case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

37
Laporan Precase Ilmu Kesehatan Jiwa Junetta Airene P. T. (406148142) I. IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. GFB Umur : 46 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Juli 196 Pendidikan : D3 Perhotelan Agama : Islam Suku/Bangsa : Kalimantan Selatan Warga Negara : Indonesia Status Pernikahan : Belum Menikah Pekerjaan : Tidak bekerja. Alamat : Jl. H. Gandun No. 14, RT/RW 006/008, Karang Tengah, Lebak Bulus – Jakarta Selatan. Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2013 Riwayat Perawatan : o 1993 (selama 2 minggu) RSJ Dharma Wangsa. o 2003 - 2005 (keluar masuk RS empat kali) RS. Marzuki Mahdi - Bogor o 2011 (selama 2 minggu) RS Umum di Duren Sawit. o 2013 – sekarang RSK Dharma Graha. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 22 Juni – 25 Juli 2015 1

description

buat koass stae jiwa di dharmagraha

Transcript of case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Page 1: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. GFB

Umur : 46 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Juli 196

Pendidikan : D3 Perhotelan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Kalimantan Selatan

Warga Negara : Indonesia

Status Pernikahan : Belum Menikah

Pekerjaan : Tidak bekerja.

Alamat : Jl. H. Gandun No. 14, RT/RW 006/008, Karang

Tengah, Lebak Bulus – Jakarta Selatan.

Tanggal Masuk RS : 1 Januari 2013

Riwayat Perawatan :

o 1993 (selama 2 minggu) RSJ Dharma Wangsa.

o 2003 - 2005 (keluar masuk RS empat kali) RS. Marzuki Mahdi - Bogor

o 2011 (selama 2 minggu) RS Umum di Duren Sawit.

o 2013 – sekarang RSK Dharma Graha.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 1

Page 2: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesis : dengan pasien dilakukan pada tanggal 8 Juli 2015 pukul

13.30 – 15.00 WIB, tanggal 9 Juli 2015 pukul 13.00 – 14.00 WIB, dan tanggal

10 Juli 2015 pukul 10.00 – 11.00 WIB bertempat di sekitar pendopo RS Khusus

Jiwa Dharma Graha.

Aloanamnesis : menurut rekam medis dan informasi dari perawat RSK

Dharma Graha dilakukan pada tanggal 8 Juli 2015 pukul 11.00 – 12.00 WIB dan

tanggal 10 Juli 2015 pukul 11.00 – 11.30 WIB.

A. Keluhan Utama :

Autoanamnesa: Pasien mengaku dibawa ke RSK Dharma Graha oleh dua orang

kakaknya (Tn. P dan Ny. S) pada tahun 2013 untuk mengobati luka-luka dan

perdarahan yang sangat banyak pada mata, mulut, hidung, tangan dan kaki akibat

dipukuli oleh kakak tertua (Tn. A) dan keponakannya (W) sejak tahun 1999.

Alloanamnesa: Pasien diantar ke RSK Dharma Graha oleh kakaknya pada

tanggal 1 Januari 2013 dengan kondisi emosi naik turun, halusinasi, waham

kebesaran, sulit tidur, curiga, marah-marah, suka membanting-banting barang,

berbicara dan tertawa sendiri.

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Autoanamnesa:

Pasien menceritakan bahwa ia dibawa ke RSK Dharma Graha oleh dua

orang kakaknya (Tn. P dan Ny. S) pada tahun 2013 untuk mengobati luka-luka

dan perdarahan yang sangat banyak pada mata, mulut, hidung, tangan dan kaki

karena dipukuli oleh kakak tertua (Tn. A) dan keponakan laki-lakinya (W) di

rumahnya yang berlokasi di pondok labu. Menurut penuturan pasien, kakak tertua

dan keponakannya pernah memukulinya pada tahun 1999 dengan alasan

kakaknya marah kepada pasien karena mengira pasien ingin bunuh diri padahal ia

hanya diajak bunuh diri oleh ketiga pembantunya. Kini pasien mengaku merasa

bersalah karena telah mengikuti ajakan pembantunya sehingga menyebabkan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 2

Page 3: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

kakaknya marah dan memukulinya. Pasien mengatakan bahwa jika ia diajak

untuk bunuh diri lagi, ia tidak akan mau. Pada tahun 2009 pasien mengaku bahwa

ia sering berisik di kamar, membanting barang, dan membenturkan tempat tidur

ke pintu kaca karena merasa gelisah dan takut ditinggalkan orang yang ia senangi,

akibat dari perbuatannya itu kakaknya marah dan memukulinya..

Pasien mengaku jika sehabis dipukuli ia akan makan yang banyak agar

perdarahan berhenti dan lukanya sembuh. Pasien yakin bahwa hanya dengan

makan yang banyak lukanya dapat sembuh dan perdarahan berhenti, walaupun

tanpa pengobatan. Pasien mengaku sekarang penglihatannya agak kabur karena

pernah dipukuli oleh keponakannya hingga kuku keponakannya masuk ke dalam

matanya dan menyebabkan perdarahan yang sangat banyak serta menyebabkan

bola mata kirinya hampir keluar. Pasien mengaku giginya habis karena dipukuli

oleh kakaknya, sehingga sekarang pasien memakai gigi palsu yang didapatkan

dari pihak RSK Dharma Graha. Pasien juga sering mengeluhkan sakit kepala dan

merasa kepalanya kosong akibat sering dibenturkan ke dinding oleh kakaknya.

Namun pasien mengatakan bahwa akhir-akhir ini keluhan sakit kepalanya sudah

jarang dirasakan.

Pada tahun 1993 pasien mengaku pernah dirawat di RSJ Dharma Wangsa

selama 2 minggu dengan alasan gelisah, suka marah-marah, dan menendang-

nendang pintu karena takut ditinggal orang tua (ibu). Pasien menceritakan bahwa

setelah keluar dari RSJ Dharma Wangsa, ibu pasien meninggal dunia. Kini

perasaan gelisah tersebut sudah tidak dirasakan lagi, pasien juga mengaku sudah

tidak pernah marah-marah dan menendang-nendang pintu lagi. Pasien mengaku

pernah dirawat di RS Marzuki Mahdi Bogor pada tahun 2003-2005 dengan alasan

pasien tidak mau makan dan hanya mandi saja sehingga mengakibatkan pasien

sangat kurus. Selama rentang waktu tersebut, pasien keluar-masuk RS Marzuki

Mahdi hingga 4 kali namun pasien tidak mengetahui alasannya. Pada tahun 2011

pasien juga mengaku pernah dirawat di RSU Duren Sawit selama kurang lebih 2

minggu. Menurut cerita pasien, ia masuk rumah sakit tersebut karena keinginan

sendiri agar merasa aman, sebab banyak orang yang bilang bahwa ia sakit. Ia

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 3

Page 4: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

mengatakan bahwa “daripada dimasukin orang ke rumah sakit mending saya

masuk sendiri”. Namun kini pasien telah menyadari bahwa semua itu hanya

perasaannya saja.

Pada tahun 1993 pasien mengaku pernah mendengar suara ‘mengaung’ di

telinganya dan juga mendengar ada orang yang membicarakan dirinya dari luar

kamar. Suara-suara itu tidak memiliki bentuk asalnya, hanya didengar di

telinganya. Pasien juga mengaku pernah meilhat sosok bayangan hitam di teras

belakang rumahnya. Hal tersebut menyebabkan pasien takut sehingga pasien

memilih tidur dengan ibunya.

Pasien mengaku dulu ketika kelas 1 SMP ia berkenalan dengan seorang

laki-laki dan kemudian berpacaran hingga kelas 3 SMA. Pasien mengaku putus

dengan pacarnya pada kelas 3 SMA karena ia salah bicara, ia mengatakan bahwa

ia sudah tidak punya perasaan lagi terhadap laki-laki tersebut dan ingin putus saja.

Sejak saat itu, pasien mengaku bahwa laki-laki tersebut sudah tidak pernah

berkunjung lagi kerumahnya sehingga membuat pasien merasa tidak enak dan

merasa bersalah pada laki-laki tersebut. Pasien mengaku merasa menyesal telah

mengatakan hal tersebut.

Ibu pasien meninggal pada tahun 1994 yaitu pada usia 63 tahun akibat

penyakit jantung dan darah tinggi. Pasien mengaku memiliki hubungan yang

kurang baik dengan ibunya. Pasien mengatakan bahwa dirinya kurang disayang

dan kurang diperhatikan oleh ibunya. Pasien mengaku kurang menyukai sifat

ibunya yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan terkesan selalu ingin tampil

gagah di hadapan orang lain. Namun pasien mengaku tetap menyayangi ibunya.

Ayah pasien meninggal dunia pada tahun 2010 yaitu pada saat berusia 90 tahun

karena usia tua. Pasien memiliki hubungan yang cukup dekat dengan ayahnya,

sehingga pasien merasa terguncang ketika ayahnya meninggal. Pasien merasa

kehilangan sosok yang “hebat” di dalam kehidupannnya. Pasien sempat berpikir

bahwa ayahnya meninggal disebabkan oleh kesalahannya. Namun ketika

dijelaskan bahwa ayahnya meninggal karena usia tua, maka pasien menyadari

bahwa itu bukan kesalahannya. Pasien berkata bahwa jika ayahnya masih ada

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 4

Page 5: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

pasti ia tidak akan lama berada lama di RSK Dharma Wangsa. Namun karena

ayahnya sudah tidak ada, sehingga kakaknya mengambil alih kekuasaan dan

menyebabkan pasien masih tinggal di RS hingga saat ini.

Selama di RSK Dharma Graha pasien sering mengeluhkan ingin pulang.

Tapi takut untuk tinggal di rumah kakaknya lagi. Pasien mengaku masih takut

dipukuli oleh kakak tertua dan keponakannya. Namun pasien juga mengaku

sayang kepada saudaranya karena mereka adalah keluarga. Pasien mengaku punya

rumah sendiri yang ditinggali oleh penjaga di daerah Jakarta Timur dan di

Bandung dan ingin tinggal disana ketika sudah keluar dari RS.

Alloanamnesa:

Berdasarkan keterangan dari rekam medis dan perawat, pasien diantar ke

RSKS Dharma Graha oleh kakaknya pada tanggal 1 Januari 2013 dengan kondisi

emosi naik turun, halusinasi, waham kebesaran, sulit tidur, curiga, marah-marah,

suka membanting-banting barang, berbicara dan tertawa sendiri. Terapi pertama

yang didapatkan pasien adalah Persidal 2x2mg, THP 2x2mg, Clozaril ½ - ½ -

1mg, Risperdal 25 mg. Menurut pengamatan perawat, selama menjalani

perawatan pasien mengalami kemajuan yang signifikan dari segi intensitas dan

frekuensi halusinasi, labilitas mood, gangguan tidur, kecurigaan. Saat ini pasien

mengkonsumsi Ariski 1 x 10 mg, Clorilex 1 x 25 mg, Persidal 2 x 2 mg, Heximer

1 x 2 mg. Pasien terakhir dijenguk oleh keluarga pada bulan Juli 2014.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya :

1. Riwayat Psikiatrik

Autoanamnesa:

o 1993 (selama 2 minggu) RSJ Dharma Wangsa.

o 2003 - 2005 (keluar masuk 4x) RS. Marzuki Mahdi - Bogor

o 2011 (selama 2 minggu) RS Umum di Duren Sawit.

o 2013 – sekarang RSK Dharma Graha.

Alloanamnesa:

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 5

Page 6: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

o Berdasarkan alloanamnesa dari perawat, pasien sudah mengalami

gangguan psikiatri berupa halusinasi dan waham sejak SMA dan

sudah ditangani di banyak tempat, baik tenaga medis maupun

alternatif, antara lain di RSK Dharmawangsa, Pondok Pesantren

Suryalaya, namun hasilnya kurang memuaskan.

2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Pasien mengaku merokok sejak usia 20 tahunan namun tidak

pernah membeli rokok sendiri, pasien hanya merokok jika diajak dan

ditawarkan rokok oleh teman. Tidak ada riwayat penggunaan narkotika

dan zat psikoaktif lainnya.

3. Riwayat Medis Umum

Pasien sering mengeluhkan sakit kepala dan merasa kepalanya

kosong akibat dulu sering dibenturkan ke dinding oleh kakaknya. Namun

kini pasien mengaku bahwa keluhan tersebut sudah jarang dirasakan.

III. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal

Menurut pasien, ketika ia lahir tubuhnya sangat kecil sehingga dimasukkan ke

dalam tabung oleh suster (pasien menyebutnya bayi tabung).

2. Masa Kanak-kanak Awal (0–3 tahun)

Selama masa kanak-kanak, pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya secara

normal.

3. Masa Kanak-kanak Pertengahan (4–11 tahun )

Pasien mengaku bersekolah di SDN Mampang. Ketika kelas 3 SD ia pernah tidak

naik kelas karena sulit menerima pelajaran dan mudah lupa. Pasien mengaku

senang saat pergi ke sekolah, Pasien pernah dihukum di tengah lapangan akibat

pasien sering menjahili temannya yaitu dengan mendorong-dorong temannya ketika

upacara berlangsung.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 6

Page 7: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

4. Masa Kanak-kanak Akhir ( Pubertas sampai Remaja )

i. Hubungan sosial: pasien mengaku hubungannya dengan teman-teman

sebayanya baik meskipun pasien terkadang suka menjahili teman-temannya.

Pasien mengaku merupakan tipe orang yang suka berbaur dan berteman

dengan siapa saja. Pasien memiliki tokoh idola yaitu Michael Jackson, Celine

Dion, Mariah Carey dan Whitney Houston.

ii. Riwayat Sekolah : pasien bersekolah di SMPN 12 PGRI dan kemudian

melanjutkan ke SMA Cendrawasih di Fatmawati. Pasien mengaku memiliki

hubungan yang baik dengan para gurunya. Mata pelajaran yang disukainya

adalah geografi. Ketika SMP pasien mengaku pernah menjadi anggota PMR

dan mengikuti camping di Ragunan. Ketika SMA pasien pernah menjadi

petugas pembaca pancasila saat upacara di sekolah. Pasien mengaku tidak

pernah mendapat rangking di sekolahnya namun memiliki nilai yang cukup

baik.

iii. Problem emosi atau fisik khusus masa remaja : pasien mengaku memiliki

persoalan berat badan yaitu kegemukan sehingga mendorong pasien untuk

mengikuti fitnes dan aerobik namun hal tersebut tidak membuat pasien merasa

rendah diri. Pasien mengaku terkadang merasa rendah diri karena merasa

dirinya tidak terlalu pintar.

iv. Riwayat psikoseksual: pasien mengaku pernah berpacaran dengan seorang

laki-laki sejak kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMA, namun putus saat kelas 3

SMA akibat pasien salah bicara, yaitu pasien mengatakan bahwa ia sudah

tidak punya perasaan lagi terhadap laki-laki tersebut dan ingin putus saja.

v. Latar belakang agama: dari kecil pasien sudah diajarkan mengenai ajaran

agama Islam oleh keluarga dan sekolahnya.

5. Riwayat Masa Dewasa

i. Riwayat Pendidikan

TK Ora et Labora di Blok M.

SDN Mampang.

SMPN 12 PGRI di Pondok Labu.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 7

Page 8: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

SMA Cendrawasih di Fatmawati.

Universitas Sahid jurusan perhotelan (D3).

ii. Riwayat Pekerjaan

Setelah lulus kuliah, pasien sempat praktek di Hotel Sahid Sudirman di bagian

mengurus kamar dan pantry. Setelah itu pasien mengaku bekerja sebagai kasir

di Dunkin Donuts Mall Pondok Indah selama kurang lebih empat tahun.

Setelah itu pasien dikeluarkan dari tempat kerjanya dengan alasan sudah

terlalu lama kerja di tempat tersebut. Dan setelah itu pasien tidak pernah

bekerja lagi hingga akhirnya pasien dibawa ke RSK Dharma Graha.

iii. Riwayat Perkawinan

Pasien belum pernah menikah dan tidak mempunyai anak.

iv. Riwayat Agama

Pasien menganut agama Islam, di RSK Dharma Graha pasien hanya

menjalankan shalat maghrib, ashar dan dzuhur.

v. Riwayat Aktivitas Sosial

Pasien mengaku memiliki banyak teman. Pasien mempunyai seorang teman

dekat yang telah menjalin hubungan pertemanan sejak SD hingga sekarang.

Pasien mengatakan terakhir bertemu dengan temannya pada tahun 2014.

Pasien mengaku pernah pacaran dengan seorang laki-laki yang merupakan

kakak kelasnya. Hubungan tersebut terjalin selama 6 tahun namun putus saat

pasien kelas 3 SMA.

vi. Kehidupan seksual masa dewasa

Pasien belum pernah melakukan hubungan seksual.

vii. Riwayat Keluarga

Ayah pasien berasal dari Banjarmasin-Kalimantan Selatan, dahulu pernah

bekerja sebagai direktur di bank BNI lalu meninggal pada usia 90 tahun

(tahun 2010) karena usia tua. Menurut penuturan pasien, sang ayah adalah

sosok yang berwibawa, sabar dan penyayang. Pasien mengaku memiliki

keturunan bangsawan Kalimantan Selatan yang diturunkan dari keluarga

ayahnya. Ibu pasien berasal dari Bukittinggi-Sumatera Barat, merupakan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 8

Page 9: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

seorang ibu rumah tangga yang suka membuat lelucon dan suka tertawa. Ibu

pasien meninggal pada usia 63 tahun karena penyakit jantung dan darah

tinggi. Pasien mengaku bahwa ia lebih dekat dengan ayah dibandingkan

dengan ibunya. Pasien merasa ia kurang di sayang dan kurang di perhatikan

oleh ibunya. Ketika ayahnya meninggal, pasien merasa terguncang dan sedih

karena merasa tidak ada lagi tempat untuk curhat dan pasien juga sempat

merasa bahwa kematian ayahnya disebabkan oleh dirinya. Menurut pasien,

jika ayahnya masih hidup, pasti kini ia sudah pulang kembali ke rumah.

Pasien merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Pasien memiliki 3 orang

kakak laki-laki dan 1 orang kakak perempuan. Kakak pertama (Tn. A) bekerja

di pabrik besi baja. Kakak kedua (Tn. A) bekerja sebagai manajer di bank

BNI. Kakak ketiga (Tn. P) bekerja sebagai kontraktor. Kakak keempat (Ny. S)

bekerja di perusahaan garmen. Pasien mengaku memiliki hubungan yang lebih

dekat dengan kakak kedua dan ketiga.

GENOGRAM

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 9

Page 10: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Keterangan:

Laki-laki Sudah Meninggal

Perempuan Tinggal Serumah

viii. Riwayat Situasi Hidup Sekarang

Saat ini pasien tinggal di RSK Dharma Graha di Pavillion Teratai, kurang

lebih 2 tahun 6 bulan. Pasien tidur sekamar dengan ibu Vella. Di RSK

Dharma Graha pasien dibiayai oleh Tn. P, kakak kandung laki-laki pasien

yang bekerja sebagai kontraktor. Di RSK Dharma Graha pasien dapat

mengikuti kegiatan-kegiatan dan membaur dengan pasien lainnya. Pasien

sering terlihat duduk di kursi belakang, jarang memulai pembicaraan,

terkadang pasien terlihat diam dengan tatapan kosong. Saat dilakukan

wawancara pun pasien terkadang lambat merespon pertanyaan yang diberikan,

kadang bertanya kembali tentang pertanyaan yang diajukan.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 10

Tn.P Ny.S

W

Tn.A Tn.A

Ayah Ibu

Nn. GFB

Page 11: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

ix. Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan

Pasien mengetahui bahwa ia kini sedang berada di RSK Dharma Graha yang

adalah rumah sakit jiwa namun pasien tidak mengetahui mengenai gangguan

kejiwaan yang dialaminya. Pasien mengaku berada di rumah sakit ini untuk

menyembuhkan sakit kepala dan perdarahan akibat dipukuli kakak tertua dan

keponakannya. Pasien mengaku minum obat tiap hari untuk menyembuhkan

sakitnya. Pasien berharap bisa lekas sembuh dan bisa segera pulang ke rumah.

x. Mimpi dan Khayalan

Pasien mengaku tidak mempunyai mimpi ataupun khayalan baik sebelum

maupun setelah keluar dari rumah sakit. Pasien mengaku hanya ingin segera

keluar dari rumah sakit sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

1. Deksripsi Umum

Penampilan

Perempuan berusia 46 tahun, tampak lebih tua dari usianya namun sehat.

Sering mengenakan kaos dengan celana pendek selutut. Rambut sepunggung

beruban, terkuncir kurang rapih, kuku pendek lumayan bersih. Pasien berkulit

kuning langsat, tidak nampak kelainan pada kulit. Perawatan diri cukup baik,

tidak merias diri. Gigi atas dan bawah pasien banyak yang tanggal, namun

sekarang sudah mengenakan gigi palsu.

Selama wawancara, pasien tampak tenang dan nyaman, terkadang pasien

tampak berpandangan kosong dan sering lambat merespon pertanyaan yang

diajukan.

a. Kesadaran

Compos mentis. Terkadang pasien tiba-tiba diam dengan tatapan kosong.

b. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Pasien tampak tenang. Kontak mata baik, namun sesekali tampak

berpandangan kosong dan melihat ke arah lain. Pasien berbicara dengan didukung

bahasa nonverbal motorik halus dan kasar yang baik.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 11

Page 12: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

c. Sikap Terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap sopan, ramah, kooperatif.

2. Mood dan Afek

Mood : Eutimik

Afek : luas

Keserasian : Mood dan afek serasi

3. Bicara:

Pasien berbicara dengan lancar dan spontan tapi kadang respon lambat,

intonasi dan artikulasi jelas dengan tempo yang cukup. Volume suara cukup dan

dapat menjawab sesuai pertanyaan.

4. Gangguan Persepsi

a. Halusinasi auditorik :Disangkal. Tetapi pasien mengaku dulu pernah

mendengar suara yang mendengung di telinganya dan

suara orang yang membicarakan dirinya dari luar kamar.

Namun suara-suara tersebut tidak memiliki wujud /

bentuk.

b. Halusinasi visual : Disangkal. Tetapi pasien mengaku dulu pernah melihat

sosok bayangan hitam di halaman belakang rumahnya.

c. Ilusi : Tidak ada

d. Depersonalisasi : Tidak ada

e. Derealisasi : Tidak ada

f. Halusinasi taktil : Tidak ada

5. Pikiran

a. Proses Pikir

o Produktivitas : Cukup

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 12

Page 13: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

o Kontinuitas Pikiran : Cukup

o Hendaya Bahasa : Tidak ada

b. Isi Pikir

o Waham kebesaran : disangkal.

o Waham somatik : ada

Pasien merasa kepalanya kosong akibat dulu sering dibenturkan ke

dinding oleh kakaknya.

o Waham bizzare : ada

Pasien yakin luka-luka dan perdarahan yang sangat banyak pada

mata, hidung, mulut, tangan dan kaki dapat sembuh hanya dengan

makan yang banyak, walaupun tanpa diobati secara medis.

o Waham persekutorik : ada

Pasien selalu merasa takut dipukuli lagi oleh kakak dan

keponakannya.

o Obsesi : Tidak ada

o Kompulsif : Tidak ada

o Preokupasi : Tidak ada

o Fobia : Tidak ada

o Gagasan bunuh diri / membunuh : Tidak ada

o Kemiskinan ide : Tidak ada

c. Bentuk Pikir

o Asosiasi longgar : tidak ada

o Ambivalensi : tidak ada

o Ekolalia : tidak ada

o Flight of ideas : tidak ada

o Inkoherensi : tidak ada

o Verbigerasi : tidak ada

o Perseverasi : tidak ada

o Bloking : ada

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 13

Page 14: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

6. Kesadaran dan Fungsi intelektual (kognitif)

a. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan

Kesadaran compos mentis dan kesiagaan cukup baik.

b. Orientasi

o Waktu : Baik, pasien dapat membandingkan siang dan malam

serta dapat menyebutkan hari dan tanggal pada saat

wawancara dilakukan dengan tepat.

o Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa sekarang ia berada di

RSK Dharma Graha.

o Orang : Baik, pasien mengetahui dan mengenali nama dokter

yang memeriksanya, perawat, dan pasien lain.

c. Daya Ingat

o Daya Ingat Jangka Panjang

Kurang baik, pasien tidak dapat mengingat tanggal lahir dan

beberapa kejadian di masa lampaunya dengan tepat.

o Daya Ingat Jangka Sedang

Baik, pasien dapat mengingat beberapa bulan lalu saat pasien

terakhir kali dikunjungi keluarganya.

o Daya Ingat Jangka Pendek

Baik, pasien dapat mengingat menu sarapan dan menu makan

siang.

o Daya Ingat Segera

Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh

pemeriksa.

d. Konsentrasi dan Perhatian

Kurang baik, pasien agak lambat dan terdapat beberapa kesalahan ketika

menghitung 100 dikurangi 7. Lalu pemeriksa mengganti perhitungan menjadi

100 dikurangi 5 sebanyak 5 kali setelah itu pasien dapat menjawab dengan

cepat dan tepat.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 14

Page 15: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

e. Kemampuan Membaca dan Menulis

Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.

f. Kemampuan Visuospasial

Kemampuan visuospasial pasien dapat menggambarkan jam bulat lengkap

dengan semua angka dan jarumnya. Pasien dapat menggambar jam yang

menunjukkan pukul 14.30.

g. Pikiran Abstrak

Pasien dapat mengartikan peribahasa dengan tepat, seperti : besar pasak

daripada tiang (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan), berakit-rakit ke

hulu berenang-renang ketepian (bersait-sakit dahulu bersenang-senang

kemudian), dan tong kosong nyaring bunyinya (orang yang banyak bicara tapi

otaknya kosong).

h. Intelegensi dan Kemampuan Informasi

Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik. Pasien dapat mengetahui

nama Presiden Indonesia saat ini dan Ibu kota Indonesia.

7. Kemampuan Mengendalikan Impuls

Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara.

Berdasarkan hasil observasi sehari-hari pasien dapat mengendalikan diri dengan baik.

8. Daya Nilai dan Tilikan

a. Daya Nilai

Daya nilai realita

Discriminative insight : terganggu

Discriminative judgement : baik

Kesadaran : compos mentis

Daya nilai sosial : baik

b. Tilikan : derajat 1 karena pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit.

9. Reabilitas & Taraf yang dapat dipercaya

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 15

Page 16: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Reabilitas pasien terganggu, karena pasien tidak mengetahui bahwa pikiran

yang pasien yakini tidak nyata. Secara umum pasien tidak dapat dipercaya.

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Internis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan gizi : Baik

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/mnt

Suhu : 36,8°C

Berat badan : 61 kg

Tinggi badan : 162 Cm

IMT : 23,28 (Normal)

B. Pemeriksaan Fisik

Kepala : bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam dan beruban,

tidak mudah dicabut.

Mata : sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor,

diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-.

Hidung : bentuk normal, tidak ada sekret

Telinga : bentuk normal, tidak ada sekret

Mulut : bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan, tidak

ada luka. Banyak gigi atas dan bawah yang tanggal.

Jantung :

- Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat

- Palpasi : ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V

- Perkusi : batas jantung dalam bats normal

- Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru-Paru :

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 16

Page 17: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

- Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis

- Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan sama kuat

- Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru

- Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Abdomen :

- Inspeksi : tampak mencembung, tidak tampak luka

- Perkusi : timpani pada keempat kuadran

- Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

pembesaran

- Auskultasi : bising usus dalam batas normal

Ekstremitas :

- Ekstrimitas atas : kanan dan kiri dalam batas normal

- Ekstrimitas bawah: kanan dan kiri dalam batas normal

C. Status Neurologis

Tanda rangsang meningeal : (-)

Peningkatan TIK : (-)

Nervus cranialis : dalam batas normal

Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks

cahaya langsung dan tidak langsung +/+

Sensorik : baik

Motorik : baik

Refleks patologis : -/-

Refleks fisiologis : +/+

Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -, gerak involunter -,

akatisia -

Lain-lain : -

Kesan: tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan neurologis.

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 17

Page 18: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Pasien adalah seorang perempuan berusia 46 tahun, beragama Islam, suku

Kalimantan Selatan, belum menikah. Pendidikan terakhir pasien adalah D3 jurusan

perhotelan di Univesitas Sahid. Pasien masuk ke RSK Dharma Graha pada tanggal 1

Januari 2013 dibawa oleh kakak pasien karena pasien mengalami emosi naik turun,

halusinasi, waham, gangguan tidur, curiga, membanting barang, marah-marah, dan

berbicara sendiri.

Pada pemeriksaan psikomotor, selama wawancara pasien dapat duduk dengan

tenang, kontak mata antara pasien dan pemeriksa baik. Sikap pasien kooperatif, tidak

agresif, dan tidak menunjukan tanda-tanda yang membahayakan. Pasien dapat menjawab

pertanyaan pemeriksa dengan tepat, volume dan intonasi yang baik, artikulasi jelas.

Dari hasil anamnesa dengan pasien dan pemeriksaan status mental didapatkan:

Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan Nn. GFB lebih tua dari

umurnya, memakai kaos dan celana pendek selutut, rambutnya sepunggung

bergelombang berwarna hitam beruban, kurang rapi, sering dikuncir. Kuku pendek dan

lumayan bersih sehingga disimpulkan perawatan diri cukup baik meskipun tidak

menggunakan riasan. Banyak gigi yang sudah tanggal namun sudah menggunakan gigi

palsu. Sikapnya cukup tenang, kooperatif dan kontak mata cukup baik.

Mood dan afek yang didapatkan serasi, dengan mood eutimik dan afek luas.

Isi pikir :

1. Waham bizzare : Ada

Pasien yakin luka-luka dan perdarahan yang sangat banyak pada mata, hidung,

mulut, tangan dan kaki dapat sembuh hanya dengan makan yang banyak, walaupun

tanpa diobati secara medis.

2. Waham persekutorik : Ada

Pasien selalu merasa takut dipukuli lagi oleh kakak dan keponakannya.

3. Waham somatik : Ada

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 18

Page 19: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Pasien merasa kepalanya kosong akibat dulu sering dibenturkan ke dinding oleh

kakaknya.

Bentuk pikir : Blocking.

Dari status mental didapatkan: mood eutimik, afek luas, serasi, terdapat

gangguan isi pikir (waham bizzare, waham persekutorik, waham somatik), tilikan

derajat 1, realibilitas kurang dapat dipercaya. Saat ini obat yang sedang digunakan

pasien adalah Ariski 1 x 10 mg, Clorilex 1 x 25 mg, Persidal 2 x 2 mg, Heximer 1 x

2 mg.

Stress psikososial yang pernah terjadi pada pasien antara lain putus cinta

pada kelas 3 SMA, ibu meninggal pada tahun 1994, dan ayah meninggal pada tahun

2010. Akibat gangguan jiwanya saat ini pasien belum dapat bekerja kembali serta

pesimis dapat memiliki pekerjaan dan menjalin hubungan dengan laki-laki.

Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang

bermakna.

VII. FORMULA DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologik yang

secara klinik bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang

menimbulkan suatu penderitaan dan hendaya dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial

pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu

gangguan jiwa.

Berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan

fisik dengan berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan bahwa:

Aksis I (Gangguan Mental)

I. Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa pasien tidak memiliki riwayat

cedera kepala, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain

yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi otak.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 19

Page 20: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak dtemukan kondisi medik umum

yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Pasien tidak memiliki gangguan

yang bermakna yang menimbulkan gangguan jiwa. Oleh karena itu,

gangguan mental organik (F00 - F09) dapat disingkirkan.

II. Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa tidak didapatkan riwayat

penggunaan obat psikoaktif (NAPZA) serta tidak ditemukan riwayat

mengkonsumsi alkohol, hanya sesekali pasien merokok. Oleh karena itu,

gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif atau

alkohol (F10 – F19) dapat disingkirkan.

III. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesa dan

alloanamnesa, didapatkan :

1. Waham persekutorik, waham bizzare, waham somatik, riwayat waham

kebesaran, riwayat halusinasi auditorik, riwayat halusinasi visual

2. Berlangsung lebih dari 1 bulan, dimulai pada usia muda.

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Skizofrenia (F20)

IV. Berdasarkan adanya :

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis Skizofrenia

2. Waham-waham yang terus dipertahankan serta riwayat halusinasi

tentang suara-suara yang mengomentari pasien.

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Skizofrenia tipe

paranoid (F20.0)

V. Berdasarkan adanya:

1. Riwayat halusinasi auditorik dan halusinasi visual namun kini telah

menghilang

2. Waham persekutorik, waham bizzare, waham somatik yang menetap

3. Gejala negatif yang membaik

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Skizofrenia tipe

paranoid, remisi tidak sempurna (F20.04).

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 20

Page 21: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Aksis II

Berdasarkan autoanamnesa dan alloanamnesa tidak ditemukan data secara klinis

yang cukup bermakna untuk menentukan suatu gangguan kepribadian

Aksis III

Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik dan neurologis.

Aksis IV

Putus cinta pada kelas 3 SMA, ibu meninggal pada tahun 1994, dan ayah

meninggal pada tahun 2010.

Aksis V

Global Assesment of Functioning (GAF) scale adalah 51 – 60 dengan gejala dan

disabilitas sedang.

VI. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.04 Skizofrenia tipe paranoid, remisi tidak sempurna.

Aksis II : Tidak ditemukan kelainan

Aksis III : Tidak ditemukan kelainan

Aksis IV : Putus cinta saat kelas 3 SMA, ibu meninggal pada tahun 1994,

dan ayah meninggal pada tahun 2010.

Aksis V : Global Assesment of Functioning Scale 51 – 60

VII. DAFTAR MASALAH

1. Organobiologik : Tidak ditemukan masalah organobiologik

2. Psikologik :

Gangguan persepsi : riwayat halusinasi auditorik dan visual

Isi pikir : waham persekutorik, waham bizzare, waham

somatik.

Mood dan Afek : mood eutimik dengan afek luas, serasi

Pembicaraan :spontan, kadang menjawab pertanyaan lama lalu

menanyakan kembali tentang pertanyaannya, tapi masih mampu

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 21

Page 22: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

menjawab pertanyaan dengan baik, volume suara cukup dengan

artikulasi yang jelas, isi pembicaraan dapat dimengerti.

Tilikan derajat 1 karena pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit,

realibilitas kurang dapat dipercaya, RTA terganggu.

3. Lingkungan dan Sosioekonomi :

Putus cinta pada kelas 3 SMA, ibu meninggal pada tahun 1994, dan ayah

meninggal pada tahun 2010.

VIII. PROGNOSIS

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad malam

Ad sanationam : dubia ad malam

IX. FORMULASI TERAPI

A. Psikofarmaka

a. Risperidone 2 x 2 mg

b. Clozapine 1 x 25 mg

B. Non psikofarmaka

a. Terapi Suportif

1. Mengajak pasien untuk dapat lebih aktif berkomunikasi dan

berinteraksi dengan orang lain (pasien lainnya atau perawat).

2. Menggoyahkan keyakinan pasien yang salah.

b. Terapi Psikososial :

1. Family counseling : memberi edukasi mengenai penyakit pasien dan

pentingnya dukungan keluarga dalam proses penyembuhan pasien.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 22

Page 23: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Keluarga diharapkan agar lebih sering meluangkan waktu untuk

bertemu dengan pasien.

2. Recreation therapy : mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rekreasi

agar pasien tidak merasa jenuh atau bosan di lingkungan RS.

C. Monitor terapi

i. Pemeriksaan darah lengkap dan urin untuk memantau efek samping

obat, pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hepar.

ii. Memantau efek samping obat.

iii. Memantau perkembangan gejala.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 23

Page 24: case kepaniteraan jiwa. schizophrenia

Laporan Precase Ilmu Kesehatan JiwaJunetta Airene P. T. (406148142)

Perjalanan Penyakit.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Jiwa - Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma GrahaFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 22 Juni – 25 Juli 2015 24

Tahun 1969

Pasien Lahir

Ketika SMA:

Putus cinta

Tahun 1993

Dirawat di RSJ Dharma Wangsa karena merasa gelisah dan takut ditinggal oleh orang yang disenangi.

Tahun 1994-1997

Masuk

pondok pesantren

Suryalaya di Tasikmalaya

Tahun 2003-2005

Dirawat di RS Marzuki Mahdi Bogor (keluar-masuk RS 4 kali)

Tahun 2010

Ayah

meningga

l dunia

Tahun 2011

Dirawat di RSU Duren Sawit (karena keinginan sendiri sebab orang berkata dirinya sakit)

Tahun 2013

Dirawat di RSKJ Dharma Graha (diantar keluarga dengan kondisi emosi naik turun, halusinasi, waham kebesaran, sulit tidur, curiga, marah-marah, suka membanting-banting barang, berbicara dan tertawa sendiri)

Saat ini (tahun

2015)

Waham bizzare.Waham persekutorik.Waham somatik.Halusinasi (-)Gejala negatif membaik.

Tahun 1994

Ibu meningga

l dunia