catatan kul wadah
-
Upload
satria-putra-penarosa -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of catatan kul wadah
-
8/12/2019 catatan kul wadah
1/14
BAB VII
Wadah Sediaan Steril
Kita coba mengulas pengemas untuk segala jenis bentuk sediaan steril, akan tetapi kebanyakan
yang dibicarakan adalah pengemas atau wadah untuk sediaan parenteral. Sediaan parenteral dapat
diserahkan dalam wadah takaran tunggal atau takaran ganda. Takaran tunggal sarnpai volume 10 ml
biasanya digunakan ampul, sedangkan takaran tunggal dengan volume yang Iebih besar biasa
digunakan untuk inus!digunakan botol inus. "adah taikar!an ganda digunakan vial atau botol
vaksin. untuk wadah takaran tunggal bertapa ampul sarnpai sekarang masih banvak digunakan bahan
dari gelas dengan persyaratan tertentu. #elakangan beredar juga a$ua bidest yang dikemas dalam
semacam ampul dari %plastik%, dan memang sekali potong Iehernya sisanya har!us dibuang, karena
tidak mungkin dijamin sterilisitasnva.
&adi ada baiknya mengetahui sedikit tentang gelas dan atau plastik yang ada kaitannya dengan
penggunaannya sebagai wadah
'()*S +#entleys -/!/0, )achman /11!/12
3ikatakan bahwa gelas atau kaca merupakan polimerisasi molekul silikondioksida +Si4 2
'elas dideinisikan sebagai cairan yang mengalami superpendinginan ke suhu dimana pada
viskositas lebih dari 101
poise pada kondisi tersebut keadaannya menjadi padat, sementara strukturdalamnya seperti cairan. Struktur yang terbentuk adalah sebagai berikut
4 4
4
Si Si
4 4
4 4
4 4
Si Si
4
#entuk ikatan semacam ini juga dapat terjadi pada misalnya 5 belerang , plastik, arsen trisulida,kerapatan , 6 ,78
Kesemuanya ini membentuk jaringan seperti gelas yang tergambar diatas.
Istilah gelas digunakan pada bahan kertas , mudah pecah yang struktur dasarnya terdiri dari
jaringan struktur atom silicon ana atom oksigen, yang banyak digunakan untuk balon lampu, kaca
jendela dan botol. Senyawa itulah yang disebut sebagai silica +silica2
Silika ini melebur pada suhu 1/009: dan pada pendinginan menghasilkan yang umumnya
dimanakan kaca atau silica leburan. #ahan ini tahan terhadap semua bahan kimia kecuali alkali kuat,
asam hidrolourik atau senyawa turunannya. ;emasukan atau penambahan logam ke dalam struktur
tersebut akan mengubah gelas. )ogam!logam monovalen seperti
-
8/12/2019 catatan kul wadah
2/14
3isatu pihak gelas dikehendaki tak berwarna, akan tetapi di lain pihak seringkali gelas justru
diwarnai untuk berbagai maksud dan tujuan.
"arna amber +coklat2 ditambahkan karbon, belerang atau besi dan warna hijau ditambahkan :r
dengan sedikit besi dan magnesium +=g2. warna biru biasanya ditambahkan :o dengan sedikit :u.
*rsen biasanya juga untuk menghilangkan warna dan gelas yang mengandung arsen ini tahan terhadap
alkali, biasanya diberi tanda garis biru.
@ntuk wadah sediaan steril biasa digunakan jenis hard , yaitu yang keras. 'elas ini memang
mudah pecah, akan tetapi tahan terhadap pemanasan dengan autoklav. #aik vial atau ampul dapat
digunakan gelas yang berwarna cokelat ataupun yang tidak berwarna. "arna gelas memang
dimaksudkan antara lain melindungi obat dari pengaruh cahaya akan tetapi karena warna itu disebabkan
adanya logam berat seperti besi, maka bagi obat yang tidak tahan panas terhadap cahaya juga rusak oleh
logam berat, tidak mungkin mengunakan wadah berwarna.
;)*STIK +#entleys -88!-2
;lastik adalah molekul polimer dengan #= tinggi, biasanya terdiri dari senyawa karbon. Tahan
panas dan merupakan penghantar listrik yang buruk, bobot +kerapatan2 jenis antara 0.!1,B. ;roses
polimerisasinya membentuk moCekul polimer. Sepeti misalnya pada tekanan tinggi polimerisasi dari
etilen membentuk polietilen dengan bobot jenis 0,!0,7 sedangkan pada tekanan rendah bobotjenisnya 0,- sehingga dikenal polietilen bobot jenis rendah dan tingg i. Tergantung tipenya, plastik ada
yang tahan sampai 6100 9: akan tetapi ada juga yang tahan sampai B0 9:
;ada umumnya plastik yang keras tahan terhadap reagensia anorganik, akan tetapi melunak atau
melarut deng an pelarut organik +:DI)3, 1BB2. plastik pertama ialah seluloid, yang dibuat dengan
nitrasi selulose. #emacam!macam polimer selulose dijual sekali itu dan hingga kini masih banyak yang
penting. #ila dilarutkan dan diendapkan kembali maka rantainya memendek dan modiikasi ini banyak
digunakan pada pcmbuatan tektil rayon.
D D
;igmen atau pewarna biasa ditambahkan sebagai dekorasi juga menyerapo sinar @E sehingga
melindungi degradasi obat terhadap sinar @E. ;lastik umumnya diberi nama dengan diakhiri kata 6mer.
*pabila unit struktur berkaitan dimanakan dimmer, unit struktur berkaitan disebut trimer, banyakdisebut polimer
@nit tersebut dapat berupa senyawa!senyawa5
1. *#S +*cetylonitrile #utadiene Styrene2
:DG:DG+:D27G:DG:D
:Hperlakuan?
Tipe III! gelas soda dengan pembatasan kadar alkali
riwayat pembuatan?2
Komposisi gelas secara umum sebagai berikut
#ahan 'elas Soda +A2 'elas
-
8/12/2019 catatan kul wadah
6/14
@ntuk menjaga keamanan produk obat salah satu yang harus diperhatikan adalah kebersihan
wadah obat yang berhubungan langsung dengan obat . Sebelum wadah dapat digunakan sedapat mungkin
diusahakan agar wadah tersebut bebas dari benda!benda asing, bersiat netral tidak melepaskan partikel
dan tidak mengabsorpsi bahan obat. Khusus untuk obat!obat parenteral +injeksi2, wadah yang akan
digunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Semua kegiatan ini dilakukan oleh seksi pencucian
Kegiatan di ruang pencucian bertujuan untuk membebaskan benda!benda asing pada wadah dan
membebaskan mikroorganisme untuk wadah produk steril kegiatan di ruang pencucian meliputi 5
pencucian dan sterilisasi vial, pencucian dan sterilisasi rubber stopper +tutup karet2
&enis air yang digunakan pada proses pencucian adalah air detergen dengan
konsentrasi 0,0 A, raw water, ilter water dan deioniNed water.
1. ;encucian vial
&enis vial yang digunakan antara lain 5 T< , I< B T< 8, T< 10, T< 1, T< 1B,
T< 0.
Eial yang sudah di proses dibersihkan dengan mesin pencuci sebagai berikut
a. Eial masuk pada noNNle yang akan disemprot dengan udara kering dan bersih
b. 3isemprot dengan detergen dengan konsentrasi 0,0 9A o pada suhu B0 9:.
c. )alu dibilas dengan raw waterd. #ilas berturut!turut sebanyak tiga kali dengan ilter water
e. Kemudian disemprot dengan air bebas ion +deioniNed water2.
. Terakhir disemprot dengan udara kering dan bersih.
Eial yang sudah bersih langsung masuk ke dalam %tunnel% untuk dikeringkan dan disterilkan dengan
pemanasan bertahap mulai suhu 1B0 9: sampai B0 9: dan seterusnya masuk ke Nona pendingin.
;ada None ini dilengkapi dengan @E dimaksudkan untuk menyempurnakan proses sterilisasi
sebelumnya dan menjaga kondisi wadah agat tetap steril. @ntuk produk ;rocaine ;enicilin sebelumnya
vial disemprot dengan larutan s ilikon kemudian dilanjutkan dengan proses pencucian clan
sterilisasi seperti di atas
. ;encucian botol;roses pencucian botol dilakukan secara manual, yaitu dengan merendam botol dalam raw
wat erJ2 pada suhu 80 9: dengan detergen 0,0 A selama 0 merit, kemudian di sikat.
Selanjutnya dibilas kembali dengan raw water, bilas dengan ilter water dan terakhir bilas
dengan air bebas ion.
#otol yang sudah dibersihkan kemudian jian dikeringkan dalam oven pada suhu 1809: selama
!7 jam. #otol yang dicuci ini dipergunakan untuk keperluan sirup
dan wadah dry sirup +sirup kering2
. Setelah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, maka pencucian dapat dilakukan. ;roses
pencucian rubber stepper dilakukan beberapa tahap pengerjaan sebagai berikut 5a. Pubber stopper direndam dengan raw water pada suhu -0 9:selam 0 menit
b. :ud dengan detergen dengan konscntrasi 0,0 A selama 0 menit
c. #ilas dengan ilter water selama 10 menit
d. ;indahkan ke tangki yang lain, bilas dengan ilter water selama seiama 0 menit
c. Terakhir bilas dengan 3T" selama 10 menit
Sterilisasi rubber stopper dilakukan dengan sistem sterilisasi basah dalam autoklav, dengan
temperatur 11 9: tekanan 1, kgQcm selama 0 menit. Setelah itu dikeringkan pada
temperatur 0 9: selama kira!kira 8 jam atau sampai diperoleh rubber stopper yang kering
+kadar air memenuhi syarat2.
2 ra* *ater + air s'm'r
-
8/12/2019 catatan kul wadah
7/14
BAB VIII
SEDIAA, PARE,TERA-
;endahuluan
Sediaan parenteral merupakan sediaan steril +Kenneth (, *vis )achman -2. Sediaan ini
diberikan melalui beberapa rute pemberian yaitu intravena, intraspinal, intramuskuler, subkutis dan
intradermal. *pabila injeksi diberikan melalui rute intramuscular, seluruh obat akan berada di tempat itu.
3ari tempat suntikan itu obat akan masuk ke pembuluh darah di sekitarnya secara diusi pasi, baru masuk
ke dalam sirkulasi. :ara ini sesuai utnuk bahan obat , baik yang bersiat lipoilik maupun yang hidroilik.
Kedua bahan obat itu dapat diterima dalam jaringan otot baik secara isis maupun secara kimia. *hkan
bentuk sediaan larutan, suspensi, atau emulsi juga dapat diterima lewat intramskuler, begitu juga
pembawanya bukan hanya air melainkan yang non air juga dapat. Danya saja apabila berupa larutan air
harus diperhatikan pD larutan tersebut.
Istilah parenteral +P;S1/, 18B, 1B185 ;T= 5 2 berasal dari kata Lunani para dan enteron yang
berari disamping atau lain dari usus. Sediaan ini diberikan dengan cara menyuntikkan obat di bawah atau
melalui satu atau lebih lapisan kulit atau membrane mukosa. Karena rute ini disekitar daerah pertahanan
yang sangat tinggi dari tubuh, yaitu kulit dan selaputQmembrane mukosa, maka kemurniaan yang sangat
tinggi dari sediaan harus diperhatikan. Lang dimaksud dengan kemurnian yang tinggi itu antara lain harussteril.
4bat suntik hingga volume 100 ml +;T= 2 disebut sediaan parenteral volume kecil sedangkan
apabila lebih dari itu disebut sediaan parenteral volume besar, yang biasa diberikan secara intravena.
;roduk parenteral, selain diusahakan harus steril juga tidak boleh mengandung partikel yang
memberikan reaksi pada pemberian juga diusahakan tidak mengandung bahan pirogenik. #ebas dari
mikroba +steril2 dapat dilakukan dengan cara sterilisasi dengan pemanasan pada wadah akhir, namun harus
diingat bahwa ada bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan. @ntuk itu dapat dilakukan teknik aseptic.
)arutan yang mengandung bakteri gram positi!negati dapat saja memberikan reaksi demam atau
pirogenik walaupun larutan injeksi tersebut steril. Peaksi demam atau pirogen ini disebabkan oleh adanya
ragmen dinding sel bakteri yang disebut >endotoksin?. *danya endotoksin yang ditandai dengan reaksi
demam itu merupakan pertanda bahwa selama proses produksi terjadi kontaminasi mikroba pada produk.4leh sebab itu dalam proses produksi sediaan parenteral diisyaratkan hal!hal sebagai berikut5
1. personil yang bekerja pada bagian produk steril harus memiliki moral dan etik proessional yang
tinggi
. setiap personil mendapat latihan tentang sediaan steril secara lengkap
. memiliki teknik spesialisasi untuk memproduksi sediaan steril
7. bahan yang digunakan harus bermutu tinggi
B. kestabilan dan kemanjuran produk harus terjamin
-. program pengontrolan +$uality control2 harus baik untuk memastikan mutu produk dan harus
memenuhi keabsahan prosedur produksi.
.ateriInjeksi +I2 adalah sediaan streil berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek
jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lender injeksi. Injeksi dibuat dengan melarutkan,
mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut dan disisipkan dalam
wadah takaran tunggal atau ganda +I ed III, I ed IE2
R'te Pemberian (.odern Pharmae'ti /$0%//12 PT. "%33)
Pute pemberian sedian parenteral atau injeksi dimuat dalam beberapa pustaka, antara lain
armakope Indonesia, ormularium
-
8/12/2019 catatan kul wadah
8/14
1. ;emberian Subkutis +Subkutan2
)apisan ini letaknya persis dibawah kulit, yaitu lapisan lemak +lipoid2 yang dapat digunakan untuk
pemberian obat antara lain vaksin, insulin, skopolamin, dan epinerin atau obat lainnya. Injeksi
subkutis biasanya diberikan dengan volume samapi ml +;T= membatasi tak boleh lebih dari 1 ml2
jarum suntik yang digunakan yang panjangnya samapi U sampai 1 inci +1 inchi H ,B cm2
:ara ormulasinya harus hati!hati untuk meyakinkan bahwa sediaan +produk2 mendekati kondisi aal
dalam hal pD dan isotonis. < +1/82 mensyaratkan larutannya isotoni dan dapat ditambahkan bahan
vasokontriktor seperti (pinerin untuk molekulisasi obat +eek obat2
:ara pemberian subkutis lebih lambat apabila dibandingkan cara intramuskuler atau intravena. depot? +lepas lambat2, puncak
konsentrasi dalam darah dicapai setelah 1! jam. aktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari
jaringan otot +im2 anatar lain 5 rheologi produk, konsentrasi dan ukuran partikel obat dalam pembawa,
bahan pembawa, volume injeksi, tonisitas produk dan bentuk isik dari produk. ;ersyaratan pD
sebaiknya diperhatikan, karena masalah iritasi, tetapi dapat dibuat pD antara !B kalau bentuk suspensi
ukuran partikel kurang dari B0 mikron.
. ;emberian intravena
;enyuntikan langsung ke dalam pembuluh darah vena untuk mendapatkan eek segera. 3ari segi
kearmasian injeksi IE ini boleh dikata merupakan pilihan untuk injeksi yang bila diberikan secara
intrakutan atau intramuskuler mengiritasi karena pD dan tonisitas terlalu jauh dari kondisi isiologis.
Kelemahan cara ini adalah karena kerjanya cepat, maka pemberian antidotum mungkin terlambat.
Eolume pemberian dapat dimulai 3ari 1 ml hingga 100 ml, bahkan untuk inus dapat lebih besar dari
100 ml. Kecepatan penyuntikan samapi B ml diberikan 1 mlQ10 detik, sedangkan untuk di atas B ml
kecepatannya 1 mlQ0 detik. Intravena hanya terbatas untuk pemberian larutan air, kalau merupakan
bentuk emulsi harus memenuhi ukuran partikel tertentu. Kalau dapay diusahakan pD dan tonisitas
sesuai dengan keadaan isiologis.
7. ;emberian intrathekal!intraspinal
;enyuntikan langsung ke dalam cairan serebrospinal pada beberapa temapt. :ara ini berbeda dengan
cara spinal anastesi. Kedua pemberian ini mensyaratkan sediaan dengan kemurniaannya yang sangat
tinggi, karena dearah ini ada barier +sawar2 darah sehingga daerahnya tertutup.
Sediaan intraspinal anastesi biasanya dibuat hiperbarik yaitu cairannya mempunyai tekanan barik lebih
tinggi dari tekanan barometer. :airan sediaan akan bergerak turun karena gravitasi, oleh sebab itu
harus pada posisi pasien tegak.
B. Intraperitoneal
;enyuntikan langsung ke dalam rongga perut, dimana obat secara cepat diabsorbsi. Sediaan
intraperitoneal dapat juga diberikan secara intraspinal, im,sc, dan intradermal
-. Intradermal
:apa penyuntikan melalui lapisan kulit supericial, tetapi volume pemberian lebih kecil dan sc,
absorbsinya sangat lambat sehingga onset yang dapat dicapai sangat lambat.
-
8/12/2019 catatan kul wadah
9/14
/. Intratekal
3igunakan khusus untuk bahan obat yang akan bereek pada cairan serebrospinal. 3igunakan untuk
ineksi ssp seperti meningitis, juga untuk anestesi spinal. Intratekal umumnya diinjeksikan secara
langsung pada lumbar spinal atau ventrikel sehingga sediaan dapat berpenetrasi masuk ke dalam daerah
yang berkenaan langsung pada SS;
KE4,T4,5A, R4TE PARE,TERA- DA, KER45IA, R4TE PARE,TERA-
Keuntungan
Pespon isiologis obat dicapai, jika diperlukan sehingga merupakan pertimbangan khusus untuk
pasien jantung, asma, shcok, pingsan.
Terapi parenteral menemukan obat!obatan yang bukan hanya eekti melalui mulut atau dirusak
oleh saluran cerna seperti insulin, hormon dan antibiotik.
4bat!obatan yang tidak kooperati menimbulkan mual, muntah atau pasien tidak sadar harus
diberikan IE
#ila diinginkan terapi parenteral memberikan kesempatan kepada dokter utnuk mengontrol obat
tersebut sehingga pasien harus kembali utnuk pengobatan selanjutnya.
3apat memberikan eek local seperti pada pembedahan gigi dan anestesi
3alam kasus dimana diinginkan eek obat diperpanjang, bentuk steroid yang bereek lambat secara
intraartikular dan golongan penisilin yang bereek lama jika diberiakn secara i.m
&uga merupakan cara pemberian yang sangat baik untuk cairan!cairan dan untuk keseimbangan
elektrolit.
#ila bahan makanan tidak dapat diberikan melalu mulut maka total nutrisi dapat diberikan secara
parenteral
Kerugian
Sediaan parenteral mempunyai dosis yang harus ditentukan lebih teliti waktu dan cara pemberian
harus diberikan oleh tenaga yang sudah terlatih.
#ila obat diberikan secara parenteral maka sulit dikembalikan eek isiologisnya
Sediaan parenteral merupakan sediaan mahal karena preparasi dan pembuatan secara khusus seperti
menggnakan kemasan yang khusus dengan dosis yang sudah diatur sesuai kebutuhan
Terapi parenteral akan meniulkan komplikasi dari beberapa penyakit seperti ineksi jamur, bakteri
sehingga interaksinya tidak bisa dikendalikan
Kemajuan dalam manuaktur atau pabrikasi atau kemasan menimbulkan beberapa masalah dalam
sterilitas, partikulasi, pirogenitas, sterilisasi dll.
-
8/12/2019 catatan kul wadah
10/14
BAB 6I
PE,57BATA, 8ID4,5
Didung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui
hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru!paru. #agian depan dari rongga
hidung terdapat rambut hidung yang berungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan
bakteri menempel pada mukosa hidung. 3alam rongga hidung udara dihangatkan sehingga terjadi
kelembaban tertentu.
=ukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri dari sel!sel
rambut getar dan sel >leher?. Sel!sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga
merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat.
3ebu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Lang
mendorong adalah rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar. 'erakannya speerti
cambuk, jadi selalu mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari lapisan bulu getar
ini selalu bersih dan >steril?. #iasanya pada pagi hari hal ini dapat dicapai.
3engan penjelasan sepintas tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa segala sesuatu
yang masuk +khusussnya obat2 ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh menghalangi ungsi darirambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Darga pD lapisan lendir sekitar B,B!B,- pada orang dewasa,
sedangkan pada anak!anak B!-,/ pada pD kurang dari -,B biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila
lebih dari -,B mulai ada bakteri.
#ila kedinginan pD lendir hidung akan cenderung naik, sebaliknya bila kepanasan cenderung pD
menurun. ;ada waktu pilek, pD lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat disembuhkan denan mudah
dengan cara menurunkan pDnya, yaitu kearah asam. &adi pemberian obat dengan tujuan mengembalikan
kondisi normal dari rongga hidung akan menolong.
4bat hidung biasanya diberikan dengan tiga cara 5 5
1. Lang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan
menggunakan pipet tetes.
. 3engan cara disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil semprotanberuba kabut +atomiNer2 ada juga yang agak halus +neuliNer2 artinya lebih halus dari atomiNer.
. 3engan cara mencucikan dengan alat >nasal douche?
7. 3apat juga dengan cara >inheler?, diisap!isap.
Anatomi 9isiologi hid'ng+34=, 1!1/2
4bat untuk hidung sama halnya dengan obat untuk mata, termasuk obat keras yang diawasi oleh
3IT&(< ;4=. semua ineksi
pada rongga hidung bagaimanapun sumbernya hanya satu yaitu kegagalan system penyaringan darihidung itu sendiri?, 3ia menekankan sekali lagi bahwa kelembaban +moisture2 memegang peranan utama
dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu gerakan cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua
yang lengket pada mucus dari arah belakang ke depan lubang hidung tertutup dengan membran mucus
respiratori. (pitel bagian respiratori terdiri dari sel silia yang diantaranya ada sel!sel goblet. Sel!sel goblet
merupakan kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur didorong keluar oleh aksi
cambukan cilia. 3ibagian bawah mucus tersebut terjalin jaringan pembuluhan darah vena yang mengatur
peredaran darah di hidung.
Dingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syara atau tidak belum diketahui dengan jelas.
-
8/12/2019 catatan kul wadah
11/14
percobaan penyuntikan luorecein secara intravena. Ingelstedt dan Ivstam memperlihatkan bahwa
luorecein ini tidak terdeteksi pada sekresi hidung yang normal, walaupun sekresi ini juga di transer
dari darah ke cairan lendir hidung. ;enderita alergi rhinitis kronik, juga memperlihatkan hal yang sama.
Tetapi pada rhinitis akut atay sinusitis pewarna tadi +luorecein2 terdeteksi pada sekresi dengan menguji
eksudat. ;ada rhinitis akut eksudat keluar secar pasi +dgn sendirinya2. =ukus +lendir2 melindungi mukosa
dari pengaruh larutan histamin, namun bila mucus dihilangkan maka, luorecein dapat terdeteksi. Suntikan
antihistamin juga ternyata memacu inlamasi tersebut.
=ukus merupakan system agak kental, pseudoplastik dan merupakan mukoprotein. ;ada keadaan
normal benda asing, seperti debu, bakteri, puder dan tetes minyak semua terperangkap dalam ilm mucus
dan dibawa keluar dari rongga hidung. Komposisi yang pasti dari mucus tidak diketahui, karena secara
kimia sulit dianalisis.
Telah diketemukan bahwa mukoprotein terdiri dari ikatan polimer dari glukosamin dan atau ikatan
asam glukoronat yang terikat terikat pada suatu komponen protein. Ikatan ini melalui ikatan ion, kovalen
+ester, anhidrad2, hydrogen dan mungkin juga ikatan lain. Selanjutnya dikatakan bahwa mucus hidung -
kali kental disbanding cairan lambungQnmukus lambung. Kekentalan mucus hidung ini penting
sehubungan dengan ungsi cilia, kali terlalu encer tidak baik begiitu pun bila sebaliknya +sulit bagi silia
untuk melempar ilm mucus2. *nderson dan Pubin yakin bahwa sedikitnya 0 A kasus gejala penyakit
hidung disebabkan kenaikan kekentalan mucus tersebut yang mengarah ke keringan. Kekeringandisebabkan banyak actor antara lain suhu, debu, alergi, obat +atropin, stimulasi atau depresi otonomik2
dan serangan virus.
pD normal mucus hidung dilaporakan oleh ebricant, yaitu sekitar B,B sampai -,B banyak laporan
bahwa pD mucus ini alkali atau lebih alkali dari harga tersebut di atas +perbedaan tersebut disebabkan cara
pemeriksaannya2 udara dingin cenderung menyebabkan pD ke arah alkali. Kemampuan pendaparan
hidung kurang baik.
Sejauh ini belum ada laporan cera pengukuran tonisitas lendir hidung dalam pustaka.
-
8/12/2019 catatan kul wadah
12/14
-
8/12/2019 catatan kul wadah
13/14
)arutan kokain D:l hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling tinggi ,B A
)arutan protalgol mempunyai pengaruh yang nyata terhadap rambut getar hidung karena
mengendapklan protein +padahal lendir yang diekskresikan di daerah rambut getar sebagian bersar terdiri
dari protein2
;arain cair jika digunakan sebagai bahan pembawa +baik sebagai pelarut atau mengahsilkan
suspensi2 akan memberikan suatu lapisan pada mukosa hidung, hingga secara tidak langsung dapat
mengurangi kerja rambut getar, jadi tetes hidung dengan parain cair sebaiknya dihindari.
Peaksi alkali seperti misalnya garam sulat, hendaknya juga dihindari karena biasanya pD larutan
sulat sangat alkali yaitu pDnya antara 10!11. sebagai pelarut bukan lagi air yang dipakai melainkan
propilenglikol, larutan sulat dalam propilen glikol tak perlu dialkalikan, jadi reaksinya sedikit asam
+karena sula merupakan asam lemah2
4bat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidung atau isoosmotik dengan cairan tubuh
lainnya yaitu sama denagn larutan
-
8/12/2019 catatan kul wadah
14/14
Catatan Kuliah
,'r .'thia*ati
8 :33 1$ 1:3