepasan butir dan sebaliknya apabila
kadar aspal lebih besar dari yang disyaratkan, maka akan terjadi retak (cracks)
berupa retak susut, keriting (corrugations), kegemukan (bleeding), dll.
Mengenai bahan pelarut yang digunakan dalam referensi, baik AASHTO
maupun SNI tentang pengujian ekstraksi digunakan adalah Trichlor Ethylen
(TCE), namun dengan keterbatasan untuk memperoleh TCE agak sulit dan
harganya cukup mahal, maka sebagai pembanding digunakan minyak tanah dan
bensin dengan alasan karena bahan tersebut mudah didapatkan tentunya dengan
harga yang tidak terlalu mahal.
Lingkup Pembahasan
Dalam penyusunan penelitian ini, permasalahan yang akan dibahas adalah
penentuan kadar aspal dalam campuran beraspal panas dengan menggunakan 2
metode yaitu :
1. Metode pengujian ekstraksi dengan alatSoklet.2. Metode pengujian ekstraksi dengan alatCentrifuge.Kedua metode tersebut dalam pelaksanaan pengujiannya masing-masing
menggunakan 3 jenis bahan pelarut, antara lain :
a. Trichlor Ethylene.b.
Bensin.
c. Minyak tanah.
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
3/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Adapun metodologi penelitian yang dilakukan guna untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan dapat dilihat pada Gambar
1 :
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Selesai
Paremeter-parameter
yang ditinjau adalah :
Metode pengujianBiaya pengujian
Mulai
Pen ambilan Benda U i di
Bahan Pelarut :
Minyak TanahBensin
Bahan Pelarut :
Trichlor Ethylen
Pekerjaan
Persiapan :
Persia an Pen u ian
Alat Centri u e Alat Soklet
Kadar As al
Kesimpulan dan
Spesifikasi (JMF)
Kadar aspaloptimum.
Kadar as al
Ya
Tidak
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
4/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
II. DATA DAN ANALISA HASIL PENGUJIANAdapun data dan analisa hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut adalah sebagai
berikut :
2.1 Perhitungan Kadar Aspal2.1.1 Menggunakan Alat Soklet
Contoh perhitungan :
Pengujian ekstraksidengan alat Sokletmenggunakan bahan pelarut Trichlor Ethylene.
Rumus yang dipakai adalah Rumus :
Kadar Aspal =
%100xe
2g1ge
Hasilnya :
1. Sampel 1A :Kadar Aspal =
%100x
76,496
20,298,46579,496
= 5,76 %
2. Sampel 2A :Kadar Aspal =
%100x
10,516
0,410,48210,516
= 5,81 %
3. Sampel 3A :Kadar Aspal = %100x
24,51320,333,48024,513
= 5,79 %
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
5/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Kadar aspal rata-rata =3
79,581,576,5 = 5,79 %
2.1.2 Menggunakan Alat Centrifuge
Contoh perhitungan :
Pengujian ekstraksi dengan alat Centrifuge menggunakan bahan pelarut Minyak
Tanah. Rumus yang dipakai adalah :
Kadar Aspal =
%100x
2W1W
4W3W2W1W
Hasilnya :
1. Sampel 1B :Kadar Aspal =
%100x87,480,188.1
50,430,115.187,480,188.1
= 5,42 %
2. Sampel 2B :Kadar Aspal =
%100x34,440,057.1
0,380,99734,440,057.1
= 4,96 %
3. Sampel 3B :Kadar Aspal =
%100x39,465,071.1
50,510,007.139,465,071.1
= 5,12 %
Kadar aspal rata-rata =3
12,596,442,5 = 5,17 %
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
6/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Pengujian ekstraksidengan alat Centrifugemenggunakan bahan pelarut Bensin.
Rumus yang dipakai adalah :
Kadar Aspal =
%100x2W1W
4W3W2W1W
Hasilnya :
1. Sampel 1C :Kadar Aspal =
%100x64,420,132.1
20,310,062.164,420,132.1
= 5,52 %
2. Sampel 2C :Kadar Aspal =
%100x97,360,968
20,250,91097,360,968
= 5,38 %
3. Sampel 3C :Kadar Aspal =
%100x04,450,985
80,350,91904,450,985
= 5,93 %
Kadar aspal rata-rata =3
93,538,552,5 = 5,61 %
Pengujian ekstraksi dengan alat Centrifuge menggunakan bahan pelarut Trichlor
Ethylene. Rumus yang dipakai adalah :
Kadar Aspal =
%100x
2W1W
4W3W2W1W
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
7/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Hasilnya :
1. Sampel 1D :Kadar Aspal =
%100x
71,470,148.1
30,360,082.171,470,148.1
= 5,08 %
2. Sampel 2D :Kadar Aspal =
%100x35,430,060.1
10,310,002.135,430,060.1
= 4,81 %
3. Sampel 3D :Kadar Aspal =
%100x75,460,158.1
50,460,085.175,460,158.1
= 5,52 %
Kadar aspal rata-rata =3
52,581,408,5 = 5,14 %
2.2 Rekapitulasi Hasil Pengujian Ekstraksi2.2.1 Dengan mineral dalam larutanRekapitulasi hasil pengujian ekstraksi dapat dilihat pada Tabel 1. adalah hasil
pengujian ekstraksidengan mineral dalam larutan untuk skala laboratorium.
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
8/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil PengujianEkstraksi
Benda UjiDari
JenisBenda Uji
PengujianEkstraksi
Bahan Pelarut No.KadarAspal
Waktu
Alat Jenis Pakai (%) Jam
A
S
P
H
A
L
T
M
I
X
I
N
G
P
L
A
NT
A
C
W
C
2
S
O
K
L
E
T
T
C
E
1 liter 1A 5,76 8.40
2A 5,81 9.00
3A 5,79 8.50
Rata2 5,79
C
E
N
T
R
I
F
U
G
E
M
i
ny
a
k
8 liter 1B 5,42 5.35
2B 4,96 5.00
3B 5,12 5.15
Rata2 5,17
B
e
n
s
i
n
7 liter 1C 5,52 2.15
2C 5,38 2.00
3C 5,93 2.50
Rata2 5,61
T
C
E
5 liter 1D 5,08 3.20
2D 4,81 3.00
3D 5,52 3.
50
Rata2 5,14
2.2.2 Tanpa mineral dalam larutan
Rekapitulasi hasil pengujian ekstraksi yang dapat dilihat pada Tabel 2 adalah hasil
pengujian ekstraksitanpa mineral dalam larutan untuk skala lapangan.
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
9/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil PengujianEkstraksi
Benda Uji
Dari
Jenis
Benda Uji
Pengujian
EkstraksiBahan Pelarut No.
Kadar
AspalWaktu
Alat Jenis Pakai (%) JamA
S
P
H
A
L
T
M
I
X
IN
G
P
L
A
N
T
A
C
W
C
2
C
E
N
T
R
I
FU
G
E
M
i
n
y
a
k
8 liter 1B 5,69 5.35
2B 5,17 5.00
3B 5,50 5.15
Rata2
5,45
B
e
n
s
in
7 liter 1C 5,74 2.15
2C 5,54 2.00
3C 6,21 2.50
Rata2
5,83
T
C
E
5 liter 1D 5,32 3.20
2D 4,93 3.00
3D 5,78 3.50
Rata2
5,34
2.3 Analisa Hasil Pengujian EkstraksiPengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Metro, selama 2 minggu dengan hasil yang tercantum pada Tabel 1 dan 2. Adapun
parameter yang ditinjau dalam analisa hasil pengujian sesuai dengan lingkup
pembahasan sebagai berikut :
a. Metode pengujian ekstraksi menggunakan alat Soklet dengan bahan pelarutTrichlor Ethylene yang lebih tepat digunakan dalam pengujian ekstraksi,
dapat terlihat dari hasil pengujian diperoleh kadar aspal 5,79 % .
b. Sedangkan metode pengujian ekstraksimenggunakan alat Centrifuge denganbahan pelarut bensin cukup tepat digunakan untuk pekerjaan di lapangan, dari
hasil pengujian diperoleh kadar aspal 5,61 % dengan mineral dalam larutan
dan kadar aspal 5,83 % tanpa mineral dalam larutan .
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
10/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
III. KESIMPULANSetelah melakukan pengujian ekstraksidengan alat Sokletdan alat Centrifugedapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kadar aspal rata-rata yang didapatkan mendekati dan jauh dari spesifikasi(kadar aspal optimum = 5,90%).
2. Pengujian ekstraksi kadar aspal yang sesuai digunakan di lapangan (proyek)adalah dengan alat Centrifuge dengan bahan pelarut bensin dengan tingkat
ketelitian 98,81%.
3. Hasilnya didapatkan kadar aspal rata-rata 5,61% dengan mineral dalam larutandan 5,83% tanpa mineral dalam larutan.
4. Toleransi yang diberikan menurut buku 3 spesifikasi Bina Marga adalah 0,30terhadap berat total campuran.
5. Metode pengujian ekstraksi menggunakan alat Soklet dengan bahan pelarutTrichlor Ethyleneyang lebih tepat digunakan dalam pengujian ekstraksiuntuk
skala laboratorium, sedangkan untuk metode pengujian ekstraksimenggunakan
alat Centrifuge dengan bahan pelarut bensin cukup tepat digunakan di lapangan
karena lebih praktis dengan catatan dalam pengujian harus ekstra hati-hati
karena rentan sekali dengan masalah kebakaran.
6. Waktu yang relatif singkat (2.50jam) dalam pengujian ekstraksidihasilkan olehalat Centrifugedengan menggunakan bahan pelarut bensin.
7. Akurasi yang didapatkan dari pengujian ekstraksi yaitu dengan menggunakanalat Sokletbahan pelarut Trichlor Ethylene.
8. Untuk pengujian di lapangan dapat digunakan alat Centrifuge menggunakanbahan pelarut bensin dengan tingkat akurasi 96,89 % (dengan mineral dalam
larutan) terhadap pembanding dengan alat Soklet, sedangkan tanpa mineral
dalam larutan didapat tingkat akurasinya 98,81 % terhadap pembanding dengan
kadar aspal optimum 5,90 %.
9. Kondisi diatas hanya untuk Kadar Aspal Optimum.
-
5/22/2018 `CENTRIFUGE DAN SOKLET`
11/11
TAPAK Vol. 1 No. 1 Nopember 2011
IV. SARAN1. Untuk mendapatkan suatu ketelitian kadar aspal dari pengujian ekstraksi,
maka didalam pelaksanaannya harus menggunakan lebih dari 1 (satu) sampel(minimal 3 sampel).
2. Untuk pengujian yang dilakukan di lapangan lebih baik dipakai alatCentrifugedengan bahan pelarut bensin dikarenakan lebih praktis digunakan
dilihat dari metode pengujian, biaya pengujian, waktu pengujian dan akurasi
pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
The American Association Of State Highway And Transportation Officials
(AASHTO). July 1998. T 168-97 : Sampling Bituminous Paving Mixture.
The American Association Of State Highway And Transportation Officials(AASHTO). July 1982. T 270-80 : Centrifuge Kerosene Equivalent And
Approximate Bitumen Ratio.
Departemen Pekerjaan Umum. 1993. SK SNI M-10-1993-03 : Metode Pengujian
Kadar Aspal Dalam Campuran Beraspal Dengan Cara EkstraksiMenggunakan Alat Soklet. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1983. Manual Pemeliharaan Jalan Jilid 1A PerawatanJalan No. 03/MN/B/1983. Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1994. Buku 3 Spesifikasi Bina Marga : Campuran
Beraspal Panas. Jakarta.
Sukirman, Silvia. 1995. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung : Nova.