cek htts
-
Upload
fahmee-mujaheed -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of cek htts
Hampir Setiap tahun, setiap sekolah atau perguruan tinggi, pemerintah bahkan lembaga kesehatan dunia yang biasa disebut dengan WHO, setiap tanggal 31 meimemperingati hari tanpa tembakau sedunia (HTTS). Pemaknaan paradigma yang terjadi selama ini mengartikan HTTS adalah sama dengan “Hari Tanpa Asap Rokok atau Hari Tanpa Rokok Sedunia”. Hal ini berarti bahwa selama ini telah terjadi penyempitan makna dari arti kata yang telah menjadi sejarah awal yaitu “Hari TanpaTembakau Sedunia” menjadi “Hari Tanpa Asap Rokok atau Hari Tanpa RokokSedunia”.
Menyikapi hal tersebut bukan berarti peringatan yang terjadi selama ini salah dan tidak bermanfaat, hanya saja
kurang sesuai dan tepat antara realisasi pemaknaan dengan nama yang sudah cukup popular yaitu hari tanpa
tembakau sedunia. Memang betul tembakau sebagai bahan utama untuk pembuatan rokok, Jika kegiatan anti
tembakau di artikan anti rokok, maka terkesan tembakau adalah sama dengan rokok, yang sesungguhnya dua kata
”tembakau” dan “rokok” memiliki arti atau makna yang berbeda. Melihat realita yang terjadi setiap peringatan HTTS
selama ini tidak menutup kemungkinan bahwa sejarah yang kita kenal dengan “Hari Tanpa Tembakau Sedunia” akan
bisa berubah menjadi sejarah baru dengan “Hari Tanpa Asap Rokok atau Hari Tanpa Rokok Sedunia”.
Seremonial Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang seharusnya bisa disadari oleh semua pihak ternyata jauh dari yang
diharapkan. Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini sama halnya dengan TIDAK MEROKOK. Identiknya tembakau
dengan rokok sudah sama-sama kita sadari. Bagaiman hebatnya devisa yang didapat dari rokok ini dan malahan
fakta terbaru bahwa INDONESIA menduduki peringkat Ke-3 di DUNIA dalam hal jumlah perokok aktif setelah Cina
dan India
(sumber: Detik Surabay)
Banyak yang menyuarakan bahwa dilarang merokok, jangan merokok atau berbagai hal lain yang melarang produksi
tembakau ini. Bahkan di setiap kemasan rokok pasti tercantum peringatan bahaya merokok yang tidak asing lagi
bagi para perokok, kecuali yang tidak bisa membaca. Maklum bagi perokok yang tidak bisa membaca, berarti tidak
tahu bahaya merokok seperti yang tercantum dalam kemasan.
Mungkin memang benar banyak para perokok belum bisa membaca kali ya???? Buktinya, Masih banyak perokok
di negeri ini.
Kebiasaan merokok di Indonesia memang sudah menjadi sesuatu yang begitu menghawatirkan. Bagaimana anak-
anak sekolah di negeri ini PASTI DAN PASTI ADA YANG MEROKOK. TIDAK PERCAYA. Coba anda berkunjung ke
sekolah-sekolah. Dan lihat faktanya.
Akan lebik baik jika kita benar-benar bisa menerapkan Hari Tanpa Rokok atau Hari Tanpa Asap Rokok Sedunia,
bukan “Hari Tanpa Tembakau Sedunia”. Hal ini banyak bukti negatif terutama masalah kesehatan kepada produk
olahan tembakau yang biasa dikenal dengan “rokok”. Rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya
penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, kanker mulut, dan
kelainan kehamilan. Penyakitpenyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di
Indonesia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) rokok adalah pembunuh yang akrab di tengah-tengah
masyarakat. Setiap detik, satu orang meninggal akibat merokok. Rokok, juga membunuh separuh dari masa hidup
perokok, dan separuh perokok mati pada usia 35 sampai dengan 69 tahun.
Data epidemi di dunia menunjukkan, tembakau membunuh lebih lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini terus
berlanjut, diproyeksikan pada tahun 2020 terjadi 10 juta kematian, dengan 70% kematian di negara sedang
berkembang. Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 melaporkan, 64,2% anak sekolah yang
disurvey terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Sebanyak 37,3% pelajar merokok, dan 3 diantara 10 pelajar
pertama kali merokok sebelum berumur 10 tahun (30,9%). Tingginya populasi dan konsumsi rokok, menempatkan
Indonesia pada urutan ke-3 konsumen tembakau/rokok di dunia setelah China dan India dengan konsumsi 220
milyar batang per tahun 2005.
Asap rokok/tembakau mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia, 43 diantaranya bersifat karsinogen. Tidak ada
kadar paparan minimal dalam asap rokok/tembakau yang “aman”. Separuh lebih (57%) rumah tangga di Indonesia
mempunyai sedikitnya satu perokok, dan hampir semua perokok (91,8%) merokok di rumah. Seseorang bukan
perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20 sampai 30%, dan mempunyai
risiko terkena penyakit jantung. Menurut data Badan Kesehatan Dunia, jumlah perokok di Indonesia adalah terbesar
ke tiga di dunia dan kematian akibat kebiasaan merokok mencapai 400 ribu orang per tahun.
Selain informasi tentang dampak negatif rokok sebagai produk olahan tembakau diatas, informasi yang tak kalah
pentingnya adalah penemuan-penemuan mengenai banyaknya manfaat tembakau untuk manusia bahkan bidang
kesehatan. Daun tembakau yang sering diidentikan dengan rokok, dimana para pakar kesehatan sepakat akan
bahayanya terhadap kesehatan manusia. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengeluarkan fatwa
haram terhadap daun ini. Sehingga meresahkan para petani tembakau.
Tetapi ternyata di tangan seorang peneliti bioteknologi, daun tembakau dapat dimanfaatkan bagi kesehatan. Hal ini
tentumerupakan kabar baik bagi semua pihak. Berikut ini beberapa manfaat dari tembakau adalah sebagai berikut:
1. Penghasil Protein Anti Kanker
Tanaman tembakau ternyata dapat menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker. Untuk
mendapatklan protein dimaksud dapat dibuat dengan cara memasukkan DNA dari tubuh manusia dimasukkan ke
dalam DNA tanaman tembakau melalui bakteri, sehingga tanaman tembakau secara alami akan menghasilkan
protein sesuai DNA yang dimasukkan berupa cairan protein yang bermanfaat sebagai anti kanker, misalnya kanker
mulut rahim karena tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibody terhadap human
papilloma virus (HPV), yang menjadi penyebab kanker mulut rahim. Selain untuk protein antikanker dapat juga
sebagai stimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh
yang sudah rusak.
2. Melepas gigitan lintah dan membunuh serangga
Manfaat tembakau, selain bisa diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin yang digunakan di berbagai
macam produk baik makanan maupun minuman, tembakau juga dapat gunakan untuk melepaskan gigitan lintah kalo
lagi di dalam hutan, tembakau juga bisa digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan
neurotoxin yang sangat ampuh untuk membunuh serangga.
3. Obat diabetes dan antibody.
Penggunaan tembakau yang dimodifikasi secara genetik untuk memproduksi obat diabetes dan kekebalan tubuh.
4. Anti radang
Tembakau transgenik dapat memproduksi interleukin-10 (IL-10), yang merupakan cytokine anti-radang yang ampuh.
Cytokine adalah protein yang merangsang selsel kekebalan tubuh agar aktif. Kode genetik (DNA) yang mengode IL-
10 ditanam dalam tembakau, lalu tembakau akan memproduksi protein yang bermanfaat sebagai anti radang,
saelain itu dapat membantu mencegah kencing manis atau diabetes melitus tipe 1. Diabetes melitus tipe 1 atau
diabetes anak-anak dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pankreas.
5. Obat HIV / AIDS
Tembakau dapat menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut
griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Bedanya, bukan tembakaunya
yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.
6. Pemelihara kesehatan ternak
Ekstrak tembakau (nikotin 1,68%) mempunyai potensi untuk membasmi cacing H.contortus. Sebagai akibatnya hasil
pengobatan akan memberikan keuntungan bagi para pemelihara ternak, sebab kesehatan ternak tersebut makin
baik.
7. Penghilang embun
Tembakau bisa juga digunakan untuk menghilangkan “embun” pada kaca dalam mobil pada waktu hujan dengan
cara menggosokkan tembakau pada kaca tersebut.
8. Obat luka
Daun Nicotiana tabacum berkhasiat sebagai obat luka. Untuk obat luka dipakai ± 25 gram daun segar Nicotiana
tabacum, dicuci dan ditumbuk sampai lumat. ditambah minyak tanah ± 25 ml diperas dan disaring. Hasil saringan
dioleskan pada luka.
9. Sebagai Biofuel
Daun tembakau ternyata dapat meningkatkan kadar minyak nabati yang merupakan langkah awal dalam
memanfaatkan tanaman ini untuk keperluan biofuel. Tembakau dapat menghasilkan biofuel lebih efisien daripada
produk pertanian lainnya. Namun, sebagian besar minyaknya hanya terkandung di dalam biji/ benih tembakau
(sekitar 40 persen minyak per berat kering). Meskipun kandungan minyak nabati biji tembakau telah diuji dan dapat
digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, namun produksi biji tanaman tembakau masih sangat rendah, yakni
sekitar 600 kg biji per hektar.
Dari Paparan di atas maka HTTS bisa dimaknai dari 3 sisi yakni dari sisi pemakai, dari pabrik yang memproduksi
tembakau dan tentu saja dari pemerintah sendiri.
1. Perokok
Pemakai tembakau memang kebanyakan kaum perokok atau orang-orang yang begitu suka merokok. Berbagai
peraturan yang sudah dirancang agar tidak merokok di tempat umum, tidak boleh merokok di dekat anak-anak
sekolah atau mengharamkan merokok bagi kaum pelajar. Tentu berbagai peraturan ini tidak akan berarti apa-apa
apabila kebanyakkan masyarakat tidak menyadari bahaya di balik rokok ini. Perlu diketahui; Ternyata Asap Rokok
Lebih Bahaya dari Asap Kendaraan
2. Pabrik Tembakau
Bagaimana masyarakat negeri ini mau sehat, kalau rokok masih tetap diproduksi sampai saat ini. Pabrik tembakau
harus menyadari , bahwa tembakau sebenarnya memiliki sekian banyak manfaat. Sehingga memungkinkan sekali
untuk membuat produk olahan tembakau yang lebih bermanfaat dalam bentuk lain(selain rokok) yang lebih
bermanfaat. Ini demi kepentingan bersama.
3. Pemerintah
Dari sisi pemerintah ya seharusnya jelas. Harusnya bagaimana, kalau pemerintah masih beranggapan bahwa devisa
benar-benar dari rokok. Pemerintah seharusnya mulai berfikir bahwa masih banyak hal yang bisa menyumbangkan
selain devisa dari rokok. Menghentikan produksi rokok dengan berbagai peraturan pemerintah seharusnya bisa di
tegakan sehingga seremonial hari tanpa tembakau sedunia bukan sekedar wacana saja tanpa Pemaknaan untuk
memperbaiki masyarakat negeri ini, mengambak bak asap rokok .
Berdasarkan fakta yang terjadi, singkatnya bahwa yang harus kita upayakan adalah Hari Tanpa Rokok Sedunia,
bukan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Karena bisa jadi suatu saat nanti dengan seiringnya pengetahuan dan
teknologi rokok dapat tergantikan dengan produk olahan tembakau yang lebih bermanfaat dan penyumbang
beacukai Negara pun akan tergantikan dengan produk tersebut. Bukan sesuatu yang tidak mungkin jika Hari Tanpa
Tembakau Sedunia akan Berubah Menjadi Hidup Sehat dengan Tembakau dan menjadi Peringatan Hari Tanpa
Rokok Sedunia.
http://aersmile159.wordpress.com/kesehatan/memaknai-31-mei-hari-tanpa-rokok-se-dunia-htrs-bukan-hari-tanpa-tembakau-se-dunia-htts/
Kemenkes RI. 2010..
Metro tv news. 2011.
LIPI. 2008. .
Detik Surabaya.com