Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

12
UJIAN PROPOSAL MBAK INA PAK KUWAT 1. Apa motivasi untuk melakukan penelitian ini? 2. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan penelitian ini? SARAN 1. Sajikan latar belakang penelitian secara jelas. 2. Tentukan kelemahan-kelemahan atau masalah yang terdapat pada penelitian relevan lainnya. 3. Sajikan runtut masalah dan logika berpikir identifikasi masalah secara jelas. 4. Sajikan klaim masalah-masalah yang terdapat pada penelitian relevan lainnya untuk mempertajam urgensi pelaksanaan penelitian yang diusulkan. 5. Bedakan antara “klaim masalah” pada penelitian relevan lainnya dengan pernyataan keunggulan-keunggulan penelitian yang diusulkan. 6. Posisi penelitian yang diusulkan ditentukan berdasarkan kontribusinya pada ranah IPTEKS dibandingkan penelitian relevan lainnya. 7. Rumuskan target penelitian yang jelas (kuantitatif) berdasarkan nilai parameter yang dipublikasikan oleh penelitian relevan lainnya. 8. Target (usahakan berupa ukuran kuantitatif) menentukan arah aplikasi hasil-hasil penelitian yang diusulkan. 9. Pergeseran frekuensi vibrasi (resonansi) akan signifikan jika selisih dengan data standar sangat besar: k > 2,0 cm -1 . 10. Pahami makna fisis terjadinya pergeseran frekuensi FTIR! 11. Usahakan agar frekuensi gugus fungsi di semua sampel ada, jangan sampai hanya ada 2 sampel terus pada sampel ke-3 tidak terdeteksi. Jika ada fenomena ini maka harus diulang untuk sampel yang datanya kurang lengkap. 12. Apa alasan pencucian selama 1 jam?

description

Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang TesisCatatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang TesisCatatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang TesisCatatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

Transcript of Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

Page 1: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

UJIAN PROPOSAL MBAK INA

PAK KUWAT

1. Apa motivasi untuk melakukan penelitian ini?

2. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan penelitian ini?

SARAN

1. Sajikan latar belakang penelitian secara jelas.

2. Tentukan kelemahan-kelemahan atau masalah yang terdapat pada penelitian relevan lainnya.

3. Sajikan runtut masalah dan logika berpikir identifikasi masalah secara jelas.

4. Sajikan klaim masalah-masalah yang terdapat pada penelitian relevan lainnya untuk mempertajam

urgensi pelaksanaan penelitian yang diusulkan.

5. Bedakan antara “klaim masalah” pada penelitian relevan lainnya dengan pernyataan keunggulan-

keunggulan penelitian yang diusulkan.

6. Posisi penelitian yang diusulkan ditentukan berdasarkan kontribusinya pada ranah IPTEKS

dibandingkan penelitian relevan lainnya.

7. Rumuskan target penelitian yang jelas (kuantitatif) berdasarkan nilai parameter yang

dipublikasikan oleh penelitian relevan lainnya.

8. Target (usahakan berupa ukuran kuantitatif) menentukan arah aplikasi hasil-hasil penelitian yang

diusulkan.

9. Pergeseran frekuensi vibrasi (resonansi) akan signifikan jika selisih dengan data standar sangat

besar: k > 2,0 cm-1.

10. Pahami makna fisis terjadinya pergeseran frekuensi FTIR!

11. Usahakan agar frekuensi gugus fungsi di semua sampel ada, jangan sampai hanya ada 2 sampel

terus pada sampel ke-3 tidak terdeteksi. Jika ada fenomena ini maka harus diulang untuk sampel

yang datanya kurang lengkap.

12. Apa alasan pencucian selama 1 jam?

13. Indikator apa yang digunakan?

14. Apa tanda-tanda sampel telah dicuci?

15. Semua perlakuan mesti ada rasionalisasinya!

16. Hati-hati menyajikan nilai ketidakpastian. Perhitungan ukuran butir nanopartikel pada TEM

menghasilkan tingkat akurasi yang sangat rendah karena sangat sulit mengestimasi ukuran butir

dalam ukuran nano, terlebih lagi alat dan kondisi sintesis yang tidak memungkinkan. Realistis

terhadap proses sintesis dan kondisi alat yang digunakan untuk mengestimasi ukuran partikel,

oleh karena itu nilai errornya akan besar.

Page 2: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

PAK GUNTUR

1. Cermati penulisan kalimat-kalimat tesis secara benar.

2. Kalimat-kalimat di karya ilmiah tidak boleh secara langsung mengutif dari sumber-sumber

pustaka/hasil terjemahan referensi berbahasa inggris.

3. Muatan-muatan ilmiah dalam penyusunan kalimat tesis harus tetap diperhatikan.

4. Setiap kalimat agar ditulis secara jelas, ilmiah, konsisten, dan baku.

5. Hindari mengutif hal-hal yang bersifat umum. Rujukan adalah konsep-konsep/informasi yang

benar-benar penting serta urgen fungsinya dalam suatu karya. Tidak setiap informasi dalam

referensi menjadi rujukan. Informasi umum yang telah terdapat dibanyak referensi tidak perlu ada

rujukannya. Rujukan hanya diperuntukkan pada informasi/konsep yang terdapat pada sebuah

referensi utama.

6. Setiap kalimat harus memiliki fungsi yang jelas dalam bangunan tesis untuk menjelaskan konsep.

7. Cermati setiap ketikan, minimalisasi terjadinya typoss.

8. Pilih istilah dan kata yang tepat untuk bisa menjelaskan informasi/konsep secara ilmiah dan jelas.

Contoh:

“Nilai permeabilitas diukur dengan suatu parameter” INGAT: permeabilitas bukan diukur tapi

diperoleh dari hasil perhitungan, maka dari itu lebih baik ditulis “nilai permeabilitas dinyatakan

dengan parameter...”.

9. Penyajian tinjauan pustaka mesti diawali dengan kriteria penelitian yang diusulkan dengan

berbergai parameter yang diuji, baru diikuti dengan hasil-hasil penelitian relevan yang dianggap

penting perannya untuk memperkuat urgensi penelitian yang diusulkan.

Contoh penyajian tinjauan pustaka:

“Penelitian ini akan menguji mikrostruktur dan sifat kemagnetan nanopartikel Mn-Zn Ferrite yang

disintesis dengan metode kopresipitasi dengan parameter suhu sintesis 120 o C , konsentrasi mol Mn

(x): 0,0 – 1,0, dan suhu sintering 300 – 1200oC selama 3 jam.” Pada penelitian ini, referensi

mengacu pada lima parameter, yaitu: metode sintesis, suhu sintesis, konsentrasi Mn, suhu

sintering, dan mikrostruktur & sifat kemagnetan nanopartikel Mn-Zn Ferrite.

State of the art tinjauan pustaka dapat disajikan seperti berikut.

No Parameter 1 Paramater 2 Parameter 3 Parameter 4 Parameter 5 Referensi

1

10. Pahami prinsip kerja dan konsep ilmiah dari setiap metode karakterisasi yang digunakan.

11. Semua persamaan harus ditulis secara benar, ilmiah, dan sesuai dengan konsep fisis.

12. Semua simbol besaran fisika harus dicetak miring.

13. Kalimat dikontruksi pendek, jelas, dan tidak bertele-tele.

14. Pada latar belakang berisi semacam informasi yang menjelaskan pentingnya/urgensi suatu

proposal penelitian untuk dilakukan.

15. Tinjauan pustaka berisi informasi yang menentukan arah dan posisi penelitian yang diusulkan.

Page 3: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

16. Istilah yang bisa di-Indonesia-kan lebih baik disajikan dalam bahasa Indonesia yag diikuti istilah

bahasa asingnya. Contoh: hambatan (resistance).

17. Redaksi tujuan penelitian: “mengetahui pengaruh....” bukan “mengalisis pengaruh....” karena

redaksi “menganalisis” lebih fokus pada aspek kerja bukan ke aspek hasil yang ingin dicapai.

18. Hati-hari mengutif persamaan!

19. Setiap persamaan fisika mesti dimengerti roh-nya! Ditulis secara ilmiah, cetak miring, konsisten,

dan sesuai konsep.

20. Konsistensi dalam penulisan kalimat dan penggunaan istilah.

21. Penggunaan istilah mesti harus dipahami/jangan sekadar menggunakan istilah tapi tidak

dipahami.

22. Pemilihan bahan mesti ada alasan (sifat fisis unggul), ekonomis, dan efesien.

23. Judul Rumusan masalah Tujuan Kesimpulan harus koheren dan nyambung.

PAK NUKMAN

1. Kalimat harus jelas, to the point, singkat, dan ilmiah.

2. Di tinjauan pustaka lebih baik sajikan berupa tabel.

3. Tujuan penelitian sebisa mungkin disajikan dalam ukuran kuantitatif.

4. Tinjauan pustaka harus ter-update.

5. Tidak usah menyajikan tinjauan pustaka terlalu banyak tapi tidak memberikan kontribusi

terhadap urgensi penelitian.

6. Keunggulan metode?

7. Keunggulan material?

8. Novelty penelitian?

9. Indikator efesiensi atas klaim suatu material/bahan harus ada justifikasi dengan data pembanding

(bisa berupa hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya).

10. Morfologi dalam “mineral” mengacu pada indikator:

Even vs uneven

Hedral vs unhedral indikator “bentuk butir”: bulat, oblique, spheroid, globule, lonjong.

Heohedral

PAK EDI SUHARYADI

1. Kalau proses sintesis berarti harus ada reaksi kimia.

2. Pahami semua yang ditulis.

3. Pahami cerita fisikanya.

4. Pahami tren dan pola data/bedakan dengan NOVEL.

5. “Dasar teori tidak harus tebal yang penting paham & ilmiah” (1 Juli 2015: 09.25 WIB).

Page 4: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

PAK ARIEF

1. Orang eksperimentalis tidak perlu menyajikan teori yang terlalu teoretik karena mesti fokus

dengan hasil-hasil eksperimen dan ungkapan makna fisisnya.

2. Sebagai fisikawan kita harus memiliki fashion/style tersendiri. Jangan sekali-kali mengikuti style

orang lain.

3. Jadilah eksperimentalis bukan teoretis kalau bekerja dalam konteks eksperimen.

4. Sajikan teori-teori yang memang benar berguna untuk menjelaskan hasil-hasil eksperimen, Tidak

perlu menyajikan teori yang berlebih tapi tidak berguna bahkan tidak dipahami.

5. Perhatikan semua besaran yang digunakan termasuk tata cara penulisan dan makna fisisnya.

6. Setiap kesimpulan (butir-butir kesimpulan) harus disertai alasan utama, baik penggunaan angka

penting atau hasil utama.

7. Teliti dalam penulisan daftar pustaka sebagai apresiasi kepada masyarakat/tokoh yang telah

memajukan ilmu pengetahuan.

UJIAN PROPOSAL KAK MUFLI

PAK MIRZA

1. Apa kebaruan (novelty) metode kopresipitasi yang digunakan?

2. Pelajari karakteristik semua pustaka yang digunakan!

3. Apakah setiap senyawa memiliki struktur kristal yang berbeda?

4. Kenapa diperoleh nanopartikel?

5. Bagaimana bisa memastikan bahwa yang terbentuk dari hasil sintesis berupa nanopartikel?

6. Apa beda sifat superparamagnetik dengan klasifikasi material magnetik yang lain?

7. Kenapa harus mensintesis material magnetik dengan sifat superparamagnetik?

8. Apa yang menyebabkan respon kemagnetan sifat superparamagnetik cepat?

9. Pelajari secara detail kurva superparamagnetik!

10. Jangan sekali-kali menggambarkan spin dengan model sebuah elektron yang berotasi terdapat

sumbu pusatnya! Konfigurasi spin tidak dapat digambarkan secara pasti dengan model muatan

yang berotasi terhadap sumbunya.

PAK IMAN SANTOSA

1. Pelajari data lengkap perubahan fasa nanopartikel (data sheet) yang difabrikasi.

2. Pelajari roadmap perubahan fasa dan struktur kristal nanopartikel terhadap perlakukan suhu.

3. Pelajari data sheet prekursor yang digunakan!

4. Berikan definisi yang jelas terhadap semua variabel/parameter yang dikaji (definisi struktur

kristal)

5. Pelajari mengenai kristal dan strukturnya secara lengkap/komprehensif.

6. Perubahan struktur kristal baru terjadi ketika suhu treatmentnya lebih dari suhu Curie.

7. Berikan definisi yang jelas tentang suhu rendah!

Page 5: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

8. Suhu sintesis yang rendah tidak bisa menjamin pembentukan nanopartikel single domain.

9. Derajat kristalinitas bisa dilihat berdasarkan indikator periodisitas struktur kristalnya.

10. Ketika pemanasan (anealing) diberikan ketika sintesis maka perubahan struktur kristalnya masih

memungkinkan terjadi.

11. Lakukan pengamatan uji XRD di lab kimia terkait proses ekskusinya berapa kali sampai

menghasilkan data yang akurat, karena peak-peak yang muncul bisa diragukan keberadaanya

utnuk fasa-fasa lain yang menyusun nanopartikel ferrite itu sendiri.

12. Seberapa handal data XRD dapat mengestimasi ukuran partikel dibandingkan TEM?

13. Ingat besarnya panjang gelombang difraksi harus satu orde dengan jarak antar bidang difraksi

(bidang Bragg).

14. Pelajari rumus Scherrer secara mendalam.

15. Untuk memperoleh estimasi ukuran partikel kristal maka kita perlu mengecek besarnya panjang

gelombang X-Ray yang digunakan.

PAK AHMAD KUSUMAATMAJA

1. Cermati pembuatan rumusan masalah!

2. Perubahan “struktur kristal” yang dimaksud harus diperjelas.

3. Rumusan masalah harus dipertajam serta dugaannya/hipotesis!

4. Perhatikan ketelitian hasil pengukuran (jumlah angka penting dibelakang koma) berdasarkan

ketelitian alat ukurnya.

PAK EDI

1. Intuisi/konsep fisika harus dikuatkan!

2. Konsep fisika dieksplorasi untuk menjelaskan semua fenomena yang muncul dalam hasil-hasil

penelitian.

UJIAN MAS DENDI

PAK HARSOJO

1. Tinjauan pustaka harus difokuskan pada kata-kata kunci pada judul.

2. Urutan tinjauan pustaka dibuat dari yang paling lama ke terbaru.

3. Ingat polarisasi: dielektrik kompleks berarti harus ada teori tentang dielektrik untuk arus AC.

4. Ingat konsistensi penyajian konsep. Contoh: by eksperimental dari data XRD dapat diketahui

bidang-bidang difraksi. Fraksi volume fasa dari hasil XRD tidak dapat dikategorikan sebagai

indikator struktur kristal apabila struktur kristal secara detail setiap fasa yang terdapat dalam

sampel tidak diulas. Semestinya kajian struktur kristal melibatkan struktur kisi kristal, lattice

parameter, dan bidang kristalnya secara spesifik.

5. Penandaan struktur kristal wajib minimal melibatkan tiga indikator: jarak antar bidang kristal,

lattice parameter, dan bidang kristal termasuk dengan indeks Miller-nya.

Page 6: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

6. Cara mengidentifikasi citra TEM? Bagaimana cara menjustifikasi bahwa sampel adalah single

kristal atau polycrystalin dari hasil citra TEM?

7. Sebagai orang fisika minta gambar-gambar hasil karakterisasi harus sesuai dengan keperluan

penelitian.

8. Menyajikan gambar TEM harus penuh tidak setengah-setengah!

9. Ukuran kristalit diestimasi dari kurva hasil XRD, sementara ukuran butir nanopartikel dapat

diperoleh dari estimasi hasil pengukuran citra TEM. Hasil pengukuran butir citra TEM selalu

LEBIH BESAR dibandingkan hasil perhitungan ukuran kristalit dari kurva hasil XRD.

10. Dalam pembahasan fenomena dielektrik, ukuran kristalit atau ukuran butir hasil TEM yang lebih

berpengaruh? ANSWER: Ukuran kristalit yang lebih dominan karena pada ukuran kristalit

terdapat muatan yang berperan dalam pembentukan dipole. Efek polarisasi dipengaruhi oleh

ukuran kristalit.

11. Kesimpulan harus inline dengan rumusan masalah.

12. Hindari kemunculan teori baru dalam pembahasan. Pembahasan fenomena-fenomena hasil

penelitian seharusnya mengaru pada teori-teori yang telah disajikan pada BAB III.

PAK MIRZA

1. Cara mereferensi sumber yang bersifat umum mesti dilengkapi dengan kata “melihat yang

dikemukakan oleh Puri dan Babbar (2009)”. ALASAN: karena teori tersebut bukan hanya

dituliskan atau terdapat dibukunya Puri dan Babbar, tetapi pula terdapat di buku-buku lain.

2. Apa saja yang disajikan dicontoh hasil karakterisasi mestinya match dengan prediksi hasil

eksperimen, minimal perlakuan preparasinya sangat mendekati.

3. Tampilkan juga hasil fitting untuk data hasil eksperimen.

4. Ingat FTIR tidak unik, kalau mempreparasi material metal oxide maka akan muncul gugus

fungsi: Fe – O (stretching) dan M – O (stretching). M merupakan ion divalen atau trivalen. FTIR

tidak bisa mengklaim secara pasti bahwa M adalah divalen atau trivalen, kecuali ada hasil

karakterisasi EDX atau XRF yang memunculkan unsur-unsur yang dimaksud.

PAK EDI

1. Konsep nanomaterial selalu menekankan konsep distribusi muatan di permukaan butir melalui

perhitungan fraksi luas permukaan butir per satuan valume. Oleh karena itu, semakin kecil

ukuran butir makan semakin besar fraksi muatannya. Artinya semakin banyak jumlah muatan

yang terdistribusi di permukaan butir nanomaterial.

2. Profile TEM Cari kajian detail!!!

3. Apakah kalau profil TEM berupa spot dapat dinyatakan sebagai bidang?

4. Nilai kritis maksudnya apa?

Page 7: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

UJIAN MBAK NINING

PAK YUSRIL

Apa pertimbangan memilih ukuran nanopartikel yang sangat kecil? (Range antar ukuran partikel

sangat kecil)

PAK RINTO

1. Kenapa material feromagnetik memiliki momen magnetik yang saling parallel walaupun tidak

terdapat medan magnetik eksternal?

Jawab:

Karena terjadi interaksi setiap momen magnet dengan momen magnet yang lain. Interaksi ini

terjadi akibat kopling antar spin elektron. Apabila nilai koplingnya positif (+) maka

menyebabkan semua momen magnet berada dalam keadaan stabil yaitu searah. Sementara untuk

material antiferomagnetik koplingnya negatif (-) sehingga arahnya saling berlawan dan tidak

stabil.

2. Kenapa saat H = 0; Mr berkurang sedikit dari Ms?

Jawab:

Karena momen-momen magnetik material mengalami gangguan oleh kondisi eksternal seperti

pengaruh termal. Ketika diberikan gangguan termal maka kecenderungan spin-spin elektron

akan terorientasi, sehingga nilai Mr akan lebih kecil dibandingkan Ms.

3. Pelajari kurva histerisis secara detail termasuk teorinya secara detail.

4. Pelajari stoikiometri kimia pada proses sintesis nanopartikel.

5. Bagaimana cara menentukan perbandingan jumlah atom-atom penyusun suatu kisi kristal spinel?

6. Pelajari “homomorfism” dan “homoiomorfism” struktur kristal.

PAK NUKMAN

1. Sebutkan jenis limbah yang akan dipurifikasi, karena jenis limbah (jenis unsur yang akan di-

remove) menjadi pertimbangan pemilihan jenis nanopartikel yang akan disintesis.

2. Silika NaSiO3 yang mana? (INGAT jenis silika: amorf, calsedown, dan kuarzt) Semua jenis

silika ini dependen terhadap temperatur.

3. Pelajari sifat meneralogi material.

4. Bentuk permukaan silika jenis amorf, calsedown, kuarzt itu berbeda-beda dan akan

mempengaruhi permukaan nanopartikel.

UJIAN MAS ARYA

PAK GUNTUR

1. Perhatikan penggunaan kata “Pengukuran”, “Penentuan”, dan “Perhitungan”. Apabila suatu

besaran diperoleh secara langsung dari proses pengukuran maka gunakan kata “pengukuran”.

Jika besaran tersebut diperoleh dari hasil menghitung maka gunakan kata “Perhitungan”. Jika

Page 8: Catatan Tips Ujian Proposal Dan Sidang Tesis

nilai suatu besaran diperoleh dari proses penggunaan alat maka gunakan kata “Penentuan”.

Objek yang diukur harus jelas penyebutannya dalam kalimat.

2. Setiap kalimat harus ditulis secara lengkap (termasuk kejelasan objek yang dimaksud). Contoh:

“Frekuensi yang digunakan berada pada rentang 10 kHz – 100kHz.” Kalimat ini belum lengkap

karena belum jelas, frekuensi yang dimaksud itu apa?

3. Pikirkan, apakah hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan hasil-hasil penelitian relevan?

Jika sesuai maka ungkapkan dalam pembahasan disertai dengan rujukan hasil-hasil penelitian

relevan. Jika tidak juga agar diungkapkan disertai dengan argumentasi-argumentasi logis untuk

menjelaskan temuan-temuan penelitian.

4. Pelajari detail XRD: proses difraksi yang melibatkan bidang Bragg dan parameter kisinya.

5. Ingat: permitivitas relatif suatu bahan disebut sebagai konstanta dielektrik bahan.

6. Setiap persamaan wajib memiliki rujukan yang jelas sehingga tertelusur.

PAK KUWAT

1. Kata “preparasi” diganti dengan menggunakan “sintesis”, karena preparasi mengacu pada

proses persiapan sintesis sampel.

2. Apa variasi sampelnya?

3. Untuk apa NaOH diharapkan merubah?

4. Apa peran NaOH?

5. “Endapan kemudian dinetralkan” Apa yang dinetralkan? Kenapa harus dinetralkan?

6. Bagaimana cara mendeteksi netralitas larutan?

7. Kata “netral” sebaiknya diganti dengan kata “dicuci”.

8. Apa maksudnya arus pergeseran?

9. Pelajari teori dan konsep dasar polarisasi.

10. Bagaiman peran NaOH?

11. Kenapa penambahan NaOH justru menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil?

12. Bagaimana carita grafik impedansi hasil dari penentuan dengan instrumen?

13. Maksudnya impedansi apa?

14. Sasaran penelitan harus jelas dipetakan.