Case Report CacaUGIUI
-
Upload
princessysmabdltlb -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
description
Transcript of Case Report CacaUGIUI
MOTIVASI UNTUK KESEMBUHAN PAD PECANDU NAPZA DITINJAU DARI ASPEK
SOSIAL
DISUSUN OLEH:
SALSA FADHZILLAH Z
1102011253
KELOMPOK 8 DRUG ABUSE
TUTOR: dr. SINTA KUSUMAWATI , Sp.S
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2014/2015
ABSTRAK
Background : Narkoba atau zat aditif lainnya sekarang dianggap sebagai masalah utama di Indonesia dikarenkan, narkoba bukan lagi barang eksklusif yang hanya diperoleh di tempat - tempat tertentu . Pengguna narkoba biasanya akan mengalami gangguan mental dan perilakunya, karena adanya gangguan pada sistem saraf pusat di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi alam pikiran, perasaan atau emosi, dan perilaku. Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang penyalahguna narkoba, mereka tetap memiliki motivasi untuk sembuh karena mendapatkan dukungan dan dorongan dari orang orang dilingkungan sekitar.
Presentasi Kasus: Tn. IE berusia 30 tahun pertama kali menggunakan dan mengenal narkoba pada tahun 2003. Awalnya Tn. IE hanya ingin mencoba saja karena penasaran, berawal mula dengan mencoba ganja, berlanjut inex (amphetamine) dan sabu-sabu (Metamfetamine). Setelah melakukan pengobatan diberbagai tempat namun tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Akhirnya keluarga membawa Tn.IE ke RSKO.Setelah mendapatkan kunjungan rutin dari kelurga dan kerabat Tn. IE memiliki motivasi dan keinginan untuk sembuh dan keluar dari RSKO dan tidak ingin menggunakan NAPZA jenis apapun setelah Ia selesai di rehabilitasi karena menurutnya itu semua tidak berguna dan hanya merusak tubuh serta masa depan,
Diskusi: Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Tentunya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pecandu narkoba, seperti faktor diri, lingkungan dan kesediaan narkoba itu sendiri. Untuk itu seorang pecandu sangat membutuhkan dukungan sosial dri lingkungan sekitarnya. Melalui dukungan sosial, kesejahteraan psikologis akan meningkat karena adanya perhatian dan pengertian akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkatkan motivasi untuk memiliki kehidupan yang lebih baik pada seseorang.
Kesimpulan: Suatu motivasi untuk kesembuhan bagi para pecandu narkoba sangatlah penting. Dan untuk mendatangkan motivasi tersebut banyak faktor yang berperan didalamnya terutama keluarga dan sosial. Karena keluarga dan sosial lah yang menjadi tolak ukur mengapa seseorang menjadi pecandu narkoba.
PENDAHULUAN
Narkoba atau zat aditif lainnya sekarang dianggap sebagai masalah utama di Indonesia
dikarenkan, narkoba bukan lagi barang eksklusif yang hanya diperoleh di tempat - tempat
tertentu seperti tempat diskotik dan hanya digunakan oleh para remaja yang biasanya mengalami
broken home atau hanya dari golongan menengah keatas karena harganya yang cukup mahal,
sekarang digunakan juga oleh anak - anak yang berasal dari keluarga yang harmonis sebagai
media hiburan yang dianggap sebagai lambang kemajuan dalam pergaulan saat ini.
Pengguna narkoba biasanya akan mengalami gangguan mental dan perilakunya, karena
adanya gangguan pada sistem saraf pusat di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi alam
pikiran, perasaan atau emosi, dan perilaku. Para pengguna narkoba tidak hanya mengalami
gangguan kesehatan fisik tapi juga datangnya penyakit menular. Pemakai narkoba berubah
menjadi orang yang egois, eksklusif, paranoid (selalu curiga), jahat, bahkan tidak peduli terhadap
orang lain. Selain itu, kerusakan yang tidak kalah bahayanya adalah gangguan psikologis serta
kerusakan mental dan moral.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang penyalahguna narkoba, mereka tetap
memiliki motivasi untuk sembuh karena mendapatkan dukungan dan dorongan dari orang orang
dilingkungan sekitar. Menurut mereka motivasi untuk sembuh itu berasal dari kesadaran diri
mereka sendiri, namun motivasi itu akan terus ada karena mendapatkan dukungan dari orang
orang yang ada disekitarnya.
DESKRIPSI KASUS
Tn. IE berusia 30 tahun adalah seorang residen di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.Tn. IE telah menjalani terapi di RSKO selama 2 bulan.Ia pertama kali menggunakan dan mengenal narkoba pada tahun 2003. Awalnya Tn. IE hanya ingin mencoba saja karena penasaran, tetapi karena faktor pertemanan, akhirnya Tn. IE mencoba menggunakan napza. Berawal mula dengan mencoba ganja, berlanjut inex (amphetamine) dan sabu-sabu (Metamfetamine). Karena orangtua telah mengetahui Tn.IE adalah seorang pecandu napza, maka Tn.IE dibawa untuk berobat. Setelah melakukan pengobatan diberbagai tempat namun tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Akhirnya keluarga membawa Tn.IE ke RSKO.
Saat ini Tn. IE masih dalam fase awal (Primary stage). Setelah 1 bulan menjalani rehabilitasi di RSKO, Tn. IE merasakan perubahan yang signifikan dalam dirinya.
Setelah mendapatkan kunjungan rutin dari keluarga dan kerabat Tn. IE memiliki motivasi dan keinginan untuk sembuh dan keluar dari RSKO dan tidak ingin menggunakan NAPZA jenis apapun setelah Ia selesai di rehabilitasi karena menurutnya itu semua tidak berguna dan hanya merusak tubuh serta masa depan,
DISKUSI
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar/sesuai dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka penggunaan narkoba secara terus-menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depedensi, adiksi atau kecanduan.
Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakaianya. Jika semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah berlebih maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial di dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal, karena menghambat perkembangan kepribadian. Narkoba dapat merusak potensi diri, sebab dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari.
Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi seseorng menjadi pecandu narkoba
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai awal mula seseorang dalam penyalahgunaan narkoba :
Faktor diri
Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari.
Keinginan untuk bersenang-senang. Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan
tertentu.
Faktor lingkungan
Keluarga bermasalah atau broken home. Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau bahkan
pengedar gelap nrkoba. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan semua
anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba. Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karaoke, dll.). Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
Faktor kesediaan narkoba itu sendiri
Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli. Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat. Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan
Pengertian Motivasi Untuk Sembuh pada Penyalahguna Narkoba Motivasi menurut Sarwono (1993:3) adalah dorongan bertindak untuk memuaskan
kebutuhan. Dorongan itu diwujudkan dalam bentuk tindakan. Motivasi itu timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi dan keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan agar tujuannya tercapai. Sedangkan menurut Handoko (1992:9) motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkahlakunya.
Berdasarkan dua definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang disadari yang dapat membangkitkan, mengarahkan perilaku individu untuk melakukan tindakan yang tertuju pada suatu tujuan tertentu yaitu sembuh kembali dari sakit, sehingga tindakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
Aspek - aspek Motivasi untuk Sembuh
Secara umum motivasi memiliki aspek-aspek yaitu :
a. Memiliki sikap positif
Menunjukkan adanya kepercayaan diri yang kuat, optimis dalam menghadapi segala hal
b. Berorientasi pada pencapaian suatu tujuan
menunjukkan bahwa motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan tingkah laku yang diarahkan
pada sesuatu.
c. Kekuatan yang mendorong individu
Kekuatan akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu, kekuatan itu berasal dari diri
sendiri, lingkungan sekitar.
Dukungan Sosial Dukungan sosial merupakan pertolongan dan semangat yang diberikan oleh orang lain
dalam kehidupan seseorang. Melalui dukungan sosial, kesejahteraan psikologis akan meningkat karena adanya perhatian dan pengertian akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkatkan harga diri. Adapun jenis-jenis dukungan sosial, seperti:
a. Dukungan Emosional
Dukungan emosional merupakan ekspresi dari kepercayaan, perhatian, dan perasaan
didengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan keluhan seseorang akan memberikan dampak
positif sebagai sarana pelepasan emosi, mengurangi kecemasan, membuat individu merasa
nyaman, tenteram, diperhatikan.
b. Dukungan penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi melalui ungkapan penghargaan yang positif untuk individu,
dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan
positif individu dengan individu lain.
c. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung yang dapat berupa jasa, waktu atau uang.
Dukungan ini membantu individu dalam melaksanakan aktivitasnya.
d. Dukungan informasi
Dukungan ini membantu individu mengatasi masalah dengang cara memperluas wawasan dan
pemahaman individu terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu dukungan informatif ini juga
membantu individu mengambil keputusan karena mencakup mekanisme penyediaan informasi,
pemberian nasihat.
e. Dukungan jaringan sosial
Dukungan jaringan sosial mencakup perasaan keanggotaan dalam kelompok
Dari hasil kunjungan pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta lingkungan rehabilitasi dan sosial yang nyaman membuat para residen bersemangat untuk terus mengikuti kegiatan dan terapi tiap hari nya. Serta diadakannya jam visit setiap hari minggu oleh keluarga dan orang terdekat ikut berpengaruh dalam proses penyembuhan dan terus memotivasi para residen untuk menyelesaikan rehabilitasi dengan cepat dan baik sehingga dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Seperti halnya dengan tuan IE yang telah menjalani rehabilitasi selama 1 bulan di RSKO ini telah mendapatkan motivasi dan keinginan untuk sembuh yang besar. Beliau berkata karena keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung sehingga ia memiliki keinginan kuat untuk sembuh dan meninggalkan narkoba.
SIMPULAN
Suatu motivasi untuk kesembuhan bagi para pecandu narkoba sangatlah penting. Dan untuk mendatangkan motivasi tersebut banyak faktor yang berperan didalamnya terutama keluarga dan sosial. Karena keluarga dan sosial lah yang menjadi tolak ukur mengapa seseorang menjadi pecandu narkoba.
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta : Kanisius.Sarwono, S.W. 1993. Sosiologi Kesehatan : Beberapa Konsep Serta Aplikasinya. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.