Case Krisis Hipertensi

28
BAB I PENDAHULUAN Hipertensi adalah tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik, dan atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang makan obat antihipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES tahun 1988-1991. Menurut beberapa penulis yaitu 1% dari penderita hipertensi akan mengalami krisis hipertensi. Menurut majalah the Lancet dan WHO yaitu kejadian krisis hipertensi akan meningkat dari 0,26% tahun 2000 menjadi 0,29% tahun 2025 pada penduduk dewasa di dunia. Untuk mencegah kerusakan organ akibat krisis hipertensi di Indonesia perlu dilakukan upaya pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis hipertensi yang disepakati bersama. Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70% menderita HT ringan, 20% HT sedang dan 10% HT berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi yang 1

description

kedokteran

Transcript of Case Krisis Hipertensi

Page 1: Case Krisis Hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

Hipertensi adalah tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik

dan atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang

makan obat antihipertensi Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat

dunia The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)

menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000 insiden hipertensi pada orang dewasa

adalah sekitar 29-31 yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di

Amerika dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES tahun 1988-1991

Menurut beberapa penulis yaitu 1 dari penderita hipertensi akan mengalami

krisis hipertensi Menurut majalah the Lancet dan WHO yaitu kejadian krisis

hipertensi akan meningkat dari 026 tahun 2000 menjadi 029 tahun 2025 pada

penduduk dewasa di dunia Untuk mencegah kerusakan organ akibat krisis hipertensi

di Indonesia perlu dilakukan upaya pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis

hipertensi yang disepakati bersama

Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT

sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi

yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat

dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut

laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi

HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama

2-10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini

karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1

dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi 123 Di Indonesia belum ada laporan

tentang angka kejadian ini

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg4 Hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi essensial Beberapa penulis

lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan hipertensi lain

yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui5

Klasifikasi tekanan darah menurut The Joint National Comitte on Detection

Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) pada orang dewasa

terbagi menjadi kelompok normal prahipertensi hipertensi derajat 1 dan derajat 2

dapat dilihat pada tabel 21

Tabel 21 Klasifikasi tekanan darah menurut The Joint National Comitte on

Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)5

Klasifikasi Sistolik Diastolik

Tekanan Darah (mmHg) (mmHg)

Normal lt120 lt80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat 2 ge 160 ge100

22 Hipertensi Krisis

Definisi

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah

yang sangat tinggi (tekanan darah sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm

Hg) yang membutuhkan penanganan segera67

2

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat ) TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut 1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid 1048729 Hipertensi ensefalopati 1048729 Aorta diseksi akut 1048729 Oedema paru akut 1048729 Eklampsi 1048729 Feokhromositoma 1048729 Funduskopi KW III atau IV 1048729 Insufisiensi ginjal akut 1048729 Infark miokard akut angina unstable 1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi - Cedera kepala - Luka bakar - Interaksi obat

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I 1048729 KW I atau II pada funduskopi 1048729 Hipertensi post operasi 1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

23 Patofisiologi

Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi menjadi krisis hipertensi

Hipertensi kronis jarang menyebabkan terjadinya krisis hipertensi karena adaptasi

pembuluh darah sehingga kerusakan organ target dapat dicegah Krisis hipertensi

terjadi karena peningkatan tahanan vaskular sistemik Endotel memiliki peranan

penting dalam mengatur homeostasis tekanan darah dengan mensekresikan beberapa

substansi seperti nitrit oxide (NO) dan prostasiklin Peningkatan vasoreaktif dapat

dipresipitasi oleh pelepasn substansi vasokonstriksi seperti angiotensin II

3

norepinefrin atau keadaan yang menyebabkan suatu kondisi hipovolemia Aktivasi

sistem rennin-angiotensin-aldosteron (RAAS) berperan penting pada proses

hipertensi berat Angiotensin II menyebabkan cedera pada pembuluh darah sehingga

terjadi aktivasi gen proinflamatori seperti interleukin 6 dan NF- κβ Selama terjadi

peningkatan tekanan darah endotel mengkompensasi dengan melepaskan beberapa

vasodilator seperti NO Saat endotel tidak lagi mampu mengkompensasi maka akan

terjadi peningkatan tekanan darah dan kerusakan endotel8 (Gambar 22) 9

Gambar 21 Patofisiologi krisis hipertensi9

Kegagalan mekanisme tubuh dalam mengkompensasi menyebabkan peningkatan

resistensi pembuluh darah dan kerusakan endotel Mekanisme pasti kerusakan endotel

4

belum diketahui secara pasti hal ini mungkin berhubungan dengan respons imun

sehingga terjadi pelepasan sitokin vasokonstriktor endotelin dan peningkatan

ekspresi endothelial adhesion molecules Peningkatan ekspresi cell adhesion

molecules seperti P-selectin E-selectin atau intracellular adhesion molecule 1 oleh

sel endotel meyebabkan terjadinya inflamasi yang menyebabkan bertambahnya

kerusakan fungsi sel endotel peningkatan permeabilitas endotel menghambat

aktivitas fibrinolitik endotel dan aktivasi kaskade koagulasi Agregasi trombosit dan

degranulasi pada endotel yang mengalami kerusakan akan memicu terjadinya suatu

inflamasi yang lebih lanjut thrombosis dan vasokonstriksi( Gambar 23)8

Gambar 22 Perubahan pada vaskular selama krisis hipertensi8

24 Klasifikasi Krisis Hipertensi

Berdasarkan keterlibatan organ target krisis hipertensi dibagi menjadi dua

kelompok yaitu6

1 Hipertensi darurat (emergency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) dengan kerusakan organ

target yang bersifat progresif sehingga tekanan darah harus diturunkan segera

dalam hitungan menit sampai jam

5

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 2: Case Krisis Hipertensi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Definisi

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya

140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg4 Hipertensi yang tidak

diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi essensial Beberapa penulis

lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan hipertensi lain

yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui5

Klasifikasi tekanan darah menurut The Joint National Comitte on Detection

Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) pada orang dewasa

terbagi menjadi kelompok normal prahipertensi hipertensi derajat 1 dan derajat 2

dapat dilihat pada tabel 21

Tabel 21 Klasifikasi tekanan darah menurut The Joint National Comitte on

Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)5

Klasifikasi Sistolik Diastolik

Tekanan Darah (mmHg) (mmHg)

Normal lt120 lt80

Prahipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

Hipertensi derajat 2 ge 160 ge100

22 Hipertensi Krisis

Definisi

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah

yang sangat tinggi (tekanan darah sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm

Hg) yang membutuhkan penanganan segera67

2

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat ) TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut 1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid 1048729 Hipertensi ensefalopati 1048729 Aorta diseksi akut 1048729 Oedema paru akut 1048729 Eklampsi 1048729 Feokhromositoma 1048729 Funduskopi KW III atau IV 1048729 Insufisiensi ginjal akut 1048729 Infark miokard akut angina unstable 1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi - Cedera kepala - Luka bakar - Interaksi obat

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I 1048729 KW I atau II pada funduskopi 1048729 Hipertensi post operasi 1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

23 Patofisiologi

Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi menjadi krisis hipertensi

Hipertensi kronis jarang menyebabkan terjadinya krisis hipertensi karena adaptasi

pembuluh darah sehingga kerusakan organ target dapat dicegah Krisis hipertensi

terjadi karena peningkatan tahanan vaskular sistemik Endotel memiliki peranan

penting dalam mengatur homeostasis tekanan darah dengan mensekresikan beberapa

substansi seperti nitrit oxide (NO) dan prostasiklin Peningkatan vasoreaktif dapat

dipresipitasi oleh pelepasn substansi vasokonstriksi seperti angiotensin II

3

norepinefrin atau keadaan yang menyebabkan suatu kondisi hipovolemia Aktivasi

sistem rennin-angiotensin-aldosteron (RAAS) berperan penting pada proses

hipertensi berat Angiotensin II menyebabkan cedera pada pembuluh darah sehingga

terjadi aktivasi gen proinflamatori seperti interleukin 6 dan NF- κβ Selama terjadi

peningkatan tekanan darah endotel mengkompensasi dengan melepaskan beberapa

vasodilator seperti NO Saat endotel tidak lagi mampu mengkompensasi maka akan

terjadi peningkatan tekanan darah dan kerusakan endotel8 (Gambar 22) 9

Gambar 21 Patofisiologi krisis hipertensi9

Kegagalan mekanisme tubuh dalam mengkompensasi menyebabkan peningkatan

resistensi pembuluh darah dan kerusakan endotel Mekanisme pasti kerusakan endotel

4

belum diketahui secara pasti hal ini mungkin berhubungan dengan respons imun

sehingga terjadi pelepasan sitokin vasokonstriktor endotelin dan peningkatan

ekspresi endothelial adhesion molecules Peningkatan ekspresi cell adhesion

molecules seperti P-selectin E-selectin atau intracellular adhesion molecule 1 oleh

sel endotel meyebabkan terjadinya inflamasi yang menyebabkan bertambahnya

kerusakan fungsi sel endotel peningkatan permeabilitas endotel menghambat

aktivitas fibrinolitik endotel dan aktivasi kaskade koagulasi Agregasi trombosit dan

degranulasi pada endotel yang mengalami kerusakan akan memicu terjadinya suatu

inflamasi yang lebih lanjut thrombosis dan vasokonstriksi( Gambar 23)8

Gambar 22 Perubahan pada vaskular selama krisis hipertensi8

24 Klasifikasi Krisis Hipertensi

Berdasarkan keterlibatan organ target krisis hipertensi dibagi menjadi dua

kelompok yaitu6

1 Hipertensi darurat (emergency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) dengan kerusakan organ

target yang bersifat progresif sehingga tekanan darah harus diturunkan segera

dalam hitungan menit sampai jam

5

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 3: Case Krisis Hipertensi

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat ) TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut 1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid 1048729 Hipertensi ensefalopati 1048729 Aorta diseksi akut 1048729 Oedema paru akut 1048729 Eklampsi 1048729 Feokhromositoma 1048729 Funduskopi KW III atau IV 1048729 Insufisiensi ginjal akut 1048729 Infark miokard akut angina unstable 1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi - Cedera kepala - Luka bakar - Interaksi obat

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I 1048729 KW I atau II pada funduskopi 1048729 Hipertensi post operasi 1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

23 Patofisiologi

Banyak faktor yang dapat menyebabkan hipertensi menjadi krisis hipertensi

Hipertensi kronis jarang menyebabkan terjadinya krisis hipertensi karena adaptasi

pembuluh darah sehingga kerusakan organ target dapat dicegah Krisis hipertensi

terjadi karena peningkatan tahanan vaskular sistemik Endotel memiliki peranan

penting dalam mengatur homeostasis tekanan darah dengan mensekresikan beberapa

substansi seperti nitrit oxide (NO) dan prostasiklin Peningkatan vasoreaktif dapat

dipresipitasi oleh pelepasn substansi vasokonstriksi seperti angiotensin II

3

norepinefrin atau keadaan yang menyebabkan suatu kondisi hipovolemia Aktivasi

sistem rennin-angiotensin-aldosteron (RAAS) berperan penting pada proses

hipertensi berat Angiotensin II menyebabkan cedera pada pembuluh darah sehingga

terjadi aktivasi gen proinflamatori seperti interleukin 6 dan NF- κβ Selama terjadi

peningkatan tekanan darah endotel mengkompensasi dengan melepaskan beberapa

vasodilator seperti NO Saat endotel tidak lagi mampu mengkompensasi maka akan

terjadi peningkatan tekanan darah dan kerusakan endotel8 (Gambar 22) 9

Gambar 21 Patofisiologi krisis hipertensi9

Kegagalan mekanisme tubuh dalam mengkompensasi menyebabkan peningkatan

resistensi pembuluh darah dan kerusakan endotel Mekanisme pasti kerusakan endotel

4

belum diketahui secara pasti hal ini mungkin berhubungan dengan respons imun

sehingga terjadi pelepasan sitokin vasokonstriktor endotelin dan peningkatan

ekspresi endothelial adhesion molecules Peningkatan ekspresi cell adhesion

molecules seperti P-selectin E-selectin atau intracellular adhesion molecule 1 oleh

sel endotel meyebabkan terjadinya inflamasi yang menyebabkan bertambahnya

kerusakan fungsi sel endotel peningkatan permeabilitas endotel menghambat

aktivitas fibrinolitik endotel dan aktivasi kaskade koagulasi Agregasi trombosit dan

degranulasi pada endotel yang mengalami kerusakan akan memicu terjadinya suatu

inflamasi yang lebih lanjut thrombosis dan vasokonstriksi( Gambar 23)8

Gambar 22 Perubahan pada vaskular selama krisis hipertensi8

24 Klasifikasi Krisis Hipertensi

Berdasarkan keterlibatan organ target krisis hipertensi dibagi menjadi dua

kelompok yaitu6

1 Hipertensi darurat (emergency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) dengan kerusakan organ

target yang bersifat progresif sehingga tekanan darah harus diturunkan segera

dalam hitungan menit sampai jam

5

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 4: Case Krisis Hipertensi

norepinefrin atau keadaan yang menyebabkan suatu kondisi hipovolemia Aktivasi

sistem rennin-angiotensin-aldosteron (RAAS) berperan penting pada proses

hipertensi berat Angiotensin II menyebabkan cedera pada pembuluh darah sehingga

terjadi aktivasi gen proinflamatori seperti interleukin 6 dan NF- κβ Selama terjadi

peningkatan tekanan darah endotel mengkompensasi dengan melepaskan beberapa

vasodilator seperti NO Saat endotel tidak lagi mampu mengkompensasi maka akan

terjadi peningkatan tekanan darah dan kerusakan endotel8 (Gambar 22) 9

Gambar 21 Patofisiologi krisis hipertensi9

Kegagalan mekanisme tubuh dalam mengkompensasi menyebabkan peningkatan

resistensi pembuluh darah dan kerusakan endotel Mekanisme pasti kerusakan endotel

4

belum diketahui secara pasti hal ini mungkin berhubungan dengan respons imun

sehingga terjadi pelepasan sitokin vasokonstriktor endotelin dan peningkatan

ekspresi endothelial adhesion molecules Peningkatan ekspresi cell adhesion

molecules seperti P-selectin E-selectin atau intracellular adhesion molecule 1 oleh

sel endotel meyebabkan terjadinya inflamasi yang menyebabkan bertambahnya

kerusakan fungsi sel endotel peningkatan permeabilitas endotel menghambat

aktivitas fibrinolitik endotel dan aktivasi kaskade koagulasi Agregasi trombosit dan

degranulasi pada endotel yang mengalami kerusakan akan memicu terjadinya suatu

inflamasi yang lebih lanjut thrombosis dan vasokonstriksi( Gambar 23)8

Gambar 22 Perubahan pada vaskular selama krisis hipertensi8

24 Klasifikasi Krisis Hipertensi

Berdasarkan keterlibatan organ target krisis hipertensi dibagi menjadi dua

kelompok yaitu6

1 Hipertensi darurat (emergency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) dengan kerusakan organ

target yang bersifat progresif sehingga tekanan darah harus diturunkan segera

dalam hitungan menit sampai jam

5

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 5: Case Krisis Hipertensi

belum diketahui secara pasti hal ini mungkin berhubungan dengan respons imun

sehingga terjadi pelepasan sitokin vasokonstriktor endotelin dan peningkatan

ekspresi endothelial adhesion molecules Peningkatan ekspresi cell adhesion

molecules seperti P-selectin E-selectin atau intracellular adhesion molecule 1 oleh

sel endotel meyebabkan terjadinya inflamasi yang menyebabkan bertambahnya

kerusakan fungsi sel endotel peningkatan permeabilitas endotel menghambat

aktivitas fibrinolitik endotel dan aktivasi kaskade koagulasi Agregasi trombosit dan

degranulasi pada endotel yang mengalami kerusakan akan memicu terjadinya suatu

inflamasi yang lebih lanjut thrombosis dan vasokonstriksi( Gambar 23)8

Gambar 22 Perubahan pada vaskular selama krisis hipertensi8

24 Klasifikasi Krisis Hipertensi

Berdasarkan keterlibatan organ target krisis hipertensi dibagi menjadi dua

kelompok yaitu6

1 Hipertensi darurat (emergency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) dengan kerusakan organ

target yang bersifat progresif sehingga tekanan darah harus diturunkan segera

dalam hitungan menit sampai jam

5

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 6: Case Krisis Hipertensi

2 Hipertensi mendesak (urgency hypertension) kenaikan tekanan darah mendadak

(sistolik ge180 mm Hg dan atau diastolik ge120 mm Hg) tanpa kerusakan organ

target yang progresif atau minimal Sehingga penurunan tekanan darah bisa

dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari

25 Kerusakan Organ Target

Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung

maupun tidak langsung Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada

pasien hipertensi adalah 5

1 Jantung

- Hipertrofi ventrikel kiri

- Angina atau infark miokardium

- Gagal jantung

2 Otak

- Stroke

3 Penyakit ginjal kronis

4 Retinopati

Beberapa penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ

tersebut dapat diakibatkan langsung dari kenaikan tekanan darah atau karena efek

tidak langsung antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor AT1 angiotensin II

stress oksidatif downregulation dari ekspresi nitrit oxide synthase dan lain-lain

Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitifitas terhadap

garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target misalnya kerusakan

pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming growth factor-β (TGF-

β)5

26 Manifestasi Klinis Krisis Hipertensi 101112

261 Symptom

1 Bidang neurologi

6

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 7: Case Krisis Hipertensi

Sakit kepala hilang kabur penglihatan kejang defisit neurologis fokal

gangguan kesadaran (somnolen sopor coma)

2 Bidang mata

Funduskopi berupa perdarahan retina eksudat retina edema papil

3 Bidang kardiovaskular

Nyeri dada edema paru

4 Bidang ginjal

Azotemia proteinuria oligouria

5 Bidang obstetri

Preklampsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan sakit kepala hebat

kejang nyeri abdomen kuadran atas gagal jantung kongestif dan oliguri serta

gangguan kesadaran gangguan serebrovaskuler

262 Faktor Risiko7

1 Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

2 Kehamilan

3 Penggunaan NAPZA

4 Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka bakar berat

penyakit vaskuler trauma kepala

5 Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

263Diagnosis

Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil

terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil

pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah

dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi7 Pada keadaaan krisis hipertensi

emergensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu menitjam Pada

keadaan krisi hipertensi urgensi diperlukan penanganan segera dalam kurun waktu

24-48 jam7

7

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 8: Case Krisis Hipertensi

264Anamnesis

Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesis singkat Hal yang penting

ditanyakan7

1 Riwayat hipertensi lama dan beratnya

2 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya

3 Usia sering pada usia 30 ndash 70 tahun

4 Gejala sistem syaraf (sakit kepala pusing perubahan mental ansietas)

5 Gejala sistem ginjal (gross hematuri jumlah urine berkurang)

6 Gejala sistem kardiovaskular (adanya payah jantung kongestif dan edema paru

nyeri dada)

7 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis

8 Riwayat kehamilan tanda-tanda eklampsi

265Pemeriksaan fisik

Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dikedua lengan

mencari kerusakan organ sasaran (retinopati gangguan neurologi payah jantung

kongestif diseksi aorta) Palpasi denyut nadi di keempat ekstremitas Auskultasi

untuk mendengar ada atau tidak bruit pembuluh darah besar bising jantung dan ronki

paru7 Inspeksi dan palpasi pada bagian ekstremitas untuk memeriksa apakah ada

edema dan tanda-tanda inflamasi disamping menanyakan langsung ke pasien

pernahkah mengalami pembengkakan kaki7

27Pemeriksaan penunjang 711

1 Pemeriksaan laboratorium awal urinalisis Hb Ht ureum kreatinin gula darah

dan elektrolit

2 Pemeriksaan penunjang elektrokardiografi foto thorak

3 Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan CT scan kepala

ekokardiogram ultrasonogram

8

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 9: Case Krisis Hipertensi

28 Penetapan Diagnostik

Walaupun biasanya pada krisis hipertensi ditemukan TD ge180120 mmHg

perlu diperhatikan kecepatan kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan organ target

yang terjadi

29Penatalaksanaan Hipertensi Krisis

291Non farmakologi terdiri dari

1 Menghentikan rokok

2 Menurunkan berat badan berlebih

3 Menurunkan konsumsi alkohol berlebih

4 Latihan fisik

5 Menurunkan asupan garam

6 Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

292Farmakologi

A Penatalaksanaan Hipertensi emergensi

1 Harus dilakukan di RS dengan fasiltas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 TD harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan langkah sebagai

berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama TD rata-rata (mean arterial blood pressure)

diturunkan 20-25

b 2 sd 6 jam kemudian TD diturunkan sampai 160100 mmHg

c 6-24 jam berikutnya diturunkan sampai lt14090 mmHg bila tidak ada gejala

iskemia organ

Obat-obatan yang digunakan

1 Clonidin (catapres) IV (150 mcgampul)

a Clonidin 900 mcg dimasukkan dalam cairan glucosa 5 500cc dan diberikan

dengan mikrodrip 12 tetes menit setiap 15 menit dapat dinaikkan 4 tetes

sampai TD yang diharapkan tercapai

9

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 10: Case Krisis Hipertensi

b Bila TD target tercapai pasien diobservasi selama 4 jam kemudian diganti dg

tablet clonidin oral sesuai kebutuhan

c Clonidin tidak boleh dihentikan mendadak tetapi diturunkan perlahan-lahan

oleh karena bahaya rebound phenomen dimana TD naik secara cepat bila

obat dihentikan

2 Diltiazem (Herbesser) IV (10 mg dan 50 mgampul)

a Diltiazem 10 mg IV diberikan dalam 1-3 menit kemudian diteruskan dengan

infus 50 mgjam selama 20 menit

b Bila TD telah turun gt20 dari awal dosis diberikan 30 mgjam sampai target

tercapai

c Diteruskan dengan dosis maintenance 5-10 mgjam dengan observasi 4 jam

kemudian diganti dengan tablet oral

3 Nicardipin (Perdipin) IV (12 mg dan 10 mgampul)

a Nicardipin diberikan 10-30 mcgkgBB bolus

b Bila TD tetap stabil diteruskan dengan 05-6 mcgkgBBmenit sampai target

TD tercapai

4 Labetalol (Normodyne) IV

Diberikan 20-80 mg IV bolus setiap 10 menit atau dapat diberikan dalam cairan

infus dengan dosis 2 mg menit

5 Nitroprusside (Nitropress Nipride) IV

Diberikan dalam cairan infus dengan dosis 025-1000 mcgkgmenit

Tabel Obat hipertensi parenteral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Onset Perhatian khusus

Klonidin IV

150 ug

6 amp per 250 cc

Glukosa 5

mikrodrip

30-60 min 24 jam Ensepalopati

dengan gangguan

koroner

Nitrogliserin

IV

10-50ug

100ugcc per 500 cc

2-5 min 5-10 min Sakit kepala

takikardia muntah

Nicardipine 05-6 ugkgmenit 1-5 min 15-30 Takikardi mual

10

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 11: Case Krisis Hipertensi

IV min muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Diltiazem

IV

5-15 ugkgmenit 1-5 min 15-30

min

Takikardi mual

muntah sakit

kepala peningkatan

tekanan

intrakranial

Nitroprusside

IV

025-10 mcg kg

menit

Langsung 2-3 menit Mual muntah

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan

keracunan tiosianat obat ini belum beredar resmi di Indonesia

BPenatalaksanaan Hipertensi Urgensi

Penatalaksanaan hipertensi urgensi cukup dengan obat oral yang bekerja cepat

sehingga menurunkan tekanan darah dalam beberapa jam

Tabel Obat hipertensi oral yang dipakai di Indonesia1012

Obat Dosis Efek Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril

125 - 25 mg

ulangi per 30

min

15-30 min 6-8 jam Stenosis arenalis

Clonidine 75

- 150 ug

ulangi per jam 30-60 min 8-16 jam mengantuk

mulut kering

Propanolol

10 - 40 mg PO

ulangi setiap

30 min

15-30 min 3-6 jam Bronkokonstriksi

blok jantung

Nifedipine 5

- 10 mg

ulangi setiap

15 menit

5 -15 min 4-6 jam Gangguan

koroner

11

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 12: Case Krisis Hipertensi

BAB III

LAPORAN KASUS

Identitas pasien

Nama Ny S

Umur 50 Tahun

Jenis kelamin Perempuan

Pekerjaan Wiraswasta

Alamat Jl Lokomotif lima puluh Pekanbaru

No MR 83 55 18

Masuk RS 01 Desember 2013

ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Keluhan utama Nyeri kepala yang memberat sejak 4 jam SMRS

Riwayat penyakit sekarang

- 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengelukan pusing kepala terasa berat

tengkuk terasa berat

4 jam SMRS pusing kepala terasa semakin memberat nyeri dirasakan di seluruh

bagian kepala nyeri terasa berdenyut-denyut oyong saat berjalan pusing badan

terasa lemah badan terasa hangat dingin mual(+) muntah(-)nyeri di daerah

belakang kepala (+) dan mata terasa bengkak

12

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 13: Case Krisis Hipertensi

Tidak ada keluhan penglihatan kabur tidak ada kelemahan anggota gerak Tidak

ada riwayat gangguan kesadaran Tidak ada nyeri dada tidak ada sesak napas

Buang air kecil seperti biasa tidak keruh berwarna kuning Buang air besar

seperti biasa

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (+) diketahui pasien sejak 1 tahun yang lalu

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat Penyakit keluarga

Riwayat hipertensi (+)

Riwayat asma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat DM (-)

Riwayat stroke (-)

Riwayat pengobatan

Pasien mengkonsumsi panadol jika sakil kepala

Riwayat Kebiasaan

- Pasien sering mengkonsumsi makanan yang bersantan merokok (-)

olahraga tidak pernah

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Composmentis GCS 15

13

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 14: Case Krisis Hipertensi

Vital sign saat tiba di IGD TD TaKa 170120 mmHHg

TaKi 170120 mmHg

T 36 lsquoC

` HR 104xmnt RR 24 x mnt

BB=170 kg

TB=149 cm

Pemeriksaan Kepala dan Leher

Mata Konjungtiva anemis (--) sklera ikterik (--)

refleks pupil (++)

Leher pembesaran KGB leher (-) aksila (-) JVP 5-2 cmH2O

Pemeriksaan Thoraks

Paru

Inspeksi gerakan dada simetris kiri dan kanan retraksi (-)

Palpasi fremitus kiri = kanan

Perkusi sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi suara nafas vesikuler ronkhi (-) wheezing (-)

Jantung

- Inspeksi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi ictus cordis tidak teraba

- Perkusi batas jantung kiri di SIC V linea parasternalis dextra

batas jantung kanan di SIC V linea midclavicula sinistra

- Auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 (+) normal murmur (-) gallops (-)

14

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 15: Case Krisis Hipertensi

Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi tampak datar venektasi (-)

- Palpasi supel hepar dan lien tidak teraba CVA (-) ballottement (-)

- Perkusi timpani

- Auskultasi bising usus (+) normal

Pemeriksaan Ekstremitas

Akral hangat CRT lt 2 detik edema tungkai (-) sianosis (-) clubing finger (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah rutin dan kimia

Hb 137 grdl GDS 108 mgdl

Ht 421 Ureum 326 mgdl

Leukosit 13700uL CR-S 078 mgdl

Trombosit 362000uL AST 233mgdl

ALT 25 mgdl

- Elektrolit

Na 1394 mmoll

Ka 450 mmoll

Cl 1076 mmoll

Elektrokardiografi

15

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 16: Case Krisis Hipertensi

Dari pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) didapatkan didapatkan gambaran

normal LVH (-)

Resume

Ny S 50 tahun masuk ke RSUD AA dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak 4 jam

SMRS Nyeri dirasakan di seluruh bagian kepala terasa berputar oyong saat berjalan

nyeri di daerah tengkuk dan badan terasa lemah Pasien juga mengeluhkan mual (+)

Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 170120 mmHg riwayat hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu dan hanya minum obat kalau tensi nya naik Dari pemeriksaan

laboratorium didapatkan hasil dalam batas normal dan pemeriksaan EKG didapatkan

didapatkan gambaran normal LVH (-)

Daftar Masalah

1 Nyeri kepala

2 Tekanan darah tinggi

Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (Hipertensi Urgensi)

16

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 17: Case Krisis Hipertensi

Penatalaksanaan

Non-Farmakologis

o Bed rest

o Modifikasi gaya hidup

Farmakologis

o IVFD RL 20 tpm

o Amlodipin 5 mg 2x1

o Inj Ranitidin 1 Amp 2x1

FOLLOW UP 2 Desember 2013

Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning

2 desember

2013

Nyeri kepala

berkurang

mual(-)

muntah(-) nyeri

tengkuk (-)

Kes CM

TD 13080

mmHg

HR 80 xi

RR 20 xi

T 3660C

Hipertensi

urgensi

dalam masa

perbaikan

Pasien dipulang

o Amlodipin 5 mg

2x1

o Neurodex 2x1

o Ranitidin 2x1

o Aprazolam 2x1

Pembahasan

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan gejala sakit kepala sejak 3 hari

SMRS sakit kepala bertambah parah sejak 4 jam SMRS Sakit kepala dirasakan

terus-menerus dan terasa berputar disertai dengan rasa nyeri pada tengkuk mual (+)

muntah (-) Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 1 tahun SMRS dan ridak

terkontrol

Hasil dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah meningkat yaitu

170120 mmHg Hal ini menunjukkan pasien berada dalam krisis hipertensi dengan

tekanan diastolik ge120 mm Hg

17

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 18: Case Krisis Hipertensi

Data tambahan yaitu pasien tidak merasakan penglihatan kabur tidak ada

kelemahan anggota gerak sesak nafas (-) Ini dapat dipikirkan tidak ada kerusakan

organ target jadi mengarah ke hipertensi urgensi Akan tetapi pada pasien tidak

dilakukan funduskopi sehingga tidak dapat diketahui apakah telah terjadi kerusakan

pada mata

Dari pemeriksaan fisik paru jantung abdomen dalam batas normal

Kemungkinan tidak adanya kerusakan organ target Pada pemeriksaan faal ginjal

(ureum 326 mgdl kreatinin 078 mgdl) dalam keadaan normal yang menjelaskan

fungsi ginjal dalam batas normal maka kelainan organ target ke ginjal dapat

disingkirkan

Pemeriksaan elektrolit didapatkan Na 1394 mmoll K 1076 mmoll Maka

kadar elektrolit pasien dalam keadaan normal Pemeriksaan lab didapatkan glukosa

108 mgdl Maka kecurigaan diabetes dapat disingkirkan Dari pemeriksaan

elektrokardiografi (EKG) didapatkan gambaran normal Maka kelainan organ target

seperti jantung dapat disingkirkan

Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah adalah IVFD RL

amlodipin 1x10 mg ranitidin 2x1 ampul Pada hipertensi urgensi dengan gejala nyeri

kepala yang hebat tanpa ada gejala kerusakan organ target penyerta dilakukan terapi

dengan observasi 1-3 hari Pada pasien ini pemberian obat antihipertensi sudah sudah

mencapai target terapi yaitu tekanan darah menjadi 13080 mmHg Pemberian

ranitidin untuk mengatasi keluhan mual dan muntah Kemudian harinya pasien tidak

ada mengeluhkan gejala sehingga pasien diperbolehkan pulang

18

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19

Page 19: Case Krisis Hipertensi

DAFTAR PUSTAKA

1 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J Med 323 1177-83

2 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32 99-148

3 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins Baltimore 2273-89

4 Widjaya I Bahaya Hipertensi 2009 httpwwwkosmovivanews com [diakses 16 Maret 2012]

5 Yugiantoro M Hipertensi Esensial Dalam Sudoyo AW dkk editors Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia 2007

6 Roesma J Krisis Hipertensi dalam buku ajar ilmu penyakit dalam edisi IV jilid I Jakarta FK UI 2006616-7

7 Kaplan NK Hypertensive crises In Kaplanrsquos clinical hypertension 8th edition Lipincott Williams amp Wilkins 2002

8 Vaughan CJ Norman D Hypertensive emergincies The Lancet 2000 356

9 Vaidya CK Ouellette JR Hypertensive urgency and emergency Hospital Physician 2007

10 Vidt D Hypertensive crises emergencies and ugencies Clev clinic med 2003

11 Riaz Kamran Hypertensive heart disease (Serial Online Desember 2008) Available from httpwwwemedicinecomMEDtopic3432htm Accessed at 16 March 2012

12 Baim Donald S Hypertensive vascular disease in Harrisonrsquos Principles of Internal Medicine 7th Ed USA The Mcgraw-Hill Companies Inc 2008 p 241

19