Catatan Reuni ke-2 Paskibraka’78 · PDF fileoleh para Purna Paskibra- ... sang kartu...

download Catatan Reuni ke-2 Paskibraka’78 · PDF fileoleh para Purna Paskibra- ... sang kartu alumni yang dise- ... Megawati yang merupakan anggota Paskibraka tahun 1964 menceritakan bagai

If you can't read please download the document

Transcript of Catatan Reuni ke-2 Paskibraka’78 · PDF fileoleh para Purna Paskibra- ... sang kartu...

  • Catatan Reuni ke-2 Paskibraka78

    Buletin Paguyuban Paskibraka Nasional 1978 Edisi September 2008

  • 2 Edisi September 2008

    Bulletin Paskibraka 78

  • Edisi September 2008 3

    Bulletin Paskibraka 78

    Bulletin ini diterbitkan olehPaguyuban Paskibraka1978 (PP78) dan dikelolaoleh para Purna Paskibra-ka 1978 yang ada di Jade-botabek dengan tujuan un-tuk menggalang rasa per-saudaraan (brotherhood)sesama teman seangkatan.Harapan kami, buletin se-derhana ini juga dapatmenjadi media komunikasialternatif antar Purna Paski-braka, meski ruang gerakdan edarnya terbatas.

    Surat-surat/tulisan dapatdialamatkan ke:

    SYAIFUL AZRAMPondok Tirta Mandala E4No. 1 Depok 16415HP. 08161834318E-mail:[email protected]

    BUDIHARJO WINARNOGema Pesona AM-7,Jl. Tole Iskandar 45,Depok 16412HP. 0818866130E-mail :muztbhe_depok

    @yahoo.com.

    Salam 78

    Paguyuban Paskibraka 1978Ketua (Lurah) : Yadi Mulyadi (Jabar)

    Chelly Urai Sri Ranau (Kalbar)Sekretaris : Syaiful Azram (Sumut)

    Saraswati (DKI Jakarta)Bendahara : Arita Patriana Sudradjat (Jabar)

    Budi Saddewo Sudiro (Jateng)

    Bala Paskibraka 1978 di Jadebotabek: Budiharjo Winarno (Yogya) Sonny Jwarson Parahiyanto (Jatim) Tatiana Shinta Insamodra (Lampung) Amir Mansur (DKI Jakarta) I Gde Amithaba (Bali) Sambusir (Sumsel) Halidja Husein (Maluku) M. Ilham Radjoeni Rauf (Sultra)

    Teman-teman 78 dan Purna Paskibraka lainnya,Ketika edisi ini sedang digarap, sejumlah teman memang sudah

    bolak-balik menelepon, kapan buletin akan terbit. Termasuk, KakIdik Sulaeman sendiri yang langsung menyatakan ketidaksabarannyamenunggu. Kami cuma bilang, Sabaar, perlu sedikit pengendapanagar hasil tulisannya lebih bening.

    Memang, menuliskan tentang Reuni Paskibraka Nasional agaklebih berat bagi kami, karena bukan sekadar bercerita bla-bla-bla.Ada beberapa hal yang tersangkut di dalamnya dan membutuhkanklarifikasi sehingga tidak menimbulkan bias bagi pembaca. Kalaureuninya sendiri sih berjalan sukses dan baik-baik saja. Bahkan,terlalu sukses untuk ukuran persiapan kerja Panitia yang tidakcukup sebulan.

    Hal itu sangat beda dengan cerita tentang Reuni Paskibraka 78yang tidak terbeban apa-apa. Apalagi, agenda yang direncanakanpun memang tidak membutuhkan kening yang berkerut. Kali ini,Paskibraka 78 memang ingin kangen-kangenan dan bernostalgiadan senang-senang. Soalnya, peran menjadi moral force bagiPaskibraka seperti permintaan Kak Mutahar telah dilakukan.Kurun waktu 14 tahun sejak 1994, rasanya lumayan panjang.

    Karena itulah, isi buletin edisi ini terbagi menjadi dua bagian, yaknipertama tentang Reuni Paskibraka Nasional, dan kedua tentangReuni Paskibraka 78. Bagi teman-teman Paskibraka angkatan lain,mohon maaf bila isi di bagian kedua sedikit agak narsis. Karena,itulah kami Paskibraka 78 yang sejak dulu begitu bangga denganpersaudaraan yang kami miliki.

    Kami sangat berterima kasih karena banyak teman-temanangkatan lain yang mengatakan ingin seperti kami. Dan sebaiknya,niat itu disegerakan lantaran membangun kebersamaan bukanseperti membalik telapak tangan. Butuh waktu yang panjang untukmenyemai, memelihara dan terus menerus memupuk, sehinggapada saatnya nanti dapat menuai hasilnya. Salam !!

    Sebagian atau seluruh isibuletin ini dapat dikutip/di-perbanyak atau dibagikankepada Purna Paskibrakaangkatan lain bila diang-gap perlu, dengan menye-butkan sumber secara jelas(nama penulis dan BuletinPaskibraka78).

    Paskibraka78

  • 4 Edisi September 2008

    Bulletin Paskibraka 78

    Sajian Edisi Ini

    Sekitar 500 orang PurnaPaskibraka Nasional angkatan

    1967-2007 akhirnya datangmeramaikan acara temu

    kangen pada 18 Agustus 2008.Hadir pula sejumlah pengibar

    bendera pusaka sebelum1967, termasuk mantan

    presiden MegawatiSoekarnoputri.

    Arti Kehadiran Mega ........................ 9Selamat Reuni ................................. 11Penantian Paskibraka 87 ...............13Reuni pun Jadi Polemik ..................17Pengertian Sebuah Reuni .............. 24Alumni dan PPI ............................... 25Ke Almamater Aku Kembali .......... 273 Jenderal Kumpul di 78 .............. 28Arti Sebuah Ulang Janji .................. 30Galeri Foto Reuni ............................33Catatan Reuni 78 ............................ 37Di Antara Harap2 Cemas .............. 38Mereka Semakin Gila! .................... 40Momen di Kedai Oeray ................. 42Petemuan Orang2 Kamso ............ 43Reuni Kedua dg Rasa Beda ......... 46Gara2 Istri Herdeman ............... 46Ternyata Dia Mahruzal ................... 52

    Detik2 Proklamasi 2008 ............... 53PHI Kawah Candradimuka ............ 55Peduli pada Pembina..................... 56Ziarah ke Makam Kak Mut ............ 58

    Reuni Paskibraka78

    55555 ----- 77777

    37-537-537-537-537-5 88888

    Dirancang sejak jauh-jauh hari,akhirnya Paskibraka 1978 berhasil

    mengadakan Reuni kedua yang lebihmeriah dibanding reuni pertama tahun

    1994. Mereka semakin Kamso!

    REUNI AKBARPASKIBRAKA

    NASIONAL 2008

  • Edisi September 2008 5

    Bulletin Paskibraka 78

    Ketika Rasa Rindu Terobati...

    Pagi 18 Agustus 2008. Suasana diGedung Mahkamah Konstitusi, Ja-lan Medan Merdeka Barat 6, terlihatlain dan lebih ramai dari biasa, padahalhari itu adalah hari libur nasional. Ternyata,di sana sedang berlangsung sebuah perte-muan besar Reuni Paskibraka Nasional.

    Sebenarnya, acara yang dimaksudkanuntuk mengumpulkan dan mempertemukankembali para pemuda yang pernah mengi-barkan bendera pusaka di Istana Merdekaitu baru dimulai pukul 10.00. Tapi, sejakpukul 09.00, satu demi satu para alumniPaskibraka itu sudah datang. Ada sesuatuyang mendorong mereka untuk cepat tibadi sana: rasa rindu kepada teman-temanseangkatan, para pembina dan kakak-kakak serta adik-adik se-almamater.

    Acara temu kangen itu memang telahdirancang dengan sempurna, meski idenyabaru muncul tak sampai satu bulansebelumnya. Keinginan spontan dari sejum-

    lah Purna Paskibraka ketika menghadiriulang tahun Kak Idik Sulaeman yang ke-75(20 Juli 2008) telah direspon oleh Purnalainnya yang segera membentuk panitiadan bekerja kilat dengan didukung profesi-onalisme yang ada di antara mereka sendiri.

    Maka, hari itu berkumpullah sekitar 500orang Purna Paskibraka mulai dari angkatan1967 sampai 2007. Bukan saja merekayang saat ini sudah berdomisili di Jakartadan sekitarnya (Jabodetabek), tapi jugayang datang langsung dari seluruh penjuruNusantara.

    Lebih dari itu, Panitia yang diketuaioleh Sjafruddin Saleh (Paskibraka 1970)berhasil pula menghadirkan pengibar ben-dera pusaka tahun 1945, yakni Ilyas Karim.Juga sejumlah pengibar bendera pusakaperiode 1950-1966, antara lain Toto Sudiro(1955), Nurbany Yusuf (1962) dan MegawatiSoekarnoputri (1964).

    Acara yang dipandu oleh Hasdar (Paski-

    Paskibraka angkatan 60-an berfoto bersama Kak Idik Sulaeman.

  • 6 Edisi September 2008

    Bulletin Paskibraka 78

    braka 1976) dan Ayu Diah Pasya (Paski-braka 1980) makin semarak ketika tepatpukul 10.00 temu kangen dimulai. Satupersatu, tiap angkatan yang duduk berke-lompok di meja masing-masing mulai di-perkenalkan. Yang diperkenalkan lalu me-nyambut dengan yel-yel yang dirancangsecara spontan.

    Sampai pukul 12.00 sebelum makansiang dimulai, setiap angkatan diundangnaik ke atas pentas lalu berfoto bersama.Ada angkatan yang memenuhi seluruhpentas karena banyak yang hadir, ada pulayang hanya berempat, berlima, bahkanberdua. Tapi tak apa, karena bagi merekadapat melepas rindu saja sudah lebih daricukup.

    Acara resmi reuni dimulai pukul 13.00dengan menyanyikan lagu kebangsaanIndonesia Raya. Disusul kata sambutanoleh Kak Sjafruddin Saleh sebagai KetuaPanitia, acara mencapai puncak denganpelaksanaan Ulang Janji. Sekali lagi, setelahsekian lama berselang sejak Pengukuhan(dalam latihan Paskibraka di angkatannyamasing-masing), mereka mendengarkanKode Kehormatan Paskibraka, yakni Kata-kata Dharma Mulia Putera Indonesia danmengucapkan Ikrar Putera Indonesia.

    (Ulang janji memang telah menjadi

    semacam ritual wajib bila Paskibrakamengadakan pertemuan besar. Baca: ArtiSebuah Ulang Janji )

    Setelah ulang janji itu, tak ada lagi yangterlalu serius, karena berjalan santai penuhdengan canda-ria. Beberapa mantan pengi-bar, terutama pra-1967 diajak naik kepentas dan bercerita bagaimana dulu me-reka berlatih mengibarkan bendera di IstanaMerdeka. Mewakili mereka adalah TotoSudiro (55) dan Nurbany Yusuf (1962).

    Selain itu, Ilyas Karim juga didaulat untuknaik ke panggung untuk bercerita bagai-mana ia bisa menjadi pengibar benderapusaka sesaat setelah Proklamasi dibaca-kan oleh Bung Karno pada pagi 17 Agustus1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

    Ketika acara-acara itu berlangsung, ter-nyata di meja resepsionis masih ada PurnaPaskibraka yang berdatangan. Sebagiandari mereka baru saja tiba dari bandaraSoekarno-Hatta menjelang sore, karenatidak kebagian tiket untuk penerbanganpagi harinya.

    Begitulah, sekitar pukul 14.00, MegawatiSoekarnoputri datang untuk memenuhi janji-nya bertemu dengan Purna Paskibraka.Setelah menyalami sebagian Purna yangmenyambutnya, Mega yang pernahmengibarkan bendera pusaka pada tahun

    Megawati dudukbersama Ilyas Karim

    dan Kak IdikSulaeman.

  • Edisi September 2008 7

    Bulletin Paskibraka 78

    Rieke Amru dan gengnya, Paskibraka 1989.

    Lely Sagita dan gengnya, Paskibraka 1970.

    Ayu Diah Pasya dan gengnya, Paskibraka 1980

    1964 duduk berdampingandengan Ilyas Karim dan KakIdik Sulaeman. Selanjutnya, di-minta ke podium untuk me-nyampaikan kesan dan pesan.

    Seusai bercerita bagaimanaBung Karno memperlakukanbendera pusaka dan memintaPaskibraka untuk menggalisejarah tentang pengibaranbendera pusaka, Mega menye-rahkan kenang-kenangan be-rupa foto dirinya sewaktu kecilbersama Meutia Hatta dalampe