cengkeh

14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Menyikat gigi merupakan suatu kontrol plak dan langkah awal untuk mencegah karies. Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan aktif yang mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan antibakteri yang tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi. 14  2.1 Pasta Gigi Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan bersama- sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi. 15  Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi  pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles  permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar  pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva. 7,15  2.1.1 Komposisi Pasta Gigi Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan satu atau lebih bahan terapeutik. Di bawah ini adalah komposisi umum dan kandungan  bahan aktif yang biasa diaplikasikan ke dalam pasta gigi: 15-18  7

description

cengkeh

Transcript of cengkeh

Page 1: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 1/14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Menyikat gigi merupakan suatu kontrol plak dan langkah awal untuk mencegah

karies. Saat ini kontrol plak telah dilengkapi dengan penambahan bahan aktif yang

mengandung bahan dasar alami ataupun sintetik sebagai bahan antibakteri yang

tersedia dalam bentuk sediaan obat kumur dan pasta gigi.14

 

2.1 Pasta Gigi

Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-

sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi.15

 

Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi

 pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles

 permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar 

 pada mulut serta memelihara kesehatan gingiva.7,15

 

2.1.1 Komposisi Pasta Gigi

Hampir semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif dan hampir 

semua dipromosikan dengan beberapa keuntungan bagi pengguna. Umumnya pasta

gigi yang beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasif, deterjen dan

satu atau lebih bahan terapeutik. Di bawah ini adalah komposisi umum dan kandungan

 bahan aktif yang biasa diaplikasikan ke dalam pasta gigi:15-18

 

7

Page 2: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 2/14

a. Bahan abrasif (20-50%)

Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk 

 pembersih yang dapat memolish dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan

 jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan pasta

gigi. Contoh bahan abrasif ini antara lain silica atau silica hydrate, sodium bikarbonat,

aluminium oxide, dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.15-18

 

 b. Humectant atau pelembab (20-35%)

 Humectant  adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban.

Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA) dan asam laktat. Bahan ini digunakan

untuk menjaga pasta gigi tetap lembab.15-18

 

c. Bahan perekat

Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim

dengan cara mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta

gigi. Contohnya glycerol, sorbitol dan polyethyleneglycol dan Cellulose gum.15-18

 

d. Surfectan atau Deterjen (1-3%)

Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah

Sodium Lauryl Sulfat  (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan,

mengemulsi (melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan plak,

debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. SLS ini juga memiliki

efek antibakteri.15-18

 

e. Pelarut (20-40%)

Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.15-18

 

8

Page 3: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 3/14

f. Bahan penambah rasa. (0-2%)

Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa

yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint , stroberi, kayu manis bahkan rasa permen

karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat

gigi menjadi menyenangkan.  American Dental Association (ADA) tidak 

merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tetapi pasta gigi yang

mengandung pemanis buatan (misalnya saccharin). Bahan pelembab gliserin dan

sorbitol juga memberikan rasa manis pada pasta gigi.15-18

 

g. Bahan pemutih (0,05-0,5%)

Ada macam-macam bahan pemutih yang digunakan antara lain Sodium

carbonate, Hydrogen peroxida, Citroxane, dan Sodium hexametaphosphate.15-18

 

h. Bahan terapeutik (0-2%)

Bahan terapeutik yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :15-18

 

1. Bahan antimikroba

Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Contoh bahan ini adalah Trikolsan (bakterisidal),  Zinc citrate atau  Zinc phosphate 

(bakteriostatik). Selain itu ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai anti

mikroba dalam pasta gigi contohnya ekstrak daun sirih dan siwak.

2. Bahan anti-tartar atau Kalkulus (karang gigi)

Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium dalam saliva

sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Contohnya

Tetrasodium Pyrophosphate.

9

Page 4: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 4/14

3. Fluoride 

Penambahan  fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan cara

membuatnya resisten terhadap asam dan menghambat bakteri untuk memproduksi

asam. Adapun macam- macam fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah sebagai

 berikut:

- Stannous fluoride 

Tin fluor merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang

digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat

antibakterial namun kelemahanya dapat membuat stein abu-abu pada gigi.

- Sodium fluoride 

 NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi

tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.

- Sodium monofluorofosfat

4. Bahan desensitisasi

Bahan desensitisasi yang digunakan dalam pasta gigi adalah sebagai berikut :

- Potassium nitrat dapat memblok transmisi nyeri di antar sel-sel syaraf.

- Strontium chloride dapat memblok tubulus dentin.

i. Bahan pengawet (0,05-0,5%)

Bahan pengawet berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme

dalam pasta gigi. Umumya bahan pengawet yang ditambahkan dalam pasta gigi adalah

Sodium benzoate, Methylparaben dan Ethylparaben.15-18

 

10

Page 5: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 5/14

2.1.2 Komposisi Pasta Gigi yang Digunakan Sebagai Bahan Coba

Pasta gigi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasta gigi komersil yang

 banyak tersedia di pasaran. Komposisi pasta gigi yang digunakan sebagai bahan coba

dapat dilihat pada tabel 1 seperti dibawah :

Tabel 1. Komposisi pasta gigi yang digunakan sebagai bahan coba

No Komposisi

pasta gigi

Pasta gigi A

(Ekstrak propolis)

Pasta gigi B

(Ekstrak bunga

cengkeh)

Pasta gigi C

(kontrol)

1. Bahan

abrasif 

•  Hydrated Silica,

• Calciumglycerophosphate 

•  Hydrated Silica,

•  Dicalcium phosphate dihydrate 

•  Hydrated Silica,

• Kalsium karbonat.

2. Pelembab • Polyethyleneglcol 

• Sorbitol

• Gliserin,

• Sorbitol

• Gliserin

3. Perekat •  Cellulose gum,

•  Xanthan gum

• Cellulose gum,

•  Xanthan gum • Sodium alginate

4. Deterjen • Sodium Lauryl

Sulphate

• Sodium Lauryl

Sulphate 

• Sodium Lauryl

Sulphate

5. Pelarut • Air  • Air  • Air 

6. Penambah

rasa

• Sodium Saccharin  • Sodium Saccharin  • Manitol,

•  peppermint  

7. Bahan

pemutih(-) (-) (-)

8. Bahan aktif  • Ekstrak propolis,

•  NaMFP 1,1%

• Ekstrak bunga

cengkeh,

•  NaMFP 1,1%

(-)

9. Bahan

desensitiasi• Potassium citrate • Potassium citrate (-)

10 Bahan

antitartar

• Tetrasodium

Pyrophosphate

• Tetrasodium

Pyrophosphate(-)

* NaMFP = Sodium monofluorophosphate 

11

Page 6: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 6/14

2.1.3 Peran Propolis dan Bunga Cengkeh dalam Pasta Gigi

Penambahan zat aktif pada pasta gigi yang bermanfaat bagi kesehatan gigi dan

mulut bukan hanya bertujuan sebagai program pencegahan kerusakan gigi pada orang

dewasa, sebaliknya dapat mencegah kerusakan gigi sedini mungkin bila penambahan

zat tersebut dilakukan pada pasta gigi anak. Seiring dengan kemajuan ilmu

 pengetahuan dan teknologi, dikembangkan bahan yang dapat ditambahkan ke dalam

 pasta gigi.7

Antara bahan yang diteliti adalah produk lebah dan herbal.

Saat ini pasta gigi yang mengandung produk lebah dan herbal dalam

kemasannya mengandung berbagai jenis ekstrak antara lain propolis dan bunga

cengkeh. Pasta gigi yang mengandung propolis dan bunga cengkeh merupakan pasta

gigi yang aman dan alami. Selain itu, propolis dan bunga cengkeh merupakan bahan

antibakteri alami yang ditambahkan dalam pasta gigi yang bermanfaat untuk 

menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies.7,5,9,12 

Hal ini

 juga berkaitan dengan kemampuan propolis dan bunga cengkeh yang memiliki fungsi

untuk merawat penyakit gigi dan mulut.10,11, 19 

Selain menghambat pertumbuhan dan pembentukan karies, propolis

menghambat berbagai bentuk biologis termasuk bahan antimikroba, efek antiinflamasi

dan antioksidan.10,11

Efek antiinflamasi dan antioksidan tersebut dapat dimanfaatkan

dengan mengaplikasikan propolis tersebut ke dalam pasta gigi. Pemakaian rutin pasta

gigi setiap menyikat gigi dapat membantu efektivitas kerja propolis. Efek antiinflamasi

dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dan mengobati sariawan dan penyakit

 periodontal lain, sedangkan efek antioksidan dimanfaatkan sebagai proteksi pada gigi

dan jaringan sekitar terhadap iritan.11

 

12

Page 7: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 7/14

  Cengkeh juga tidak hanya menekan pembentukan karies malah merupakan obat

 bius alami karena minyak eugenol di dalamnya yang sering digunakan untuk prosedur 

gigi pada abad ini serta dapat digunakan sebagai mengawal muntah-muntah,

menghilangkan batuk, diare, sakit lambung, menghilangkan rasa sakit dan

menstimulasi syaraf.19,20

Minyak yang berasal dari cengkeh begitu kuat, dan ini sering

digunakan untuk obat-obatan baik topikal maupun internal. Minyak ini mengandung

senyawa yang membantu sirkulasi darah dan dapat merangsang kulit ketika diterapkan

secara langsung.21

2.2 Streptococcus mutans

Streptococcus mutans adalah bakteri Gram-positif, fakultatif anaerob yang

 paling sering ditemukan pada rongga mulut dan berperan penting dalam proses

terjadinya karies. Mikroba ini pertama kali ditemukan oleh J. Killian Clarke pada

tahun 1942. Clarke memberikan nama Streptococcus yang paling banyak terdapat pada

karies gigi sebagai Streptococcus mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat

 bervariasi. Nama mutans disebabkan karena morfologinya yang sangat bervariasi.

 Nama mutans itu sendiri juga merupakan hasil dari transisi yang sering terjadi dari

 bentuk coccal ke bentuk coccobacillary.22

 

2.2.1 Karakteristik Streptococcus mutans 

Karakteristik dari Streptococcus mutans adalah berbentuk bulat sampai lonjong

dengan diameter 0,6-1,0 µm, non motil, fakultatif anaerob, Gram positif, katalase

negatif, tidak berspora, dapat tumbuh optimum pada suhu 37oC dengan pH antara

13

Page 8: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 8/14

7,4-7,6. Morfologi koloni berwarna opak, berdiameter 0,5-1,0 mm, permukaan kasar 

dan hanya 7% yang licin dan bersifat mukoid. Streptococcus mutans termasuk jenis

 bakteri golongan Streptococcus hemoliticus tipe alpha secara normal dapat ditemukan

dalam rongga mulut dan saluran napas bagian atas.23

Morfologi Streptococcus mutans 

secara maroskopis dan mikroskopis dapat dilihat pada gambar 1.24

 

Gambar 1. Morfologi Streptococcus mutans secara makroskopis dan mikroskopis.24

 

Streptococcus mutans bersifat asidogenik yaitu menghasilkan asam, mampu

tinggal pada lingkungan asam dan menghasilkan suatu polisakarida yang melekat

disebut dextran. Oleh karena kemampuan ini, Streptococcus mutans dapat melekat dan

mendukung bakteri lain menuju ke enamel gigi, melekat mendukung bakteri-bakteri

lain, pertumbuhan bakteri asidogenik yang lainnya dan asam melarutkan enamel gigi.23

14

Page 9: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 9/14

2.2.2 Peran Streptococcus mutans Terhadap Pembentukan Karies 

Streptococcus mutans merupakan agen penyeba utama karies pada manusia.

Kemampuan bakteri ini melekat pada permukaan gigi merupakan hal terpenting bagi

 perkembangan karies. Sukrosa dari makanan, dapat digunakan Streptococcus mutans 

untuk meningkatkan koloninya dalam rongga mulut. Streptococcus mutans 

mempunyai dua enzim pada dinding selnya yang dapat membentuk dua macam

 polisakarida ekstraseluler dari sukrosa. Fruktosa (levan) dihidrolisis oleh enzim

 fructosyltransferase dan glukosa (dekstran) dihidrolisis oleh enzim

glucosyltransferase.22,23 

Patogenesis Streptococcus mutans terjadi melalui erosi hidroksiapatit seperti

mineral dari enamel oleh asam laktat yang merupakan hasil akhir metabolik dari

 pertumbuhan bakteri. Konsentrasi destruksi yang signifikan dari asam ini

membutuhkan akumulasi yang banyak dari Streptococcus asidogenik dalam plak gigi.

Proses akumulasi diawali oleh aktivitas extracellular glucosyltransferase (GTF) yang

 beberapa disekresikan oleh Streptococcus mutans. Dengan keberadaan sukrosa, GTF

mensintesa beberapa bentuk glukan ekstrakseluler dengan berat molekular tinggi.

Polimer glukosa ini akan membantu agregasi dari Streptococcus lainnya melalui

interaksi protein ikatan glukan (glucan binding protein). Streptococcus mutans 

merupakan penghasil asam laktat yang paling banyak dalam proses akumulasi ini

meskipun pH yang rendah dari bakteri lainnya juga memberikan kontribusi.2,3,22,23 

Pembentukan dekstran sangat penting artinya dalam kaitannya dengan sifat

kariogenik bakteri ini. Dekstran ini merupakan polimer yang terdiri dari ikatan glukosa

α(1→3) dan α(1→6 ). Pembentukan α(1→3) ini sangat lengket dan seperti detergen

15

Page 10: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 10/14

sehingga tidak larut air. Kolonisasi Streptococcus mutans yang dilapisi dekstran dapat

menurunkan sifat saliva sebagai pelindung dan antibakteri pada permukaan gigi.

Secara fisik dekstran dapat menghambat difusi asam ke dalam saliva, akibatnya terjadi

lokalisasi produk asam dengan konsentrasi yang tinggi pada permukaan enamel. Asam

ini akan menurunkan pH rongga mulut sehingga mampu menyebabkan demineralisasi

enamel. Apabila terjadi terus menerus akan memicu terjadinya dekalsifikasi dentin dan

mempercepat terjadinya karies gigi.2,3,22

 

2.3 Karies Gigi

Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui.

Karies gigi merupakan suatu kerusakan enamel, dentin atau sementum gigi yang

disebabkan oleh aktivitas bakteri.2,3

 

Karies dimulai dari demineralisasi langsung dari enamel gigi yang disebabkan

oleh asam laktat dan asam organik lain yang berakumulasi dalam plak gigi. Proses

karies terjadi apabila larutnya mineral (demineralisasi) ketika pH plak berada di bawah

nilai pH kritis yaitu 5,5, yang mana nilai kritis pelarutan enamel adalah 5-6 dan pH

rata-rata adalah 5,5. Proses remineralisasi terjadi ketika pH plak naik.2,3

 

Enamel terdiri atas bahan anorganik 92%-95%, bahan organik 1% dan air 4%.

Kandungan bahan anorganik pada enamel yang terbesar adalah kalsium (37%), yaitu

dalam bentuk  calcium phosphate berupa kristal hidrosiapatit. Ketika terpapar asam,

calcium phosphate diubah menjadi satu fase yang larut. Ion kalsium dilepas dan hilang

dalam saliva; ini adalah demineralisasi. Asam juga akan melepaskan ion hidrogennya

yang akan bereaksi dengan kristal apatit, sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil.

16

Page 11: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 11/14

Enamel yang merupakan daerah dinamik dari proses demineralisasi dan remineralisasi

dan ketika proses demineralisasi dominan terjadi maka proses karies akan terjadi.3 

2.3.1 Hubungan Propolis Terhadap Karies

Propolis berasal dari bahasa Yunani yang secara umum berarti pertahanan kota.

Istilah ini menggambarkan propolis sebagai pelindung sarang lebah dari hal-hal di luar 

sarang agar supaya sarang dan isinya yang mengandung koloni larva lebah madu

terlindungi dari bahaya dan sentiasa bersih steril dengan tujuan agar telur dapat

menetas dan berkembang dengan sempurna.11 Propolis merupakan resin melekat yang

 berasal dari batang pohon atau kulit kayu, dikumpulkan dan diproses dengan sekresi

cairan saliva lebah. Setiap jenis lebah memiliki sumber resin tertentu yang ada di

daerah masing-masing sehingga kompoisi propolis sangat bervariasi.8,11

Propolis

mentah lebah dapat dilihat pada gambar 2.25

 

Gambar 2. Propolis mentah lebah.25

 

Tiga komponen senyawa kimia yang berbeda telah diidentifikasi di dalam

komposisi propolis yaitu flavonoid, cinnamic acid derivatives, dan terpenoids.

17

Page 12: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 12/14

Komponen utama propolis terdiri dari flavonoid yang meliputi hampir 50% dari

komposisi propolis dan dianggap sebagai senyawa utama biologis yang aktif.10

 

Flavonoid terdapat hampir di semua spesies bunga. Komponen flavonoid mencakup

 banyak pigmen yang paling umum dan terdapat pada seluruh tumbuhan. Kandungan

kimia flavonoid dalam propolis sedikit berbeda dengan flavonoid dari bunga karena

adanya suatu proses yang dilakukan oleh lebah. Kandungan flavonoid dalam tumbuhan

sekitar 10-20%.8,11

 

Selain itu, flavonoid dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans 

melalui mekanisme antibakteri pada penghambatan sintesis dinding sel dan protein

yaitu dengan merusak dinding sel atau menghalangi sintesis normal. Sintesa yang tidak 

normal menyebabkan tekanan osmotik dalam sel bakteri lebih tinggi daripada di luar 

sel, maka terjadi gangguan fungsi sel bakteri yang akan menyebabkan terjadinya

lisis.10,11

 

Sesuai dengan penelitian Hyun Koo (2002) terhadap hitung jumlah koloni

 pertumbuhan Streptococcus mutans secara vitro ke atas tikus menunjukkan insiden

karies gigi berkurang dengan melakukan aplikasi topikal propolis dua kali sehari atau

memasukkan propolis didalam air minum dan hasil menunjukkan koloni pertumbuhan

 bakteri Streptococcus mutans berkurang.10

 

Menurut penelitian Hyun Koo (2002) juga memperlihatkan bahwa komponen

senyawa kimia propolis memiliki daya hambat aktivitas enzim Glucosyltransferase.

Glucosyltransferases adalah enzim yang dihasilkan oleh Streptococcus mutans yang

telah dikenal pasti menjadi faktor dalam pembentukan karies.10

Hasil penelitiannya

18

Page 13: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 13/14

menunjukkan daya hambat paling aktif pada aktivitas Glucosyltransferase adalah

 flavanols dan flavones yang merupakan komponen aktif di dalam flavonoid.10

 

2.3.2 Hubungan Bunga Cengkeh Terhadap Karies

Bunga cengkeh merupakan sejenis rempah yang berasal dari Pulau Maluku dan

 banyak terdapat di Zanzibar, Madagascar dan Indonesia. Nama saintifik bagi bunga

cengkeh ialah Eugenia caryophyllus. Pokok cengkeh berwarna kehijauan dan tumbuh

setinggi 8-12 meter. Daun-daunnya berbentuk seperti lembing dan bertangkai pendek.

Bunga-bunganya terhasil pada setiap ujung ranting. Kuncup-kuncup bunga cengkeh

dipetik sebelum cengkeh sempat mengembang menjadi bunga lalu dikeringkan.19

 

Kuncup bunga cengkeh yang kering dapat dilihat pada gambar 3.26

 

Gambar 3. Kuncup bunga cengkeh yang kering.26

Minyak yang berasal dari kuncup bunga cengkeh terdiri dari 14-20% eugenol.9 

Eugenol merupakan antibiotik alami yang dapat melawan aktivitas antimikroba

terhadap bakteri gram positif (Streptococcus mutans), gram negatif, bakteri acid-fast  

dan jamur.9

Senyawa kimia Eugenol dapat dilihat pada gambar 4.27

 

19

Page 14: cengkeh

7/16/2019 cengkeh

http://slidepdf.com/reader/full/cengkeh-563385560d842 14/14

 

Gambar 4. Senyawa kimia Eugenol.27

 

Sesuai penelitian Yaheya (2010), menyatakan bunga cengkeh menghambat

hampir 70% mikroorganisme rongga mulut dan banyak pasta gigi dari cengkeh

mengandung minyak cengkeh yaitu eugenol sebagai komposisi utama.12

 

Pada penelitian Zubaidah dan Hasnah (2006) memperlihatkan bahwa ekstrak 

 bunga cengkeh potensi menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans dengan

merusak langsung membran sel bakteri menyebabkan berlaku penghambatan sintesa

 protein sehingga terjadi gangguan pada fungsi sel bakteri. Sel bakteri selanjutnya

mengalami lisis dan mati.9

Eugenol juga menghambat aktivitas enzim GTF sekaligus

dapat mengkontrol pembentukan plak dan pada akhirnya mengkontrol proses

terjadinya karies.9,12

 

20