Case MH

38
Laporan Kasus Laporan Kasus Morbus Hansen / Kusta Morbus Hansen / Kusta Presentan: Presentan: Elke Tjahja 2010.061.171 Elke Tjahja 2010.061.171 Pembimbing: Pembimbing: dr. Sofwan S. Rahman, Sp.KK dr. Sofwan S. Rahman, Sp.KK Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya RSUD R. Syamsudin, S.H. Sukabumi

description

morbus hansen

Transcript of Case MH

Page 1: Case MH

Laporan KasusLaporan KasusMorbus Hansen / KustaMorbus Hansen / Kusta

Presentan:Presentan:Elke Tjahja 2010.061.171Elke Tjahja 2010.061.171

Pembimbing:Pembimbing:dr. Sofwan S. Rahman, Sp.KKdr. Sofwan S. Rahman, Sp.KK

Fakultas KedokteranUniversitas Katolik

Indonesia Atma Jaya

RSUDR. Syamsudin, S.H.Sukabumi

Page 2: Case MH

IDENTIFIKASI PASIENIDENTIFIKASI PASIEN

Nama : An. AAJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 9 tahunAlamat : Cikuoa RT 21/003,

Pagalerang, Jampang Tengah, Kab. Sukabumi

Suku: Sunda Agama : IslamPekerjaan : Pelajar

Page 3: Case MH

ANAMNESISANAMNESISDiperoleh secara autoanamnesis dan alloanamnesis

pada tanggal 29 September 2014 pukul 12.15Keluhan UtamaPasien datang karena merasa malu

terdapat bercak putih besar pada wajah pasien.

Keluhan TambahanTerdapat bercak putih pada wajah

sejak 1 tahun yang lalu.-

Page 4: Case MH

Riwayat Perjalanan Riwayat Perjalanan PenyakitPenyakitPasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin

RSUD Syamsudin, SH dengan keluhan merasa malu karena adanya bercak putih dan bersisik pada wajah sejak 1 tahun yang lalu.

Menurut pasien, lesi tersebut muncul sejak 1 tahun yang lalu. Lesi muncul pertama kali pada bagian pipi dengan ukuran sebesar uang logam. Lesi kemudian bertambah besar, dan kulit bagian lesi dirasakan kering. Tidak terdapat keluhan gatal atau nyeri pada pasien.

Page 5: Case MH

Riwayat Perjalanan Riwayat Perjalanan PenyakitPenyakitPada Keluarga yang serumah dengan

pasien dan warga disekitar lingkungan tempat tinggal pasien tidak pernah yang mengalami hal yang sama. Pasien mengaku belum pernah terpapar dengan orang dengan penyakit serupa. Pasien sudah berobat ke mantri dan mendapatkan obat berupa salep, namun tidak membaik. Keluhan mata buram, mata perih, kelemahan otot, bulu mata mudah rontok, disangkal pasien.

Page 6: Case MH

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit DahuluDahuluRiwayat alergi disangkal.Riwayat penyakit asma sejak

kecil disangkal.Riwayat penyakit kulit

sebelumnya disangkal.Riwayat penyakit sistemik

disangkal.

Page 7: Case MH

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit KeluargaKeluargaRiwayat penyakit serupa

disangkalRiwayat alergi disangkalRiwayat penyakit asma disangkalRiwayat penyakit sistemik

disangkal

Page 8: Case MH

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK

Status generalisKeadaan Umum : Tampak tenangKesadaran : Kompos mentis Nadi : 84 kali per menit Pernapasan : 18 kali per menit Suhu : Afebris Status internus : dalam batas

normal

Page 9: Case MH

STATUS DERMATOLOGISSTATUS DERMATOLOGISRegio / Letak lesi : Wajah bagian pipiEfloresensi

◦Primer : makula hipopigmentasi◦Sekunder : skuama kasar

Sifat UKK◦Ukuran : plakat ◦Susunan / bentuk : polisiklik ◦Penyebaran dan lokalisasi : solitar,

regional, unilateralPembesaran KGB : tidak ada

Page 10: Case MH
Page 11: Case MH

Pemeriksaan Saraf Tepi :N. aurikularis magnus : tidak teraba

pembesaran,nyeri (-)N. Fasialis : tidak teraba pembesaran, nyeri (-)N. ulnaris : tidak teraba pembesaran, nyeri (-)N. radialis : tidak teraba pembesaran, nyeri (-)N. medianus : tidak teraba pembesaran, nyeri

(-)N. peroneus magnus : tidak teraba

pembesaran, nyeri (-)N. tibialis posterior : tidak teraba

pembesaran, nyeri (-)Pemeriksaan Sensibilitas : terdapat

hipestesi pada makula pada wajah

Page 12: Case MH

Pemeriksaan Laboratorik dan Pemeriksaan Laboratorik dan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang LainnyaLainnya

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan bakterioskopik

(BTA) dari kerokan kulit.Pemeriksaan AnjuranTes GunawanTes LeprominPemeriksaan Histopatologi

Page 13: Case MH

RESUMERESUME Pasien laki-laki, usia 9 tahun, datang ke

Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Syamsudin, SH dengan keluhan merasa malu karena adanya bercak putih pada wajah sejak 1 tahun yang lalu.

Menurut pasien, lesi tersebut muncul sejak 1 tahun yang lalu. Lesi muncul pertama kali pada bagian pipi dengan ukuran sebesar uang logam. Lesi kemudian bertambah besar, dan kulit bagian lesi dirasakan kering. Tidak terdapat keluhan gatal pada pasien. Pada Keluarga yang serumah dengan pasien dan warga disekitar lingkungan tempat tinggal pasien tidak pernah yang mengalami hal yang sama.

Page 14: Case MH

Pasien mengaku belum pernah terpapar dengan orang dengan penyakit serupa. Pasien sudah berobat ke mantri dan mendapatkan obat berupa salep, namun tidak membaik. Pada Pemeriksaan didapatkan pemeriksaan saraf tepi tidak teraba penebalan, tidak terdapat nyeri. Pada tes sensibilitas didapatkan sensibilitas pada daerah lesi berkurang (hipestesi). Kemudian dilakukan pemeriksaan BTA dari kerokan kulit dan didapatkan hasil negatif.

Page 15: Case MH

Diagnosis banding◦Morbus Hansen◦Pitiriasis Alba◦Vitiligo

Diagnosis kerja◦Morbus Hansen Tipe Pausibasilar

Page 16: Case MH

TATALAKSANATATALAKSANATatalaksana umum

◦Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit kusta bukan merupakan penyakit kutukan dan menganjurkan kepada pasien untuk berobat secara teratur

◦Lindungi kaki dengan selalu memakai alas kaki, alas kaki yang cocok adalah yang empuk di bagian dalamnya, keras di bagian bawah supaya benda tajam tidak dapat menembusnya, ada tali pada bagian belakang sehingga tidak mudah lepas.

Page 17: Case MH

TATALAKSANATATALAKSANATatalaksana umum

◦Sering memeriksa kaki jika ada yang luka atau lecet sedikit apapun

◦Memakai sarung tangan jika bekerja dengan benda tajam atau panas

◦Memakai kacamata untuk melindungi mata

◦Jika anggota keluarga yang lain mempunyai gejala yang sama segera dibawa ke rumah sakit.

Page 18: Case MH

Tatalaksana khusus

◦Rifampisin 1x 450 mg◦Ofloxacin 1x 250 mg◦Minosiklin 1 x 150 mg◦Elkana sirup 2 x 1 sendok teh

Page 19: Case MH

PROGNOSISPROGNOSISQuo ad vitam : bonamQuo ad functionam : bonamQuo ad sanationam : bonam

Page 20: Case MH

ANALISIS KASUSANALISIS KASUS

Page 21: Case MH

Kasus Morbus Hansen

•Bercak putih bersisik sejak 1 tahun lalu•Daerah lesi kering•Hipestesi / penurunan sensibilitas•Pasien menyangkal adanya kelainan sistemik yang lain

•Faktor Pendukung: negara berkembang dan golongan sosio-ekonomi rendah, kebersihan lingkungan buruk•Lesi bermacam-macam (Lesi kulit: makula hipopigmentasi, makula eritem, plak, atau papul) diawali makula hipopigmentasi atau eritem yang meluas.•Anhidrosis , keluhan kulit kering dan bersisik•Tempat terdapat bercak dikatakan baal

Page 22: Case MH

Kasus Morbus HansenPemeriksaan fisik:Status generalis dbnKeadaan Umum : Tampak tenangKesadaran : Kompos mentis Tanda – tanda vital : Dalam batas normalStatus internus : Dalam batas normal Status Dermatologikus

Regio atau letak lesi : fasialis pada pipiEfloresensi Primer : makula hipopigmentasiSekunder : skuama kasarSifat UKK Susunan / bentuk : ukuran plakat, polisiklikPenyebaran dan lokalisasi : soliter, regional, unilateral

Pemeriksaan fisik:•Tempat predileksi : dapat di seluruh tubuh, umumnya terdapat pada wajah, tungkai, punggung•Efloresensi tergantung pada tipe ( I: hanya infiltrat, TT: makula dengan skuama kasar, BT: makula dibatasi infiltrat, atau infiltrat saja, BB: Plakat, dome-shape (kubah), lesi punched-out, BL: makula, plakat, papul, LL: makula, infiltrat difus, papul, nodus)•Terdapat anhidrosis•Tes sensibilitas: terdapat hipestesi dan anestesi•Terdapat pembesaran atau kerusakan saraf perifer•Kekuatan motorik terganggu

Page 23: Case MH

Kasus Morbus Hansen

Pemeriksaan Laboratorik atau pemeriksaan anjuran lainnya:•BTA dari kerokan kulit (-)

Pemeriksaan Laboratorik atau pemeriksaan anjuran lainnya:•BTA dari kerokan kulit: dapat (+) atau (-). Pada Pausibasilar (PB), hasil BTA (-), sedangkan pada Multibasilar (MB) hasil BTA (+)•Tes Lepromin: dapat positif atau negatif. Biasa positif pada PB.

Page 24: Case MH

Pasien di observasi dan di terapi dengan pemberian MDT PB dengan lesi tunggal : Rifampisin 1x 450 mg, Ofloxacin 1x 250 mg, Minosiklin 1 x 150 mg dan diberikan juga Elkana sirup 2 x 1 sendok teh.

Berdasarkan Klasifikasi WHO (1997) untuk kepentingan pengobatan, bagi kasus PB dengan lesi tunggal, pengobatannya adalah rifampisin 600 mg, ofloxacin 400 mg dan minosiklin 100 mg dosis tunggal. Sedangkan untuk kasus PB dengan lesi 2-5 diberikan MDT rifampisin 600 mg setiap bulan dan DDS 100 mg perhari 6 dosis dalam 6-9 bulan. Dan untuk kasus MB diberikan MDT seperti PB ditambah dengan klofazimin 300 mg per bulan diberikan 12 dosis dalam 12-18 bulan.

Page 25: Case MH

Diagnosis BandingDiagnosis BandingUntuk menyingkirkan diagnosis

banding, dapat juga dilakukan penyinaran dengan lampu wood untuk membedakan dengan pityriasis versikolor. Dapat juga dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin, pada vitiligo akan didapatkan hasil tidak ditemukannya melanosit.

Page 26: Case MH

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 27: Case MH

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 28: Case MH
Page 29: Case MH
Page 30: Case MH

TT

•Makula saja, makula dibatasi infiltrat•Jumlah satu atau beberapa, asimetris, kering bersisik, batas tegas•Anestesi jelas•BTA negatif•Tes lepromin positif kuat

Page 31: Case MH

BT•Makula dibatas infiltrat atau infiltrat saja•Baberapa lesi, atau 1 lesi dengan lesi satelit, asimetris, kering bersisik, batas tegas•Anestesi jelas•BTA negarif atau hanya 1+•Tes lepromin positif lemah

Page 32: Case MH

BB•Plak berbentuk kubah, punched-out•Jumlah dapat dihitung, kulit sehat jelas masih ada•Distribusi asimetris, agak kasar atau berkilat, batas sebagian difus, sebagian tegas, •Anestesi lebih jelas•BTA positif •Tes lepromin biasanya negatif

Page 33: Case MH

BL•Makula, plak atau papul•Jumlah sukar dihitung tapi masih ada kulit sehat•Hampir simetris, halus berkilat, batas agak tegas, •Anestesi tidak jelas•BTA positif kuat•Tes lepromin negatif

Page 34: Case MH

LL•Makula, infiltrat difus, papul, atau nodus•Jumlah tak terhitung, tidak ada kulit sehat•simetris, halus berkilat, batas difus, •Anestesi biasanya tidak jelas•BTA positif kuat•Tes lepromin negatif

Page 35: Case MH

N. Facialis N. Auricularis magnus

N. Peroneus Communis

N. Tibialis Posterior

N. Medianus

N. Ulnaris

N. Radialis

LETAK SYARAF TEPI

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA

Page 36: Case MH

TATALAKSANATATALAKSANA1. a. Multidrug therapy (MDT menurut WHO 1998) PB : 6 dosis yang diselesaikan dalam 9 bulan Rifampisin 600 mg/bulan  DDS 100 mg/hari  MB: 12 dosis yang diselesaikan dalam 18 bulan Rifampisin 600 mg/bulan DDS 100 mg/hari Klofazimin 300 mg /bulan, dilanjutkan

50 mg/hari

Anak berusia > 10 th setengah dosis dewasa. Bila < 10 th disesuaikan dengan berat badan.

Page 37: Case MH
Page 38: Case MH

TATALAKSANATATALAKSANA

 Obat pilihan lain: PB lesi tunggal: kombinasi R 600 mg, O 400 mg dan

M 100 mg, dosis tunggal   PB: 2-5 lesi; kombinasi ROM diberikan 1x/bulan selama 6 bulan