Catatan untuk pidato presiden Rapbn 2016

12
Dari sisi retorika, “RAPBN 2016 memberikan harapan lebih baik untuk kehidupan bernegara rakyat Indonesia di tahun 2016. Belanja RAPBN 2016 tembus melewati 2.000 trilliun rupiah, angka yang tiap tahun selalu mengalami kenaikan seiring dengan penggunaan asumsi makro tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan. Beberapa argumen segar seperti, peningkatan anggaran transfer daerah, pengalihan Dana dekosentrasi dan Tugas pembantuan ke Dana alokasi Khusus yang sesungguhnya sejak awal dana tersebut memang diperuntukkan untuk Daerah hanya pengelolaannya lewat kementerian dan lembaga. Program populis seperti pembangunan poros maritim, pembangunan infrastruktur, Tol Laut, membangun Negeri dari daerah sangat ditunggu wujudnya seperti apa oleh bangsa Indonesi. Komitmen untuk menambah anggaran kesehatan menjadi 5% dari APBN 2016 itikad baik dan berani dari pemerintahan Jokowi-JK, anggaran kesehatan akan menjadi besar ditambah dengan partisipasi masyarakat lewat BPJS Kesehatan. Bayangan kita rakyat Indonesia akan mendapatkan pelayanan cukup dalam hal kesehatan. Namun realisasinya memerlukan pengawasan ekstra. Agar tidak hanya menjadi harapan-harapan kosong melompong. dari pinggiran Bekasi, M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2 Sepenggalan Catatan untuk Pidato Presiden tentang RAPABN 2016 (14 Agustus 2015) RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara ) tahun 2016 Republik Indonesia

Transcript of Catatan untuk pidato presiden Rapbn 2016

Dari sisi retorika, “RAPBN 2016 memberikan harapan lebih baik untuk kehidupan bernegara rakyat Indonesia di tahun 2016. Belanja RAPBN 2016 tembus melewati 2.000 trilliun rupiah, angka yang tiap tahun selalu mengalami kenaikan seiring dengan penggunaan asumsi makro tingkat inflasi dan tingkat pertumbuhan.

Beberapa argumen segar seperti, peningkatan anggaran transfer daerah, pengalihan Dana dekosentrasi dan Tugas pembantuan ke Dana alokasi Khusus yang sesungguhnya sejak awal dana tersebut memang diperuntukkan untuk Daerah hanya pengelolaannya lewat kementerian dan lembaga.

Program populis seperti pembangunan poros maritim, pembangunan infrastruktur, Tol Laut, membangun Negeri dari daerah sangat ditunggu wujudnya seperti apa oleh bangsa Indonesi.

Komitmen untuk menambah anggaran kesehatan menjadi 5% dari APBN 2016 itikad baik dan berani dari pemerintahan Jokowi-JK, anggaran kesehatan akan menjadi besar ditambah dengan partisipasi masyarakat lewat BPJS Kesehatan. Bayangan kita rakyat Indonesia akan mendapatkan pelayanan cukup dalam hal kesehatan. Namun realisasinya memerlukan pengawasan ekstra. Agar tidak hanya menjadi harapan-harapan kosong melompong.

dari pinggiran Bekasi,Suara hati kami untuk Indonesia lebih baik………MR3 (Rais), 22 Agust ‘15

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Sepenggalan Catatan untuk Pidato Presiden tentang RAPABN 2016 (14 Agustus 2015)

RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara ) tahun 2016 Republik Indonesia

“Penguatan pengelolaan fiskal dalam rangka memperkokoh fundamental pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas”

Tema RAPBN 2016

Penguatan pengelolaan fiskal: Pendapatan, Belanja, danpembiayaan.

Melalui :

InsentifSisi pendapatan negara, pemberian insentif fiskal ditujukan untuk kegiatan ekonomi strategis guna mendukung iklim investasi dan dunia usaha.

Optimalisasi penerimaan perpajakan tanpa mengganggu iklim investasi dunia usaha. Kebijakan diarahkan untuk meningkatkan stabilitas ekonomi nasional dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat, serta meningkatkan daya saing dan nilai tambah industri nasional

Kebijakan Perpajakan

Sumber: Pidato Presiden Jokowi, 14 Agustus 2015, Pembacaan Nota Keuangan 2016 dihadapan angg DPR/DPD RI . http://bisnis.liputan6.com

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Postur RAPBN 2016

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Postur RAPBN 2016

Total belanja negara dialokasikan sebesar Rp 2.121,3 triliun : Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 1.339,1 triliun, Belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 780,4 triliun dan Belanja Non-Kementerian/Lembaga sebesar Rp 558,7 triliun, Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp 782,2 triliun.

Total pendapatan negara direncanakan mencapai Rp 1.848,1 triliun : Penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.565,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 280,3 triliun dan Penerimaan hibah sebesar Rp 2,0 triliun.

Defisit RAPBN Tahun 2016 sebesar Rp 273,2 triliun atau 2,1 persen PDB. o Pembiayaan yang bersumber dari dalam negeri sebesar Rp 272,0 triliun o Pembiayaan luar negeri neto sebesar Rp 1,2 triliun.

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Pembiayaan

Pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif, Memberdayakan peran swasta, BUMN dan Pemda dalam percepatan pembangunan infrastruktur, serta

Melakukan inovasi kreatif pada instrumen pembiayaan.Defisit Anggaran, sebagai konsekuensi percepatan pembangunan infrastruktur, Pemerintah memerlukan kebijakan fiskal yang ekspansif,

Defisit anggaran akan ditutup oleh:• Sumber-sumber pembiayaan dari dalam dan luar negeri. • Sumber pembiayaan luar negeri dipilih secara selektif

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Asumsi Makro

Kurs USD masih dianggap terlalu optimistis, ditengah belum stabil-nya kondisi perekonomian dunia akibat pelemahan kurs mata uang China (Yuan) dan semakin menguatnya kurs dollar amerika

Kapasitas minyak per hari dengan kenaikan menjadi 830.000 barrel per hari masih terlalu optimis ditengah kecenderungan menurun-nya harga minyak dunia

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

1. Melanjutkan kebijakan subsidi yang tepat sasaran dan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pembangunan.

2. Meningkatkan efektivitas pelayanan program Sistem Jaminan Sosial Nasional di bidang kesehatan.

3. Mendukung upaya pemenuhan anggaran kesehatan sebesar 5 persen dan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program bantuan sosial yang tepat sasaran.

Strategi Kebijakan 2016Key Point

Transparansi data Penerima subsidiSinergitas BPJS kesehatan dan SJSN di bidang Kesehatan

Efektifitas anggaran kesehatan 5% dari APBN (sebelumnya masih dibawah 3 %). Perlu pengawasan lembaga independen.

Efektifitas anggaran pendidikan 20%. Perlu lembaga independen.

Pengawasan dan pelaksanaan program Bansos di setiap Kementrian dan Lembaga.

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

5. Mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur negara dengan memperhatikan tingkat inflasi untuk memacu produktivitas dan peningkatan pelayanan publik.

6. Mendukung desentralisasi fiskal dengan mengalihkan alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ke Dana Alokasi Khusus.

7. Melanjutkan kebijakan efisiensi pada belanja operasional dan penajaman belanja non-operasional.

8. Menyediakan dukungan bagi pelaksanaan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Strategi Kebijakan 2016Key Point

Rencana kenaikan gaji PNS, sudah diumumkan sebelum memastikan kondisi makro, apakah ini tidak menambah beban APBN yang sudah beratPeningkatan Dana transfer daerah dan pengalihan nomenklatur ke Dana Alokasi Khusus, tehnis dan pengawasannya bagaimana??Kebijakan efesiensi belanja operasional setiap tahun muncul apa tidak sebaiknya pangkas dari awal saja.Program sejuta rumah sebaiknya diarahkan untuk rumah baru bukan perbaikan

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Belanja Infrastruktur, Rp. 313,5 Trilliun (8%)

Pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan Bandara, (termasuk bandara perintis agar konektivitas dan pemerataan antarwilayah menjadi lebih baik).

Peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, gula, daging serta ikan. Perluasan areal pertanian serta Infrastruktur pendukungnya, termasuk pembangunan jaringan irigasi.

Poros Maritim

Kedaulatan Pangan

Key PointTol Laut, konektifitas antar pelabuhan dengan memperpendek lintasan kapal (penurunan waktu tempuh, lintasan aman dan biotika laut terjaga)Bandara dan Tol darat , sebagai infrastruktur pendukung. Tambah … Km ?, pembangunan …… BandaraKetersediaan Energi Listrik sebagai pendukung tambahan…….Mwatt ???

Pengaturan dan pengawasan tata niaga pangan (regulasi import, swasembada pangan.Pembukaan sawah2 produkstif ( …..Ha ?? Sawah baru)Penambahan jaringan irigasi ( …….Km ? Unt berapa …Ha sawah)

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Belanja Subsidi, Rp. 201,4 Trilliun Subsidi energi, Rp. 121 Trilliun

Non-energi Rp. 80.4 Trilliun

Tata Ulang Kebijakan Subsidi

Strategi Plan ActMenyusun sistem seleksi penerima yang tepat sasaran.

Pemerintah akan menggunakan basis data yang transparan, dan .Menata ulang sistem penyaluran subsidi yang lebih akuntabel.

Subsidi untuk belanja yang lebih produktif, Efisiensi dan kualitas belanja negara dapat ditingkatkan Mempercepat perwujudan Nawacita.

Alokasi anggaran perlindungan sosial khususnya untuk masyarakat tidak mampu.

Peningkatan cakupan bantuan untuk keluarga sangat miskin dengan perluasan bantuan tunai bersyarat menjadi 6 juta keluarga, Peningkatan kepesertaan penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional kepada 92,4 juta jiwa dan Penyesuaian besaran premi Penerima Bantuan Iuran, serta Pelaksanaan Program Sejuta Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat tentun.

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Kualitas Anggaran

Mengarahkan pada semua Kementerian/Lembaga untuk menyusun perencanaan program pembangunan dan anggaran yang lebih baik dan efektif dengan berbasis kinerja.

Meminta kepada semua Kementerian/Lembaga untuk memulai pra lelang proyek-proyek dan kegiatan di tahun 2016 lebih awal, agar kegiatan pembangunan efektif mulai berjalan pada Januari 2016. Mengendalikan anggaran untuk kegiatan yang konsumtif dan kurang produktif, khususnya belanja operasional. Meningkatkan langkah monitoring dan evaluasi pelaksanaan belanja pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.

Strategy

Lelang proyek di awal tahun, adalah keinginan lama dari para stake holder, Jika ini terlaksana akan menjadi point positif bagi pemerintahan Jokowi-JK.awal tahun 2015, tahun pertama pemerintaha Jokowi-Jk lelang awal tahun belum terealisir

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011

Penjabaran Nawacita

Membangun Indonesia dari pinggiran (dari daerah dan desa),

1. Meningkatkan alokasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sehingga lebih besar dari anggaran belanja Kementerian/Lembaga. Hal itu mempercepat penguatan peran daerah dalam penyediaan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Melakukan perubahan struktur dan ruang lingkup Transfer ke Daerah dan Dana Desa agar lebih sesuai dengan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah, dan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah.

3. Melakukan reformulasi dan penguatan kebijakan alokasi Transfer ke Daerah, khususnya kebijakan Dana Alokasi Khusus dan Dana Insentif Daerah.

4. Meningkatkan alokasi Dana Desa secara bertahap untuk memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Memacu pertumbuhan ekonomi, Mengurangi kemiskinan dan pengangguran, Pemerataan pembangunan nasional.

M. Rais Rahmat R ( ex. TA Angg. Komisi XI DPR RI ) 2009 - 2011