CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

68
CASE TUMOR PALPEBRA KEPANITERAAN KLIN IK ILMU PENYAKIT M AT A FK TRISAKTI – FK YARSI PERIODE 17 FEBRUARI 201 4 – 24 MARET 2 014

Transcript of CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Page 1: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

CASETUMOR PALPEBRA

KEPANI T

ERAAN K

L INI K

ILM

U

PENYAK I T

MATA

FK TR I S

AKT I – F

K YARS I

PER IOD

E 17 F

EBRUAR I

2014 –

24 MARET 2

014

Page 2: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A

Umur : 62 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gedong Dalam

Agama : Islam

Tanggal Pemeriksaan : 20 Februari 2014

Page 3: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Keluhan Utama• Nyeri pada mata sebelah kiri

sejak 1 minggu yang lalu

Keluhan Tambahan• Terdapat luka pada mata

sebelah kiri sejak 2 tahun yang lalu

• Berat badan menurun

Page 4: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

± 30 tahun yang lalu, penglihatan kedua matanya

buram dan terus menurun

2 tahun yang lalu di kelopak mata kiri

sebelah bawah terpadat benjolan

sebesar biji kacang hijau. Benjolan tersebut berisi

cairan dan tidak nyeri ketika ditekan.

1 minggu kemudian benjolan tersebut pecah dan keluar cairan berwarna bening dan tidak

berbau

Pasien merasakan gatal pada luka tempat benjolan

tersebut kemudian pasien menggaruk lukanya dan lama

kelamaan luka tersebut semakin

meluas dan bernanah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 5: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

• Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal• Riwayat penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus

disangkal• Riwayat Operasi mata maupun trauma

sebelumnya disangkal

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama seperti yang dirasakan pasien

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Pasien sudah pernah dibawa berobat ke Puskesmas, kemudian diberikan obat salep mata namun keluhan pasien tidak kunjung membaik

RIWAYAT PENGOBATAN

Page 6: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KEADAAN UMUM1. Kesan sakit : Tampak Sakit Sedang2. Tingkat Kesadaran : Compos mentis TANDA VITAL1. Tekanan darah : 120/802. Nadi : 82 x/menit , reguler.3. Suhu tubuh : 36,4 oC ( aksiler )4. Frekuensi pernafasan : 20 x/menit

PEMERIKSAAN FISIK

Page 7: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : normocephaliMata : conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik

-/-THT : dalam batas normalLeher : pembesaran kelenjar getah bening

(-)Thoraks : bunyi jantung I-II regular, Murmur -,

Gallop –Abdomen : tampak datar, supel, Bising usus (+)

normalEkstremitas: edema -/- , akral hangat +/+

Page 8: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

STATUS

OFTALMOLOGIS

Page 9: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

OD   OSOrtoforia         Posisi/Hirschberg Tidak dapat dinilai

Tidak dapat dinilai Gerakan Bola Mata Tidak dapat dinilai

Nlp  Visus NlpTidak dilakukan pemeriksaan TIO    TIO Tidak dilakukan pemeriksaan TIO

Pertumbuhan normal, Madarosis (-), Sikatrik (-), Trikiasis (-)

Supracilia Tidak ditemukan Supracilia

Pertumbuhan normal, teratur dan tidak mudah dicabut

   Cilia Tidak ditemukan Cilia

Edema (-), Hordeolum (-), Kalazion (-), Blefarospasme (-), Ektropion (-),

Entropion (-), Sikatrik (-)

Palpebra Superior Tidak ditemukan Palpebra Superios

Sekret (-), Hordeolum (-), Kalazion (-), Ektropion (-), Entropion (-), Sikatrik (-)

Palpebra Inferior Tidak ditemukan Palpebra Inferior

Normal Fisura Palpebra Tidak ditemukan Fisura Palpebra

Trikiasis (-), Ektropion (-), Entropion (-) Margo Palpebra Tidak ditemukan Margo Palpebra

Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-), Sikatrik (-), Hordeolum (-), Kalazion (-)

Konjugtiva Tarsal Superior

Tidak ditemukan Konjungtiva Tarsal Superior

Folikel (-), Papil (-), Hiperemis (-), Sikatrik (-), Hordeolum (-), Kalazion (-)

Konjungtiva Tarsal Inferior

Tidak ditemukan Konjungtiva Tarsal Inferior

Page 10: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Hiperemis (-), Injeksi Konjungtiva (-), Injeksi siliar (-), perdarahan Subkonjungtiva (-), Injeksi Episkelral (-), Flikten (-), Pinguekula (-), Jaringan Fibrovaskular (-)

Konjungtiva Bulbi Tidak ditemukan Konjungtiva Bulbi

Arcus senilis (-), makro/mikrokornea (-), keruh (-), edema (-), sikatrik (-), infiltrate (-)

Kornea Tidak dapat dinilai

Dalam, hipopion (-), hifema (-) BMD Tidak dapat dinilai

Kripti regular, atrofi sneilis (-), Sinekia anterior (-), Sinekia posterior (-)

Iris Tidak dapat dinilai

Isokor, bulat regular, reflek cahaya langsung (-)

Pupil Tidak dapat dinilai

Shadow Test (-), jernih Lensa Tidak dapat dinilai

Tidak dilakukan pemeriksaan Vitreus Tidak dapat dinilai

Tidak dilakukan pemeriksaan Fundus Tidak dapat dinilai

Page 11: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

RESUMEPasien, Ny. A, 62 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata

sebelah kiri yang di rasakan pasien sejak 1 minggu SMRS. Pasien mengatakan awalnya nyeri tersebut dirasakan hilang timbul namun lama kelamaan nyeri tersebut dirasakan terus menerus dan setiap hari. Pasien mengatakan sejak ± 30 tahun yang lalu, penglihatan kedua matanya buram dan terus menurun. Pasien juga mengeluh terdapat luka yang sudah bernanah pada mata sebelah kiri sejak ± 2 tahun yang lalu. Pasien juga mengeluh akrih-akhir ini berat badannya dirasakan menurun. Pasien mengatakan sebelumnya sudah berobat ke bidan dan Puskesmas. Pasien mendapat salep mata, tetapi luka tersebut tidak ada perbaikan. Riwayat Hipertensi dan Diabetes Melitus disangkal oleh pasien.

Page 12: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PEMERIKSAAN FISIKOD OS

Ortoforia Posisi/Hirschberg Tidak dapat dinilai

Tidak dapat dinilai Gerakan Bola Mata Tidak dapat dinilai

NLP Visus NLP

Tidak dilakukan pemeriksaan

TIO Tidak dilakukan pemeriksaan

Tidak ada kelainan Supra cilia Tidak ditemukan supra cilia

Tidak ada kelainan Cilia Tidak ditemukan cilia

Tidak ada kelainan Palpebra Superior Tidak ditemukan palpebra superior

Tidak ada kelainan Palpebra Inferior Tidak ditemukan palpebra inferior

Tidak ada kelainan Fissura Palpebra Tidak ditemukan fissura palpebra

Tidak ada kelainan Margo Palpebra Tidak ditemukan margo palpebra

Page 13: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Hiperemis (-) Konjugtiva Tarsal Superior

Tidak ditemukan Konjungtiva Tarsal Superior

Hiperemis (-) Konjungtiva Tarsal Inferior

Tidak ditemukan Konjungtiva Tarsal Inferior

Hiperemis (-) Konjungtiva Bulbi Tidak ditemukan Konjungtiva Bulbi

Jernih Kornea Tidak dapat dinilai

BMD

Regular, tidak ada kelainan

Iris Tidak dapat dinilai

Isokor, tidak ada kelainan

Pupil Tidak dapat dinilai

Jernih Lensa Tidak dapat dinilai

Tidak diperiksa Vitreus Tidak dapat dinilai

Tidak diperiksa Fundus Tidak dapat dinilai

Page 14: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

• Suspek Tumor Palpebra Inferior

Diagnosis Kerja :

• Karsinoma sel basal• Karsinoma sel skuamosa• Karsinoma kelenjar sebasea• Melanoma maligna palpebra

Diagnosis Banding :

Page 15: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PEMERIKSAAN PENUNJANG

•Biopsi

Page 16: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa

Bersihkan luka dengan

menggunakan betadine

Menjaga kebersihan

mata

Makan makanan yang

bergizi

Kontrol kembali ke poli mata

jika obat habis

Medikamentosa

Tab Asam Mefenamat 3 x

500 mg

Tab Ciprofloxacin 3

x 500 mg

Page 17: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PROGNOSIS

Ad vitam: Dubia ad bonam

Ad sanationam: Ad malam

Ad cosmeticu

m: Ad Malam

Ad fungtionam: Ad malam

Page 18: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

TINJAUAN PUSTAKA

Page 19: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

ANATOMI PALPEBRA

Page 20: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

1. KULIT2. MUSKULUS ORBIKULARIS 

OKULI

3. JARINGAN AREOLAR

4. TARSUS5. 

KONJUNGTIVA PALPEBRA

5 BIDANG JARINGAN UTAMA

Page 21: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

TU

MO

R J

INA

K

PAL

PE

BR

A

Hemangioma

Molluscum Contagiosum

Nevus

Xanthelasma

Page 22: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

TUMOR GANAS

PALPEBRA

Karsinoma Sel Basal

Karsinoma Kelenjar Sebasea

Sarkoma Palpebra

Melanoma Maligna Palpebra

Karsinoma Sel

Skuamosa

Page 23: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Hemangioma merupakan pertumbuhan hamartomatous

yang terdiri dari sel-sel endotel kapiler yang berproliferasi

Hemangioma ditemukan pada fase awal pertumbuhan aktif pada bayi dengan periode selanjutnya berupa regresi dan involusi

Hemangioma kapiler atau hemangioma strawberry dapat mengenai kulit pada 10% bayi dan tampaknya lebih sering pada bayi prematur dan anak kembar

Tumor ini biasanya muncul pada waktu lahir atau segera sesudah lahir sebagai lesi yang berwarna merah terang, bertambah besar dalam beberapa minggu hingga bulanan, dan mengalami involusi pada usia sekolah

HEMANGIOMA

Page 24: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx
Page 25: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Hemangioma kapilare

hemangioma kapiler pada anak (nevus

vasculosus, strawberry nevus)

granuloma piogenik

cherry-spot ,angiom

a senilis

hemangioma

kavernosum

hemangioma keratotik

hamartoma vaskular.

Telangiektasis

nevus flameus

angiokeratoma

spider angioma

Klasifikasi

Page 26: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx
Page 27: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

ETIOLOGI Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma masih belum

diketahui Meskipun growth factor, hormonal, dan pengaruh mekanik di

perkirakan menjadi penyebab proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma, tapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas

EPIDEMIOLOGI Prevalensi hemangioma infantil ± 1- 3% pada neonatus dan ±

10% pada bayi sampai dengan umur 1 tahun Lokasi tersering yaitu pada kepala dan leher (60%) faktor resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus dengan

berat badan lahir di bawah 1500 gram Rasio kejadian perempuan dibanding laki-laki 3:1 Hemangioma infantil lebih sering terjadi di ras kaukasia daripada

ras di Afrika maupun Amerika

Page 28: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Gambaran Klinis

Hemangioma kapilare: Strawberry nevus

Merah menyala,tegan

g, lobular, berbatas tegas.

Superfisial berwarna merah terang, subkutan berwarna kebiru-

biruan

Hemangioama kavernosa

Tidak berbatas tegas, berupa macula

eritematosa atau nodus merah sampai

ungu

Berupa tonjolan, bila ditekan mengempis dan

pucat lalu cepat menggembung

lagi,berwarna merah keunguan.

Jarang tjd involusi spontan , kadang

bersifat permanen.

Hemangioma Campuran

Lesi berupa tumor lunak

Berwarna merah kebiruan, terdapat gambaran keratotik

& verukosa

Ditemukan diekstremitas inferior dan unilateral

Page 29: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Terapi konservatif

Terapi aktif

Terapi kompresi

Terapi Kortikoster

oid

Terapi pembedaha

n

Terapi radiasi

Terapi sklerotik

Terapi Laser

Kemoterapi

Penatalaksanaan

Page 30: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KOMPLIKASI

Morbiditas hemangioma mata sangat bergantung dari seberapa besar ukurannya mengisi rongga mata

Komplikasi yang paling sering dari hemangioma adalah ambliopia deprivasi pada mata yang terkena jika lesi cukup besar untuk menghalangi aksis visual

Komplikasi lain yang paling sering terjadi adalah perdarahan, penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus tumbuh

Page 31: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Adalah penyakit infeksi virus pada epidermis yang sering mengenai kelopak mata

Pada anak – anak, penularan penyakit ini adalah melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi dan autoinokulasi sedangkan pada orang dewasa umumnya menular melalui hubungan seksual

MOLLUSKUM CONTAGIOSUM

Page 32: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

• sering terlihat pada anak dibawah usia 15 tahun

• 80 % kasus dilaporkan bahwa anak – anak yang terkena pada usia 1 – 4 tahun yang paling parah keadaannya

EPIDEMIOLOGI

• Pox virus• Masa inkubasi dari virus

ini adalah sekitar 2 mingguETIOLOGI

Page 33: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Berupa lesi satu atau lebih yg

terpisah

Lesi berupa papul berukuran 1-5 mm

Setiap lesi memiliki

umblisasi/lekukan ditengahnya

Didalam lesi biasanya muncul detritus atau

badan moluskum.

Manifestasi klinik

Page 34: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx
Page 35: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Penatalaksanaan

Krioterapi hiperfokal dg anastesi local

lebih aman utk moluscum

kontagiosum palpebra

multiple pd pasien AIDS

Insisi dan kuretase dari

bagian tengah lesi

Page 36: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

NEVUS

Sel nevus berpigmen adalah pigmentasi tahi lalat yang umum terjadi pada kebanyakan orang

Nevus berasal dari melanosit, yaitu sel yang memproduksi pigmen

Permukaan dari nevus bisa halus ataupun berbenjol – benjol tergantung pada jumlah keratin yang dikandungnya

Page 37: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Junctional

nevus

• biasanya datar dan berbatas tegas dengan warna coklat yang seragam• terletak pada perbatasan antara epidermis dan dermis

Intradermal

nevus

• Nevus ini biasanya berwarna coklat hingga hitam• umumnya meninggi di atas kulit ,• sering terdapat pada pinggir kelopak mata dan bulu mata

Compound

nevus

• nevus yang berasal dari gabungan dari komponen jaringan pembatas antara epidermis dan dermis 

Nevus biru

• berwarna biru, abu–abu hingga hitam• biasanya datar tetapi dapat pula berupa nodul yang berbatas tegas

nevus of Ota

• jenis dari nevus biru dari kulit di sekitar bola mata

KLASIFIKASI

Page 38: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PENATALAKSANAAN

Biopsi

Biopsi Insisi

Biopsi Eksis

Tidak sensitif terhadap radioterapi

Page 39: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

Kumpulan kolesetrol di bawah kulit dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di permukaan anterior papelbra

XANTHELASMA

Page 40: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

EPIDEMIOLOGI

Xanthelasma lebih sering dijumpai pada wanita

dengan persenan 32% dan 17,4% pada laki-laki

Onset timbulnya xanthelasma berkisar antara 15-73 tahun

dengan puncak pada decade 4-5

Xanthelasma jarang ditemukan pada anak-

anak dan remaja

Page 41: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

plak irregular, berisi deposit

lemak

warna kekuningan, sering kali

disekitar mata

Berbatas tegas, Ukuran

antara2 – 30 mm

Kadang simetris dan cenderung

bersifat permanen

biasanya terdapat di sisi medial kelopak

mata atas

Manifestasi Klinik

Page 42: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PENATALAKSANAAN

Eksisi Bedah 

Kauterisasi kimia

Elektrodesikasi dan cryoterapi

laser karbondioksida

dan argon

Page 43: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PROGNOSIS

Terjadi kekambuhan

pada 40% pasien pasca bedah

eksis

Kegagalan ini terjadi pada

tahun pertama dengan

persentase 26% dan lebih sering

terjadi pada pasien dengan

sindrom hiperlipidemia

Page 44: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KARSINOMA SEL BASAL

DEFINISI

• ASAL: LAPISAN BASAL EPITEL KULIT• BENJOLAN YANG TRANSPARAN• PINGGIR SEPERTI MUTIARA• BAGIAN SENTRAL BENJOLAN

MENCEKUNG DAN HALUS (SEAKAN MENYEMBUH)

• ULKUS RODIENS

EPIDEMIOLOGI

• 90-95% TUMOR GANAS PALPEBRA PALING BANYAK

• 50-60% PALPEBRA INFERIOR• 25-30% KANTUS MEDIA

Page 45: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

CORAK KULIT PUTIH, MATA BIRU, RAMBUT PIRANG

USIA PERTENGAHAN DAN USIA TUA

TERPAPAR MATAHARI DALAM JANGKA WAKTU LAMA

RIWAYAT MEROKOK CERUTU

DENGAN RIWAYAT KARSINOMA SEL BASAL SEBELUMNYA

RIWAYAT KELUARGA DENGAN BASAL CELL NEVUS SYNDROME

RIWAYAT KELUARGA DENGAN XERODERMA PIGMENTOSUM

FAKT

OR

RESI

KO

Page 46: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

GEJALA KLINISDI DAERAH BERAMBUT

BERSIFAT INVASIF DAN LOKAL DESTRUKTIF

JARANG BERMETASTASIS ANGKA KEMATIAN 2-3%

ULSERASI DAPAT TERJADI

CENDERUNG RESIDIF BILA PENGOBATAN TIDAK ADEKUAT

RADIOSENSITIF

Page 47: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KLASIFIKASI1. TIPE NODULAR• MANIFESTASI KLINIS TERBANYAK• KONSISTENSI: KERAS• BATAS: TEGAS• NODUL SEPERTI MUTIARA• DISERTAI DENGAN TELANGIECTASIA DAN SENTRAL ULKUS

2. TIPE MORPHEA• PALING SEDIKIT DITEMUKAN• LEBIH AGRESIF• KONSISTENSI: KERAS• BATAS: TIDAK TEGAS• SERING DISERTAI DENGAN MADAROSIS

Page 48: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

3. TIPE ULSERATIVE

4. TIPE MULTISENTRIK• DIAWALI DENGAN BLEFARITIS KRONIS• LESI UKURAN PLAKAT DENGAN ERITEM, SKUMASI HALUS, PINGGIR KERAS DAN MENINGGI

Page 49: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KARSINOMA SEL BASAL

Page 50: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

TATALAKSANA

Biopsi insisi

• Konfirmasi diagnosis

Bedah

• Eksisi potongan beku / Frozen Section

• Micrografi Mohs

• Eksisi tanpa potongan beku

Non Bedah

• Radioterapi• Kemoterapi• Interferon

Page 51: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KARSINOMA SEL SKUAMOSA

Defenisi

• Tumor ganas intra epitelial di daerah limbus dan margo palpebra / pada peralihan epitel

Epidemiologi

• Frekuensi 9,2 % tumor ganas palpebra• Pria > wanita, meningkat pada usia lanjut

Etiologi

• Belum di ketahui• Diduga paparan zat aktif, iritasi, terapi radiasi, virus

papiloma humanum

Page 52: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PATOFISIOLOGI

• Gambaran patologi belum jelas, sel atipik

Pralesi displasia

• Displasia berat

Ca. In situ• Menembus

membran basalis

Invasif

Page 53: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

DIAGNOSIS• Anamnesis : riwayat trauma, paparan zat

aktif / radiasi, riwayat tumor sebelumnya• Pemeriksaan fisik : tumbuh lambat tanpa

rasa sakit, berawal dari nodul sampai ber-ulkus

• Pemeriksaan laboratorium

Diagnosis

• Bedah : eksisi tumor• Radikal eksenterasi dengan atau tanpa

kombinasi radiasi Tatalaksana

• Rekurensi : 20-40%Prognosis

Page 54: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

SKUAMOS SEl KARSINOMA

Page 55: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KARSINOMA KELENJAR SEBASEA

Epide

miologi

• Frekuensi 3,2 % tumor ganas dan 0,8% dari tumor ganas palpebra

• Wanita > pria, meningkat pada usia lanjut

Gejala

dan tanda

• Spektrum luas berbentuk nodul kecil, keras seperti khalazion

• Predileksi pada palpebra Superior, massa berwarna kuning berisi lemak, dapat berpapil-papil

Tatalaksana

• Diagnosis pasti : Biopsi• Dilakukan eksisi dan eksentrasi jika tedapat keterlibatan

difus kedua bola mata atas dan bawah

Page 56: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KARSINOMA SEBASEA

Page 57: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

MELANOMA MALIGNA PALPEBRA• 1 % dari tumor ganas palpebra• Angka kematian paling tinggiEpidemiologi

• Riwayat melanoma pada keluarga atau pasien dengan nevus displastik

• Xeroderma pigmentosumFaktor resiko

• Pigmentasi variabel : lesi dengan tingkat warna coklat, merah, putih, biru, hitam gelap

• Batas tidak tegas, ulserasi dan perdarahanDiagnosis

• Eksisi bedahTatalaksana

• Tergantung ketebalan tumor• 0,75 – 1,5 mm : 100 % bertahan hidup > 5 tahun• > 1,5mm : ketahanan hidup 5 tahun : 50-60%

Prognosis

Page 58: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

MELANOMA

Page 59: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

SARKOMA PALPEBRA(SARKOMA KAPOSI)

Page 60: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

EPIDEMIOLOGI

• 24 % dijumpai pada penderita AIDS• Sarkoma Kaposi endemik di Afrika Tengah,

terutama mempengaruhi laki-laki muda dengan lesi kulit yang agresif dan viseral

20% dari jenis sarkoma dapat mengenai mata palpebra atas/bawah menyerupai hordeolum atau hemangioma dan

pada konjuntiva forniks, dan bulbi bagian inferior (menyerupai perdarahan subkonjuntiva granuloma atau hemangioma). Tumor ini bersifat agresif, multifokal dan

sering kambuh.

Page 61: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

ETIOLOGI

Human herpesvirus 8

(HHV-8)

Laki- laki homo seksual risiko

tinggi

Pasien pasca transplantasi

organ dan menggunakan

agen imunosupresif

Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi beberapa faktor terlibat yang ditemui

Page 62: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

DIAGNOSIS

• Demografi• Status kekebalan• Lesi kulit Sebelumnya• Pengobatan sebelumnya• Riwayat infeksi oportunistik• Penggunaan obat saat ini

ANAMNESIS

• Fotofobia• Mata merah atau perdarahan

berulang• Iritasi dan sensasi benda asing• Epiphora• Mata Kering• Keluarnya mukopurulen• Kelopak mata keras atau bengkak• Ketidakmampuan untuk menutup

mata• Penglihatan kabur

GEJALA

Page 63: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

• Pemeriksaan lengkap pada mata

• Lesi yang merah keunguan hingga merah terang

• Lesi ditemukan di palpebra dan konjugtiva

• Disertai pendarahan konjugtiva

PEMERIKSAAN FISIK

• HIV enzyme-linked immunosorbent assay

• HIV Western blot

• BIOPSI

PEMERIKSAAN LAB

Page 64: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PENATALAKSANAANPengobatan tidak spesifik paliatif

Radioterapi

Kemoterapi

Eksisi Lokal

Interferon

Page 65: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

KOMPLIKASI

Hilang Penglihata

n

Disfungsi Kelopak

Pendarahan

Konjugtiva berulang

Infeksi

Page 66: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

SARKOMA KAPOSI

Page 67: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx

PENUTUPTumor menyebar mulai dari lapisan epidermis, ke dermis bahkan ke struktur

adneksa kelopak mata

• Karsinoma sel basal 90 – 95 % dari seluruh tumor ganas di kelopak mata.• Karsinoma sel skuamosa 9,2 % dari seluruh keganasan pada kelopak mata.• Karsinoma sel sebasea 3,2% diantara tumor ganas dan 0,8% dari seluruh

tumor palpebra. • Melanoma maligna merupakan tumor ganas palpebra yang paling jarang tetapi

paling ganas dan banyak menimbulkan kematian

Penatalaksanaan tumor ganas dilakukan secara pembedahan

Page 68: CASE TUMOR PALPEBRA.pptx