cengkeh
-
Upload
previta-ninda -
Category
Documents
-
view
102 -
download
0
description
Transcript of cengkeh
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 1/14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menyikat gigi merupakan suatu kontrol plak dan langkah awal untuk mencegah
karies. Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan aktif yang
mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan antibakteri yang
tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi.14
2.1 Pasta Gigi
Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-
sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi.15
Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi
pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles
permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar
pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva.7,15
2.1.1 Komposisi Pasta Gigi
Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir
semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta
gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan
satu atau lebih bahan terapeutik. Di bawah ini adalah komposisi umum dan kandungan
bahan aktif yang biasa diaplikasikan ke dalam pasta gigi:15-18
7
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 2/14
a. Bahan abrasif (20-50%)
Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk
pembersih yang dapat memolish dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan
jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan pasta
gigi. Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica hydrate, sodium bikarbonat,
aluminium oxide, dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.15-18
b. Humectant atau pelembab (20-35%)
Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban.
Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA) dan asam laktat. Bahan ini digunakan
untuk menjaga pasta gigi tetap lembab.15-18
c. Bahan perekat
Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim
dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta
gigi. Contohnya glycerol, sorbitol dan polyethyleneglycol dan Cellulose gum.15-18
d. Surfectan atau Deterjen (1-3%)
Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah
Sodium Lauryl Sulfat (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan,
mengemulsi (melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak,
debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. SLS ini juga memiliki
efek antibakteri.15-18
e. Pelarut (20-40%)
Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.15-18
8
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 3/14
f. Bahan penambah rasa. (0-2%)
Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa
yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint , stroberi, kayu manis bahkan rasa permen
karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat
gigi menjadi menyenangkan. American Dental Association (ADA) tidak
merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tetapi pasta gigi yang
mengandung pemanis buatan (misalnya saccharin). Bahan pelembab gliserin dan
sorbitol juga memberikan rasa manis pada pasta gigi.15-18
g. Bahan pemutih (0,05-0,5%)
Ada macam-macam bahan pemutih yang digunakan antara lain Sodium
carbonate, Hydrogen peroxida, Citroxane, dan Sodium hexametaphosphate.15-18
h. Bahan terapeutik (0-2%)
Bahan terapeutik yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :15-18
1. Bahan antimikroba
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Contoh bahan ini adalah Trikolsan (bakterisidal), Zinc citrate atau Zinc phosphate
(bakteriostatik). Selain itu ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai anti
mikroba dalam pasta gigi contohnya ekstrak daun sirih dan siwak.
2. Bahan anti-tartar atau Kalkulus (karang gigi)
Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam saliva
sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya
Tetrasodium Pyrophosphate.
9
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 4/14
3. Fluoride
Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara
membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi
asam. Adapun macam- macam fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai
berikut:
- Stannous fluoride
Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang
digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat
antibakterial namun kelemahanya dapat membuat stein abu-abu pada gigi.
- Sodium fluoride
NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi
tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
- Sodium monofluorofosfat
4. Bahan desensitisasi
Bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :
- Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di antar sel-sel syaraf.
- Strontium chloride dapat memblok tubulus dentin.
i. Bahan pengawet (0,05-0,5%)
Bahan pengawet berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dalam pasta gigi. Umumya bahan pengawet yang ditambahkan dalam pasta gigi adalah
Sodium benzoate, Methylparaben dan Ethylparaben.15-18
10
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 5/14
2.1.2 Komposisi Pasta Gigi yang Digunakan Sebagai Bahan Coba
Pasta gigi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasta gigi komersil yang
banyak tersedia di pasaran. Komposisi pasta gigi yang digunakan sebagai bahan coba
dapat dilihat pada tabel 1 seperti dibawah :
Tabel 1. Komposisi pasta gigi yang digunakan sebagai bahan coba
No Komposisi
pasta gigi
Pasta gigi A
(Ekstrak propolis)
Pasta gigi B
(Ekstrak bunga
cengkeh)
Pasta gigi C
(kontrol)
1. Bahan
abrasif
• Hydrated Silica,
• Calciumglycerophosphate
• Hydrated Silica,
• Dicalcium phosphate dihydrate
• Hydrated Silica,
• Kalsium karbonat.
2. Pelembab • Polyethyleneglcol
• Sorbitol
• Gliserin,
• Sorbitol
• Gliserin
3. Perekat • Cellulose gum,
• Xanthan gum
• Cellulose gum,
• Xanthan gum • Sodium alginate
4. Deterjen • Sodium Lauryl
Sulphate
• Sodium Lauryl
Sulphate
• Sodium Lauryl
Sulphate
5. Pelarut • Air • Air • Air
6. Penambah
rasa
• Sodium Saccharin • Sodium Saccharin • Manitol,
• peppermint
7. Bahan
pemutih(-) (-) (-)
8. Bahan aktif • Ekstrak propolis,
• NaMFP 1,1%
• Ekstrak bunga
cengkeh,
• NaMFP 1,1%
(-)
9. Bahan
desensitiasi• Potassium citrate • Potassium citrate (-)
10 Bahan
antitartar
• Tetrasodium
Pyrophosphate
• Tetrasodium
Pyrophosphate(-)
* NaMFP = Sodium monofluorophosphate
11
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 6/14
2.1.3 Peran Propolis dan Bunga Cengkeh dalam Pasta Gigi
Penambahan zat aktif pada pasta gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan
mulut bukan hanya bertujuan sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang
dewasa, sebaliknya dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin bila penambahan
zat tersebut dilakukan pada pasta gigi anak. Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dikembangkan bahan yang dapat ditambahkan ke dalam
pasta gigi.7
Antara bahan yang diteliti adalah produk lebah dan herbal.
Saat ini pasta gigi yang mengandung produk lebah dan herbal dalam
kemasannya mengandung berbagai jenis ekstrak antara lain propolis dan bunga
cengkeh. Pasta gigi yang mengandung propolis dan bunga cengkeh merupakan pasta
gigi yang aman dan alami. Selain itu, propolis dan bunga cengkeh merupakan bahan
antibakteri alami yang ditambahkan dalam pasta gigi yang bermanfaat untuk
menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies.7,5,9,12
Hal ini
juga berkaitan dengan kemampuan propolis dan bunga cengkeh yang memiliki fungsi
untuk merawat penyakit gigi dan mulut.10,11, 19
Selain menghambat pertumbuhan dan pembentukan karies, propolis
menghambat berbagai bentuk biologis termasuk bahan antimikroba, efek antiinflamasi
dan antioksidan.10,11
Efek antiinflamasi dan antioksidan tersebut dapat dimanfaatkan
dengan mengaplikasikan propolis tersebut ke dalam pasta gigi. Pemakaian rutin pasta
gigi setiap menyikat gigi dapat membantu efektivitas kerja propolis. Efek antiinflamasi
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dan mengobati sariawan dan penyakit
periodontal lain, sedangkan efek antioksidan dimanfaatkan sebagai proteksi pada gigi
dan jaringan sekitar terhadap iritan.11
12
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 7/14
Cengkeh juga tidak hanya menekan pembentukan karies malah merupakan obat
bius alami karena minyak eugenol di dalamnya yang sering digunakan untuk prosedur
gigi pada abad ini serta dapat digunakan sebagai mengawal muntah-muntah,
menghilangkan batuk, diare, sakit lambung, menghilangkan rasa sakit dan
menstimulasi syaraf.19,20
Minyak yang berasal dari cengkeh begitu kuat, dan ini sering
digunakan untuk obat-obatan baik topikal maupun internal. Minyak ini mengandung
senyawa yang membantu sirkulasi darah dan dapat merangsang kulit ketika diterapkan
secara langsung.21
2.2 Streptococcus mutans
Streptococcus mutans adalah bakteri Gram-positif, fakultatif anaerob yang
paling sering ditemukan pada rongga mulut dan berperan penting dalam proses
terjadinya karies. Mikroba ini pertama kali ditemukan oleh J. Killian Clarke pada
tahun 1942. Clarke memberikan nama Streptococcus yang paling banyak terdapat pada
karies gigi sebagai Streptococcus mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat
bervariasi. Nama mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat bervariasi.
Nama mutans itu sendiri juga merupakan hasil dari transisi yang sering terjadi dari
bentuk coccal ke bentuk coccobacillary.22
2.2.1 Karakteristik Streptococcus mutans
Karakteristik dari Streptococcus mutans adalah berbentuk bulat sampai lonjong
dengan diameter 0,6-1,0 µm, non motil, fakultatif anaerob, Gram positif, katalase
negatif, tidak berspora, dapat tumbuh optimum pada suhu 37oC dengan pH antara
13
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 8/14
7,4-7,6. Morfologi koloni berwarna opak, berdiameter 0,5-1,0 mm, permukaan kasar
dan hanya 7% yang licin dan bersifat mukoid. Streptococcus mutans termasuk jenis
bakteri golongan Streptococcus hemoliticus tipe alpha secara normal dapat ditemukan
dalam rongga mulut dan saluran napas bagian atas.23
Morfologi Streptococcus mutans
secara maroskopis dan mikroskopis dapat dilihat pada gambar 1.24
Gambar 1. Morfologi Streptococcus mutans secara makroskopis dan mikroskopis.24
Streptococcus mutans bersifat asidogenik yaitu menghasilkan asam, mampu
tinggal pada lingkungan asam dan menghasilkan suatu polisakarida yang melekat
disebut dextran. Oleh karena kemampuan ini, Streptococcus mutans dapat melekat dan
mendukung bakteri lain menuju ke enamel gigi, melekat mendukung bakteri-bakteri
lain, pertumbuhan bakteri asidogenik yang lainnya dan asam melarutkan enamel gigi.23
14
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 9/14
2.2.2 Peran Streptococcus mutans Terhadap Pembentukan Karies
Streptococcus mutans merupakan agen penyeba utama karies pada manusia.
Kemampuan bakteri ini melekat pada permukaan gigi merupakan hal terpenting bagi
perkembangan karies. Sukrosa dari makanan, dapat digunakan Streptococcus mutans
untuk meningkatkan koloninya dalam rongga mulut. Streptococcus mutans
mempunyai dua enzim pada dinding selnya yang dapat membentuk dua macam
polisakarida ekstraseluler dari sukrosa. Fruktosa (levan) dihidrolisis oleh enzim
fructosyltransferase dan glukosa (dekstran) dihidrolisis oleh enzim
glucosyltransferase.22,23
Patogenesis Streptococcus mutans terjadi melalui erosi hidroksiapatit seperti
mineral dari enamel oleh asam laktat yang merupakan hasil akhir metabolik dari
pertumbuhan bakteri. Konsentrasi destruksi yang signifikan dari asam ini
membutuhkan akumulasi yang banyak dari Streptococcus asidogenik dalam plak gigi.
Proses akumulasi diawali oleh aktivitas extracellular glucosyltransferase (GTF) yang
beberapa disekresikan oleh Streptococcus mutans. Dengan keberadaan sukrosa, GTF
mensintesa beberapa bentuk glukan ekstrakseluler dengan berat molekular tinggi.
Polimer glukosa ini akan membantu agregasi dari Streptococcus lainnya melalui
interaksi protein ikatan glukan (glucan binding protein). Streptococcus mutans
merupakan penghasil asam laktat yang paling banyak dalam proses akumulasi ini
meskipun pH yang rendah dari bakteri lainnya juga memberikan kontribusi.2,3,22,23
Pembentukan dekstran sangat penting artinya dalam kaitannya dengan sifat
kariogenik bakteri ini. Dekstran ini merupakan polimer yang terdiri dari ikatan glukosa
α(1→3) dan α(1→6 ). Pembentukan α(1→3) ini sangat lengket dan seperti detergen
15
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 10/14
sehingga tidak larut air. Kolonisasi Streptococcus mutans yang dilapisi dekstran dapat
menurunkan sifat saliva sebagai pelindung dan antibakteri pada permukaan gigi.
Secara fisik dekstran dapat menghambat difusi asam ke dalam saliva, akibatnya terjadi
lokalisasi produk asam dengan konsentrasi yang tinggi pada permukaan enamel. Asam
ini akan menurunkan pH rongga mulut sehingga mampu menyebabkan demineralisasi
enamel. Apabila terjadi terus menerus akan memicu terjadinya dekalsifikasi dentin dan
mempercepat terjadinya karies gigi.2,3,22
2.3 Karies Gigi
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui.
Karies gigi merupakan suatu kerusakan enamel, dentin atau sementum gigi yang
disebabkan oleh aktivitas bakteri.2,3
Karies dimulai dari demineralisasi langsung dari enamel gigi yang disebabkan
oleh asam laktat dan asam organik lain yang berakumulasi dalam plak gigi. Proses
karies terjadi apabila larutnya mineral (demineralisasi) ketika pH plak berada di bawah
nilai pH kritis yaitu 5,5, yang mana nilai kritis pelarutan enamel adalah 5-6 dan pH
rata-rata adalah 5,5. Proses remineralisasi terjadi ketika pH plak naik.2,3
Enamel terdiri atas bahan anorganik 92%-95%, bahan organik 1% dan air 4%.
Kandungan bahan anorganik pada enamel yang terbesar adalah kalsium (37%), yaitu
dalam bentuk calcium phosphate berupa kristal hidrosiapatit. Ketika terpapar asam,
calcium phosphate diubah menjadi satu fase yang larut. Ion kalsium dilepas dan hilang
dalam saliva; ini adalah demineralisasi. Asam juga akan melepaskan ion hidrogennya
yang akan bereaksi dengan kristal apatit, sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil.
16
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 11/14
Enamel yang merupakan daerah dinamik dari proses demineralisasi dan remineralisasi
dan ketika proses demineralisasi dominan terjadi maka proses karies akan terjadi.3
2.3.1 Hubungan Propolis Terhadap Karies
Propolis berasal dari bahasa Yunani yang secara umum berarti pertahanan kota.
Istilah ini menggambarkan propolis sebagai pelindung sarang lebah dari hal-hal di luar
sarang agar supaya sarang dan isinya yang mengandung koloni larva lebah madu
terlindungi dari bahaya dan sentiasa bersih steril dengan tujuan agar telur dapat
menetas dan berkembang dengan sempurna.11 Propolis merupakan resin melekat yang
berasal dari batang pohon atau kulit kayu, dikumpulkan dan diproses dengan sekresi
cairan saliva lebah. Setiap jenis lebah memiliki sumber resin tertentu yang ada di
daerah masing-masing sehingga kompoisi propolis sangat bervariasi.8,11
Propolis
mentah lebah dapat dilihat pada gambar 2.25
Gambar 2. Propolis mentah lebah.25
Tiga komponen senyawa kimia yang berbeda telah diidentifikasi di dalam
komposisi propolis yaitu flavonoid, cinnamic acid derivatives, dan terpenoids.
17
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 12/14
Komponen utama propolis terdiri dari flavonoid yang meliputi hampir 50% dari
komposisi propolis dan dianggap sebagai senyawa utama biologis yang aktif.10
Flavonoid terdapat hampir di semua spesies bunga. Komponen flavonoid mencakup
banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh tumbuhan. Kandungan
kimia flavonoid dalam propolis sedikit berbeda dengan flavonoid dari bunga karena
adanya suatu proses yang dilakukan oleh lebah. Kandungan flavonoid dalam tumbuhan
sekitar 10-20%.8,11
Selain itu, flavonoid dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans
melalui mekanisme antibakteri pada penghambatan sintesis dinding sel dan protein
yaitu dengan merusak dinding sel atau menghalangi sintesis normal. Sintesa yang tidak
normal menyebabkan tekanan osmotik dalam sel bakteri lebih tinggi daripada di luar
sel, maka terjadi gangguan fungsi sel bakteri yang akan menyebabkan terjadinya
lisis.10,11
Sesuai dengan penelitian Hyun Koo (2002) terhadap hitung jumlah koloni
pertumbuhan Streptococcus mutans secara vitro ke atas tikus menunjukkan insiden
karies gigi berkurang dengan melakukan aplikasi topikal propolis dua kali sehari atau
memasukkan propolis didalam air minum dan hasil menunjukkan koloni pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans berkurang.10
Menurut penelitian Hyun Koo (2002) juga memperlihatkan bahwa komponen
senyawa kimia propolis memiliki daya hambat aktivitas enzim Glucosyltransferase.
Glucosyltransferases adalah enzim yang dihasilkan oleh Streptococcus mutans yang
telah dikenal pasti menjadi faktor dalam pembentukan karies.10
Hasil penelitiannya
18
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 13/14
menunjukkan daya hambat paling aktif pada aktivitas Glucosyltransferase adalah
flavanols dan flavones yang merupakan komponen aktif di dalam flavonoid.10
2.3.2 Hubungan Bunga Cengkeh Terhadap Karies
Bunga cengkeh merupakan sejenis rempah yang berasal dari Pulau Maluku dan
banyak terdapat di Zanzibar, Madagascar dan Indonesia. Nama saintifik bagi bunga
cengkeh ialah Eugenia caryophyllus. Pokok cengkeh berwarna kehijauan dan tumbuh
setinggi 8-12 meter. Daun-daunnya berbentuk seperti lembing dan bertangkai pendek.
Bunga-bunganya terhasil pada setiap ujung ranting. Kuncup-kuncup bunga cengkeh
dipetik sebelum cengkeh sempat mengembang menjadi bunga lalu dikeringkan.19
Kuncup bunga cengkeh yang kering dapat dilihat pada gambar 3.26
Gambar 3. Kuncup bunga cengkeh yang kering.26
Minyak yang berasal dari kuncup bunga cengkeh terdiri dari 14-20% eugenol.9
Eugenol merupakan antibiotik alami yang dapat melawan aktivitas antimikroba
terhadap bakteri gram positif (Streptococcus mutans), gram negatif, bakteri acid-fast
dan jamur.9
Senyawa kimia Eugenol dapat dilihat pada gambar 4.27
19
7/16/2019 cengkeh
http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 14/14
Gambar 4. Senyawa kimia Eugenol.27
Sesuai penelitian Yaheya (2010), menyatakan bunga cengkeh menghambat
hampir 70% mikroorganisme rongga mulut dan banyak pasta gigi dari cengkeh
mengandung minyak cengkeh yaitu eugenol sebagai komposisi utama.12
Pada penelitian Zubaidah dan Hasnah (2006) memperlihatkan bahwa ekstrak
bunga cengkeh potensi menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan
merusak langsung membran sel bakteri menyebabkan berlaku penghambatan sintesa
protein sehingga terjadi gangguan pada fungsi sel bakteri. Sel bakteri selanjutnya
mengalami lisis dan mati.9
Eugenol juga menghambat aktivitas enzim GTF sekaligus
dapat mengkontrol pembentukan plak dan pada akhirnya mengkontrol proses
terjadinya karies.9,12
20