Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

48
Presentasi Kasus Ilmu Penyakit Mata Pembimbing: dr.Agah Gadjali, SpM dr.Hermansyah, SpM dr.Gartati Ismail,SpM dr.Mustafa, SpM dr.Henry A W, SpM Penyaji: Cindy Agustiani(2011-061-150) KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I RADEN SAID SUKANTO

description

Case Konjungtivitis Hemoragik

Transcript of Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Page 1: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Presentasi Kasus Ilmu Penyakit Mata

Pembimbing:dr.Agah Gadjali, SpMdr.Hermansyah, SpMdr.Gartati Ismail,SpM

dr.Mustafa, SpMdr.Henry A W, SpM

Penyaji: Cindy Agustiani(2011-061-150)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I RADEN SAID SUKANTO

Page 2: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Identitas Pasien

• Nama : Tn. Y• Usia : 50 tahun• Status : Menikah• Agama : Islam • Suku bangsa : Jawa • Pekerjaan : Polisi• Alamat : Ciracas RT 001 RW 008, Jakarta Timur• Tanggal pemeriksaan : 1 Mei 2013• Nomor Rekam Medis : 609448

Page 3: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Anamnesis

• Dilakukan secara autoanamnesis• Keluhan Utama :

Mata kiri dan kanan merah sejak 3 hari sebelum berobat

• Keluhan Tambahan :Mata kiri dan kanan berair dan kelilipan, nyeri, silau

Page 4: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Riwayat Penyakit Sekarang• Mata kiri dan kanan merah sejak 3 hari sebelum berobat ke

RS Polri.• Kedua mata terasa mengganjal seperti ada pasir dan juga

berair. Pada saat pasien bangun tidur, timbul kotoran mata berwarna sedikit kekuningan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan tidak lengket.

• Terasa sedikit sakit pada kedua mata dan silau apabila terkena cahaya.

• Timbul bengkak pada kelopak mata kiri bawah dan kelopak kanan bawah disertai rasa sakit terutama saat kelopak mata ditekan dan juga saat memejamkan mata.

Page 5: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien menggunakan tetes mata Cendo Xitrol yang dibeli sendiri di apotik, namun keluhan tidak membaik dan dirasakan bertambah parah sehingga pasien berobat ke RS Polri

• Penglihatan pasien tidak mengalami perubahan. Pasien tidak mengeluhkan pandangan kabur sejak munculnya keluhan.

• Adanya demam dan sakit tenggorokan disangkal pasien.

Page 6: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat menderita penyakit yang sama disangkal• Sejak 2 tahun yang lalu, pasien menggunakan

kacamata untuk membaca dan juga kacamata minus karena kesulitan melihat jauh dengan jelas

• Terdapat hipertensi disangkal• Terdapat diabetes mellitus disangkal• Riwayat alergi disangkal• Riwayat trauma pada mata disangkal• Riwayat konsumsi obat-obatan rutin disangkal

Page 7: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Riwayat KeluargaMenurut pasien, ada anggota keluarga (ayah, istri, dan anak) yang tinggal serumah dengannya, yang terlebih dahulu mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

Page 8: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Status Generalis• Keadaan umum : Baik• Kesadaran : Compos Mentis• Tekanan darah : 110/70 mmHg• Nadi : 86 x/menit• Pernapasan : 20 x/menit• Suhu : afebris

Page 9: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Pemeriksaan OftalmologiOD OS

Visus 5/6 5/6

Add +1,75 JI

Tekanan intraokuler N / palpasi N / palpasi

Kedudukan bola mata Ortoforia

Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Palpebra superior & inferior Palpebra inferior edema Palpebra inferior edema

Page 10: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Pemeriksaan Oftalmologi

OD OS

Konjungtiva:Tarsal superiorTarsal inferior

Bulbi

Hiperemis, folikel-folikelHiperemis, folikel-folikel, bintik perdarahanHiperemis

HiperemisHiperemis

Hiperemis, bercak perdarahan

Kornea Jernih Jernih

Bilik mata depan Jernih, kedalaman sedang Jernih, kedalaman sedang

Page 11: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Pemeriksaan Oftalmologi

OD OS

Iris Warna coklatRadier (+)Kripta (+)

Warna coklatRadier (+)Kripta (+)

Pupil isokor, bulat, diameter 3 mm

Isokor, bulat, diameter 3 mm

Refleks cahaya Langsung (+)Tidak langsung (+)

Langsung (+)Tidak langsung (+)

Lensa Jernih Jernih

Page 12: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Foto OD dan OS

Page 13: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Foto OD (slit lamp)

Tampak bintik perdarahan pada konjungtiva tarsal inferior Tampak folikel-folikel pada konjungtiva tarsal inferior

Tampak folikel-folikel pada konjungtiva tarsal superior

Page 14: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Foto OS (slit lamp)

Tampak bercak perdarahan pada konjungtiva bulbi

Page 15: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Resume

Pasien laki-laki, usia 50 tahun, datang ke RS Polri dengan keluhan mata kanan dan kiri merah sejak 3 hari sebelum datang ke RS. Kedua mata terasa mengganjal seperti ada pasir dan juga berair. Selain itu, pasien mengeluhkan adanya sedikit nyeri dan silau pada kedua mata apabila terkena cahaya. Kedua kelopak mata bawah bengkak disertai nyeri tekan dan nyeri saat mata dipejamkan. Penglihatan pasien tidak mengalami perubahan sejak munculnya keluhan. Pasien menggunakan tetes mata Cendo Xitrol yang dibeli sendiri di apotik, namun keluhan tidak membaik.

Sejak 2 tahun yang lalu, pasien menggunakan kacamata untuk membaca dan juga kacamata minus karena kesulitan melihat jauh dengan jelas. Riwayat penyakit lain disangkal oleh pasien. Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien juga mengalami keluhan serupa.

Page 16: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Resume

• Pemeriksaan fisik ditemukan dalam batas normal• Pemeriksaan oftamologi didapatkan:

– VOD : 5/6 S-0,5 5/5– VOS : 5/6 S-0,5 5/5– Add +1,75 JI

• Posisi kedua mata ortoforia

• TIO ODS : N/palpasi

• Gerakan bola mata ODS baik ke segala arah• Palpebra inferior ODS tampak edema

Page 17: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Resume• Konjungtiva:

– Tarsal superior OD : hiperemis, folikel-folikel– Tarsal inferior OD : hiperemis, folikel-folikel, bintik perdarahan– Bulbi OD : hiperemis– Tarsal superior OS : hiperemis– Tarsal inferior OS : hiperemis– Bulbi OS : hiperemis, bercak perdarahan

• Kornea ODS tampak jernih• COA ODS tampak jernih dengan kedalaman sedang• Iris ODS berwarna coklat tua dengan radier + dan kripta +• Pupil ODS tampak isokor, bulat, dengan diameter 3mm• Refleks cahaya ODS langsung + dan tidak langsung +• Lensa ODS tampak jernih

Page 18: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Diagnosis

Diagnosis Kerja : konjungtivitis hemoragik akut ODS

Page 19: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Penatalaksanaan

• Edukasi untuk menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dan tidak menggosok-gosok mata.

• Medikamentosa :– Fluorometason 1mg/ml + Neomisin Sulfat 3,5 mg/ml

(C. Polynel) eye drops 4 dd gtt 1 ODS– Levofloksasin (LFX) eye drops gtt 1 setiap 2 jam ODS– Natrium klorida 4,4 mg + Kalium klorida 0,8 mg (C. Lyteers)

eye drops 4 dd gtt 1 ODS

Page 20: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Prognosis

• Quo ad vitam : Bonam• Quo ad functionam : Bonam• Quo ad sanactionam : Bonam

Page 21: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Anatomi

Konjungtiva : membran mukosa yang melindungi palpebra dan bola mata

Fungsi :1. Memproduksi air mata2. Melindungi mata

dengan mekanisme pertahanan

Page 22: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (1)

• Konjungtivitis adalah radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata.

• Berdasarkan perjalanan penyakitnya, konjungtivitis dibagi menjadi 2 . – Akut : lama penyakit kurang dari 4 minggu– Kronis : lama penyakit lebih dari 4 minggu

Page 23: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (2)

• Berdasarkan etiologinya, konjungtivitis dibagi menjadi 2.– Infeksius

• Bakteri• Virus• Parasit• Jamur

– Non infeksius• Iritasi persisten (kurangnya produksi air mata)• Alergi• Toksik (akibat iritan, misalnya : rokok, debu)• Bagian dari kelainan lainnya (Sindrom Stevens-Johnson)

Page 24: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (2)• Manifestasi Klinis :

– Hiperemia konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva)– Lakrimasi

• Akibat adanya perasaan seperti ada benda asing, pedih, panas.– Eksudasi

• Gejala pada konjungtivitis akut.• Karakteristik eksudat tergantung dengan etiologinya.

– Pseudoptosis akibat kelopak membengkak– Hipertrofi papil– Kemosis– Folikel

• Biasanya terdapat pada infeksi virus atau klamidia.• Merupakan hiperplasia limfoid fokal.

Page 25: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (3)– Membran dan pseudomembran

• Merupakan reaksi dari konjungtiva terhadap infeksi yang berat atau terhadap toksin.

• Terbentuk dari nekrosis jaringan epitel. Apabila dapat dibersihkan dengan mudah tanpa menimbulkan perdarahan disebut pseudomembran. Apabila meninggalkan bekas perdarahan pada permukaan epitel setelah dibersihkan disebut membran.

– Granulasi– Flikten– Adenopati preaurikular

• Pada konjungtivitis bakteri, tidak ditemukan adenopati preaurikular sama sekali.

Page 26: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (4)

• Metode pemeriksaan dengan menggunakan slit lamp. Dapat dievaluasi mengenai injeksi vaskular, sekret, pembengkakan konjungtiva, dan sebagainya.– Eversi kelopak mata

• Untuk melihat apakah terdapat folikel, papil, membran, benda asing

• Dapat dilakukan conjunctival smear untuk mengidentifikasi patogen. Sampel epitel konjungtiva kemudian diletakkan di kaca preparat, kemudian diwarnai dengan perwarnaan Giemsa atau Gram.

Page 27: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis (5)

• Konjungtivitis bakteri : granulosit dengan PMN dan bakteri• Konjungtivitis virus : limfosit dan monosit• Konjungtivitis klamidia : limfosit, sel plasma, leukosit, badan

inklusi intrasel • Konjungtivitis alergi : eosinofil, limfosit• Konjungtivitis jamur : hifa

Page 28: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Perbedaan antara Konjungtivitis Virus, Bakteri, Klamidia, dan Alergik

Gejala klinis dan sitologi

Virus Bakteri Klamidia Alergik

Gatal Minimal Minimal Minimal Hebat

Hiperemia Generalisata Generalisata Generalisata Generalisata

Berair Banyak Sedang Sedang Sedang

Eksudasi Minimal, air Banyak (purulen, mukopurulen)

Banyak Minimal

Adenopati preaurikuler

Sering Jarang Hanya sering pada konjungtivitis inklusi

Tidak ada

Pada kerokan dan eksudat yang dipulas

Monosit PMN,bakteri PMN, sel plasma,badan inklusi

Eosinofil

Berhubungan dengan sakit tenggorokan dan demam

Terkadang Terkadang Tidak pernah Tidak pernah

Page 29: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (1)

• Konjungtivitis folikular akut1. Demam faringokonjungtiva2. Keratokonjungtivitis epidemik3. Konjungtivitis virus herpes simpleks4. Konjungtivitis Newcastle5. Konjungtivitis hemoragik akut6. Konjungtivitis virus Coxsackie

Page 30: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (2)

• Konjungtivitis virus kronis1. Blefarokonjungtivitis moluskum kontagiosum2. Blefarokonjungtivitis Varicella-Zoster3. Blefarokonjungtivitis campak

Page 31: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (3)

• Konjungtivitis folikular akut1. Demam faringokonjungtiva

• Biasa mengenai anak atau remaja, penyebaran melalui droplet atau kolam renang

• Disebabkan oleh Adenovirus tipe 3 dan 7• Manifestasi klinis : demam, faringitis, umumnya bilateral,

konjungtivitis folikular pada satu atau kedua mata, mata berair sedikit, kelopak mata bengkak, pseudomembran, limfadenopati preaurikular, mungkin juga menyebabkan keratitis epitel superfisial sementara dan fotofobia

• Dapat sembuh sendiri, kira-kira 10 hari

Page 32: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (4)• Konjungtivitis folikular akut

2. Keratokonjungtivitis epidemik• Dapat mengenai anak dan dewasa• Disebabkan oleh Adenovirus tipe 8 dan 19• Masa inkubasi : 5-10 hari • Perjalanan penyakit : paling lama 3-4 minggu• Mudah menular. Penularan dapat secara kontak tidak langsung,

misalkan dari obat tetes mata yang tercemar, penggunaan tonometer yang tidak steril.

Page 33: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (5)

• Manifestasi klinis : umumnya bilateral, mata berair berat, agak sakit, fotofobia, keratitis epitel, kelopak mata bengkak, mungkin ada pseudomembran, kemosis, hiperemia konjungtiva disertai folikel, sering timbul perdarahan subkonjungtiva dalam waktu 48 jam

• Pengobatan tidak ada yang spesifik, dapat diberikan tetes sulfasetamid atau antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Page 34: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (6)• Konjungtivitis folikular akut

3. Konjungtivitis virus herpes simpleks•Biasa mengenai anak-anak•Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau 2•Hanya terjadi pada serangan pertama dengan herpes simpleks

(infeksi primer)•Manifestasi klinis : sering disertai infeksi herpes pada kulit,

pembesaran kelenjar preaurikular yang nyeri, vesikel di kelopak mata, pseudomembran

• Jarang dapat dilihat sebagai konjungtivitis folikular akut karena hanya berlangsung selama 1-2 hari, sedangkan

penderita baru datang berobat setelah beberapa hari, di mana telah timbul kelainan di kornea (keratitis dendritikus)

•Dapat diobati dengan analgetik, antivirus asiklovir 400 mg/hari selama 5 hari

Page 35: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (7)

• Konjungtivitis folikular akut4. Konjungtivitis Newcastle

• Disebabkan oleh virus Newcastle• Biasanya mengenai pekerja peternakan unggas • Perjalanan penyakit : gejala berkurang sesudah 4 hari dan

sembuh setelah 2-3 minggu • Manifestasi klinis : umumnya unilateral, gejala sama

dengan demam faringokonjungtiva • Pengobatan tidak ada yang spesifik, dapat diberikan tetes

sulfasetamid atau antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Page 36: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (8)

• Konjungtivitis folikular akut5. Konjungtivitis hemoragik akut• Ditemukan pertama kali di Ghana pada tahun 1969, pada saat

perjalanan Apollo XI ke bulan, sehingga sering disebut konjungtivitis Apollo.

• Disebabkan oleh Enterovirus tipe 70 dan Coxsackievirus A24• Penularan dapat melalui kontak langsung dari orang ke orang atau

secara tidak langsung melalui alat optik yang tercemar• Masa inkubasi : 24-48 jam• Perjalanan penyakit : 5-7 hari

Page 37: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (9)

• Manifestasi klinis : nyeri periorbita, fotofobia, terasa seperti ada benda asing di mata, lakrimasi, sekret seromukus, edema kelopak, limfadenopati preaurikular, folikel-folikel konjungtiva, perdarahan subkonjungtiva yang dimulai dengan ptekia mulai dari konjungtiva bulbi superior kemudian menyebar ke bawah, keratitis epitel

• Dapat sembuh sendiri. • Pengobatan tidak ada yang spesifik, dapat diberikan tetes

sulfasetamid atau antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Page 38: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (10)

• Konjungtivitis folikular akut6. Konjungtivitis virus Coxsackie

• Dapat terjadi pada dewasa dan anak dengan penyakit tangan-kaki-dan-mulut (hand-foot-and mouth disease)

Page 39: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (11)

• Konjungtivitis virus kronis1. Blefarokonjungtivitis moluskum kontagiosum

• Memiliki ciri terdapat nodul pada tepian atau kulit palpebra dan alis mata.

• Lesi non radang, bulat, berwarna putih mutiara, bagian pusat melekuk.

• Pada biopsi ditemukan inklusi sitoplasma eosinofilik yang memenuhi seluruh sitoplasma sel yang membesar dan mendesak inti ke satu sisi.

• Terapi yang dapat diberikan : eksisi,insisi.

Page 40: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (12)• Konjungtivitis virus kronis

2. Blefarokonjungtivitis Varicella-ZosterHerpes Zoster• Bila yang terkena adalah ganglion cabang oftalmik maka akan

terlihat gejala herpes zoster pada mata• Biasanya mengenai dewasa dengan usia di atas 50 tahun• Manifestasi klinis : hiperemia dan vesikel infiltratif, unilateral

sesuai dengan dermatom cabang oftalmik saraf trigeminus, pseudomembran, pembesaran kelenjar preaurikular yang nyeri

Varicella• Manifestasi klinis : lesi palpebra pada yang mirip dengan lesi

kulit di tempat lain, lesi dapat berupa vesikel maupun papul di konjungtiva

Terapi : asiklovir dosis tinggi 5 x 800 mg selama 10 hari

Page 41: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (13)

• Konjungtivitis virus kronis3. Blefarokonjungtivitis campak

• Erupsi di selaput lendir mendahului erupsi pada kulit. Beberapa hari sebelum terjadi erupsi kulit, terjadi konjungtivitis kataral dengan sekret mukopurulen. Pada saat erupsi kulit muncul, di konjungtiva tampak bintik-bintik Koplik.

• Tidak ada terapi spesifik

Page 42: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Konjungtivitis Virus (14)

Tatalaksana• Suportif :

1. kompres dingin2. dekongestan okular3. tetes mata artifisial4. antibiotik topikal

• Pencegahan penyebaran konjungtivitis viral dapat berupa cuci tangan dan menjauhi pemakaian alat-alat pribadi serta tidak bekerja untuk sementara waktu sampai sembuh.

• Terapi kortikosteroid topikal dapat diberikan pada mata merah dibawah supervisi dokter spesialis mata.

Page 43: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

PEMBAHASAN

Mata merah, visus normal

Mata tidak kotor

Mata kotor atau belek

Konjungtivitis •Infeksiuso Bakterio Virus

Demam faringokonjungtivaKeratokonjungtivitis epidemikKonjungtivitis virus herpes simpleksKonjungtivitis NewcastleKonjungtivitis hemoragik akutKonjungtivitis virus Coxsackieo Parasito Jamur

•Non infeksiusoIritasi persistenoAlergioToksik oBagian dari kelainan lainnya (Sindrom Stevens-Johnson)

Hematoma subkonjungtiva

Page 44: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Teori Temuan pada pasien

Manifestasi klinis

Konjungtivitis virus :Gatal minimalHiperemia umumLakrimasi banyakEksudat minimalAdenopati preaurikular sering ditemukanMungkin terdapat kemosis konjungtivaKadang-kadang disertai dengan sakit tenggorok, demam

Pasien tidak mengeluhkan adanya gatal

Lakrimasi banyak Keluar kotoran mata pada

pagi hari (warna jernih,tidak lengket)

Adenopati preaurikular tidak ditemukan

Tidak terdapat kemosis konjungtiva

Riwayat demam,sakit tenggorokan serta penyakit lainnya disangkal

Page 45: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Teori Temuan pada pasien

Manifestasi klinis

Konjungtivitis hemoragik akut :Perdarahan subkonjungtiva yang dimulai dengan ptekiaPenularan dapat melalui kontak langsung dari orang ke orang atau secara tidak langsung melalui alat optik yang tercemar

Terdapat bintik-bintik dan bercak perdarahan di konjungtiva

Di rumah ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa, yang diduga merupakan sumber penularan

Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal

Riwayat trauma disangkal pasien

Riwayat penyakit lain disangkal pasien

Page 46: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Teori Temuan pada pasien

Pemeriksaan Visus normalEdema palpebraFolikel-folikel pada konjungtivaPerdarahan subkonjungtiva yang dimulai dengan ptekiaPCR dan pulasan Giemsa

Visus tidak mengalami perubahan sejak munculnya gejala

Palpebra inferior ODS tampak edema

Konjungtiva:Tarsal superior OD: hiperemis,

folikel-folikelTarsal inferior OD : hiperemis, folikel-folikel, bintik perdarahanBulbi OD : hiperemisTarsal superior OS : hiperemisTarsal inferior OS : hiperemisBulbi OS : hiperemis, bercak perdarahan

PCR dan pulasan Giemsa tidak dilakukan

Page 47: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1

Teori Temuan pada pasien

Tatalaksana Pengobatan tidak ada yang spesifik, dapat diberikan tetes sulfasetamid atau antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

Edukasi untuk menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dan tidak menggosok-gosok mata.

Kombinasi steroid dan antibiotik : Fluorometason 1mg/ml + Neomisin Sulfat 3,5 mg/ml (C. Polynel) eye drops 4 dd gtt 1 ODS

Antibiotik : Levofloksasin (LFX) eye drops gtt 1

setiap 2 jam ODS Suportif dengan tetes mata artifisial : Natrium klorida 4,4 mg + Kalium klorida

0,8 mg (C. Lyteers) eye drops 4 dd gtt 1 ODS

Page 48: Case Konjungtivitis Akut Hemoragik Print1