Case Report
description
Transcript of Case Report
CASE REPORT
Disusun Oleh:
Revi Fitradewi, S.Ked
Tri Rahayu Marbaniati, S.Ked
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Case Report
Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Usia : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Talang Padang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
I. Anamnesa
1. Keluhan Utama:
Os datang dengan keluhan benjolan di perut sebelah kiri sejak ± 1
tahun yang lalu. Awalnya benjolan kecil semakin lama semakin
membesar. Os mengeluh nyeri ketika benjolan membesar.
2. Keluhan tambahan:
Os mengeluh perut terasa kembung, ngilu dan merasakan sesak di ulu
hati . Os juga mengeluh badan terasa lemas. Os tidak mengeluh pusing,
mual, muntah, demam, tidak ada keluhan nyeri saat BAK dan BAB.
Pasca opersi os belum BAB.
3. Riwayat penyakit dahulu:
- Riwayat trauma thorax sinistra
- Riwayat penyakit serosis hepatis
- Riwayat hipertensi
- Riwayat penyakit asma
4. Riwayat keluarga:
- Riwayat penyakit asma
5. Riwayat pengobatan:
(-)
6. Riwayat kebiasaan:
- Riwayat merokok 2 bungkus perhari
- Riwayat konsumsi kopi > 2 gelas perhari
- Riwayat makan makanan instan (mie)
- Riwayat konsumsi alkohol (-)
7. Riwayat alergi:
(-)
II. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
1. Vital sign:
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 79 x/m
Respirasi : 20 x/m
Suhu : 36,10C
2. Kepala dan muka:
Bentuk dan ukuran : normocephali
Mata :
Konjungtiva : hiperemis Reflek cahaya : baik
Sklera : anikterik Pupil : isokor
Telinga : Normal
Hidung : Normal
Tenggorokan : Normal
Mulut : Normal
Gigi : Normal
3. Leher
Kelenjar getah bening : (-)
Kelenjar thyroid : (-)
4. Thorax
I : simetris, tak tampak massa, tidak terdapat jaringan parut dan luka
bekas operasi
P : tak teraba massa dan nyeri tekan (-), fremitus normal
P :sonor
A : suara vesikuler normal
5. Abdomen
I : perut sedikit membesar
A: Bising usus meningkat
P: Regio hipogastrika hipertimpani, regio lumbal sinistra
hipertimpani, regio lumbal dextra sedikit redup
P: Nyeri tekan (-) hepar tidak teraba, teraba benjolan kecil di perut
sebelah kiri.
III. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hematologi:
Hb: 8,9
Leukosit 8700
Hitung jenis leukosit
Basofil: 0
Eosinofil: 0
Batang: 1
Segmen: 66
Limfosit: 20
Monosit: 13
Eritrosit 3,9 juta
Hematokrit 25%
Trombosit 354000
MCV 69
MCH 23
MCHC 34
Pemeriksaan Urin
Warna bening
Kejernihan jernih
Berat jenis 10150
pH 6
lekosit (-)
nitrin (-)
protein 30
glukosa (-)
keton (-)
urobilinogen (-)
bilirubin (-)
darah samar (-)
sedimen (-)
leukosit 4-6
eritrosit 2-3
epitel beberapa bakteri negatif
kristal (-)
silinder (-)
lain-lain (-)
Kimia Darah:
GDS 127
IV. Diagnosis Kerja
Pra bedah: Suspek tumor dinding abdomen
Pasca bedah: suspek tumor dinding abdomen
V. Tatalaksana
Operatif:
Wide excision
Non operatif:
IVFD Ringer laktat 20 tpm
Inj ceftiaxone
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Tumor dinding abdomen adalah suatu massa yang padat dengan ketebalan yang
bereda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami transformasi dan
tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel
tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Kelainan ini dapat
meluas ke retroperitoneum, dapat terjadi obstruksi ureter atau vena cava inferior.
ETIOLOGI
1. Karsinogen
a. Kimiawi
Bahan kimia dapat berpengaruuh langsung (karsinogen) atau
memerlukan aktivasi terlebih dahulu (ko-karsinogen) untuk
menimbulkan neoplasi. Bahan kimia ini dapat merupakan bahan alami
atau bahan sintetik atau semi sintetik.
b. Fisik
Radiasi gelombang radioaktif sering menyebabkan keganasan. Sumber
radiasi lain adalah pajaran ultraviolet yang diperkirakan bertambah
besar dengan hilangnya lapisan ozon pada muka bumi bagian selatan.
Iritasi kronis pada mukosa yang disebabkan bahan korosif atau
penyakit tertentu juga bisa menyebabkan terjadinya neoplasia.
c. Viral
Dibagi menjadi dua berdasarkan jenis asam ribonukleatnya:
Virul DNA serta RNA. Virus DNA: Human Papilloma Virus (HPV),
Epstein barr virus (EPV), Hepatitis virus C dan Hepatitis virus B.
Virus RNA yang karsinogenik adalah Human T-Cell Leukimia virus 1
(HTLV-I)
2. Hormon
Hormon dapat merupakan promotor keganasan
3. Faktor Gaya Hidup
Kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang
kurang berserat. Asupan kalori berlebihan, terutama yang berasal lemak
binatang. Dan kebiasaan makan makanan kurang serat meningkatkan
resiko berbagai keganasan seperti karsinoma payudara dan karsinoma
kolon.
4. Parasit
Parasit schistosoma hematobin yang mengakibatkan karsinoma
planoseluler.
5. Genetik, infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obat.
PATOFISIOLOGI
Ketika dicapai tahap di mana sel mendapatkan ciri-ciri invasi dan terjadi
perubahan di jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar
dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui
pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk
membentuk metastase atau penyebaran tumor pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan,
namun tumor merupakan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal: tetapi
lebih pada suatu kelompok penyakit yang jelas dengan penyebab, metastase,
pengobatan dan prognosa yang berbeda.
GEJALA KLINIS
1. Hiperplasia
2. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3. Tumor epitel biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila tumor
berasal dari mesenkim yang banyak mengandung jaringan ikat elastis
kenyal atau lunak.
4. Kadang tampak hipervaskulari di sekitar tumor
5. Bisa terjadi pengerutan dan mengalami retraksi
6. Edema di sekitar tumor disebabkan infiltrasi ke pembuluh limfa
7. Konstipasi
8. Nyeri
9. Anoreksia mual lesu
10. Penurunan berat badan
11. Pendarahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pencitraan resonansi magnetik (MRI): penggunaan medan magnet dan
sinyal frekuensi radio untuk menghasilkan gambaran berbagai struktur
tubuh.
2. Ct-scan: menggunakan pancaran sinar sempit sinar x untuk memindai
susunan lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan
melintang.
3. Flouroskopi: menggunakan sinar x yang memperlihatkan perbedaan
ketebalan antar jaringan dapat mencakup penggunaan bahan kontras.
4. Ultrasound: echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada
layer penerima, digunakan untuk mengkaji jaringan yang ada di dalam
tubuh
5. Endoskopi: memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan
memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh atau ostium tubuh
memungkinkan dilakukannya biopsi jaringan, aspirasi dan eksisi tumor
yang kecil.
TATALAKSANA
1. Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi primer jika tumor belum menyebar.
2. Kemoterapi dan radioterapi
Diberikan untuk penyakit yang sudah metastasis untuk menurunkan gejala
dan mempertahankan hidup yang lebih lama