Case Report Gastropatioains
-
Upload
edwinwedya878246109 -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Case Report Gastropatioains
CASE REPORTGASTROPATI OAINS
1Anne Maylita, 2Suzanna Ndraha1 Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta2 Divisi Ilmu Penyakit Dalam, RSUD Koja, Jakarta
ABSTRACT
Gastropathy refers to epithelial cell damage and regeneration of the gastric
mucosa and little or no accompanying inflammation. It is usually caused by aspirin or
other non-steroidal anti- inflammatory drugs (NSAIDs). These drugs inhibit the
cyclo- oxygenase (COX1) pathway in the intestinal mucosa resulting in depletion of
prostaglandins and subsequent damage. Other causes include infections, e.g.
cytomegalovirus and herpes simplex virus, and alcohol in high concentration.
Gastric erosions are also associated with severe stress (stress ulcer), burns (Curling’s
ulcer) and in renal and liver disease. Symptoms include indigestion, vomiting and
haemorrhage. Erosions (superficial mucosal breaks < 3mm) and subepithelial
haemorrhage are usually seen at endoscopy. Treatment is with a proton pump
inhibitor (PPI) and removal of the offending cause if possible.
In this case ,oldman 60 years old come with chief complaint of having
bloody on defecation. He had a history about consuming pain medication for 5 years.
Key words: inflammation, NSAIDs, endoscopy
ABSTRAK
Gastropati mengacu pada kerusakan sel epitel dan regenerasi dari mukosa
lambung dan dengan atau tanpa peradangan. Hal ini biasanya disebabkan oleh
pemakaian aspirin atau non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID). Obat ini
menghambat siklooksigenase (COX 1) di mukosa usus yang mengakibatkan penipisan
prostaglandin dan sehingga kerusakan mukosa usus akan terus berlanjut. Penyebab
lainnya adalah infeksi, misalnya sitomegalovirus dan herpes simplex virus, dan
alkohol dalam konsentrasi tinggi.Erosi lambung juga terkait dengan stres berat (ulkus
stres), luka bakar (ulkus Curling) dan pada penyakit ginjal dan hati. Gejala dari
gastropati yaitu, gangguan pencernaan, muntah dan perdarahan. Erosi (superficial
mucosal breaks < 3mm) dan perdarahan subepitel biasanya terlihat pada endoskopi.
Pengobatan dengan inhibitor pompa proton (PPI) dan menghindari faktor penyebab
dapat dilakukan.
Pada kasus ini laki-laki berusia 60 tahun datang dengan keluhan BAB
berdarah. dia memiliki riwayat kebiasaan mengkonsumsi obat penghilang nyeri sendi
Kata kunci :peradangan, NSAID,endoskopi
PENDAHULUAN
Gastropati merupakan kelainan pada mukosa lambung dengan karakteristik
pendarahan subepitelial dan erosi.. Laki- laki dan perempuan mempunyai prevalensi
yang sama untuk terkena gastropati OAINS.
Efek saping OAINS pada saluran cerna tidak hanya terbatas pada lambung.
Efek samping pada lambung memang paling sering terjadi. Dalam jangka panjang,
pemberian OAINS pada usia lanjut terkait dengan kegagalan adaptasi mukosa
lambung. OAINS merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme, yakni
tropical dan sistemik. Kerusakan mukosa secara tropical terjadi karena OINS bersifat
asam dan lipofik,efek samping sistemik OAINS menghambat siklooksigenase mukosa
lambung sebagai pembentuk prostaglandin dari asam arakidonat yang merupakan
salah satu faktor defensive mukosa lambung yang sangat penting. Efek sitoproteksi itu
dikakukan dengan cara menjaga aliran darah mukosa, meningkatkan sekresi
mukosa,dan ion bicarbonate serta meningkatkan epithelial defense.aliran darah
menurun menimbulkan adhesi netrolit pada endhotel pembuluh darah mukosa yang
memacu lebih jauh proses imunologis. Radikal bebas dan protease yang dilepaskan
akibat proses imunologis tersebut akan merusak mukosa lambung.
Penggunaan OAINS dikaitkan dengan beberapa faktor risiko, yaitu usia
lanjut, riwayat ulkus peptikum, riwayat perdarahan gastrointestinal, penggunaan
OAINS dosis tinggi dan penggunaan kortikosteroid. Evaluasi faktor risiko pada
gastropati OAINS dan pemberian obat anti ulkus sangat penting. Obat yang menjadi
pilihan untuk mencegah terjadinya ulkus pada gastropati OAINS adalah golongan
penghambat pompa proton.
KASUS
Pasien laki-laki, usia 60 tahun tahun datang dengan keluhan BAB beradarah
sejak 2 hari SMRS, berwarna hitam, konsistensi lunak sebanyak 2x, tidak ada
lendir .BAB hitam yang pertama terjadi kemarin jam 11 siang. Pada jam 20.00 hari
ini, BAB hitam kembali di alami pasien.Selain itu pasien juga mengeluh nyeri perut
bagian bawah sejak 5 hari SMRS , seperti melilit.Nyeri ulu hati terasa seperti ditusuk-
tusuk.Pasien juga mengeluh mual tetapi tidak disertai dengan muntah. Pasien
mengatakan badan terasa lemas dan nafsu makannya berkurang. Tidak ada demam,
sesak nafas, dan batuk pilek.Selain itu, pasien sangat suka meminum jamu penghilang
nyeri sendi, jamu tersebut sudah diminum sejak usia 20 tahun.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang.
Tekanan darah : 120 /80 mmHg, suhu 37,2oC, Nadi 100x, Pernafasan
20x.Konjungtiva anemis, terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrium dan juga nyeri
pada perut bagian bawah. Dari pemeriksaan penunjang Hb 6,7 g/dl, leukosit 6500/ul,
hematokrit 21%, trombosit 203.000/ul ,SGOT 17, SGPT 8, kreatinin 0,8 ,ureum 29.
GDS 154, Na : 134, K 6,00 ,Cl :105 Pada foto thoraks PA dan EKG semua dalam
batas normal. USG ataupun EGD belum dilakukan pada pasien ini.
Diagnosis kerja sementara adalah Gastropati OAINS karena pasien ini
terdapat melena, nyeri ulu hati, dan riwayat kebiasaan minum jamu penghilang nyeri
sendi, disertai dengan anemia yang disebabkan karena BAB hitam dengan dasar
penurunan nilai Hb : 9,8 g/dl
Penatalaksaan pada pasien ini adalah IVFD RL 20 tetes per menit. Diberikan
injeksi ranitidin 2x50 mg i.v, Omeprazole 2x40 mg i.v, injeksi tramadol 2x100 mg i.v,
injeksi Transamin 2x 250 mg i.v.
DISKUSI
Pasien memiliki faktor risiko terkena gastropati OAINS, yaitu usia tua dan
penggunaan kortikosteroid (jamu penghilang nyeri sendi) dalam waktu yang lama .
Spektrum klinis gastropati OAINS bervariasi, mulai yang paling ringan berupa
keluhan gastrointestinal. Pada endoskopi akan dijumpai kongesti mukosa, erosi-erosi
kecil kadang-kadang disertai perdarahan kecil-kecil, oleh karena itu harus dilakukan
tindakan endoskopi untuk mengetahuinya. Pasien mengalami anemia yang disebabkan
karena pendarahan kronik yang terjadi di lambung Omeprazole 2x40 mg i.v.
Antagonis reseptor H2 atau PPI dapat mengatasi rasa sakit dengan baik. Dan pada
pasien diberikan omeprazol yang merupakan golongan PPI dan ranitidin yang
merupakan golongan antagonis reseptor H2. Beberapa ahli menyatakan penggunaan
ranitidin tidak begitu memberikan respon terhadap perdarahan akibat gastropati
OAINS.
Kesimpulan
OAINS adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit
gastrointestinal. Faktor resiko yang penting adalah : Usia lanjut, Penggunaan OAINS
dengan steroid,Riwayat pernah mengalami efek samping OAINS, menggunakan dosis
tinggi atau kombinasi lebih dari satu macam OAINS,Disabilitas. Efek samping
OAINS terhadap saluran cerna dapat disebabkan oleh efek toksik langsung OAINS
terhadap mukosa lambung sehingga mukosa menjadi rusak. Sedangkan efek sistemik
disebabkan kemampuan OAINS menghambat kerja COX-1 yang mengkatalis
pembentukan prostaglandin. Untuk mengurangi efek samping OAINS pada saluran
cerna dapat dilakukan beberapa hal seperti meminum OAINS bersamaan dengan
proton pump inhibitor (PPI), misoprostol (analog prostaglandin), histamine-2 reseptor
antagonis (H2 reseptor antagonis), dan memilih OAINS spesifik inhibitor COX-2.