CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I …pendidikan.kulonprogokab.go.id/files/CALK 2018.pdf · APBD...

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMUDA DAN OLAHRAGA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kulon Progo 1


BAB I

PENDAHULUAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Maksud penyusunan laporan keuangan SKPD

1. Laporan Keuangan SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga disusun

untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan

seluruh transaksi yang dilakukan oleh SKPD tahun Anggaran 2018.

2. Laporan Keuangan SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

digunakan untuk membandingkan realisasi belanja dengan anggaran yang

telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi

SKPD serta ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan laporan keuangan SKPD

1. Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam

menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi , sosial maupun

politik dengan:

a. Menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD bagi SKPD tahun Anggaran 2018.

b. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi SKPD

berkaitan dengan sumber penerimaannya per 31 Desember 2018.

2. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut , laporan keuangan SKPD

menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana.

B. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

Pelaporan keuangan SKPD diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang mengatur keuangan daerah antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011;






6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pengelolaan Barang Milik Daerah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 10 tahun

2017;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun 2018 tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 13 tahun 2017 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2018;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2018 Tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2018.

12. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 69 Tahun 2010 dengan perubahannya

nomor 8 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan APBD;

13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 72 Tahun 2013 dengan perubahannya

Nomor 21 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Daerah;

14. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 75 tahun 2017 tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Tahun 2018;

15. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 65 Tahun 2018 tentang Perubahan

Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;

16. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 63 tahun 2017 tentang Standarisasi

Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir dengan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 9 Tahun 2018;

17. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan

Akuntansi Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 62 Tahun 2017;

18. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Struktur Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga.

19. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pencabutan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 77 Tahun 2016 Tentang Pembentukan,

Susunan Organisasi, Fungsi, Dan Tugas, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Dasar.

20. Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Sekolah.

21. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 427/A/2017 tentang Penunjukan






Pengguna Anggaran / Pengguna Barang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2018;


Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna Barang pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2018;

23. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 428/A/2017 tentang Penunjukan/

Pengangkatan Atasan Langsung Bendahara, Bendahara Penerimaan,

Bendahara Penerimaan Pembantu, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara

Pengeluaran Pembantu tahun anggaran 2018;

24. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 24/A/2018 tentang Penunjukan/

Pengangkatan atasan langsung, penyimpan umum barang, pembantu

penyimpan umum barang, pemyimpan barang, pengurus barang, dan

pembantu pengurus barang pada SKPD Kabupaten Kulon Progo tahun 2018

sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor

440/A/2018;


Bendahara Dana Bantuan Operasional Sekolah pada Satuan Pendidikan

Negeri yang Diselenggarakan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2018.

26. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Kulon Progo Nomor 001 Tahun 2018 Tentang Penunjukan Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Pembantu PPK Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir

dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Kulon Progo Nomor 047 Tahun 2018;


Kulon Progo Nomor 002 Tahun 2018 tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana

Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Kulon Progo tahun anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir dengan Surat

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo

Nomor 165.1 Tahun 2018;


Kulon Progo Nomor 003 Tahun 2018 tentang penunjukan/Pengangkatan

Pembantu Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Kulon Progo tahun anggaran 2018 sebagaimana diubah terakhir

dengan Surat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Kulon Progo Nomor 165.1 Tahun 2018;






C. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKPD

Penulisan Catatan Laporan Keuangan SKPD disajikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII PENUTUP






BAB II

KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD SKPD

A. KEBIJAKAN KEUANGAN

Upaya untuk meningkatkan kinerja SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,

efisiensi pelaksanaan kegiatan belanja diupayakan melalui:

1. Penyelenggaraan koordinasi rutin setiap bulan.

2. Pelaksanaan koordinasi lintas bidang.

3. Penujukan Kuasa Pengguna Anggaran di masing-masing Bidang (Pembinaan

PAUD Pendidikan Non Formal, Pembinaan Sekolah Dasar, Pembinaan

Sekolah Menengah Pertama, Pembinaan Ketenagaan, Pemuda dan Olahraga)

4. Penunjukkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan sesuai tugas pokok dan

fungsi.

5. Penyusunan Anggaran Kas dan rencana penggunaan anggaran per triwulan

untuk masing-masing kegiatan.

6. Pembentukan Tim/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, dan Panitia

Pemeriksa secara efektif dan efisien

7. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan skala prioritas dinas.

8. Melaksanakan evaluasi terhadap pencapaian realisasi keuangan dan kinerja.

9. Perubahan Anggaran Belanja Langsung dan Tidak Langsung dengan

menambah dan menggeser anggaran.

10. Pembelian barang yang memang perlu untuk operasional kantor.

11. Penggunaan rekanan penyedia jasa yang profesional.

12. Pemilihan rekanan yang tepat baik secara kualitas tentang barang yang

disediakan maupun harga yang kompetitif.

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA APBD

Indikator Pencapaian yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian kinerja SKPD

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dapat dilihat pada lampiran Laporan

Keuangan SKPD ini.

Dilihat dari pencapaian indikator kinerja kegiatan :

1. Pendapatan

Untuk selengkapnya Anggaran Pendapatan pada Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga adalah sebagai berikut:






2. Belanja Tidak Langsung, meliputi :

a. Belanja Gaji Pegawai yang meliputi pegawai yang ada di Lingkungan

Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo

(Kelompok Pegawai, Pengawas/Penilik, Guru DPK TK, Guru DPK

SMP, 36 SMP Negeri, Dindikpora Kecamatan dan Sanggar Kegiatan

Belajar/ SKB Kulon Progo.

b. Tambahan Penghasilan PNS yang terdiri atas:

Tunjangan Profesi Guru PNSD yang diperuntukkan bagi guru

profesional yang telah memenuhi persyaratan mendapatkan

Tunjangan Profesi.

Tambahan Penghasilan Guru PNSD adalah tambahan penghasilan

yang diberikan kepada guru PNSD yang belum mendapatkan

tunjangan profesi guru PNSD.

c. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah – Pemakain Kekayaan Daerah.

Untuk selengkapnya, Anggaran Belanja Tidak Langsung Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:

3. Belanja Langsung, digunakan untuk membiayai kegiatan dinas yang terdiri

dari 8 Program yang meliputi 43 kegiatan Urusan Pendidikan.

Delapan program tersebut adalah sebagai berikut:

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHAN

Rp

4 PENDAPATAN - LRA 26.845.000,00

4 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 26.845.000,00

4 . 1 . 2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 26.845.000,00

4 . 1 . 4 Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 0,00

KODE

REKENINGURAIAN

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHAN

Rp

5 . 1 . 1 . 01 . 01 Gaji Pokok PNS/Uang Representasi 200.261.551.698,00

5 . 1 . 1 . 01 . 02 Tunjangan Keluarga 17.288.742.476,70

5 . 1 . 1 . 01 . 03 Tunjangan Jabatan 399.346.675,00

5 . 1 . 1 . 01 . 04 Tunjangan Fungsional 17.781.853.345,00

5 . 1 . 1 . 01 . 05 Tunjangan Fungsional Umum 899.240.775,00

5 . 1 . 1 . 01 . 06 Tunjangan Beras 8.878.313.727,70

5 . 1 . 1 . 01 . 07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 1.398.437.174,62

5 . 1 . 1 . 01 . 08 Pembulatan Gaji 3.508.635,22

5 . 1 . 1 . 01 . 22 Tunjangan Profesi Guru PNSD 143.046.972.650,00

5 . 1 . 1 . 01 . 23 Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1.001.861.630,00

5 . 1 . 1 . 06 . 16 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah - Pemakaian Kekayaan Daerah 1.095.000,00

390.960.923.787,24 JUMLAH

KODE REKENING URAIAN






Untuk lebih lengkapnya Urusan, Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga TA 2018 sebagai berikut:

1.01 . 1.01.01.01 . 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.01 . 1.01.01.01 . 12 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja

1.01 . 1.01.01.01 . 14 Program Peningkatan Sarana/Prasarana Kerja dan Kualitas Sumber Daya Manusia OPD

1.01 . 1.01.01.01 . 38 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal

1.01 . 1.01.01.01 . 39 Program Pembinaan Sekolah Dasar

1.01 . 1.01.01.01 . 40 Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

1.01 . 1.01.01.01 . 41 Program Pembinaan Ketenagaan

2.13 . 1.01.01.01 . 22 Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga

KODE REKENING NAMA PROGRAM






Perlu diketahui pula bahwa pertanggungjawaban yang dilakukan oleh

Bendahara Pengeluaran SKPD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

adalah dilakukan secara berjenjang. Hal itu terjadi karena sebagian

pencatatan transaksi yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran adalah

KODE REKENING NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN PAGU ANGGARAN

SETELAH PERUBAHAN

1.01 . 1.01.01.01 . 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.644.045.025,00

1.01 . 1.01.01.01 . 01.26 Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran 216.488.525,00

1.01 . 1.01.01.01 . 01.27 Penyediaan Jasa Keuangan 1.236.443.500,00

1.01 . 1.01.01.01 . 01.28 Penyediaan Rapat-Rapat, Konsultasi dan Koordinasi 191.113.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 12 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 310.987.625,00

1.01 . 1.01.01.01 . 12.01 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 48.566.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 12.02 Penyusunan Laporan Keuangan 22.000.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 12.03 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja 240.421.625,00

1.01 . 1.01.01.01 . 14 Program Peningkatan Sarana/Prasarana Kerja dan Kualitas Sumber Daya

Manusia OPD

990.793.645,00

1.01 . 1.01.01.01 . 14.01 Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 234.015.220,00

1.01 . 1.01.01.01 . 14.02 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 725.815.925,00

1.01 . 1.01.01.01 . 14.04 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 30.962.500,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal 2.517.576.650,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.01 Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana Prasarana PAUD dan PNF 382.664.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.02 Pengadaan Sarana PAUD dan PNF 331.437.500,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.06 Pemberdayaan Anak Putus Sekolah 73.082.650,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.07 Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan 462.191.200,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.08 Pembinaan dan Penilaian Kelembagaan Satuan PAUD dan PNF 42.037.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.10 Penyelenggaraan Kelembagaan PAUD dan PNF 60.804.300,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.11 Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan PNF 773.002.100,00

1.01 . 1.01.01.01 . 38.12 Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum PAUD dan PNF 392.357.900,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39 Program Pembinaan Sekolah Dasar 51.094.692.757,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.06 Pengembangan program pendidikan inklusif jenjang SD 75.367.800,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.07 Pelaksanaan Evaluasi Mutu Pendidikan SD 414.799.650,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.08 Pembinaan dan Penilaian Kelembagaan Satuan Pendidikan SD 186.176.275,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.01 Pengadaan Sarana Pendidikan SD 1.822.607.900,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.02 Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD 18.299.746.300,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.03 Penyediaan Biaya Pendidikan SD 29.950.350.657,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.04 Pengembangan Potensi Siswa SD 137.755.250,00

1.01 . 1.01.01.01 . 39.05 Peningkatan Mutu Pendidikan SD 207.888.925,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40 Program Pembinaan Sekolah Menengah Pertama 30.494.317.921,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.01 Peningkatan Mutu Pendidikan SMP 116.833.100,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.02 Pengembangan Potensi Siswa SMP 400.123.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.03 Penyediaan Biaya Pendidikan SMP 19.343.900.421,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.04 Pelaksanaan Evaluasi Mutu Pendidikan SMP 395.920.200,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.05 Pengadaan Sarana Pendidikan SMP 3.770.059.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.06 Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana SMP 6.351.155.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.08 Pengembangan Program Pendidikan Inklusif Jenjang SMP 88.240.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 40.09 Pembinaan dan Penilaian Kelembagaan Satuan Pendidikan SMP 28.087.200,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41 Program Pembinaan Ketenagaan 11.819.850.378,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.01 Peningkatan dan Pengembangan PTK PAUD dan PNF 2.864.294.875,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.02 Pemetaan dan Penilaian Kinerja PTK PAUD dan PNF 56.083.925,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.05 Peningkatan dan Pengembangan PTK SD 7.058.952.600,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.06 Pemetaan dan Penilaian Kinerja PTK SD 175.226.000,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.09 Peningkatan dan Pengembangan PTK SMP 1.594.335.328,00

1.01 . 1.01.01.01 . 41.10 Pemetaan dan Penilaian Kinerja PTK SMP 70.957.650,00

2.13 . 1.01.01.01 . 22 Program Peningkatan Pembinaan Pemuda dan Olah Raga 1.335.901.307,00

2.13 . 1.01.01.01 . 22.04 Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga dan Pemuda 235.375.007,00

2.13 . 1.01.01.01 . 22.05 Peningkatan Kapasitas Generasi Muda 42.046.300,00

2.13 . 1.01.01.01 . 22.06 Pembinaan Prestasi Generasi Muda 636.818.250,00

2.13 . 1.01.01.01 . 22.07 Peningkatan dan Pengembangan Pembinaan Olahraga 421.661.750,00

JUMLAH 100.208.165.308,00






merangkum dari transaksi yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran

pembantu yang ada di 5 bidang, dan 1 sekretariat. Sehingga memungkinkan

terjadinya perbedaan antara tanggal lunas bayar dan tanggal transaksi yang

dilakukan oleh bendahara pengeluaran.

C. HAMBATAN DAN KENDALA PENCAPAIAN TARGET

Hambatan utama penilaian kinerja yang dijumpai dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Selain telah menerapkan SIMDA Keuangan, namun disatu sisi masih

diwajibkan untuk menggunakan format manual seperti pada Daftar Perincian

Obyek Belanja (DPOB) saat mengajukan Ganti Uang (GU) dengan 43

rekening kegiatan dan 576 rekening belanja agak memperlambat pengajuan

GU dan dalam peng SPJ an dalam 1 rekening kegiatan bisa lebih dari 5 kali.

2. Pada saat menggunakan SIMDA Keuangan dari BPKP, terdapat

ketidaksesuaian mengenai pengelompokan aset dengan pencatatan yang

dilakukan oleh Pengurus Barang Dinas.

3. Adanya 2 unit Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, unit I di Jalan Ki

Josuto, unit II di Jalan Terbahsari sedikit banyak/ relatif menghambat

koordinasi.

4. Kurangnya kualitas SDM yang memadai untuk menangani pembuatan Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) kegiatan untuk pengajuan pencairan dana yang

mengakibatkan ada kegiatan yang pencairan anggarannya tidak tepat waktu

sesuai anggaran kas.

5. Pengelolaan Dana BOS pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang

sangat besar yang meliputi lebih dari 300 unit kerja/sekolah yang tersebar di

12 kecamatan dengan kemampuan yang sangat beragam.

6. Pengelolaan Aset Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang sangat besar

yang meliputi lebih dari 300 unit kerja/sekolah yang tersebar di 12 kecamatan

dengan kemampuan yang sangat beragam mengenai manajemen aset.

7. Rentang kendali kerja yang begitu luas, Bendahara Pengeluaran Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga dibantu oleh 5 orang Bendahara

Pengeluaran Pembantu di masing-masing bidang ditambah dengan 36 orang

Pembantu Bendahara Pengeluaran SMPN Negeri, dan 7 orang Pembantu

Bendahara Pengeluaran.

8. Ada kegiatan yang kurang anggarannya dan ada yang belum teranggarkan

namun kegiatan harus segera dilaksanakan.

9. Pelaksanaan transaksi Non Tunai (melalui proses pemindahbukuan)

mempengaruhi proses pencairan dana pada Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga.






Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dan kendala :

1. Berkoordinasi dan konsultasi dengan BKAD apabila terjadi kendala

penggunaan SIMDA.

2. Diadakannya koordinasi rutin dengan PPTK membahas perkembangan

pelaksanaan kegiatan.

3. Diadakannya sosialisasi pengelolaan aset dan persediaan.

4. Meningkatkan efektifitas penggunaan sarana dan prasarana yakni dengan

pengaturan jadwal rapat dan waktu pelaksanaannya, pemakaian kendaraan

dinas dan lain-lain.

5. Peningkatan SDM dengan cara pemberian perintah yang terdeskripsi dengan

baik dan diadakan evaluasi hasil kerja serta pemberian motivasi dalam rangka

peningkatan kinerja.

6. Koordinasi rutin dengan bendahara pengeluaran pembantu pertriwulan untuk

mengevaluasi laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran

pembantu.

7. Mengoptimalkan waktu sebaik-baiknya agar pengajuan SPP GU dan SPP LS

dapat secara cepat dan akurat, sehingga penyerapan anggaran dapat menjadi

optimal.

8. Berkoordinasi secara rutin dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD)

berkaitan dengan transaksi non tunai.






BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

A. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN

SKPD

Pada tahun anggaran 2018 ini Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah tahun ke 7

(tujuh) menggunakan Software SIMDA Keuangan dari BPKP. Dengan sistem yang

terintegrasi dengan BKAD selaku BUD keakuratan data dan kecepatan akses dapat

dirasakan pada saat menggunakan SIMDA Keuangan ini.

Pada tahun anggaran 2018, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga merencanakan

43 (empat puluh tiga) kegiatan. Dengan banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan

dan dengan luasnya rentang kendali kinerja yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga, pada proses pertanggungjawaban untuk pengendalian keuangan,

Pengguna anggaran dibantu oleh 5 Kuasa Pengguna Anggaran yang meliputi:

1. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Pembinaan PAUD Pendidikan Non

Formal.

2. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Pembinaan Sekolah Dasar.

3. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

4. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Ketenagaan.

5. Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga.

Dalam rangka pencairan dana, bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada PPK

SKPD, setelah diverifikasi oleh PPK SKPD dibuatkan SPM yang selanjutnya untuk

mengajukan SP2D yang diterbitkan oleh BUD.

SP2D yang dicairkan selama tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

SPB yang dicairkan selama tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

JUMLAH

Rp

1 Uang Persediaan (UP) 1.448.500.000,00 Uang Persediaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo

2 Ganti Uang Persediaan (GU) 17.936.376.722,00 Terdiri atas 14 kali pengajuan Ganti Uang (GU)

3 Langsung (LS) 401.678.764.082,00 Terdiri dari 350 SP2D Belanja Langsung dan Tidak Langsung

421.063.640.804,00 JUMLAH

NO JENIS SP2D KETERANGAN






Selisih antara SP2D dan SPB yang telah dicairkan selama tahun anggaran 2018

dengan realisasi belanja sebagai berikut :

Selisih antara jumlah SP2D dan SPB yang dicairkan dengan realisasi belanja tahun

anggaran 2018 telah dilakukan penyetoran sebagai berikut :

Realisasi anggaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga pada tahun anggaran

2018 adalah sebagai berikut :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa anggaran Pendapatan Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga secara keseluruhan pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp

26.370.525,00 dan terealisasi sebesar Rp 26.845.00,00 atau 101,80%.

NO SPB JUMLAH KETERANGAN

1 Dana BOS SMP Semester I 6.183.537.943,00

2 Dana BOS SD Semester I 11.656.381.259,00

3 Dana BOS SD Semester II 11.124.879.592,00

2 Dana BOS SMP Semester I 109.753.194,00 Revisi Belanja Dana BOS SMP Semester I

3 Dana BOS SMP Semester II 6.293.291.137,00

35.367.843.125,00 JUMLAH

PENCAIRAN REALISASI BELANJA

Rp Rp Rp

SP2D 421.063.640.804,00 420.815.846.199,00 247.794.605,00

SPB 36.177.770.781,00 36.177.770.781,00 0,00

JUMLAH 457.241.411.585,00 456.993.616.980,00 247.794.605,00

JUMLAH

KETERANGANSELISIH

JUMLAH

Rp

1 Sisa Uang Persediaan 8.952,00 STS 139

2Penyetoran dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung TA

2018229.275.229,00

Terdiri dari 138 STS atas Belanja Tidak

Langsung dan Belanja Langsung

3 Penyetoran dari Belanja Tidak Langsung TA 2018 18.510.424,00

Terdiri dari 13 STS atas Belanja Tidak

Langsung dan Belanja Langsung yang

disetor setelah TA 2018

247.794.605,00 JUMLAH

NO SETORAN KETERANGAN

ANGGARAN 2018 REALISASI 2018 % REALISASI 2017

PENDAPATAN - LRA 26.370.525,00 26.845.000,00 101,80 37.462.149.901,00

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 26.370.525,00 26.845.000,00 101,80 37.462.149.901,00

Pendapatan Retribusi Daerah - LRA 21.900.000,00 26.845.000,00 122,58 21.900.000,00

Lain-lain PAD Yang Sah - LRA 4.470.525,00 0,00 0,00 37.440.249.901,00

BELANJA 491.169.089.095,24 456.993.616.980,00 93,04 470.994.952.788,95

BELANJA OPERASI 453.880.445.466,24 424.491.152.324,00 93,52 438.470.224.872,00

Belanja Pegawai 396.471.531.287,24 370.271.625.569,00 93,39 391.365.786.774,00

Belanja Barang dan Jasa 57.408.914.179,00 54.219.526.755,00 94,44 47.104.438.098,00

BELANJA MODAL 37.288.643.629,00 32.502.464.656,00 87,16 32.524.727.916,95

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 11.963.908.529,00 11.915.197.731,00 99,59 13.321.068.665,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 23.743.248.850,00 19.007.979.775,00 80,06 14.790.084.801,95

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.561.486.250,00 1.559.287.150,00 99,86 4.403.574.450,00

Belanja Modal Aset Lainnya 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 10.000.000,00

SURPLUS / (DEFISIT) (491.142.718.570,24) (456.966.771.980,00) 93,04 (433.532.802.887,95)






Anggaran Belanja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga secara keseluruhan pada

tahun anggaran 2018 sebesar Rp 491.169.089.095,24 dan terealisasi sebesar Rp.

456.993.616.980,00 atau 93,04 % yang terdiri dari:

1. Belanja Operasi dengan anggaran Rp. 453.880.445.466,24 dapat

direalisasikan sebesar Rp 424.491.152.324,00 atau 93,52%.

2. Belanja Modal dengan anggaran Rp. 37.288.643.629,00 dapat direalisasikan

sebesar Rp. 32.502.464.656,00 atau 87,16 %.

Pada tahun 2018 terdapat sisa anggaran yang cukup besar pada belanja pegawai

terjadi karena:

1. Sisa anggaran sebesar Rp. 14.437.017.650,00 pada belanja Tunjangan

Profesi Guru PNSD terjadi karena Adanya guru yang tidak memenuhi

syarat untuk mendapatkan tunjangan profesi (mengajar kurang dari 24 jam

tatap muka per minggu sesuai ketentuan sertifikat pendidiknya, ijin sakit, cuti

dan wafat).

2. Sisa anggaran sebesar Rp 172.211.630,00 pada belanja Tambahan

Penghasilan Guru PNSD terjadi karena adanya guru yang tidak memenuhi

persyaratan untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan Guru PNSD

(pensiun, meninggal, mutasi, dan sudah mendapatkan tunjangan profesi).

3. Sisa anggaran sebesar Rp 162.124.000,00 pada rekening Belanja Pegawai

Dana BOS pada kegiatan Penyediaan Biaya Pendidikan SD merupakan sisa

anggaran dari Belanja Pegawai Dana BOS pada Sekolah Dasar yang belum

terealisasi dan akan digunakan untuk tahun anggaran 2019.

Pada tahun 2018 terdapat sisa anggaran yang cukup besar pada belanja barang dan

jasa terjadi karena:

1. Sisa anggaran sebesar Rp 194.591.400,00 pada rekening Belanja Hibah

Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga pada

kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD merupakan selisih harga

di DPA dengan Harga Kontrak (Efisiensi sisa lelang).

2. Sisa anggaran sebesar Rp 585.524.354,00 pada rekening Belanja Barang

dan Jasa Dana BOS pada kegiatan Penyediaan Biaya Pendidikan SD

merupakan sisa anggaran dari Belanja Barang dan Jasa Dana BOS pada

Sekolah Dasar yang belum terealisasi dan akan digunakan untuk tahun

anggaran 2019.

3. Sisa anggaran sebesar Rp 1.344.383.683,00 pada rekening Belanja Barang

dan Jasa Dana BOS pada kegiatan Penyediaan Biaya Pendidikan SMP

merupakan sisa anggaran dari Belanja Barang dan Jasa Dana BOS pada






Sekolah Menengah Pertama yang belum terealisasi dan akan digunakan

untuk tahun anggaran 2019.

4. Sisa anggaran sebesar Rp 190.500.000,00 pada rekening Upah Tenaga

Kerja/ Tenaga Lainnya pada kegiatan Peningkatan dan Pengembangan

PTK PAUD dan PNF karena adanya GTT/PTT yang tidak memenuhi

persyaratan diantaranya adalah sudah mendapatkan tunjangan profesi, pindah

tempat kerja, dan pensiun.



PTK SD karena adanya GTT/PTT yang tidak memenuhi persyaratan

diantaranya adalah sudah mendapatkan tunjangan profesi, pindah tempat

kerja, dan pensiun.



PTK SMP karena adanya GTT/PTT yang tidak memenuhi persyaratan

diantaranya adalah sudah mendapatkan tunjangan profesi, pindah tempat

kerja, dan pensiun.

Pada tahun 2018 terdapat sisa anggaran yang cukup besar pada belanja modal terjadi

karena:

1. Sisa anggaran sebesar Rp 3.056.439.100,00 pada rekening Belanja Modal

Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat

Pendidikan pada kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD

merupakan selisih harga DPA dengan nilai kontrak (efisiensi lelang).

2. Sisa anggaran sebesar Rp 1.667.047.025,00 pada rekening Belanja Modal

Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat

Pendidikan pada kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana SMP

merupakan selisih harga DPA dengan nilai kontrak (efisiensi lelang).

3. Sisa anggaran sebesar Rp 160.886.702,00 pada rekening Belanja Modal

Dana BOS pada kegiatan Penyediaan Biaya Pendidikan SD merupakan sisa

anggaran dari Belanja Modal Dana BOS pada Sekolah Dasar yang belum

terealisasi dan akan digunakan untuk tahun anggaran 2019.

B. HAMBATAN DAN KENDALA PENCAPAIAN TARGET

Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target yang telah

ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Syarat pengajuan GU karena harus memenuhi 60% dari Uang Persediaan,

sementara dokumen pertanggungjawaban dari PPTK tidak sesuai dengan

anggaran kas yang telah direncanakan.






2. Adanya keterlambatan dan seringnya terjadi kesalahan dalam pembuatan

administrasi walaupun sudah dilakukan sosialisasi dan koordinasi.

Solusi yang dilaksanakan antara lain :

1. Dilakukan koordinasi kepada PPTK mengenai pembuatan dan penyampaian

SPJ yang lengkap dan benar.

2. Dilakukan koordinasi kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu di 5 bidang

mengenai pembuatan dan penyampaian SPJ yang lengkap dan benar.

3. Teguran kepada PPTK untuk menncairkan dana sesuai anggaran kas yang

telah direncanakan.

4. Perlu diadakan kegiatan Pemberian bimbingan teknis dan pendampingan

pengelolaan dan penyusunan laporan keuangan. Yang menjadi sasaran adalah

Bendahara Pengeluaran Pembantu di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga.

Terkait dengan belanja hibah, bantuan sosial yang ada di PPKD, SKPD Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengampu beberapa belanja hibah dan belanja

bantuan sosial:

Untuk belanja Non APBD dan Dana BOS pada Sekolah Negeri se Kabupaten Kulon

Progo sebanyak 310 sekolah terdiri dari 36 SMP Negeri dan 274 SD Negeri. Jumlah

dana yang diterima, realisasi belanja dan saldo per 31 Desember 2018 kami sajikan

dalam lampiran Laporan Keuangan ini.

NO JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI %

1 BELANJA HIBAH 17.176.590.000,00 16.921.320.000,00 98,51

NPC 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00

KONI 2.400.000.000,00 2.400.000.000,00 100,00

FORMI 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00

PRAMUKA 300.000.000,00 300.000.000,00 100,00

Penyediaan Biaya Pendidikan dan Ekstra Kurikuler wajib Keagamaan

( SD Swasta/MI Swasta)1.671.810.000,00 1.668.660.000,00 99,81

Penyediaan Biaya Pendidikan dan Ekstra Kurikuler wajib Keagamaan

( SMP Swasta/ MTs Swasta)966.580.000,00 962.860.000,00 99,62

BOP Paud 11.638.200.000,00 11.389.800.000,00 97,87

2 BELANJA BANTUAN SOSIAL (BANSOS) 765.000.000 761.000.000 99,48

Bantuan siswa miskin Jenjang SD sebanyak 360 siswa @ Rp. 1 jt 360.000.000 356.000.000,00 98,89

Bantuan siswa miskin Jenjang SMP Sebanyak 300 siswa @ Rp. 1,35 jt 405.000.000 405.000.000,00 100,00

17.941.590.000,00 17.682.320.000,00 98,55 JUMLAH TOTAL






BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. ENTITAS AKUNTANSI

Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna

anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan

menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya

yang ditujukan kepada entitas pelaporan.

Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada Pejabat

Penatausahaan Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan akuntansi pengelolaan

keuangan dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas

Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih

tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas

Laporan Keuangan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ditunjuk sebagai entitas akuntansi yang bertugas

menyusun Laporan Keuangan Tahun 2018 sebagai wujud pertanggungjawaban dari

pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2018 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

B. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan Tahun 2018 adalah

basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam

hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas,

maka entitas wajib menyajikan laporan demikian. Basis akrual untuk LO berarti bahwa






pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun

kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban

diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah

terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas

pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada

LO.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun

berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada

saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas akuntansi/entitas

pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran disusun

dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada

saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada

keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

C. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN

KEUANGAN

Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan

dapat dinilai dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran dan analisis

akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos

dalam Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset

dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari

imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai

wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang

bersangkutan.

Pos-pos dalam Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2018

diukur dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang

asing (jika ada) akan dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah

berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pertanggal neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN






A. Kebijakan Akuntansi Pendapatan – LRA

a. Difinisi Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA

adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo

Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi

hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan-

LRA untuk PPKD terdiri dari Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan

yang Sah. Pendapatan-LRA untuk SKPD meliputi Pendapatan Asli Daerah

(PAD).

b. Pengakuan Pendapatan-LRA

1. Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah

dengan interpretasi sebagai berikut :

a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai

pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke

RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan

bagian dari BUD.

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa

disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya

kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari

dalam/luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas

dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk

dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah

berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut dan

BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan

dalam CALK.

2. Pendapatan dari dana yang diterima sekolah-sekolah dilingkungan Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga:

a) Pendapatan dari dana yang diterima oleh sekolah-sekolah dilingkungan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga diakui dengan mengacu pada

pedoman akuntansi dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran daerah

yang tidak melalui rekening kas umum daerah (RKUD) yang

dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.






b) Untuk penyajian Pendapatan dana BOS dalam struktur APBD mengacu

pada pedoman penyusunan APBD atau ketentuan yang dikeluarkan oleh

instansi yang berwenang.

c) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga menyampaikan laporan

pendapatan dana BOS setiap triwulan untuk mendapatkan pengesahan

oleh BUD. Bentuk laporan pendapatan dana BOS sesuai ketentuan

peraturan perundangan-undangan.

c. Pengukuran Pendapatan-LRA

Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

d. Penyajian Pendapatan – LRA

1. Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan yang terdiri dari

Pendapatan Asli daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-Lain

pendapatan yang Sah.

2. Klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran.

e. Pengungkapan Pendapatan-LRA

Catatan atas Laporan Keuangan terkait pendapatan-LRA harus mengungkapkan

rincian perdapatan dan penjelasan atas unsur-unsur pendapatan yang disajikan

dalam Laporan Keuangan lembar muka, penjelasan mengenai pendapatan pada

tahun pelaporan, termasuk juga pendapatan dalam bentuk barang dan jasa yang

belum direncanakan dan belum dimasukkan dalam APBD, penjelasan sebab-

sebab terjadinya perbedaan yang material antara target dan realisasi pendapatan

dan Informasi lainnya yang dianggap perlu.

B. Kebijakan Akuntansi Belanja

a. Difinisi Belanja

1. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah.

2. Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari

pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi

antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah,

bantuan sosial.

3. Belanja modal didifinisikan sebagai pengeluaran anggaran untuk perolehan

aset tetap berwujud dan/atau aset tidak berwujud yang memberi manfaat

lebih dari satu periode akuntansi.






b. Pengakuan Belanja

1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Daerah.

2. Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara

Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah

disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat

diterbitkannya SP2D.

3. Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal dari

hibah langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib

melaporkannya kepada BUD

a) Belanja dari dana yang diterima oleh sekolah-sekolah dilingkungan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga diakui dengan mengacu pada

pedoman akuntansi dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran daerah

yang tidak melalui rekening kas umum daerah (RKUD) yang dikeluarkan

oleh Kementerian Dalam Negeri.

b) Untuk penyajian belanja dana BOS dalam struktur APBD mengacu pada

pedoman penyusunan APBD atau ketentuan yang dikeluarkan oleh

instansi yang berwenang.

c) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga menyampaikan laporan

belanja dana BOS setiap triwulan untuk mendapatkan pengesahan oleh

BUD. Bentuk laporan belanja dana BOS sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan-undangan.

4. Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika

memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika

perolehan barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga

maka penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.

c) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk

pembelian barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset

tetap yang telah ditetapkan.

5. Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset tetap

yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait

dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.

6. Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal

SKPD, meliputi biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor

pejabat dan/atau panitia pengadaan, honor panitia penerima barang, atk,






penggandaan, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas dalam

rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan.

7. Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak

menambah nilai aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

8. Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja

modal (dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria

sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi atas barang / aset tetap yang dipelihara :

i. Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

ii. Bertambah umur ekonomis, dan/atau

iii. Bertambah volume, dan/atau

iv. Bertambah kapasitas produksi.

b) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap

tersebut material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang

telah ditetapkan.

9. Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa

dicatat dan diakui sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.

c. Pengukuran Belanja

Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan

nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang

sah.

d. Penyajian Belanja

1. Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam

Laporan Realisasi Anggaran.

Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran atau di Catatan atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja

menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

2. Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang

ditetapkan dalam dokumen anggaran.

Hal ini karena adanya perbedaan klasifikasi menurut Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dengan yang diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, maka entitas

akuntansi/pelaporan harus membuat konversi untuk klasifikasi belanja yang

akan dilaporkan dalam laporan lembar muka Laporan Realisasi Anggaran

(LRA).

e. Pengungkapan Belanja






Catatan atas Laporan Keuangan terkait belanja harus

mengungkapkan/menyajikan rincian belanja, penjelasan atas unsur-unsur belanja

yang disajikan dalam laporan keuangan lembar muka, penjelasan sebab-sebab

terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasi belanja daerah

serta informasi lainnya yang dianggap perlu.

C. Akuntansi Surplus/Defisit-LRA

a. Difinisi Surplus/Defisit-LRA

1. Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu

periode pelaporan.

2. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu

periode pelaporan.

b. Kebijakan akuntansi

Surplus/defisit dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan

belanja selama satu periode pelaporan.

II. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,

kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

A. KAS DAN SETARA KAS

a. Difinisi Kas dan Setara Kas

1. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat

digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah. Kas dapat berupa

uang tunai dan saldo simpanan di bank. Uang tunai terdiri atas uang kertas

dan logam dalam mata uang rupiah dan mata uang asing yang dikuasai oleh

pemerintah. Kas dalam bentuk saldo simpanan di bank adalah uang pada

seluruh rekening bank yang dikuasai pemerintah yang dapat digunakan setiap

saat.

2. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap

dicairkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan,

yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek, yaitu kurang dari 3 (tiga)

bulan sejak tanggal perolehannya.

b. Pengakuan Kas dan Setara Kas

1. Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.

2. Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah Daerah,

diakui pada saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh bendahara/rekening kas

umum daerah

c. Pengukuran Kas dan Setara Kas






Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan

sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing,

dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada

tanggal neraca.

d. Pengungkapan Kas dan Setara Kas

Catatan atas Laporan Keuangan terkait kas dan setara kas harus

mengungkapkan/menyajikan rincian kas dan setara kas, penjelasan sifat serta

maksud penggunaan dari rekening yang dimiliki dan dikuasai Pemerintah Daerah

dan informasi lainnya yang dianggap perlu

B. PERSEDIAAN

a) Difinisi Persediaan

1. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah,

dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

2. Persediaan merupakan aset yang berwujud:

a) barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka

kegiatan operasional pemerintah daerah;

b) bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses

produksi;

c) barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

diserahkan kepada masyarakat;

d) barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat

dalam rangka kegiatan Pemerintah Daerah.

3. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan

untuk digunakan.

4. Dalam hal Pemerintah Daerah memproduksi sendiri, persediaan juga

meliputi barang yang digunakan dalam proses produksi seperti bahan baku

pembuatan alat-alat pertanian. Barang hasil proses produksi yang belum

selesai dicatat sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah

jadi.

5. Dalam hal Pemerintah Daerah menyimpan barang untuk tujuan cadangan

strategis seperti cadangan energi (misalnya bahan bakar minyak) atau untuk

tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang

dimaksud diakui sebagai persediaan.






6. Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat antara

lain berupa sapi, kambing, ikan, benih padi, dan bibit tanaman diakui sebagai

persediaan.

7. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola

dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk konstruksi dalam pengerjaan,

tidak dimasukkan sebagai persediaan.

8. Persediaan dapat meliputi antara lain:

a) Persediaan berbagai alat tulis kantor.

b) Persediaan Alat Listrik/Alat Elektronik

Meliputi Persediaan Alat Listrik dan Alat Elektronik

c) Persediaan Material/Bahan Meliputi persediaan :

i. Bahan Baku Bangunan khusus bahan baku bangunan di Dinas

Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman

ii. Bahan Obat – obatan

iii. Bahan Kimia

iv. Bahan di instalasi gizi

v. Bahan haemodialisa

vi. Bahan laboratorium

vii. Bahan radiologi

viii. Bahan Makanan Pokok

ix. Bahan Makanan Ternak

x. Bahan Pupuk

xi. Bahan Pakaian Kerja Lapangan dan Kelengkapannya

xii. Bahan Percontohan

xiii. Bahan Diklat/Kursus

xiv. Bahan Pakaian Dinas dan kelengkapannya

xv. Bahan Pakaian Batik

xvi. Bahan Pakaian Olahraga

xvii. Bahan Pakaian Adat Daerah

xviii. Bahan Pakaian Paskibra/Tonti

d) Persediaan Benda Pos

Meliputi Persediaan Perangko, Materai dan Kertas Segel.

e) Persediaan Benda Berharga

Meliputi Persediaan Karcis yang sudah diperforasi.

f) Persediaan Bahan/Barang yang akan diserahkan kepada masyarakat

Meliputi semua persediaan bahan atau barang yang diserahkan ke

masyarakat.

g) Persediaan Barang Cetakan






Meliputi persediaan semua barang cetakan, termasuk karcis yang belum

diperforasi.

h) Persediaan Alat Kebersihan dan Rumah Tangga

Meliputi persediaan alat kebersihan, alat rumah tangga, pendukung

rumah tangga, pendukung kantor dan pendukung lalu lintas.

i) Persediaan Olahraga dan Kesehatan

Meliputi persediaan alat olahraga dan kesehatan.

j) Persediaan Pembelajaran dan Laboratorium

Meliputi persediaan alat pembelajaran dan laboratorium.

k) Persediaan Obat dan Peralatan Kesehatan

Meliputi persediaan obat dan peralatan kesehatan, pendukung

pengobatan, peralatan pendukung pengobatan dan penunjang

pemeriksaan.

l) Persediaan Bibit Ternak Meliputi persediaan berbagai bibit ternak.

m) Persediaan Bahan/Bibit Tanaman

Meliputi persediaan berbagai bahan/bibit tanaman.

n) Persediaan Linen

Meliputi semua persediaan linen.

b) Pengakuan persediaan

1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

pemerintah daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan

andal, dan telah diterima atau hak kepemilikannya dan/atau

kepenguasaannya berpindah

2. Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan

sebagai dasar penilaian persediaan

c) Pengukuran persediaan

1. Persediaan disajikan sebesar :

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung

dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan

lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun belanja

barang dan jasa.

Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang

terakhir diperoleh.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk

dijual, seperti karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.






b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.

Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait

dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang

dialokasikan secara sistematis.

c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti

donasi/rampasan. Persediaan hewan dan tanaman yang

dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai

wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban

antarpihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi

wajar.

2. Pencatatan persediaan

Persediaan dicatat ketika terjadi mutasi penambahan dan pemakaian. Jumlah

persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir

periode.

3. Beban Persediaan

a) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

b) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian

Laporan Operasional (pada akun beban barang).

c) Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi

fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau

perolehan persediaan, dikurangi dengan saldo akhir persediaan, dikalikan

harga pembelian terakhir.

d) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.

d) Pengungkapan persediaan.

Catatan atas Laporan Keuangan terkait persediaan harus mengungkapkan/

menyajikan tentang rincian persediaan, penjelasan tentang nilai persediaan dalam

kondisi rusak/usang, serta informasi lainnya yang dianggap perlu.

C. ASET TETAP

a) Difinisi Aset Tetap.

1. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

2. Tidak termasuk dalam difinisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk

dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan dan perlengkapan.

3. Aset Tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya

dalam aktivitas operasi entitas, terdiri dari :

a) tanah;

b) peralatan dan mesin;






c) gedung dan bangunan;

d) jalan, irigasi dan jaringan;

e) aset tetap lainnya;

f) konstruksi dalam pengerjaan;

4. Termasuk dalam aset tetap pemerintah daerah adalah :

a) Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan atau entitas akuntansi

namun dimanfaatkan oleh entitas lainnya, misalnya bangunan gedung

yang digunakan oleh sekolah swasta;

b) Hak atas tanah.

b) Pengakuan Aset Tetap

1. Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun belanja

modal.

2. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :

a) Berwujud;

b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

f) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;

g) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap

pengeluaran untuk:

i. pengadaan/pembelian tanah;

ii. pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

iii. pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa

koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak,

dan tumbuhan

3. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran

untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan

kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur teknisnya dalam rangka

menambah nilai aset tersebut. Kapitalisasi memperhatikan batasan nilai

minimum kapitalisasi aset.

4. Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset

tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca, barang milik

daerah yang tidak memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap

yang diperoleh dari belanja modal dengan nilai dibawah satuan minimum

kapitalisasi aset dicatat secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan

atas laporan keuangan (CALK).

a) Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas batas

kapitalisasi) yang mengakibatkan nilai aset tetap ekstrakomptabel






menjadi diatas batas nilai kapitalisasi maka pencatatannya direklas ke

aset tetap intrakomptabel dan penilaian penyusutan atas aset ekstra

komptabel yang beralih menjadi intrakomptabel dihitung dari nilai buku.

5. Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan

ekstrakomptabel dapat dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa pengguna

dalam hal aset tetap tersebut dimaksud sudah tidak berada dalam penguasaan

pengguna dan/ atau kuasa pengguna.

c) Pengukuran Aset Tetap

1. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka

nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

2. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai

wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat

perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan

tempat yang siap untuk digunakan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :

a) Biaya persiapan tempat;

b) Biaya import;

c) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;

d) Biaya pemasangan;

e) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

f) Biaya konstruksi;

g) Biaya administrasi;

h) Biaya kepanitiaan.

3. Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap belanja barang

dan jasa yang berakibat:

a) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;

b) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau

c) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.

4. Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas:

a) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal yang

nilainya sama/lebih dari batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap

dan dimanfaatkan untuk kegiatan pemerintah daerah serta tidak untuk

dijual, meliputi :

i. Pengadaan tanah;

ii. Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;

iii. Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;

iv. Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

v. Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.






b) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan peningkatan

kualitas, kapasitas, kuantitas dan/atau umur aset yang telah dimiliki dan

bernilai sama/melebihi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap,

dikapitalisasi sebagai aset tetap.

5. Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :

a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang bertujuan

untuk mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam

kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja,

contohnya biaya pengecatan bangunan/kendaraan/meubelair,

penggantian suku cadang kendaraan (ban, accu, busi), servis peralatan

dan mesin rutin, penambahan assesoris kendaraan (kecuali AC, power

steering, audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan kantor

(komputer, mesin tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).

b) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun tidak

dipasarkan, meliputi:

i. Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.

ii. Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.

iii. Pengeluaran langganan daya dan jasa.

iv. Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang bersifat

non-fisik dan secara langsung menunjang tugas pokok dan

fungsi SKPD dengan nilai tidak memenuhi batasan minimum

nilai kapitalisasi aset tetap.

6. Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara

gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut

berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang

bersangkutan. Atribusi biaya perolehan diperhitungkan secara proporsional

sesuai dengan nilai barang.

d) Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.

1. Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset

secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi

di masa yang akan datang.

2. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi

dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

3. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak

memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya

sesuai dengan nilai tercatatnya.

4. Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK Bupati

tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke aset lainnya.






e) Penyusutan.

1. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang

dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang

bersangkutan. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai

pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam

laporan operasional.

2. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan

sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

3. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak

dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan

pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut sudah tidak dapat digunakan atau

mati.

4. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan

estimasi masa manfaat sesuai tabel.

5. Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah sebagai

berikut :

6. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan penyusutan

dan tetap dicatat dalam catatan intra komptabel walaupun nilai akhir aset

dibawah nilai kapitalisasi dan/atau bernilai nol.

7. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan

penyusutan, dan apabila ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai

kapitalisasi dan memenuhi kriteria aset intra komptabel akan masuk ke aset

intra komtabel.

f) Penilaian kembali aset

1. Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak

diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut penilaian

aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.

2. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan

pemerintah yang berlaku secara nasional.

3. Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan

dari konsep biaya perolehan di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh

penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih

antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam akun

ekuitas.

4. Jika aset tetap disajikan pada jumlah yang dinilai kembali, maka harus

diungkapkan dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap, tanggal

Nilai yang dapat disusutkan

Masa ManfaatPenyusutan Per Periode =






efektiv penilaian kembali, hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk

menentukan biaya pengganti, nilai tercatat setiap jenis aset tetap dan nama

penilai independen (bila ada).

g) Pengungkapan Aset Tetap

Catatan atas Laporan Keuangan terkait masing-masing jenis aset tetap harus

mengungkapkan/menyajikan tentang dasar penilaian yang digunakan untuk

menentukan nilai tercatat, rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir

periode yang menunjukkan mutasi aset tetap, informasi penyusutan, dan

informasi lain yang dianggap perlu.

D. ASET LAINNYA

a) Definisi Aset lainnya

adalah aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset

lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dan dana cadangan.

b) Aset Lainnya terdiri dari :

1. Tagihan Piutang Penjualan Angsuran.

2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.

3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

4. Aset Tidak Berwujud.

5. Aset Lain-Lain.

a) Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak

dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan

Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan

Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

b) Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari

penggunaan aktif Pemerintah Daerah.

c) Pengakuan

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif

pemerintah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.

d) Pengukuran

Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar

nilai tercatat/nilai bukunya.

E. KEWAJIBAN

a) Difinisi Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah

daerah.

b) Pengakuan Kewajiban






1. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya

ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan

kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut

mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban

diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

2. Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah menerima

hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi

haknya, pemerintah daerah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang

belum dibayarkan untuk barang tersebut.

c) Pengukuran Kewajiban

1. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing

dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang

asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

2. Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang

belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan

sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.

d) Utang jangka pendek lainnya

Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.

1. Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya

a) Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim

pihak ketiga kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima

pemerintah dari pihak ketiga tetapi belum ada penyerahan barang/jasa

dari pemerintah. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini

adalah sebesar bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh

pemerintah kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.

b) Utang biaya

c) Utang belanja

d) Kewajiban kepada Pihak Lain

e) Utang jangka panjang

Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang

jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam periode waktu 12

(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Termasuk dalam kategori Bagian

Lancar Utang Jangka Panjang adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang

akan jatuh tempo dan harus dibayarkan dalam periode waktu 12 (dua belas)

bulan setelah tanggal pelaporan.

F. EKUITAS






a) Kebijakan Akuntansi Ekuitas

1. Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih

antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal pelaporan. Saldo

Ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan

Ekuitas.

2. Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh

Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih evaluasi Aset Tetap dan lain lain.

III. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit

dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar

biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar

secara komparatif.

A. PENDAPATAN – LO

a) Difinisi Pendapatan – LO

1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah

ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu

dibayar kembali.

2. Pendapatan-LO diklasifikasikan menurut sumber pendapatan (menurut asal

dan jenis pendapatan).

3. Klasifikasi Pendapatan – LO pada level PPKD meliputi pendapatan transfer,

Lain-lain pendapatan yang sah dan Pendapatan Non Operasional. Sedangkan

Klasifikasi Pendapatan – LO pada level SKPD meliputi Pendapatan Asli

Daerah.

b) Pengakuan Pendapatan – LO

Pendapatan-LO diakui pada saat :

1. Timbulnya hak atas pendapatan;

2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

3. Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Asli Daerah:

a) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak

Daerah yang ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment) diakui pada

saat terbitnya surat ketetapan pajak daerah. (Pajak Reklame, Air Tanah,

PBB).

b) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak

Daerah yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment) diakui

pada saat kas diterima.






c) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan

Retribusi Daerah diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi

Daerah. Apabila pendapatan retribusi daerah dipungut selain

menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah maka pendapatan diakui

pada saat pembayaran diterima.

d) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD

yang Sah diakui pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.

e) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan untuk bagian laba atas penyertaan

modal ke Badan Usaha Milik Daerah diakui pada saat Laporan

Keuangan atau Laporan Kinerja Tahunan telah diaudit KAP, untuk

pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui pada saat diterbitkannya

Keputusan Gubernur DIY tentang Pembagian Laba Bersih BUKP.

f) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang

rampasan diakui pada saat barang tersebut diterima, dan diukur dengan

nilai wajar barang tersebut.

g) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa diterima

atau dinikmati pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa tersebut.

4. Pendapatan-LO dari dana BOS yang diterima oleh sekolah-sekolah

dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga diakui dengan

mengacu pada pedoman akuntansi dan pelaporan penerimaan dan

pengeluaran daerah yang tidak melalui rekening kas umum daerah (RKUD)

yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri

5. Pendapatan-LO dari dana yang diterima oleh sekolah-sekolah dilingkungan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (selain dari dana BOS) dan hibah

barang (tidak termasuk Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan)

diakui sebagai pendapatan hibah pada Dinas Pendidikan.

c) Pengukuran Pendapatan – LO.

1. Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

2. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya)

bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi

terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat

dikecualikan.

3. Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pedoman akuntansi

dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran daerah yang tidak melalui

rekening kas umum daerah (RKUD) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Dalam Negeri.






d) Pengungkapan Pendapatan – LO.

Pendapaan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam Laporan Operasional

dan rincian lebih lanjut atas pendapatan tersebut diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

B. BEBAN

a) Difinisi Beban.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dala periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

b) Pengakuan Beban.

1. Beban diakui pada saat :

a) timbulnya kewajiban; Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya

peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas

dari kas umum daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening

listrik yang belum dibayar pemerintah.

b) terjadinya konsumsi aset;

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran

kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/

atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.

c) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Penurunan

manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset

sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/ berlalunya waktu.

Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan

atau amortisasi.

2. Pengakuan Beban dari dana BOS yang diterima oleh sekolah-sekolah di

lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

a) Beban-LO dari dana BOS yang diterima oleh sekolah-sekolah

dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga diakui dengan

mengacu pada pedoman akuntansi dan pelaporan penerimaan dan

pengeluaran daerah yang tidak melalui rekening kas umum daerah

(RKUD) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri

b) Beban-LO dari dana yang diterima oleh sekolah-sekolah dilingkungan

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (selain dari dana BOS) dan

hibah barang (tidak termasuk Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas

Pembantuan) diakui sebagai beban pada Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olah Raga.

3. Pengakuan Beban Pada SKPD :

a) Beban Pegawai






Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam

bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara,

pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah

daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang

telah ditugaskan. Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat

timbulnya kewajiban pemerintah daerah. Beban pegawai (selain gaji dan

tunjangan) diakui pada saat terjadinya konsumsi aset (pengeluaran kas

kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran pengeluaran telah

disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah ditandatangani pengguna

anggaran ).

b) Beban Barang

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban barang melalui

mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya konsumsi aset

(pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran

pengeluaran telah disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah

ditandatangani pengguna anggaran ). Beban barang melalui mekanisme

LS diakui pada saat terjadinya kewajiban pemerintah daerah, yaitu ketika

Berita Acara Serah Terima (BAST) diterima.

c) Pengukuran Beban

1. Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya

konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau

potensi jasa.

2. Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang digunakan atau

dikeluarkan yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar.

3. Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga

sebenarnya (actual price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan

sesuai dengan perjanjian yang telah membentuk harga. d) Dalam hal badan

layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan

yang mengatur mengenai badan layanan umum.

c) Pengungkapan Beban

Beban disajikan berdasarkan jenis beban dalam Laporan Operasional dan rincian

lebih lanjut atas beban tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.

C. SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL

a) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan

beban selama satu periode pelaporan.






b) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan dan

beban selama satu periode pelaporan.

c) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan

dicatat dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

D. SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

a) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri

dalam kegiatan non operasional.

b) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional antara lain

surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian kewajiban

jangka panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan non operasional lainnya.

c) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan

surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum

pos luar biasa.

E. SURPLUS/DEFISIT-LO

a) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar

biasa.

b) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan

Perubahan Ekuitas.

D. PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN DENGAN KETENTUAN

YANG ADA DALAM STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2018 di Kabupaten Kulon

Progo mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan laporan keuangan ini

telah sesuai dengan amanat peraturan pemerintah tersebut.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015,

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan

akuntansi keuangan daerah yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati

Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 dengan perubahan terakhirnya Peraturan Bupati

Nomor 62 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan

Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.






Dengan adanya dinamika perkembangan dalam pelaksanaan akuntansi keuangan daerah

berbasis akrual sebagaimna diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64

Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, maka

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Pemerintah Daerah telah disesuaikan denga terbitnya Peratuan Bupati Kulon

Progo Nommor 69 Tahun 2015.

Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan akuntansi

berbasis akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan dan

pengelolaan keuangan daerah, diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual, serta

pelatihan penggunaan SIMDA Keuangan berbasis akrual bagi seluruh pelaksana SIMDA di

SKPD.

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. PENJELASAN POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1.1. Pendapatan

Pendapatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga TA 2018 dengan

rincian sebagai berikut:

5.1.1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga TA 2018

dengan rincian sebagai berikut:

ANGGARAN 2018 REALISASI 2018 REALISASI 2017

Rp Rp Rp

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA 26.370.525,00 26.845.000,00 101,80 37.462.149.901,00

JUMLAH 26.370.525,00 26.845.000,00 101,80 37.462.149.901,00

%PENDAPATAN - LRA






5.1.1.1. Pendapatan Retribusi Daerah-LRA

Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah-LRA Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga TA 2018 sebesar Rp 26.845.000,00 dari anggaran sebesar Rp

21.900,00 atau 122,58% dengan rincian sebagai berikut:

Pedapatan retribusi melebihi dari anggaran yang telah ditetapkan

dikarenakan adanya event-event keolahragaan insidental yang menggunakan

Gedung Olahraga dan Stadion Cangkring yang dilaksanakan pada tahun

2018.

5.1.1.2. Lain-lain PAD yang sah-LRA

Realisasi lain-lain PAD yang sah-LRA Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga TA 2018 sebesar Rp 0,00 dari anggaran sebesar Rp 4.470.525,00

dengan rincian sebagai berikut:

Anggaran Lain-lain PAD yang Sah-LRA sebesar Rp 4.470.525,00 tersebut

muncul pada anggaran perubahan TA 2018 merupakan angka pendapatan

yang diperoleh dari sewa Kantor Kas PD Bank Pasar Kulon Progo di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga (sebidang tanah di komplek Kantor Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo) mulai tanggal 2

Februari 2017 s/d 1 Februari 2022. Anggaran pendapatan tersebut bukan

merupakan usulan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.


Rp Rp Rp



JUMLAH 26.370.525,00 26.845.000,00 101,80 37.462.149.901,00

%PAD - LRA


Rp Rp Rp


meliputi:

Retribusi Pemakaian Gedung Olahraga 15.645.000,00

Retribusi Pemakaian Stadion Cangkring 11.200.000,00

JUMLAH 21.900.000,00 26.845.000,00 122,58 21.900.000,00

Pendapatan Retribusi Daerah - LRA %


Rp Rp Rp


JUMLAH 4.470.525,00 0,00 0,00 37.440.249.901,00

Lain-lain PAD Yang Sah - LRA %






5.1.2. Belanja

Belanja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga TA 2018 meliputi Belanja

Operasi dan Belanja Modal dengan rincian adalah sebagai berikut:

Jumlah realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp

456.993.616.980,00 atau 93,04% dari anggaran sebesar Rp

491.169.089.095,24.

5.1.2.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran

2018 meliputi Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan jasa dengan rincian

adalah sebagai berikut:

Realisasi Belanja Operasi untuk Tahun Anggaran 2018 adalah Rp

424.491.152.324,00 atau 93,52% dari anggaran sebesar Rp

453.880.445.466,24.

5.1.2.1.1. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp 370.271.625.569,00 atau 93,39% dari

anggaran sebesar Rp 396.471.531.287,24 dengan rincian sebagai berikut:


Rp Rp Rp

BELANJA OPERASI 453.880.445.466,24 424.491.152.324,00 93,52 438.470.224.872,00

BELANJA MODAL 37.288.643.629,00 32.502.464.656,00 87,16 32.524.727.916,95

JUMLAH 491.169.089.095,24 456.993.616.980,00 93,04 470.994.952.788,95

BELANJA %


Rp Rp Rp

Belanja Pegawai 396.471.531.287,24 370.271.625.569,00 93,39 391.365.786.774,00

Belanja Barang dan Jasa 57.408.914.179,00 54.219.526.755,00 94,44 47.104.438.098,00

JUMLAH 453.880.445.466,24 424.491.152.324,00 93,52 438.470.224.872,00

BELANJA OPERASI %






Realisasi belanja pegawai TA 2018 kurang dari anggaran diantaranya (yang

menurut kami cukup signifikan) adalah sebagai berikut:

5.1.2.1.2. Belanja Barang dan Jasa

ANGGARAN 2018 REALISASI 2018 LEBIH/KURANG

Rp Rp Rp

Belanja Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi 200.261.551.698,00 191.934.256.251,00 (8.327.295.447,00) 95,84

Belanja Tunjangan Keluarga 17.288.742.476,70 16.332.453.183,00 (956.289.293,70) 94,47

Belanja Tunjangan Jabatan 399.346.675,00 283.830.000,00 (115.516.675,00) 71,07

Belanja Tunjangan Fungsional 17.781.853.345,00 17.292.618.000,00 (489.235.345,00) 97,25

Belanja Tunjangan Fungsional Umum 899.240.775,00 756.304.000,00 (142.936.775,00) 84,10

Belanja Tunjangan Beras 8.878.313.727,70 7.792.754.260,00 (1.085.559.467,70) 87,77

Belanja Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 1.398.437.174,62 1.052.362.432,00 (346.074.742,62) 75,25

Belanja Pembulatan Gaji 3.508.635,22 2.187.443,00 (1.321.192,22) 62,34

Tunjangan Profesi Guru PNSD 143.046.972.650,00 128.609.955.000,00 (14.437.017.650,00) 89,91

Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1.001.861.630,00 829.650.000,00 (172.211.630,00) 82,81

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah -

Pemakaian Kekayaan Daerah1.095.000,00 0,00 (1.095.000,00) 0,00%

Belanja Uang Lembur PNS 45.955.500,00 45.377.500,00 (578.000,00) 98,74

Honorarium PNS 1.972.805.000,00 1.949.603.000,00 (23.202.000,00) 98,82

Honorarium Non PNS 3.600.000,00 3.600.000,00 0,00 100,00

Belanja Pegawai BOS 3.488.247.000,00 3.386.674.500,00 (101.572.500,00) 97,09

JUMLAH 396.471.531.287,24 370.271.625.569,00 (26.199.905.718) 93,39

BELANJA PEGAWAI %

Pagu Anggaran Realisasi Lebih/Kurang

Rp Rp Rp

Tunjangan Profesi Guru PNSD 143.046.972.650,00 128.609.955.000,00 (14.437.017.650,00) 89,91

Adanya guru yang tidak memenuhi syarat

untuk mendapatkan tunjangan profesi

(mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per

minggu sesuai ketentuan sertifikat

pendidiknya, ijin sakit, cuti dan wafat).

JUMLAH 143.046.972.650,00 128.609.955.000,00 (14.437.017.650,00) 89,91

Tunjangan Profesi Guru PNSD

Nama Kegiatan Keterangan%


Rp Rp Rp

Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1.001.861.630,00 829.650.000,00 (172.211.630,00) 82,81

Adanya guru yang tidak memenuhi persyaratan

untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan

Guru PNSD (pensiun, meninggal, mutasi, dan

sudah mendapatkan tunjangan profesi).

JUMLAH 1.001.861.630,00 829.650.000,00 (172.211.630,00) 82,81

Tambahan Penghasilan Guru PNSD

Nama Kegiatan % Keterangan


Rp Rp Rp

Penyediaan Biaya Pendidikan SD (39.03) 2.262.470.000,00 2.100.346.000,00 (162.124.000,00) 92,83

Sisa anggaran dari Belanja Pegawai Dana BOS

pada Sekolah Dasar yang belum terealisasi dan

akan digunakan untuk tahun anggaran 2019.

Penyediaan Biaya Pendidikan SMP (40.03) 1.225.777.000,00 1.286.328.500,00 60.551.500,00 104,94

JUMLAH 3.488.247.000,00 3.386.674.500,00 (101.572.500,00) 97,09

Belanja Pegawai BOS







Realisasi Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp 54.219.526.755,00 atau

94,44% dari anggaran sebesar Rp 57.408.914.179,00 dengan rincian sebagai

berikut:







Rp Rp Rp

Belanja Alat Tulis Kantor 1.551.513.550,00 1.531.453.200,00 (20.060.350,00) 98,71

Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering) 431.098.500,00 431.019.700,00 (78.800,00) 99,98

Belanja Perangko, Materai Dan Benda Pos Lainnya 3.456.000,00 3.360.000,00 (96.000,00) 97,22

Belanja Peralatan Kebersihan Dan Bahan Pembersih 614.141.400,00 614.048.650,00 (92.750,00) 99,98

Belanja BBM/Gas dan pelumas Peralatan Bermesin/Bermotor 5.300.000,00 5.295.278,00 (4.722,00) 99,91

Belanja alat peraga dan praktik sekolah 141.219.000,00 138.548.050,00 (2.670.950,00) 98,11

Belanja Bahan Praktek Sekolah 5.810.000,00 5.722.000,00 (88.000,00) 98,49

Belanja Bahan Peralatan Pelatihan/Sosialisasi/Bimtek 98.010.600,00 97.090.500,00 (920.100,00) 99,06

Belanja Bahan/Bibit Tanaman 356.345.000,00 350.277.925,00 (6.067.075,00) 98,30

Belanja Bahan Obat-Obatan 16.625.000,00 13.715.300,00 (2.909.700,00) 82,50

Belanja Bahan Kimia dan Pupuk 1.080.000,00 1.080.000,00 0,00 100,00

Belanja Cinderamata/Souvenir 50.000.000,00 50.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Telepon 81.628.800,00 23.807.923,00 (57.820.877,00) 29,17

Belanja Air 14.550.000,00 13.759.300,00 (790.700,00) 94,57

Belanja Listrik 184.415.000,00 132.139.783,00 (52.275.217,00) 71,65

Belanja Surat Kabar/Majalah 19.440.000,00 6.815.000,00 (12.625.000,00) 35,06

Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit 214.800.000,00 168.598.561,00 (46.201.439,00) 78,49

Belanja Dokumentasi 4.500.000,00 4.500.000,00 0,00 100,00

Belanja Jasa Event Organizer/Atraksi Kesenian 50.000.000,00 49.500.000,00 (500.000,00) 99,00

Belanja Jasa Rias 7.885.000,00 7.885.000,00 0,00 100,00

Belanja Transportasi dan Akomodasi 443.770.000,00 436.820.000,00 (6.950.000,00) 98,43

Belanja Jasa Uji Psikologi 54.000.000,00 54.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Premi Asuransi Kesehatan 5.640.000,00 5.640.000,00 0,00 100,00

Belanja Jasa Service 12.120.000,00 9.556.125,00 (2.563.875,00) 78,85

Belanja Penggantian Suku Cadang 46.400.000,00 38.546.821,00 (7.853.179,00) 83,08

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas 148.513.600,00 124.648.032,00 (23.865.568,00) 83,93

Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 14.270.000,00 7.060.300,00 (7.209.700,00) 49,48

Belanja Cetak 593.963.900,00 579.465.350,00 (14.498.550,00) 97,56

Belanja Penggandaan 1.159.106.875,00 1.156.439.650,00 (2.667.225,00) 99,77

Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat 41.600.000,00 41.100.000,00 (500.000,00) 98,80

Belanja Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 82.500.000,00 77.700.000,00 (4.800.000,00) 94,18

Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat 81.950.000,00 69.550.000,00 (12.400.000,00) 84,87

Belanja Sewa Meja Kursi 22.255.000,00 17.955.000,00 (4.300.000,00) 80,68

Belanja Sewa Generator 4.100.000,00 4.100.000,00 0,00 100,00

Belanja Sewa Tenda 31.550.000,00 31.550.000,00 0,00 100,00

Belanja Sewa Pakaian Adat/Tradisional 7.150.000,00 6.250.000,00 (900.000,00) 87,41

Belanja Sewa Sound System 35.400.000,00 34.650.000,00 (750.000,00) 97,88

Belanja Sewa Panggung 10.300.000,00 5.995.000,00 (4.305.000,00) 58,20

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Lain 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00 100,00

Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai 48.840.000,00 48.818.000,00 (22.000,00) 99,95

Belanja Makanan Dan Minuman Rapat 664.884.000,00 630.602.000,00 (34.282.000,00) 94,84

Belanja Makanan Dan Minuman Tamu 1.800.000,00 1.680.000,00 (120.000,00) 93,33

Belanja makanan dan minuman pelatihan, sosialisasi, penyuluhan 786.008.000,00 778.560.000,00 (7.448.000,00) 99,05

Belanja Makanan dan Minuman Tambahan bagi Balita, Anak

Sekolah dan Lansia75.060.000,00 73.575.900,00 (1.484.100,00) 98,02

Belanja Makanan dan Minuman Harian Umum 189.542.000,00 160.982.000,00 (28.560.000,00) 84,93

Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU) 21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Pakaian Kerja Lapangan dan Atributnya 4.000.000,00 4.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Pakaian Batik Tradisional 29.007.500,00 24.730.000,00 (4.277.500,00) 85,25

Belanja Pakaian Olahraga 85.175.000,00 83.975.000,00 (1.200.000,00) 98,59

Belanja Pakaian Seragam Khusus 8.400.000,00 8.400.000,00 0,00 100,00

Belanja Pakaian Paskibra/Tonti 124.670.000,00 123.195.000,00 (1.475.000,00) 98,82

Belanja Pakaian Kesenian 36.000.000,00 35.995.000,00 (5.000,00) 99,99

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 203.585.000,00 195.174.000,00 (8.411.000,00) 95,87

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 646.016.085,00 630.297.534,00 (15.718.551,00) 97,57

Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin 14.300.000,00 14.230.000,00 (70.000,00) 99,51

Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan 1.893.910.225,00 1.883.692.425,00 (10.217.800,00) 99,46

Belanja Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 16.400.000,00 15.715.000,00 (685.000,00) 95,82

Belanja Pemeliharaan Alat-Alat Komunikasi 2.600.000,00 2.537.500,00 (62.500,00) 97,60

Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan 100.000.000,00 99.095.000,00 (905.000,00) 99,10

Belanja Barang dan Jasa Dana BOS 27.586.402.969,00 25.656.494.932,00 (1.929.908.037,00) 93,00

Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 1.970.323.250,00 1.873.390.750,00 (96.932.500,00) 95,08

Belanja Hadiah Atas Prestasi 47.750.000,00 46.460.000,00 (1.290.000,00) 97,30

Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya 13.688.517.400,00 13.166.066.350,00 (522.451.050,00) 96,18

Upah Penyelenggaraan Kegiatan 50.950.000,00 50.950.000,00 0,00 100,00

Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pihak Ketiga2.219.628.025,00 2.005.780.416,00 (213.847.609,00) 90,37

Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat 246.237.500,00 232.987.500,00 (13.250.000,00) 94,62

JUMLAH 57.408.914.179,00 54.219.526.755,00 (3.189.387.424,00) 94,44

BELANJA BARANG DAN JASA %






Realisasi belanja barang dan jasa Tahun Anggaran 2018 kurang dari

anggaran diantaranya (yang menurut kami cukup signifikan) adalah sebagai

berikut:

5.1.2.2. Belanja Modal

Belanja Modal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga TA 2018 meliputi

Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan,


Rp Rp Rp


sisa anggaran dari Belanja Barang dan Jasa

Dana BOS pada Sekolah Dasar yang belum

terealisasi dan akan digunakan untuk tahun

anggaran 2019.

Penyediaan Biaya Pendidikan SMP (40.03) 10.700.430.681,00 9.356.046.998,00 (1.344.383.683,00) 87,44

sisa anggaran dari Belanja Barang dan Jasa

Dana BOS pada Sekolah Menengah Pertama

yang belum terealisasi dan akan digunakan

untuk tahun anggaran 2019.

JUMLAH 27.586.402.969,00 25.656.494.932,00 (1.929.908.037,00) 93,00

Belanja Barang dan Jasa Dana BOS



Rp Rp Rp

Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran (01.26) 86.736.000,00 84.448.000,00 (2.288.000,00) 97,36

Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja (12.03) 15.114.000,00 14.907.900,00 (206.100,00) 98,64

Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan PNF (38.11) 32.448.000,00 31.148.000,00 (1.300.000,00) 95,99

Pengadaan Sarana Pendidikan SD (39.01) 4.534.200,00 4.534.200,00 0,00 100,00


Penyediaan Biaya Pendidikan SMP (40.03) 902.236.800,00 872.532.900,00 (29.703.900,00) 96,71

Peningkatan dan Pengembangan PTK PAUD dan PNF (41.01) 2.540.048.800,00 2.349.548.800,00 (190.500.000,00) 92,50

Adanya GTT/PTT yang tidak

memenuhi persyaratan diantaranya

adalah sudah mendapatkan

tunjangan profesi, pindah tempat

kerja, dan pensiun.

Peningkatan dan Pengembangan PTK SD (41.05) 6.882.472.800,00 6.753.643.200,00 (128.829.600,00) 98,13





kerja, dan pensiun.

Peningkatan dan Pengembangan PTK SMP (41.09) 1.433.250.000,00 1.266.750.000,00 (166.500.000,00) 88,38





kerja, dan pensiun.

Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga dan Pemuda (22.04)100.800.000,00 100.800.000,00 0,00 100,00

JUMLAH 13.688.517.400,00 13.166.066.350,00 (522.451.050,00) 96,18


Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya


Rp Rp Rp

Pengadaan Sarana PAUD dan PNF (38.02) 70.425.025,00 69.300.000,00 (1.125.025,00) 98,40

Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan (38.07) 149.438.000,00 146.442.000,00 (2.996.000,00) 98,00

Pengadaan Sarana Pendidikan SD (39.01) 595.000.000,00 579.864.816,00 (15.135.184,00) 97,46

Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD (39.02) 1.093.225.000,00 898.633.600,00 (194.591.400,00) 82,20 Selisih harga di DPA dengan Harga

Kontrak (Efisiensi sisa lelang).

Pengembangan Potensi Siswa SMP (40.02) 29.700.000,00 29.700.000,00 0,00 100,00

Pengadaan Sarana Pendidikan SMP (40.05) 281.840.000,00 281.840.000,00 0,00 100,00

JUMLAH 2.219.628.025,00 2.005.780.416,00 (213.847.609,00) 90,37

Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga







dan Belanja Modal Aset Tetap Lainnya dan Belanja Modal Aset Lainnya.

Realisasi Belanja Modal untuk Tahun Anggaran 2018 adalah Rp

32.502.464.656,00 atau 87,16 % dari anggaran sebesar Rp

37.288.643.629,00.

dengan rincian adalah sebagai berikut:

5.1.2.2.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp 11.915.197.731,00

atau 99,59% dari anggaran sebesar Rp 11.963.908.529,00 dengan rincian

sebagai berikut:


Rp Rp Rp

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 11.963.908.529,00 11.915.197.731,00 (48.710.798,00) 99,59

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 23.743.248.850,00 19.007.979.775,00 (4.735.269.075,00) 80,06

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.561.486.250,00 1.559.287.150,00 (2.199.100,00) 99,86

Belanja Modal Aset Lainnya 20.000.000,00 20.000.000,00 0,00 100,00

JUMLAH 37.288.643.629,00 32.502.464.656,00 (4.786.178.973,00) 87,16

BELANJA MODAL %






Realisasi belanja modal peralatan dan mesin TA 2018 kurang dari anggaran

diantaranya (yang menurut kami cukup signifikan) adalah sebagai berikut:


Rp Rp Rp

Belanja Modal Peralatan dan Mesin -

Pengadaan Alat Kantor Lainnya 164.892.250,00 136.955.000,00 (27.937.250,00) 83,06


Pengadaan Alat Pendingin47.600.000,00 43.575.888,00 (4.024.112,00) 91,55


Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya

(Home Use)

12.000.000,00 12.000.000,00 0,00 100,00


Pengadaan Komputer Unit Jaringan3.009.220.750,00 2.949.631.650,00 (59.589.100,00) 98,02


Pengadaan Personal Komputer7.500.000,00 6.700.000,00 (800.000,00) 89,33


Pengadaan Peralatan Personal Komputer134.000.000,00 133.500.000,00 (500.000,00) 99,63


Pengadaan Kursi Tamu di Ruangan Pejabat9.002.970,00 7.850.000,00 (1.152.970,00) 87,19


Pengadaan Peralatan Computing96.000.000,00 96.000.000,00 0,00 100,00


Pengadaan Alat Komunikasi Radio VHF5.500.000,00 5.500.000,00 0,00 100,00


Pengadaan Alat Komunikasi Sosial750.000,00 750.000,00 0,00 100,00


Pengadaan Alat Kesehatan Olahraga1.400.000,00 1.320.000,00 (80.000,00) 94,29


Pengadaan Alat Laboratorium Fisika50.700.000,00 49.981.500,00 (718.500,00) 98,58


Pengadaan Alat Laboratorium Biologi47.250.000,00 46.776.000,00 (474.000,00) 99,00


Pengadaan Bidang Studi : IPA Dasar105.000.000,00 102.381.250,00 (2.618.750,00) 97,51


Pengadaan Bidang Studi : Kesenian130.035.500,00 128.747.425,00 (1.288.075,00) 99,01


Pengadaan Bidang Studi : Olah Raga20.000.000,00 20.000.000,00 0,00 100,00


Pengadaan Bidang Pendidikan/Ketrampilan

Lain-lain

1.098.653.700,00 1.038.927.669,00 (59.726.031,00) 94,56

Belanja Modal Dana BOS 7.024.403.359,00 7.134.601.349,00 110.197.990,00 101,57

JUMLAH 11.963.908.529,00 11.915.197.731,00 (48.710.798,00) 99,59

Belanja Modal Peralatan dan Mesin %


Rp Rp Rp

Pengadaan Sarana Pendidikan SD (39.01) 1.098.653.700,00 1.038.927.669,00 (59.726.031,00) 94,56 Selisih harga di DPA dengan Harga


JUMLAH 1.098.653.700,00 1.038.927.669,00 (59.726.031,00) 94,56

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bidang Pendidikan/Ketrampilan Lain-lain



Rp Rp Rp

Pengadaan Sarana PAUD dan PNF (38.02) 124.298.250,00 118.879.500,00 (5.418.750,00) 95,64

Pengadaan Sarana Pendidikan SMP (40.05) 2.884.922.500,00 2.830.752.150,00 (54.170.350,00) 98,12 Selisih harga di DPA dengan Harga


JUMLAH 3.009.220.750,00 2.949.631.650,00 (59.589.100,00) 98,12

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Komputer Unit Jaringan







5.1.2.2.2. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp

19,007,979,775,00 atau 80,06 % dari anggaran sebesar Rp

23.743.269.075,00 dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi belanja modal Gedung dan Bangunan TA 2018 kurang dari

anggaran diantaranya (yang menurut kami cukup signifikan) adalah sebagai

berikut:

5.1.2.2.3. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp 1.559.287.150,00

atau 99,86% dari anggaran sebesar Rp 1.561.486.250,00 dengan rincian

sebagai berikut:


Rp Rp Rp

Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran (14.01) 163.912.250,00 135.975.000,00 (27.937.250,00) 82,96

Merupakan selisih DPA dengan harga

pasar dan ongkos kirim yang tidak

terealisasi

Pelaksanaan Evaluasi Mutu Pendidikan SD (39.07) 980.000,00 980.000,00 0,00 100,00

JUMLAH 164.892.250,00 136.955.000,00 (27.937.250,00) 83,06


Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya


Rp Rp Rp

Belanja Modal Gedung dan Bangunan -

Pengadaan Bangunan Gedung Tempat

Pendidikan

23.743.248.850,00 19.007.979.775,00 (4.735.269.075,00) 80,06

JUMLAH 23.743.248.850,00 19.007.979.775,00 (4.735.269.075) 80,06

Belanja Modal Gedung dan Bangunan %


Rp Rp Rp

Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana Prasarana PAUD

dan PNF (38.01) 359.857.850,00 348.074.900,00 (11.782.950,00) 96,73

Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD (39.02) 17.106.025.000,00 14.049.585.900,00 (3.056.439.100,00) 82,13 Merupakan selisih DPA dengan nilai

kontrak (efisiensi lelang)

Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana SMP (40.06) 6.277.366.000,00 4.610.318.975,00 (1.667.047.025,00) 73,44 Merupakan selisih DPA dengan nilai

kontrak (efisiensi lelang)

JUMLAH 23.743.248.850,00 19.007.979.775,00 (4.735.269.075,00) 80,06

Belanja Modal Gedung dan Bangunan







5.1.2.2.4. Belanja Modal Aset Lainnya

Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp 20.000.000,00 atau

100% dari anggaran sebesar Rp 20.000.000,00 dengan rincian sebagai

berikut:

5.2. PENJELASAN POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kulon Progo

TA 2018 adalah sebagai berikut:


Rp Rp Rp

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan

Buku Ilmu Pengetahuan Umum100.489.000,00 99.600.000,00 (889.000,00) 99,12


Buku Keagamaan1.322.401.250,00 1.321.884.250,00 (517.000,00) 99,96


Barang Bercorak Kebudayaan Alat Kesenian24.300.000,00 24.300.000,00 0,00 100,00

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya -

Pengadaan Alat Olah Raga Lainnya 114.296.000,00 113.502.900,00 (793.100,00) 99,31

JUMLAH 1.561.486.250,00 1.559.287.150,00 (2.199.100,00) 99,86

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya %


Rp Rp Rp

Belanja Modal Software 20.000.000,00 20.000.000,00 0,00 100,00

JUMLAH 20.000.000,00 20.000.000,00 0,00 100,00

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya %






2018 2017

Rp Rp

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN - LO 2.236.310.105,00 38.552.786.972,25 (36.316.476.867,25) (94,20)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO 27.739.105,00 37.458.498.972,25 (37.430.759.867,25) (99,93)

Pendapatan Pajak Daerah - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Retribusi Daerah - LO 26.845.000,00 21.900.000,00 4.945.000,00 22,58

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan - LO0,00 0,00 0,00 0,00

Lain-lain PAD Yang Sah - LO 894.105,00 37.436.598.972,25 (37.435.704.867,25) (100,00)

PENDAPATAN TRANSFER - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Bantuan Keuangan - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO 2.208.571.000,00 1.094.288.000,00 1.114.283.000,00 101,83

Pendapatan Hibah - LO 2.208.571.000,00 1.094.288.000,00 1.114.283.000,00 101,83

Dana Darurat - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya - LO0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya - LO0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Desa 0,00 0,00 0,00 0,00

BEBAN 447.325.125.526,00 459.652.855.202,00 (12.327.729.676,00) (2,68)

Beban Pegawai - LO 370.307.100.569,00 391.365.786.774,00 (21.058.686.205,00) (5,38)

Beban Persediaan 13.930.182.145,00 13.168.786.447,00 761.395.698,00 5,78

Beban Jasa 19.757.219.421,00 37.220.538.034,00 (17.463.318.613,00) (46,92)

Beban Pemeliharaan 2.096.486.203,00 403.852.408,00 1.692.633.795,00 419,12

Beban Perjalanan Dinas 825.471.534,00 608.400.026,00 217.071.508,00 35,68

Beban Barang Dana BOS 25.076.483.459,00 0,00 25.076.483.459,00 0,00

Beban Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Bantuan Sosial 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi 15.332.182.195,00 16.885.491.513,00 (1.553.309.318,00) (9,20)

Beban Penyisihan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Lain-lain 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (445.088.815.421,00) (421.100.068.229,75) (23.988.747.191,25) 5,70

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Surplus Penjualan Aset Non Lancar - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 7.954.645.111,00 44.650.896.295,83 (36.696.251.184,83) (82,18)

Defisit Penjualan Aset Non Lancar - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - LO 363.889.551,00 23.306.618.016,05 (22.942.728.465,05) (98,44)

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL7.590.755.560,00 21.344.278.279,78 (13.753.522.719,78) (64,44)

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (437.498.059.861,00) (399.755.789.949,97) (37.742.269.911,03) 9,44

POS LUAR BIASA

Pendapatan Luar Biasa - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Luar Biasa 0,00 96.182.474.575,00 (96.182.474.575,00) (100,00)

SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUAR BIASA 0,00 (96.182.474.575,00) 96.182.474.575,00 (100,00)

SURPLUS/DEFISIT-LO (437.498.059.861,00) (495.938.264.524,97) 58.440.204.663,97 (11,78)

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%Laporan Operasional (LO)






5.2.1. KEGIATAN OPERASIONAL

5.2.1.1. PENDAPATAN-LO

Rincian Pendapatan –LO TA 2018 adalah sebagai berikut:

5.2.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LO

Rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2018 adalah sebagai

berikut:

5.2.1.1.1.1. Pendapatan Retribusi Daerah – LO

Pendapatan Retribusi Daerah – LO merupakan pendapatan retribusi daerah

dari pemakaian gedung olahraga dan stadion cangkring. Rincian Pendapatan

Retribusi Daerah – LO adalah sebagai berikut:

5.2.1.1.1.2. Lain-lain PAD yang Sah - LO

Lain-lain PAD yang sah merupakan merupakan pendapatan yang diperoleh

dari sewa Kantor Kas PD Bank Pasar Kulon Progo di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga (sebidang tanah di komplek Kantor Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo) mulai tanggal 2 Februari

2017 s/d 1 Februari 2022 sebesar Rp 4.470.525. Lain – lain PAD yang Sah –

LO sebesar Rp 894.105 merupakan pengakuan pendapatan periode 1 Januari

2018 sampai dengan 31 Desember 2018.

2018 2017

Rp Rp

Pendapatan Asli Daerah (PAD) - LO 27.739.105,00 37.458.498.972,25 (37.430.759.867,25) (99,93)

Lain - lain Pendapatan Daerah yang

sah - LO2.208.571.000,00 1.094.288.000,00 1.114.283.000,00 101,83

JUMLAH 2.236.310.105,00 38.552.786.972,25 (36.316.476.867,25) (94,20)

Pendapatan - LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

2018 2017

Rp Rp



JUMLAH 27.739.105,00 37.458.498.972,25 (37.430.759.867,25) (99,93)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

SALDO

2018

Rp

Pendapatan Retribusi Daerah

meliputi:

Retribusi Pemakaian Gedung Olahraga 15.645.000,00

Retribusi Pemakaian Stadion Cangkring 11.200.000,00

JUMAH 26.845.000,00

Pendapatan Retribusi Daerah - LO






5.2.1.1.2. Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah

Rincian Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah TA 2018 adalah

sebagai berikut:

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga TA 2018 merupakan Pendapatan Hibah NON APBD dari

Pemerintah dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Pendapatan Hibah NON APBD tersaji dalam lampiran yang tidak

terpisahkan pada laporan keuangan ini.

5.2.1.2. BEBAN

Beban merupakan penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran

atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Rincian beban Tahun

Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 2.208.571.000,00 1.094.288.000,00 1.114.283.000,00 101,83

LAIN-LAIN PAD YANG SAH - LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

PAUDNI SD SMP PEMUDA OLAHRAGA

Rp Rp Rp Rp Rp

Pendidikan Kecakapan Wirausaha 55.200.000 - - - 55.200.000

PAKET C 78.200.000 - - - 78.200.000

PAKET B 58.800.000 - - - 58.800.000

TPA Pelangi Nusa 8.000.000 - - - 8.000.000

Tata Kelola Sekolah Dasar (TAKOLA-SD) - 418.456.000 - - 418.456.000

Rehabilitasi Fisik Keseluruhan dana APBN Sekolah Rujukan - - 916.715.000 - 916.715.000

Rehabilitasi Ruang Kelas dana APBN - - 450.000.000 - 450.000.000

Gala Desa - - - 132.450.000 132.450.000

Sepeda Nusantara - - - 90.750.000 90.750.000

JUMLAH 200.200.000 418.456.000 1.366.715.000 223.200.000 2.208.571.000

PENDAPATAN HIBAH

BIDANG

JUMLAH






5.2.1.2.1. Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk

uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai

negeri sipil, dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang

belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal.

Rincian beban pegawai Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Beban Pegawai - LO 370.307.100.569,00 391.365.786.774,00 (21.058.686.205,00) (5,38)


Beban Jasa 19.757.219.421,00 37.220.538.034,00 (17.463.318.613,00) (46,92)





JUMLAH 447.325.125.526,00 459.652.855.202,00 (12.327.729.676,00) (2,68)

BEBAN-LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

2018 2017

Rp Rp

Beban Pegawai - LO 370.307.100.569,00 391.365.786.774,00 (21.058.686.205,00) (5,38)

JUMLAH 370.307.100.569,00 391.365.786.774,00 (21.058.686.205,00) (5,38)

KENAIKAN/

(PENURUNAN)%BEBAN PEGAWAI -LO

SALDO

SALDO

2018

Rp

Beban Gaji Pokok PNS / Uang Representasi - LO 195.209.776.279,00

Beban Tunjangan Keluarga - LO 15.116.610.327,00

Beban Tunjangan Jabatan - LO 256.115.000,00

Beban Tunjangan Fungsional - LO 16.026.576.000,00

Beban Tunjangan Fungsional Umum - LO 694.559.000,00

Beban Tunjangan Beras - LO 7.110.340.600,00

Beban Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus - LO 1.030.775.533,00

Beban Pembulatan Gaji - LO 2.012.830,00

Beban Tunjangan Profesi Guru PNSD - LO 128.609.955.000,00

Beban Tambahan Penghasilan Guru PNSD - LO 829.650.000,00

Beban Uang Lembur PNS - LO 45.377.500,00

Beban Honorarium PNS 1.266.450.000,00

Beban Honorarium Non PNS 3.600.000,00

Beban Pegawai BOS - LO 3.386.674.500,00

Beban Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan - LO 718.628.000,00

JUMLAH 370.307.100.569,00

BEBAN PEGAWAI -LO






Beban Dana BOS – LO secara garis adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pegawai Dana BOS tersaji dalam lampiran yang tidak


5.2.1.2.2. Beban Persediaan

5.2.1.2.3. Beban Jasa

Rincian Beban Jasa TA 2018 adalah sebagai berikut:

SALDO

2018

Rp

SD 2.100.346.000,00

SMP 1.286.328.500,00

JUMLAH 3.386.674.500,00

BEBAN PEGAWAI DANA BOS -LO

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 13.930.182.145,00 13.168.786.447,00 761.395.698,00 5,78

BEBAN PERSEDIAAN -

LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

2018 2017

Rp Rp

Beban Jasa 19.757.219.421,00 37.220.538.034,00 (17.463.318.613,00) (46,92)

JUMLAH 19.757.219.421,00 37.220.538.034,00 (17.463.318.613,00) (46,92)

BEBAN JASA -LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%






5.2.1.2.4. Beban Pemeliharaan

Rincian Beban Pemeliharaan TA 2018 adalah sebagai berikut:

SALDO

2018

Rp

Beban Jasa telepon 23.027.348,00

Beban Jasa air 16.266.500,00

Beban Jasa listrik 131.963.062,00

Beban Jasa Surat Kabar/Majalah 6.815.000,00

Beban Jasa Kawat/Faksimili/Internet 169.744.761,00

Beban Dokumentasi 4.500.000,00

Beban Jasa Event Organizer/ Atraksi Kesenian 49.500.000,00

Beban Jasa Analisa/ Pemeriksaan 7.885.000,00

Beban Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber 1.873.390.750,00

Beban Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya 13.166.066.350,00

Beban Jasa Uji Psikologi 54.000.000,00

Beban Upah Penyelenggaraan Kegiatan 50.950.000,00

Beban Jasa Premi Asuransi Kesehatan 5.640.000,00

Beban Penggandaan 1.200.972.150,00

Beban Sewa Gedung/ Kantor/Tempat 41.100.000,00

Beban Sewa Ruang Rapat/Pertemuan 77.700.000,00

Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat 69.550.000,00

Beban Sewa Meja Kursi 17.955.000,00

Beban Sewa Generator 4.100.000,00

Beban Sewa Tenda 31.550.000,00

Beban Sewa Pakaian Adat/Tradisional 6.250.000,00

Beban Sewa Sound System 34.650.000,00

Beban Sewa Panggung 5.995.000,00

Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor Lain 1.500.000,00

Beban Makanan dan Minuman Harian Pegawai 48.818.000,00

Beban Makanan dan Minuman Rapat 630.602.000,00

Beban Makanan dan Minuman Tamu 1.680.000,00

Beban Makanan dan Minuman Pelatihan 778.560.000,00

Beban Makanan dan Minuman Harian Umum 210.616.000,00

Beban Jasa Konsultansi Perencanaan 99.095.000,00

Beban Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber - LO 136.110.000,00

Beban Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber - LO 2.000.000,00

Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak Ketiga 232.987.500,00

Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak Masyarakat 6.500.000,00

Beban Hadiah atas Prestasi 46.460.000,00

Beban Transportasi dan Akomodasi 512.720.000,00

JUMLAH 19.757.219.421,00

BEBAN JASA -LO

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 2.096.486.203,00 403.852.408,00 1.692.633.795,00 419,12

BEBAN PEMELIHARAAN -LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%






5.2.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas

Rincian beban Perjalanan Dinas TA 2018 adalah sebagai berikut:

5.2.1.2.6. Beban Barang Dana BOS

Rincian beban Barang Dana BOS TA 2018 adalah sebagai berikut:

SALDO

2018

Rp

Beban Jasa Service 9.556.125,00

Beban Penggantian Suku Cadang 38.546.821,00

Beban Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas 124.648.032,00

Beban Pajak Kendaraan Bermotor 7.060.300,00

Beban Pemeliharan Peralatan dan Mesin 14.230.000,00

Beban Pemeliharan Gedung dan Bangunan 1.884.192.425,00

Beban Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 15.715.000,00

Beban Pemeliharaan Alat-Alat Komunikasi 2.537.500,00

JUMLAH 2.096.486.203,00

BEBAN PEMELIHARAAN -LO

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 825.471.534,00 608.400.026,00 217.071.508,00 35,68

BEBAN PERJALANAN

DINAS -LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

SALDO

2018

Rp

Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 195.174.000,00

Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 630.297.534,00

JUMLAH 825.471.534,00

BEBAN PEJALANAN DINAS -LO

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 25.076.483.459,00 0,00 25.076.483.459,00 0,00

BEBAN BARANG DANA BOS-

LO

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

PERSEDIAAN JASA PERJALANAN

DINASPEMELIHARAAN

SD 3.654.602.811,00 11.204.274.559,00 50.954.000,00 1.031.338.313,00 15.941.169.683,00

SMP 1.965.369.817,00 6.406.801.067,00 137.577.551,00 625.565.341,00 9.135.313.776,00

JUMLAH 5.619.972.628,00 17.611.075.626,00 188.531.551,00 1.656.903.654,00 25.076.483.459,00

BEBAN BARANG DANA BOS -LO

SALDO

JUMLAH

2018

Rp






Rincian Beban Barang Dana BOS tersaji dalam lampiran yang tidak


5.2.1.2.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Rincian beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2018 adalah sebagai berikut:

5.2.1.2.8. SURPLUS/(DEFISIT) KEGIATAN OPERASI

Surplus/Defisit dari operasi Tahun Anggaran 2018 pada Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga sebesar (Rp 445.088.815.421,00)

5.2.2. KEGIATAN NON OPERASIONAL

Surplus atau defisit kegiatan non operasional merupakan rekening lawan

yang digunakan untuk menjurnal ketika terjadi koreksi atas nilai aset atau

persediaan pada tahun berjalan. Rincian surplus dan defisit dari kegiatan non

operasional TA 2018 adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 15.332.182.195,00 16885491513,00 (1.553.309.318,00) (9,20)

BEBAN PENYUSUTAN DAN

AMORTISASI

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

SALDO

2018

Rp

Beban Penyusutan Alat-Alat Besar Darat 15.365.362.250,00

Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor 37.180.055,00-

Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya 4.000.000,00

JUMLAH 15.332.182.195,00

BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

2018 2017

Rp Rp








OPERASIONAL7.590.755.560,00 21.344.278.279,78 (13.753.522.719,78) (64,44)


SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%






5.2.3. POS LUAR BIASA

5.2.4. SURPLUS/DEFISIT-LO

Surplus/Defisit LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kegiatan

luar biasa. Surplus/Defisit LO pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

sebesar (Rp 437.498.059.861,00)

5.3. RINCIAN DARI PENJELASAN MASING-MASING POS-POS LAPORAN

PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas adalah kekayaan bersih Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga pada tanggal pelaporan. Laporan perubahan ekuitas merupakan jumlah

ekuitas awal ditambah surplus/defisit yang menghasilkan ekuitas akhir pada tanggal

pelaporan.

5.3.1. Ekuitas Awal

5.3.2. Surplus/Defisit – LO

Surplus/defisit LO adalah penjumlahan surplus/defisit kegiatan operasional

dan kegiatan nonoperasional.

2018 2017

Rp Rp


Beban Luar Biasa 0,00 96.182.474.575,00 (96.182.474.575,00) (100,00)

JUMLAH 0,00 96.182.474.575,00 (96.182.474.575,00) (100,00)

POS LUAR BIASA

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%

EKUITAS 2018 2017

EKUITAS AWAL 297.241.430.948,61 345.542.255.936,58

SURPLUS/DEFISIT-LO (437.498.059.861,00) (495.938.264.524,97)

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:

Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00

Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 0,00

Koreksi ekuitas lainnya 54.494.929.018,69 12.739.598.569,00

KEWAJIBAN UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 420.702.845.756,95 434.897.840.968,00

EKUITAS AKHIR 334.941.145.863,25 297.241.430.948,61

2018 2017

Rp Rp

Ekuitas Awal 297.241.430.948,61 345.542.255.936,58

JUMLAH 297.241.430.948,61 345.542.255.936,58

EKUITAS AWAL

SALDO






2018 2017

Rp Rp

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN - LO 2.236.310.105,00 38.552.786.972,25 (36.316.476.867,25) (94,20)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO 27.739.105,00 37.458.498.972,25 (37.430.759.867,25) (99,93)

Pendapatan Pajak Daerah - LO 0,00 0,00 0,00 0,00


Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan - LO0,00 0,00 0,00 0,00


PENDAPATAN TRANSFER - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat -LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Bantuan Keuangan - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO 2.208.571.000,00 1.094.288.000,00 1.114.283.000,00 101,83


Dana Darurat - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya - LO0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - LO 0,00 0,00 0,00 0,00

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya - LO0,00 0,00 0,00 0,00

Dana Desa 0,00 0,00 0,00 0,00

BEBAN 447.325.125.526,00 459.652.855.202,00 (12.327.729.676,00) (2,68)

Beban Pegawai - LO 370.307.100.569,00 391.365.786.774,00 (21.058.686.205,00) (5,38)


Beban Jasa 19.757.219.421,00 37.220.538.034,00 (17.463.318.613,00) (46,92)




Beban Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Hibah 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Bantuan Sosial 0,00 0,00 0,00 0,00


Beban Penyisihan Piutang 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Lain-lain 0,00 0,00 0,00 0,00

Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (445.088.815.421,00) (421.100.068.229,75) (23.988.747.191,25) 5,70









OPERASIONAL7.590.755.560,00 21.344.278.279,78 (13.753.522.719,78) (64,44)

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (437.498.059.861,00) (399.755.789.949,97) (37.742.269.911,03) 9,44

POS LUAR BIASA


Beban Luar Biasa 0,00 96.182.474.575,00 (96.182.474.575,00) (100,00)

SURPLUS/DEFISIT DARI POS LUAR BIASA 0,00 (96.182.474.575,00) (96.182.474.575,00) (100,00)

SURPLUS/DEFISIT-LO (437.498.059.861,00) (495.938.264.524,97) 58.440.204.663,97 (11,78)

SALDO KENAIKAN/

(PENURUNAN)%Laporan Operasional (LO)






5.3.3. Koreksi Ekuitas Lainnya

Koreksi ekuitas lainnya merupakan saldo atas koreksi – koreksi dari transaksi

– transaksi yang berkaitan dengan akun ekuitas.

5.3.4. Ekuitas Akhir

Ekuitas akhir atau ekuitas berasal dari ekuitas awal ditambah (dikurangi) oleh

surplus/(defisit) LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih revaluasi aset tetap dan koreksi ekuitas lainnya.

5.4. RINCIAN DARI PENJELASAN MASING-MASING POS-POS NERACA

5.4.1. Aset

Secara garis besar saldo aset TA 2018 Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga adalah sebagai berikut:

5.4.1.1. Aset Lancar

Aset Lancar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran

2018 adalah sebesar Rp 3.674.571.404,00 dengan rincian sebagai

berikut:

2018 2017

Rp Rp


JUMLAH 54.494.929.018,69 12.739.598.569,00

Koreksi Ekuitas Lainnya

SALDO

2018 2017

Rp Rp

EKUITAS AWAL 297.241.430.948,61 345.542.255.936,58




JUMLAH 334.941.145.863,25 297.241.430.948,61

EKUITAS AKHIR

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Aset Lancar 3.674.571.404,00 4.380.510.643,05

Aset Tetap 317.422.755.570,00 283.365.763.017,00

Aset Lainnya 13.865.800.919,00 9.515.337.319,31

JUMLAH 334.963.127.893,00 297.261.610.979,36

ASET

SALDO






5.4.1.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Akun ini mengggambarkan saldo kas per 31 Desember 2018

yang ada pada Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Kas di Bendahara pengeluaran ini merupakan pengembalian

belanja tahun 2018 yang baru disetor setelah tanggal 31

Desember 2018. Adapun rincian saldo Kas di Bendahara

Pengeluaran adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00

Kas di Bendahara Pengeluaran 18.510.424,00 104.665.866,05

Kas di BLUD 0,00 0,00

Kas di Bendahara FKTP 0,00 0,00

Kas di Bendahara BOS 511.748.365,00 1.277.653.328,00

Kas Lainnya 0,00 0,00

Setara Kas 0,00 0,00

Investasi Jangka Pendek 0,00 0,00

Piutang Pendapatan 0,00 0,00

Piutang Lainnya 0,00 0,00

Penyisihan Piutang 0,00 0,00

Beban Dibayar Dimuka 0,00 0,00

Persediaan 3.144.312.615,00 2.998.191.449,00

JUMLAH 3.674.571.404,00 4.380.510.643,05

ASET LANCAR

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Kas di Bendahara Pengeluaran 18.510.424,00 104.665.866,05

JUMLAH 18.510.424,00 104.665.866,05

SALDO Kas di Bendahara

Pengeluaran






JUMLAH YANG

DISETOR

Rp

1Kelebihan tunjangan fungsional bagi sdr Sumiyati Guru SDN Jatirejo Kec.

Lendah

Tunjangan Fungsional : Rp 389.000 x 2 Rp778.000

JUMLAH YANG DISETOR Rp778.000 STS 140 08/01/2019

2Kelebihan tunjangan anak dan tunjangan beras bagi sdr. Tuti Sudarini Guru

SDN 1 Lendah Kec. Lendah

Tunjangan anak : Rp 86.780 x 2 Rp173.560

Tunjangan beras : Rp 72.420 x 2 Rp144.840


3 Pengembalian kelebihan tunjangan anak a.n Nursiyani DPK TK

Tunjangan anak bln Januari s/d Juli 2018 dan Gaji ke 13 Rp694.240

Tunjangan beras bln Januari s/d Juli 2018 dan Gaji ke 13 Rp579.360

Pembulatan -Rp176

Jumlah Penghasilan Kotor Rp1.273.424

Potongan-potongan:

IWP 10% Rp69.424

JUMLAH YANG DISETOR Rp1.204.000 STS 142 09/01/2019

4Pengembalian gaji bulan Desember 2018 a.n Raden Arintaka, S.Pd Guru

SMP Negeri 1 Lendah

Gaji Pokok PNS Rp4.078.100

Tunjangan Keluarga Rp570.934

Tunjangan Fungsional Rp389.000

Tunjangan Beras Rp289.680

Pembulatan Gaji Rp89


Potongan-potongan:

IWP Rp464.903

Tapperum Rp10.000

Jumlah Potongan Rp474.903


5

Pengembalian Upah tenaga kerja/tenaga lainnya bagi Tenaga Administrasi

Operator Sekolah a.n Hidayati Nahdatul M operator SDN Kedundang Kec.

Temon karena cuti sakit

Upah tenaga kerja/tenaga lainnya Rp343.500


6

Pengembalian tunjangan suami dan tunjangan anak dari PNS a.n Kiswanti,

S.Pd. SD, Guru SDN Gembongan Kec. Sentolo bulan Agustus 2018 s/d

Desember 2018

Tunjangan suami Rp952.400

Tunjangan anak Rp476.200

Tunjangan beras Rp506.940

Tunjangan pajak Rp88.543

Pembulatan -Rp180


Potongan - potongan

IWP 10% 142860

Pajak penghasilan 88543

Jumlah Potongan 231403


7Pengembalian tunjangan anak dan tunjangan beras a.n Dwi Woro Nursanti,

S.Pd guru SMPN 1 Nanggulan Kec. Nanggulan

Tunjangan anak : Rp 95.240 x 12 bulan Rp1.142.880

Tunjangan beras : 72.420 x 12 bulan Rp869.040


8Pengembalian kelebihan tunjangan anak dan tunjangan beras a.n Jaka

Hartanta guru SDN Kranggan Kec. Galur

Tunjangan anak Rp1.176.777


Pembulatan -Rp217


9Pengembalian kelebihan tunjangan anak dan tunjangan beras a.n Sumaryani

guru SDN Brosot Kec. Galur



Pembulatan Rp571


10Pengembalian kelebihan tunjangan anak dan tunjangan beras a.n Siti

Rokhmah guru SDN Kranggan Kec. Galur

Tunjangan anak Rp1.115.705


Pembulatan -Rp145


11Pengembalian kelebihan tunjangan anak selama 3 bulan a.n Mahmudah

guru SMPN 4 Wates

Tunjangan Keluarga Rp61.684

Tunjangan Beras Rp72.420


12Pengembalian kelebihan tunjangan anak dan tunjangan beras bagi sdr.

Mujiyono, S.Pd guru SDN Hargotirto Kec Kokap KP

Tunjangan anak : Rp 95.240 x 5 bulan Rp476.200

Tunjangan beras : Rp 72.420 x 5 bulan Rp362.100


13Pengembalian tunjangan anak dan tunjangan beras a.n Sri Sutiasih, S.Pd

guru SDN Prembulan Kec. Galur



Pembulatan -Rp144


JUMLAH TOTAL Rp17.878.024

No KETERANGANBUKTI

SETOR

TANGGAL

SETOR






5.4.1.1.2. Kas di Bendahara BOS

Akun ini mengggambarkan saldo kas per 31 Desember 2018

yang ada pada Bendahara Bendahara BOS adalah sebagai

berikut:

Saldo akun ini menggambarkan jumlah saldo kas yang berasal

dari rekening Dana BOS pada jenjang SD Negeri dan SMP

Negeri diseluruh Kabupaten Kulon Progo. Secara garis besar

Saldo kas di Bendahara BOS per 31 Desember 2018, sebagai

berikut:

Adapun perincian saldo kas di Bendahara BOS tersaji pada

lampiran yang tidak terpisahkan pada Laporan Keuangan ini.

5.4.1.1.3. Persediaan

Saldo akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang

yang mempunyai sifat habis pakai dan diperoleh dengan

maksud untuk mendukung kegiatan operasional Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Daftar persediaan

selengkapnya ada dalam lampiran. Saldo persediaan per 31

Desember 2018, sebagai berikut:

Adapun rincian saldo barang persediaan pada tanggal 31

Desember 2018 sebagai berikut :

2018 2017

Rp Rp

Kas di Bendahara BOS 511.748.365,00 1.277.653.328,00

JUMLAH 511.748.365,00 1.277.653.328,00

Kas di Bendahara BOS

SALDO

PENDAPATAN BELANJA

Rp Rp

1 SD 23.035.846.573,00 22.781.260.851,00 254.585.722,00

2 SMP 13.653.672.573,00 13.396.509.930,00 257.162.643,00

36.689.519.146,00 36.177.770.781,00 511.748.365,00 JUMLAH

JUMLAH

SALDONO KETERANGAN

2018 2017

Rp Rp

Persediaan 3.144.312.615,00 2.998.191.449,00

JUMLAH 3.144.312.615,00 2.998.191.449,00

Persediaan

SALDO






5.4.1.2. Aset Tetap

Akun ini menggambarkan saldo aset tetap berwujud yang mempunyai

masa manfaat lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan

pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum per 31 Desember

2018 dengan rincian sebagai berikut:

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2018 yang tersaji dalam Neraca

merupakan nilai aset dalam catatan intrakomptabel.

5.4.1.2.1. Tanah

Saldo tanah per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp


2018 2017

Rp Rp

ATK 1.683.014.272,00 1.963.258.107,00

Alat Listrik dan Elektronik 270.865.513,00 298.297.971,00

Bahan / Material 125.113.407,00 56.787.565,00

Benda Pos 21.451.000,00 12.372.295,00

Barang Cetakan 186.580.264,00 95.471.723,00

Alat Kebersihan dan Rumah Tangga 421.283.651,00 398.870.585,00

Alat Olahraga dan Kesehatan 164.379.053,00 90.575.958,00

Alat Pembelajaran dan Laboratorium 173.612.065,00 52.737.995,00

Obat dan alat Kesehatan 9.910.500,00 4.069.450,00

Bibit Tanaman 19.961.500,00 425.000,00

Linen 68.141.390,00 14.624.500,00

JUMLAH 3.144.312.615,00 2.987.491.149,00

SALDO

Persediaan

2018 2017

Rp Rp

Tanah 5.164.679.877,00 4.796.831.000,00

Peralatan dan Mesin 101.679.897.719,00 100.661.141.629,00

Gedung dan Bangunan 346.132.358.220,00 336.393.212.521,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 2.204.407.595,00 2.073.726.149,00

Aset Tetap Lainnya 49.059.376.866,00 45.652.066.891,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 9.189.701.250,00 1.092.375.500,00

Akumulasi Penyusutan (196.007.665.957,00) (207.303.590.673,00)

JUMLAH 317.422.755.570,00 283.365.763.017,00

ASET TETAP

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Tanah 5.164.679.877,00 4.796.831.000,00

JUMLAH 5.164.679.877,00 4.796.831.000,00

Tanah

SALDO






5.4.1.2.2. Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp 101.679.897.719,00 dengan rincian sebagai

berikut:

Pada tahun anggaran 2018 Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga menerima Pendapatan Hibah Non APBD berupa

Aset Peralatan Mesin yang belum tercantum dalam Neraca per

31 Desember 2018. Hal ini disebabkan karena belum adanya

Berita Acara Serah Terima sehingga belum bisa dicatat sebagai

Barang Milik Daerah. Adapun perincian Aset Peralatan Mesin

yang dimaksud adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Alat-alat Besar 33.420.000,00 28.350.000,00

Alat-alat Angkutan 1.102.186.888,00 1.111.791.888,00

Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 446.099.143,00 448.465.232,00

Alat-alat Pertanian/Peternakan 44.565.860,00 30.650.000,00

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 68.424.180.420,00 67.287.646.459,00

Alat-alat Studio dan Komunikasi 2.850.644.015,00 2.839.787.758,00

Alat-alat Kedokteran 26.976.502,00 25.403.502,00

Alat-alat Laboratorium 28.747.144.891,00 28.885.546.790,00

Alat-alat Keamanan 4.680.000,00 3.500.000,00

JUMLAH 101.679.897.719,00 100.661.141.629,00

Peralatan dan Mesin

SALDO






NO NAMA JUMLAH KETERANGAN

1 SMP Negeri 2 Galur 233.420.900,00Rp 1 paket

2 SMP Negeri 5 Wates 233.420.900,00Rp 1 paket

3 SMP Negeri 4 Sentolo 233.420.900,00Rp 1 paket

4 SMP Negeri 2 Girimulyo 233.420.900,00Rp 1 paket

933.683.600,00Rp

1 SMP Negeri 1 Kalibawang 14.100.000,00Rp 1 paket

2 SMP Negeri 1 Pengasih 14.100.000,00Rp 1 paket

3 SMP Negeri 2 Samigaluh 14.100.000,00Rp 1 paket



70.500.000,00Rp

1 SMP Negeri 1 Kalibawang 14.300.000,00Rp 1 paket

2 SMP Negeri 1 Pengasih 14.300.000,00Rp 1 paket

3 SMP Negeri 2 Samigaluh 14.300.000,00Rp 1 paket



71.500.000,00Rp



3 SMP Negeri 1 Panjatan 3.122.000,00Rp 1 paket

4 SMP Negeri 4 Sentolo 3.122.000,00Rp 1 paket

5 SMP NEGERI 5 WATES 3.122.000,00Rp 1 paket

15.610.000,00Rp



3 SMP Negeri 1 Kokap 4.708.750,00Rp 1 paket

4 SMP Negeri 2 Lendah 4.708.750,00Rp 1 paket

5 SMP Negeri 1 Nanggulan 4.708.750,00Rp 1 paket

6 SMP Negeri 1 Panjatan 4.708.750,00Rp 1 paket

28.252.500,00Rp

1 TPA Pelangi Nusa 7.000.000,00Rp

7.000.000,00Rp

1.126.546.100,00Rp

JUMLAH

Pegadaan Alat Laboratorium Komputer APBN

JUMLAH

Pegadaan Alat Laboratorium IPA (Fisika) APBN

JUMLAH

Pegadaan Alat Laboratorium IPA (Biologi) APBN

JUMLAH TOTAL

Pegadaaa Alat Peraga Matematika APBN

JUMLAH

Pegadaan Alat Peraga IPS APBN

JUMLAH

TPA Pelangi Nusa

JUMLAH






5.4.1.2.3. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp 346.132.358.220,00 dengan rincian sebagai

berikut:

5.4.1.2.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo jalan, irigasi, dan jaringan per 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp 2.204.407.595,00 dengan rincian sebagai berikut:

5.4.1.2.5. Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2018 adalah sebesar

Rp 49.059.376.866,00 dengan rincian sebagai berikut:

5.4.1.2.6. Akumulasi Penyusutan

Saldo akumulasi penyusutan per 31 Desember 2018 adalah

sebesar (Rp 196.007.665.957,00) dengan rincian sebagai

berikut:

2018 2017

Rp Rp

Bangunan Gedung 343.269.316.959,00 333.530.171.260,00

Bangunan Monumen 2.863.041.261,00 2.863.041.261,00

JUMLAH 346.132.358.220,00 336.393.212.521,00

Gedung dan Bangunan

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Jalan dan Jembatan 741.220.220,00 741.220.220,00

Bangunan Air/Irigasi 1.316.066.257,00 1.204.735.162,00

Instalasi 136.622.789,00 117.272.438,00

Jaringan 10.498.329,00 10.498.329,00

JUMLAH 2.204.407.595,00 2.073.726.149,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Buku Perpustakaan 48.511.693.729,00 45.212.959.791,00

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan 532.194.139,00 428.333.452,00

Hewan Ternak dan Tumbuhan 15.488.998,00 10.773.648,00

JUMLAH 49.059.376.866,00 45.652.066.891,00

Aset Tetap Lainnya

SALDO






Secara ringkas penghitungan nilai saldo aset tetap per 31 Desember 2018 yang

disajikan dalam neraca per 31 Desember 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Adapun saldo asset ekstrakomptabel TA 2018 yang ada di Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 13.698.343.036,00. Rincian saldo dari asset

ekstrakomptabel adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rp Rp

Tanah 0,00 0,00

Peralatan Mesin (77.846.581.610,00) (78.889.917.506,00)

Gedung dan Bangunan (117.032.623.628,00) (127.494.480.870,00)

Jalan, Irigasi dan Jaringan (1.128.460.719,00) (919.192.297,00)

Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00

JUMLAH (196.007.665.957,00) (207.303.590.673,00)

Akumulasi Penyusutan

SALDO

Tanah Peralatan dan MesinGedung dan

Bangunan

Jalan Irigasi dan

JaringanAset Tetap Lainnya KDP

1. 4.796.831.000,00 100.661.141.629,00 336.393.212.521,00 2.073.726.149,00 45.652.066.891,00 1.092.375.500,00 490.669.353.690,00

Saldo Awal Setelah Inventarisasi 4.796.831.000,00 94.336.395.549,00 333.362.573.206,00 2.181.437.245,00 43.015.001.880,00 1.092.375.500,00 478.784.614.380,00

2.

a. Belanja Modal 7.197.688.055,00 10.934.949.014,00 10.985.000,00 5.899.334.386,00 8.196.820.750,00 32.239.777.205,00

b. Hibah 0,00

c Mutasi Antar OPD 455.958.877,00 455.958.877,00

6 Kapitalisasi 142.032.815,00 1.785.171.000,00 11.985.350,00 94.090.600,00 2.033.279.765,00

e Sebab Lain 9.232.000,00 49.665.000,00 50.950.000,00 109.847.000,00

455.958.877,00 7.348.952.870,00 12.769.785.014,00 22.970.350,00 6.044.374.986,00 8.196.820.750,00 34.838.862.847,00

3.

a. Penghapusan 5.450.700,00 5.450.700,00

b. Hibah Keluar 0,00

c. Mutasi Antar OPD 0,00

d. Sebab Lain 88.110.000,00 99.495.000,00 187.605.000,00

88.110.000,00 5.450.700,00 0,00 0,00 0,00 99.495.000,00 193.055.700,00

4. 5.164.679.877,00 101.679.897.719,00 346.132.358.220,00 2.204.407.595,00 49.059.376.866,00 9.189.701.250,00 513.430.421.527,00

JUMLAH

Penambahan Aset TA 2018

Total Penambahan

Pengurangan Aset TA 2018

Total Pengurangan

Saldo LK Audited TA 2017

No Keterangan

JENIS ASET

Saldo LK Unaudited TA 2018






Sedang untuk saldo asset intrakomptabel TA 2018 yang ada di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 513.430.421.527,00. Rincian

saldo dari asset intrakomptabel adalah sebagai berikut:

Adapun total saldo asset intrakomptabel dan ekstrakomptabel yang ada di Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 527.128.764.563,00. Rincian total

saldo dari asset intrakomptabel dan ekstrakomptabel dalah sebagai berikut:

5.4.1.3. Aset Lainnya

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp


2018 2017

Rp Rp

Tanah 0,00 0,00

Mesin dan Peralatan 12.168.795.618,00 12.892.340.428,00


Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0,00 0,00

Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

Konstruksi dalam Pengerjaan 0,00 0,00

JUMLAH 13.698.343.036,00 14.434.949.746,00

EKSTRAKOMPTABEL

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Tanah 5.164.679.877,00 4.796.831.000,00






JUMLAH 513.430.421.527,00 490.669.353.690,00

INTRAKOMPTABEL

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Tanah 5.164.679.877,00 4.796.831.000,00






JUMLAH 527.128.764.563,00 505.104.303.436,00

EKSTRAKOMPTABEL DAN

INTRAKOMPTABEL

SALDO






5.4.2. Kewajiban

5.4.2.1. Kewajiban Jangka Pendek

Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban yang akan jatuh tempo

dalam waktu kurang dari satu tahun. Kewajiban Jangka Pendek

merupakan Pendapatan Diterima Dimuka dan Utang Beban dengan


5.4.2.1.1. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2018 adalah

sebesar Rp 2.756.823,75 dengan rincian sebagai berikut:

Pendapatan Diterima Dimuka merupakan Hasil dari

Pemanfaatan Kekayaan Daerah Sewa Kantor Kas PD Bank

Pasar Kulon Progo di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(sebidang tanah di komplek Kantor Dinas Pendidikan

Kabupaten Kulon Progo) untuk periode 1 Januari 2019 s/d 1

Februari 2022.

2018 2017

Rp Rp

Aset Tidak Berwujud 30.000.000,00 10.000.000,00

Amortisasi (5.000.000,00) (1.000.000,00)

Aset Lain-lain 13.840.800.919,00 9.506.337.319,31

JUMLAH 13.865.800.919,00 9.515.337.319,31

ASET LAINNYA

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0,00 0,00

Utang Bunga 0,00 0,00

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

Pendapatan Diterima Dimuka 2.756.823,75 3.650.928,75

Utang Beban 19.225.206,00 16.529.102,00

Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 0,00

JUMLAH 21.982.029,75 20.180.030,75

KEWAJIBAN JK PENDEK

SALDO

2018 2017

Rp Rp

Pendapatan Diterima Dimuka 2.756.823,75 3.650.928,75

JUMLAH 2.756.823,75 3.650.928,75

Pendapatan Diterima Dimuka

SALDO






5.4.2.1.2. Utang Beban

Utang beban pada TA 2019 berupa beban listrik, telpon,

internet dan air. Atas utang beban sebesar Rp 19.225.206,00

yang ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan


5.4.3. Ekuitas

Akun ini menggambarkan jumlah kekayaan bersih Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga, merupakan selisih antara aset dan kewajiban Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga pada tanggal pelaporan. Saldo ekuitas di neraca

berasal dari saldo ekuitas pada laporan perubahan ekuitas.

Saldo Ekuitas berasal dari ekuitas awal ditambah (dikurangi) oleh

surplus/(defisit) LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan,

selisih revaluasi aset tetap dan koreksi ekuitas lainnya.

Telepon Air Listrik Internet TOTAL

Kantor Dinas DIKPORA 1.211.067,00 583.600,00 8.626.584,00 1.323.500,00 11.744.751,00

Gedung Olahraga (GOR) 0,00 943.600,00 442.900,00 0,00 1.386.500,00

Stadion Cangkring 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 101.379,00 222.600,00 378.400,00 250.000,00 952.379,00

Ex - UPTD Wates 168.486,00 143.000,00 0,00 776.000,00 1.087.486,00

Ex - UPTD Temon 114.258,00 0,00 0,00 114.258,00

Ex - UPTD Kokap 44.000,00 0,00 0,00 44.000,00

Ex - UPTD Pengasih 0,00 1.054.000,00 128.500,00 429.500,00 1.612.000,00

Ex - UPTD Panjatan 121.980,00 0,00 11.500,00 743.500,00 876.980,00

Ex - UPTD Galur 114.258,00 62.048,00 0,00 176.306,00

Ex - UPTD Lendah 114.038,00 132.488,00 0,00 246.526,00

Ex - UPTD Sentolo 114.258,00 93.876,00 0,00 208.134,00

Ex - UPTD Nanggulan 526.500,00 43.840,00 570.340,00

Ex - UPTD Girimulyo 114.258,00 57.048,00 0,00 171.306,00

Ex - UPTD Kalibawang 0,00 0,00 0,00 0,00

Ex - UPTD Samigaluh 34.240,00 0,00 34.240,00

JUMLAH 2.700.482,00 2.990.800,00 10.011.424,00 3.522.500,00 19.225.206,00

EKUITAS 2018 2017

EKUITAS AWAL 297.241.430.948,61 345.542.255.936,58


DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:

Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00

Selisih Revaluasi Aset Tetap 0,00 0,00



EKUITAS AKHIR 334.941.145.863,25 297.241.430.948,61






BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

6.1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai 2 kantor yaitu :

1) Unit I

Alamat Jalan Ki Josuto Wates Kulon Progo, telepon (0274) 774535 fax

(0274) 773916.

2) Unit II

Alamat Jalan terbahsari Wates Kulon Progo telepon (0274) 774943

6.2. Dasar hukum pembentukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Kulon Progo :

1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

2. Peraturan Daerah No. 11 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah.

3. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas Serta Tata Kerja pada Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan tugas pokok dan fungsi sebagai

berikut:

a) Tugas

Melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam pelaksanaan tugas

desentralisasi dibidang pendidikan

b) Fungsi

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi

penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di

bidang pendidikan, kepemudaan dan olahraga. Untuk menyelenggarakan

fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

mempunyai tugas :

Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Pendidikan Anak Usia

Dini dan pendidikan Non Formal;

Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Sekolah Dasar;

Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Sekolah Menengah

Pertama;

Menyelenggarakan kegiatan pembinaan ketenagaan;

Menyelenggarakan kegiatan pembinaan kepemudaan dan

olahraga; dan

Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan.






6.3. Susunan Organisasi

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , susunan organisasi Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:

KEPALA DINAS

Kepala Dinas : Drs. Sumarsana, M.Si

SEKRETARIAT

Sekretaris Dinas : Eko Teguh Santosa, S.Pd

Ka. Subbag Umum dan Kepegawaian : Sudiantoro, SE (s/d Per Oktober 2018)

Septi Wahyuni, SIP (mulai Per Oktober 2018)

Ka. Subbag Perencanaan : Dian Putra Karana, S.Pd

Ka. Subbag Keuangan : Harjani, SE

BIDANG PEMBINAAN PAUD PENDIDIKAN NON FORMAL

Kepala Bidang Pembinaan PAUD Pendidikan Non Formal : Tutik Sriyani, S.Pd, M.Pd.

Ka. Sie Kurikulum dan Penilaian PAUD dan Pendidikan Non Formal : Taryono, S.S, M.Eng. (s/d Per 25 Januari 2018)

Eko Budi Antoro, S.Pd (mulai 25 Januari 2018)

Ka.sie Kelembagaan dan Sarpras PAUD dan Pendidikan Non Formal : Suyanto, S.Pd

Ka.sie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PAUD dan Pendidikan Non Formal : Nur Baniyati Khomsah, S.Pd

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH DASAR

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar : Drs. Suharyono

Ka.sie Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar : Dra. Tri Rahayuningsih

Ka.sie Kelembagaan dan Sarpras Sekolah Dasar : Ir. Yulianto, M.Si (s/d 1 Agustus 2018)

Dorojatun Kuncoroyakti, SE, M.Ec.Dev (mulai 1

September 2018)

Ka.sie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Dasar : Ngadiya, S.Pd (s/d 1 November 2018)

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama : Jujur Santosa, S.Pd, M.Hum

Ka.Sie Kurikulum dan Peilaian Sekolah Menengah Pertama : Sumarni, S.Pd

Ka.Sie Kelembagaan dan Sarpras Sekolah Menengah Pertama : Eko Suratman, SIP

Ka.Sie Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Menengah Pertama : Asmi Setyaningrum, S.Si

BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan : Dra. RR. Rohyatun Budi Respati

Ka. Sie Pendidik dan Tenaga Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal : Dra. Tatik Susilowati

Ka. Sie Pendidik dan Tenaga Pendidikan Sekolah Dasar : Winarti Pujiastuti, S.Pd

Ka. Sie Pendidik dan Tenaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama : Sukartiningsih, S.Pd

BIDANG PEMBINAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga : Budi Hartono, S.Si, M.Si (s/d 25 Januari 2018)

Rusdi Suwarno, SIP, MM (mulai 25 Januari 2018)

Ka. Sie Kepemudaan : Syafrida Yasin, S.Pd (mulai 25 Januari 2018)

Ka. Sie Olahraga : Boiran, S.Pd, SH, M.A

Ka. Sie Sarpras Pemuda dan Olahraga : R. Edi Martanto, S.Pd, M.Or

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Pengawas TK/SD

Pengawas SMP

Penilik

Pamong Belajar

Guru






BAB VII

PENUTUP

Pada Tahun Anggaran 2018 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai

anggaran pendapatan sebesar Rp 26.370.525,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp

26.845.000,00 atau sebesar 101,80%. Anggaran Belanja Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2018 adalah sebesar Rp

491.169.089.095,24 dan dapat terealisasi sebesar Rp 456.993.616.980,00 atau

sebesar 93,04%.

Dana tersebut digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan yang menjadi

tugas pokok dan fungsi SKPD yang meliputi Belanja Langsung dan Belanja

Tidak Langsung.

Dari seluruh pencapaian kinerja dan keuangan yang telah kami laporkan dapat

kami nyatakan bahwa selama Tahun Anggaran 2018 meskipun dengan anggaran

yang terbatas, secara keseluruhan kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan

mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA)

tahun 2018.

Namun, kami menyadari sepenuhnya permasalahan yang timbul selama tahun

2018 belum semuanya terselesaikan, untuk itu akan kami upayakan sehingga

diperoleh solusi sebaik-baiknya.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I …pendidikan.kulonprogokab.go.id/files/CALK 2018.pdf · APBD...

Documents

Transcript of CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I …pendidikan.kulonprogokab.go.id/files/CALK 2018.pdf · APBD...