CATATAN.docx

4
1. Utk mengetahui adanya kelainan pada ginjal 2. Mengetahui kelainan diluar ginjal Kelainan diluar ginjal 1. Glukosa di urin menunjukkan pasien diabetes meliitius 160-180 : ambang ginjal orang normal Ambang ginjal : renaltresop yaitu 160-180 Orang DM kadar glukosa > 200 2. Hepatitis : kelainan hati terjadi kerusakan hati. Kadar bilirubin meningkat di darah. Ada bilirubin 1 : tidak larut air 2 : larut air. Makanya keluar di urin. Kencingnya seperti air teh pekat. 3. Calcium urin. Kelainan kelenjer paratiroid Urin keruh : ISK, proteinuria, ada lemak di urin. Adanya fosfat di urin, ada bakteri di urin. Kalau ginjal, glukosa +, eritrositnya + Ny. Nefri mengalami ISK, ditandai dengan leukosituria atau proteinurea. Dan ada epitel

Transcript of CATATAN.docx

Page 1: CATATAN.docx

1. Utk mengetahui adanya kelainan pada ginjal2. Mengetahui kelainan diluar ginjal

Kelainan diluar ginjal

1. Glukosa di urin menunjukkan pasien diabetes meliitius

160-180 : ambang ginjal orang normal

Ambang ginjal : renaltresop yaitu 160-180

Orang DM kadar glukosa > 200

2. Hepatitis : kelainan hati terjadi kerusakan hati. Kadar bilirubin meningkat di darah.

Ada bilirubin 1 : tidak larut air

2 : larut air. Makanya keluar di urin.

Kencingnya seperti air teh pekat.

3. Calcium urin.

Kelainan kelenjer paratiroid

Urin keruh : ISK, proteinuria, ada lemak di urin. Adanya fosfat di urin, ada bakteri di urin.

Kalau ginjal, glukosa +, eritrositnya +

Ny. Nefri mengalami ISK, ditandai dengan leukosituria atau proteinurea. Dan ada epitel

Pemeriksaannya adalah pemeirksaan mikrobiologi

Ca oxalate pada orang normal juga ada biasanya.

Ortostatikurinaria pada pasien yang suka berdiri lama.

Page 2: CATATAN.docx

Proteinuria +1 itu normal akibat dari hamil atau menstruasi.

Mengukur protein dalam sehari 24 jam : protein kuantitatif (tes ESBA)

Kalau + 1 2 3 itu semi kuantitatif.

ARTI KLINIS

Ada leukosituria

Ada proteinuria

4. PEMERIKSAAN URIN RUTIN

Pemeriksaan tanpa indikasi

- Kalsium tidak termasuk, tapi atas indikasi- Makrroskopis tidak termasuk pemeriksaan rutin. - BJ DI eropa termasuk kedalam pemeriksaan rutin. - BJ tinggi pada psien DM- BJ RENDAH pada Diabetes insipidus- BJ penting utk membedakan kedua diabetes tadi. - BJ NORMAL 1,003 – 1,030- Pemeriksaan BJ bisa pakai URINOMETER. : urin pasien 24 jam. Lalu dimasukkan alat

tadi. Tapi skrg udah gak dipakai. - Cara carik celup bisa mendeteksi 10 -12 parameter urin. - Di Indonesia utk pem urin rutin 3 aja yaitu protein glukosa dan sedimen. - Sedimen ada unsur bermakna : yaitu eritrosit leukosit dan silinder( karena adalah

cetakan protein di tubuli ginjal, berarti di urin ada protein) - Org dengan silinder + akan selalu dengan protein +. Protein + belum tentu silinder

positif. Kenapa ? karena syarat terbentuk silinder adalah :1. Ada protein di urin, tidak selalu patologis. Bisa fisiologis. 2. Retensi urin (aliran lambat)3. PH urin (secara umum urin harus asam)

Page 3: CATATAN.docx

GLUKOSA. : ada diurin karena hiperglikemia (pada orang DM)

Orang gak DM tapi ada glukosa dalam darah BISA SAJA TP BIASANYA +. Dalam kasus kasus yang sangat jarang. Missal kadar glukosa dlm normal tetapi laju filtrasi glomerulus menurun. Tapi kalau GFR (glomerula filtration red : laju filtrasi glomerulus) POSITIF.

ERITROSIT kaitkan dengan HEMATURIA berarti ada darah, ada trauma ginjal pasiennya, TB Ginjal, gromerulo nefritis

LEUKOSIT adanya LEUKOSITURIA( nanah di urin) dihubungkan dg ISK

Silinder granul

Silinder leukosit

KRISTAL : PENTINGnya kalau dia banyak. Kalau sedikit bisa akibat dari makanan. Dalam

PADA ORANG HAMIL = PROTEIN

Sedimen(pemeriksaan penting) adalah endapan. Kita ambil. Lalu di sentrifutigasi (diputar)

- Sedimen tidak bermakna : Kristal, epitel, bakteri, spermaKalau normal gak ada eritrosit

Jumlah urin tergantung pada : intake, olahraga, penyakit tertentu,