CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANinspektorat.magelangkota.go.id/wp-content/uploads/2019/... · 2019....
Transcript of CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANinspektorat.magelangkota.go.id/wp-content/uploads/2019/... · 2019....
1 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
PEMERINTAH KOTA MAGELANG
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
INSPEKTORAT KOTA MAGELANG
TAHUN ANGGARAN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1. Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
Pengelolaan keuangan daerah mencakup keseluruhan kegiatan yang
meliputi pelaksanaan, penatausahan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan keuangan daerah. Pengaturan keuangan daerah bidang akuntansi
dan pelaporan dilakukan dalam rangka untuk menguatkan pilar akuntabilitas
dan transparansi. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Pemerintah Daerah menyelenggarakan akuntansi pemerintah daerah untuk
menyusun laporan keuangannya.
Pelaporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah
laporan pertanggungjawaban SKPD atas kegiatan keuangan dan sumber daya
ekonomi yang dipercayakan serta menunjukan posisi keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi pemerintah.
SKPD sebagai entitas akuntansi mempunyai kewajiban untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegatan secara sistematis dan terukur pada suatu periode pelaporan.
Pelaporan keuangan SKPD menyajikan informasi mengenai pendapatan,
belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan/SKPD yang bersangkutan, antara lain :
a. Sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD atas Inspektorat
Kota Magelang;
b. Sebagai alat pengendali dan pengawasan dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja dilingkungan Inspektorat Kota Magelang;
c. Sebagai alat untuk mengukur kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
dalam pelaksanaan APBD;
Lampiran 42
2 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
d. Sebagai bahan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja
dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai
efektivitas dan efisiensi SKPD dan membantu menentukan ketaatannya
terhadap peraturan perundang-undangan;
e. Menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan oleh SKPD selama satu periode pelaporan;
f. Sebagai bahan informasi dalam rangka pengambilan keputusan.
2. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas
keuangan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan
pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi mengenai penerimaan periode berjalan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran;
b. Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan;
c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan SKPD serta hasil-hasil yang dicapai;
d. Menyediakan informasi mengenai pendanaan seluruh kegiatan dan
mencukupi kebutuhan kas;
e. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi SKPD
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan;
f. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan, mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama
periode pelaporan;
g. Laporan keuangan SKPD menyediakan informasi pendapatan, belanja,
pembiayan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas.
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik berdasarkan manajemen
keuangan yang transparan dan akuntabel perlu adanya aturan/landasan hukum
dan pedoman yang digunakan dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah,
antara lain sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelengaraan
Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;
13. Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Magelang;
14. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
16. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
4 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
serta Penyampaiannya;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
20. Peraturan Walikota Magelang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah daerah Berbasis Akrual;
21. Peraturan Walikota Magelang Nomor 40 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota No. 53 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Walikota Magelang Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota
Magelang;
23. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018;
24. Peraturan Walikota Magelang Nomor 44 Tahun 2018 tentang Perubahan
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
C. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
C Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD
SKPD
A. Ekonomi Makro
B. Kebijakan Keuangan
C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD
A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
B. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang
Telah Ditetapkan
Bab IV Kebijakan Akuntansi
A. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
C. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
5 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang
Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD
A. Rincian dan Penjelasan Masing-Masing Pos Pelaporan Keuangan SKPD
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Pembiayaan
4. Aset
5. Kewajiban
6. Entitas Dana
Bab VI Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD
Bab VII Penutup
6 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD SKPD
A. Ekonomi Makro
Kondisi perekonomian Kota Magelang tidak terlepas dari pengaruh kondisi
perekonomian tingkat atasnya dan global. Berbagai instrumen yang sangat
berpengaruh pada kondisi perekonomian antara lain kestabilan nilai tukar rupiah,
fluktuasi suku bunga SBI, harga minyak dunia serta kebijakan nasional ekonomi dan
moneter lainnya.
Pertumbuhan ekonomi kota Magelang didorong oleh percepatan
pertumbuhan tiga sektor tersier dan satu sektor sekunder. Hal tersebut
mengidentifikasikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi di kota Magelang
terutama sektor tersier terus berlangsung dan semakin membaik.
Dengan melihat kemajuan yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya,
serta masalah-masalah pokok yang berkembang dan yang harus ditangani, maka
kebijakan ekonomi makro daerah diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan momentum yang sudah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.
Percepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi ini diperlukan mengingat masih
banyak masalah-masalah sosial mendasar yang belum terpecahkan seperti
pengangguran dan kemiskinan serta menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut, langkah-langkah pokok yang ditempuh
dalam arah kebiajakan ekonomi daerah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan dan manajemen keuangan daerah;
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi;
3. Menciptakan peluang investasi;
4. Perluasan lapangan kerja baru;
5. Menciptakan lingkungan yang mampu memberikan kenyamanan tinggal dan
berusaha;
6. Penegakan hukum, kepastian hukum terhadap usaha dan penyederhanaan
prosedur perijinan;
7. Mendorong dan menggerakkan aktifitas ekonomi daerah;
8. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana penunjang
perekonomian.
7 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
B. Kenijakan Keuangan
Adapun penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Magelang Tahun 2018 disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Magelang 2018 yang merupakan dokumen perencanaan yang
diperlukan sebagai pedoman dalam penyusunan rancangan APBD Tahun Anggaran
2018.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Magelang Tahun
2018 dalam penyusunannya juga berpedoman pada Prioritas dan Plafon Anggaran
yang merupakan hasil kesepakatan antara Pemerintah Kota Magelang dengan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Magelang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Magelang Tahun
2018 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2017. Adapun struktur
APBD Kota Magelang Tahun Anggaran 2018 terdiri dari:
1. Pendapatan, meliputi:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
b. Pendapatan Transfer;
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah;
2. Belanja Daerah, terdiri dari:
a. Belanja Tidak Langsung;
b. Belanja Langsung;
3. Pembiayaan, terdiri dari:
a. Penerimaan Pembiayaan;
b. Pengeluaran Pembiayaan.
Arah Kebijakan Angaran
Dalam sistem anggaran kinerja, arah Kebijakan Anggaran merupakan
instrumen perencanaan anggaran, disamping juga sebagai dasar untuk penilaian
kinerja keuangan daerah selama satu tahun anggaran.
Kebijakan Angaran Pendapatan
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang menjadi target daerah
dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan daerah. Dalam
pengelolaan anggaran pendapatan daerah harus selalu memperhatikan pada
prinsip bahwa upaya peningkatan pendapatan pajak dan retribusi daerah tanpa
harus menambah beban bagi masyarakat.
Dalam APBD, pendapatan daerah merupakan elemen yang vital perannya
baik untuk mendukung penyelengaraan pemerintahan daerah maupun dalam
8 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
pemberian pelayanan kepada publik, disamping perannya untuk menjaga
kelangsungan fiskal daerah.
Untuk mengetahui perkembangan Pendapatan SKPD Inspektorat Kota
Magelang selama 2 tahun terakhir dan anggaran tahun 2018 dapat dilihat sebagai
berikut:
NO URAIAN ANGGARAN
2016 2017 2018
1 PAD a. Hasil Pajak Daerah b. Hasil Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah
- - -
2 Dana Perimbangan a. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak b. DAU
c. DAK
- - -
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah a. Pendapatan Hibah b. Dana Darurat c. Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Dan
Pemerintah Daerah lainnya d. Dana Penyesuaian dan otonomi
Khusus e. Bantuan Keuangan dari Provinsi
Dan Pemerintah
- - -
Kebijakan anggaran pendapatan pada tahun anggaran 2017 diarahkan
untuk memberdayakan potensi pendapatan daerah, melalui:
a. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah dilakukan melalui penajaman
potensi riil sumber-sumber pendapatan daerah (intensifikasi dan ekstensifikasi);
b. Peningkatan pengendalian dan pengawasan pengelolaan aset daerah yang
berdaya guna untuk meningkatkan pendapatan daerah;
c. Pengembangan BUMD yang telah ada dan upaya mobilisasi sumber-sumber
pendapatan daerah dari berbagai program investasi yang telah dilaksanakan
pada periode-periode sebelumnya;
d. Peningkatan efisiensi dan efektifitas unit pelayanan teknis daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat;
e. Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia dalam pengelolaan
pendapatan daerah;
f. Peningkatan koordinasi dengan instansi penghasil;
g. Pengembangan fasilitas sarana dan prasarana sumber pendapatan daerah.
Kebijakan Anggaran Belanja
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan
9 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
pengelolaan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka
melaksanakan kewajiban daerah yang menjadi tanggung jawabnya, dengan
memperhatikan bahwa peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan
oleh setiap pengguna anggaran harus terukur. Dalam pelaksanaan anggaran tetap
memperhatikan prinsip-prinsip penganggaran, sebagai berikut:
a. Partisipasi masyarakat;
b. Tansparansi dan akuntabilitas anggaran;
c. Disiplin anggaran;
d. Keadilan anggaran;
e. Efisiensi dan efektifitas anggaran;
f. Taat azas.
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat perbandingan belanja daerah tahun
anggaran perubahan 2017 dan 2018, sebagai berikut:
NO URAIAN TAHUN LEBIH/
(KURANG) PERSEN
2017 2018
A Belanja Tidak langsung - Belanja Pegawai - Belanja Bunga - Belanja Subsidi
- Belanja Hibah - Belanja Bantuan Sosial - Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/ Kab/Kota dan Pemerintah Desa
- Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa
- Belanja Tidak Terduga
3.082.753.000
3.059.538.000
(23.215.000)
(0,75)
B Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Modal
1.330.150.000 1.026.744.000
165.033.000
1.546.300.000 1.280.230.000
689.541.000
216.150.000 253.486.000 524.508.000
16,25 24,69
317,82
JUMLAH 5.604.680.000
6.575.609.000 970.929.000 17,32
Kebijakan Anggaran Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit atau
untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi apabila ada selisih antara
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu
dibayar dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun-tahun
anggaran, yang terdiri dari:
1. Penerimaan Pembiayaan, meliputi:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya;
10 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
b. Pencairan dana cadangan;
c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
d. Penerimaan pinjaman daerah;
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman;
f. Penerimaan piutang daerah.
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah, meliputi:
a. Pembentukan dana cadangan;
b. Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah;
c. Pembayaran Pokok Hutang;
d. Pemberian Pinjaman Daerah.
C. Indikator Pencapaian target Kinerja APBD
Dalam pelaksanaan anggaran SKPD ada beberapa indikator pencapaian
target kinerja yang telah ditetapkan yaitu :
NO INDIKATOR PROGRAM % KEGIATAN
1 Program Pelayanan Administras Perkantoran - Terlaksananya kegiatan surat-menyurat di
SKPD selama 1 tahun - Tersedianya kebutuhan Langganan
telepon - Tersedianya biaya perpanjangan STNK
Kendaraan Dinas/Ops. - Terlaksananya administrasi keuangan - Tersedianya alat kebersihan kantor - Tersedianya Alat Tulis Kantor - Tersedianya blanko cetakan - Tersedianya buku bacaan & Peraturan per-
UU-an - Tersedianya pengisian tabung LPG
- Tersedianya Jamuan Makan Harian Pegawai dan Tamu
- Terselenggaranya koordinasi antar daerah
66,95
52,55
91,43
89,34
97,34
95,22 85,83
85,60
100,00
80,50
94,77
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat - Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber daya air & Listrik - Penyediaan Jasa Pemeliharaan &
Perizinan Kendaraan Dinas/Ops - Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan - Penyediaan Jasa kebersihan
kantor - Penyediaan Alat Tulis kantor - Penyediaan Barang Cetakan &
Penggandaan - Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Per-UU-an - Penyediaan Bahan Logistik Kantor
- Penyediaan Makanan dan Minuman
- Rapat-rapat koordinasi dan Konsultasi ke Luar daerah
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Terlaksananya pemeliharaan Gedung
Kantor - Terlaksananya pemeliharaan Kendaraan
dinas/operasional - Terlaksananya pemeliharaan peralatan
gedung kantor - Tersedianya kendaraan dinas/operasional - Tersedianya perlengkapan gedung kantor - Tersedianya mebeleur kantor - Terlaksananya perencanaan gedung
kantor Inspektorat
20,00 82,56
94,19 91,03 66,65 93,19 91,03
- Pemeliharaan Rutin/Berkala
Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor - Pengadaan kendaraan
dinas/operasional - Pengadaan perlengkapan gedung
kantor - Pengadaan mebeleur - Perencanaan bangunan gedung
11 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
NO INDIKATOR PROGRAM % KEGIATAN
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan - Terlaksananya penyusunan Laporan
Capaian Kinerja SKPD
- Terlaksananya penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran
- Terlaksananya penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun Anggaran - Terlaksananya penyusunan Rencana
Kerja - Terlaksananya penyusunan RKA dan
RKPA SKPD - Terlaksanya Penyusunan LKj-IP SKPD
96,86
99,78
97,29
100,00
88,14
100,00
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
- Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
- Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun - Penyusunan Renja SKPD - Penyusunan RKA SKPD
- Penyusunan LAKIP SKPD
4 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa - Terlaksananya pengelolaan website
SKPD
99,98
- Pengelolaan Website
5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH - Tindak lanjut hasil temuan
pengawasan
- Koordinasi pengawasan yang lebih
komprehensif - Evaluasi berkala temuan hasil
pengawasan - Evaluasi LAKIP - Review Laporan Keuangan - Penelitian Laporan Pajak - Pajak Pribadi
(LP2P) - Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah - Monitoring, Evaluasi dan Pemantauan
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi - Pemantauan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LKHASN) - Penyelesaian Kerugian Negara - - Review Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran - Review Pengadaan Barang/Jasa dan
Penyerapan Anggaran - Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi
Sapu Bersih Pungutan Liar
- Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
- Penanganan Kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah
- Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan
- Sosialisasi Perjanjian Kerjasama APIP-APH
- Fasilitasi Kerjasama APIP-APH - Inventarisasi temuan pengawasan
99,99
22,15
98,72
85,50 89,58 00,00
7,74
96,88
81,30
85,26
67,33
83,93
78,63
85,01
63,29
69,13
99,94
91,94 27,90
- Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan, Inspektorat Kota, Inspektorat Provinsi dan pending Pending temuan BPK
- Rapat Koordinasi Pengawasan
- Rapat Dinas Gelar
Pengawasan - Evaluasi Lakip - Review Laporan Keuangan - Penelitian LP2P
- Pelaksanaan SPIP
- Monitoring, Evaluasi &
Pemantauan Pencegahan & Pemberantasan Korupsi
- Pemantauan LHKASN
- Penyelesaian Kerugian Negara
- Terlaksanya Review RPJMD dan RKA 2018
- Terlaksanya Review Pengadaan Barang Jasa/Serapan Anggaran
- Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi Saber Pungli
- Kegiatan Pengawasan
Reguler - Penyelesaian pengaduan di
lingkungan pemda - Penyusunan Ikhtisar Laporan
Hasil Pengawasan - Sosialisasi Perjanjian Kerjasama
APIP-APH - Fasilitasi Kerjasama APIP-APH - Pemutakhiran Data Tindak
Lanjut Temuan BPK dan
Inspektorat Provinsi
12 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
NO INDIKATOR PROGRAM % KEGIATAN
6 Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan - Pengelolaan angka kredit pejabat
fungsional auditor - Peningkatan Kapasitas Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) - Pelaksanaan Quality Assurance
Pengawasan
81,25
78,33
80,84
- Pengelolaan Angka Kredit PFA
- Workshop peningkatan
kompetensi APIP - Pelaksanaan Quality Assurance
Pengawasan -
7 Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
- Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
- Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi - Pemantauan dan Evaluasi Gratifikasi
95,69
81,35
89,71
- Kegiatan penyusunan
kebijakan pengawasan DOPT dan PKPT
- Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi
- Pemantauan dan Evaluasi Gratifikasi
8 Program Sinergitas Penerapan Sistem Pengendalian Internal - Inventarisasi Temuan Pengawasan - Koordinasi Pengawasan yang Lebih
Komprehensif - Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
95,41 78,76 82,83
- Pemutakhiran Data Tindak
Lanjut Temuan BPK dan Inspektorat Provinsi
- Rapat Koordinasi Pengawasan - Pelaksanaan SPIP
13 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB III
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD
A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Realisasi Pendapatan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Inspektorat Kota Magelang Tahun Anggaran 2018 tercapai sebesar Rp. 0,- yang
terdiri dari pendapatan pajak daerah Rp. 0,- retribusi daerah Rp. 0,- dan penerimaan
lain-lain Rp. 0,-.
Capaian target pendapatan Inspektorat Kota Magelang Tahun Anggaran
2018 dihadapkan pada target sementara yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel
berikut:
NO URAIAN TARGET REALISASI PERSEN
1 Pendapatan Asli Daerah 1. Pajak Daerah
- Pajak Hotel - Pajak Restoran - Pajak Hiburan - Pajak Reklame - Pajak Penerangan Jalan - Pajak Parkir
- Pajak Sarang Burung - Tunggakan Pajak
2. Retribusi Daerah - Retribusi Jasa Umum - Retribusi Jasa Usaha
3. Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan - Bagian laba atas penyertaan
modal pada perusda 4. Lain-lain PAD yang sah
- Jasa Giro - Bunga Deposito - Penerimaan lain-lain
Rp. -
Rp. - Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. - Rp. -
Rp. -
-
- -
-
2 Dana Perimbangan - Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
Rp. -
Rp. -
-
3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Rp. - Rp. - -
Realisasi pencapaian target kinerja keuangan Inspektorat Kota Magelang Tahun
Anggaran 2018 sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1
2
Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai
Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang & Jasa - Belanja Modal
3.059.538.000
1.546.300.000 1.280.230.000
689.541.000
2.697.904.853
1.374.300.000 1.045.908.479
616.341.000
88,18
88,88 81,70 89,38
JUMLAH 6.575.609.000 5.734.454.332 87,21
14 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Capaian target pembiayaan Inspektorat Kota Magelang Tahun Anggaran 2018
dihadapkan pada target yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1
2
PEMBIAYAAN Penerimaan Daerah
- Sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu - Transfer dari dana cadangan - Penerimaan pinjaman &
obligasi - Hasil penjualan asset daerah
yang dipisahkan
Pengeluaran Daerah
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. -
-
-
B. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Hambatan dan kedala yang dihadapi dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan dikarenakan:
a. Keterbatasan kapasitas dan kuantitas SDM;
b. Belum adanya indikator yang terukur untuk pengukuran kinerja belanja;
c. Parameter yang digunakan untuk menilai suatu kewajaran belum optinal;
d. Perubahan Regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan program/kegiatan.
15 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB IV
Kebijakan Akuntansi
A. Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola
barang (pengguna anggaran/pengguna barang) adalah entitas akuntansi yang
wajib menyelenggarakan akuntansi, dan secara periodik menyiapkan laporan
keuangan menurut standar akuntansi pemerintahan. Laporan keuangan tersebut
disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam
rangka pengabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.
Sesuai dengan Peraturan Walikota Magelang Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota
Magelang adalah sebagai berikut :
1. Inspektur;
Inspektur mempunyai tugas membantu Walikota dalam membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah sesuai ketentuan yang
berlaku dan arahan pimpinan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas,
Inspekturmempunyai fungsi:
Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota;
Penyusunan laporan hasil pengawasan;
Pelaksanaan administrasi inspektorat; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas
dan fungsinya.
2. Sekretaris;
Sekretaris Inspektorat mempunyai tugas membantu Inspektur dalam
melaksanakan penyusunan program, urusan keuangan, umum, kepegawaian,
evaluasi dan pelaporan sebagai fungsi penunjang pengawasan sesuai ketentuan
yang berlaku dan arahan pimpinan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas.
16 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Sekretaris
mempunyai fungsi :
Pengoordinasian penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan serta
evaluasi dan penyusunan laporan tahunan Inspektorat;
Penyusunan program dan kegiatan di lingkungan sekretariat;
Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian,
evaluasi dan pelaporan;
Pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan
Inspektorat;
Pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan Sekretariat.
Kepala Sekretariat membawahi:
a. Kepala Sub Bagian Program, Keuangan Dan Umum;
b. Kepala Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan.
3. Inspektur Pembantu Wilayah I;
Inspektur Pembantu I mempunyai tugas membantu Inspektur dalam
melaksanakan urusan pengawasan yang menjadi kewenangan dalam lingkup
tugasnya, sesuai arahan pimpinan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Inspektur
Pembantu I mempunyai fungsi:
Perencanaan penyusunan program dan kegiatan pengawasan di lingkup
tugas Inspektur Pembantu I;
Pengoordinasian pelaksanaan Program dan kegiatan pengawasan terhadap
kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu I;
Pelaksanaan kegiatan pengawasan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu I;
Pembinaan, pengendalian program, pelaporan kegiatan Pengawasan di
lingkup tugas Inspektur Pembantu I.
4. Inspektur Pembantu Wilayah II;
Inspektur Pembantu II mempunyai tugas membantu Inspektur dalam
melaksanakan urusan pengawasan yang menjadi kewenangan dalam lingkup
tugasnya, sesuai arahan pimpinan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Inspektur
Pembantu II mempunyai fungsi:
17 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Perencanaan penyusunan program dan kegiatan pengawasan di lingkup
tugas Inspektur Pembantu II;
Pengoordinasian pelaksanaan Program dan kegiatan pengawasan terhadap
kinerja dan keuanganmelalui audit, reviu, evaluasi, pemantauandan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu II;
Pelaksanaan kegiatan pengawasan audit, reviu, evaluasi, pemantahan dan
kegiatan pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu II;
Pembinaan, pengendalian program, pelaporan kegiatan Pengawasan di
lingkup tugas Inspektur Pembantu II.
5. Inspektur Pembantu Wilayah III;
Inspektur Pembantu III mempunyai tugas membantu Inspektur dalam
melaksanakan urusan pengawasan yang menjadi kewenangan dalam lingkup
tugasnya, sesuai arahan pimpinan untuk optimalisasi pelaksanaan tugas..
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Inspektur
Pembantu III mempunyai fungsi:
Perencanaan penyusunan program dan kegiatan pengawasan di lingkup
tugas Inspektur Pembantu III;
Pengoordinasianpelaksanaan Program dan kegiatan pengawasan terhadap
kinerja dan keuanganmelalui audit, reviu, evaluasi, pemantauandan kegiatan
pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu III;
Pelaksanaan kegiatanpengawasan audit, reviu, evaluasi, pemantauandan
kegiatan pengawasan lainnya di lingkup tugas Inspektur Pembantu III;
Pembinaan, pengendalian program,pelaporan kegiatan Pengawasan di
lingkup tugas Inspektur Pembantu III.
6. Kelompok Jabatan Fungsional;
a. Pengendali Teknis
Pengendali Teknis mempunyai tugas :
Melaksanakan tugas sebagai Pengendali Teknis dalam kegiatan
pemeriksaan
Membantu Pengendali Mutu mempelajari dan membicarakan penugasan
pengawasan
Membantu Pengendali Mutu membuat anggaran waktu pengawasan
Membantu Pengendali Mutu membuat rencana pengawasan
Membantu Pengendali Mutu menyusun program pengawasan
18 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Membantu Pengendali Mutu mengkomunikasikan program pengawasan
pada Ketua Tim dan Anggota Tim
Membantu Pengendali Mutu menyelenggarakan konsultasi/diskusi
dengan pemberi tugas, Ketua Tim dan Anggota Tim serta pihak lain yang
terkait
Mengajukan usul revisi program pengawasan karena kendala di lapangan
dan melakukan koreksi atas pelaksanaan
Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan
Melakukan reviu atas realisasi pelaksanaan penugasan dengan program
pengawasan yang dilakukan Ketua Tim dan Anggota Tim
Melakukan reviu atas Kertas Kerja
Melakukan reviu atas konsep laporan hasil pengawasan
Melakukan evaluasi Kinerja Ketua Tim dan Anggota
b. Ketua Tim
Ketua Tim mempunyai tugas :
Melaksanakan tugas sebagai Ketua Tim dalam kegiatan pemeriksaan
Membantu Pengendali Teknis membuat rencana kegiatan pengawasan
Membantu Pengendali Teknis menyiapkan bahan untuk penyusunan
proram pengawasan
Membantu Pengendali Teknis mengkomunikasikan program pengawasan
kepada Anggota Tim
Memberikan penugasan harian kepada Anggota Tim
Melakukan supervisi pelaksanaan kegiatan Anggota Tim
Membantu Pengendali Mutu/Pengendali Teknis menyelenggarakan
konsultasi/diskusi dengan pemberi tugas dan intern Tim
Melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai program pengawasan
Melakukan reviu atas realisasi dengan programnya yang dilakukan
Anggota Tim
Melakukan reviu atas Kertas Kerja
Menyusun daftar analisis tugas-tugas mingguan
Menyusun kesimpulan hasil pengawasan
Menyusun konsep laporan hasil pengawasan
Melakukan evaluasi atas kinerja Anggota Tim
c. Anggota Tim
Anggota Tim mempunyai tugas :
Melaksanakan tugas sebagai Anggota Tim dalam kegiatan pemeriksaan
Mempelajari tugas Anggota Tim
19 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Membicarakan dan menerima penugasan harian dari Ketua Tim
Melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai dengan program
pengawasan
Membuat kesimpulan hasil pengawasan
Membantu Ketua Tim menusun konsep laporan hasil pengawasan
Personil Inspektorat Kota Magelang sejumlah 28 (dua puluh delapan) orang terdiri
dari:
Golongan I : 1 orang
Golongan II : 2 orang
Golongan III : 17 orang
Golongan IV : 10 orang
B. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pengakuan terhadap suatu transaksi dan kejadian yang ditetapkan
Pemerintah Kota Magelang atas dasar (basis) kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran dan basis akrual untuk
pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca.
Basis kas berarti bahwa transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas
dibukukan/dicatat pada saat uang diterima atau dibayar.
Basis aktual mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat
kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
C. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam
laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
20 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
AKUNTANSI ASET
Definisi Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang.
Aset diklasifikasikan menjadi:
1. Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika:
a. Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
b. Berupa kas dan setara kas
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang,
persediaan dan uang muka pemeliharaan
2. Aset Non Lancar
Aset non lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak
berwujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan
pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum.
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset non lancar jika:
a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
Aset non lancar meliputi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan,
aset lainnya.
Pengakuan Aset
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepengurusannya
berpindah
Pengukuran Aset
Pengukuran Aset adalah sebagai berikut:
Kas dicatat sebesar nilai nominal
Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan
21 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Piutang dicatat sebesar nilai nominal
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian,
nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan
Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya
tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas
investasi tersebut
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan (sebesar pengeluaran kas dan setara
kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut). Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan.
AKUNTANSI KEWAJIBAN
Definisi Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran kas keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Penyajian kewajiban pemerintah di neraca dapat diklasifikasikan menjadi
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Pengakuan Kewajiban
Pelaporan keuangan untuk tujuan umum harus menyajikan kewajiban yang
diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai
saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang
dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat
kewajiban timbul. Kewajiban dapat timbul dari:
a. Transaksi dengan pertukaran (exchange transactions)
b. Transaksi tanpa pertukaran (non-exchange transactions), sesuai hukum yang
berlaku dan kebijakan yang diterapkan yang diterapkan belum lunas dibayar
sampai dengan saat tanggal pelaporan
c. Kejadian yang berkaitan dengan pemerintah (goverment-related events)
d. Kejadian yang diakui pemerintah (goverment-acknowledged events)
22 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Pengukuran Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah pada tanggal neraca.
Klasifikasi Kewajiban
Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka
panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika:
a. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan
b. Entitas bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas
dasar jangka panjang
c. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali
(refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang
diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui.
AKUNTANSI EKUITAS DANA
Ekuitas dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih anara
jumlah aktiva dengan jumlah hutang
Ekuitas dana dapat dikelompokkan ke dalam ekuitas dana umum, ekuitas
dana cadangan, ekuitas dana donasi.
Pengakuan Ekuitas Dana
Ekuitas dana diakui akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah dana yang
tertanam dalam aset lancar maupun aset non lancar.
Pengukuran Ekuitas Dana
Ekuitas dana dicatat sebesar nilai nominal atau biaya perolehan untuk
memperoleh suatu aset.
AKUNTANSI PENDAPATAN Definisi Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan rekening Kas Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali olh pemerintah.
Pengakuan Pendapatan
Pendapatan diakui dalam periode berjalan, pengakuan pendapatan dalam
periode berjalan berdasarkan jumlah kas yang diterima.
23 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Pencatatan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu
dengan mencatat penerimaan bruto dan tidak diperbolehkan mencatat jumlah
netonya (setalah dikompensasi dengan pengeluaran)
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan
pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan
pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai
pengurang pendapatan pada periode yang sama.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan
pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas,
apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan dilakukan dengan
pembetulan pada akun ekuitas dana lancar (umum)
Pengukuran Pendapatan
Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai
sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima.
Pendapatan dilkasifikasikan menjadi tiga jenis :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Pendapatan Transfer
3. Lain-lain Pendapatan yang sah.
AKUNTANSI BELANJA
Definisi Belanja
Semua pengeluaran dari Rekening kas Daerah yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Pengakuan Belanja
Belanja diakui dalam periode berjalan, saat terjadinya pengeluaran.
Pengakuan belanja non modal/investasi dalam periode berjalan berdasarkan jumlah
kas yang dikeluarkan. Sedangkan belanja modal diakui dalam periode berjalan pada
saat aktiva yang dibeli telah diterima dan hak kepemilikannya telah berpindah.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan (pemegang kas).
24 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada
peraturan perundang yang mengatur mengenai badan layanan umum.
Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi
pada periode berjalan dicatat sebagai pengurangan belanja. Apabila diterima pada
periode berikutnya dicatat dalam lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Pengukuran Belanja
Pengukuran belanja non modal menggnakan mata uang rupiah berdasarkan
nlai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan. Pengukuran belanja
modal menggunkan dasar yang digunakan dalam pengukuran aset tetap.
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Definisi Pembiayaan
Pembiayan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan anara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil
investasi. Sementara pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk
pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain dan
penyertaan modal oleh pemerintah.
Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Akuntansi Penerimaan Pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah antara lain berasal dari penerimaan, penjualan obligasi pemerintah,
hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan
kepada pihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya dan pencairan dan
cadangan.
Pengakuan Penerimaan Pembiayaan
Pengukuran penerimaan pembiayaan menggunakan mata uang rupiah
berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima.
Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan adalah semua pengeluaran rekening kas
umum daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan
25 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu dan pembentukan dana cadangan.
Pengakuan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari rekening kas
umum daerah.
Pengukuran Pengeluaran Pembiayaan
Pengukuran pengeluaran pembiayaan menggunakan mata uang rupiah
berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan.
D. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD
Penyusutan
Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan
penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-
masing akun aset tetap dan akun diinvestasikan dalan aset tetap. Nilai penyusutan
untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap
yang diinvestasikan dalam aset tetap.
26 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB V
Kebijakan Akuntansi
A. Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD
1. Pendapatan
Realisasi pendapatan dari Inspektorat Kota Magelang Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp. 0,- terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah
NO URAIAN TARGET REALISASI PERSEN
1
2
3
4
Pendapatan Asli Daerah
Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Sah
Rp. - Rp. - Rp. -
Rp. -
Rp. - Rp. - Rp. -
Rp. -
-
-
-
-
b. Dana Perimbangan
NO URAIAN TARGET REALISASI PERSEN
1
2
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
DAU
Rp. - Rp. -
Rp. - Rp. -
-
-
2. Belanja
Realisasi belanja Inspektorat Kota Magelang dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 5.734.454.332 terdiri dari:
a. Belanja Tidak Langsung
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1 2 3 4
5 6 7 8 9
10 11 12
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi Tunjangan Keluarga Tunjangan Jabatan Tunjangan Fungsional Tunjangan Fungsional Umum Tunjangan Beras Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Pembulatan Gaji Iuran Asuransi Kesehatan Iuran JKK Iuran JKM Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif lainnya
1.714.601.000 167.411.700 115.170.000 178.729.600
28.634.000 94.926.500 21.841.400
24.000 56.559.500
4.876.500 13.163.800
663.600.000
1.558.542.010 132.366.682 100.395.000 172.860.000
15.570.000 65.902.200 15.136.035
19.105 43.253.413
3.188.080 12.172.328
578.500.000
90,90 79,07 87,17 96,72
54,38 69,42 69,30 79,60 76,47 65,38 92,47 87,18
JUMLAH 3.059.538.000 2.697.904.853 88,18
27 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
b. Belanja Langsung
Belanja langsung dikategorikan kedalam belanja langsung non
investasi dan belanjang langsung investasi. Belanja langsung non investasi
merupakan belanja rutin dalam menunjang kegiatan pengawasan.
Belanja Langsung Non Investasi
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1 2 3
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
1.546.300.000 1.280.230.000
-
1.374.300.000 1.045.908.479
-
88,88 81,70
-
JUMLAH 3.516.071.000 2.420.208.479 68,83
Belanja Langsung Investasi
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1 2 3
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
- -
689.541.000
- -
616.341.000
- -
89,38
JUMLAH 689.541.000 616.341.000 89,38
3. Belanja
Realisasi pembiayaan Inspektorat Kota Magelang dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 0,-.
Penerimaan Pembiayaan
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1
2
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya Pencairan dana cadangan
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. -
-
-
Pengeluaran Pembiayaan
NO URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSEN
1
2
Pembentukan dana cadangan Penyertaan Modal
Rp. -
Rp. -
Rp. -
Rp. -
-
-
4. Aset
Aset Inspektorat Kota Magelang per 31 Desember 2018 terlampir.
28 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB VI
Penjelasan atas Informasi-Informasi Non Keuangan SKPD
Inspektorat Kota Magelang merupakan Lembaga Teknis Daerah yang berdomisili
di Jalan Sarwo Edhie Wibowo No. 2 Magelang. Inspektorat Kota adalah salah sati
lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pelaksana pemerintah kota yang
dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
otonomi daerah antara lain sebagai pelaksanaan tugas desentralisasi.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut diatas Inspektorat memnpunyai fungsi
sebagai berikut:
perencanaan program pengawasan
perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan
pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
Adapun tugas Inspektorat Kota Magelang antara lain :
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kelurahan dan
pelaksanaan urusan pemerintahan kelurahan
Dalam melaksakan tugas tersebut ada beberapa ketentuan perundang-undangan yang
dipakai antara lain :
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
Peraturan Walikota Magelang Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota Magelang;
29 Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018
Inspektorat Kota Magelang
BAB VII
Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan laporan yang menyajikan
penjelasan secara naratif, analisis atau daftar yang terinci, yang memuat laporan
realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.
Catatan Atas Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi selama satu periode
pelaporan.
Untuk periode laporan sampai dengan bulan Desember 2018 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pendapatan Daerah telah terealisis sebesar Rp. 0,-
2. Belanja telah terealisir sebesar Rp. 5.734.332.000 yang terdiri dari belanja langsung
sebesar Rp. 3,036,549,479,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp.
2.697.904.853
3. Terdapat Jasa Konsultasi Perencanaan Gedung Inspektorat yang dimasukkan ke
dalam Konstruksi dalam Pengerjaan pada Daftar Realisasi Penambahan dan
Pengurangan Aset Tetap Daerah (Lampiran 31a) senilai Rp. 239.924.000,00.
Demikian Catatan Atas Laporan Keuangan ini dibuat sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Pemerintah Daerah menyelengarakan
akuntansi pemerintah daerah.
Magelang 31 Desember 2018
Pengguna Anggaran
Sumartono, S.E., M.M. Pembina Utama Muda
NIP. 19600706 198602 1 008