Case Report
Transcript of Case Report
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS DIRI
Pasien Suami
Nama : Ny. A Nama : Tn. D
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Bodesari, Plumbon
No. CM : 2013272000
Masuk RS : 02 Februari 2013
Keluar RS : 06 Februari 2013
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 03 Februari 2013 dan pasien datang
dengan bidan desa.
A. Keluhan Utama :
Perut mulas
B. Anamnesa Khusus :
G2P1A0 merasa hamil sembilan bulan, mengeluh mulas-mulas yang semakin
sering dan bertambah kuat sejak enam jam SMRS, disertai keluar lendir bercampur
sedikit darah dari jalan lahir. Tidak terdapat cairan yang keluar dari jalan lahir.
Gerakan anak masih dirasakan pasien. Satu hari SMRS pasien memeriksakan
kehamilannya ke dokter spesialis ObsGyn, oleh dokter tersebut dilakukan
pemeriksaan USG. Hasil USG menunjukkan janin dalam kandungan pasien dalam
posisi sungsang dan perkiraan berat badan janin lebih dari 3500 gram. Dokter
menyarankan pasien agar janin yang ada didalam kandungan pasien dilahirkan dengan
operasi karena anak dalam letak sungsang dan perkiraan berat badan janin lebih dari
3500 gram.
1 | P a g e
C. Riwayat Obstetri :
Anak pertama di dalam kandungan selama sembilan bulan. Proses melahirkan
dengan cara operasi oleh dokter SpOG dikarenakan janin tersebut dalam posisi
sungsang disertai ketuban yang pecah sebelum waktunya. Anak tersebut hidup dengan
jenis kelamin laki-laki dan berat lahir 3600 gram. Usia saat ini sekitar 4 tahun. Anak
kedua adalah yang sedang dalam kandungan pasien saat ini.
D. Riwayat Perkawinan :
Status : Menikah pertama kali
Usia saat menikah : ♀, 26 th, SMP, IRT
♂, 28 th, SMP, Wiraswasta
E. Haid :
Sikus haid : Teratur
Lama haid : 7 hari
Banyaknya : 2-3 pembalut dalam satu hari
Dismenorea : Tidak ada
Menarche usia : 15 tahun
HPHT : 21 April 2012
Taksiran persalinan : 28 Januari 2013
F. Riwayat Kontrasepsi
Pasien belum pernah menggunakan kontrasepsi dalam bentuk apapun.
G. Prenatal Care
Kontrol ke Puskesmas juga SpOG. Jumlah kunjungan ANC 10 Kali selama
kehamilan, ANC terakhir satu hari SMRS.
H. Keluhan Selama Kehamilan
Tidak ada
I. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan ginjal, penyakit
liver, pengobatan paru selama enam bulan, kencing manis, penyakit tiroid, epilepsi,
maupun hipertensi.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis
2 | P a g e
• Tanda-tanda Vital
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 84 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,7 ºC
• Kepala : Normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Toraks
• Cor : Bunyi jantung I-II murni dan reguler, gallop (-),
murmur (-)
• Pulmo : VBS (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
• Abdomen : Cembung dan lembut
Hepar dan Lien sulit dinilai
Bising usus (+), normal
• Ekstremitas : Tidak ada edema dan tidak ada varises
B. STATUS OBSTERIK
• Pemeriksaan Luar
Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)
Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae (+)
Papila mammae menonjol, colustrum (+)
Abdomen : Membesar, striae gravidarum
Tinggi Fundus : 37cm
Letak Anak : Pu-Ka, presentasi terbawah bokong
DJJ : 144x/menit
His : (+)
TBBJ : 3720-4030 gram
• Inspekulo
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan fornises
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan dalam
Vulva : Tidak ada kelainan
Vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Tebal dan lunak
3 | P a g e
Pembukaan : 2-3 cm
Ketuban : (+)
Bagian terendah : Bokong
Hodge : I-II
• Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,8 gr/dl
Hematokrit : 38 %
Leukosit : 14.500/mm3
Trombosit : 224.000/mm3
SGOT : 44 U/L
SGPT : 39U/L
HbsAg : 0.622 (non-reac)
Protein urine : (-)
Zatuchni-Andros Score : 4
V. DIAGNOSIS
G2P1A0 parturien aterm 40-41 minggu kala I fase laten + janin tunggal, hidup,
letak sungsang, presentasi bokong murni.
VI. RESUME
G2P1A0 parturien aterm 40-41 minggu, mengeluh mules-mules yang semakin sering
dan bertambah kuat sejak enam jam SMRS. Blood show positif . Ketuban intak. Gerakan
anak positif. Ibu mengetahui kehamilannya sungsang saat melakukan pemeriksaan USG
dengan dokter Sp.OG pada usia kehamilan 8 bulan.
Riwayat obstetri:
1. Anak pertama dalam kandungan sembilan bulan. Melahirkan secara operasi oleh
dokter SpOG karena janin sungsang dan KPD. Berat lahir 3200 gram. Usia saat
ini sekitar 4 tahun.
2. Hamil saat ini.
4 | P a g e
Riwayat menikah:
1. ♀, 26 th, SMP, IRT
2. ♂, 28 th, SMP, Wiraswasta
Hari pertama haid terakhir pada 21 April 2012. siklus haid teratur, 28 hari,
lama haid ±1 minggu. Taksiran persalinan 28 Januari 2013. Riwayat kontrasepsi (-).
Pemeriksaaan kehamilan dilakukan sebanyak 10 kali, 7 kali di Bidan dan 3 kali
dengan dokter Sp.OG. Pertama kali memeriksakan kehamilan sejak umur kehamilan 3
bulan. 1x/bulan sampai umur kehamilan 7 bulan, kemudian 2x/bulan sampai umur
kehamilan 9 bulan.
VII. TERAPI
• Informed consent rencana persalinan sectio caesarea e.c TBBJ ≥ 3500gram dengan
letak sungsang.
• Infus RL 20 gtt/menit
• Drip oksitosin 5 IU dalam RL 40gtt/menit
• Cefotaxime 2 x 100mg iv (persiapan operasi)
• Asam traneksamat 1 x 100mg (persiapan operasi)
• Observasi DJJ, His, Tanda vital.
• Cross match & sedia darah untuk persiapan SC
VIII. LAPORAN
Laporan Operasi :
o Tanggal operasi : 03 Februari 2013
o Jam operasi mulai : 11.00 wib
o Jam operasi selesai : 12.30 wib
o Lama operasi : 90 menit
o Kategori operasi : Besar
o Operator : dr. Trubus Priyoko, Sp.OG
o Ahli anastesi : dr. Ruby, Sp.An
o Asisten I : Pak Amin
o Asisten II : Coass Julia
o Perawat instrumen : Pak sobirin
o Asisten anastesi : Pak mustofa
5 | P a g e
o Diagnosis Pra-bedah : G2P1A0 40-41 minggu parturien aterm kala I fase laten
dengan letak sungsang disertai TBBJ ≥ 3500mg
o Indikasi operasi : letak sungsang + TBBJ ≥ 3500 gram
o Jenis operasi : Sectio Caesaria
o Jenis anastesi : spinal anastesi
o Desinfeksi kulit : povidone iodine 10%
Follow Up Pre-Operasi : (03 Februari 2013)
S = Tidak ada keluhan, pasien sudah puasa
O = Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7ºC
Kepala : Normocephal, CA-/-, SI-/-
Abdomen : Cembung, lembut
HIS: (+)
DJJ: 138x/menit
A= G2PIA0 parturien aterm 40-41 minggu kala I fase laten + janin tunggal, hidup, letak
sungsang, presentasi bokong murni + TBBJ ≥ 3500gram
Prosedur Operasi :
o Pasien ditelentangkan di meja operasi dalam spinal anastesi
o Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
o Daerah operasi dipersempit dengan duk steril
o Dilakukan insisi mediana
o Diperdalam secara tajam lapis demi lapis hingga peritoneum parietal terbuka dan
tampak uterus besar
o Dilakukan insisi pada segmen bawah uterus secara melintang, dilebarkan dan
ditembus secara tumpul
o Bayi dilahirkan dengan ekstraksi bokong, plasenta dilahirkan secara manual
6 | P a g e
o Cavum uteri di eksplorasi
o Uterus dijahit one layer
o Cavum abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah
o Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis
o Luka operasi ditutup kasa dan povidone iodine
o Operasi selesai
Follow Up Post-Operasi : (04 Februari 2013)
S = bekas jahitan nyeri
O = Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,5ºC
Kepala : Normocephal, CA-/-, SI-/-
Asi : -/-
Abdomen : datar, lembut
BU: (+), NT: (-)
TFU: sepusat
Kontraksi uterus baik
Flatus: (+)
Luka operasi : tertutup kassa
BAK (+), BAB (-)
A= P2A0 partus maturus dengan sectio caesarian atas indikasi letak sungsang, presentasi
bokong murni + TBBJ ≥ 3500gram
P= Cek Hb post-operasi
Cefotaxime 2x 1gram IV
Metronidazole 2x 500mg IV
Ketorolac 2x 1gram IV
Observasi KU, T, N, R, S
7 | P a g e
Follow Up Post-Operasi : (05 Februari 2013)
S = bekas jahitan masih nyeri
O = Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7ºC
Kepala : Normocephal, CA-/-, SI-/-
Asi : -/-
Abdomen : datar, lembut
BU: (+), NT: (-)
TFU: sepusat
Kontraksi uterus baik
Flatus: (+)
Luka operasi : tertutup kassa
BAK (+), BAB (-)
A= P2A0 partus maturus dengan sectio caesarian atas indikasi letak sungsang, presentasi
bokong murni + TBBJ ≥ 3500gram
P= Lepas infus
Cefadroxyl 2x 500mg per Oral
Metronidazole 3x 500mg per Oral
Asam Mefenamat 3x 500mg per Oral
Observasi tanda vital dan perdarahan
Follow Up Post-Operasi : (06 Februari 2013)
S = bekas jahitan masih nyeri
O = Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
8 | P a g e
Suhu : 36,5ºC
Kepala : Normocephal, CA-/-, SI-/-
Asi : +/+
Abdomen : datar, lembut
BU: (+), NT: (-)
TFU: dua jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Flatus: (+)
Luka operasi : tertutup kassa
BAK (+), BAB (-)
A= P2A0 partus maturus dengan sectio caesarian atas indikasi letak sungsang, presentasi
bokong murni + TBBJ ≥ 3500gram
P= Boleh pulang
9 | P a g e
PEMBAHASAN
Pada anamnesis didapatkan :
Keluhan utama: Perut mulas
G2P1A0 merasa hamil sembilan bulan, mengeluh mulas-mulas yang semakin sering
dan bertambah kuat sejak enam jam SMRS, disertai keluar lendir bercampur sedikit darah
dari jalan lahir. Tidak terdapat cairan yang keluar dari jalan lahir. Gerakan anak masih
dirasakan pasien.
Tidak terdapat RPD maupun RPK.
Riwayat menstruasi : lancar, siklus ± 28 hari
HPHT : 21 April 2012
Taksiran persalinan : 28 Januari 2013
Riwayat menikah : 1 kali
Riwayat KB : tidak ada
Riwayat obstetri : G2P1A0
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Status generalis : tidak ada kelainan
Status obstetri :
1. Pemeriksaan Luar
Tinggi Fundus : 35cm
Letak Anak : Pu-Ka, presentasi terbawah bokong
DJJ : 144x/menit
His : (+)
TBBA : 3500gram
2. Pemeriksaan dalam
Vulva : Tidak ada kelainan
Vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Tebal dan lunak
Pembukaan : 2-3 cm
Ketuban : (+)
10 | P a g e
Bagian terendah : Bokong
Hodge : I-II
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan :
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,8 gr/dl
Hematokrit : 38 %
Leukosit : 14.500/mm3
Trombosit : 224.000/mm3
SGOT : 44 U/L
SGPT : 39U/L
HbsAg : 0.622 (non-reac)
Protein urine : (-)
2. Zatuchni-Andros Score : 4
1) Anamnesis
Pergerakan janin biasanya dirasakan pasien pada bagian perut bawah, di
bawah pusat, dan pasien sering merasakan adanya benda keras (kepala) yang
mendesak tulang iganya. Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya
terasa lain daripada sebelumnya ataupun lain daripada para calon ibu lainnya karena
merasa penuh pada bagian atas dan pergerakan janin terasa lebih banyak pada bagian
bawah. Namun, untuk kasus pasien diatas dikarenakan memiliki riwayat persalinan
sungsang sebelumnya maka pasien tidak merasakan perbedaan dengan kehamilan
sebelumnya.
2) Pemeriksaan Luar
Berdasarkan leopold akan teraba bagian keras, bundar, dan melenting pada
bagian fundus uteri. Punggung janin dapat diraba pada salh satu sisi perut dan bagin-
bagian terkecil terdapat di bagian yang berlawanan. Di atas simfisis pubis akan teraba
bagian yang kurang bundar dan lunak. Kadang bokong janin teraba bulat dan dapat
memberi kesan seakan-akan kepala, tetapi bokong tidak mudah digerakkan sebaik
kepala. Bunyi jantung terdengar pada punggung janin setinggi pusat pasien atau
bahkan lebih tinggi.
3) Pemeriksaan Dalam
11 | P a g e
Pada pemeriksaan dalam, jika ketuban sudah pecah atau pembukaan sudah
besar, dapat teraba tiga tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os
sacrum, sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan
deretan proccesus spinosus ditengah-tengah tulang tersebut.
Antara tiga tonjolan tersebut, anus dapat teraba juga genitalia janin, tetapi
jenis kelamin anak hanya dapat ditentikan jika edema tidak terlalu besar. Presentasi
bokong harus dapat dibedakan dengan muka karena pada letak muka jika caput
succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena kedua tulang pipi
menyerupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sacrum, sedangkan mulut
disangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sacrum yang mempunyai deretan
processus spinosus yang disebut crista sacralis medialis. Selain itu kita dapat
memasukkan jari ke dalam anus/ mulut fetus. Jari yang dimasukkan ke dalam anus
mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang dimasukkan ke dalam mulut akan
teraba tulang dan alveola tanpa hambatan.
4) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan menggunakan Rontgen dan
USG. Dengan menggunakan USG dapat diketahui presentasi, letak dan habitus dari
bayi, adanya kehamilan multipel, lokasi dari plasenta dan volume cairan amnion.
5) Dalam Persalinan
Letak sungsang biasanya lahir spontan, karena itu jangan lekas bertindak.
Selama terjadi kemajuan dalam persalinan dan tidak ada tanda-tanda bahaya yang
mengancam kehidupan janin, maka penolong tidak perlu melakukan tindakan yang
bertujuan untuk mempercepat kelahiran janin. Bila persalinan kurang lancar dan
turunnya bagian terendah sudah memungkinkan, dilakukan manual aid untuk
mempercepat kelahiran. Bila belum memungkinkan, lakukan sectio caesarian.
Dalam persalinan dapat dicoba untuk melakukan versi luar (VL), dalam
melakukan VL harus memperhatikan apakah janin tersebut anak mahal, primi tua,
presentasi kaki, atau dengan TBBJ ≥ 3500gram. Bila terdapat salah satu diantaranya
maka persalinan dilakukan secara per-abdominam. Bila tidak didapatkan salah satu
dari keadaan diatas maka rencanakan persalinan secara per-vaginam dengan
memperhatikan:
Persalinan harus lancar
Awasi kemungkinan tali pusat menumbung, bila ketuban sudah pecah
Tete oksitosin hanya dibatasi 1 labu
12 | P a g e
Dilakukan penilaian skor Zatuchni-Andros
Sectio caesarian
Persalinan dengan cara sectio caesarian adalah cara yang terbaik bila ditinjau
dari janin. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua letak sungsang harus dilahirkan
per-abdominam. Indikasi sectio caesar :
Panggul sempit
Besarnya anak, primigravida ≥ 3500gram, multigravida ≥ 4000gram
Tali pusat menumbung
SC ketiga
Letak lintang
Primigravida tua
Tumor yang menghalangi jalan lahir
Nilai sosial janin
Riwayat persalinan buruk
13 | P a g e