Case Scabies Dg Inf

39
Pembimbing : Dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK LAPORAN KASUS SKABIES KEPANITERAAN KLINIK RSUD BANJAR STASE KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014 Oleh : Leni Yuliani (2009730138)

description

kulit

Transcript of Case Scabies Dg Inf

Page 1: Case Scabies Dg Inf

Pembimbing :Dr. Bowo Wahyudi,

Sp.KK

LAPORAN KASUSSKABIES

KEPANITERAAN KLINIK RSUD BANJAR STASE KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2014

Oleh :Leni Yuliani (2009730138)

Page 2: Case Scabies Dg Inf

Nama : An. ENUmur : 14 TahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : PelajarAlamat : Banjar

IDENTITAS

Page 3: Case Scabies Dg Inf

Keluhan utama :Borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari dan semakin meluas pada kedua

telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu.

ANAMNESISALLO & AUTO 4 MARET 2014

Page 4: Case Scabies Dg Inf

Dengan keluhan borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari yang semakin meluas pada kedua telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu. Selain borok pasien juga menyatakan terdapat bruntus-bruntus kemerahan pada punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut dan kedua kaki. Dan ada bruntus - bruntus kemerahan yang berisi nanah.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Page 5: Case Scabies Dg Inf

Awalnya timbul bruntus kemerahan sebesar jarum pentul di sela-sela jari tangan kanan yang terasa gatal terutama malam hari sejak 1 bulan yang lalu dan pasien mengaku sering menggaruk daerah tersebut, kemudian bruntus kemerahan semakin banyak dan semakin gatal serta meluas hingga ke telapak tangan, kedua punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, lutut serta kedua kaki

Page 6: Case Scabies Dg Inf

Bruntus-bruntus kemerahan dirasakan gatal setiap saat tetapi semakin hebat pada saat malam hari. Lama – kelamaan bruntus-bruntus kemudian ada yang berisi cairan nanah, karena gatal pasien sering menggaruknya hingga timbul luka akibat garukan. Terutama pada telapak tangan dan kaki karena digaruk oleh pasien sehingga berubah menjadi borok

Page 7: Case Scabies Dg Inf

• Riwayat borok yang terasa nyeri dan gatal terutama malam hari pada telapak tangan dan kaki maupun kulit lainnya belum pernah dirasakan oleh pasien.

• Riwayat keluhan bruntus – bruntus kemerahan berisi nanah disertai gatal pada kedua tangan, badan, dan kaki maupun daerah lainnya sebelumnya belum pernah dialami pasien.

• Riwayat sering haus , sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan tidak dirasakan oleh pasien.

• Riwayat sesak nafas diikuti bunyi tidak dirasakan oleh pasien.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Page 8: Case Scabies Dg Inf

• Dirumah saat ini 3 saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus – bruntus kemerahan yang terasa gatal pada pergelangan tangan kanan dan kiri serta badan, pasien tinggal disatu kamar dan rumah yang sama serta mereka sering bermain bersama. Tidak terdapat saudara yang bersekolah di pesantren dan tinggal diasrama.

• Orang tua pasien tidak terdapat keluhan gatal – gatal, kemerahan pada kulit dan kulit terkelupas setelah mengkonsumsi suatu obat, makan – makanan tertentu, bersin – bersin serta saat terpapar cuaca dingin dan debu.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Page 9: Case Scabies Dg Inf

• Riwayat sering haus, sering buang air kecil pada malam hari dan sering buang air kecil, sering lapar, mengantuk berlebihan pada anggota keluarga tidak diketahui oleh pasien.

• Riwayat jantung terasa berdebar dan pusing pada anggota keluarga tidak diketahui oleh pasien.

• Riwayat sesak nafas diikuti bunyi pada anggota keluarga tidak diketahui oleh pasien.

Page 10: Case Scabies Dg Inf

• Muncul gatal dan kemerahan pada kulit setelah makan makanan tertentu seperti : telur, udang, tempe dll. tidak dirasakan oleh pasien

• Keluhan sering bersin saat pagi hari atau udara dingin tidak dirasakan oleh pasien

• Pasien tidak mempunyai riwayat meminum obat – obatan yang pernah dikonsumsi menimbulkan reaksi gatal, kulit terkelupas, dan sesak nafas.

RIWAYAT ALERGI

Page 11: Case Scabies Dg Inf

• Pasien tinggal satu rumah dengan kedua orang tua dan tiga saudaranya.

• Pasien menyatakan rumah gubuk dengan ukuran 6 x 4 m, mempunyai dua kamar; satu kamar orang tua pasien, satu kamar dua saudara pasien. Pasien tidur diruang tengah.

• Pasien mengatakan selalu menggunakan alas kaki setiap akan bepergian keluar rumah.

• Pasien biasanya mandi 2x dalam sehari, mengganti pakainnya 2x dalam sehari termasuk pakaian dalam.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Page 12: Case Scabies Dg Inf

• Pasien terkadang memakai baju secara bergantian dengan saudaranya.

• Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling dan bantal hanya jika terlihat kotor. Ibu pasien mencuci pakaian sendiri dengan sabun detergen dan disetrika.

• Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan.

Page 13: Case Scabies Dg Inf

Kesadaran : ComposmentisKeadaan umum: Tampak sakit ringanVital Sign :Nadi : 96x/menitRR : 20 x/menitSuhu : 36⁰CKepala : NormochepalMata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-)

Mulut : Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)Leher : Pembesaran KGB (-)Thorax : Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II regulerAbdomen: Tampak merah, cembung, BU normal, organomegali (-)Ekstremitas: Akral hangat (+/+), edema (-/-), pitting nails (-/-)

PEMERIKSAAN FISIK

Page 14: Case Scabies Dg Inf
Page 15: Case Scabies Dg Inf
Page 16: Case Scabies Dg Inf

Distribusi

Generalis

A/R

jari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanan dan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri, kaki kanan dan kiri.

Lesi

Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar sampai lentikuler, ukuran terkecil diameter 1 mm - 2 mm, ukuran terbesar 5 mm - 7 mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian kering.

Efloresensi

Papul eritema, pustule, krusta, skuama, eksoriasi

STATUS DERMATOLIKUS

Page 17: Case Scabies Dg Inf

Pemeriksaan Kerokan KulitPada pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH :

Hasil (-) tidak ditemukan adanya tungau.

Page 18: Case Scabies Dg Inf

Pasien anak usia 14 tahun datang bersama ibunya ke Poliklinik RSUD kotaBanjar dengan keluhan borok yang dirasakan nyeri dan pruritus nokturna pada telapak tangan dan kaki sejak 5 hari yang lalu. Pasien menyatakan juga terdapat papul eritema di kedua punggung tangan, pergelangan tangan, badan, kedua paha, serta kaki.

Awalnya terdapat papul eritema miliar disertai pruritus nokturna di jari tangan kanan, dan pasien sering menggaruk, sehingga meluas ke punggung tangan, pergelangan tangan, serta tampak pada daerah badan kedua paha dan kaki. Lama-kelamaan sebagian papul beberapa menjadi pustule, terytama pada telapak tangan dan kaki karena gatal pasien sering menggaruk sehingga menjadi borok.

RESUME

Page 19: Case Scabies Dg Inf

Di keluarga pasien, tiga saudaranya mengalami keluhan bruntus-bruntus kemerahan yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan, yang mana pasien tinggal satu rumah dan sering bermain bersama.

Ayah pasien bekerja sebagai buruh bangunan, tinggal di rumah gubuk dengan ukuran 6 x 4 m dan mempunyai dua kamar. Pasien terkadang memakai pakaian saudaranya. Ibu pasien mengganti sprei, kasur, guling, bantal, jika terlihat kotor.

Page 20: Case Scabies Dg Inf

Didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan pada pemeriksaan

dermatologi ditemukan:Distribu

siGeneralis

A/R

jari-jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, pergelangan tangan kanan dan kiri, perut bagian bawah, pinggang bagian belakang, paha kanan kiri, kaki kanan dan kiri.

Lesi

Multiple, sebagian konfluens, sebagian diskret, sirkumskripta, ukuran miliar sampai lentikuler, ukuran terkecil 1 mm x 2 mm, ukuran terbesar 5 mm x 7 mm, menimbul dari permukaan kulit, sebagian madidans sebagian kering.

Efloresensi

Papul eritema, krusta, pustule, skuama, eksoriasi

Page 21: Case Scabies Dg Inf

DIAGNOSIS BANDING• Skabies dengan infeksi sekunder• Prurigo hebra• Dermatitis DIAGNOSIS KERJASkabies dengan infeksi sekunder  RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pewarnaan gram• Histopatologis• Pemeriksaan serologi

Page 22: Case Scabies Dg Inf

• Menjelaskan tentang penyakit dan cara penggunaan obat yang diberikan.

• Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.

• Pengobatannya dioles dikulit & gunakan pada malam hari

• Selalu menjaga kebersihan tangan dan kaki

• Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam dengan air panas.

• Alat-alat yang tidak bisa direndam dijemur.

• Keluarga yang mengalami keluahan yang sama diobati.

• Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.

PENATALAKSANAAN

Page 23: Case Scabies Dg Inf

Medikamentosa:• Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari

dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher kebawah tanpa terkecuali dan digunakan dalam waktu 8 – 10 jam, dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya .

• Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari

Page 24: Case Scabies Dg Inf

Quo Ad Vitam : Ad BonamQuo Ad Functionam : Ad BonamQuo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

PROGNOSIS

Page 25: Case Scabies Dg Inf

ANALISA KASUS

Page 26: Case Scabies Dg Inf

Dari anamnesis pada pasien ini didapatkan cardinal sign berupa gatal yang dirasakan terutama pada malam hari, tiga saudara pasien juga sedang mengalami keluhan bruntus – bruntus kemerahan yang terasa gatal pada kedua tangan dan badan.

Yang mana pada teori dijelaskan diagnosa scabies dapat ditegakkan berdasarkan cardinal signnya yang meliputi 2 dari 4 cardinal sign berikut :1. Pruritus nokturna2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok3. Adanya terowongan (kunikulus)4. Menemukan tungau

Mengapa pada kasus ini pasien di diagnosis skabies dengan infeksi sekunder?

Page 27: Case Scabies Dg Inf

Pada kasus yaitu lokasinya pada kedua pergelangan tangan, punggung tangan, sela – sela jari tangan, badan dan perut bagian bawah.

Sesuai dengan teori, lokasi gatal yang dirasakan pada pasien sesuai dengan tempat-tempat predileksi skabies, yakni : sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mame (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah.

TEMPAT PREDILEKSI

Page 28: Case Scabies Dg Inf

Pada kasus, didapatkan lesi timbul dengan efloresensi berupa papul eritematosa, pustule, krusta, eksoriasi, dan skuama.

Berdarakan teori scabies menunjukkan lesi yang timbul berupa papul, vesikel, urtika, dan lain-lain. Bila ada infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, krusta, erosi, dan lain-lain).

PEMERIKSAAN FISIK

Page 29: Case Scabies Dg Inf

Pada kasus adalah, ayah pasien yang bekerja sebagai buruh bangunan, ukuran rumah kecil 6 x 4 cm dengan jumlah anggota keluarga 6 dan terdapat 2 kamar, pasien sering bertukar pakaian dengan saudaranya, serta sprei, bantal, dan guling yang jarang diganti. Kasus ini menunjukkan keadaan social ekonomi rendah, dan hygiene yang buruk.

Yang mana pada teori dijelaskan mengenai faktor resiko terjadinya scabies berupa faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, dan perkembangan dermografik serta ekologik.

FAKTOR RESIKO

Page 30: Case Scabies Dg Inf

Pada kasus ini dipikirkan prurigo hebra : • penyakit kulit kronis dimulai sejak bayi atau anak• tingkat social ekonomi dan hygiene rendah• Umumnya ada saudara yang menderita• kulit penderita peka terhadap gigitan serangga.• Tanda khasnya adanya papul miliar tidak berwarna, berbentuk

kubah, sangat gatal.• Garukan yang terus menerus dapat menimbulkan erosi,

eksoriasi, krusta, hiperpigmentasi dan likenifikasi.• Sering pula terjadi infeksi sekunder.• Tempat predileksinya di ektremitas bagian ektensor dan

simetrik, dapat meluas ke bokong dan perut. Umunya bagian tungkai lebih parah daripada lengan.

Mengapa pada kasus didiagnosis dengan prurigo hebra dan dermatitis?

Page 31: Case Scabies Dg Inf

Berdasarkan kasus gejala klinis, lesi kulit, dan tempat predileksi hampir menyerupai namun diagnosis ini dapat disingkirkan karena pasien baru mengalami keluhan 5 hari yang lalu dan tidak peka terhadap gigitan serangga.

Page 32: Case Scabies Dg Inf

Pada dermatitis:• Gatal• Penyebaran dapat setempat, generalisata, dan

universalis• Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit.

Dapat berupa eritema, vesikel atau bula, dan krusta pada stadium subakut, pada kronis lesi kering, skuama, hiperpigmentasi, papul, likenifikasi, bahkan erosi atau eksoriasi karena garukan.

Page 33: Case Scabies Dg Inf

Berdasarkan kasus kelainan kulit hampir sama, namun dermatitis tidak pruritus nokturna, dan tidak ada keluarga menderita keluhan yang sama. Sehingga diagnosis dapat disingkirkan.

Page 34: Case Scabies Dg Inf

Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati skabies perlu diberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa penyakit skabies mudah sekali menular, sehingga semua individu yang berkontak /serumah harus diobati walaupun gejala belum ada. Obat topikal sebaiknya diberikan setelah mandi karena hidrasi kulit. Pakaian, sprei, handuk dan alat tidur lain hendaknya dicuci dengan air panas. Dapat juga dimasukkan dalam kantong plastik, dibiarkan 1 pekan maka tungau akan mati.

Bagaimana penatalaksanaan pasien dalam kasus ini?

Page 35: Case Scabies Dg Inf

Topikal : Permetrin krim 5% 1x selama 1 hari dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher kebawah tanpa terkecualai dan digunakan dalam waktu 8 – 10 jam, dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudia dicuci pada esok harinya.

Kenapa diberikan obat topikal tersebut?

Krim Permetrin : Suatu skabisid berupa piretroid sintesis yang efektif pada manusia dengan toksisitas rendah, Krim permetrin ditoleransi dengan baik, diserap minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan cepat. Permetrin tidak dianjurkan pada bayi usia kurang dari 2 bulan atau pada wanita hamil.

TERAPI MEDIKAMENTOSA

Page 36: Case Scabies Dg Inf

• Sistemik : amoxicillin 3 x 500 mg perhari.

Kenapa digunakan kepada pasien?

Amoxicillin 500 gr 3x1/hari digunakan karena terdapat infeksi sekunder akibat garukan pasien yang menyebabkan ruam menjadi polimorf. Amoxicillin adalah antibiotik golongan penisilin yang bekerja secara broad spectrum dapat membunuh bakteri gram positif dan negatif.

Page 37: Case Scabies Dg Inf

Pada teori dijelaskan dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor prediposisi (antara lain higiene), maka penyakit ini dapat diberantas dan memberikan prognosis yang baik.

PROGNOSIS

Page 38: Case Scabies Dg Inf

• Quo ad vitam : ad bonamKarena walaupun sudah terjadi infeksi sekunder

pada pasien dengan menggunakan Permetrin cream 5% untuk scabies dan Amoxicillin 500 gr 3x1/hari untuk infeksi sekunder serta menjaga higenitas, pasien dapat sembuh.• Quo ad functionam : ad bonam

Karena tidak mengganggu dari fungsi-fungsi organ.• Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Karena penyakit ini dapat kambuh kembali bila higenitas pasien kurang dan terdapat penularannya serta dengan status ekonomi pasien yang rendah.

Page 39: Case Scabies Dg Inf

Terima kasih