Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

download Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

of 62

Transcript of Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    1/62

    Identitas

    Nama : An. D

    Umur : 14 Tahun 12 Bulan 3 Hari

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Suku bangsa : Sunda

    Pekerjaan : Sekolah

    Alamat : Cikahuripan 01/13 SukajadiSoreang Kab. Bandung

    Tanggal masuk : 12 September 2012

    Anamnesis

    Dilakukan secara : Autoanamnesis

    Tanggal : 12 September 2012

    Pukul : 11.50 WIB di poli bedah

    Keluhan Utama : Bengkak di lutut kiri

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke poli bedah RSUD Soreang dengan keluhan bengkak di lutut sebelah

    kiri. Keluhan ini dirasakan pasien sejak 4 bulan SMRS. Bengkak diawali karena benturan

    saat bermain bola. Bengkak disertai nyeri. Nyeri dirasakan semakin bertambah sejak 1 bulan

    terakhir. Nyeri sangat mengganggu sehingga pasien tidak dapat tidur. Bengkak terlihat

    berwarna merah. Riwayat pengobatan sebelumnya diakui pasien. Pasien mengaku berobat di

    pengobatan alternatif 4 bulan yang lalu. Namun bengkak semakin membesar dan nyeri masih

    dirasakan. Riwayat BAB dan BAK lancar.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    -

    Riwayat Penyakit keluarga

    Riwayat penyakit serupa pada keluarga pasien disangkal.

    Pemeriksaan Fisik

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    2/62

    Status Generalis

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : CM

    Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Nadi : 72x/menit

    Respirasi : 24 x/menit

    Suhu : 36,5 oC

    Berat Badan : 40 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    Kepala

    Mata : Konj. Anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek pupil +/+

    Hidung : Epistaksis -/-, deviasi septum (-)

    Mulut : Tidak ada kelainan

    Leher : Trakea ditengah, pembesaran KGB (-), massa (-)

    Thoraks

    Inspeksi : Hemitorak simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan

    dinamis

    Palpasi : Fremitus vokal dan taktil simetris kanan dan kiri

    Perkusi : Sonor pada kedua hemitorak

    Auskultasi : Pulmo : VBS kanan = kiri normal, ronki -/-, wheezing -/-

    Cor : Bunyi jantung I -II murni reguler, murmur (-), Gallop (-)

    Abdomen

    Inspeksi : Tampak datar, simetris, massa (-)

    Auskultasi : Bising usus (+) normal

    Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran

    Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen

    Ekstremitas

    Atas : Tonus otot : normal

    Gerakan : aktif / aktifMassa : - / -

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    3/62

    Kekuatan : 5/5

    Edema : - / -

    Bawah : Tonus otot : normal

    Gerakan : aktif / tidak aktif

    Massa : - / +

    Kekuatan : 5/3

    Edema : - / +

    Status lokalis

    Regio inguinal sinistra

    Inspeksi Tidak terlihat benjolan (pembesaran) pd inguinal sinistra Kulit berwarna sama dgn kulit sekitarnya Tanda-tanda infeksi tdk ditemukan Hematom (-)

    Pasien diminta mengedan, test valsava (+)

    Palpasi Pada perabaan benjolan tidak terasa panas

    Teraba massa pd inguinal sinistra, konsistensi kenyal padat Perkusi : tidak dilakukan Auskultasi : bising usus (+)

    Hasil laboratorium (29/8/2012)

    Masa pendarahan : 1.3 menit

    Masa pembekuan : 7 menit 30 detik

    Darah Rutin

    Hb : 13,9 g/dL

    Ht : 43,8 %

    Leukosit : 7.900 /mm3

    Trombosit : 331.000 /mm3

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    4/62

    Eritrosit : 5 juta/mm3

    Kimia klinik

    Gula darah puasa : 154 mg/dl

    Gula darah 2jam PP : 294 mg/dl

    SGOT : 16 u /I

    SGPT : 16 u /I

    Ureum : 38 mg/dl

    Kreatinin : 1 mg/dl

    Diagnosis

    Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible.

    Penatalaksanaan

    Operatif : Hernioraphy

    Prognosa

    Quo ad vitam : Ad bonam

    Quo ad fungsionam : Ad bonam

    TINJAUAN PUSTAKA

    LATAR BELAKANG

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    5/62

    Nama penyakit ini berasal dari bahasa latin, herniae, yang berarti penonjolan isi suatu

    rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah (defek) pada dinding rongga itu. Dinding

    rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini

    sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.

    Kata hernia sendiri pada hakikatnya berarti penonjolan pada suatu kantong

    peritoneum, suatu organ atau lemak praperitoneum melalui cacat kongenital atau bawaan

    dalam parietas muskuloaponeurotik dinding abdomen, yang normalnya tidak dapat dilewati.

    Sementara dalam tahun-tahun lampau, banyak hernia yang diterapi dengan terapi penunjang,

    namun pada saat ini hampir semua hernia dikoreksi dengan pembedahan, kecuali bila ada

    kontraindikasi berrmakna yang menolaknya. Hernia timbul dalam sekitar 1,5% populasi

    umum di Amerika serikat dan 537.000 hernia diperbaiki dengan pembedahan tahun 1980.

    Sebagian besar hernia timbul dalam regio inguinalis dengan sekitar 50% hernia inguinalis

    indirek dan 25% hernia inguinalis direk. Hernia insisional (termasuk hernia ventralis)

    merupakan sekitar 10% dari semua hernia, hernia femoralis sekitar 5% dan hernia umbilikus

    3%, ketiga hernia ini merupakan hernia yang jarang timbul. Jika pada masa lalu kekambuhan

    pasca bedah merupakan suatu masalah, sekarang hal ini sudah jarang terjadi, dengan

    pengecualian hernia berulang atau hernia besar yang memerlukan penggunaan materi

    prostesis.

    ANATOMI HERNIA INGUINALIS

    Daerah inguinalis adalah daerah pada dinding abdomen yang paling lemah secara

    alami dan merupakan tempat yang paling sering untuk terjadi herniasi. Pria 25 kali lebih

    sering terkena hernia inguinalis. Hernia yang timbul di atas lipatan abdominokrural adalah

    hernia inguinalis dan yang timbul di bawah lipatan adalah hernia femoralis. Hernia inguinalis

    dapat langsung (direk) dan dapat pula tidak langsung (indirek). Kantong dari hernia

    inguinalis indirek berjalan melalui anulus inguinalis profunda, lateral terhadap pembuluh

    epigastrika inferior, dan akhirnya kearah skrotum. Kantong dari hernia inguinalis direk

    menonjol secara langsung melalui dasar kanalis inguinalis, medial terhadap pembuluh

    epigastrika inferior, dan jarang turun kearah skrotum. Hernia femoralis hampir selalu terlihat

    sebagai massa yang irredusibel, meskipun kantongnya makin kososng, karena lemak dam

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    6/62

    kelenjar limfe dari kanalis femoralis melingkari kantong. Kelenjar limfe tunggal yang

    membesar dapat meniru hernia femoralis dengan sangat cepat.

    Kantong hernia indirek sebenarnya adalah suatu proses vaginalis yang berdilatasi

    secara persisten. Hernia ini berjalan melalui anulus inguinalis profunda dan mengikuti

    selubungnya ke skrotum. Pada anulus profunda, kantong mengisi sisi anterolateral dari korda.

    Lemak properitoneal sering kali berkaitan dengan kantong indirek dan dikenal sebagai

    lipoma dari korda, meskipun lemak tersebut bukan tumor.

    Organ-organ retroperitoneal seperti misalnya kolon sigmoid, sekum dan ureter dapat

    tergelincir ke dalam kantong indirek. Dalam kantong itu, organ-organ tersebut menjadi

    bagian dari dinding kantong dan rentan terhadap cedera selama perbaikan.

    Kantong hernia inguinalis direk berasal dari dasar kanalis inguinalis, yaitu segitiga

    Hesselbach; menonjol secara langsung dan kantong hernia ini tidak mengandung aponeurosis

    otot obliqus eksternus. Hanya pada keadaan yang jarang, hernia ini sedemikian besarnya

    sehingga mendesak keluar melalui anulus superfisialis dan turun ke dalam skrotum. Kandung

    kemih sering menjadi komponen kosong dari kantong hernia direk.

    Kantong hernia femoralis berasal dari kanalis femoralis melalui suatu defek pada sisi

    medial sarung femoralis (femoral sheath). Kanalis femoralis berisi satu atau dua kelenjar

    limfe, yang tersebar disebut dengan Cloquet. Nodus-nodus ini didesak keluar dari kanalis

    femoralis oleh suatu penonjolan peritoneal dan seringkali membentuk massa yang dapat

    dipalpasi. Pada pria, lewatnya testikel melalui dinding abdomen selama tahap embrionik,

    melemahkan dan memperbesar orifisium miopektinal di atas ligamentum inguinalis dan

    merupakan predisposisi terhadap hernia inguinalis indirek dan direk. Pada wanita, diameter

    pelvis sejati yang membesar bila dibandingkan dengan pria, secara proporsional

    memperbesar kanalis femoralis dan mungkin merupakan predisposisi dari hernia femoralis.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    7/62

    Gambar 1. Anatomi hernia lipat paha

    PEMERIKSAAN FISIK

    Meskipun hernia dapat didefinisikan sebagai setiap penonjolan viskus atau sebagian

    daripadanya, melalui lobang normal atau abnormal, 90% dari semua hernia ditemukan

    didaerah inguinal. Biasanya inpuls hernia lebih jelas dilihat daripada diraba. Dengan jari

    telunjuk atau jari kelingking pada anak kecil, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan

    menonjolkan kulit skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi

    hernia dapat direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat direposisi, pada waktu jari masih

    berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau hernia menyentuh ujung

    jari, berarti hernia inguinalis lateralis. Apabila samping jari menyentuh hernia, menandakan

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    8/62

    hernia inguinalis medialis. Isi hernia pada bayi wanita yang teraba seperti sebuah massa yang

    padat biasanya terdiri dari ovarium. Berikut ini adalah pemeriksaan fisik dari hernia :

    Gambar 2. pemeriksaan pada hernia

    - Benjolan pada lipat paha atau scrotum dengan batas atas tidak jelas, bising usus (+),transiluminasi (-)

    - Hernia inguinalis lateralis : Terletak diatas Lig. Inguinale Lateral terhadap vasa epigastrium inferior Jika dapat dimasukkan, kemudian pasien disuruh mengedan dengan

    jari tangan dicincin ext. Teraba tekananpada ujung jari, jalan keluar hernia

    tertutup.

    - Hernia ingunalis medialis : Terletak diatas ligamentum inguinal Medial terhadap Vasa Epigastrika inferior Jika dapat dimasukkan, kemudian pasien disuruh mengedan dengan tangan

    dicincin ext. teraba tekanan pada sisi medial, dan hernia timbul lagi.

    - Hernia femoralis : Terletak dibawah ligamentum inguinal

    KLASIFIKASI

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    9/62

    Berdasarkan terjadinya hernia terbagi atas hernia bawaan atau kongenital, hernia

    didapat atau akuisita dan pembagian hernia secara klinis. Hernia ini diberi nama menurut

    letaknya, misalnya diafragma, inguinal, umbilikal, femoral. Klasifikasi hernia-hernia tersebut

    antara lain :

    1. Hernia kongenital :

    - Hernia UmbilikalisMerupakan hernia kongenital pada umbilikus yang tertutup peritonium dan kulit.

    Dimana hernia ini lebih tinggi insidensinya pada bayi prematur.

    - Hernia Inguinalis lateralis/hernia indirectYaitu isi hernia yang keluar dari rongga peritonium melalui annulus inguinalis

    internus yang terletak lateral dari pembuluh darah epigastrika inferior, kemudian

    hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar

    dari annulus inguinalis eksternus.

    2. Hernia didapat :

    - Hernia Inguinalis medialis/hernia directYaitu bila isi hernia menonjol langsung ke depan melalui segitiga Hesselbach, yaitudaerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinal di bagian inferior, pembuluh

    epigastrika inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di bagian medial.

    - Hernia femoralisYaitu hernia yang terjadi pada kanalis femoralis.

    3. Hernia scrotalis :

    Hernia inguinalis lateralis yang turun kedalam scrotum.

    4. Hernia secara klinis :

    - ReponibilisYaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus dapat keluar jika berdiri atau mengedan

    dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk. Pada hernia ini tidak terdapat

    keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.

    - Irreponibilis (viscus melekat pada kantung infeksi)

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    10/62

    Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga. Biasanya

    disebabkan oleh perlengketa isi kantong pada peritonium kantong hernia. Pada hernia

    ini tidak terdapat keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.

    - Inkarserata ( terdapat gangguan pasase usus)Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak

    dapat kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase isi usus.

    Hernia ini merupakan penyebab obstruksi nomor satu di indonesia.

    - Strangulata ( terdapat gangguan vaskularisasi)Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi

    gangguan pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi nekrosis.

    Jika yang mengalami strangulasi hanya sebagian dinding usus disebut hernia Richter.

    Biasanya pasase usus masih ada, mungkin terganggu karena usus terlipat sehingga

    disertai obstruksi usus.

    Gambar 3. Klasifikasi hernia

    GAMBARAN KLINIS HERNIA

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    11/62

    JENIS-JENIS HERNIA

    HERNIA INGUINALIS LATERALIS

    DEFINISI

    Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus yangterletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke

    rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.

    Pada pria normal kanalis inguinalis berisi funikulus spermatikus, vasa spermatika,

    nervus spermatikus, muskulus kremaster, prosesus vaginalis peritonei, dan ligamentum

    rotundum. Sedangkan pada wanita kanalis ini hanya berisi ligamentum rotundum.

    Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh epigastrika

    inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu anulus dan kanalis

    inguinalis; berbeda dengan hernia medialis yang langsung menonjol melalui segitiga

    Hasselbach dan disebut hernia direk. Pada pemeriksaan hernia lateralis, akan tampak tonjolan

    berbentuk lonjong sedangkan hernia medial berbentuk tonjolan bulat.

    Gambaran yang menyokong adanya hernia indirek turunnya ke dalam skrotum, yang

    sering ditemukan pada hernia indirek. Pada umumnya dengan jari tangan pemeriksa didalam

    Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Tampak sakit Toksik

    Reponible + - - - -

    Irreponible - - - - -

    Inkarserasi - + + + -

    Strangulasi - ++ + ++ ++

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    12/62

    kanalis inguinalis, maka hernia inguinalis indirek maju menuruni kanalis pada samping jari

    tangan.

    Pada bayi dan anak, hernia lateralis disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak

    menutupnya prosesus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses penurunan testis ke

    skrotum. Hernia geser dapat terjadi di sebelah kanan atau kiri. Hernia yang dikanan biasanya

    berisi sekum dan sebagian kolon asendens, sedangkan yang di kiri berisi sebagian kolon

    desendens.

    PATOGENESIS

    Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan,

    terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik

    peritineum ke daerah skrotum sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan

    perosesus vaginalis peritonei.

    Pada bayi yang sudah lahir, umunya prosesus ini telah mengalami obliterasi sehingga

    isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, seringkali

    kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis

    kana lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka.

    Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.

    Bila prosesus terbuka terus (mengalami obliterasi), akan timbul hernia inguinalis

    lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Nemun, karena

    merupakan lokus minori resistensie, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan

    intraabdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis

    lateralis akuisita.

    Keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal adalah

    kehamilan, batuk kronik, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi

    dan mengjan pada saat miksi misalnya pada hipertropi prostat.

    GAMBARAN KLINIS

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    13/62

    Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul

    pada waktu mengedan, batuk atau mengangkat beban berat dan menghilang waktu istirahat

    baring. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan hilang timbul di lipat paha biasanya di

    ketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu dan anak atau bayi sering gelisah, banyak

    menangis, dan kadang-kadang perut kembung, harus dipikirkan kemungkinan hernia

    strangulata.

    Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum, atau

    labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga

    adanya benjolan atau keadaan asimetris dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada

    benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat

    direposisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-

    anak, kadang cincin hernia dapat diraba berupa anulus inguinalis yang melebar.

    Gambar 4. Pemeriksaan hernia inguinalis lateralis

    Pada hernia insipien tonjolan hanya dapat dirasakan dengan menyentuh ujung jari di

    dalam kanalis inguinalis dan tidak menonjol keluar. Pada bayi dan anak-anak kadang tidak

    terlihat adanya benjolan pada waktu menangis, batuk, atau mengedan. Dalam hal ini perlu

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    14/62

    dilakukan palpasi tali sperma dengan membandingkan yang kiri dan yang kanan, kadang

    didapatkan tanda sarung tangan sutera.

    Gambaran klinis hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran

    obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, asam, basa. Bila telah

    terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi, terjadi keadaan toksik akbat gangren dan

    gambaran klinis menjadi kompleks dan sangat serius. Penderita mengeluh nyeri lebih hebat di

    tempat hernia. Nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneal.

    Gejala/tandaObstruksi usus pada

    inkarserata

    Nekrosis/gangren pada hernia

    strangulata

    Nyeri Kolik usus Menetap

    Suhu badan Normal Normal/meninggi

    Denyut nadi Normal/meninggi Meninggi/tinggi sekali

    Leukosit Normal Leukositosis

    Rangsang peritoneum Tidak ada Jelas

    Sakit Sedang/berat Berat sekali/toksik

    Pada pemeriksaan lokal ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali

    disertai nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia dapat dijumpai tanda peritonitis atau

    abses lokal. Hernia strangulata merupakan keadaan gawat darurat. Oleh karena itu, perlu

    pertolongan segera.

    TATA LAKSANA

    Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian

    penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Reposisi

    tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali pada pasien anak-anak. Reposisi

    dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan

    tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang

    tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak inkarserasi lebih sering terjadi pada umur

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    15/62

    dibawah dua tahun. Reposisi spontan lebih dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang

    terjadi dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih

    elastis pada anak-anak. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian

    sedatif dan kompres es di atas hernia. Bila reposisi ini berhasil, anak disiapkan untuk operasi

    pada hari berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil, dalam waktu enam jam harus

    dilakukan operasi segera.

    Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi

    dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Namun, cara yang

    sudah berumur lebih dari 4000 tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang. Sebaiknya cara

    ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus otot

    dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam. Pada anak-

    anak cara ini dapat menimbulkan atrofi testis karena tekanan pada tali sperma yang

    mengandung pembuluh darah testis.

    Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan rasional hernia inguinalis.

    Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri

    dari herniotomi dan hernioplastik. Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong bernila

    sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,

    kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    16/62

    Gambar 5. Hernia inguinalis lateralis

    Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan

    memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplastik lebih penting dalam

    mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal sebagai metode

    hernioplastik, seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus,

    menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m.tansversus internus

    abdominis dan m.oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjointtendon ke

    ligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini atau menjahitkan fasia tranversa,

    m.tranversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper pada metode

    Mc.Vay.

    Metode Bassini merupakan teknik herniorafi yang pertama dipublikasi tahun 1887.

    setelah diseksi kanalis inguinalis, dilakukan rekonstruksi dasar lipat paha dengan cara

    memproksimasi muskulus omblikus internus, muskulus tranversus abdominis, dan fasia

    tranversalis dengan traktus iliopubik dan ligamentum inguinale. Teknik dapat diterapkan,

    baik pada hernia direk maupun indirek.

    Kelemahan teknik Bassini dan teknik lain yang berupa variasi teknik herniotomi

    Bassini adalah terdapatnya regangan berlebihan dari otot-otot yang dijahit. Untuk mengatasi

    masalah ini, pada tahun delapan puluhan dipopulerkan pendekatan operasi bebas regangan.

    Pada teknik itu digunakan prostesis mesh untuk memperkuat fasia tranversalis yang

    membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahitkan otot-otot ke inguinal.

    Gambar 6. Herniotomi dan Hernioplasti

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    17/62

    Pada hernia kongenital pada bayi dan anak-anak yang faktor penyebabnya adalah

    prosesus vaginalis yang tidak menutup hanya dilakukan herniotomi karena anulus inguinalis

    internus cukup elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat.

    Terapi operatif hernia bilateral pada bayi dan anak-anak dilakukan dalam satu tahap.

    Mengingat kejadian hernia bilateral cukup tinggi pada anak, kadang dianjurkan eksplorasi

    kontralateral secara rutin, terutama pada hernia inguinalis sinsitra. Hernia bilateral pada orang

    dewasa, dianjurkan melakukan operasi dalam satu tahap, kecuali jika ada kontraindikasi.

    Kadang ditemukan insufisiensi dinding belakang kanalis inguinalis dengan hernia

    inguinalis medialis besar yang biasanya bilateral. Dalam hal ini, diperlukan hernioplastik

    yang dilakukan secara cermat dan teliti. Tidak satu pun teknik yang dapat menjamin bahwa

    tidak akan terjadi residif. Yang penting perlu diperhatikan ialah mencegah terjadinya

    tegangan pada jahitan dan kerusakan pada jaringan. Umumnya dibutuhkan plastik dengan

    bahanprostesismesh misalnya.

    Terjadinya residif lebih banyak dipengaruhi oleh teknik reparasi dibandingkan dengan

    faktor konstitusi. Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif yang paling sering ialah

    penutupan anulus inguinalis internus yang tidak memadai, diantaranya karena diseksi

    kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma preperitoneal, atau kantong hernia tidak

    ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif umumnya karena tegangan yang

    berlebihan pada jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik. Pada operasi hernia secara

    laparoskopi diletakkanprostesismesh di bawah peritoneum pada dinding perut.

    KOMPLIKASI

    Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia

    dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel; ini dapat terjadi kalau isi hernia

    terlalu besar, misalnya terdiri dari omentum, organ ekstraperitoneal (hernia geser) atau

    merupakan hernia akreta. Di sini tidak timbul gejala klinis kecuali berupa tonjolan. Dapat

    pula terjadi isi gernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang

    menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial

    seperti pada hernia Richter. Bila cincin heria sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti

    pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, lebih sering terjadi jepitan parsial. Jarang terjadi

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    18/62

    inkarserasi retrograd, yaitu dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia dan satu

    segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum seperti huruf W.

    Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada

    permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur di dalam hernia

    dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin

    hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia

    menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus.

    Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya menimbulkan abses

    lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.

    DIAGNOSIS BANDING

    Hidrokel Limfadenopati inguinal. Perhatikan apakah ada infeksi pada kaki sesisi. Testis ektopik, yaitu testis yang masih berada di kanalis inguinalis. Lipoma atau herniasi lemak properitoneal melalui cincin inguinal. Orchitis

    HERNIA INGUINALIS MEDIALIS

    DEFINISI DAN PATOGENESIS

    Terjadi karena hernia menonjol langsung ke depan melalui segitiga Hasselbach,

    daerah yang dibatasi oleh :

    Inferior : ligamentum inguinale

    Lateral : pembuluh darah epigastrika inferior

    Medial : tepi otot rectus.

    Dasar segitiga Hasselbach yang dibentuk oleh facia transversa diperkuat oleh serat

    aponeurosis m. transversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah

    ini potensial untuk menjadi lemah. Hernia inguinalis medialis, karena tidak keluar melalui

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    19/62

    kanalis inguinalis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin

    hernia longgar.

    Hernia inguinalis direk ini hampir selalu disebabkan factor peninggian tekanan intra

    abdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hasselbach. Oleh karena itu hernia

    ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada pria tua. Hernia ini jarang, bahkan hampir

    tidak pernah mengalami inkarserasi dan strangulasi. Mungkin terjadi hernia geser yang

    mengandung sebagian dinding kantong kemih. Kadang ditemukan pada segala umur dengan

    defek kecil di muskulus oblikus internus abdominis dengan cincin kaku dan tajam yang

    sering mengalami strangulasi. Hernia ini banyak di derita oleh penduduk Afrika.

    PEMERIKSAAN FISIK

    Inspeksi : Terlihat adanya massa tumor pada annulus inguinalis eksterna yang mudah

    mengecil bila tidur. Karena besarnya defek pada dinding posterior maka hernia ini

    jarang sekali menjadi ireponibilis.

    Palpasi : Jika ditekan pada annulus inguinalis interna pada saat pasien berdiri atau

    mengejan, tetap akan timbul benjolan karena hernia ini langsung menuju annulus

    unguinalis eksterna sehingga disebut hernis direkta. Bila hernia ini dimasukkan

    sampai ke skrotum, maka hanya akan sampai ke bagian atas skrotum, sedangkan

    testis dan funikulus spermatikus dapat dipisahkan dari massa hernia. Bila jari

    dimasukkan dalam annulus inguinalis eksterna, tidak akan ditemukan dinding

    belakang. Bila pasien di suruh mengejan tidak akan terasa tekanan dan ujung jari

    dengan mudah dapat meraba ligamentum Cowperi pada ramus superior tulang

    pubis. Pada pasien kadang-kadang ditemukan gejala mudah kencing karena buli-

    buli ikut membentuk dinding medial hernia.

    PENATALAKSANAAN

    1. Pengobat konservatif, terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaianpenyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi.

    Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate, kecuali pada pasien anak

    anak. Reposisi dilakukakan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia

    membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia

    dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Pada anak anak

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    20/62

    inkarserasi lebih sering terjadi pada umur dibawah 2 tahun. Reposisi spontan lebih

    sering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang terjadi dibandingkan dengan

    orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia yang lebih elastis pada anak

    anak. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan

    kompres es diatas hernia. Bila usaha repoisisi ini berhasil anak disiapkan untuk operasa

    berikutnya. Jika reposisi hernia tidak berhasil dalam waktu 6 jam harus dilakukan

    operasi segera.

    2. Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yangrasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakan. Untuk memperoleh

    keberhasilan maka factor-factor yang menimbulka terjadinya hernia harus dicari dan

    diperbaiki (batuk kronik, prostate,tumor, ascites, dll) dan defek yang ada direkonstruksi

    dan diaproksimasi tanpa tegangan.

    Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari :

    Herniotomy, dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantongdibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian direposisi.

    Kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin kemudian dipotong.

    Hernioplasty, dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus danmemperkuat dinding belakang kanalis ingunalis. Hernioplasty lebih pentingartinya dalam menvegah terjdinya residif dibandingkan dengan herniatomy.

    Dikenal berbagai metode hernioplasty seperti memperkecil annulus inguinalis

    internus dengan jahitan tertutup, menutup dan memperkuat fascia transversal, dan

    menjahitkan pertemuan M. transversus internus abdominis dan M. oblikus

    internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon keligamentum

    inguinale Poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fascia tranversa, M.

    tranversus abdominis, M. oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper pada

    metode Mc Vay.

    Metode Bassini merupakan tehnik hernioraphy yang pertama dipublikasi tahun

    1887 dan sampai sekarang masih merupakan operasi baku. Namun ahli bedah

    harus memilih dan memodifikasi tahnik mana yang akan dipakai sesuai dengan

    temuan pada operasi dan patogenesis hernia menurut usia dan keadaan penderita.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    21/62

    Pada bayi dan anakanak dengan hernia congenital lateral yang factor penyebabnya

    adalah prosesus vaginalis yang tidak menutup sedangkan annulus ingunalis internus cukup

    elastis dan dinding belakang cukup kuat, hanya dilakukan herniotomy tanpa hernioplasty.

    Kadang ditemukan insufisiensi dinding belakan kanalis inguinalis dwngan hernia ingunalis

    medialis besar yang biasanya bilateral. Dalam hal ini diperlukan hernioplasty yang dilakukan

    secara cermat dan teliti. Tidak satupun teknik yang dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi

    residif. Yang penting diperhatikan adalah mencegah terjadinya tegangan pada jahitan dan

    kerusakan pada jaringan. Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif yang paling sering

    adalah menutupan annulus inguinalis internus yang tidak memadai, diantaranya karena

    diseksi kantong yang kurang sempurna, adanya lipoma preperitonial atau kantong hernia

    tidak ditemukan. Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif umunya karena tegangan

    yang berlebihan pada jahitan plasti atau kekurangan lain dalam teknik. Angka residif operasi

    hernia umumnya mendekati 10 % . Herniotomy dan herniorafi menurut Bassini :

    Pasien tidur dalam posisi telentang. Dilakukan a dan antisepsis pada daerah sekitar lipatpaha seisi hernia.

    Lakukan anestesi local menurut Brown atau dengan anestesi umum. Setelah diyakini anestesi berhasil, lakukan sayatan sepanjang 10 cm terbawah diantara

    kedua benjolan (poin a dan poin g) memotong skutis dan subkutan. Fascia dibersihkan lalu disayat, segera tampak aponeurosis M. oblikus abdominis

    aksternus dengan krura medial dan lateral yang merupakan cincin luar kanalis inguinalis.

    Belah aponeurosis M. abdominis oblikus eksternus hingga annulus inguinalis ikut

    terbelah

    Kemudian funikulus spermatikus yang diselubungi M. kremaster dicari dan dibebaskan.Bebaskan pula ligamentum inguinale yang tebal dan mengkilat di lateral nya dan conjoint

    area (karena conjoint tendon hanya terdapat pada 5 % populasi) disebelah medial.

    Funikulus spermatikus dipreparasikan lalu ditarik dengan kasa steril yang dilingkarkanmengelilinginya kearah lateral. Kantong hernia dicari dengan bantuan dua buah pinset

    anatomis yang dicubitkan pada lapisan jaringan yang meliputinya, lalu digunting dengan

    hati hati dan dibebaskan lapis demi lapis sampai akhirnya tampak lapisan yang

    berwarna biru abu - abu dan kuat. Ini berarti kita telah mencapai processus vaginalis

    peritonei yang merupakan pembungkus kantong hernia.

    Kantong hernia kemudian dibuka 3 4 cm untuk melihat isinya. Kemudian kantonghernia dibebaskan secara melingkar penuh dengan arah melintang pada sumbunya dari

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    22/62

    jaringan sekitarnya, yaitu M. kremaster dan semua jaringan ikat dan vascular yang

    meliputinya. Tindakan ini harus dilakukan dengan hati hati untuk menghindari

    pendarahan. Lalu dimasukan satu jari kedalam kantong hernia dan dipegang dengan

    perantaraan sebuah kasa steril, lalu dengan tangan yang lain dibebaskan lapisan jaringan

    yang meliputinya dengan kasa steril pula. Jari yang memegang kantong digeserkan sedikit

    demi sedikit mengikuti arah jari yang membebaskan kantong tersebut dari luar. Arah

    pembebasan harus sedemikian rupa sehingga dari medial ke kalteral dapat bertemu dalam

    jarak yang terpendek. Setelah berhasil, maka dinding kantong hernia dipegang dengan

    beberapa klem, kemudian dinding kantong tersebut dibebaskan lagi dari jaringan yang

    meliputinya sejauh mungkin ke proksimal sampai dapat ditemukan lapisan lemek

    preperitoneal. Kantong hernia dijepit pada batas ini, lalu distalnya dipotong melintang

    dengan gunting. Kemudian dilakukan hernioraphy menurut Bassini (Bassini plasty)

    sebagai berikut : Setelah fascia tranversa dibelah

    Bassini I, jahitkan dengan benang besar dan kuat dan dengan jarum yang ujungnyaseperti paku, tuberkulum pubikum ke fascia tranversa dan fascia tranversa lagi

    kemudian ke conjoint tendon pada tepi terdekat M. recti abdominis.

    Bassini II, jahitkan dengan jarum biasa dan benang yang sama, ligamentuminguinale, fascia tranversa, fascia tranversa dan conjoint tendon diantara tempat

    jahitan Bassini I dan Bassini III.

    Bassini III, seperti diatas letak dilateral dari Bassini II, bila masih longgar dapatdilanjutkan IV, V dst.

    Ikatan Bassini dipersiapkan semua dulu, baru disimpulkan dengan erat satu persatu.

    Pada ikatan Bassini III harus sedemikian erat tapi masih cukup longgar bagifunikulus spermatikus, yaitu bila ujung jari masih bisa dimasukan dengan mudah

    diantara annulus inguinalis interna dengan jahitan Bassini III. Lalu funikulus

    spermatikus, N. ilioinguinal, dan lainlainnya dikembalikan ketempatnya.

    Perdarahan dirawat dan dindng perut kemudian ditutup lapis demi lapis. fascia dijahit dengan sutera, subkuits dengan cat gut, dan kuits dengan sutera. luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan kasa steril.

    HERNIA FEMORALIS

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    23/62

    DEFINISI

    Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian pada perempuan

    kira-kira 4 kali dari lelaki.

    Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu

    melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen seperti mengangkat barang atau

    batuk. Sering penderita datang ke dokter atau rumah sakit dengan hernia strangulata. Pada

    pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha dibawah ligamentum inguinale di

    medial V. Femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah

    tanda sumbatan usus, sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya atau

    karena penderita gemuk.

    Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk

    ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan v. femoralis sepanjang

    kurang lebih 2 cm dan kelenjar pada fosa ovalis di lipat paha.

    PATOFISIOLOGI

    Secara patofisiologi peninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak

    preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan terjadinya hernia.

    Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara, obesitas, dan degenerasi jaringan ikat

    karena usia lanjut. Hernia femoralis sekunder dapat terjadi sebagai komplikasi herniorafi

    pada hernia inguinalis, terutama yang memakai teknik Bassini dan Shouldice yang

    menyebabkan fasia transversa dan ligamentum inguinale lebih tergeser ke ventrokranial

    sehingga kanalis femoralis lebih luas.

    Komplikasi yang paling sering di sebelah bawah ligamentum inguinale pada fosa

    ovalis. Kadang-kadang hemoralis tidak teraba dari luar, terutama bila merupakan hernia

    Richter.

    DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding hernia femoralis, antara lain limfadenitis yang disertai tanda

    radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai bawah, perineum, anus atau kulit tubuh

    kaudal dari tingkat umbilikus.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    24/62

    Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak preperitoneal

    pada hernia femoralis.

    Diagnosis banding lainnya adalah variks tunggal di muara v. Safena magna dengan

    atau tanpa varises paha tungkai. Konsistensi variks tunggal di fosa ovalis lunak. Ketika batuk

    atau mengedan benjolan variks membesar dengan gelombang dan mudah dihilangkan

    dengan tekanan.

    Abses dingin yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol di fosa

    ovalis. Tidak jarang hernia Ritcher dengan strangulasi yang telah mengalami gangguan

    vitalitas isi hernia, memberikan gambaran seperti abses. Setelah dilakukan tindakan insisi,

    ternyata yang keluar adalah isi usus, bukan nanah. Untuk membedakannya, perlu diketahui

    bahwa munculnya hernia erat hubungannya dengan aktivitas, seperti mengedan, batuk, dan

    gerak lain yang disertai dengan peninggian tekanan tekanan intraabdomen, sedangkan

    penyakit lain seperti torsio testis atau limfadenitis femoralis, tidak berhubungan dengan

    aktivitas demikian.

    TERAPI

    Setiap hernia femoralis memerlukan tindakan operasi, kecuali kalau ada kelainan

    lokal atau umum merupakan kontraindikasi operasi. Operasi terdiri atas herniotomi disusul

    dengan hernioplastik dengan tujuan menjepit anulus femoralis.

    Hernia femoralis dapat didekati dari krural, inguinal, atau kombinasi keduanya.

    Pendekatan krural tanpa membuka kanalis inguinalis dipilih pada perempuan. Pendekatan

    inguinal dengan membuka kanalis inguinal sambil menginspeksi dinding posteriornya

    biasanya dilakukan pada lelaki karena hernia femoralis pada lelaki lebih sering disertai hernia

    inguinalis medialis. Pendekatan kombinasi dapat dipilih pada hernia femoralis inkerserata,

    hernia residif atau kombinasi dengan hernia inguinalis.

    Pada pendekatan krural, hernioplastik dapat dilakukan dengan menjahitkan

    ligamentum inguinale ke ligamentum Cooper.

    Pada teknik Bassini melalui regio inguinale, ligamentum inguinale dijahitkan ke

    ligamentum lakunare Gimbernati.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    25/62

    HERNIA UMBILIKUS

    DEFINISI

    Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada umbilicus yang hanya ditutupperitoneum dan kulit, berupa penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang masuk

    melalui cincin umbilicus akibat peninggian tekanan intra abdomen, biasanya jika bayi

    menangis. Angka kejadian hernia ini lebih tinggi pada bayi premature.

    Hernia umbilikalis pad orang dewasa merupakan lanjutan hernia umbilikalis pada

    anak. Peninggian tekanan karena kehamilan, obesitas atau asites merupakan factor

    predisposisi.

    Gambar 7. Bayi dengan hernia umbilikus

    GEJALA KLINIS

    Hernia umbilikus merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang

    masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian tekanan intraabdomen, biasanya ketika

    bayi menangis. Hernia umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi

    inkarserasi.

    PENATALAKSANAAN

    Bila cincin hernia kurang dari 2 cm, umumnya regresi spontan akan terjadi seblum

    bayi berumur enam bulan. Kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. Usaha untuk

    mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan, kemudian

    mengencangkan dengan pita perekat (plester) untuk 2-3 minggu. Dapat pula digunakan uang

    logam yang dipancangkan diumbilikus untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bilasampai usia satu setengah tahun hernia masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    26/62

    operasi. Pada cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar

    diperoleh penutupan dengan tindakan konservatif.

    Hernia umbilikalis pada orang dewasa merupakan lajutan hernia umbilikalis pada

    anak. Peninggian tekanan karena kehamilan, obesitas, atau asites merupakan faktor

    predisposisi. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan kira-kira 1:3. Diagnosis mudah

    dibuat seperti halnya pada anak-anak. Inkarserasi lebih sering terjadi dibandingkan dengan

    anak-anak. Terapi hernia umbilikalis pada orang dewasa hanya operatif.

    HERNIA PARAUMBILIKUS

    Hernia para umbilikalis merupakan hernia melalui suatu celah garis tengah di tepi

    ktanial umbilikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya. Penutupan secara spontan jarang terjadi

    sehingga umumnya diperlukan operasi koreksi.

    HERNIA EPIGASTRIKA

    DEFINISI DAN PATOFISIOLOGI

    Hernia epigastika atau hernia linea alba adalah hernia yang keluar melalui defek di

    linea alba antara umbilikus dan prosesus xipoideus. Isi hernia terdiri atas penonjolan jaringan

    lemak peritoneal dengan atau tanpa kantong peritoneum. Linea alba dibentuk oleh anyaman

    serabut aponeurosis lamina anterior dan posterior sarung m.rektus. Anyaman ini sering satu

    lapis. Selain itu, linea alba disebelah kranial umbilikus lebih besar dibandingkan dengan yang

    sebelah kaudal sehingga merupakan predisposisi terjadinya hernia epigastrika. Hernia

    epigastrika muncul sebagai tonjolan lunak di linea alba yang merupakan lipoma

    preperitoneal. Kalau defek linea alba melebar, baru kemudian keluar kantong peritoneum

    yang dapat kosong atau berisi omentum. Jarang ditemukan usus halus atau usus besar di

    dalam hernia epigastika. Hernia ini ditutupi oleh kulit, lemak subkutis, lemak preperitoenal

    dan peritoneum. Sering ditemukan hernia multipel.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    27/62

    Gambar 8. Hernia epigastrika

    GAMBARAN KLINIS

    Penderita sering mengeluh perut kurang enak dan mual, mirip keluhan pada kelainan

    kandung empedu, tukak peptik atau hernia hiatus esofagus. Keluhan yang samar ini terutama

    terjadi bila hernia kecil dan sukar diraba. Terapi bedah merupakan reposisi isi hernia dan

    penutupan defek linea alba.

    PENATALAKSANAAN

    Terapi bedah merupakan reposisi isi hernia dan menutup defek di linea alba.

    HERNIA VENTRALIS

    DEFINISI, PATOGENESIS DAN GAMBARAN KLINIS

    Hernia ventralis adalah nama umum untuk semua hernia di dinding perut bagian

    anterolateral seperti hernia sikatriks.

    Hernia sikatriks merupakan penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yang

    baru maupun yang lama. Faktor predisposisi yang berpengaruh dalam terjadinya hernia

    sikatriks ialah infeksi luka operasi, dehisensi luka, teknik penutupan luka operasi yang kurang

    baik, jenis insisi, obesitas, peninggian tekanan intraabdomen seperti pada asites, distensi usus

    pascabedah, atau batuk karena kelainan paru. Keadaan umum pasien yang kurang baik,

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    28/62

    seperti pada malnutrisi dan juga pemakaian obat steroid yang lama, juga merupakan faktor

    predisposisi.

    Gambar 9. Hernia ventralis

    PENATALAKSANAAN

    Pengelolaan konservatif menggunakan alat penyangga atau korset elastik khusus

    dapat digunakan untuk sementara atau lebih lama bila ada kontraindikasi pembedahan. Terapi

    operatif berupa herniotomi dan hernioplastik bertujuan menutup defek di lapisan muskulo-

    aponeurosis. Bial defek besar, diperlukan bahan sintetis seperti marleks. Operasi ini sering

    disertai penyulit pascabedah, sedangkan residif sering terjadi, terutama apabila jaringan lunak

    di sekitar defek tidak ikut direparasi pada waktu hernioplastik. Pada operasi hernia sikatriks

    diperlukan perencanaan teliti dan pengalaman banyak.

    HERNIA LUMBALIS

    Di daerah lumbal antara iga XII dan krista iliaca, ada dua buah trigonum masing-

    masing trigonum kostolumbalis superior (Grijnfelt) berbentuk segitiga terbalik dan trigonum

    kostolumbalis inferior atau trigonum iliolumbalis (Pett) berbentuk segitiga. Trigonum

    Grijnfeltdi batasi di kranial oleh iga XII, di anterior oelh tepi bebas m.oblikus internus

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    29/62

    abdominis, di posterior oelh tepi bebas m.sakrospinalis. dasarnya adalah aponeurosis

    m.tranversus abdominis, sedangkan tutupnya m.latissimus dorsi. Trigonum Pett dibatasi di

    kaudal oleh krista iliaka, di anterior oleh tepi bebas m.oblikus eksternus abdominis, dan di

    posterior oleh tepi bebas m.latissimus dorsi. Dasar segitiga ini adalah m.oblikus internus

    abdominis dan tutupnya adalah fasia superfisialis.

    Hernia pada kedua trigonum ini jarang ditemukan. Pada pemeriksaan fisik tampak dan

    teraba benjolan di pinggang di tepi bawah tulang rusuk XII (Grijnfelt) atau di tepi kranial

    panggul dorsal.

    Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa pintu hernia. Diagnosis banding adalah

    hematoma, abses dingin, atau tumor jaringan lunak. Pengelolaannya terdiri dari herniotomi

    dan hernioplastik. Pada hernioplastik dilakukan juga penutupan defek.

    HERNIA LITRE

    Hernia yang sangat jarang dijumpai ini merupakan hernia yang mengandung

    divertikulum Meckel. Sampai dikenalnya divertikulum Meckel, hernia litre dianggap sebagai

    hernia sebagian dinding usus yang pada waktu itu belum disebut sebagai hernia Richter.

    HERNIA SPIEGHEL

    Hernia Spighel ialah hernia interstisial dengan atau tanpa isinya melalui fasia

    Spieghel. Hernia ini sangat jarang dijumpai. Biasanya dijumpai pada usia 40-70 tahun, tanpa

    perbedaan antara lelaki dan perempuan, biasanya terjadi di kanan, dan jarang bilateral. Tidak

    ada faktor patogenesis yang spesifik.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    30/62

    Gambar 10. Hernia Spieghel

    Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya benjolan di sebelah atas titik McBurney

    kanan atau kiri, pada tepi lateral m.rektus abdominis. Isi hernia dapat terdiri dari usus,

    omentum atau ovarium.

    Sebagai pemeriksaan penunjang dapat dilakukan ultrasonografi. Inkarserasi jarang

    terjadi. Pengelolaan terdiri atas herniotomi dan herniplastik dengan menutup defek pada

    m.tranversus abdominis dan m.abdominis internus abdominis.

    HERNIA OBTURATORIA

    Hernia obturatoria ialah hernia melalui foramen obturatorium. Kanalis obturatorium

    merupakan saluran yang berjalan miring ke kaudal yang dibatasi di kranial dan lateral oleh

    sulkus obturatorius os pubis, dikaudal oleh tepi bebas membran obturatoria, m.obturatorius

    internus dan eksternus. Di dalam kanalis obturatorius berjalan berjalan saraf, arteri, dan vena

    obturatoria.

    Hernia obturatoria dapat berlangsung dalam empat tahap. Mula-mula tonjolan lemak

    retroperitoneal masuk ke dalam kanalis obturatorius (tahap I), disusul oleh tonjolan

    peritoneum parietale (tahap2). Kantong hernia ini mungkin diisi oleh lekuk usus (tahap3)

    yangdapat mengalami inkarserasi parsial, sering secara Richter, atau total (tahap4).

    Diagnosis dapat ditegakkan atas dasar adanya keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan

    parestesia di daerah panggul, lutut dan bagian medial paha akibat penekanan pada

    n.obturatorius (tanda Howship-Romberg) yang patognomonik. Pada colok dubur atau

    pemeriksaan vaginal dapat ditemukan tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda

    Howship-Romberg. Pengelolaan bedah dilakukan denga pendekatan transperitoneal atau

    preperitoneal.

    HERNIA PERINEALIS

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    31/62

    Merupakan tonjolan hernia pada perineum melalui defek dasar panggul, yang dapat

    terjadi secara primer pada wanita multipara, atau sekunder setelah operasi melalui perineum,

    seperti proatatektomy atau reseksi rectum secara abdominoperineal.

    Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan. Tampak dan teraba

    banjolan diperineum yang mudah keluar masuk dan jarang inkarserasi. Pengelolaan operatif

    dianjurkan dengan peningkatan transperitoneal, perineal, atau kombinasi abdomen dan

    perineal.

    HERNIAPANTALON

    Hernia pantalon merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada

    satu sisi. Kedua kantong hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga berbentuk

    seperti celana. Keadaan ini ditemukan kira-kira 15% dari kasus hernia inguinalis.

    Diagnosis umunya sukar ditagakkan dengan pemeriksaan klinis, dan biasanya baru

    ditemukan sewaktu operasi. Pengelolaan seperti biasanya pada hernia inguinalis; herniotomi

    dan hernioplastik.

    HERNIA SKROTALIS

    Merupakan hernia inguinalis lateralis yang mencapai skrotum. Diagnosis ditegakkan

    atas dasar benjolan yang dapat direposisi, atau jika tidak dapat direposisi atas dasar tidak ada

    pembatasan jelas disebelah cranial dan adanya hubungan ke cranial melalui anulus eksternus.

    Hernia ini dibedakan dengan hidrokel atau elevantiasis skrotum.

    HERNIA LABIALIS

    Adalah hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus. Secara klinis tampak

    benjolan pada labium mayus yang jelas pada waktu berdiri, dan mengedan. Menghilang pada

    waktu berbaring. Diagnosa banding dipikirkan hernia femoralis dan kista di kanalis Nuck

    yang menonjol dikaudal ligamentum inguinalis dan bilateral tuberkulum pubikum.

    HERNIA BILATERAL

    Kejadian hernia bilateral pada pria dan wanita sama, walaupun frekuensi prosesus

    vaginalis yang tetap terbuka lebih tinggi pada wanita.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    32/62

    Terapi operatif henia bilateral pada bayi dan anak dilakukan dalam satu tahap.

    Mengingat kejadian hernia ini cukup tinggi pada anak, maka kadang dianjurkan eksplorasi

    kontralateral secara rutin, terutama pada hernia inguinalis sinistra. Pada hernia bilateral orang

    dewasa, dianjurkan untuk melakukan operasi dalam satu tahap, kecuali jika ada

    kontraindikasi. Hernia inguinalis medialis umumnya ditemukan bilateral.

    HERNIA INSISIONAL

    Hernia insisional adalah masalah bedah yang serius. Obesitas dan infeksi merupakan

    dua penyebab yang utama dalam keadaan ini. Berat daru panikuli di lateral, memisahkan

    insisi bedah dan infeksi mempersulit penyembuhan luka. Suatu hernia insisional yang besar

    dapat menimbulkan gerakan pernafasan abdominal paradoks yang sama seperti flail chest.

    Fungsi diafragma menjadi tidak efisien. Diafragma tidak lagi berkontraksi melawan visera

    abdomen dan sebaliknya mendorongnya untuk masuk ke dalam kantong hernia. Perlu untuk

    menilai fungsi pernaafasan dan gas darah. Visera kehilangan tempatnya yang benar dalam

    abdomen dalam hernia insisional yang sudah lama. Dalam kasus ini, reduksi visera saat

    operasi dapat menyebabkan kematian akibat kompresi vena kava inferior dan gagal

    pernafasan akibat elevasi paksa dan imobilisasi dari diafragma.

    Pneumoperitonium progresif adalah teknik yang bermanfaat dalam mempersiapkan

    pasien untuk hernioplasti insisional karena hal ini dapat mengatasi beberapa gangguan dari

    penyakit karena pengeluaran alat-alat dalam (eventration). Pneumoperitonium menarik

    dinding abdomen dan perlengketan intraabdomen, mempercepat kembalinya visera ke

    abdomen, dan memperbaiki fungsi diafragma. Kebanyakan hernia insisional kecil ditangani

    dengan penutupan sederhana dari defek apponeurosis. Tetapi, hernia insisional besar dengan

    defek apponeurosis yang lebih besar dari 10 cm, mempunyai angka kekambuhan sebesar

    50%. Akibatnya, kebanyakan hernia insisional dan semua hernia insisional rekurenmembutuhkan protesisuntuk keberhasilan dari terapi. Hernioplasti stoppa lebih disukai dalam

    melakukan hernioplasti insisional. Dapat digunakan pada semua tipe hernia insisional di

    abdomen, mencakup hernia lumbalis pascanefrektomi.

    Hernioplasti stoppa terdiri dari prostesis mersilene yang sangat besar yang

    diimplantasikan dalam pada muskulus dari dinding abdomen di puncak sarung rektus

    posterior atau peritonium. Prostesis memanjang sampai jauh dibawah batas defek

    mioapponeurois dan dengan erat difiksasi ditempat oleh tekanan intraabdomen dan kemudian

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    33/62

    oleh jaringan fibrosa yang tumbuh. Prostesis mencegah eventrasi peritonium dengan

    membuat kantong viseral tidak dapat berdistensi dan dengan menyatukan secara padat serta

    mengkonsolidasi dinsing abdomen.

    Penutupan apponeurosis dari defek parietal adalah penting. Penutupan garis tengah

    dapat menahan tegangan lebih besar karena prostesis, bukannya garis jahitan, akhirnya

    bersatu dengan abdomen. Jika perlu, tegangan dapat dikurangi dengan insisi relaksasi vertikal

    dalam sarung rektus. Pendekatan apponeurosis biasanya dapat dicapai, tetapi jika tidak,

    prostesis kedua yang dapat atau tidak dapat diabsorpsi, yang diletakan pada defek

    apponeurotik, akan memastikan stabilitas dari dinding abdomen selama proses penyembuhan.

    Biasanya ini terjadi dalam regio xiphoid atau simfisis. Ruang mati yang dibentuk oleh

    prostesis besar selalu membutuhkan drainase isapan tertutup untuk mencegah seroma dan

    hematoma dan untuk memungkinkan inkorporasi cepat dari fibrosa prostesis dalam dinding

    abdomen.

    HERNIA PARASTOMAL

    Hernia parastomal mengganggu irigasi kolostomi dan perlekatan dari seroma. Hernia

    parakolostomi lebih umum daripada hernia paraileostomi dan keduanya lebih cenderung

    terjadi jika stoma muncul melalui garis semilunaris daripada melalui sarung rektus. Oleh

    karena itu, hernia parastomal biasanya lateral dari ostomi. Memindahkan stoma ke lokasi

    yang baru lebih disukai daripada perbaikan lokal. Perbaikan lokal sering gagal, karena sabuk

    muskulus lateral dari ostomi, kekurangan apponeurosis yang cukup. Tekhnik implantasi

    prostesisi disekeliling stoma dalam jaringa subkutan dan pada dindidng abdomen, merupakan

    subyek dari komplikasi septik. Perbaikan defek fasia dari dalam abdomen dengan suatu

    prostesis, merupakan cara terpilih jika hernia parastomal membutuhkan perbaikan dan tidak

    dapat dipindahkan ke lokasi yang baru, karena hal ini tidak mengganggu stoma dan tanpabahaya komplikasi septik.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    34/62

    PENATALAKSANAAN

    PRE OPERATIVE CARE

    Non Operative Treatment

    Istilah "waspada menunggu" digunakan untuk menjelaskan rekomendasi perawatan

    non operative. Hal ini hanya berlaku pada asymptomatic hernia atau dengan gejala minimal.Pasien yang beritahu mengenai tanda-tanda dan gejala komplikasi hernia inguinal, sehingga

    mereka dapat segera datang ke dokter jika mereka mendapatkan gejala bahaya tersebut.

    Namun sedikit data yang menunjukkan.bahwa terapi non operative sangat berguna dan

    sedikit menimbulkan komplikasi. Oleh sebab itu para Ahli sangat menganjurkan dillakukan

    repair begitu Diagnosa hernia ditegakkan.

    Sabuk Hernia adalah suatu alat mekanis yang terdiri dari alat pengikat yang

    dipakaikan pada inguinal setelah dilakukan reposisi manual. Tujuannya dua, satu: untuk

    mempertahankan post reduksi dan kedua untuk mencegah pembesaran. Apakah tujuan akan

    tercapai secara konsisten tidak diketahui, dan masih diragukan angka rekurensinya. Sebagian

    besar pasien mempertimbangkang kerumitannya karena harus mencari bahan yang elastis

    seperti Velcro dan Straps. Selain itu beberapa pasien sulit menerima karena adanya kerumitan

    untuk menjaganya tetap bersih. Adanya komplikasi atropy dari funiculus spermaticus pernah

    dilaporkan.. Selain itu para Ahli bedah pada akhirnya menemukan kesulitan operatif pada

    pasien yang pernah dilaukan bebat, karena jaringannya tersama oleh jaringan ikat yang

    timbul akibat pengikatan.

    Pneumoperitoneum

    Pembentukan pneumoperitoneum dalam pre operasi untuk hernia inguinal adalah

    sebuah langkah bagi para pasien dengan "hilangnya domain." Adanya usus yang protrusi ke

    luar rongga abdomen dan akan dilakukan replacement dari hernia, dapat menyebabkan

    gangguan repirasi dan / atau sindrom kompartemen abdominal. Tujuan dilakukannya

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    35/62

    pneumoperitoneum adalah meregangkan rongga abdominal. Istilah progresif

    pneumoperitoneum lebih akurat karena terapi harus berikan dalam beberapa waktu.

    Keputusan untuk menggunakan pneumoperitoneum berdasarkan hasil CT scan, yang dapat

    menentukan seberapa besar area yang hilang.

    Komplikasi dari pneumoperitoneum adanya vascular injury. Dengan teknik yang

    akurat, progrssive pneumoperitoneum dapat menghindari komplikasi vaskular injury,

    mencegah herniasi dan dapat dilakukan berulang-ulang tanpa resiko infeksi. Periode untuk

    terapi pneumoperitoneum sangat bervariasi namun yang biasa adalah 15 hingga 30 hari.

    Banyak teknik yang telah dijelaskan. Beberapa ahli menggunakan jarum punctures, tetapi hal

    ini meningkatkan kemungkinan cedera viscera. Alternatif adalah dengan menempatkan

    kateter percutaneus atau biasa disebut minilaparotomy, tetapi ini akan meningkatkan resiko

    infeksi. Pengenalan akan laparoscopy menjadi pilihan bagi banyak Dokter Ahli Bedah. Jarum

    Verees dapat digunakan berulang kali atau kanula 5 mm ditempatkan di sebelah kiri abdomen

    dan digunakan secara intermiten (Gambar. 36-13).

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    36/62

    Teknik pada pneumoperitoneum dengan penggunaan laparoskopik, A. Garis di kuadran kiri

    atas menandai batas tepi costa kiri. Jarum Veress ditempatkan menembus satu celah

    interkostal di atas (ICS 9). Jalur masuk yang berselang-seling ini khususnya berguna ketika

    dilakukan suatu pembedahan dengan inisisi yang melebar mendekati daris tengah, bisa dilihat

    pada pasien dengan hernia ventral. B. Port implantable dan sistem introducer. C. Sistem

    introducer dengan penempatan guidewire

    Meskipun secara teoritis menarik, terapi dengan pneumoperitoneum tidaklah selalu

    berhasil. Pneumoperitoneum ialah menyuntikkan gas kedalam kantung hernia inguinal dan

    memberikan efek distensi pada rongga abdomen. Namun selain itu, pneumo peritonium dapat

    mengurangi venous return yang berasal dari vena femoralis dan berkaitan dengan komplikasi

    deep trombus.

    Jenis-Jenis Operasi Hernia Inguinal

    Inguinal herniorrhaphies yang dijelaskan di bawah ini merupakan perwakilan dari

    sekelompok operasi. Hal ini disebabkan karena berbagai modifikasi yang operasi hernia

    inguinal umumnya dikaitkan dengan nama ahli bedah tertentu. Hal ini tidak praktis untuk

    menjelaskan masing-masingnya.

    Open Anterior, Nonprosthetic

    Jenis prosedur ini kadang disebut juga operasi "tension" karena defek hernia ditutup

    dan bukan dilapisi dengan prostethic, namun bagaimana pun juga istilah ini sebaiknya tidak

    digunakan karena istilah tension tidak sesuai dengan prinsip bedah dan tidak dapat diterima.

    Untuk mencegah tenssion pada operasi non prostetic dilakukan dengan insisi relaxing

    Sehingga namanya diubah menjadi pure tissue repair. Banyak prinsip dan manuver bedah

    yang sering digunakan pada semua jenis operasi ini.

    Insisi awalInsisi klasik yang biasa digunakan yaitu insisi kulit obliq antara SIAS dan tuberkulum

    pubicum. Namun banyak ahli bedah yang sekarang ini menggunakan insisi kulit yang lebih

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    37/62

    horizontal yang sesuai dengan garis kulit untuk kepentingan kosmetik. Meskipun insisi

    tersebut lebih dalam melalui fascia Campers dan scarpa dan jaringan subkutan untuk

    mencapai apponeurosis m.obliquus eksternus. Struktur ini di insisi secara medial, ke bawah

    dan melalui anulus inguinalis ekternus. Basini menyatakan bahwa insisi apponeurosis

    m.obliquus eksternus sebaiknya se superior mungkin namun dengan mempertahankan anulus

    inguinalis ekternus tetap terbuka. Hal ini untuk menghindari reapproksimasi garis insisi yang

    secara langsung berada di atas garis jahitan dari rekonstruksi dasar inguinal.

    Mobilisasi dari struktur cordLapisan superior dari apponeurosis m.obliquus eksternus diseksi secara tumpul di

    lateral superior dan dipisahkan dari m.obliquus internus. Setelah dipisahkan akan terlihat

    n.iliohypogastric. saraf ini dapat dibiarkan atau di isolasi dari lapang operasi dengan

    menggunakan hemostat yang di klem pada lapisan atas dari obliquus ekternus. Pemisahan

    N.ilioinguinal dan cabangnya rutin dilakukan olehpara ahli bedah namun tidak

    direkomendasikan. struktur cord kemudian dipisahkan dari lapisan inferior apponeurosis

    obliquus eksternus dengan diseksi tumpul dan membuka tepi dari ligamen liguinal dan tractus

    iliopubicum. Struktus cord kemudian diangkat semua dengan jari tang pada tuberculum

    pubicum sehingga jari telunjuk dapat lewat dibawahnya dan bertemu dengan jari telunjuk dari

    tangan sisi lainnya. Diseksi tumpul digunakan untuk melengkapi mobilisasi struktur cord dan

    sebuahpendrose drain diletakkan disekitarnya untuk retraksi selama operasi.

    Pemisahan musculus CremasterPemisahan musc.cremaster secara lengkap khususnya terjadi hernia indirek merupakan

    teknik yang umum dilakukan Tujuannya adalah untuk memfasilitasi identifikasi kantung dan

    untuk memperpanjang cord sehingga didapatkan visualisasi yang lebih baik dari dasar

    inguinal. Bagaimana pun juga visual yang lebih adekuat dapat diperoleh dengan membuka

    otot secara longitudinal yang mana dapat mengurangi kerusakan dari struktur cord dan

    menghindari komplikasi seperti penurunan testis. Sebaiknya musc.cresmater tidak dipisahkan

    kecuali ahli bedah tidak mendapatkan visualisasi yang adekuat dari dasar inguinal.

    Ligation tinggi dari SaccusIstilah ligasi tinggi dari saccus telah digunakan sejak dulu dan masih signifikan untuk

    digunakan saat ini. Dari hasil pertemuan, untuk chapter ini, high ligasi diartikan ekuivalen

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    38/62

    dengan mereduksi saccus ke dalam rongga preperitoneal tanpa dilakukan eksisi. Kedua

    metode mempunya hasil dan efektifitas y ang sama baiknya. Terdapat persepsi di antara

    beberapa Dokter Ahli Bedah bahwa inversi saccus berkaitan dengan penurunan insidensi

    komplikasi berupa perlekatan sehingga mengurangi nyeri karena peritoneum yang kaya akan

    persyarafan tidak diinsisi. Bagaimanapun juga belum dilakukan randomized trial. Inversi

    saccus , sebagai pengganti eksisi, dapat melindungi organ intra abdominal pada kasus seperti

    hernia inkaseratta atau pada sliding hernia.

    Penatalaksanaan Hernia Skrotalis Inguinalis

    Menurut beberapa ahli, sebaiknya dilakukan eksisi komplit dari saccus hernia

    inguinalis indirect. Namun efek samping dari prosedur ini adalah peningkatan kejadian orkitis

    iskemik yang disebabkan trauma pada suplai darah ke testis, terutama pleksus venosus yang

    sangat rentan. Kejadian atrofi testis dilaporkan sebanyak lebih dari 30% kasus. Pendekatan

    yang lebih baik yaitu dengan memisahkan saccus hernia inguinalis indirect dalam kanalis

    inguinalis, bila telah diyakini bahwa hernia tidak akan turun lagi dan tidak ada isi abdominal

    di dalamnya. Saccus bagian distal tidak didiseksi namun dinding anterior dibuka sedistal

    mungkin. Bertentangan dengan opini dari literatur urologi, teknik ini tidak menyebabkan

    meningkatan angka kejadian hidrokel postoperatif.

    Insisi RelaxingInsisi relaxing memisahkan rectus sheath anterior yang terdapat mulai dari

    tuberkulum pubikum bagian superior pada luas yang bervariasi. Beberapa ahli bedah lebih

    menyukai insisi hockey stick, yaitu lateral dari bagian superior. M. Rektus sendiri cukup

    kuat untuk mencegah herniasi insisional. Metode insisi relaxing bertujuan untuk

    memindahkan berbagai komponen dinding abdominal ke arah lateral dan inferior.

    Penutupan LukaFasia obliquus eksternus ditutup untuk merekonstruksi anulus superfisialis (eksternal).

    Anulus eksternal harus cukup longgar untuk mencegah strangulasi struktur funikulus

    spermatikus, namun harus cukup luas untuk mencegah pemeriksa yang kurang

    berpengalaman agar tidak salah menilai anulus yang berdilatasi dengan kejadian rekurensi.

    Rekurensi terkadang disebut hernia industrial karena dulu terjadi pada masa pre-employment

    physical. Fasia Scarpa dan kulit kemudian ditutup pada akhir operasi.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    39/62

    a. MarcyOperasi MARCY adalah teknik operasi non prostetik yang paling sederhana yang

    dilakukan saat ini. Indikasi utamanya yaitu Nyhus tipe I hernia inguinalis indirek dimana

    anulus internalis normal. Cocok dilakukan untuk anak dan dewasa muda yang khawatir akan

    efek samping jangka panjang dari bahan prostetik. Prinsip dari teknik ini yaitu ligasi tinggi

    dari saccus hernia ditambah pengecilan anulus internalis. Dilakukan pemindahan struktur

    cord lateral sehingga dapat dilakukan jahitan melalui lapisan muskular dan fasia.

    Gambar Marcy. Ligasi tinggi atau reduksi dari kantung diikuti dengan pengecilan

    cincin internal dengan cara mengaproksimasi muskulus transversus abdominis medial

    ke cord

    b. BassiniKomponen utama dari Teknik Bassini yaitu:

    1. Pemisahan aponeurosis obliquus eksternus melewati kanalis inguinalis denganmenembus anulus eksternus.

    2. pemisahan dan reseksi m. Kremaster sehingga hernia indirect tidak terlewat, dengantetap memperlihatkan dasar kanalis inguinalis agar akses ke hernia inguinalis indirek

    lebih akurat.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    40/62

    3. Pemisahan dasar atau dinding posterior dari kanalis inguinalis ke panjangsepenuhnya. Hal ini membutuhkan pemeriksaan anulus femoralis dari atas dan

    diperlukan lapisan jaringan untuk rekonstruksi dasar inguinal. Dengan ini ahli bedah

    lebih jarang menggunakan fasia transversalis saja untuk rekonstruksi, karena

    merupakan lapisan terlemah dari dinding posterior. Prosedur ini sering diabaikan saat

    digunakan di Amerika Utara dan hal ini menyebabkan hasil yang kurang baik.

    4. Ligasi tinggi dari saccus indirect5. Rekonstruksi dinding posterior dengan menjahit fasia transversalis, m. Transversus

    abdominis, m. Obliquus internus (triple layer) di medial ke arah lateral, yaitu ligamen

    inguinalis dan mungkin juga pada traktus iliopubik.

    6. Setelah diseksi inisial dan reduksi atau ligasi saccus, tindakan selanjutnya yaitumerekonstruksi dasar inguinal Bassini memulai operasi ini dengan membuka fasia

    transversalis (dinding inguinalis posterior) dari anulus inguinalis internalis sampai

    tuberkulum pubikum, dengan diseksi melewati lemak preperitoneal yang didiseksi

    tumpul dari permukaan bawah flap superior fasia transversalis. Hal ini memudahkan

    untuk mempersiapkan struktur yang lebih dalam dari triple layer. Jahitan pertama dari

    operasi meliputi ketiga lapisan secara superior dan periosteum pada sisi medial dari

    tuberkulum pubikum sepanjang rectus sheath. Sebagian besar ahli bedah berusaha

    menghindari periosteum dari tuberkulum pubikum untuk mengurangi kejadian osteitis

    pubis.

    7. Operasi kemudian dilanjutkan ke lateral dengan jahitan nonabsorbable untuk menahantriple layer pada ligamentum inguinal (Pouparts ligamen) (Gambar 36-15B). Jahitan

    ini bersambung sampai anulus internalis yang tertutup pada sisi medial. Insisi relaxing

    bukan merupakan bagian prosedur, namun sering dilakukan sebagai tambahan.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    41/62

    Operasi Bassini. A, fascia transversalis dibuka dari cincin inguinal interna sampai

    ke tuberkulum pubikum, untuk mengekspos lemak preperitoneal. B, Rekonstruksi

    dinding posterior dengan menjahit fascia transversalis(TF), musc. Transversus

    abdominis (TA), musc. Oblikus internus (IO), (Bassinis famous triple layer) di

    medial ke ligamentum inguinal (IL) di lateral, EO =aponeurosis oblikus eksternal

    Operasi Bassini, seperti yang dijelaskan di atas merupakan teknik operasi

    preperitoneal. Namun teknik ini dikelompokkan pada operasi teknik terbuka, terutama karena

    berkaitan dengan versi yang di-Amerika-kan yang mana pada teknik ini, dasar inguinal tidak

    dibuka. Dengan mempertimbangkan kerusakan pada struktur neurovaskuler pada rongga

    preperitoneal seperti vesika urinaria, menyebabkan ahli bedah jarang membuka dasar

    inguinal. Sebaliknya pada pembukaan dasar inguinal, sebuah forsep seperti klem Allis

    digunakan untuk menjepit jaringan, temasuk fasia transversalis dan m. transversus abdominis.

    Lapisan tersebut kemudian dijahit sepanjang m.obliquus internus dan lig. Inguinalis seperti

    dideskripsikan pada operasi klasik Bassini. Struktur yang tertarik pada prosedur termodifikasi

    ini terkadang disebut conjoint tendon, namun istilah ini tidak tepat karena variabilitas dari

    jaringan yang diklem. Pendekatan yang kurang tepat ini menyebabkan hasil yang kurang baik

    di Amerika Utara, sehingga dibutuhkan teknik herniorafi yang lebih baik.

    c. Moloney DarnNama dari prosedur ini diambil dari teknik jahitan dengan nilon panjang yang melalui

    jaringan secara berulang-ulang untuk membentuk jalinan yang mirip mesh. Lapisan inisial

    terdiri dari jahitan nilon yang menahan dinding abdomen, sebelah medial (fasia transversalis,

    m. Obliquus internus, m. Rectus abdominis, m .transversus abdominis) dari lig. Inguinal.

    Jahitan pertama merupakan jahitan bersambung pada otot di sekitar cord, yang dijalin untuk

    menahan cord, kemudian diikat pada lig. Inguinalis pada sisi lateral cord.

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    42/62

    Lapisan kedua yaitu tambalan berupa jahitan paralel yang saling tegak lurus, dan

    melipat di dalam ligamentum inguinalis di bawahnya. Tambalan tersebut dibentuk sepanjang

    tepi medial kanalis inguinalis. Saat tambahan komplit, m. Obliquss eksternus dijahit

    menutupi struktur cord tersebut. Prosedur tambahan ini bertujuan membentuk jalinan non-

    absorbable yang dapat ditoleransi jaringan. Rongga di antara jahitan-jahitan tersebut akan

    dipenuhi jaringan ikat yang membentuk suatu lapisan penahan yang kuat sepanjang area

    lemah di kanalis inguinalis.

    d. ShouldiceOperasi Shouldice menggunakan pendekatan inisial yang mirip dengan operasi

    Bassini, dengan prinsip penting untuk membebaskan cord dari perlekatan di sekitarnya,

    reseksi m. Kremaster, diseksi tinggi saccus hernia dan pemisahan dari fasia transversalis.

    Jahitan bersambung yang nonabsorbable digunakan untuk memperbaiki dasar inguinal.

    Ununnya digunakan kawat monofilamen. Jahitan kontiniu menyebabkan tegangan secara

    merata dan mencegah defek yang mungkin terjadi pada jahitan interrupted yang

    menyebabkan timbulnya rekurensi. Operasi dimulai dari tuberkulum pubikum dengan

    mengukur traktus iliopubikum ke lateral dari permukaan bawah m. Rektus bagian lateral.

    Jahitan diteruskan ke lateral, dengan mengukur traktus iliopubikum ke flap bagian medial

    yang terbentuk dari fasia transversalis dan m. Transversus abdominis dan m. Obliquus

    internus. Empat garis jahitan terbentuk dari flap medial. Jahitan diteruskan ke anulus

    inguinalis dimana bagian lateral m. Kremaster diambil untuk membentuk anulus internalis

    baru. Arah jahitan dibalikkan melalui tuberkulum pubikum kira-kira pada tepi medial m.

    Transversus abdominis dan m. Obliquus internus ke lig. Poupart. Sehingga terdapat dua garis

    jahitan yang di atas jahitan pertama. Jahitan kawat kedua berawal dari anulus internalis

    dengan menghitung m. Transversus dan m.obliquus internalis pada garis aponeurosis

    superfisial m. Obliquus eksternus dan paralel pada ligamentum inguinal, untuk membentuk

    ligamentum inguinal artifisial yang kedua, sehingga terbentuk garis jahitan ketiga yangberakhir pada krista pubikum. Jahitan kemudian dibalik dan jahitan keempat dibentuk dengan

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    43/62

    cara yang sama, superfisial dari garis ketiga. Fasia kribiformis selalu diinsisi di paha, paralel

    dari lig. Inguinal untuk menyediakan lapisan dalam dari flap aponeurosis obliquus eksternus.

    Prosedur ini sering digunakan pada tindakan bedah.

    e. Operasi Ligamentum Cooper teknik MCVAYOperasi ini mirip dengan operasi Bassini, kecuali bahwa lig. Cooper digunakan

    sebagai bagian medial dari teknik operasi. Jahitan interrupted bermula dari tuberkulum

    pubikum dan berlanjut ke lateral sepanjang lig. Cooper yang menyempit secara progresif

    pada anulus femoralis dan merupakan aplikasi yang paling sering. Jahitan ini mempunyai dua

    tujuan, untuk melengkapi pengecilan anulus femoralis dengan mengukur lig. Inguinal dari lig.

    Cooper dan jaringan di medialnya, serta menyediakan transisi atau tingkatan ke lig. Inguinal

    melalui pembuluh femoralis sehingga operasi dapat dilanjutkan ke lateral, sama seperti pada

    operasi Bassini. Insisi relaxing harus selalu digunakan dengan memberi tegangan yang

    dibutuhkan untuk menahan area yang luas. Banyak pihak yang merasa tegangan ini

    menyebabkan nyeri yang lebih terasa dibandingkan herniorafi itu sendiri dan meningkatkan

    resiko rekurensi. Karena alasan tersebut, teknik operasi ini jarang dipilih, dengan beberapa

    perkecualian pada hernia femoralis pada pasien dengan kontraindikasi pemasangan mesh.

    Operasi McVay Coopers Ligament

    f. ProsedurMiscellaneous

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    44/62

    Beberapa prosedur operasi hernia memiliki riwayat yang menarik, termasuk di

    dalamnya operasi Halsted dengan transplantasi subkutan dari cord (Halsted I). Operasi

    Ferguson, Operasi Andrews dan Halsted II (Ferguson-Andrews Operation). Namun karena

    sudah jarang digunakan, maka tidak dijelaskan secara mendetail disini.

    Operasi Andrews

    g. Lichtenstein Tension-Free HernioplastyLangkah awal dari tekni Licheistein serupa dengan prosedur Bassini. Seteleh

    Appioneurosis musculus obliquus ekternua dibuka dari lateral mulai dari annulus eksternussampai annulus internus,lapisan yang paling anterior dipisahkan daru fascia musculus rectus

    abidominis dan apponeurosis musculus obliquus internus. Diseksi tumpul dilakukan dari

    lateral, mulai dari annulus inguinalis internus sampai ke tuberculum pubicum. sepanjang

    ligamentum inguinale dan tractus iliopubic. Melanjutkan gerkan yang sama, struktur cord

    yang dilapisi oleh musculus kremaster, di sisihkan dari lantai inguinal. Setelah disisihkan

    akan tampak, N.ilioinguinal, vasa spermatica eksterna, dan cabang genital dari

    n.genitofemoral berasama struktur cord. Tujuan yang penting disini ialah untuk

    mmenciptakan lapang pandang yang luas untuk penempatan prosthese, dan visualisasi yang

    jelas untuk melihat saraf-saraf yang penting.

    Untuk hernia indirek musculus cremaster di insisi secara longitudinal dan saccus di

    diseksi dan direduksi kedalam cavum preperitoneal. Sebuah kritik teoritis dari teknik operasi

    ini adalah dasar inguinal yang telah terbuka dapat melewatkan sebuah hernia femoralis yang

    tersembunyi. Namun laporan kasus dimana adanya hernia femoral yang terlewat belum

    pernah dilaporkan. Selain itu pada teknik ini sangat mungkin untuk melakukan suatu evaluasi

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    45/62

    cinciin femoral dengan memasukkan kembali ke ruang preperitoneal melalui cincin hernia.

    Hernia direk terpisah dari struktur cord sehingga mudah tereduksi kembali ke ruang

    preperitoneal. Pemisahan lapisan-lapisan superficial dari saccus, dimana menyebabkan

    adanya pembukaan lantai inguinal, akan memfasilitasi/membantu reduksi dan

    mempertahankan posisi saat prosthesis ditempatkan. Pembukaan pada dasar inguinal juga

    dapat digunakkan untuk palpasi sebuah hernia femoralis. Sebuah jahitan dapat juga

    digunakkan untuk menginversi kantung hernia, namun hal ini tidak menambah kekuatan

    apapun, karena tujuannya hanya untuk mengembalikan hernia ke tempatnya secara cepat.

    Sebuah prosthese dengan ukuran minimal orang dewasa 15 x 8 cm, diletakkan pada

    dasar inguinal. Bagian medialnya dikelilingi sesuai dengan anatomi pasien, dan di fiksasi

    pada fascia rectus abdominis 2 cm media dari tubeculum pubicum. Baik mesh yang

    nonabsorbable atau yang long acting absorbable, jahitan harus digunakan. Overlap yang lebar

    dari tuberculum pubicum penting sebagai rekurensi tuberculum pubicum yang biasanya

    bersamaan dengan operasi lainnya. Jahitan dilanjutkan kea rah lateral, untuk melingdungi

    prosthesis tidak berpindah ke tempat lain dan kemudian disekitar ligamentum inguinal jahitan

    terikan pada annulus internus.

    Hernioplasty tension-free Lichtenstein. A, Batas medial dari prostesa dijahitkan ke

    rectus sheath anterior 2cm medial dari tuberkulum pubikum. Jahitan yang sama

    dilanjutkan mengelilingi dan mengunci bagian inferior dari prostesa ke ligamnetum

    inguinal. Jahitan kedua di gambarkan untuk mengaproksimasi permukaan inferior

    dari tail superior ke permukaan inferior dari tail inferior dan ligamentum inguinal

    setelah prostesa dipisahkan ke lateral utk mengakomodasi struktur cord. B dan C,

    Perspektif lateral dari teknik operasi. Hernia direduksi dan aproksimasi dari defek

    dilakukan dengan tetap menjaga isi dari kantung hernia berada di luar canalis

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    46/62

    inguinal selama dilakukan tindakan tersebut.EOA = external oblique aponeurosis; P

    = prosthesis; HD = hernia defect

    Sebuah celah dibuat pada akhir menciptakan dua buah cabang, yang terlebar pada 2/3

    atas dan yang tersempit pada 1/3 bawah. Cabang ini di posisikan disekitar struktur cord dan

    ditempatkan di antara apponeurosis musculus obliquus eksternus dan SIAS, dimana cabang

    yang pertama diletakkan diatas cabang yang kedua. Sebuah suture interrupted digunakan

    untuk memfiksasi bagian bawah dari cabang superior pada sisi bawah cabang inferior, untuk

    menciptakan sebuah valve pada annulus inguinalis, guna mencegah terjadinya sebuah

    rekurensi. Langkah penting yang yarus dipertimbangkan dalam rangka mencegah rekurensi

    dilihat saat reapproksimasi dari kedua cabang tersebut. Termasukshelving edge dari tepi

    ligament inguinal, sebuah valve berfungsi untuk menciptakan efek kubah yang menjamin

    tidak ada tegangan terutama ketika pasien dalam posisi tegak lurus. Sebuah suture

    interrupted digunakan untuk mempertahankan bagian medial dan superior dari prosthesa

    pada musculus obliquus internus dan fascia dari rectus. Jika n.iliohypogastricus menyilang

    pada pada appneurosis musculus obliquus eksternus, maka prostesis harus di insisi untuk

    mengakomodasinya. Prosthesa harus dipastikan pada posisi tersebut, dan perawatan sangat

    dibutuhkaan untuk memperkirakan seberapa besar posisi supine ataupun tegak, Karena

    pengerutas dari mesh dapat terjadi.

    Jika terdapat sebuah hernia femoral, bagian posterior dari mesh harus dijahit ke

    ligament Cooper setelah tepi inferior telah dilekatkan pada ligament inguinal. Hal ini dengan

    sendirinya akan menutup canalis femoralis. Dan lukanya akan tertutup secara berlapis-lapis.

    h. MESH PLUG dan PATCH

    Tehnik plug mesh dikembangkan oleh albert dan kemudian dimodifikasi oleh ruthordan Robbins,Milikan,dan lain-lain. Groin masuk melalui pendekatan anterior standar kantung

    hernia terdiseksi dari struktur-struktur yang yang mengelilingi dan tereduksi kembali kedalam

    area prepetoneal. Lembaran tipis dari mesh polipropylene tergulung seperti sebuah rokok dan

    tertahan bersama jahitan. Plug ini disisipkan didalam defect dan diamankan baik kepada

    cincin internal untuk sebuah direct hernia atau kepada leher dari defect indirect hernia,

    mengunakan jahitan yang terinterupsipenggunaan sebuah prosthesis prefabrikat yang secara

    komersial tersedia memiliki konfigurasi dari sebuah bunga di rekomendasikan oleh Rutkow

    dan Robbins. Prosthesis kemudian diindividualisasikan untuk setiap pasien dengan

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    47/62

    memindahkan beberapa petal untuk menghindari jumlah yang tidak diperlukan. Langkah ini

    penting karena jarang bererosi kedalam sebuah struktur yang mengelilingi seperti kandung

    kemih yang telah dilaporkan terjadi. Milikan selanjutnya memodifikasi prosedur tersebut

    dengan merekomendasikan agar petal bagian dalam dijahit kepada cincin defect untuk

    indirect hernia petal bagian dalam dijahit kepada internal oblique portion dan cincin internal

    yang menekan bagian luar prosthesis yang berada di bawah bagian dalam defect membuatnya

    bertindak seperli preperotorial underlay. Untuk direct Hernia petal bagian dalam di jahit

    kepada ligamen cooper dan ujung shelving dari ligamen inguinal seperti cicin

    musculoaponeurotic dari defect secara superior menekan kembali bagian luar mesh untuk

    bertindak seperti underlay. Porsi patch dari prosedur tersebut adalah opsional dan melibatkan

    sebuah bagian flat polypropylene di daerah inguinal secara luas mendahului plug in di sebuah

    gaya yang sama (Gambar 36-22B)

    A.Operasi Gilbert ; B. Modified (Plugtenstein)

    Open Preperitoneal, Nonprosthetic

    Cavum preperitoneal dapat di masuki baik dengan pendekatan anterior melalui lantai

    inguina atau lebih umumnya menggunakan pendekatan posterior, Annandale, sebagai ahli

    bedah pertama tahun 1876 mendeskripsikan metoda anterior untuk mendapatkan akses ke

    area preperitoneal. Operasi Bassini juga memiliki pendekatan anterior, meskipun untuk

    beberapa alas an praktis hal tersebut tidak didiskusikan dalam konteks. Cheatle dan Henry,

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    48/62

    yang pertama kali menyarankan pendekatan posterior untuk memasuki area prepertitoneal

    dalam operasi hernia inguinal, tetap popular sampai pertengahan abad ke 20, dan menjadi

    unggulan karena didukung oleh Nyhus. Saat ini, operasi ini telah menjadi lebih dari sekedar

    peristiwa sejarah yang signifikan karena telah disetujui secara universal bahwa hasil yang

    lebih baik ketika menggunakan bahan prosthese.

    Preperitoneal Terbuka, Prosthetic

    Kunci dari preperitoneal dengan menggunakan prosthetic adalah penempatan

    prosthesis yang besar pada ruang preperitoneal diantara fascia tranversalis dan peritoneum.

    Sebagai efeknya mengganti fascia tranversali yang fungsinya telah berkurang karena menjaga

    tahanan peritoneum. Defek hernia sendiri mungkin tertutup tetapi juga tidak tergantung darikeahlian seorang ahli bedah. Secara teori hal ini menarik karena terdapat kontradiksi dengan

    operasi anterior, dimana adanya peningkatkan tekanan abdominal berpengaruh terhadap

    kejadian rekurensi, karena perbaikan preperitoneal sebenarnya membantu protetis untuk

    menahan tekanan intrabdominal, sehingga hasil operasi itu menjadi lebih kuat. Cavum

    preperitoneal dapat dimasuki melalui pendekatan anterior atau posterior. Perbedaann besar

    antara pendekatan anterior dan posterior bahwa nanti pada bagian akhir operasi canalis

    inguinalis tidak terlibat. Point ini menunjukkan pada operasi ini tidak melukai musculus

    cremaster dan mengurangi kemungkinan injury cord . Jika pendekatan anterior di inginkan

    insisi iinguinal dilakukan karena area operasi di masuki secara langsung melalui lantai

    inguinal. Baik insisi garis tengah bawah, paramedian atau Pfannesteil tanpa membuka

    peritoneum dapat digunakan untuk memasuki area preperitoneal secara posterior. Hal ini

    secara original diperkenalkan oleh Cheatle dan kemudian Henry, dan teknik ini menggunakan

    nama mereka. Cavum preperitoneal dapat dimasuki secara transabdominal seperti yang

    dipratikkan oleh La Roque menggunakan laparotomy untuk memperbaiki hernia inguinal. Ini

    merupakan sebuah prosedur yang hanya direkomendasikan jika laparotomi sedang dilakukan

    untuk tujuan yang lain.

    Pendekatan yang Anterior

    Read-Rives

    Operasi ini dimulai sama seperti teknik Bassini, temasuk membuka lantai inguinal.

    Pambuluh darah epigastrica inferior teridentifikasi setelah preperitoneal space telah secara

  • 7/27/2019 Case Kondrosarkoma -Bedah Heru

    49/62

    sempurna terdiseksi. Funiculus spermaticus terletak parietal dengan memisahkan dutus

    deferens dari pembuluh darah spermatica. Mesh berukuran 12 x 16 cm di letakkan pada

    cavum preperitoneal dalam menuju a.v