CBD Psikotik
-
Author
yurike-natalie-lengkong -
Category
Documents
-
view
113 -
download
44
Embed Size (px)
description
Transcript of CBD Psikotik

PRESENTASI KASUS PSIKOTIK
Pembimbing:
Dr. Damasus Widiatmoko, Sp.KJ
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT JIWA SOEROJO MAGELANG
PERIODE 11 NOVEMBER – 7 DESEMBER 2013
MAGELANG
1

LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS PSIKOTIK
Telah diterima dan disetujui
Pada tanggal 28 November 2013
oleh pembimbing sebagai salah satu syarat menyelesaikan
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Soerojo Magelang
Magelang, 28 November 2013
Dr. Damasus Widiatmoko Sp.KJ
2

STATUS PASIEN PSIKIATRIK
KEPANITERAAN KLINIK PSIKIATRI FK TRISAKTI
RSJ SOEROJO MAGELANG
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SB
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Rejosari, Pringsurat
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Janda
Masuk Rumah Sakit : 19 November 2013
Alloanamnesis
Nama : Tn. N
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Rejosari, Pringsurat
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Menikah
Hubungan : Adik laki-laki
3

II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis pada tanggal 22 November 2013
Alloanamnesis pada tanggal 23 November 2013
A. Keluhan Utama
Merusak tanaman tetangga, perilaku semaunya sendiri
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke IGD RSJ Prof. dr. Soerojo dengan diantar oleh adik laki-lakinya. Keluarga
os mengaku bahwa mereka membawa os ke RSJ karena os mengancam keluarganya dan juga
merusak kebun milik tetangganya.
Perubahan sikap dari os mulai terlihat sejak 3 bulan sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa
(SMRSJ). Perubahan sikap ini mulai tampak setelah komputer milik anak os rusak dan biaya
perbaikannya dinilai besar oleh os. Menurut keluarga, os mulai sering keluyuran sejak subuh
untuk menyapu halaman dan berkeliling desa lalu mengambil hasil di kebun milik
tetangganya dan os mengaku bahwa kebun itu adalah miliknya sehingga ia tidak merasa
bersalah ketika mengambil hasil kebun orang lain. Menurut keluarganya, os seringkali
mengklaim tanah atau rumah warga lain sebagai miliknya, salah satunya adalah rumah
pamannya, pada saat wawancara os mengaku bahwa yang ia katakan adalah suatu kebenaran
dan pamannya lah yang merebut rumah tersebut dari dirinya. Setiap kali os diingatkan oleh
keluarganya bahwa rumah dan kebun- kebun itu bukan miliknya, os tidak mengidahkannya
dan ia meyakini bahwa yang dia lakukan dan yang ia katakan adalah suatu kebenaran. Selain
itu os jadi sering menjemput anaknya di sekolah sebelum jam sekolah berakhir dan os
seringkali salah mengingat hari dan menyiapkan baju seragam yang tidak sesuai dengan hari
yang sebenarnya dan os bahkan tidak mengijinkan anaknya untuk pergi ke sekolah apabila
anaknya tidak memakai baju yang telah os siapkan. Akibat kejadian ini, keluarga os
memutuskan untuk memindahkan anak os ke rumah kakak tertua os dan menjauhkannya
sebisa mungkin dari ibunya, namun os tetap saja datang ke sekolah untuk menjemput dan
4

memaksa anaknya pulang. Ketika sikapnya mulai berubah, os masih mau mengerjakan
pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel, mandi, dan nafsu makannya masih baik,
namun lambat laun os
1 bulan SMRSJ, os semakin sering keluyuran dan semakin sering mengambil hasil dari
kebun orang lain. Os kini tidak mengakui bahwa ia adalah anak dari ayahnya, os mengaku
bahwa ia adalah anak dari “pak Sus” dan os seringkali terlihat sedang menulis-nulis serta
menghitung sesuatu dengan menggunakan kalkulator, setelah dilihat oleh keluarganya, os
sedang menulis daftar panjang berisi berbagai nama perusahaan, kebun, dan berbagai jenis
aset lainnya dan os mengaku bahwa segala sesuatu yang os tulis di dalam daftar tersebut
adalah miliknya dan os menggunakan kalkulator yang sudah kehabisan baterai untuk
menghitung keuntungan yang ia peroleh dari aset yang menurutnya adalah milik ayahnya,
“pak Sus”. Os juga seringkali terlihat berbicara dan tertawa sendiri sambil terkadang melihat
album foto lama yang sebagian besar fotonya sudah pudar, keluarga os tidak mengetahui apa
atau dengan siapa os berbicara dan saat ditanya mengenai mendengar suara- suara maupun
melihat hal yang tidak dilihat orang lain. Pada saat itu os masih mau mengerjakan pekerjaan
rumah dan merawat dirinya bahkan os seringkali memakai baju yang bagus saat mengunjungi
kebun yang os akui sebagai miliknya.
1 minggu SMRSJ os semakin sering keluyuran dan bahkan mengancam untuk membakar
dokumen tanah milik keluarganya, keluarganya mengaku takut os sewaktu-waktu
mengamuk, os mulai kehilangan nafsu makan.
C. Riwayat Gangguan Dahulu
1. Riwayat Psikiatri
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Riwayat Medis Umum
Riwayat penyakit infeksi (-)
Riwayat Trauma (-)
Riwayat kejang(-)
Riwayat demam tinggi (-)
5

Riwayat penyakit metabolik (-)
3. Riwayat Merokok dan NAPZA
Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, atau zat adiktif lainnya
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PERIBADI
A Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak yang diharapkan. Merupakan anak ke 2 dari 3
bersaudara. Selama kehamilan, tidak diketahui kondisi kesehatan ibu secara fisik
dan mental. Tidak diketahui pula, ada penyulit selama kehamilan dan persalinan.
Menurut pasien, pasien lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh dukun beranak.
Berat badan saat lahir tidak diketahui, riwayat ASI tidak diketahui
2. Riwayat Masa Kanak-kanak awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, tinggal bersama orang tua.
Perkembangan psikososial, motorik (mulai tengkurap, duduk, berdiri, dan
berjalan), kognitif (bicara dan berlatih berpikir), dan emosi serta komunikasi
pasien tidak diketahui.
3. Riwayat Masa Kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)
Pasien pertama kali masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun, Selama
sekolah pasien tidak minta ditunggui oleh kedua orang tuanya dan berangkat
sekolah bersama dengan teman-temannya. Menurut pasien, pasien tidak
menamatkan SD nya karena masalah biaya dan keinginan pasien untuk membantu
orang tua bekerja , pasien hanya sampai kelas 4 SD saja. Pasien banyak berteman
dengan anak usia sebayanya.
6

4. Riwayat Masa Kanak akhir dan remaja (11-18 tahun)
Pada masa ini, pasien bekerja sebagai pedangan buah di pasar. Bila
mendapatkan kesulitan pasien cenderung suka bercerita kepada teman-temannya
dan orang tuanya.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien masuk SD saat berumur 7 tahun, hanya sampai kelas 4 SD. Pasien
tidak melanjutkan sekolah karena masalah ekonomi keluarga, ingin membantu
kedua orang tua dan atas keinginan pasien sendiri.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien mulai bekerja saat usia 11 tahun sebagai pedagang buah membantu
kedua orang tuanya. Setelah menikah, pasien tidak diizinkan bekerja sebagai
pedagang buah, kemudian pasien memutuskan untuk membantu dagangan dvd
anaknya.
c. Riwayat pernikahan
Pasien sudah pernah menikah, dikarunia satu anak lelaki.
d. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam, rajin melaksanakan ibadah sholat 5 waktu dan
sesekali mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar rumah.
e. Riwayat pelanggaran hukum dan militer
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan militer.
7

f. Riwayat psikoseksual
Sejak kecil, pasien berperilaku dan berpakaian selayaknya anak
perempuan lainnya. Pasien menyadari dirinya perempuan. Pasien menikah
dengan pria sesuai dengan pilihannya sendiri saat 26 tahun.
B Riwayat Keluarga
- Pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara
- Tidak ada keluarga pasien yang menderita gangguan jiwa seperti ini.
- Ibu pasien sudah meninggal
Genogram
Keterangan :
:Laki-laki
: Perempuan
: Gangguan Jiwa8

Yang dicoret : Meninggal
Yang dilingkari : Tinggal bersama
C Kehidupan sosial ekonomi sekarang
Pasien sekarang tinggal berdua dengan anaknya. Pencari nafkah utama adalah
pasien sendiri karena suaminya telah meninggal. Penghasilan sekarang ini mencukupi
untuk kehidupan sehari-hari. Kesan ekonomi menengah ke bawah.
D Taraf Kepercayaan
Alloanamnesis : dipercaya
Autoanamnesis : dipercaya
E Grafik Perjalanan Penyakit:
IV. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum1. Penampilan
Tampak seorang wanita, 43 tahun, sesuai umur, cara berpakaian cukup rapi, rawat diri cukup
2. Kesadaran
Biologi : compos mentis
9
2007 Mei 20131 minggu lalu1 bulan yang lalu

Psikiatri : tidak jernih
3. Pembicaraan
Kuantitas : menurun
Kualitas : menurun
4. Perilaku a. Normoaktif h.Mannerisme o. somnabulisme
b. Hipoaktif(+) i.Otomatisme p. Akathisia
c. Echopraxia j. Otomatisme perintah q. Kompulsif
d. Katatonia k. Mutisme r. Ataksia
e. Negativistik aktif l. Agitas psikomotor s. Mimikri
f. Katapleksi m. Hiperaktivitas t. Agresif
g. Stereotipi n. Tik u. Impulsif
v. Abulia
5. Sikap
a. Kooperatif g. Aktif m. Rigid
b. Non kooperatif(+) h. Pasif(+) n. Negativistik pasif
c. Indifferent i. Infantil o. Stereotipik
d. Apatis j. Curiga(+) p. Katalepsi
e. Tegang k. Bermusuhan q. Fleksibilitas cerea
f. Dependen l. Labil
6. Kontak psikis :
a. Mudah ditarik, mudah dicantum (+)
b. Mudah ditarik, sulit dicantum10

c. Sulit ditarik, sulit dicantum
B. Alam Perasaan
1. Mood
a. Disforik(+) d. Euphoria
b. Eutimik e. Expansive
c. Elevated f. Irritable
2. Afek
a. Appropriate d. Blunted
b. Inappropriate(+) e. Flat
c. Restrictive f. Labil
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : a. Halusinasi auditorik(-)
b. halusinasi visual(-)
c. Halusinasi olfaktorik(-)
d. Halusinasi gustatorik(-)
e. Halusinasi taktil (raba)(-)
f. Halusinasi somatic(-)
2. Ilusi : a. Ilusi auditorik(-)
b. Ilusi visual(-)
11

c. Ilusi olfaktoris(-)
d. Ilusi Gustatorik(-)
e. Ilusi taktil(-)
3. Depersonalisasi(-)
4. Derealisasi(-)
D. Proses Pikir
1. Arus pikir
Kuantitas : 1. Logorrhea 3. Blocking 5. Talkative
2.Remming(+) 4. Mutisme
Kualitas : 1. Koheren 8. Tangensialitas
2. Flight of idea 9. Asosiasi bunyi
3. Konfabulasi(+) 10. Verbigerasi
4. Poverty of speech 11. Word salad
5. Asosiasi longgar 12. Preserverasi
6. Neologisme 13. Jawaban irrelevan
7. Sirkumstansialitas 14. Echolalia
2.Isi Pikir :
a. Ideas of Reference j. Waham hipokondri
b. Preokupasi k. Waham magic mistik
12

c. Obsesi l. Delution of control
d. Fobia m. Delution of influence
e. Waham nihilistik n. Delution of passivity
f. Waham kebesaran(+) o. Delution of perception
g. Waham curiga(+) p. Thought of echo
h. Waham kejar q. Thought of insertion
i. waham cemburu r. Thought of broadcasting
j. riwayat kecemasan s. Riwayat ketakutan
3.Bentuk Pikir : a. Realistik c. Dereistik
b. Non realistik(+) d. Autistik
E. Sensorium dan Kognisi
1. Taraf Pendidikan : dasar
2. Pengetahuan umum: kurang
3. Orientasi waktu/ tempat/ orang/ situasi : buruk / baik / baik / baik
4. Daya ingat segera/ pendek/ panjang : baik / baik / baik
5. Kemampuan membaca dan menulis : baik
6. Kemampuan visuospasial : baik
7. Pikiran abstrak : baik
13

8. Kemampuan menolong diri sendiri: baik
F. Pengendalian impuls
Pengendalian diri selama pemeriksaan : baik
Respon pasien terhadap pertanyaan pemeriksa : baik
G. Tilikan : 1. Impaired Insight (+)
2. Intellectual insight
3. True insight
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTA. Status Internus
Keadaan umum : baik, tidak tampak sakit, kesan gizi baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 130/70 mmHg Nadi : 92x/mnt RR/: 18x/mnt Suhu:
afebris
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya langsung
dan tak langsung +/+
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar
Thorax : Bunyi jantung I II reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada, Suara
nafas vesikuler, tidak ada ronchi dan wheezing
14

Abdomen : datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus normal
Ekstremitas : akral hangat dan tidak ada edema
B. Status Neurologis
Saraf Kranialis ( I-XII) : dalam batas normal
Motorik : normotonus
Refleks Fisiologis : + +
+ +
Refleks Patologis : (- / -)
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wanita 43 tahun, Islam, Suku Jawa dibawa ke IGD RSJ Prof. dr. Soerojo diantar
oleh adik laki-lakinya dengan keluhan os mengancam keluarganya dan juga merusak kebun
milik tetangganya.
Sering keluyuran, mengambil hasil di kebun milik tetangganya dan os mengaku bahwa
kebun itu adalah miliknya sehingga ia tidak merasa bersalah ketika mengambil hasil kebun
orang lain, berbicara dan tertawa sendiri sambil terkadang melihat album foto lama yang
sebagian besar fotonya sudah pudar, mengancam untuk membakar dokumen tanah milik
keluarganya, keluarganya mengaku takut os sewaktu-waktu mengamuk, os mulai kehilangan
nafsu makan.
Hendaya pada pasien ini dalam fungsi peran, sosial, waktu luang, dan rawat diri
ditemukan. Pada status mental, ditemukan :
Simptom : mood : disforik
Afek : inappropriate
15

Gangguan persepsi : -
Arus Pikir : remming, konfabulasi
Isi pikir : waham curiga, waham kebesaran
Bentuk pikir : non realistik
Tilikan : impared insight
VII. FORMULA DIAGNOSTIK
Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, gejala utama yang ditunjukkan adalah marah,
mengamuk,keluyuran, tertawa dan bicara sendiri. Selain itu, pasien juga memiliki waham
kebesaran dan waham curiga
Dari keterangan tersebut kemungkinan diagnosa yang paling mendekati adalah
skizofrenia paranoid. Kriteria diagnostik skizofrenia paranoid antara lain ditegakkan dengan
menggunakan pedoman diagnostik berdasarkan PPDGJ III sebagai berikut
F 20.0 Skizofrenia Paranoid
Gejala Utama Pada Pasien
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofreniaTerpenuhi
Sebagai tambahan:
* Halusinasi dan/ waham arus menonjol;
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau
memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk
verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung
(humming), atau bunyi tawa (laughing).
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat
seksual , atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual
mungkin ada tetapi jarang menonjol.
Terpenuhi
16

(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham
dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion
of influence) atau passivity (delussion of passivity), dan
keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah
yang paling khas;
· Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan,
serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak
menonjol.
Terpenuhi
F.25.2 Skizoafektif tipe campuran
1. Adanya gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan
gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat
bersamaan
Terpenuhi
2. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan
gejala-gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam
episode penyakit yang berbeda
Tidak terpenuhi
3. Bila seseorang pasien yang skizofrenia menunjukkan
gejala yang depresif setelah mengalami suatu episode
psikotik ( Depresif Pasca Skizofrenia )
Tidak terpenuhi
4. Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoafektif
berulangTidak terpenuhi
Kriteria diagnostik pada skizofrenia tipe campuran
Gangguan dan gejala skizofrenia berada secara bersama-sama dengan gejala-gejala
afektif bipolar campuran.
17

VIII. Evaluasi Multiaxial
Axis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid
DD/ F 25.2 Skizoafektif tipe campuran
Axis II : F 60.0 Ciri Kepribadian Paranoid
Axis III: Belum ditemukan kelainan
Axis IV: Masalah dengan ayah nya yaitu tentang kepemilikan tanah
Axis V :GAF saat ini : 70 - 61 ( beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik)
Mutakhir : 70 - 61 ( beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)
1 tahun terakhir : 90 – 81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas,
tidak lebih dari masalah harian biasa)
IX. Daftar Problem
Masalah dengan ayah nya yaitu tentang kepemilikan tanah
X. Terapi
Non farmakoterapi :
-
Farmakoterapi
-
18

XI. Prognosis
Faktor- Faktor Baik Buruk
Premorbid :
Riwayat Gangguan jiwa pada keluarga : tidak ada
Status pernikahan : menikah
Dukungan keluarga : +
Status ekonomi : kurang
Stessor : ada
Kepribadian premorbid :
Morbid :
Onset usia : > 30 tahun
Jenis Penyakit : Skizofrenia Paranoid
Perjalanan Penyakit : kronis
Penyakit organik : -
Regresi : -
Respon terhadap obat-obat: baik
19

Prognosis :
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Dubia Ad Malam
Ad sanationam : Dubia Ad Malam
20