cdh

download cdh

of 12

description

cdh

Transcript of cdh

Slide 1

Developmental dysplasia of the hip (DDH) atau Congenital Hip Dislocation (CHD)Zulfa SanikaYunus Dwi PrakosoDwi Juliantoro

DDH (Developmental dysplasia of the hip) Developmental dysplasia of the hip (DDH) atau Congenital Hip Dislocation (sebelumnya dikenal sebagai displasia pinggul bawaan atau dislokasi) adalah gangguan pinggul umum yang mempengaruhi bayi dan perubahan pada anak. Kondisi ini bervariasi dari pergeseran minimal ke lateral sampai dislokasi komplit dari caput femoris keluar acetabulum.

DDH can be unilateral or bilateral and occurs in three forms of varying severity:

1. Unstable hip dysplasia,in which the hip is positioned normally but can be dislocated by manipulation; 2. Subluxation or incomplete dislocation, in which the femoral head remain sin contact with the acetabulum but the head of the femur partially displaced or uncovered; and 3. Complete dislocation, in which the femoral head is totally outside the acetabulum.

Contoh hasil Rotgen

Prevalensi The incidence of DDH is between 8.6 and 11.5 per 100 live births. About 85 % of affected infants are females. The risk of hip dysplasia increases dramatically in the presence of certain obstetric conditions and other conditions such as idiopathic scoliosis, myelomeningocele (spina bifida), arthrogryposis, and cerebral palsy.

Other risk factors include family history, first pregnancies, multiple fetuses, and oligohydramnios (deficient volume of amniotic fluid limiting fetal movement). Certain ethnic groups (Eastern Europeans,Lapps,and Native Americans) also have an increased risk of DDH.

Hip Joint kiri lebih sering terkena dan hanya 1- 5% yang bersifat bilateral. Kelainan ini lebih banyak ditemukan pada orang Amerika dan Jepang serta jarang ditemukan pada orang Indonesia.PatogenesisAda beberapa faktor penyebab yang diduga berhubungan dengan terjadinya Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) atau Conginetal Hip Dislocation (CDH), antara lain:

1.Faktor GenetikFaktor genetik pasti berperan pada etiologi, karena dislokasi kongenital cenderung berlangsung dalam keluarga dan bahkan dalam seluruh populasi. Wynne- Davies (1970) menemukan dua ciri warisan yang dapat mempengaruhi ketidakstabilan hip yakni sendi yang longgar merata, suatu sifat yang dominan dan displasia acetabulum, suatu sifat poligenik yang ditemukan pada kelompok yang lebih kecil (terutama gadis) yang menderita ketidakstabilan yang menetap. 2.Faktor HormonalYaitu tingginya kadar estrogen, progesteron dan relaksin pada ibu dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, dapat memperburuk kelonggaran ligamentum pada bayi. Hal ini dapat menerangkan langkanya ketidakstabilan pada bayi prematur, yang lahir sebelum hormon- hormon mencapai puncaknya.3.Malposisi intrauterinTerutama posisi bokong dengan kaki yang berekstensi, dapat mempermudah terjadinya dislokasi, ini berhubungan dengan lebih tingginya insidensi pada bayi yang merupakan anak sulung.Faktor PascakelahiranDapat membantu menetapnya ketidakstabilan neonatal dan gangguan perkembangan acetabulum. Dislokasi sering kali ditemukan pada orang Lapps dan orang Indian Amerika Utara yang membedong bayinya dan menggendongnya dengan kaki merapat, pinggul dan lutut sepenuhnya berekstensi, dan jarang pada orang Cina Selatan dan Negro Afrika yang membawa bayi pada punggungnya dengan kedua kaki berabduksi lebar- lebar. Ada juga bukti dari percobaan bahwa ekstensi lutut dan pinggul secara serentak mengakibatkan dislokasi panggul selama perkembangan awal

Problematika FisioterapiPada struktur Anatomi:Any observed physical asymmetries in ROM (even as little as 10 degrees is considered significant, especially limitation of hip abduction)Asymmetry in the buttock or gluteal fold (higher on the affected side)Extra thigh skin folds , or leg length discrepancy requires medical evaluation.Kaki yang mengalami dislokasi juga terlihat memutar keluar/eksorotasi.

10Problematika FisioterapiPada Fisiologis:Nyeri pada daerah yang terkena dysplasia atau dislokasi

THANK YOU