Celulitis

2
Celulitis Istilah selulitis digunakan suatu penyebaran oedematus dari inflamasi akut padapermukaan jaringan lunak dan bersifat difus. Selulitis dapat terjadi pada semua tempatdimana terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat longgar, terutama pada muka dan leher,karena biasanya pertahanan terhadap infeksi pada daerah tersebut kurang sempurna. Selulitis adalah suatu pembengkakan jaringan yang hangat, difus, eritematus dan terasa nyeri. Selulitis bisa mudah ditangani namun bisa juga menjadi parah dan mengancam jiwa. a) Etiologi Etiologinya berasal dari bakteri Streptococcus sp. Mikroorganisme lainnya negatif anaerob seperti Prevotella, Porphyromona dan Fusobacterium (Berini, et al, 1999). Infeksi odontogenik pada umumnya merupakan infeksi campuran dari berbagai macam bakteri, baik bakteri aerob maupun anaerob mempunyai fungsi yang sinergis. Infeksi Primer selulitis dapat berupa perluasan infeksi/abses periapikal, osteomyielitis dan perikoronitis yang dihubungkan dengan erupsi gigi molar tiga rahang bawah, ekstraksi gigi yang mengalami infeksi periapikal/perikoronal, penyuntikan dengan menggunakan jarum yang tidak steril, infeksi kelenjar ludah (Sialodenitis), fraktur compound maksila / mandibula, laserasi mukosa lunak mulut serta infeksi sekunder dari oral malignancy. Penyebab dari selulitis adalah bakteri streptokokus, streptokokus piogenes dan stapilokokus aureus. b) Gejala Klinis Selulitis pada mulanya pembengkakan yang terjadi terbatas pada area tertentu yaitu satu atau dua ruangan fasial yag tidak jelas batasnya. Palpasi pada region tersebut mengungkapkan konsistensinya sangat lunak dan spongios. Pasien juga menunjukkan gejala demam malaise, rasa sakit, pembengkakan, trismus disfagia dan limfadenitis. Pada tahap ini akan terjadi leukositosis dan meningkatnnya laju endap darah (ESR). Apabila perdarahan tubuh efektif, maka akan terjadi pembentukan infiltrate regional dan konsistensi pembengkakan menjadi keras atau bahka seperti papan (board like). Pada saat ini terjadi purulensi dan difus (tidak terlokalisir). Pada tahap ini potensi untuk menyebar kejaringan sekitarnya sagat tinggi. Mulut memiliki flora yang sangat banyak jumlah dan jenisnya dibandingkan dengan bagian tubuh manusia lainnya dan merupakan pintu masuk utama bagi 2 sistem vital yang berhubungan dengan fungsi dan fisiologi manusia,yaitu sistem gastrointestinal dan sistem respiratorius.Beberapa penyakit melibatkan kedua sistem ini dan bermanifestasi pada mulut.Sebagai contoh,suatu kondisi patologi,seperti periodontitis(yaitu inflamasi jaringan penyangga gigi dan tulang alveolar),akan tampak pada mulut.Kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya fokal infeksi yang bisa mempengaruhi banyak sistem vital yang lain,seperti sistem kardiovaskuler dan ginjal.Fokal infeksi pada mulut yang terbentuk dari periodontittis kronik atau

description

fgrg

Transcript of Celulitis

Page 1: Celulitis

 CelulitisIstilah selulitis digunakan suatu penyebaran oedematus dari inflamasi akut padapermukaan jaringan lunak dan 

bersifat difus. Selulitis dapat terjadi pada semua tempatdimana terdapat jaringan lunak dan jaringan ikat longgar, terutama pada muka dan leher,karena biasanya pertahanan terhadap infeksi pada daerah tersebut kurang sempurna.

Selulitis adalah suatu pembengkakan jaringan yang hangat, difus, eritematus dan terasa nyeri. Selulitis bisa mudah ditangani namun bisa juga menjadi parah dan mengancam jiwa.

a)     EtiologiEtiologinya berasal dari bakteri Streptococcus sp. Mikroorganisme lainnya negatif anaerob seperti Prevotella, 

Porphyromona  dan  Fusobacterium  (Berini,  et  al,   1999).   Infeksi  odontogenik  pada  umumnya  merupakan   infeksi campuran dari berbagai macam bakteri, baik bakteri aerob maupun anaerob mempunyai fungsi yang sinergis.

Infeksi Primer selulitis dapat berupa perluasan infeksi/abses periapikal, osteomyielitis dan perikoronitis yang dihubungkan   dengan   erupsi   gigi   molar   tiga   rahang   bawah,   ekstraksi   gigi   yang   mengalami   infeksi periapikal/perikoronal,   penyuntikan   dengan   menggunakan   jarum   yang   tidak   steril,   infeksi   kelenjar   ludah (Sialodenitis), fraktur compound maksila / mandibula, laserasi mukosa lunak mulut serta infeksi sekunder dari oral malignancy. Penyebab dari selulitis adalah bakteri streptokokus, streptokokus piogenes dan stapilokokus aureus.

b)    Gejala KlinisSelulitis pada mulanya pembengkakan yang terjadi terbatas pada area tertentu yaitu satu atau dua ruangan 

fasial   yag  tidak   jelas  batasnya.   Palpasi   pada   region   tersebut  mengungkapkan   konsistensinya   sangat   lunak  dan spongios.   Pasien   juga   menunjukkan   gejala   demam  malaise,   rasa   sakit,   pembengkakan,   trismus   disfagia   dan limfadenitis. Pada tahap ini akan terjadi leukositosis dan meningkatnnya laju endap darah (ESR). Apabila perdarahan tubuh efektif, maka akan terjadi pembentukan infiltrate regional dan konsistensi pembengkakan menjadi keras atau bahka seperti papan (board like). Pada saat ini terjadi purulensi dan difus (tidak terlokalisir). Pada tahap ini potensi untuk menyebar kejaringan sekitarnya sagat tinggi.

Mulut memiliki flora yang sangat banyak jumlah dan jenisnya dibandingkan dengan bagian tubuh manusia lainnya dan merupakan pintu masuk utama bagi 2 sistem vital yang berhubungan dengan fungsi dan fisiologi manusia,yaitu sistem gastrointestinal dan sistem respiratorius.Beberapa penyakit melibatkan kedua sistem ini dan bermanifestasi pada mulut.Sebagai contoh,suatu kondisi patologi,seperti periodontitis(yaitu inflamasi jaringan penyangga gigi dan tulang alveolar),akan tampak pada mulut.Kondisi ini akan menyebabkan terbentuknya fokal infeksi yang bisa mempengaruhi banyak sistem vital yang lain,seperti sistem kardiovaskuler dan ginjal.Fokal infeksi pada mulut yang terbentuk dari periodontittis kronik atauabses periapikal kronik (yaitu inflamasi dan abses pada jaringan apeks pada jaringan apeks akar) ini akan menyebabkan terjadinya endokarditis bakterial sub-akut dan glomerulonefritis (Talib,2001).Manipulasi pada gigi menyebabkan terjadinya bakteremia transient.Pasien dengan kelainan kardiovaskuler kongenital atau didapat akan memiliki resiko untuk mendapat endokarditis bakterial.Sebelum era antibiotik,infeksi ini berakibat fatal.Sekarang ini,walaupun dengan penanganan medis yang canggih,endokarditis bakterial memiliki angka mortalitas 10-80%(Talib,2001).Salah satu penyakit gigi dan mulut dengan penyakit sistemik yang erat hubungannya dengan terjadinya Endikarditis Bakterial adalah fokal infeksi.Adanya fokal infeksi pada mulut dapat menginfeksi jantung melalui aliran sistematis. Dimana gigi sendiri sebagai fokal infeksi terkadang tidak punya keluhan apa-apa tapi menyebarnya bakteri dan toksinnya secara bacterinial septikamia. Bakteri inilah yang sampai ke jantung dan dapat masuk kelapisan otot atau katup jantung(Mokhtar Moendiyah, 1998).Endokarditis bakterial yang disebabkan oleh fokal infeksi adalah yang bersifat sub akut. Kuman penyebab utamanya Alphahemolytis Streptocxocci, yang banyak terdapat di rongga mulut, di samping Stafiplococi, Bota hemolytic Streptococci gonococci dan lain-lain. Organisme dapat memasuki tubuh dalam banyak hal termasuk setelah pencabutan gigi dan pengobatan konservatifyang luas, termasuk skaling(Mokhtar Moendiyah, 1998).