Case Report HAP Ny. O

download Case Report HAP Ny. O

of 46

description

obgyn

Transcript of Case Report HAP Ny. O

Presentasi Kasus

Presentasi KasusPembimbing : Dr David Sp.OGPenyusun : Vashty Amanda Vina Listy Mohd ShafidHEMORAGIK ANTE PARTUMIndentitas PasienNama:Ny. OJenis Kelamin:PerempuanUmur :22 tahunPendidikan:SMPPekerjaan:Ibu rumah tanggaAgama:IslamAlamat :Kaum Jaya 15/04. Kampung puseurjaya. Kecamatan Teluk Jambe timur. Kabupaten Karawang.Suku: SundaTanggal Masuk RS:30 Januari 2012

Identitas SuamiNama:Tn. AUmur:30 tahunAlamat:jl Lampean 1 Rt 04/ rw 06. Desa Kedawung. Kecamata lemah abang. Kabupaten karawang Suku :SundaPekerjaan :BuruhPendidikan :SLTA

ANAMNESA

Pasien juga mengatakan adanya lendir dan darah yang keluar, namun pasien menyangkal adanya keluar air-air. Adanya gerakan janin masih dirasakan oleh pasien. Menurut pasien sejak awal kehamilan, tekanan darahnya selalu dalam batas normal sekitar 100-120 mmHg, tetapi pasien mengatakan bahwa ketika melakukan pemeriksaan kehamilan 2 minggu yang lalu, tekanan darahnya meningkat (180/100 mmgHg)

. pasien juga mengalami pembengkakan pada kedua kakinya. Pasien menyangkal adanya sakit kepala yang hebat, pengelihatan kabur, nyeri ulu hati, mual, muntah ataupun adanya kejang

Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKeadaan Umum: Sakit sedangKesadaran : Compos Mentis

Tanda-Tanda VitalTekanan Darah : 170/110 mmHg Nadi : 100x/menit Suhu: 36,8 oCRR: 20 x/mnt

Kepala :NormochepaliMata : Konjungtiva anemis -/-, skelra ikterik -/-, Pupil isokor +/+, Releks Cahaya +/+THT: Faring Hiperemis (-), Tonsil T1 T1 tenangLeher: KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak membesar.Cor: S1-S2 reguler, mur mur (-), gallop (-)Pulmo: Suara nafas vesikuler, Rh-/-, Wh-/-Mammae: Simetris,hiperpigmentasi pada areola, benjolan (-), retraksi puting (-).

Abdomen: membesar, striae (+), tampak linea nigra.Ekstremitas: Edema +/+ pada kedua tungkai (pittingoedem) akral hangatGenitalia: Labia Mayor oedema -/- Bloody Show ( + )

Status GinekologisInspeksi : Buncit Simetris, striae gravidarum (+)Palpasi: Leopold I: teraba satu bagian besar, bulat, lunak, tidak melenting. (BOKONG) : TFU 31 cm, Leopold II : Kanan :teraba bagian keras seperti papan. Kiri: teraba bagian-bagian kecil janin. (PUKA) Leopold III : teraba satu bagian besar, bulat, keras dan melenting (KEPALA) Leopold IV : divergen, penurunan 1/5 His : 3 x 10/30 TBJ: 3100 gramAuskultasi: Djj: 148x/m teratur

Pemeriksaan DalamV/V: tak ada kelainan, darah(+), lendir (+)Vaginal toucher : Portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban(+), presentasi kepala, Hodge III.

Pemeriksaan Penunjang (9/1/2012)Hb : 7,5 gr/dlHt: 24 vol %Leukosit: 10.800 /lTrombosit: 282.000 /lGol. Darah: A/+GDS: 124Ureum:10,4Creatinin : 0,88Cholestrol;180SGOT: 23SGPT:17Hbsag: NEGATIFBT/CT:2/12Urin : -Protein: ++ (2)

ResumeAnamnesis:Pasien 27 th G4P3+2A0 hamil 38-39 minggu dengan hipertensi TD 170/110 mmHg. Tanda-tanda inpartu (+) Pergerakan janin (+) Kaki Bengkak sejak 2 minggu SMRS

Riwayat Hipertensi (-)Riwayat Hipertensi dalam keluarga (-)

Pemeriksaaan FisikTD : 170/110 mmhg

Kaki Edema (pitting)Status Ginekologis: Buncit Simestris L 1 : BOKONG, TFU 31cmL 2 : PUKAL 3 : KEPALAL 4 : Sudah Masuk PAPTBJ : 3100grHIS : 3X10/30DJJ : 148 X/M RegulerPemeriksaan Dalam: Portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban(+), presentasi kepala, Hodge III.

Lab (9/01/2012) :

Hb : 7,5 gr/dl

Protein: ++ (2) PENATALAKSANAANObservasi Tanda vital, HIS,DJJ dan kemajuan persalinanRawat inapBed restPasang DCObservasi tanda-tanda perburukan PEBIUFD RL 20 tpmInjeksi ceftriaxone 1 x 1 gram IV bolus MgSO4 40% 8 gr 20cc boka/boki Lanjutkan MgSO4 4 gr tiap 6 jam selama 24 jam.Nifedipin 3 x 10 m

PROGNOSISIbu: dubia ad bonamJanin: dubia ad bonam

FOLOW UP9/01/2012Jam 01.15 : Pembukaan lengkap, pasien tampak ingin mengejan, vulva dan anus terbuka.Jam 01.30 : Tampak kepala bayi crowning di vulva, pasien dipimpin persalinan Jam 01.55 : Bayi lahir spontan bayi , BB 3300gr, PB 48 cm, AS: 7/ 9, ketuban jernih, anus (+), cacat (-).Jam 02.00 : Injeksi oksitosin 10 IU i.m Plasenta dilahirkan dengan peregangan tali pusat terkendali, plasenta dan selaput janin lahir lengkap, kontraksi uterus baik, TFU teraba 2 jari di bawah pusat, perdarahan 100 cc, perineum ruptur ok episiotomi.Jam 02.20 : Perineum intak,Vulva hygiene TD : 140/90 mmHg, N : 72x/i, RR : 20x/i, S : 36,5C Perdarahan (+) DBN

10/01/2012S: -0: TSS/CM Mata : Ca-/-. Si -/- Thorax : C/: BJI-II reg, M(-), G(-)P/: Sn. Vesikuler, Rh-/-, Wh-/- M/: ASI -/- , retraksi -/- Abd: I : datar, simetrisP : Supel, Nyeri tekan (-), TFU 2 jari di bawah pusatP : timpaniA: BU(+) Gen : V/V lokia (+) Ext : Akral hangat +/+, Oedem +/+A : P4+2A0 Partus maturus spontan + NH1P: - Ceftriaxon 2x1 gr Asam mefenamat 3 x 500 mg Nifedipin 3 x 10 mg Vit C 1x1

ANALISA KASUSPada kasus ini ditegakkan diagnosis G4P3+2A0, hamil aterm (38-39minggu) dengan PEB berdasarkan:AnamnesaPasien G4P3+2A0 hamil 38-39 minggu rujukan bidan dengan hipertensi (TD: 180/110 mmHg). Mulas (+) 3 jam SMRS. Lendir (+), darah (+). Menurut pasien sejak awal kehamilan, tekanan darahnya selalu dalam batas normal, tetapi 2 minggu yang lalu, tekanan darahnya meningkat (180/100 mmgHg). Edema tungkai +/+. Hal ini sesuai dengan teori preeklampsi yang merupakan sindrom yang terdiri hipertensi, edema, dan proteinuri. Pada pasien ini didapatkan adanya hipertensi, dikatakan hipertensi karena tekanan darah pasien pada sistol lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Pasien ini digolongkan ke dalam preeklampsi berat karena tekanan darah sistol > 160 mmHg dan diastol > 110 mmHg. Hipertensi pada preeklampsia terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu, dimana pada pasien didaptkan tekanan darah yang meningkat pada usia kehamilan > 20 minggu. Serta ditambah dengan adanya edema pada kedua tungkaiPemeriksaan penunjangDari pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan laboratrium ditemukan proteinuria yaitu +2. Hasil laboratorium dari pasien ini juga sesuai dengan teori PEB, yaitu adanya proteinuria kuantitatif (Esbach) 2 gr / 24 jam, atau dipstick +2. .

Hipertensi tekanan sistol 160 diastole 110 Proteinuria+2 EDEMA(PITTING)PEBTATALAKSANAPengobatan preeklampsi yang tepat pada pasien ini adalah pengakhiran kehamilan. Pada pasien ini diakhiri kehamilannya secara partus pervaginam, berdasarkan pertimbangan keadaan pasien yang sudah dalam keadaan in partu pada saat datang ke rumah sakit dan usia kehamilan yang sudah aterm Diagnosa banding untuk preeklampsi adalah hipertensi kronis. Pada kasus ini tidak dituliskan diagnosis banding karena gejala dan tanda dari preeklampsia sudah jelas sehingga diagnosis hipertensi kronis dapat disingkirkan. Karena pada pasien ini tidak ditemukan adanya riwayat hipertensi di luar kehamilan ataupun pada usia kehamilan muda. Serta pasien ini menyangkal adanya gejala-gejala impending eklampsi maupun eklampsi Sehingga pada pasien ini ditegakkan diagnosa preeklampsi berat.

Spontan vakum ekstraksi/forcep ekstraksiBloody show (+) merasa pengen mengedan pembukaan lengkap38-39 minggu. TD : 180/70 Edema Proteinuria (+2)sakit kepala yang hebat, pengelihatan kabur, nyeri ulu hati, mual, muntahKejangPenanganan yang dilakukan pada pasien preeklamsia ditujukan untuk mengurangi gejala / tanda preeklampsia-eklampsia dan melahirkan janin. Pada pasien ini diputuskan dilakukan penanganan aktif dengan prioritas menyelamatkan ibu dengan indikasi adanya PEB, Selain terminasi kehamilan pada pasien juga diberikan terapi:MgSO4 40% 8 gr (boka-boki )dilanjutkan 4 gr/ 6 jamNifedipin 3x10 mg,

MgSO4 untuk meningkatkan ambang rangsang terhadap kejang, dimana his pada persalinan merupakan rangsangan yang kuat untuk terjadinya kejang. Syarat pemberian MgSO4 adalah diuresis >100 ml dalam 4 jam sebelumnya, karena Mg diekskresikan melalui ginjal. Sehingga bila fungsi ginjal jelek maka Mg akan tertimbun dalam tubuh sehingga menjadi toksik.

Anti hipertensi, Indikasi diberikannya obat antihipertensi pada pasien PEB adalah tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan diastolik > 110 mmHg.PREEKLAMPSIA BERAT

TINJAUAN PUSTAKA DEFINISI PREEKLAMPSIA kumpulan gejala yang terdiri dari hipertensi edema proteinuria

ETIOLOGItidak diketahui secara pastiIskemia plasenta

Peningkatan toksisitas very low density lipoprotein Maladaptasi imunologi GenetikINSIDENS & FAKTOR RESIKOIBUPrimigravida (12%) > multigravida (6%)

Komplikasi terbanyak:Perdarahan intracerebralEdema paru

JANINKematian perinatal (10%-28%)

Komplikasi terbanyak:PrematuritasIUGRSolutio plasentaPATOFISIOLOGIPenyakitVaskular ibuTrofoblasBerlebihan Gangguan Plasentasi Faktor genetikImunologikinflamasiZat perusak:SitokinPeroksidase lemakPenurunan perfusi UteroplasentaZat vasoaktif:ProstaglandinNitrat oksidaseendotelintrombositopeniproteinuriahemokonsentrasiEdema AKTIVASIKOAGULASIKEBOCORANKAPILERAKTIVASI ENDOTELVASOSPASMEIskemia heparSolusio Oliguria Kejang Hipertensi MANIFESTASI KLINIS PEB

TEKANAN DARAH

TD >160/100 mmHgKENAIKAN BERAT BADANPeningkatan 1kg per minggu3 kg sebulanPitting oedem

PROTEINURIACategoryNegative

Trace1+2+3+4+Dipstick Results

2000 mg/dLEquivalent24-hour Results*

20 g

NYERI KEPALAnyeri kepala sering terasa pada daerah frontalis dan oksipitalis

NYERI EPIGASTRIUM

Nekrosis, iskemia, dan edema hepatoselular yang meregangkan kapsul Glisson Peningkatan SGOT ,SGPT Tanda untuk mengakhiri kehamilan GANGGUAN PENGLIHATANpandangan yang sedikit kabur, skotoma hingga kebutaan sebagian atau total.

KLASIFIKASIRingan Berat Tekanan darah>140/90>160/110Proteinuria+1(300 mg/24 jam)2+(1000mg/24 jam)Edema +/-+/-Sakit kepala+/-+Gangguan penglihatan-+Nyeri epigastrium-+Oliguria -+Peningkatan enzim hepar -+Penurunan trombosit-+Peningkatan bilirubin-+Peningkatan creatinin-+PENATALAKSANAANAktif : Pengakhiran kehamilan + pengobatan medisinal

Konservatif : kehamilan dipertahankan + pengobatan medisinalAktif bila terdpt satu atau lebih kriteria ini :- ada tanda tanda impending eklampsia- ada HELLP syndrom- ada kegagalan penanganan konservatif - ada tanda tanda gawat janin atau IUGR- usia kehamilan 35 mggu

Pengobatan Aktif : MgSO4 20%: 2 gr (10 cc) diencerkan menjadi 20 cc IV selama 2 menit. Dilanjutkan MgSO4 40%, 4 gr im bokong kanan dan kiri dilanjutkan tiap 6 jam 4 gr im selama 24 jam.Penanganan konservatifPada kehamilan kurang dari 35 minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eklampsia dengan kondisi janin baik, dilakukan penanganan konservatif. Medikamentosa: sama dengan penanganan aktif. Ditunda 2 kali 24 jam untuk maturasi paru janin dengan memberikan kortikosteroidMgSO4 dihentikan bila tidak ada tanda-tanda preeklampsia berat, selambatnya dalam waktu 24 jam. Bila sesudah 24 jam tidak ada perbaikan dianggap sebagai kegagalan pengobatan segera diterminasi.

KOMPLIKASI

- solutio plasenta- hipofibrinogenemia- edema paru paru- nekrosis hati- sindroma HELLP- kelainan ginjal- DIC- prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intrauterin

TERIMA KASIH