cekungan.doc
-
Upload
sanugrah17 -
Category
Documents
-
view
55 -
download
17
description
Transcript of cekungan.doc
CEKUNGAN BANGGAI
SULAWESI TENGAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Stratigrafi Indonesia
oleh
Luhut P. Siringoringo D1H050030
Dimas Lanang B D1H050056
Ade Prima D1H050073
Dherma Riofiandi D1H050084
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK GEOLGI
UNIVERSITAS PADJADJARANJatinangor, 2009
1
CEKUNGAN BANGGAI
Lokasi Cekungan Banggai
Pada tahun 1915, Brouwer melakukan beberapa lintasan dipulau Sulabesi,
Pulau Mangole, dan dipulau Taliabu, di kepulauan Sula. Pemerian geologi sebagai
data dasar telah diterbitkan pada tahun 1921 di dalam Jaarboek van het
Mijnwezen 1920. Laporan itu sudah mencakup keterangan-keterangan geologi
daerah kepulauan Sula yang sebelumnya dilaporkan oleh Boehm (1904, 1907),
Bucking (1904), Verbeek (1908), Van nouhuys (1910), Wichman (1914), Closs
(1916), dan Van Hulstijn (1918). Hasil pengenalan fosil-fosil amonit dan belemit
telah dilaporkan oleh Kruizinga (1921,1926) dan oleh Jarowski (1921). Didaerah
kepulauan Banggai telah dilakukan pemetaan tinjau oleh Koolhoven (1930); akan
tetapi meliputi daerah seluruhnya.
Staub ( 1928, dalam klompe, 1956 ) dalam studinya berkesimpulan bahwa
Maluku utara, dimana termasuk pulau – pulau Banggai – Sula – Obi, membentuk
bagian barat busur perlipatan Australia – Newgini. Pendapat ini dapat diterima
oleh para geologis selanjutnya, yang oleh Visser dan Hermes (1962) dan Audley
Charles dkk (1972) digambarkannya dengan jelas bahwa “Taji Sula” itu telah
terapung – apung bergerak dari arah timur atau tenggara sejak Zaman Permo –
Trias. Klompe (1956) menganggap bahwa “Taji Sula” bukan hanya penyebab
melengkungnya busur Banda di sebelah timur, tetapi juga penyebab
melengkungnya busur Sulawesi disebelah barat.
.
2
Gambar 2.1 Lokasi Cekungan Banggai, Sulawesi Tengah
Fisiografi Regional
Kompleks tubrukan / foreland thrust belt ditafsirkan sebagai bentuk hasil
tubrukan, selama Miosen, dari Banggai – Sula Continental Microplate dan non-
volkanik arc tersier, yang yang dibentuk sekarang apakah Sulawesi Tengah
(Gambar 2.2). Tubrukan menimbulkan lipatan, menunjam, dan imbrikasi dari
bagian sedimentasinya, dan juga di dalam obduksi adalah salah satu dari massa
yang paling besar dari ophiolite di dunia, dikenal sebagai Timur Sulawesi
Ophiolite Belt.
Banggai – Sula Continental Microplate ditafsirkan setelah ditempatkan
jauh ke timur dari posisi sekarang ini, mungkin dekat pada Central New Guinea,
dan membentuk bagian dari Australia – New Guinea Continental Plate yang
utama, dimana telah membentuk suatu konsekuensi dari pemisahan dari
Gondwanaland, selama Mesozoikum. Mengikuti pemisahan, microplate mengalir
menuju ke barat, dan mengarahkan subduction ke arah barat kerak samudera,
3
mendekati ke tepi yang utama dari keterjadian microplate, di bawah apa sekarang
Sulawesi bagian Barat.
Sedimentasi awal di atas Palaeozoic akhir batuan beku atau batuan
metamorf dari Banggai – Sula Microplate mulai dengan laut dangkal sampai laut
dalam, Jurassic clastik, ciri khas dari suatu pemisahan, batas retakan sequence.
Batu pasir laut dangkal dan serpihan batu ditemukan di Timur Peleng dan fasies
laut lebih dalam, termasuk turbidit – turbidit, ditemukan di barat bagian dari
Timur Sulawesi.
Batas sedimentasi pasif terjadi selama Cretaceous dan Palaeogene, seperti
Microplate berlanjut menuju ke barat. Singkapan terbatas dan data sumur
memberi kesan permulaan dari sedimentasi karbonat dimulai pada Eosen di
Selatan dan Barat bagian – bagian dari daerah, sedang di daerah – daerah yang
lain sampai ke timur, sedimentasi karbonat bukanlah jelas sampai Miosen. Dalam
satu wilayah karbonat yang luas, dengan pertumbuhan batu karang yang dibatasi,
yang ditutup daerah Cekungan Banggai selama Miosen.
Selama Miosene Akhir – Pliosen Awal, tubrukan Microplate dengan
bagian luar, non – volkanis dihasilkan dari timur mengarahkan kompresi,
penerusan dan imbrikasi bagian sedimentary, dan obduction ophiolite dari tepi
utama dari Plat Asia itu ke Banggai – Sula Microplate. Platform Banggai Sula
bersama – sama dengan penutup sedimen pada akhirnya terlempengkan di bawah
overthrust Tertiary dan sedimentasi Mesozoikum dan batu ultrabasa yang
membentuk zaman sekarang merupakan kompleks tumbukan.
4
Menyertakan hasil sedimentasi, sebagai hasil erosi kompleks tumbukan,
yang terjadi di depan dari arah timur mempercepat daya dorong. Komponen
utama dari endapan adalah puing ophiolite ini.
Memperbaharui kemenerusan ini dan pantulan kembali resultan isostatic
dari bagian Timur Sulawesi menimbulkan ke arah timur mengarahkan
pengendapan molasse dan antaranya cekungan foreland selama Plio – Pleistosen
(Celebes Molasse). Ophiolite puing juga membentuk komponen yang utama dari
bagian ini.
Gambar 2.2 Peta tektonik daerah Cekungan Banggai Sulawesi Tengah
5
SEJARAH TEKTONIK
Cekungan Banggai terletak di sebelah lengan timur Pulau Sulawesi. Secara
tektonostratigrafi terdiri dari dua unit utama, yaitu:
Unit pertama berupa Banggai-Sula merupakan mikro kontinen, yang
diinterpretasikan sebagai bagian dari fragmen Plate Australia-Papua New
Guinea
Unit kedua berupa Sabuk Ophiolit Sulawesi bagian timur yang berumur
Mesozoikum (Koolhoven, 1930)
Pola Struktur geologi yang terbentuk merupakan produk dari tumbukan antara
Mikrokontinen Banggai-Sula yang menumbuk kearah barat Sabuk Ophiolit
Sulawesi bagian timur.Secara umum, sikuen tumbukan ini dibagi menjadi 2
sikuen yaitu :
Pra-Tumbukan
Terjadi pada Kala Miosen yang dikarakteristikan oleh dua unit litologi
karbonat
Post-Tumbukan
Terjadi pada Kala Plio-Pleistosen yang dikarakteristikan oleh litologi
clastik yang tebal berupa batulempung, konglomerat, batupasir, dan
batugamping.
6
Tumbukan ini secara umum mengakibatkan terbentuknya sesar normal dan
wrench fault ( pada bagian utara ) dan imbricated thrust pada bagian selatan.
Gambar 2.3 Peta Pola Struktur Sulawesi
Gambar 2.4 Peta Pola Struktur Banggai, Sulawesi Tengah
7
Klasifikasi Cekungan Banggai
Cekungan Banggai termasuk ke dalam tipe Thrust Fold Belt Basin.
Karena pada cekungan ini terdapat sesar-sesar yang merupakan produk dari
tumbukan antara mikro kontinen Banggai-Sula yang menumbuk Ophiolit Belt di
lengan timur Pulau Sulawesi. Sesar-sesar tersebut berupa sesar normal, imbricated
thrust dan wrench fault. Sesar sesar ini menjadi struktur geologi yang mengontrol
cekungan Banggai.
.
5
1
2
4
6
7
89
12
13
11
10
14
15
1618
17
19
23
24
21
22
20
2526 27
28
2930
32
33
3436
35
37
38
39
40
41
4243
44
45
46
47
48
49
50
58
5152
53
55
54
56
57
59
60
61
62
63
64
65
66
31
3
M A L A Y S I A
S U
M A T R
A K A L I M A N T A N
S A R A W A K
S A B A HBRUNEI
M a
k a
s s
a r
S t
r a i
t
K a r i m
a t a S t r a i t
M a l a c c a S
t r a i t
S o u t h C h i n a S e a
N a t u n a S e a
J a v a S e a
J A V A
I R I A N J A YA
SULAWESI
S i me u l e
Ni a s
E n g g a n o
Bangk a
Be l i tung
Na tu n a
Madura
B a l i L o mb o k
S u mb a wa
F l o re s
S u mb a
B u to n
S a w u S e a
B a l i S e a F l o r e s S e a
Timor
A l o r
W e t a r
Tanim
bar
T i m o r S e a
Kai
Seram
B u ru
T a l i b u
Ob i
Mi s o o l
Ma n g o l e
B a n g g a i
HALMAHERA
W a i g e o
B a c a n
Mo ro t a i
S e r a m S e a
M a l u k u S e a
B a n d a S e a
H a l m a h e r a S e a
S u l a w e s i S e a
P A C I F I CO C E A N
Cendrawasih Bay
Yapen
Biak
Wak em
Kobroor
Trangan
Yos Sudars o
A r a f u r a S e a
AUSTRALIA
THAILAND
I N D I A N O C E A N
A n a mb a s
P a g a i
S i p u ra
S i b e ru t
T a n a B a tu
04° S
THAILAND
INDONESIA
INDONESIA
MALAYSIA
PHIL IPPINES
INDONESIA
AUSTRA LIAINDONESIA
TH
AIL
AN
DM
AL
AY
SIA
MA
LA
YS
IAIN
DO
NE
SIA
PAP
UA
NE
W G
UIN
EA
IND
ON
ES
IA
96° E 100° E 104° E 108° E 112° E 116° E 120° E 124° E 128° E 132° E 136° E 140° E
SINGAPORE
B i n t a n
S i n g k e p
B a ta m
08° S
00°
04° N
08° N
12° S
16° S
PAPUA NEWGUNEA
PHILIPPINES
THAILAND
CAMBODIA
VIETNAM
Bandung
Jakar t a
Lampung
Semar ang
Yogyakar t a
Surabaya
Denpasar Mat ar am
Dili
Kupang
Ujungpandang
144° E
Palembang
Bengkulu
Jambi
Padang
Pekanbar u
KualalumpurMedan
Banda Aceh
Pont ianak
Banjarmasin
Br unei Darusalam
Kucing
Palangkar aya
Samar inda
Palu
Kendar i
Manado
Ambon
Jayapura
Manila
Pnom Pene
Ho Chimint h
Bangkok
Mindanao
PalawanNegros
Samar
Panay
Mindoro
AUSTRALIA0 500
KILOMETERS
12° N
Pasuruhan
Sandakan
Plaju
L h o k s e u ma we
Cir ebon
Laut
Ma h a k a mTo ta l
Sa k a k e ma n gBlo c k
T o b a L a k e
INDONESIA BASINSINTRACRATONIC
PASSIVE MARGIN
ABORTED RIFT
PULL-APART
TRANSFORM MARGIN
OCEANIC TRENCH*
FOREARC
INTRA-ARC
BACK-ARC
SUSPENDED
ISLAND ARC
OCEANIC ANDREMNANT OCEANIC
FORELAND
THRUST FOLD BELT
SUTURE
FOREDEEPPLATFORM
1 N OR TH SU MATR A2 C EN TR A L SU MATR A3 OMB ILIN4 SOU TH SU MATR A5 MEU LA B OH6 N IA S7 MEN TAWA I8 SU N D A STR A IT9 SOU TH W EST JAVA10 SOU TH JAVA11 SOU TH B A LI-LOMB OK12 SOU TH C EN TR A L JAVA13 SOU TH EA ST JAVA14 SU N D A15 A SR I16 VER A17 B ILLITON
18 N OR TH W EST JAVA19 N OR TH EA ST JAVA20 FLOR ES21 W EST N ATU N A22 EA ST N ATU N A23 MELAW I24 K ETU N GA U25 PEMB U A N G26 B A R ITO27 A SEM A SEM & PA SIR28 PATER N OSTER29 U PPER K U TEI30 K U TEI31 MU A R A32 N OR TH EA ST K A LIMA N TA N33 C ELEB ES34 N OR TH MA K A SSA R
35 SOU TH MA K A SSA R36 LA R IA N G37 SPER MON D E38 SA LAYA R39 SEN GK A N G40 B ON E41 GOR ON TA LO42 SOU TH MIN A H A SA43 N OR TH MIN A H A SA44 B A N GGA I-SU LA45 SA LA B A N GK A46 MA N U I47 B U TON48 B A N D A49 SAVU50 TIMOR51 TA N IMB A R -K A IS
52 W EB ER53 SER A M (B U LA )54 N E H A LMA H ER A (K A U B AY)55 EA ST H A LMA H ER A (B U LI B AY)56 SE H A LMH ER A (W ED A B AY)57 A R A FU R A58 A R U59 A K IMEU GA H60 C EN TR A L IR IA N JAYA61 LEN GGU R U62 B IN TU N I63 TELU K B ER A U -A JU MA R U64 MISOOL-ON IN65 SA LAWATI66 WA IPOGA -WA R OPEN
LIST OF BASINSTYPES OF BASINS
This distribution of basin in Indonesia is not an official document. This map has been prepared and modifiedfrom the previous PERTAMINA/BEICEP 1982 and 1985 non exclusive studies.
8
Gambar 2.5 Klasifikasi Cekungan
Stratigrafi Umum Cekungan Banggai
Stratigrafi Cekungan Banggai dibagi secara Tektonostratigrafi, yaitu:
1. Sikuen pra – tumbukan
2. Sikuen syn – tumbukan
3. Sikuen post – tumbukan
Stratigrafi cekungan Banggai terdiri dari sedimen Pra – Tersier dan sedimen
Tersier. Grup Salodik yang berumur Tersier terletak secara tidak selaras diatas
batuan dasar granitik Pra – Tersier, dari mikrokontinen Banggai – Sula. Grup
Salodik terdiri dari tiga Formasi yaitu: Formasi Tomori, Formasi Matindok,
Formasi Minahaki dan Anggota Mentawa. Batuan dasar penyusun cekungan
Banggai berumur Pra – Tersier dilaporkan terdiri dari sekis mika, kwarsit dan
granit. Penanggalan radiometrik sekis mika menunjukkan umur mutlak batuan
(sekis) adalah Perm – Triasic. Berikut di bawah ini penjelasan tiap-tiap formasi
dengan urutan dari yang berumur tua ke muda.
1. Grup Salodik
Formasi Tomori
Formasi Tomori terletak secara tidak selaras diatas batuan dasar. Terdiri
atas batugamping bioklastik packstone berumur Eosen Atas sampai Miosen Awal
yang diendapkan pada kedalaman zona sublitoral. Formasi Tomori terbukti
mampu sebagai batuan reservoar dan diperkirakan juga berfungsi sebagai batuan
induk.
9
Formasi Matindok
Formasi Matindok terletak secara selaras diatas Formasi Tomori. Batuan
yang menyusun Formasi Matindok berupa batulempung dan batupasir dengan
sedikit sisipan batugamping dan batubara. Batulempung menempati bagian bawah
Formasi Matindok yang kontak dengan bagian atas batugamping Formasi Tomori.
Secara berangsur di bagian tengah Formasi ditemukan sisipan batugamping yang
semakin kearah atas semakin tebal. Zona kedalaman lingkungan pengendapan
Formasi Matindok adalah sublitoral – litoral dan merupakan sikuen regresi selama
Kala Miosen. Kandungan fosil nanolangton menunjukkan umur Formasi
Matindok adalah Miosen Tengah. Formasi Matindok berfungsi sebagai batuan
penutup Formasi Tomori.
Formasi Minahaki
Formasi Minahaki menindih secara selaras Formasi Matindok dan ditutupi
endapan flisch berumur Miosen Atas – Pliosen dari Formasi Kintom, Formasi Poh
dan Celebes Molasse. Formasi Minahaki terdiri dari batugamping terumbu,
batugamping bioklastik, batugamping packstone-wackestone dan dolomit. Umur
Formasi ini adalah Miosen Tengah – Miosen Atas. Di beberapa bagian atas
Formasi Minahaki ditafsirkan sebagai batugamping terumbu dan disebut sebagai
Anggota Mentawa.
2. Anggota Mentawa
10
Batugamping terumbu Anggota Mentawa terletak di bagian atas Formasi
Minahaki dan tersusun oleh batugamping packstone sampai boundstone. Fosil
yang ditemukan pada batuan ini menunjukkan umur Miosen Atas.
3. Sulawesi Group
Terdiri dari Formasi Poh berupa batulempung dan batugamping, Formasi
Kintom berupa batulempung, batugamping dan batupasir, Formasi Biak berupa
batupasir, batulempung dan batugamping. serta terdapat endapan Molasse.
Diendapkan pada lingkungan Inner neritc – outer Bathyal
Kenampakan urutan stratigrafi dan struktur yang terdapat pada Cekungan
Banggai dapat dilihat pada penampang dalam Gambar di bawah ini
11
Gambar 2.6 Stratigrafi Umum Cekungan Banggai
Gambar 2.7 Cross – Section Tomori Block
12