CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

55
Pembimbing : Dr. Ida Bagus Eka Sp.A Penyusun: Riduan Adoro Lumban Gaol (0861050033)

description

CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Transcript of CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Page 1: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pembimbing : Dr. Ida Bagus Eka Sp.A

Penyusun:Riduan Adoro Lumban Gaol (0861050033)

Page 2: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Embriologi Kelenjar tiroid janin

berasal dari endoderm foregut

TRH mulai aktif pada minggu ke-4 usia mudigah

TSH mulai aktif dalam mudigah pada minggu ke 12

Page 3: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Aktifitas JaninMinggu ke- 4: Tiroglobulin mulai dihasilkan oleh

kelenjar tiroidMinggu ke-8: Tiroid mulai aktif menangkap

iodium yang masuk ke sirkulasi danMinggu ke-12: aksis Hipotalamus(TRH)-

Hipofisis(TSH)-Tiroid(Tiroksin) sudah stabil, jumlah T4 terus meningkat sampai minggu ke-36 kehamilan

Sebelum mencapai trimester ke-2 kehamilan, janin sangat bergantung pada hormon tiroid ibu untuk bertumbuh menjadi janin normal

Page 4: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Aktifitas neonatusTSH meningkat secara drastis sehingga

terjadi peningkatan kadar T3 (Tri iodotironin) dan T4(Tetra iodotironin)

Minggu ke-4 usia bayi kadar TSH mulai turun pada kadar normal

Pada bayi prematur, kadar TSH baru turun pada usia minggu ke-6

Page 5: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Anatomi kelenjar Tiroid

Page 6: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Fisiologi kelenjar Tiroid

Page 7: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Fisiologi kelenjar Tiroid

Page 8: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Fungsi TiroksinT4 dikeluarkan ke darah <0,1% dari total yang

dihasilkan,sedangkan T3 dikeluarkan sebanyak <1% namun yang paling digunakan oleh tubuh adalah T4

Kerja T3 4 kali lebih cepat dibandingkan T4Menentukan laju metabolisme dan produksi panasEfek simpatomimetikEfek pada sistem kardiovaskulerEfek pertumbuhan dan sistem saraf

Page 9: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Hipotiroid KongenitalHipotiroid kongenital adalah suatu keadaan

hormon tiroid yang tidak adekuat pada bayi baru lahir sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh yang dapat disebabkan oleh kelainan anatomi kelenjar tiroid(disgenesis), kelainan genetik, kesalahan biosintesis tiroksin serta pengaruh lingkungan(dishormonogenesis)

Page 10: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

EpidemiologiAngka kejadian lebih besar pada jenis kelamin

perempuan dibandingkan dengan laki-laki perbandingan 2:1

Angka kejadian pada setiap negara bervariasi, umumnya sebesar 1:3000-4000 kelahiran hidup

Anak dengan sindrom Down memiliki resiko 35 kali lebih tinggi menderita hipotiroid kongenital

Kejadian tersering hipotiroid kongenital terjadi karena defisiensi iodium

Page 11: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Klasifikasi(1)

Page 12: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Klasifikasi (2)Hipotiroid primer

permanen:1.Disgenesis kelenjar tiroid2.Dishormonogenesis

Hipotiroid primer transien

-ibu dengan penyakit graves dalam pengobatan

-defisiensi iodium pada ibu-transfer antibodi anti

tiroid dari ibu

Hipotiroid sekunder(central hypothyroidism) permanen:

-Kelainan perkembangan otak tengah

-Aplasia hipofisis kongenital

-Idiopatik Hipotiroid sekunder

transien:-Bayi prematur dan

imaturitas organ

Page 13: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Etiologi dan Patogenesis Jalur 1: Agenesis Tiroid

peningkatan kadar TSH tanpa adanya struma

Jalur 2: kekurangan kadar Iodium terjadi kompensasi peningkatan kadar TSH dan terjadi pembesaran kelnjar Tiroid

Jalur 3: terganggunya kelenjar Tiroid baik oleh medikamentosa(contoh:obat anti tiroid atau obat goitrogenik) ataupun non medikamentosa(contoh: pasca tiroidektomi atau terkena terapi radioaktif iodium)

Jalur 4A: semua kelainan yang terjadi pada hipofisis

Kadar TSH menjadi sangat rendah

Jalur 4B: semua kelainan yang terjadi pada hipotalamus

tidak ditemukan struma,kadar TSH sangat rendah

Page 14: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Etiologi dan patogenesis

Page 15: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa (1)Anamnesis: sangat penting dalam menanyakan riwayat kesehatan ibu(kehamilan,asupan gizi,dll), riwayat bayi(asupan gizi,pengobatan dll), dan lingkungan tempat tinggal(endemik,dll)

Page 16: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa (2)

Page 17: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa(3)

Page 18: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa (4)

Page 19: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa (5)

Page 20: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa (5)Diagnosa Hipotiroid kongenital melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik sulit ditegakkan pada 3 bulan pertama kelahiran

Gejala klinis mulai timbul setelah usia bayi bulan ke-3 dan semakin jelas setelah usia bulan ke-6, namun di usia tersebut,retardasi mental pada anak sudah terjadi

Page 21: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosis (6)Pemeriksaan penunjang pada pasien hipotiroid

kongenital;1.Laboratorium: pemeriksaan kadar TSH, kadar T3

dan T4 dalam darah (paling dianjurkan)2.Radiologis: rontgen (memeriksa epifise

pertumbuhan tulang, memeriksa ada tidaaknya pembesaran epikardium jantung), skintigraphy (memeriksa serum Tiroglobulin)

3.EKG: amplitudo QRS yang rendah menunjukkan efusi perikardium (sering terjadi pada Hipotiorid Kongenital)

Page 22: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan (1)Medikamentosa: Natrium L-Thyroxin, dengan dosis sebagai berikut:0 – 6 bulan 25-50 g/hari atau 8-15 g/kg/hari6 – 12 bulan 50-75 g/hari atau 7-10 g/kg/hari1 – 5 tahun 50-100 g/hari atau 5-7 g/kg/hari5 – 10 tahun 100-150 g/hari atau 3-5 g/kg/hari>10-12 tahun 100-200 g/hari atau 2-4 g/kg/hariUntuk neonatus yang terdeteksi pada minggu awal kehidupan Direkomendasikan dosis inisial sebesar 10-15 µg/kg/hari

karenalebih cepat dalam normalisasi kadar T4 dan TSH. Pada

hipotiroid berat,dosis langsung di mulai dari 8-15 g/kg/hari

Page 23: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan (2)Monitoring :-Pemeriksaan kadar TSH secara intensif:

1.setiap 1-2 bulan selama 6 bulan pertama

2.Setiap 3-4 bulan mulai usia 6 bulan-3 tahun

3.Setiap 6-12 bulan jika >3 tahun

Page 24: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan(3) Suportif:Rehabilitasi atau fisioterapi diperlukanUntukmengatasi retardasi perkembangan

motorikyang sudah terjadi. Penilaian intelegensi atau

IQdilakukan menjelang usia sekolah untuk

mengetahuijenis sekolah yang dapat diikuti, sekolah

biasa atauluar biasa

Page 25: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan (4)Diet: -Pemberian suplementasi Iodium-Membatasi makanan yang mengandung goitrogenik,

contoh: kacang-kacangan, asparagus, bayam, brokoli, lobak,salada,dll

Page 26: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan (5)Skrining:

Bayi yang memiliki kadar TSH awal 50µU/mL

memiliki kemungkinansangat besar untukmenderita hipotiroid kongenital permanen,sedangkan kadar TSH 20-49 µU/mL dapatmenunujukkan hipotiroid transien atau

positifpalsu

Page 27: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan(6)Algoritma skrining Hipotiroid

menentukan tindakan selanjutnya pada bayi dengan dugaan hipotiroid kongenital

Paling baik dilakukan skrining pada waktu 2-4 hari setelah kelahiran

Pada bayi prematur, skrining paling baik dilakukan >7 hari setelah kelahiran

Tipe skrining yang paling ideal diperiksa adalah TSH dan T4 secara bersamaan

Page 28: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Penatalaksanaan(7)

Page 29: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

PrognosisSemakin muda usia neonatus mulai melakukan terapi,maka kemunduran dari segi fisik dan mental dapat mencapai prognosa yang lebih baik

Program skrinng di Quebec (AS) mendapatkan bahwa IQ pasien pada usia 1 tahun sebesar 115, usia 18 bulan sebesar 104, dan usia 36 bulan sebesar 103

Page 30: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital
Page 31: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

IDENTITAS PASIEN1 Identitas PasienNama : Kesya Aulia

PutriTanggal Lahir: 9

Desember 2012Umur: 1 tahun 5 bulanNo MR:77.46.05.00 Jenis Kelamin:

PerempuanSuku: PadangBangsa : IndonesiaAgama: Islam

Alamat : Jl. Cipinang Muara RT02/RW01 No.63D

Jakarta Timur MRS: 16 Mei 2014

(Pkl. 11.18 WIB di IGD Anak)

Tanggal pemeriksaan: 20 Mei 2014 (Pkl. 11.00 WIB, di Bangsal Anggrek RS UKI)

Page 32: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

ANAMNESIS(Alloanamnesis)Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan demam tinggi sejak ±1hari SMRS. Demam muncul mendadak dan terus menerus. Pasien sempat di ukur suhu tubuhnya 38,60C. Keluhan lain pasien sempat batuk berdahak dan pilek sejak ±4hari SMRS. Pasien sempat di bawa berobat dan diberi obat namun keluhan tidak berkurang. Keluhan lain pasien menjadi tampak nafsu makannya berkurang dan semakin rewel. Keluhan BAK dan BAB disangkal, sesak napas disangkal, mual dan muntah disangkal.

Page 33: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Penyakit DahuluSejak umur 9 bulan pasien didiagnosa mengalami Down Syndrome oleh dokter di RS Hermina dan RSCM. Pasien juga didiagnosa mengalami Hipotiroid Kongenital. Pasien mempunyai riwayat pneumonia ±1 bulan SMRS, sempat di rawat di RSCM dan sempat dinyatakan sembuh.

Page 34: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat PengobatanPasien mendapatkan terapi Thyrax dari RSCM untuk terapi Hipotiroid Kongenital.

Page 35: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Penyakit dalam KeluargaRiwayat penyakit Hipotiroid di dalam keluarga disangkal

Page 36: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Pekerjaan, sosial, ekonomi, kejiwaan, dan kebiasaanPasien mempunyai riwayat keterlambatan dalam tumbuh kembang dan riwayat imunisasi tidak lengkap. Riwayat imunisasi Hepatitis B 1 kali, Polio 1 kali, DPT 1 kali, BCG 1 kali.

Page 37: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama kehamilan ibu pasien memeriksa kehamilan sebanyak 1 kali sebulan dan pada sebulan terakhir dilakukan pemeriksaan sebanyak 1 kali seminggu

Selama kehamilan ibu pasien tinggal di rumha dengan derah tempat tinggal berada dei bawah bangunan sutet

Page 38: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien lahir di tolong oleh bidan di rumah bersalin pada tanggal 9 Desember 2012, cukup bulan(37minggu) dan berat lahirnya 3200gr

Ibu pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan atau pun mengalami kesulitan dalam persalinan

Page 39: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Nutrisi

ASI diberikan sejak pasien lahir sampai sekarang masih berlanjut. Makanan pendamping asi (PASI) yang diberikan adalah pediasure,buah-buahan seperti pisang,melon,pepaya, dan nasi Tim. Pemberian ASI dan susu tambahan diberikan setiap hari dengan frekuensi 12 kali, buah-buahan sebanyak ½ atau 1 potong sehari, nasi Tim sebanyak 3 kali sehari.

Page 40: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Riwayat Alergi dan Riwayat SosialPasien tidak mempunyai riwayat alergi

Pasian adalah anak kedua, tinggal bersama ayah, ibu, dan 1 kakak laki-laki. Pasien bertempat tinggal di tempat yang padat penduduk.

Tempat tinggal pasien bukan wilayah endemik kurang Iodium

Page 41: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan Fisik (16/5/2014Keadaan umum: tampaksakit sedang Panjang Badan: 85 cmKesadaran: kompos mentis Berat Badan : 7,4 kg Nadi : 140 x/ menit, reguler, isi

cukupRespirasi : 32 x/ menit, reguler.Suhu Aksila : 39,5 C

Page 42: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan FisikStatus General (16 Mei 2014)Kepala : kepala bulat lonjong, wajah tampak

mongoloidLeher: Kelenjar getah bening tidak membesarMata :Anemia ( -/- ), ikterus ( -/- ), refleks pupil

( +/+ ) isokor, strabismus(+) Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret(-) Mulut: faring: hiperemis(+), Lidah : makroglosia

(+)Dada: diameter laterolateral > anteroposterior 

Page 43: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan FisikThorax (Jantung): -Inspeksi: iktus kordis terlihat pada midclavicula

sinistraICS 5-Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V Midclavicula

sinistra-Perkusi : batas jantung kanan: garis parasternal sinistra ICS 4; batas jantung kiri: garis Midclavicula sinistra ICS 4 -Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur(-),gallop(-)

Page 44: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan FisikParu-paru:

-Inspeksi: pergerakan dinding simetris, retraksi sela iga

(-), normochest-Palpasi: stem fremitus simetris-Perkusi: sonor, simetris kanan dan kiri-Auskultasi : bising nafas dasar bronkial , Ronki +/+,

wheezing -/-Abdomen:-Inspeksi : umbilikus tampak menonjol-Auskultasi : Bising usus (+), 4x/menit-Palpasi : Supel,hepar dan spleen tidak teraba

membesar-Perkusi : Timpani

Page 45: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan FisikEkstremitas : akral hangat ( + ), capillary

refil time <2”, normotonus, ROM baik

Page 46: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan Fisik

Page 47: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan FisikStatus AntropometriBB : 7400gPB :85 cmZ-score:-Bb/U : (7,4:9,1)x100%= 81,31% (gizi baik)-TB/U : (85:80)x100%=106,35% (tinggi

normal)-BB/TB: (7,4:11,5)x100%=64,34% (gizi buruk)

Page 48: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Diagnosa KerjaHipotiroid Kongenital dan Bronkitis

Page 49: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Pemeriksaan Laboratorium(16/5/2014)

Page 50: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Dokumentasi

Page 51: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

Dokumentasi

Page 52: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

PenatalaksanaanMedikamentosa:-Diet: biasa-IVFD: Tridex plain 8 tetes/menit(makro)→30tetes/menit(mikro)-Mm/: -Sanmol drip 3x100mg-Isprinol 3 x ½ CTH-Inhalasi ventolin+pulmicort 2x/hari

Page 53: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

PenatalaksanaanNon Medikamentosa-Monitoring kadar T4 dan TSH-Terapi Ortopedi (berlatih berdiri)

Page 54: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital

KesimpulanPasien mengalami kemunduran dalam tumbuh

kembangDari anamnesis dan pemeriksaan fisik,didapatkan

bahwa pasien juga mengalami gangguan Hipotiroid

Page 55: CASE REPORT Hipotiroid Kongenital