CBD Pulpitis Akut Totalis

26
LAPORAN KASUS PULPITIS AKUT TOTALIS Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter (PPPD) Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Semarang Dosen Pembimbing: drg. Rusdima Udi., Sp. BM Oleh : Deby Aprilia Haryani 012095857 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 1

description

CBD Pulpitis Akut Totalis

Transcript of CBD Pulpitis Akut Totalis

LAPORAN KASUSPULPITIS AKUT TOTALISDiajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuhProgram Pendidikan Profesi Dokter (PPPD)Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Sultan Agung Semarang

Dosen Pembimbing:drg. Rusdima Udi., Sp. BM

Oleh :Deby Aprilia Haryani012095857

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2013

LEMBAR PENGESAHAN

Nama: Deby Aprilia HaryaniNIM: 01.209.5857Fakultas: KedokteranUniversitas: Universitas Islam Sultan AgungTingkat: Program Pendidikan Profesi DokterBidang Pendidikan: Ilmu Penyakit Gigi dan MulutPeriode Kepaniteraan Klinik: 29 Juli 17 Agustus 2013Judul Kasus: Pulpitis Akut TotalisDiajukan: 14 Agustus 2013Pembimbing: drg. Rusdima Udi., Sp.BM

TELAH DIPERIKSA DAN DISAHKAN TANGGAL:.

Pembimbing

drg. Rusdima Udi., Sp.BM

DAFTAR ISIHalaman Judul..1Halaman Pengesahan...2Daftar isi3BAB I PENDAHULUAN...........4BAB II DESKRIPSI KASUS6BAB III TINJAUAN PUSTAKA.10BAB IV PEMBAHASAN.17BAB V KESIMPULAN..19Daftar Pustaka20

BAB I PENDAHULUAN

Prevalensi kasus penyakit gigi dan mulut yang sering dijumpai di klinis adalah gigi berlubang (karies gigi), penyakit jaringan gigi (gingivitis dan periodontitis). Kasus ini berhubungan erat dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga oral hygiene. Di poliklinik sering dijumpai pasien dengan oral hygiene yang buruk dimana banyak terdapat caries dan kalkulus.Hasil sensus tahun 1998, sebanyak 62, 4% penduduk Indonesia masih banyak yang menderita penyakit gigi, sekitar 20% diantaranya adalah anak usia sekolah dasar. Hal ini sangat berpengaruh dengan perilaku masyarakat usia diniKaries adalah penyakit kronik yang paling banyak dijumpai pada kehidupan masusia modern. Hal ini berkaitan dengan makanan, dimana sekarang banyak makanan olahan yang lebih melekat pada permukaan gigi. Karies gigi adalah suatu proses yang disebabkan oleh bakteri yang memetabolisme sisa makanan yang melekat di permukaan gigi menjadi asam hingga mengikis permukaan gigi. Karies bisa terjadi pada semua umur, semua jenis kelamin, dan semua golongan tingkat ekonomi. Perjalanan pulpitis dimualai dengan adanya karies yang mengenai email gigi biasanya disebut iritasi pulpa, selanjutnya menjadi caries dentin (hyperemia pulpa) dan berlanjut menjadi caries pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limfe dan terjadi nyeri yang hebat (pulpitis), jika caries lanjut ke bagian yang lebih dalam (caries profunda) maka akan berlanjut menjadi gangrene pulpa. Jika lebih dari 1/3 mahkota gigi masih ada disebut gangren pulpa, jika kurang dari sepertiga mahkota gigi masih ada disebut gangrene radiksPenyusunan laporan ini telah menjadi tantangan sendiri bagi penulis. oleh karena itu, penulis sungguh berharap pembahasan dalam laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk lebih memahami tentang penyakit gigi dan mulut

BAB IIDESKRIPSI KASUSI. IDENTITAS PASIENNama: Ny. NinaJenis Kelamin: perempuanUmur:33 tahunAlamat: Jalan Zebra Tengah III No 33, Pedurungan, kota SemarangPekerjaan: Ibu Rumah TanggaNo CM/Tanggal: 9017489306 / 13 Agustus 2013Konsul/rujukan: -II. KELUHAN SUBJEKTIF PASIEN1. Motivasi Datang: Atas keinginan sendiri2. Keluhan utama: Nyeri pada gigi geraham kanan bawah3. Riwayat penyakit: Pasien datang dengan keluahan nyeri pada gigi geraham kanan bawah sejak satu hari yang lalu, nyeri dirasakan bila kemasukan makanan dan dapat terjadi spontan terutama malam hari sehingga mengganggu waktu tidur. Kemudian pasien ke poli gigi Puskesmas Pandanaran untuk memeriksa kondisi giginya4. Riwayat Penyakit Lain : Gigi dan Mulut: (-) Sistemik: (-)

III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF1. Keadaan Umum Kesadaran: Komposmentis Keadaan Gizi: Baik lain-lain: (-)2. Ekstra oral Pipi: Tidak ada kelainan Bibir: Tidak ada kelainan Wajah: Tidak ada kelainan kelenjar Limfe Submandibula Kanan: Tidak ada pembengkakan Kiri: Tidak ada pembengkakan3. Intra oral Jaringan lunak Mukosa: Tidak ada kelainan Lidah: Tidak ada kelainan Ginggiva: Tidak ada kelainan Palatum: Tidak ada kelainan Jaringan Keras Tulang rahang/ alveolus: tidak ada kelainan Gigi geligi

4.7 Inspeksi: Caries (+)Sondase: (+) nyeri, ProfundaPerkusi: (+)Tekanan: (+)Palpasi: (-)Thermal test: (+)

IV. ORAL HYGIENEBaik. V. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA4.7 Pulpitis Akut TotalisVI. DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT LAINNYATidak adaVII. PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium: Tidak dilakukanFoto Rontgen: Tidak dilakukan

VIII. RENCANA TERAPITambal gigi 4.7IX. KETERANGAN LAINTidak Ada

X. TERAPIAmoxcycillin 500 mg, Dexamethason, dan Paracetamol.XI. NOMENKLATUR WHO5.5 5.4 5.3 5.2 5.16.1 6.2 6.3 6.4 6.5 1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.12.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8

8.5 8.4 8.3 8.2 8.17.1 7.2 7.3 7.4 7.5 4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.13.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

Pulpitis1. DefinsiPulpitis adalah peradangan atau inflamasi dari pulpa dental sebagai akibat dari karies yang sudah masuk ke dalam pulpa gigi, maupun trauma ditandai dengan gejala utama berupa rasa sakit pada gigi2. KlasifikasiPada umumnya klasifikasi pulpitis adalah sebagai berikut Berdasarkan lamanya perjalanan penyakita. Pulpitis Akutb. Pulpitis Kronis Berdasarkan luasnya kerusakan pulpaa. Pulpitis Parsialis, mengenai bagian pulpa di kamar (chamber) sajab. Pulpitis Totalis, mengenai saluran akar pulpa (canal)3. EtiologiFaktor-faktor penyebab dapat dibagi menjadi 3, yaitua. BakteriPenyebab utama caries adalah mikroorganisme beserta produk-produknya. Reaksi pulpa dapat terjadi pada lesi dini dentin. Stelah itu dengan berlanjutnya proses caries walaupun pulpa belum terkena, sel-sel inflamasi akan mengadakan penetrasi melalui dentin yang terbuka, sehingga apabila caries sudah mengenai pulpa maka terjadilah suatu inflamasi yang kronis

b. MekanisCedera pada pulpa oleh karena jatuh atau pukulan pada wajah, dengan atau tanpa disertai fraktur. Apabila pulpa terbuka, kuman akan mengadakan penetrasi kedalam dan menyebabkan inflamasi pulpac. KimiawiKerusakan pulpa dapat disebabkan oleh erosi bahan-bahan yang bersifat asam ataupun uap4. PatogenesisPatogenesis pulpitis diawali dari terjadinya caries yang disebabkan oleh daya kariogenik dari bakteri yang timbul karena adanya produksi asam laktat. Akibatnya, PH cairan disekitar gigi tersebut menjadi rendah atau bersifat asam. Kondisi tersebut cukup kuat untuk melarutkan mineral-mineral pada permukaan gigi sehingga gigi menjadi erosi. Jika caries sudah mencapai email-dentin, caries akan menyebar ke segala arah dentin menjadi luas, akhirnya sampai ke pulpaSetelah Caries sampai ke pulpa, maka terjadilah proses inflamasi pada pulpa. Kemudian terjadi pelepasan histamine dan bradikinin yang menyebabkan vasodilatasi, sehingga permeabilitaskapiler meningkat, terjadi akumulasi sel PMN dan peningkatan cairan intrerstisial disekitar area inflamasi (edema lokal). Edema lokal ini menyebabkan peningkatan tekanan didalam pulpa sehingga dapat menekan saraf-saraf yag ada didalam pulpa dan jaringan sekitarnya. Gejala penakanan ini dapat menyebabkan rasa nyeri ringan sampai sangat kuat tergantung keparahan inflamasinya, yang dipengaruhi oleh virulensi kuman, daya tahan tubuh, serta pengobatan yang diberikan.

5. Manifestasi Klinisa. Pulpitis akut parsialisKeluhan Subjektif Sakit pada waktu terkena makanan Sakit pada waktu rangsangan panas atau dingin Sakit spontan, terutama malam hari, sehingga mengganggu tidur Penderita masih bisa menunjukan gigi yang sakitPemeriksaan objektif Ekstra oral : tidak ada kelainan Intra oralInspeksi: Caries (+)Sondage: Sakit (+), ProfundaPerkusi: Sakit (+)Tekanan: (-)Palpasi: (-)Thermal test: Sakit (+)

b. Pulpitis akut totalisKeluhan Subjektif Seperti pada partialis, hanya pada derajat yang lebih hebat Penderita tidak dapat tidur Penderita tidak dapat lagi menunjukkan gigi mana lagi yang sakit Pada gigi atas rasa sakit dapat menjalar sampai ke pelipis, sedangkan pada gigi bawah rasa sakit dapat menajalar sampai ke telingaPemeriksaan Objektif Ekstra oral : Tidak ada kelainan Intra oralInspeksi: Caries (+)Sondage: Sakit (+), ProfundaPerkusi: Sakit (+)Tekanan: Sakit (+)Palpasi: Mungkin sedikit goyangThermal test: Sakit (+)c. Pulpitis KronisKeluhan subjektifPenderita pernah sakit hebat, kemudian lenyap. Penderita tidak dapat menggunakkan gigi tersebut sehingga hanya mengunyah pada satu sisi sajaPemeriksaan Objektif Ekstra oral : Tidak ada kelainan

Intra oralInspeksi: Caries (+) terlihat banyak karang gigi sebab regio gigi tersebut tidak digunakan untuk mengunyah, self cleaning tidak adaSondage: Sakit (+), ProfundaPerkusi: (-)Tekanan: (-)Palpasi: (-)Thermal test: (-)6. PenatalaksanaanPenatalaksanaan seluruh kasus pulpitis adalah pemberian analgetik, perawatan saluran akar, dan menghilangkan factor penyebab dengan pulpektomi. Peradangan mereda jika penyebabnya di obati. Jika pulpitis diketahui pada stadium dini maka penambalan sementara yang megandung obat penenang saraf bisa menghilangkn nyeri. Tambalan ini bisa dibiarkan sampai 6-8 minggu kemudian diganti dengan tambalan permanen. Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki, satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mencabut pulpa, baik melalui pengobatan saluran akar maupun dengan pencabutan gigi

Hiperemia Pulpa1. DefinisiHiperemia pulpa adalah proses kerusakan jaringan keras gigi (email dan dentin) dan diikuti terjadinya tahap awal inflamasi pulpa, yaitu vasodilatasi pembuluh darah pulpa

2. Etiologia. GigiAnatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan caries. Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menajdi lokasi perkembangan caries. Caries juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makananb. BakteriMulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri yang menjadi penyebab caries yaitu streptococcus mutans dan Lactobacillic. Karbohidrat yang difermentasikanBakteri pada mulut seseorang akan mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat melalui sebuah proses glikolisis yang disebut fermentasi. Bila asam ini mengenai gigi maka akan menyebabkan demineralisasi. Bila demineralisasi berlanjut maka akan menyebabkan proses perlubangand. WaktuTingkat frekuensi gigi yang terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat mempengaruhi perkembangan caries.3. Manifestasi KlinisKeluhan SubjektifNgilu bila terdapat rangsangan, seperti rangsangan dingin, manis dan asam. Rasa ngilu akan hilang bila rangsangan dihilangkan

Pemeriksaan Objektif Ekstra oral : Tidak ada kelainan Intra OralInspeksi: Caries (+)Sondage: Linu (+), MediaPerkusi: (-)Tekanan: (-)Palpasi: (-)Thermal test: Sakit (+)

4. PengobatanBila faktor penyebab dapat dihilangkan pada tahap awal, maka keadaan dapat dipulihkan, terutama pada anak usia muda. Pada hipermia pulpa dimana caries telah mencapai dentin, maka bagian gigiyang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan. Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kematian pulpa.

BAB IV PEMBAHASAN

Pasien datang ke Poliklinik Gigi Puskesmas Pandanaran pada tanggal 13 Agustus 2013 dengan keluhan nyeri pada gigi geraham kanan bawah sejak sehari yang lalu, nyeri dirasakan bila kemasukan makanan dan dapat terjadi spontan terutama malam hari sehingga mengganggu waktu tidur. Dari pemeriksaan keadaan umum didapatkan bahwa kesehatan umum pasien ini masih dalam batas normal, keadaan gizi baik dan tidak didapatkan penyakit sistemik. Pemeriksaan ekstra oral telah dilakukan dan tidak ditemukan kelainan pada pipi dan bibir, wajah terlihat simetris, serta kelenjar limfe submandibula kanan dan kiri tidak mengalami pembengkakan. Oral hygiene pasien ini baik.Pada pemeriksaan obyektif intra oral , mukosa, lidah, ginggiva dan palatum tidak ada kelainan. pada pemeriksaan gigi geligi didapatkan4.7Inspeksi: Caries (+)Sondase: (+) nyeri, ProfundaPerkusi: (+)Tekanan: (+)Palpasi: (-)Thermal test: (+)

Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan obyektif dapat ditegakkan diagnosa bahwa pasien menderita pulpitis akut totalis. Kepada pasien diberikan pengobatan berupa penambalan gigi dan obat minum antibiotik, analgetik, dan antiinflamasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan anamnesa pada pasien, gejala yang menunjukkan pulpitis terutama adanya nyeri yang spontan pada gigi yang berlubang, terutama pada malam hari. sehingga dapat terganggu tidurnya. nyeri juga dirasakan bila gigi yg berlubang kemasukan makanan.Gigi pulpitis ditegakkan sesuai dengan teori yaitu gigi regio 4.7 terlihat adanya caries yang dalam, serta rasa sakit apabila dirangsang dengan sonde dan tes suhu. Hal ini menunjukkan bahwa gigi masih dalam keadaan vitalPada pulpitis ini dilakukan penatalaksanaan berupa penambalan dan pemberian medikamentosa analgetik dan antobiotik.

DAFTAR PUSTAKAAnonym, 2008, pulpitis (Radang Pulpa Gigi), available at http://medicastore.com/pulpitis radang pulpa gigi .html Amilia, Jeni, 2009. Dental Karies (karies gigi), available at http://one.indoskripsi.com/node/8743/clickBEM FK UNDIP, 2007, Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, FK Undip, SemarangIrene 2009, Tips perawatan gigi, available at http://www. ppgdionline.com/v2/index.php Nuraeni, 2010. Pulpitis akut parsialis, abailable at http://rumahnyeniaeni.blogspot.com/2010/10/pulpitis-akut-parsialis.

3